Anda di halaman 1dari 5

Contoh Penelitian Geografi

Nama: Salwa Salsabila


Kelas: X-4

Laporan Penelitian Geografi Konservasi Air

PENDAHULUAN

Perhatian manusia terhadap lingkungan sebenarnya sudah dimulai sejak lama, seperti
bagaimana lingkungan menyediakan makanan, air, serta berbagai sumber daya lainnya.

Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, perhatian yang diberikan pada


lingkungan juga semakin besar. Hal tersebut disebabkan banyaknya aktivitas manusia yang
memberikan dampak pada lingkungan serta adanya pencemaran air, sehingga diperlukan
langkah konservasi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

40 tahun yang lalu, mempertahankan biodiversitas dimaknai sebagai penyelamatan


spesies yang terancam dari kepunahan dan hal tersebut merupakan bagian kecil dari
konservasi. Pemahaman mengenai konservasi masih terbatas pada ilmu kehutanan,
konservasi air dan tanah, manajemen perikanan dan ijin perburuan, serta berbagai disiplin
ilmu yang berkaitan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apa definisi konservasi air?

2. Apa saja jenis-jenis pencemaran air?

3. Bagaimana pengaturan hukum sumber daya air dan konservasi air?


PEMBAHASAN
A. Definisi Konservasi

Secara umum, konservasi didefinisikan sebagai pelestarian atau perlindungan.


Sedangkan, konservasi air didefinisikan sebagai strategi atau aktivitas untuk mengatur
air sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui untuk menjaga kebutuhan
manusia akan air di masa depan. Konservasi air tidak dapat terlepas dari konservasi
tanah, sehingga sering dikaitkan dengan konservasi air dan tanah. Kegiatan konservasi
air akan berdampak pada konservasi tanah, begitu pula sebaliknya (Kodoatie &
Rustam, 2010).

B. Pentingnya Konservasi Air

Konservasi air sangat penting bagi kelangsungan kehidupan suatu bangsa,


khususnya di daerah yang mengalami kekurangan air, di daerah kering (arid) dan
daerah semi kering (sub humid). Konservasi air bertujuan untuk meningkatkan
volume air, meningkatkan efisiensi penggunaan air, serta memperbaiki kualitas air
sesuai peruntukannya (Kodoatie & Rustam, 2010).

Manfaat adanya konservasi air adalah berkurangnya bencana alam yang


berkaitan dengan air, seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Konservasi air
menjaga ketersediaan dan suplai air seiring dengan peningkatan kebutuhan air
(Kodoatie & Rustam, 2010).

C. Pencemaran Air

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan


Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan
sebagai: masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya

1. Jenis-jenis Pencemaran Air


Darmono (1995) mengemukakan bahwa pencemaran air terdiri atas
bermacam-macam jenis, antara lain:
a. Pencemaran mikroorganisme dalam air
Bebagai mikroorganisme penyebab penyakit pada makhluk hidup
seperti bakteri, virus, protozoa, dan parasite sering mencemari air.
Mikrooganisme tersebut dapat masuk ke dalam air melalui buangan
limbah industri rumah tangga mauoun limbah industri. Penyakit
yang sering ditemukan seoperti penyakit tifus, kolera, dan disentri.

b. Pencemaran air oleh bahan anorganik nutrisi tanaman


Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian
meskipun sangat menguntungkan petani, namun dapat mencemari
sungai, danau, dan lautan. Sumber pencemaran nitrat tidak hanya
berasal dari pupuk pertanian saja, karena di atmosfer bumi
mengandung 78% gas nitrogen.

c. Pencemar bahan kimia anorganik


Bahan kimia anorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam
lainnya seperti timbal (Pb), kadmium (Cd) dan merkuri (Hg) dalam
kadar tinggi dapat menyebabkan menyebabkan matinya kehidupan
air seperti ikan dan organisme lainnya. Disamping itu, pencemaran
bahan tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan
serta merusak peralatan yang dilalui air tersebut karena bersifat
korosif.

d. Pencemar bahan kimia organik


Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan
pembersih, detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut
yang digunakan oleh manusia dapat menyebabkan kematian pada
ikan maupun organisme air lainnya.

2. Sumber Pencemaran Air


Menurut Sastrawijaya (2009), sumber pencemaran air dapat dibedakan
menjadi sumber domestik (rumah tangga) dan sumber non domestik.

a. Sumber Domestik (rumah tangga)


Sumber domestik (rumah tangga) yaitu dari perkampungan, kota,
pasar, jalan, rumah sakit, dan lain sebagainya (Sastrawijaya, 2009).

b. Sumber non Domestik


Sumber non domestik yaitu dari pabrik, industri, pertanian,
peternakan, perikanan, transportasi, dan sebagainya.
3. Dampak Pencemaran Air
Air yang telah tercemar akan menjadi tidak bermanfaat lagi dan berpotensi
menjadi penyebab timbulnya penyakit (Wardhana, 1995). Bentuk kerugian
ini antara lain seperti:

1) Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga,


seperti untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain
sebagainya.

2) Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan industri, sebagai


contoh: air lingkungan yang berminyak tidak dapat lagi digunakan
sebagai air proses dalam industri kimia.

3) Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan pertanian, seperti:


irigasi.

4) Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan peternakan dalam


peranannya sebagai minuman ternak.

5) Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan perikanan, karena air
yang tercemar akan mematikan tanaman dan hewan air (Wardhana,
1995).

4. Penanggulangan Pencemaran Air


Menurut Herlambang (2006), usaha yang dapat dilakukan untuk
penanggulangan pencemaran lingkungan, antara lain:

1. Pengaturan tata ruang


2. Pembinaan dan penegakan hukum
3. Baku mutu
4. Perlindungan sumber air
5. Monitoring dan evaluasi
6. Kelompok sadar lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat
7. Teknologi pengolahan limbah

D. Pengaturan Hukum Sumber Daya Air

Hukum yang mengatur mengenai sumber daya air yaitu UU Republik


Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Isi dari undang-
undang tersebut adalah bahwa sumber daya air harus dijaga dan digunakan
dengan baik, tepat dan benar.
PENUTUP
Air sebagai salah satu sumber daya alam perlu mendapatkan perhatian karena air
memegang peranan vital bagi kelangsungan kehidupan di bumi. Agar keberadaan dan kualitas
air tetap terjaga, diperlukan pengaturan hukum yang tegas dan kerjasama berbagai pihak.

Anda mungkin juga menyukai