Anda di halaman 1dari 6

Konsep dasar pencemaran ingkungan

Sumber : biogenik/ alamiah, antropogenik (buatan manusia)

Lingkungan : atmosfir, hidrosfir, litosfir

Receptor : manusia, tumbuhan, hewan, material

Berdasarkan konsep di atas, dapat diketahui sumber yang berada pada lingkungan terdiri dari
biogenik dan antropogenik.

Biogenik merupakan sumber pencemar yang teremisi ke lingkungan secara alamiah


seperti letusan gunung berapi, pembusukan materi padat, dan penggerusan/erosi dari hulu
sungai.

Antropogenik merupakan sumber pencemar yang berasal dari aktivitas atau kegiatan
buatan manusia berupa materi yang mampu diasimilasi oleh alam dan materi xenobiotik
(asing bagi lingkungan), seperti hasil proses industri, pembakaran bahan bakar, aktivitas
domestik, eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam, ekstraksi mineral, minyak dan gas.
Bentuk materi pencemar yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat berupa limbah cair,
padat dan gas.

Konsep dasar juga dapat diketahui yang termasuk ke dalam lingkungan. Lingkungan terdiri
dari atmosfer, litosfer, dan hidrosfer. Lapisan dimana organisme dan makhluk hidup lainnya
berinteraksi merupakan biosfer.

Biosfer adalah lapisan yang menyelimuti bumi yang terdiri dari atmosfer, litosfer dan
hidrosfer yang merupakan tempat sumberdaya alam mengalami sirkulasi dan bersiklus: gas,
cairan dan materi padat, tempat pembuangan produk sampingan akibat sirkulasi dan siklus
SDA berupa limbah padat, cair dan gas.

Atmosfer terdiri dari campuran gas yang berada di atas permukaan bumi yaitu
troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer.

Hidrosfer terdiri dari lautan, danau, sungai dan air tanah (lihat siklus hidrologi).

Litosfer adalah lapisan tanah yang menyelimuti inti bumi. Pada kondisi alamiah
bentuk-bentuk kehidupan di biosfer berada dalam kesetimbangan dengan lingkungan.
Lingkungan memiliki kemampuan dan kapasitas untuk melakukan “self-purification”

Reseptor adalah penerima akibat terjadinya perubahan kualitas lingkungan, yaitu manusia,
tumbuhan, hewan, dan material.
Manusia mengalami dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan, contohnya
tragedi Minamata di Jepang akibat pencemaran logam berat. Adanya korelasi positif yang
kuat antara tingginya tingkat pencemaran udara dengan angka kejadian penyakit ISPA.

Tumbuhan mengalami penurunan produktivitas tanaman produksi, kegagalan panen,


dan adanya residu logam berat dan materi pencemar lainnya dalam tanaman maupun buah-
buahan.

Hewan mengalami peningkatan angka kematian, kebanyakan adalah hewan ternak,


menururnnya resistensi hewan ternak terhadap penyakit/hama, material mengalami
penurunan kualitas yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan.

Jenis Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan terdiri dari 3 jenis yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan
pencemaran tanah.

Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah masuknya zat, energi, atau berubahnya komposisi tatanan udara
yang disebabkan oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas udara turun sampai ketingkat
tertentu yang menyebabkan udara menjadi kotor serta tidak sehat.

Pencemaran udara berasal dari: asap kegiatan industri atau pabrik, transportasi kendaraan, &
aktivitas pembakaran yg berasal dari mansia

Alam mampu membersihkan udara dengan cara membentuk suatu keseimbangan ekosistem
yang disebut removal mechanism namun pada batasan terntentu. Cara ini berupa pergerakan
udara, hujan, sinar matahari, hingga fotosintesis tumbuh-tumbuhan.

Pencemaran Air

Pencemaran air adalah perubahan air dari keadaan normal menjadi keadaan yang berbahaya
sehingga berpotensi menyebabkan penyakit bila dikonsumsi. Perubahan langsung dan tidak
langsung ini bisa berupa perubahan fisik, kimia, termal, biologi, maupun radioaktif.

Pencemaran air berasal dari: limbah sisa kegiatan industri atau pabrik, aktivitas mansusia
Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah merupakan suatu keadaan di mana bahan kimia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami.

Pencemaran ini umumnya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Penyebab Pencemaran Lingkungan

Faktor Internal

Secara umum, penyebab pencemaran lingkungan karena faktor internal (secara alamiah),
diantaranta:

Abu (debu) yang dikeluarkan dati letusan gunung berapi, termasuk gas-gasvulkanik

Proses pembusukan sampah-sampah organik

Kebakaran hutan

Faktor Eksternal

Faktor Eksternal yang dapat menjadi penyebabnya, diantaranya:

Debu dan gas-gas akibat aktivitas industri

Pemakaian zat-zat kimia seperti pestisida yang disemprotkan ke udara

Pembuangan limbah industry ke sumber air seperti sungai, danau, laut tanpa dilakukan
pengolahan limbah secara benar

Penggunaan pupuk untuk industry pertanian secara berlebihan dan melebihi kadar normal
bias mencemari tanah.
Dampak Pencemaran Lingkungan

Pencemaran memiliki dampak negative yang cukup besar, diantaranya adalah:

Terhadap Kesehatan Manusia

Pencemaran lingkungan banyak menyumbang pengaruh negative terhadap kesehatan manusia


seperti, bakteri dan cacing dapat mendorong terjadinya polutan udara sehingga
mengakibatkan seseorang menjadi dan terjadi infeksi.

Udara yang tercemar oleh partikel atau gas dapat menyebabkan kelainan pada tubuh manusia,
seperti gangguan fungsi fisiologis paru, saraf, transpor oksigen oleh hemoglobin, kemampuan
sensorik, penimbunan bahan berbahaya dalam tubuh, dan menimbulkan rasa tidak nyaman
(bau).

Selain udara, pencemaran air atau kandungan berbahaya dalam air seperti Cadmium (Cd),
Merkuri, Kobalt dan lain sebagainya berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, tulang,
mempengaruhi otot polos dan pembuluh darah, timbul sakit kepala, sukar menelan,
penglihatan menjadi kabur dan daya dengar menurun, mulut terasa tersumbat oleh logam,
tekanan darah menjadi tinggi, pergelangan kaki membengkak.

Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah memberikan dampak
nyata pada kesehatan, seperti dampak dari kekurangan unsur-unsur hara mikro yang
terkandung dalam bahan makanan terhadap kesehatan manusia. Salah satu contohnya adalah
Selenium yang memiliki sifat toksik pada dosis tinggi tapi sangat dibutuhkan dalam
konsentrasi mikro. Kekurangan unsur mikro ini memberikan efek merugikan bagi manusia
dan hewan.

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan manusia tergantung pada jenis polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya untuk anak-anak, karena bisa menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal
pada seluruh populasi. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti
sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
Terhadap Produktivitas Makhluk Hidup Lain

Pencemara lingkungan baik berupa air, tanah dan udara juga memiliki dampak negative bagi
makhluk hidup lain seperti mengganggu proses fotosintesis karena sinar matahari terhambat
masuk dan menghambat pertukaran karbon dioksida (CO2) dengan atmosfer. Efek lain
terhadap kehidupan hewan, baik hewan peliharaan maupun hewan liar dapat terjadi karena
adanya proses bioakumulasi dan keracunan bahan berbahaya.

Pencemaran air memiliki dampak terhadap makhluk hidup lain seperti menyebabkan
kerusakan sel tumbuhan dan bersifat racun, Perubahan morfologi, pigmen, dan kerusakan
fisiologi sel tumbuhan.

Pengendalian

Pengendalian Pencemaran Udara

Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Filter Udara, yaitu untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada cerobong, agar tidak ikut
terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong.

Elektrostatik, yaitu alat yang dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam jumlah
relatif besar secara cepat dan udara yang keluar sudah relatif bersih, pengotorudaranya adalah
aerosol atau uap air, menggunakan arus searah dengan tegangan 25- 100 kv, berupa tabung
silinder dengan dinding bermuatan positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat sebagai
pusat silinder sejajar dinding tabung bermuatan negatif.

Program Penghijauan, tumbuh-tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara berupa


karbon dioksida (CO2) dan melepaskan Oksigen sehingga mengurangi jumlah polutan di
udara.

Pengendalian Pencemaran Air

Beberapa cara untuk melakukan pengendalian pencemaran air, diantaranya yaitu:

Melakukan pengolahan limbah cair sebelum dibuang langsung sehingga bahan kimia tidak
ikut larut dengan air.

Tidak menggunakan cairan yang mengandung bahan kimia secara berlebihan seperti
pengharum pakaian, sabun deterjen, oli dan lain sebagainya.

Menggunakan alat untuk menyaring air sebelum dibuang ke aliran air untuk industry rumah
tangga.

Pengendalian Pencemaran Tanah


Pengendalian pencemaran tanah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Mengurangi “Waste Footprint” Manusia yaitu dengan cara mengurangi “Waste


Footprint” dengan melakukan 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle.

Pencucian Tanah, yaitu menghilangkan kontaminan yang ada di dalam tanah dengan
cara menggunakan air untuk memisahkan tanah yang terkontaminasi, Contoh: cipratan aspal.

Bioremediasi, yaitu metode pengelolaan tanah menggunakan mikroorganisme untuk


mengurangi kontaminan dan mengembalikan kesuburan tanah..

Anda mungkin juga menyukai