Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENCEMARAN AIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN


DAN BAGI KESEHATAN MANUSIA
Mata Kuliah : Kimia Lingkungan
Dosen Pengampu :
Drs. I Made Sadiana, M.Si
Chuchita, S.Pd., M.Sc

Disusun oleh:
Desvianti Nur Salim
Nim223010208002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2023
DAFTAR ISI …………………………………………… i

BAB I PENDAHULUAN ………………………………… I

 A. Latar Belakang …………………………………………..


 B. Rumusan Masalah………………………………………..
 C. Tujuan …………………………………………………..
 D. Manfaat…………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN …………………………………… II

 A. Pengertian Pencemaran Air ………………………………..


 B. Penyebab Pencemaran Air …………………………………
 C. Dampak Pencemaran Air …………………………………..
 D. Upaya Penanggulangan Pencemaran Air …………………..

BAB III PENUTUP ………………………………………… III

 A. Simpulan …………………………………………………
 B. Saran ………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………. IV


BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Air adalah salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia. Air digunakan
untuk minum, memasak, mandi, mencuci, irigasi, dan berbagai keperluan lainnya. Pencemaran air
adalah salah satu masalah lingkungan yang paling serius di dunia. Pencemaran air dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, termasuk limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.

Pentingnya masalah pencemaran air, encemaran air memiliki dampak yang sangat negatif bagi
lingkungan dan manusia. Dampak pencemaran air meliputi:

1. Kematian biota air.

Polutan dapat membunuh ikan, tumbuhan air, dan hewan air lainnya. Hal ini dapat menyebabkan
kerusakan ekosistem perairan.

2. Kerusakan kesehatan manusia.

Polutan dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, disentri, kolera, dan hepatitis.

3. Kerusakan infrastruktur.

Polutan dapat merusak bangunan, jembatan, dan infrastruktur lainnya yang berada di dekat badan
air.

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik oleh faktor alam maupun faktor
manusia. Faktor alam yang dapat menyebabkan pencemaran air antara lain erupsi gunung
berapi, gempa bumi, dan banjir. Sedangkan faktor manusia yang dapat menyebabkan
pencemaran air antara lain limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, dan
limbah pertambangan.

Pencemaran air merupakan masalah lingkungan yang sangat serius. Pencemaran air dapat
menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan manusia dan lingkungan, antara lain:

1) Menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, hepatitis A, dan disentri.


2) Merusak ekosistem perairan, sehingga menyebabkan berbagai jenis ikan dan hewan
air lainnya mati.
3) Mengurangi ketersediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi manusia.
4) Menimbulkan bau tidak sedap dan pemandangan yang tidak sedap dipandang.
5) Mengurangi nilai estetika lingkungan.
Oleh karena itu, pencegahan dan penanggulangan pencemaran air sangatlah penting.
Pencegahan pencemaran air dapat dilakukan dengan cara:

Mengelola limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, dan limbah
pertambangan dengan baik.

1) Melakukan reboisasi hutan dan lahan gundul.


2) Melestarikan ekosistem perairan
3) Sedangkan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan cara
4) Menerapkan sanksi yang tegas bagi pihak-pihak yang melakukan pencemaran air.
5) Membersihkan perairan yang telah tercemar.
6) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan air

Pencemaran air merupakan masalah lingkungan yang kompleks dan membutuhkan


penanganan yang terpadu dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa itu pengertian pencemaran air?
2) Apa saja penyebab pencemaran air?
3) Bagaimana dampak pencemaran air?
4) Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran air?

C. TUJUAN
1) Untuk mengetahui apa itu pencemaran air
2) Untuk mengetahui apa saja penyebab terjadinya pencemaran air

3) Untuk mengetahui apa saja dampak pencemaran air


4) Untuk mengetahui bagaimana upaya penanggulangan pencemaran air

D. MANFAAT
Makalah mengenai pencemaran air sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran tentang bahaya pencemaran air dan pentingnya menjaga
kebersihan air. Makalah ini juga dapat memberikan informasi tentang berbagai cara
untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air.

Berikut adalah beberapa manfaat makalah mengenai pencemaran air:


Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pencemaran air.
Makalah ini dapat menjelaskan berbagai dampak negatif dari pencemaran air bagi
kesehatan manusia, lingkungan, dan ekosistem. Dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat, diharapkan masyarakat akan lebih berhati-hati dalam membuang
limbah dan menjaga kebersihan air.
Memberikan informasi tentang berbagai cara untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran air.
Makalah ini dapat menjelaskan berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk
mencegah dan menanggulangi pencemaran air, baik di tingkat individu, keluarga,
masyarakat, maupun pemerintah.
Sebagai bahan edukasi bagi masyarakat.
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan edukasi bagi masyarakat tentang
pentingnya menjaga kebersihan air dan bahaya pencemaran air. Makalah ini dapat
digunakan untuk berbagai kegiatan edukasi, seperti seminar, pelatihan, dan
kampanye.
BAB II

PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN PENCEMARAN AIR


Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan
atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai macam sumber, baik dari kegiatan rumah
tangga, industri, pertanian, maupun kegiatan lainnya. Sumber pencemaran air rumah tangga
antara lain limbah tinja, sampah rumah tangga, dan deterjen. Sumber pencemaran air
industri antara lain limbah cair industri, limbah padat industri, dan limbah gas industri.
Sumber pencemaran air pertanian antara lain pestisida, pupuk, dan limbah peternakan.
Sumber pencemaran air lainnya antara lain limbah pertambangan, limbah nuklir, dan limbah
radioaktif.
Pencemaran air adalah perubahan keadaan suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia sehingga kualitas air
menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai
dengan peruntukannya.

II. PENYEBAB PENCEMARAN AIR


Penyebab Pencemaran Air
Air merupakan salah satu unsur terpenting bagi kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Air digunakan untuk berbagai keperluan, seperti minum, mandi,
memasak, dan irigasi. Namun, air juga dapat tercemar oleh berbagai zat berbahaya,
baik dari limbah industri, rumah tangga, maupun pertanian. Pencemaran air dapat
berdampak negatif terhadap kesehatan manusia, lingkungan, dan ekosistem.

Sumber-sumber Utama Pencemaran Air


Ada berbagai sumber pencemaran air, antara lain:
1) Limbah industri merupakan sumber pencemaran air yang paling besar. Limbah
industri dapat mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, seperti logam
berat, asam, dan basa. Bahan-bahan kimia ini dapat membunuh ikan dan biota
air lainnya, serta merusak ekosistem perairan.
2) Limbah rumah tangga juga dapat menjadi sumber pencemaran air. Limbah
rumah tangga dapat mengandung kotoran manusia, deterjen, dan limbah
makanan. Kotoran manusia dapat mengandung bakteri dan virus yang dapat
menyebabkan penyakit. Deterjen dapat mencemari air dengan melepaskan
bahan kimia berbahaya, seperti fosfat dan fosfat. Limbah makanan dapat
membusuk dan menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca.
3) Limbah pertanian dapat berasal dari penggunaan pupuk dan pestisida. Pupuk dan
pestisida dapat terbawa oleh air hujan dan masuk ke badan air. Pupuk dapat
menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan, sehingga air menjadi keruh
dan berbau. Pestisida dapat membunuh ikan dan biota air lainnya, serta merusak
ekosistem perairan.
Aktivitas manusia lainnya juga dapat menjadi sumber pencemaran air, seperti:
Sampah yang dibuang ke sungai atau laut
Kebocoran pipa saluran air
Pencemaran minyak akibat tumpahan minyak di laut

A. PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH INDUSTRI


Pencemaran air oleh limbah industri adalah salah satu bentuk pencemaran air yang
paling berbahaya. Limbah industri dapat mengandung berbagai bahan kimia dan zat
berbahaya yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

 Pelepasan limbah kimia

Pelepasan limbah kimia dari industri merupakan salah satu bentuk pencemaran air
yang paling umum. Limbah kimia ini dapat berasal dari berbagai proses industri,
seperti proses pengolahan logam, industri tekstil, industri kimia, dan industri lainnya.

Limbah kimia yang dibuang ke lingkungan dapat menimbulkan berbagai dampak


negatif, antara lain:
1) Kematian biota air
2) Keracunan manusia dan hewan
3) Perubahan kualitas air
4) Kerusakan ekosistem
5) Limbah padat dari industri

Limbah padat dari industri juga dapat menjadi sumber pencemaran air. Limbah
padat ini dapat berasal dari berbagai proses industri, seperti proses pengolahan
makanan, industri kertas, industri tekstil, dan industri lainnya.

Limbah padat yang dibuang ke lingkungan dapat menimbulkan berbagai dampak


negatif, antara lain:
1) Penurunan kualitas air
2) Keracunan manusia dan hewan
3) Pencemaran lingkungan
 Pencegahan pencemaran air oleh limbah industri

Untuk mencegah pencemaran air oleh limbah industri, perlu dilakukan berbagai
upaya, antara lain:
1) Pembatasan dan pengendalian limbah industri
2) Pengelolaan limbah industri yang tepat
3) Pendidikan dan kesadaran masyarakat

Pemerintah perlu mengeluarkan peraturan yang ketat untuk membatasi dan


mengendalikan limbah industri. Industri juga perlu menerapkan sistem pengelolaan
limbah yang tepat untuk mencegah pencemaran air. Selain itu, masyarakat perlu
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Berikut adalah beberapa contoh upaya pencegahan pencemaran air oleh limbah
industri:
1) Pemerintah dapat mengeluarkan peraturan yang menetapkan standar baku
mutu limbah industri
2) Industri dapat menerapkan sistem pengolahan limbah yang menggunakan
metode fisika, kimia, atau biologi
3) Masyarakat dapat mengurangi penggunaan produk yang mengandung bahan
kimia berbahaya
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan pencemaran air oleh limbah industri
dapat dicegah dan diminimalisir.

B. Pencemaran Air oleh Limbah Pertanian


Limbah pertanian merupakan salah satu sumber pencemaran air yang paling
umum. Limbah ini dapat berasal dari penggunaan pupuk dan pestisida, serta
erosi tanah.
1) Pupuk dan pestisida
Pupuk dan pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
meningkatkan produksi pertanian. Namun, penggunaan pupuk dan pestisida
yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran air. Pupuk dapat
menyebabkan eutrofikasi, yaitu pertumbuhan alga yang berlebihan di perairan.
Alga yang mati akan membusuk dan menghasilkan zat beracun yang dapat
membunuh ikan dan organisme air lainnya. Pestisida dapat mencemari air tanah
dan air permukaan, dan dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan.

2) Erosi tanah
Erosi tanah dapat menyebabkan tanah terbawa oleh air ke perairan.
Tanah yang terbawa oleh air dapat menyebabkan penyumbatan saluran
air, dan dapat mencemari air dengan zat-zat berbahaya, seperti logam
berat dan pestisida.

C. Pencemaran Air oleh Limbah Domestik


Limbah domestik merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan manusia,
seperti limbah rumah tangga, limbah industri, dan limbah komersial. Limbah
domestik dapat mengandung berbagai macam polutan, seperti bakteri, virus,
bahan kimia, dan logam berat.

1. Limbah rumah tangga


Limbah rumah tangga merupakan sumber pencemaran air yang paling umum.
Limbah rumah tangga dapat berasal dari toilet, dapur, dan kamar mandi.
Limbah rumah tangga dapat mengandung bakteri, virus, dan bahan kimia,
seperti deterjen, sabun, dan pestisida.
Pembuangan limbah rumah tangga ke sungai dan danau.
Limbah rumah tangga sering kali dibuang ke sungai dan danau. Hal ini dapat
menyebabkan pencemaran air, dan dapat membahayakan kesehatan manusia
dan hewan.

 Dampak Pencemaran Air


Pencemaran air dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara
lain:
1) Kesehatan: Pencemaran air dapat menyebabkan berbagai penyakit,
seperti diare, kolera, dan disentri.
2) Ekosistem: Pencemaran air dapat merusak ekosistem perairan, dan
dapat mengancam kehidupan ikan, hewan air, dan tumbuhan air.
3) Ekonomi: Pencemaran air dapat menyebabkan kerugian ekonomi,
seperti menurunnya kualitas air minum, menurunnya produktivitas
pertanian, dan menurunnya pariwisata.

 Upaya Pencegahan Pencemaran Air


Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran
air, antara lain:
1) Pembatasan penggunaan pupuk dan pestisida
2) Pengelolaan limbah pertanian yang tepat
3) Pengelolaan limbah domestik yang tepat
4) Pendidikan dan kesadaran masyarakat
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan pencemaran air dapat dicegah dan
dikurangi, sehingga kualitas air dapat terjaga.
D. PENCEMARAN AIR OLEH KEBAKARAN HUTAN
Kebakaran hutan merupakan salah satu bencana alam yang dapat menimbulkan
berbagai dampak negatif, termasuk pencemaran air. Pencemaran air oleh
kebakaran hutan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu:

 Emisi asap dan partikulat


Kebakaran hutan menghasilkan asap dan partikulat yang dapat terbawa oleh
angin dan jatuh ke permukaan tanah, termasuk ke badan air. Asap dan
partikulat ini dapat menurunkan kualitas air hujan dan air permukaan, antara
lain dengan:

 Meningkatkan kekeruhan air


Mengandung bahan kimia berbahaya, seperti logam berat, dioxin, dan furan
Menghambat pertumbuhan alga dan tumbuhan air
Menjadi media penyebaran penyakit

 Pengaruh terhadap kualitas air hujan


Kebakaran hutan juga dapat meningkatkan kadar polutan di udara, seperti gas
karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), dan sulfur dioksida (SO2).
Polutan-polutan ini dapat terlarut dalam air hujan dan menyebabkan hujan
asam. Hujan asam dapat menurunkan pH air hujan dan menyebabkan korosi
pada infrastruktur, bangunan, dan tanaman. Selain itu, hujan asam juga dapat
meningkatkan kadar logam berat di air, yang dapat membahayakan kesehatan
manusia dan hewan.

Berikut adalah beberapa contoh dampak pencemaran air oleh kebakaran hutan:
 Kekeruhan air meningkat
Kekeruhan air yang tinggi dapat menyebabkan penurunan kualitas air, antara
lain dengan mengurangi penetrasi cahaya matahari, yang dapat menghambat
pertumbuhan alga dan tumbuhan air. Selain itu, kekeruhan air juga dapat
meningkatkan risiko penyebaran penyakit.

 Kandungan logam berat meningkat


Kebakaran hutan dapat melepaskan logam berat ke udara, yang kemudian
dapat terlarut dalam air hujan dan air permukaan. Logam berat dapat
berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan, bahkan dalam jumlah yang
kecil.

 Pertumbuhan alga dan tumbuhan air terganggu


Asap dan partikulat dari kebakaran hutan dapat menghambat pertumbuhan
alga dan tumbuhan air. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas
perairan dan ekosistem.
 Penyakit menyebar
Bakteri dan virus dapat terbawa oleh asap dan partikulat dari kebakaran hutan.
Bakteri dan virus ini dapat menyebabkan penyakit, seperti diare, demam, dan
gangguan pernapasan.

 Untuk mencegah pencemaran air oleh kebakaran hutan, perlu dilakukan


upaya-upaya pencegahan dan mitigasi kebakaran hutan.
Upaya-upaya tersebut antara lain:
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan
2) Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelaku kebakaran hutan
3) Meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan, seperti dengan
melakukan pembersihan lahan dan penanaman pohon
4) Meningkatkan sistem peringatan dini kebakaran hutan

Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko


pencemaran air oleh kebakaran hutan.

III. DAMPAK PENCEMARAN AIR

A. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN

Pencemaran air dapat merusak ekosistem air, termasuk ikan, tumbuhan air,
dan mikroorganisme. Kerusakan ekosistem air dapat menyebabkan
penurunan populasi ikan dan organisme air lainnya, hingga kematian hewan
air dan tumbuhan air.
Pencemaran air dapat menyebabkan kerusakan ekosistem air dengan
berbagai cara, antara lain:
Menurunkan kadar oksigen terlarut.
Zat pencemaran seperti limbah industri dan pertanian dapat menurunkan
kadar oksigen terlarut di air. Hal ini dapat menyebabkan kematian ikan dan
organisme air lainnya yang membutuhkan oksigen untuk hidup.
Mengubah pH air.
Zat pencemaran seperti limbah asam dapat mengubah pH air menjadi asam.
Hal ini dapat menyebabkan kematian ikan dan organisme air lainnya yang
tidak toleran terhadap pH asam.
Menumpuknya limbah.
Zat pencemaran seperti limbah padat dapat menumpuk di perairan, sehingga
menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air. Hal ini dapat menyebabkan
kematian tumbuhan air dan mengganggu pertumbuhan organisme air
lainnya.

B. DAMPAK TERHADAP KESEHATAN MANUSIA

Pencemaran air dapat menyebabkan berbagai penyakit yang ditularkan


melalui air, seperti diare, kolera, tipus, hepatitis, dan disentri. Selain itu,
pencemaran air juga dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan dan
pencernaan.

C. DAMPAK SOSIAL-EKONOMI

Pencemaran air dapat menyebabkan kerugian ekonomi akibat kerusakan


sumber daya alam, seperti air bersih dan ikan. Selain itu, pencemaran air juga
dapat meningkatkan biaya perawatan kesehatan dan merugikan sektor
pertanian dan perikanan.

Kerugian ekonomi akibat kerusakan sumber daya alam dapat berupa


berkurangnya produktivitas pertanian dan perikanan, serta meningkatnya
biaya untuk penyediaan air bersih. Peningkatan biaya perawatan kesehatan
dapat disebabkan oleh meningkatnya angka kesakitan akibat pencemaran air.
Kerugian sektor pertanian dan perikanan dapat disebabkan oleh menurunnya
kualitas air yang digunakan untuk irigasi dan budidaya ikan.

Untuk mengurangi dampak pencemaran air, diperlukan upaya pencegahan


dan pengendalian pencemaran air. Upaya pencegahan dapat dilakukan
dengan mengurangi penggunaan bahan pencemar, seperti limbah industri
dan pertanian. Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan
pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan.

D. DAMPAK TERHADAP KESEHATAN MANUSIA

Pencemaran air dapat menyebabkan berbagai penyakit yang ditularkan


melalui air, antara lain:

1) Diare.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan buang air besar yang encer dan
sering. Diare dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang
terkandung dalam air yang tercemar

2) Kolera.
Kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri
ini dapat ditemukan di air yang tercemar, terutama di daerah dengan sanitasi
yang buruk.

3) Tipus.
Tipus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri
ini dapat ditemukan di air yang tercemar, terutama di daerah dengan sanitasi
yang buruk.

4) Hepatitis.
Hepatitis adalah penyakit yang menyerang hati. Hepatitis A dapat ditularkan
melalui air yang tercemar.

5) Disentri.
Disentri adalah penyakit yang ditandai dengan buang air besar yang berdarah
dan sering. Disentri dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang
terkandung dalam air yang tercemar.

Selain penyakit yang ditularkan melalui air, pencemaran air juga dapat
menyebabkan gangguan sistem pernapasan dan pencernaan. Gangguan
sistem pernapasan dapat disebabkan oleh inhalasi zat pencemaran seperti
polutan organik volatil (VOC) dan polutan partikulat. Gangguan sistem
pencernaan dapat disebabkan oleh konsumsi air yang tercemar oleh zat
pencemaran seperti logam berat dan pestisida.

IV. UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR

A. REGULASI LINGKUNGAN

Regulasi lingkungan merupakan upaya untuk mengendalikan pencemaran air


melalui peraturan dan perundang-undangan. Regulasi ini dapat berupa
standar emisi industri yang ketat, pengawasan dan penegakan peraturan,
serta kewajiban bagi setiap orang untuk menjaga kualitas air.

Standar emisi industri yang ketat bertujuan untuk membatasi jumlah limbah
yang dapat dibuang oleh industri ke lingkungan. Standar ini biasanya
ditetapkan berdasarkan jenis industri dan jenis limbah yang dihasilkan.
Pengawasan dan penegakan peraturan merupakan upaya untuk memastikan
bahwa semua pihak mematuhi peraturan lingkungan. Pengawasan dapat
dilakukan oleh pemerintah atau lembaga independen. Penegakan peraturan
dapat berupa pemberian sanksi kepada pihak yang melanggar.
Kewajiban bagi setiap orang untuk menjaga kualitas air merupakan upaya
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kualitas air. Kewajiban ini dapat berupa larangan membuang sampah
sembarangan atau kewajiban untuk melakukan pengolahan limbah rumah
tangga.

B. TEKNOLOGI PEMBERSIHAN AIR

Teknologi pembersihan air merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas air


yang telah tercemar. Teknologi ini dapat berupa instalasi pengolahan air
limbah (IPAL), teknologi pengolahan air inovatif, dan teknologi bioremediasi.

1) IPAL merupakan fasilitas yang digunakan untuk mengolah limbah cair


sebelum dibuang ke lingkungan. IPAL dapat dirancang untuk
mengolah berbagai jenis limbah, termasuk limbah industri, limbah
domestik, dan limbah pertanian.
2) Teknologi pengolahan air inovatif merupakan teknologi yang masih
dalam tahap pengembangan. Teknologi ini memiliki potensi untuk
menjadi solusi yang lebih efektif dan efisien dalam mengatasi
pencemaran air.
3) Teknologi bioremediasi merupakan upaya untuk membersihkan
pencemaran air dengan menggunakan mikroorganisme.
Mikroorganisme ini akan mengurai bahan pencemar menjadi senyawa
yang tidak berbahaya

C. PENDIDIKAN DAN KESADARAN MASYARAKAT

Pendidikan dan kesadaran masyarakat merupakan upaya untuk


meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas air.
Upaya ini dapat dilakukan melalui kampanye kesadaran lingkungan,
pendidikan tentang pengelolaan limbah, dan pemberdayaan masyarakat.
1) Kampanye kesadaran lingkungan merupakan upaya untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
lingkungan. Kampanye ini dapat dilakukan melalui media massa,
media sosial, atau kegiatan penyuluhan.
2) Pendidikan tentang pengelolaan limbah merupakan upaya untuk
memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang cara
mengelola limbah dengan benar. Pendidikan ini dapat dilakukan
melalui sekolah, masyarakat, atau lembaga swadaya masyarakat.
3) Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan
kapasitas masyarakat dalam mengelola lingkungan. Pemberdayaan ini
dapat dilakukan melalui pelatihan, pendampingan, atau pemberian
bantuan alat dan bahan.
STUDI KASUS DAN CONTOH PRAKTIK-PRAKTIK
TERBAIK DALAM MENGURANGI PENCEMARAN AIR

Pencemaran air merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling serius di dunia.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk limbah industri, limbah
rumah tangga, dan limbah pertanian. Pencemaran air dapat berdampak negatif terhadap
kesehatan manusia, ekosistem, dan ekonomi.

Ada banyak contoh dari berbagai negara dan kota yang telah berhasil mengurangi tingkat
pencemaran air. Berikut adalah beberapa contohnya:

Daerah Metropolitan Berlin, Jerman


Daerah Metropolitan Berlin, Jerman, telah berhasil mengurangi tingkat pencemaran air
secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 1980-an, kualitas air sungai-
sungai di Berlin sangat buruk, sehingga tidak dapat digunakan untuk berenang atau
memancing. Namun, berkat upaya keras dari pemerintah dan masyarakat, kualitas air
sungai-sungai di Berlin kini telah jauh lebih baik.
Salah satu praktik terbaik yang dilakukan oleh Daerah Metropolitan Berlin adalah penerapan
sistem pengelolaan limbah terpadu. Sistem ini menggabungkan penanganan limbah
domestik dan industri dalam satu sistem. Sistem ini telah berhasil mengurangi jumlah limbah
yang dibuang ke sungai-sungai.

Kota Stockholm, Swedia


Kota Stockholm, Swedia, juga telah berhasil mengurangi tingkat pencemaran air secara
signifikan. Pada tahun 1970-an, kota Stockholm mengalami masalah serius dengan
pencemaran air. Namun, berkat upaya keras dari pemerintah dan masyarakat, kualitas air di
kota Stockholm kini telah menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Salah satu praktik terbaik yang dilakukan oleh Kota Stockholm adalah penerapan sistem
pengelolaan air hujan. Sistem ini mengumpulkan air hujan dari atap dan jalan, dan
menggunakannya untuk menyiram tanaman atau mengisi kembali tanah. Sistem ini telah
berhasil mengurangi jumlah air hujan yang mengalir ke sungai-sungai, sehingga mengurangi
potensi pencemaran.

Kota Singapura
Kota Singapura juga telah berhasil mengurangi tingkat pencemaran air secara signifikan.
Pada tahun 1960-an, kota Singapura memiliki kualitas air yang sangat buruk. Namun, berkat
upaya keras dari pemerintah dan masyarakat, kualitas air di Singapura kini telah menjadi
salah satu yang terbaik di dunia.
Salah satu praktik terbaik yang dilakukan oleh Kota Singapura adalah penerapan sistem
pengelolaan limbah cair perkotaan. Sistem ini mengumpulkan limbah cair dari rumah tangga
dan industri, dan mengolahnya sebelum dibuang ke sungai-sungai. Sistem ini telah berhasil
mengurangi jumlah limbah cair yang dibuang ke sungai-sungai, sehingga mengurangi potensi
pencemaran.
Praktikum-Praktik Terbaik yang Dapat Diadopsi oleh Komunitas Lain
Berdasarkan contoh-contoh di atas, ada beberapa praktik-praktik terbaik yang dapat
diadopsi oleh komunitas lain untuk mengurangi tingkat pencemaran air, yaitu:
1) Penerapan sistem pengelolaan limbah terpadu.
Sistem ini menggabungkan penanganan limbah domestik dan industri dalam satu sistem.
Sistem ini telah terbukti efektif dalam mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke sungai-
sungai.
2) Penerapan sistem pengelolaan air hujan.
Sistem ini mengumpulkan air hujan dari atap dan jalan, dan menggunakannya untuk
menyiram tanaman atau mengisi kembali tanah. Sistem ini telah terbukti efektif dalam
mengurangi jumlah air hujan yang mengalir ke sungai-sungai, sehingga mengurangi potensi
pencemaran.
3) Penerapan sistem pengelolaan limbah cair perkotaan.
Sistem ini mengumpulkan limbah cair dari rumah tangga dan industri, dan mengolahnya
sebelum dibuang ke sungai-sungai. Sistem ini telah terbukti efektif dalam mengurangi
jumlah limbah cair yang dibuang ke sungai-sungai, sehingga mengurangi potensi
pencemaran.

Selain itu, komunitas juga dapat melakukan upaya-upaya lain untuk mengurangi tingkat
pencemaran air, seperti:
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air.
2) Mendorong masyarakat untuk menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan.
3) Mendukung upaya-upaya pemerintah untuk mengurangi pencemaran air.

Dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dan upaya-upaya lain yang disebutkan di atas,
kita dapat membantu menjaga kualitas air di lingkungan kita
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

Pencemaran air merupakan masuknya zat-zat berbahaya ke dalam sumber


air, mengancam kesehatan manusia, ekosistem, dan ekonomi. Sumber
pencemaran air berasal dari berbagai aktivitas manusia seperti industri,
pertanian, rumah tangga, dan kebakaran hutan. Dampak pencemaran air
meliputi kerusakan ekosistem, penyakit pada manusia, dan kerugian sosial-
ekonomi.

Upaya penanggulangan pencemaran air mencakup regulasi lingkungan,


teknologi pembersihan air, dan pendidikan serta kesadaran masyarakat.
Regulasi lingkungan perlu diperkuat dengan standar emisi yang ketat dan
penegakan peraturan yang tegas. Penggunaan teknologi pembersihan air
seperti instalasi pengolahan limbah (IPAL) dan teknologi inovatif harus terus
dikembangkan. Pendidikan dan kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan
untuk mengubah perilaku manusia terkait pengelolaan limbah dan menjaga
kualitas air.

B. SARAN
1. Pemerintah perlu menguatkan regulasi lingkungan, termasuk penegakan
peraturan yang ketat terhadap industri dan pertanian untuk meminimalisir
limbah berbahaya yang masuk ke air.
2. Industri dan pertanian harus berinvestasi dalam teknologi pengelolaan
limbah yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak pencemaran air.
3. Masyarakat perlu diberikan pendidikan tentang pengelolaan limbah yang
benar, serta perlu diadakan kampanye kesadaran lingkungan.
4. Upaya penanggulangan pencemaran air harus bersifat kolaboratif antara
pemerintah, industri, masyarakat, dan lembaga lingkungan.
5. Selain itu, upaya untuk mencegah kebakaran hutan dan mengurangi
dampak pencemaran air dari kebakaran hutan perlu terus ditingkatkan
dengan peringatan dini dan pemadaman yang efektif.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

 Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius.


 Kristanto, E. (2002). Pencemaran Air. Yogyakarta: Andi.
 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2023). Strategi Nasional
Pencemaran Air. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2018
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perizinan Usaha Pemanfaatan Air Tanah
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 7 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perizinan Usaha Pemanfaatan Air Permukaan
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air
 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 35 Tahun 2014
tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan
Lingkungan
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai