Anda di halaman 1dari 38

Kuliah Minggu ke

PERENCANAAN
PEMECAH GELOMBANG
(BREAKWATER)
Rekayasa Pantai
TS-4143

Oleh: Chairunnisa S.T., M.T.


Pemecah Gelombang

• Pemecah gelombang mengurangi energi gelombang yang mengenai pantai.


• Pemecah gelombang ini menirukan prinsip perlindungan alami oleh terumbu
karang.
• Gelombang besar yang menghempas pantai ditahan dan dihancurkan sebelum
garis pantai, sehingga ketika mencapai garis pantai energi gelombang
berkurang.
• Berkurangnya energi gelombang di daerah bayangan pemecah gelombang
meyebabkan transportasi sedimen di daerah tersebut berkurang sehingga
berpotensi terjadinya pengendapan
Tipe Pemecah Gelombang
1. Berdasarkan bentuknya:
1. Sisi miring
2. Sisi tegak
3. Gabungan
2. Berdasarkan letaknya:
1. Sambung pantai (pelidung kolam pelabuhan)
2. Lepas pantai
3. Berdasarkan elevasi puncaknya:
1. Tenggelam (submerged)
2. Pemecah Gelombang Ambang Rendah (PEGAR) atau
Low-Crested Breakwater (LCB)
3. Emergent/ non-overtopped Breakwater
4. Lainnya: Floating Breakwater
Jenis Bangunan Pemecah Gelombang
Pemecah Gelombang Emergen

PEGAR

PG Tenggelam

4
Floating Breakwater
• Floating breakwater mampu bekerja efektif ketika tata letak penempatan struktur yang tepat.
• Floating breakwater bisa digunakan untuk melindungi kawasan pesisir pada kondisi tanah yang buruk dan dapat
ditempatkan pada kedalaman lebih dari 3,1 m dengan biaya yang lebih murah dibanding fix breakwater
(Fourset,M.W.,2006)

Elchahal at al, 2009


Floating Breakwater

Gemilang at al, 2016


Bahan Konstruksi

1. Timbunan batu (rubble mound)


1. Batu alam (quarry stone)
2. Unit batu lapis lindung buatan (artificial armor unit)
2. Beton
1. Blok beton
2. Caison
3. Alternatif lainnya:
1. Geotube
2. Geobag
3. Pipa PVC
4. Bambu bulat
Unit batu lapis lindung buatan (artificial armor unit)
PEGAR (Geotube)
Komparasi Biaya Pemasangan PEGAR
Berdasar material pembentuk (Sulaiman dan Larasari, 2017)
Blok Beton Geotube Geobag
Bambu Bulat
Material (50x50x50) (2000x200x150) (90x60x30)
(Ø10-12) cm
cm cm cm
Rp. Rp. ≤Rp.
Per m Rp. 5,000,000.
42,000,000. 2,000,000. 500,000.
Rp. 2 Miliar ≤50 m 400 m 1000 m ≥4000 m

• Bangunan pantai DENGAN MATERIAL alternatif seperti Geotube, geobag,


bambu bulat, pipa pvc, usia pakainya tidak sekuat setahan lama batu alam
atau beton, tetapi dampak yang dihasilkan terhadap restorasi pantai pesat
sekali, tidak sampai satu musim. (Sulaiman, Webinar PARPI, 2020)
10
Perencanaan Pemecah Gelombang

1. Penentuan Tinggi Gelombang Desain


2. Penentuan Tinggi dan Kedalaman
Gelombang Pecah (Hb dan db )
3. Penentuan Layout
4. Perhitungan Elevasi Struktur
5. Stabilitas Batu Lapis Pelindung
1. PENENTUAN TINGGI GELOMBANG DESAIN
H DESAIN (H1)
Tinggi gelombang periode ulang tertentu di lokasi struktur (pantai), yang mana gelombang
tersebut telah mengalami transformasi selama perambatannya dari laut dalam

Analisis
Tinggi gelombang Analisis
H1 = Kr Ks H0
Hasil hindcasting: harga
ekstrim di laut dalam transformasi Tinggi gelombang
Tinggi gelombang
periode ulang desain (H)
di laut dalam (H0)
tertentu (H0)

Misal, periode ulang yang ditentukan adalah 100 tahun, maka H0 = H100
sehingga H1 = Kr Ks H100

Tinggi gelombang yang digunakan dalam perhitungan berat lapis lindung, tinggi run-up dll,
adalah tinggi gelombang desain (H1)
2. PENENTUAN TINGGI
𝟎
DAN KEDALAMAN
GELOMBANG PECAH (Hb dan db )
Penentuan Tinggi
Gelombang Pecah (Hb)
• Hb : H breaking (tinggi gelombang pecah)
• db : d breaking (kedalaman gelombang
pecah)
𝐻𝑏
• H’0 = Kr. H0 𝐻′0

𝐻′0
𝑔𝑇 2
Penentuan Kedalaman
Gelombang Pecah (db)
• Hb : H breaking (tinggi gelombang pecah)
• db : d breaking (kedalaman gelombang
pecah) 𝑑𝑏
• H’0 = Kr. H0 𝐻𝑏

𝐻𝑏
𝑔𝑇 2
3. PENENTUAN LAYOUT
Layout
Penempatan struktur pemecah gelombang sangat mempengaruhi respon yang terjadi pada pantai.
Respon pantai dapat berupa terbentuknya salient atau tombolo.
Kriteria pembentukan salient atau tombolo

Yb : Jarak struktur breakwater dari garis pantai


YBr : Jarak lokasi gelombang pecah dari garis pantai
Penentuan Jarak Lokasi
Gelombang Pecah dari
Ybr
Pantai (Ybr)

• Ybr : jarak lokasi gelombang pecah dari


Garis pantai Lokasi gelombang pecah
pantai
• db : d breaking (kedalaman gelombang Ybr
pecah)

db
Panjang Struktur
Jarak antar struktur (Suh and Dalrymple, 1987)
4. PERHITUNGAN ELEVASI
Elevasi Puncak Breakwater
• Elevasi puncak bangunan pengaman pantai tergantung pada limpasan (overtopping) yang
diijinkan
• Pemilihan struktur bangunan dapat dilimpasi atau tidak, tergantung dengan berbagai faktor
di antara fungsi bangunan dan estetika keberadaan bangunan, yang bila struktur bangunan
yang terlalu tinggi, akan menghalangi pemandangan ke arah laut.

1. Elevasi puncak breakwater emergen/ non-overtopped tidak mengizinkan adanya limpasan.


2. Elevasi puncak breakwater tenggelam (submerged) berada di bawah LWS (lowest water spring /muka air
terendah saat pasang surut purnama)
3. Elevasi puncak PEGAR (pemecah gelombang ambang rendah) berada di bawah muka air pasang,
sehingga puncaknya akan terlihat saat air laut surut
Elevasi Puncak Breakwater
Pemecah Gelombang Emergen

PEGAR

PG Tenggelam

25
Elevasi Puncak Breakwater Emergen/ non-overtopped

Elevasi puncak = HWS + Run Up + free board + SLR

HWS : highest water spring (muka air tertinggi saat pasang surut purnama)
Run up : tinggi limpasan/rayapan gelombang pada bangunan
Free board : tinggi kebebasan (diasumsikan 0.5 m)
SLR : sea level rise (kenaikan muka air laut)
Run up

• Pada waktu gelombang menghantam suatu bangunan, gelombang tersebut akan naik/ merayap (run-up) pada
permukaan bangunan.
• Run-up tergantung pada bentuk dan kekasaran bangunan, kemiringan dasar laut di depan bangunan, dan
karakteristik gelombang.
Run up
• Tinggi Run up untuk bangunan miring
dapat dihitung dengan menggunakan
grafik buatan Irribaren, sebagai fungsi
bilangan Irribaren untuk berbagai jenis
lapis lindung yang mempunyai bentuk
berikut:

𝐭𝐚𝐧𝛉
𝐼𝑟 = 𝟎.𝟓
(𝐇/𝐋𝐨)

Ir : bilangan Irribaren
𝜃 : sudut kemiringan sisi breakwater
H : tinggi gelombang di lokasi bangunan
L0 : panjang gelombang di laut dalam
SLR (Sea Level Rise)

• Contoh, pada tahun 2001, dilakukan


perencanaan bangunan pantai dengan
umur bangunan 25 tahun.
• Maka nilai SLR yang digunakan dalam
perencanaan adalah SLR pada tahun
2026, yaitu 18 cm.
5. STABILITAS BATU LAPIS PELINDUNG
Berat Butir Batu Lapis Pelindung (Hudson formula)
Berat butir armor
pada setiap lapis

Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan


Serangan Gelombang pada Satu Sisi
Berat butir armor
pada setiap lapis
Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan
Serangan Gelombang pada Kedua Sisi
KD
(Koefisien stabilitas)
Lebar Puncak Breakwater
K∆
(Koefisien lapis)
Tebal lapis lindung (t) dan jumlah armor (N)
Referensi
CERC, C. E. (1984). Shore Protection Manual Volume I. Washington D.C:
US Army Corps of Engineer
Triatmodjo, B. (2012). Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset

Anda mungkin juga menyukai