Anda di halaman 1dari 17

EKSPERIMEN LABORATORIUM VIRTUAL IPA

Disusun Oleh :

Nama : Hafizhah Hamdah

Nim : 18231009

Kelas : IPA B

Dosen Pengampu :

Dr.Asrizal,M.Si

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
1. Jangka Sorong ( Vernier Caliper )

a. Judul Eksperimen
Penggunaan Jangka Sorong
b. Tujuan Eksperimen
Mengetahui cara penggunaan jangka sorong dengan benar
c. Materi Pembelajaran
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat
digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
Jangka sorong digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm.
keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur
diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun
kedalam sebuah tabung. 
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang
geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada
rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser.
Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil
dalam milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius.Sepuluh skala utama memiliki
panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1
cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak
2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama
dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga
skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat
pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai
keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau
diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada
jangka sorong.Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala
utama sampai sepersepuluh cm (0,1cm) kemudian menambahkan dengan hasil
pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm (0,001cm).

kelebihan dari jangka sorong diantaranya:

a. Memliki kecermatan pembacaan yang lumayan bagus umumnya kecermatan


pembacaannya berkisar 0.05-0.01 mm .
b. Dapat mengukur diameter sisi luar dengan cara dijapit.
c. Dapat mengukur diameter sisi dalam dengan cara di ulur.
d. Dapat mengukur kedalaman.
e. Harga murah dan terjangkau.

Adapun kekurangan dari jangka sorong diantaranya:

a) Tidak bisa mengukur benda yang besar.


b) Bisa terjadi pemuaian pada alat.
c) Karena sensor berkontak langsung dengan benda kerja memungkinkan terjadinya
goresan atau benturan yang bisa menyebabkan ketidakrataan pada kedua sensor
atau kedua rahang.

d. Langkah Kerja :

1. Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekrup pengunci.


2. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
3. Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua
rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.
4. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka
sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan
mengunci sekrup pengunci
5. Membaca dan mencatat hasil pengukuran
e. Hasil Eksperimen :
Karena tidak ada benda,maka hasil eksperimen untuk jangka sorong ini akan di buat
dalam bentuk contoh soal.
1)

Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti
diperlihatkan pada gambar di atas adalah ….
A. 2,76 cm
B. 2,95 cm
C. 3,25 cm
D. 3,16 cm
E. 3,27 cm

Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm

2. Micrometer

a. Judul Eksperimen :
Pengukuran benda yang berbeda
b. Tujuan Eksperimen :
Untuk mengetahui ukuran setiap benda yang berbeda
c. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Mikrometer Sekrup


Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi.
Mikrometermempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan mikrometer
sekrup biasanya untukmengukur diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat
atau kabel..
Mikrometer sekrup memiliki jarak pengukuran yang pendek yaitu hanya 25 mm.
Jarak pengukuran yang pendek bertujuan untuk menghindari kesalahan pengukuran.
Setiap jenis mikrometer memiliki tingkatan pengukuran. Tingkatan pengukuran pada
mikrometer antara lain 0-25 mm, 25-50 mm, 50-70 mm, dan seterusnya.

2. Bagian-bagian Mikroskop

a. Anvil atau poros tetap

Bagian mikrometer yang bersinggungan langsung dengan benda kerja. Berfungsi


sebagai sensor pada mikrometer dan titik awal dari pengukuran. Hasil pengukuran
dihitung dari jarak antara permukaan anvil dan permukaan spindle Anvil terbuat dari
tungsten carbide yang dikeraskan agar anvil tidak mudah mengalami bentuk akibat
gesekan dengan benda kerja. Seiring berjalannya waktu, kerataan dan kesejajaran
anvil akan mengalami keausan.Untuk mengecek kerataan menggunakan kaca datar
(optical fist), untuk mengecek kesejajaran menggunakan kaca parallel (paralel fist).

b. Spindle atau poros geser

Berfungsi untuk menentukan hasil. Permukaan spindle akan menempel atau


menjepit benda kerja yang diukur. Terbuat dari baja campuran yang dikeraskan Ulir
pada spindle dikerjakan dengan penggerindaan dan pastinya memiliki ukuran yang
presisi.

c. Pengunci (Lock Nut)

Bagian yang berfungsi untuk mengunci pergerakan spindle agar tidak bergerak
ketika akan membaca hasil pengukuran. Pengunci juga berguna untuk memudahkan
pembacaan pengukuran saat benda kerja berada pada posisi yang sulit dilihat secara
langsung.

d. Sleeve atau tabung ukur

Poros berlubang yang memiliki ulir sebagai tempat pergerakan spindle dan
thimble. Pada bagian dalam sleeve terdapat ulir yang berhubungan dengan spindle.
Sedangkan bagian luar terdapat skala utama pengukuran dan ulir yang berhubungan
dengan thimble.

e. Thimble

Bagian yang berfungsi untuk menggeser spindle dan mengatur panjang spindle
yang keluar. Pada bagian ini terdapat skala nonius yang terletak di dekat skala utama.

f. Ratchet

Digunakan untuk menggerakkan spindle ketika proses pengukuran. Ratchet juga


berfungsi untuk menjaga tekanan pengukuran agar tidak terjadi penyimpangan
ukuran.Karena jika memutar thimble dan tekanan yang diberikan berlebihan akan
menyebabkan deformasi yang menyebabkan penyimpangan ukuran. Tekanan yang
berlebihan juga menyebabkan rusaknya mikrometer dan mengurangi tingkat
presisinya.

g. Frame atau rangka

Komponen berbentuk C yang berfungsi menyatukan komponen-komponen lain


mikrometer sekrup. Frame dibuat tebal agar kokoh dan mampu menjaga mikrometer
tidak mengalami penyimpangan pengukuran.Frame dilindungi material penahan panas
yang terbuat dari plastik. Hal ini bertujuan menghindari panas yang timbul langsung
pada frame.

d. Langkah Kerja

1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.


2. Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser bertemu skala
dan skala nonius utama menunjukkan angka nol.
3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda dapat
masuk ke dalam rahang.
4. Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang
hingga tepat menjepit benda.
5. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik”
yang muncul.
6. Catatlah hasilnya

e. Hasil Eksperimen

NO BENDA PENGUKURAN HASIL

1 Baut 1 2+0.5+0.37 2.87 mm

2 Baut 2 5+0.0+0.46 5.46 mm

3 Baut 3 8+0.5+0.28 8.78 mm

4 Baut 4 11+0.0+0,43 11.43 mm

5 Baut 5 14+0.0+0.30 14.30 mm

6 Baut 6 18+0.0+0.0 18.00 mm

7 Baut 7 20+0.0+0.01 20.01 mm

3. Energi dan Perubahannya

a. Judul Eksperimen
Perubahan Energi
b. Tujuan Eksperimen
Mengetahui perubahan energi yang terjadi
c. Materi Pembelajaran
Energi yang paling besar adalah energi matahari. Energi panas dari sinar matahari
memiliki banyak manfaat bagi kehidupan di muka bumi ini. Manfaat energi matahari
dapat dirasakan oleh manusia yaitu dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian,
untuk menghangatkan ruangan, sebagai penghangat tubuh, untuk mengeringkan hasil
pertanian seperti padi, kopi, cengkeh, untuk pembengkit tenaga listrik. Selain dapat
bermanfaat bagi manusia energi matahari juga bermanfaat bagi tumbuhan yang
memiliki klorofil untuk dapat melakukan proses pembuatanan makanan atau proses
fotosintesis.

Energi adalah sebuah kebutuhan manusia yang sangat vital. Kehidupan manusia
memang tak bisa lepas dari teori energi. Salah satu energi yang sering digunakan
adalah energi bumi dan juga listrik. Akan tetapi, jika energi minyak bumi akan habis
jika digunakan secara terus menerus. Hal ini dikarenakan minyak bumi merupakan
salah satu sumber energi tak terbarukan.

Oleh sebab itu, manusia membutuhkan energi ramah lingkungan yang bebas
polusi dan merusak alam untuk mendapatkannya. Energi ramah lingkungan sendiri
merupakan energi yang pemanfaatannya tidak memberikan dampak buruk bagi
kondisi lingkungan.

Energi alternatif sendiri ada banyak jenisnya. Apa saja macam-macam energi
alternatif itu berikut beberapa diantaranya.

1. Energi Mekanik

Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Energi
Mekanik dibagi lagi menjadi dua, yaitu :

a. Energi Potensial
Energi yang dimiliki oleh suatu benda pada suatu tempat (kedudukan) tertentu.
Dari kedudukan atau tempat itu ia dapat melakukan usaha. Oleh karena itu energi
potensial disebut juga energi tenaga tempat. Sebagimana contohnya adalah sebuah
bola diangkat ke atas kemudian dilepaskan maka bola akan jatuh lagi ke bawah
(kedudukan semula). Jadi bola yang telah diangkat ke atas tadi juga memiliki energy
potensial

b. Energi Kinetik

Energi yang dimiliki suatu benda karena pergerakan atau kelajuannya. Energi
kinetik secara jelas dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha
agar bisa menggerakkan benda dengan massa tertentu hingga mencapai suatu
kecepatan tertentu. Semakin tinggi kecepatan suatu benda maka semakin besar pula
energi kinetiknya. Contohnya adalah ketika sebuah mobil melaju, semakin kencang
kecepatan mobil tersebut, maka semakin pula energi kinetiknya. 

2. Energi Bunyi

Energi Bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran partikel-partikel udara
di sekitar sumber bunyi. Sebenarnya setiap terjadinya getaran pada suatu benda pasti
terdapat energi bunyi, namun tidak semua bunyi tersebut akan terdengar. Semakin
kuat getarannya, semakin besar pula energi bunyi yang dihasilkan. Contohnya adalah
ketika bermain gendang, semakin kuat gendang dipukul, otomatis semakin besar
getarannya, dan semakin besar bunyi yang dihasilkan
3. Energi Panas (Kalor)

Energi Panas adalah energi yang terjadi karena pergerakan internal partikel
penyusun dalam suatu benda. Energi panas merupakan energi yang berpindah dari
suatu partikel yang bersuhu tinggi ke partikel bersuhu lebih rendah, dimana matahari
merupakan sumber energi panas yang paling besar. Energi panas dapat berpindah
melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Contoh sederhana dari energi
panas adalah ketika memanaskan air dengan api, suhu dari api akan berpindah ke air
sehingga membuat air dapat mendidih

4. Energi Cahaya

Energi Cahaya adalah Energi yang dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik.


Contohnya adalah ketika cahaya dari lampu, semakin jauh kita dari sumber cahaya
maka semakin sedikit pengaruh cahaya tersebut terhadap penglihatan.

5. Energi Kimia
Energi Kimia adalah Energi yang dihasilkan karena adanya interaksi secara kimia
dari reaksi kimia yang terjadi. Contoh Sederhananya adalah Makanan yang masuk ke
dalam tubuh memiliki unsur kimia dan akan mengalami reaksi kimia agar dapat
dimanfaatkan oleh tubuh, nah saat proses reaksi kimia juga terjadi energi kimia

6. Energi Nuklir

Energi Nuklir adalah Energi yang dihasilkan dari reaksi inti oleh bahan
radioaktif. Energi ini dihasilkan oleh inti atom yang membelah atau dua inti atom
yang menyatu. Pembelahan atau penyatuan inti atom akan menghasilkan energi yang
sangat besar karena terjadi perubahan pada inti atom. Contohnya adalah penggunaan
bom nuklir (mohon maaf untuk Energi Nuklir pemahaman saya belum seberapa jadi
saya belum bisa membahas lebih detail)

c. Langkah Kerja
1. Pilihlah salah satu gambar pada video untuk melihat energi yang dihasilkan
2. Jika ada perubahan energi,cobalah dengan gambar yang lain
3. Jika tidak ada perubahan energi,ganti dengan gambar yang lain
4. Amati proses yang terjadi dan lihat perubahan yang terjadi
5. Catatlah perubahan energi tersebut

d. Hasil Eksperimen
NO Jenis Energi Alat Perantara Benda yang Bentuk Perubahan
Diamati Energi
1 Air Kincir Lampu LED Mekanik-Elektrik
-Cahaya
2 Matahari Penyerap panas Kipas angin Cahaya-ELektrik
-Mekanik
3 Air panas Kincir Lampu Spiral Mekanik-Elektrik
-Cahaya
4 Sepeda Kincir Tank Air Kimia-Elektrik
-Panas

4. Larutan Asam Basa

a. Judul Eksperimen
Pengaruh Larutan Asam dan Basa
b. Tujuan Eksperimen
Menentukan Pengaruh asam dan basa
c. Materi Pembelajaran
Asam dan basa (alkali) telah dikenal sejak dahulu dan telah sering Kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya Asam Tartrat dalam Buah Anggur, Asam
Sitrat dalam jeruk, Asam Asetat pada Cuka, Asam Sulfat pada Air Aki dan berbagai
zat lainnya. Sementara zat basa kita jumpai pada air kapur, sabun, obat mag, dan
beragam zat lainnya.
1. Indikator Asam Basa

Seperti pengantar yang telah diuraikan pada awal pembahasan, pada zaman
dahulu sebelum dikenalnya teori asam-basa, orang-orang membedakan asam dan basa
dengan cara mencicipinya.Namun pada saat sekarang, telah dikenal berbagai indikator
untuk membedakan asam dan basa. Selain metodenya yang aman dan praktis
indikator juga mampu memberikan hasil yang lebih relevan.

a) Kertas Lakmus

Salah satu indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus. Terdapat dua
jenis kertas lakmus yakni kertas lakmus biru dan kertas lakmus merah.Kertas lakmus
merah akan berubah warna menjadi biru apabila terkena basa, tetapi jika terkena asam
atau zat netral maka tidak akan berubah warna.

b) Kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah apabila terkena asam, tetapi
jika terkena basa atau zat netral maka tidak akana berubah warna.
c) Indikator Universal

Kertas Lakmus hanya dapat membandingkan suatu zat itu termasuk asam atau
basa, kemudian dikembangkan lagi kertas indikator.
Kertas indikator universal mampu meunjukkan tingkat keasaman dan kebasaan
dari suatu zat.Dengan membandingkan warna yang diperoleh untuk setiap zat yang
diuji dengan kertas standard yang ada pada indikator universal, Kita dapat
menentukan tingkat keasaman dari suatu zat

d) Indikator Larutan

Contoh Indikator larutan ini adalah metil merah, metil jingga, bromotimol biru,
dan beberapa larutan lainnya. Indikator ini bekerja sama persis dengan kertas lakmus,
larutan ini akan memberikan perubahan warna jika terkena asam maupun basa.

d. Langkah Kerja
1) Pilih lah larutan yang digunakan
2) Amati molekul yang ada pada larutan
3) Amati grafik yang terjadi pada larutan
4) Masukkan salah satu alat kedalam larutan
5) Amati dan catat

e. Hasil Eksperimen
NO Nama Larutan Ph Meter Lakmus Lampu
1 Air (H2O) 7.00 7 Tidak menyala
2 Asam Kuat 2.00 2 Terang
3 Asam Lemah 4.50 4 Redup
4 Basa kuat 12.00 12 Terang
5 Basa lemah 9.50 10 Redup

5. Bentuk dan Perubahan Energi


a. Judul Eksperimen
Energi pada suatu benda yang dipanaskan/didinginkan
b. Tujuan Eksperimen
Mengetahui banyak energi pada suatu benda setelah dipanaskan/didinginkan
c. Materi Pembelajaran
Energi yang paling besar adalah energi matahari. Energi panas dari sinar matahari
memiliki banyak manfaat bagi kehidupan di muka bumi ini. Manfaat energi matahari
dapat dirasakan oleh manusia yaitu dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian,
untuk menghangatkan ruangan, sebagai penghangat tubuh, untuk mengeringkan hasil
pertanian seperti padi, kopi, cengkeh, untuk pembengkit tenaga listrik. Selain dapat
bermanfaat bagi manusia energi matahari juga bermanfaat bagi tumbuhan yang
memiliki klorofil untuk dapat melakukan proses pembuatanan makanan atau proses
fotosintesis.

Energi adalah sebuah kebutuhan manusia yang sangat vital. Kehidupan manusia
memang tak bisa lepas dari teori energi. Salah satu energi yang sering digunakan
adalah energi bumi dan juga listrik. Akan tetapi, jika energi minyak bumi akan habis
jika digunakan secara terus menerus. Hal ini dikarenakan minyak bumi merupakan
salah satu sumber energi tak terbarukan.

Oleh sebab itu, manusia membutuhkan energi ramah lingkungan yang bebas
polusi dan merusak alam untuk mendapatkannya. Energi ramah lingkungan sendiri
merupakan energi yang pemanfaatannya tidak memberikan dampak buruk bagi
kondisi lingkungan.

d. Langkah Kerja
1. Letakkan benda di atas pemanas,masing-masing satu
2. Letakkan termometer di dekat pemanas
3. Nyalakan api
4. Amati energi yang dihasilkan
5. Nyalakan pendingin
6. Perhatikan arah energi

e. Hasil Eksperimen
NO Benda/Zat Panas Dingin
1 Batu bata Cepat panas dan Cepat dingin
menguap
2 Besi Sedikit lambat Cepat
3 Olive Oil Sangat cepat Cepat
4 Air Sedikit lambat Cepat

7. Solar system

a. Judul Eksperimen
Sistem Tata Surya
b. Tujuan Eksperimen
Mengetahui Sistem tata surya
c. Materi Pembelajaran
Tata surya adalah sistem antariksa yang saling terikat gravitasi dimana terdapat
matahari dan benda-benda langit yang mengitarinya secara langsung maupun tidak
langsung. Dari sekian banyak benda langit yang mengitari matahari secara langsung,
terdapat benda langit yang paling besar yang dinamakan dengan planet. Bulan
merupakan benda langit yang mengitari matahari secara tidak langsung, bulan
merupakan satelit alami planet yang mengitari planet.

Ada delapan planet besar yang mengitari matahari dengan lebih dari 160 buah
bulan yang sudah diketahui, 5 atau lebih planet katai (dwarf planet), serta jutaan
asteroid dan komet. Secara bersama-sama, semua benda langit tersebut membentuk
tata surya yang menempati ruang angkasa dengan diameter 15 triliun kilometer.
Bagian yang terdekat dengan matahari adalah bagian sistem yang berbentuk piringan
dimana seluruh planet berada pada bagian ini. Pada daerah yang lainnya yang jauh
dari matahari, terdapat awan Oort, yakni daerah berbentuk bola yang menjadi tempat
kedudukan komet.

Pembentukan Tata Surya


Sebagian besar astronom yakin bahwa seluruh anggota tata surya dari matahari
hingga asteroid yang paling kecil, terbentuk dari awan gas dan debu yang sangat besar
dan berputar yang dinamakan nebula matahari. Proses ini diawali sekitar 5 miliar
tahun yang lalu saat matahari  mulai terbentuk. Planet-planet dan objek-objek lain
terbentuk dari bahan-bahan yang tidak membentuk matahari. Sekitar 500 juta tahun
kemudian, ketika pembentukan tata surya hampir selesai, hanya 0,002% nebula
matahari awal yang tertinggal, selebihnya terlempar ke angkasa luar.

Anda mungkin juga menyukai