PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi.
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup
di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan
utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi
tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia
dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih
sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk
keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan
lain sebagainya.
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di
muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan
hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi
sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah
menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung
kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara,
pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.Kita semua tahu Indonesia adalah
negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut,
Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya
masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu
mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia
banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka
panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya,
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pencemaran air dan tanah
2.1.1
dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah
tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga
didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran
lingkungan
hidup
yang
didefinisikan
dalam
undang-undang.
Dalam
praktek
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
3
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat.
Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
2.2 Macam-macam sumber pencemaran air dan tanah
2.2.1 macam-macam pencemaran air
Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat
kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke
badan air atau air tanah. Sebagai contoh adalah pestisida yang biasa digunakan di
pertanian, industri atau rumah tangga, detergen yang biasa digunakan di rumah tangga
atau PCBs yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik.
Erat kaitannya dengan masalah indikator pencemaran air, ternyata komponen pencemaran
air turut menentukan bagaimana indikator tersebut terjadi. Menurut Wardhana (2004),
komponen pencemaran air yang berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan
pertanian dapat dikelompokkan sebagai bahan buangan:
1. padat
4. cairan berminyak
2. organic dan olahan bahan makanan
3. anorganik
5. berupa panas
6. zat kimia
akan terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang, kehidupan
organisme dalam air juga terganggu.
2.2.1.2. Bahan buangan organic dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi
oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi
mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. Tidak tertutup kemungkinan
dengan berambahnya mikroorganisme dapat berkembang pula bakteri pathogen yang
berbahaya bagi manusia. Demikian pula untuk buangan olahan bahan makanan yang
sebenarnya adalah juga bahan buangan organic yang baunya lebih menyengat. Umumnya
buangan olahan makanan mengandung protein dan gugus amin, maka bila didegradasi
akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misal. NH3).
2.2.1.3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya
adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion
logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yag
melibatkan penggunaan unsure-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium
(Cd), air raksa atau merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dll.
Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan
air yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi
melalui proses pengkaratan (korosi). Juga dapat menimbulkan endapan atau kerak pada
peralatan. Apabila ion-ion logam berasal dari logam berat maupun yang bersifat racun
seperti Pb, Cd ataupun Hg, maka air yang mengandung ion-ion logam tersebut sangat
berbahaya bagi tubuh manusia, air tersebut tidak layak minum.
2.2.1.4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi
permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka
akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan
menyusut. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, burungpun ikut terganggu,
karena bulunya jadi lengket, tidak dapat mengembang lagi akibat kena minyak.
2.2.1.5. Bahan buangan berupa panas (polusi thermal)
5
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau
spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan
hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi
kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem. Untuk itu, polusi thermal
inipun harus dihindari. Sebaiknya industri-industri jika akan membuang air buangan ke
perairan harus memperhatikan hal ini.
2.2.1.6. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air ini akan
dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida),
c. Zat warna kimia,
d. Zat radioaktif
a. Sabun
Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen, sampo dan bahan
pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan timbulnya buih-buih
sabun pada permukaan air. Sebenarnya ada perbedaan antara sabun dan deterjen serta
bahan pembersih lainnya. Sabun berasal dari asam lemak (stearat, palmitat atau oleat)
yang direaksikan dengan basa Na(OH) atau K(OH), berdasarkan reaksi kimia berikut ini :
C17H35COOH + Na(OH) C17H35COONa + H2O
Asam stearat
basa
sabun
Sabun natron (sabun keras) adalah garam natrium asam lemak seperti pada contoh reaksi
di atas. Sedangkan sabun lunak adalah garam kalium asam lemak yang diperoleh dari
reaksi asam lemak dengan basa K(OH).
Sedangkan deterjen adalah juga bahan pembersih sepeti halnya sabun, akan tetapi dibuat
dari senyawa petrokimia. Deterjen mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sabun,
karena dapat bekerja pada air sadah. Bahan deterjen yang umum digunakan adalah
dedocylbenzensulfonat. Deterjen dalam air akan mengalami ionisassi membentuk
komponen bipolar aktif yang akan mengikat ion Ca dan/atau ion Mg pada air sadah.
Komponen bipolar aktif terbentuk pada ujung dodecylbenzen-sulfonat. Untuk dapat
6
membersihkan kotoran dengan baik, deterjen diberi bahan pembentuk yang bersifat
alkalis. Contoh bahan pembentuk yang bersifat alkalis adalah natrium tripoliposfat.
b. Bahan pemberantas Hama
Pemakaian bahan pemberantas hama (insektisida) pada lahan pertanian seringkali
mekiputi daerah yang sangat luas, sehingga sisa insektisida pada daerah pertanian
tersebut cukup banyak. Sisa bahan insektisida tersebut dapat sampai ke air lingkungan
melalui pengairan sawah, melalui hujan yang jatuh pada daerah pertanian kemudian
mengalir ke sungai atau danau di sekitarnya. Seperti halnya pada pencemaran udara,
semua jenis bahan insektisida bersifat racun apabila sampai kedalam air lingkungan.
c. Zat Warna Kimia
Pada dasarnya semua zat warna adalah racun bagi tubuh manusia. Oleh karena itu
pencemaran zat warna ke air lingkungan perlu mendapat perhatian agar tidak sampai
masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum. Ada zat warna tertentu yang relatif
aman bagi manusia, yaitu zat warna yang digunakan pada industri bahan makanan dan
minuman, industri farmasi/obat-obatan.
Berdasarkan bahan susunan zat warna dan bahan-bahan yang ditambahkan, dapat
dimengerti bahwa hampir semua zat warna kimia adalah racun. Apabila masuk ke dalam
tubuh manusia dapat bersifat cocarcinogenik, yaitu merangsang tumbuhnya kanker. Oleh
sebab itu, pembuangan zat kimia ke air lingkungan sangatlah berbahaya. Selain sifatnya
racun, zat warna kimia juga akan mempengaruhi kandungan oksigen dalam air
mempengaruhi pH air lingkungan, yang menjadikan gangguan bagi mikroorganisme dan
hewan air.
d. Zat radioaktif
Tidak tertutup kemungkanan adanya pembuangan sisa zat radioaktif ke air lingkungan
secara langsung. Ini dimungkinkan karena aplikasi teknologi nuklir yang menggunakan
zat radioaktif pada berbagai bidang sudah banyak dikembangkan, sebagai contoh adalah
aplikasi teknologinuklir pada bidang pertanian, kedokteran, farmasi dan lain lain. Adanya
zat radioaktif dalam air lingkungan jelas sangat membahayakan bagi lingkungan dan
manusia. Zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan biologis baik melalui efek
langsung atau efek tertunda.
2.2.2
daging dll.
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat
mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme.
8
Komponen Lingkungan
Kesehatan Manusia
Atmosfir
Gas-gas
pencemar
Sumber
pencema
ran
Bahan
pencemar
terlarut
Biota
akuatik
Biota
terestial
Badan air
Kesehatan manusia
Bahan
pencemar
partikulat
Tanah
10
jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri
Agen
Penyakit
Virus
Rotavirus
Virus Hepatitis A
Hepatitis A
Virus Poliomyelitis
Bakteri
Vibrio cholerae
Cholera
Escherichia Coli
Diare/Dysenterie
Enteropatogenik
Salmonella typhi
Typhus abdominalis
Salmonella paratyphi
Paratyphus
Shigella dysenteriae
Dysenterie
Protozoa
Entamuba histolytica
Dysentrie amoeba
Balantidia coli
Balantidiasis
Giarda lamblia
Giardiasis
Metazoa
Ascaris lumbricoides
Ascariasis
Clonorchis sinensis
Clonorchiasis
Diphyllobothrium latum
Diphylobothriasis
Taenia saginata/solium
Taeniasis
Schistosoma
Schistosomiasis
2.4.2
2.5.2
perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :
Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat
kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna,
Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia
yang terlarut, perubahan pH
14
Pengaruh Umum
2.
5,5
6,0
3.
2.
3.
4.
2.
5,0
5,5
15
4,5
5,0
2.
3.
4.
16
17
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pencemaran air dapat berdampak pada kesehatan, keselamatan dan
akhirnya berakibat pada pembangunan ekonomi. Bencana krisis air dapat
merupakan ancaman bagi keberlangsungan generasi yang akan datang.
Ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air makin menurun
dan berkembangnya berbagai sumber penyakit. Tingginya pencemaran air
disebabkan limbah industri yang tidak diolah dahulu serta limbah rumah
tangga pada pemukiman yang dibuang ke badan sungai.
Terbatasnya upaya pengendalian pencemaran air diperparah dengan
rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan serta kurangnya
penegakan hukum bagi pelanggar pencemaran lingkungan. Diperlukan
pendekatan yang komprehensif dan holistic bagi penanggulangan pencemaran
air, agar dapat dipertahankan kualitas lingkungan yang baik. Pemerintah juga
hendaknya mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya merangsang
pengguna air untuk melakukan efisiensi dengan menganggap bahwa air
merupakan sumberdaya yang terbatas.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat
kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah,
diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi
19
20
Daftar Pustaka
1. Aulia Ayu S.
Penggunaan sabun meningkatkan pH air dan mencemari air, apakah penggunaan sabu
harus dihentikan ?
Jawab : tidak perlu menghentikan pemakaian sabun karena sabun juga untuk
membersihkan kotoran dan kuman, namun penggunaannya perlu disikapi dengan bijak,
artinya kita harus menggunakan sabun secukupnya atau seperlunya. Lebih baik
menggunakan sabun kodok karena limbahnya bisa kembali ke alam.
Dijawab oleh : Ibu Dahlia dan ditambahkan oleh Umdatul Muftin
2. Citra Mustika Delima
Mengapa cara remidiasi tidak dilakukan secara in situ saja, kenapa harus ada secara exsitu?
Jawab : remidiasi ex situ ditujukan untuk tanah yang sudah tidak memungkinkan untuk
diberi penanganan secara in situ, artinya tanah tersebut sudah sangat tercemar. Biasanya
remidiasi ex situ dilakukan pada tanah yang tandus dan kering.
Dijawab oleh : Umdatul Muftin
3. Nindiana Choirunnisa
Bagaimana pencemaran tanah menyebaban leukemia ?
Jawab : hal itu dapat terjadi melalui penelanan. Konsumsi benzene menyebabkan
kematian, seperti yang pernah terjadi di AS. Tidak jarang air dan tanah terkontaminasi
melalui tumpahan. Memakan sayuran atau ikan yang tercemar baahan-bahan berbahay
seperti benzene menyebabkan mual, muntah pusing, kejang, dan bahkan kematian.
Dijawab oleh : Umdatul Muftin
4. Atiqah Miftahul Jannah
Bioremidiasi ex situ melibatkan zat-zat tertentu untuk mendaur ulang tanah, apa saja zatzat tersebut ?
Jawab : zat-zat yang dimaksud disini adalah zat yang dapat menyerap unsur-unsur
berbahaya yang mencemari tanah tersebut. Bioremidiasi biasanya dilakukan dengan
menggunakan bakteri atau tumbuhan yang dapat menyerap unsur berbahaya tersebut
(fitoremidiasi)
Dijawab oleh : Umdatul Muftin
5. Hosniyah
Bagaimana cara menanggulangi limbah pabrik tahu agar ramah lingkungan ?
Jawab : pertama, yang harus dimiliki oleh semua pabrik adalah izin dari AMDAL. Selain
itu pabrik-pabrik yang menghasilkan limbah hendaknya memikirkan cara untuk
22
menanggulangi limbah itu sendiri, seperti membuat upaya pengolahan imbah tersebut.
Artinya, pabrik tidak hanya menghasilkan limbah, tetapi juga menanggulangi limbah itu
sendiri. Dengan begitu tidak akan ada pencemaran yang diakibatkan oleh pabrik tersebut.
Dijawab oleh : Umdatul Muftin
6. Gandhes Cintya Dewi
Dapatkah tanah yang banyak didaur ulang menggunakan bioremidiasi ex situ ?
Jawab : bioremidiasi ex situ tidak dapat dilakukan oleh semua Negara, karena biayanya
pengolahannya yang mahal. Di Indonesia, remidiasi ex situ tidak pernah dilakukan
karena membutuhkan akomodasi yang tidak murah, biasanya Indonesia menanggulangi
pencemran tanah dengan bioremidiasi. Tetapi di Negara-negara yang memiliki
kemampuan akomodasi yang besar, remidiasi ex situ mungkin dapat dilakukan.
Dijawab oleh : Ibu Dahlia dan ditambahkan oleh Umdatul Muftin
7. Tia Kusniawati
Limbah pertanian dari pestisida itu seperti apa ?
Jawab : pestisida merupakan bahan beracun yang digunakan untuk mengendaliakn,
menolak, atau membasmi organisme pengganggu. penggunaan pestisida tanpa mengikuti
aturan yang diberikan dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingungan, seta dapat
merusak ekosistem. Meurut kovensi stockhlom mengenai polutan organic presisten, 9
dari 12 senyawa kimi organic berbahaya adalah pestisida. Selain itu bahan-bahan kimia
yang ada didalamnya juga dapat menyebabkan eutrofikasi.
Dijawab oleh : Ibu Dahlia dan ditambahkan oleh Umdatul Muftin
8. Miftahul Rokhmah
Di kos-kos an, airnya berwarna kuning. Apakah air tersebut tercemar ?
Jawab : salah satu indikator fisis pencemaran air adalah warna. Untuk kasus ini perlu
diteliti lebih lanjut mengenai apa yang menyebabkan warna air tersebut menjadi kuning,
selain itu juga dapat di cium baunya untuk memastikan air tersebut tercemar atau tidak.
Tetapi untuk memilih jalan aman, sebaiknya kita menggunakan air yang tidak berwarna
(bersih).
Dijawab oleh : Umdatul Muftin
9. Tristanti Rakhmaningrum
Air PDAM dialirkan melalui pipa besi (karatan) bgaimana jaminan kebersihan airnya ?
Jawab : untuk mencegah PDAM yang airnya terkontaminasi oleh besi yang berkarat,
dapat dilakukan dengan mendiamkan air tersebut dan menunggu hingga air benar-benar
jernih. Sejak jaman belanda, pipa seperi itu biasanya dilapisi dengan pelindung agar air
23
tidak terkena kontak secara langsung dengan besi. Jika pelindung tersebut terkiis, akan
diganti kembali dengan yang baru oleh pihak PDAM. Alternatif lain dari masalah ini
adalah mengurangi penggunaan air PDAM dan beralih ke sumur pribadi, sehingga
kitadata menjaga keamanannya sendiri.
Dijawab oleh : Ibu Dahlia dan ditambahkan oleh Umdatul Muftin
10. Tri putri Ayuni F.
Eutrofikasi menyebabkan ikan mati karena perebutan oksigen. Apa dampak positifnya ?
Jawab : dampak positifnya adalah pada alam. Dengan adanya eotrufikasi, alam memiliki
daya dukung lingkungan, sehingga dapat kembali sendiri seperti semula. Selain dampak
bagi alam, eutrofikasi juga dapat berdampak positif bagi masyarakat sekitar karena
meningkatnya tumbuhan eceng gondok akibat eutrofikasi memberikan lapangan
pekerjaan baru yaitu dengan menjadikan eceng gondok sebagai bahan kerajinan,
misalnya tas maupun kursi.
Dijawab oleh : Ibu Dahlia
11. Dewi Karomika: Pencemaran tanah akut apa bisa ditanggulangi dengan remediasi dan
bagaimana karakteristik tanahnya?
Jawaban oleh Yoeshinta M: bisa dengan menggunakan metode bioremediasi yaitu dengan
menggunakan mikroorganisme yang bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air) dan menggunakan metode remediasi yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan exsitu (atau off-site). Pencemaran akut yaitu pencemaran yang mengakibatkan tanah tidak
dapat lagi dimamfaatkan seperti sediakala. Biasanya tanah ini terlalu banyak mengunakan
pupuk yang mengandung bahan kimia dan tidak mematuhi aturan. Ciri-ciri tanah ini
biasanya tanahnya kering dan tandus.
12. Uswatun Khasanah: Pencemaran air sungai di pedesaan. Bagaimana solusi agar air
tersebut dapat dimanfaatkan?
Jawaban oleh Yoeshinta M: bisa dengan menggunakan metode Fitoremidiasi yaitu proses
bioremediasi yang menggunakan berbagai tanaman untuk menghilangkan, memindahkan,
dan atau menghancurkan kontaminan dalam tanah dan air bawah tanah. Biasanya dengan
menggunakan eceng gondok, genjer, kangkung dan tanaman tifa.
24
18. Anggia Kusuma: Apa ada cara lain untuk tidak menggunakan kantong plastik?
Jawaban oleh Yoeshinta M: ya ada seperti menggunakan totebag, tas belanja, atau
membuat tas-tas kreatif dari plastik sisa penggunaan detergen untuk dijadikan tas belanja
yang menarik dan memakan kertas daur ulang sebagai kantong belanja yang biasa
digunakan di negara maju.
19. Nailul Minnah: tumpahan minyak di laut, bagaimana penanganannya?
Jawaban oleh Yoeshinta M:
Beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak diantaranya in-situ burning, penyisihan
secara mekanis, bioremediasi, penggunaan sorbent, penggunaan bahan kimia dispersan, dan
washing oil:
1. In-situ burning adalah pembakaran minyak pada permukaan laut, sehingga mengatasi
kesulitan pemompaan minyak dari permukaan laut, penyimpanan dan pewadahan minyak
serta air laut yang terasosiasi.
2. Penyisihan minyak secara mekanis melalui 2 tahap, yaitu melokalisir tumpahan dengan
menggunakan booms dan melakukan pemindahan minyak ke dalam wadah dengan
menggunakan peralatan mekanis yang disebut skimmer.
3. Bioremediasi yaitu proses pendaurulangan seluruh material organik. Bakteri pengurai
spesifik dapat diisolasi dengan menebarkannya pada daerah yang terkontaminasi. Selain
itu, teknik bioremediasi dapat menambahkan nutrisi dan oksigen, sehingga mempercepat
penurunan polutan.
4. Penggunaan sorbent dilakukan dengan menyisihkan minyak melalui mekanisme adsorpsi
(penempelan minyak pad permukaan sorbent) dan absorpsi (penyerapan minyak ke dalam
sorbent). Sorbent ini berfungsi mengubah fase minyak dari cair menjadi padat, sehingga
mudah dikumpulkan dan disisihkan. Sorbent harus memiliki karakteristik hidrofobik,
oleofobik, mudah disebarkan di permukaan minyak, dapat diambil kembali dan
digunakan ulang. Ada 3 jenis sorbent yaitu organik alami (kapas, jerami, rumput kering,
serbuk gergaji), anorganik alami (lempung, vermiculite, pasir) dan sintetis (busa
poliuretan, polietilen, polipropilen dan serat nilon).
5. Dispersan kimiawi merupakan teknik memecah lapisan minyak menjadi tetesan kecil
(droplet), sehingga mengurangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke dalam
26
tumpahan minyak. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat aktif yang disebut
surfaktan.
6. Washing oil yaitu kegiatan membersihkan minyak dari pantai.
20. Della: Usaha kecil harus mendaftarkan AMDAL, belum selesai urusannya tetapi sudah
melakukan bisnisnya, apa ada sanksi hukum?
Jawaban oleh Yoeshinta M: ada karena AMDAL adalah izin lingkungan hidup untuk syarat
memlakukan bisnis, jika seseorang sudah melakukan bisnisnya tetapi belum mempunyai
AMDAL berarti seseorang tersebut sudah melanggar UU yang berarti akan mendapatkan sanksi
tertentu.
21. Ulfatur R: Bagaimana peranan AMDAL terhadap suatu projek?
Jawaban oleh Yoeshinta M: AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan
hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan
tidak Iayak Iingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang
timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya
yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif Iebih besar daripada manfaat dari dampak
positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan - tersebut dinyatakan tidak Iayak
Iingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak Iayak Iingkungan tidak dapat
dilanjutkan pembangunannya.
27