0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan3 halaman
1) Hasil pengamatan perlakuan tempe dengan jarak berbeda pada kantung plastik selama 24 jam menunjukkan perubahan fisik, rasa, suhu dan berat.
2) Tempe dengan jarak 1 cm memiliki warna dan tekstur yang baik beserta aroma yang menggugah selera, sementara tempe dengan jarak 2 dan 3 cm memiliki kualitas yang sedikit berkurang.
3) Semua sampel tempe mengalami penurunan berat selama proses fermentasi.
1) Hasil pengamatan perlakuan tempe dengan jarak berbeda pada kantung plastik selama 24 jam menunjukkan perubahan fisik, rasa, suhu dan berat.
2) Tempe dengan jarak 1 cm memiliki warna dan tekstur yang baik beserta aroma yang menggugah selera, sementara tempe dengan jarak 2 dan 3 cm memiliki kualitas yang sedikit berkurang.
3) Semua sampel tempe mengalami penurunan berat selama proses fermentasi.
1) Hasil pengamatan perlakuan tempe dengan jarak berbeda pada kantung plastik selama 24 jam menunjukkan perubahan fisik, rasa, suhu dan berat.
2) Tempe dengan jarak 1 cm memiliki warna dan tekstur yang baik beserta aroma yang menggugah selera, sementara tempe dengan jarak 2 dan 3 cm memiliki kualitas yang sedikit berkurang.
3) Semua sampel tempe mengalami penurunan berat selama proses fermentasi.
1) Hasil Pengamatan Perlakuan 1x24 Jam (Kondisi Fisik dan Rasa)
Kode Tempe Warna Tekstur Aroma Rasa
A ++++ ++++ ++++ ++ B ++++ +++ +++ ++ C ++++ ++ ++ +++
Keterangan :
1. Kode Tempe 21. +++ : Aroma enak tetapi
A: Jarak antar lubang pada masih ada aroma kedali kantung plastik 1 cm 22. ++ : Tidak beraroma B: Jarak antar lubang pada kantung 23. + : Aroma tidak enak/ plastik 2 cm busuk C: Jarak antar lubang pada kantung 24. Rasa Tempe plastik 3 cm 25. ++++ : Rasa sangat enak 2. Warna Tempe 3. ++++ : Putih cerah (gurih) 4. +++ : Putih kekuningan 26. +++ : Rasa sangat enak 5. ++ : Putih kecoklatan tetapi ada aroma kedelai 6. + : Putih kehitaman 27. ++ : Rasa hambar 7. Tekstur Tempe 28. + : Rasa tidak enak 8. ++++ : Sangat padat 29. 9. +++ : Padat Gambar Pengamatan 30. 10. ++ : Cukup padat 30. 11. + : Lunak 12. Keterangan: 13. A: Jarak antar lubang pada 14. kantung plastik 1 cm 15. A B: Jarak antar lubang pada 16. B kantung plastik 2 cm 17. C: Jarak antar lubang pada 18. C kantung plastik 3 cm 19. Aroma Tempe 20. ++++ : Aroma enak menimbulkan selera makan 30. 31. 2) Hasil Pengukuran Berat dan Suhu Tempe 32. 33. Kode 34. Suhu 35. Suhu 36. Berat 37. Berat Tempe Awal Akhir Awal Akhir 38. A 39. + 40. ++++ 41. 100 42. 85 gram gram 43. B 44. + 45. +++ 46. 100 47. 86 gram gram 48. C 49. + 50. ++ 51. 100 52. 90 gram gram 53. 54. Keterangan : 1. Kode Tempe A: Jarak antar lubang pada kantung plastik 1 cm B: Jarak antar lubang pada kantung plastik 2 cm C: Jarak antar lubang pada kantung plastik 3 cm 2. + +++ : Sangat panas 55. +++ : Panas 56. ++ : Gambar Pengamatan Hangat Tempe Setelah Digoreng 57. + : Suhu kamar 27o C Keterangan: 58. D: Jarak antar lubang pada 59. kantung plastik 1 cm E: Jarak antar lubang pada kantung plastik 2 cm C B F: Jarak antar lubang pada A kantung plastik 3 cm 60. F. Analisis Data 61. 62. Pembuatan tempe berasal dari kedelai yang direbus hingga kulit luar mengelupas kemudian dikeringkan, diberi ragi dan dimasukkan pada kantung plastik. Ketika dimasukkan pada kantung plastik terlebih dahulu memberi jarak pada kantung tersebut yakni jarak 1,2 dan 3 cm. Kedelai A dengan jarak 1 cm pada plastik yang diberi perlakuan didiamkan selama 1 X 24 jam memberikan berubah menjadi tempe dan memberikan fisik, rasa, suhu dan berat. Perubahan fisik meliputi warna, tekstur dan aroma. Warna tempe A yang semula warna kedelai berubah menjadi warna cerah, teksturnya sangat padat dan memiliki aroma enak yang menimbulkan selera makan. Rasa dari tempe A hambar, suhu tempe A juga berubah dari suhu ruang (27oC) menjadi sangat panas. Begitu pula dengan berat awal kedalai 100 gram, ketika menjadi tempe beratnya berkurang menjadi 85 gram. 63. Kedelai B dengan jarak 2 cm pada plastik yang diberi perlakuan didiamkan selama 1 X 24 jam berubah menjadi tempe dan memberikan perubahan fisik, rasa, suhu dan berat. Warna tempe B yang semula warna kedelai (kuning) berubah menjadi warna cerah, teksturnya padat dan memiliki aroma enak tetapi masih beraroma kedelai. Rasa dari tempe B hambar, suhu tempe B juga berubah dari suhu ruang (27oC) menjadi panas. Begitu pula dengan berat awal kedalai 100 gram, ketika menjadi tempe beratnya berkurang menjadi 86 gram. 64. Kedelai C dengan jarak 3 cm pada plastik dengan perlakuan didiamkan selama 1 X 24 jam berubah menjadi tempe dan memberikan perubahan fisik, rasa, suhu dan berat. Perubahan fisik meliputi warna, tekstur dan aroma. Warna tempe C yang semula warna kedelai berubah menjadi warna cerah, teksturnya cukup padat dan tidak beraroma. Rasa dari tempe C enak namun masih ada aroma kedelai, suhu tempe C juga berubah dari suhu ruang (27oC) menjadi hangat. Begitu pula dengan berat awal kedalai 100 gram, ketika menjadi tempe beratnya berkurang menjadi 90 gram.