Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BANGUNAN PANTAI

BREAKWATER

Oleh :
Nulrajabmil
NIM. 2020922003

Dosen:
Mas Mera, PhD

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
1. PENGERTIAN BREAKWATER
Pemecah gelombang atau dikenal sebagai pemecah ombak atau bahasa inggris
breakwater adalah prasarana yang dibangun untuk memecahkan
ombak/gelombang,dengan menyerap sebagian energi gelombang. Breakwater
digunakan untuk mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai. dan untuk
menenangkan gelombang di pelabuhan sehingga kapal dapat merapat di
pelabuhan dengan lebih mudah dan cepat. Pemecah gelombang harus di desain
sedemikian sehingga arus laut tidak menyebabkan pendangkalan karena pasir
yang ikut dalam arus mengendap di kolam pelabuhan. bila hal ini terjadi maka
pelabuhan perlu dikeruk secara reguler. secara garis besar terdapat dua jenis
konstruksi breakwater yaitu Shore-connected Breakwater (pemecah gelombang
sambung pantai) dan Offshore Breakwater atau pemecah gelombang lepas
pantai (CERC, SPM. Vol. 1, 1984).

Gambar 1. Pengaruh Breakwater terhadap pantai


Shore-connected Breakwater merupakan jenis struktur yang berhubungan
langsung dengan pantai atau daratan, sedangkan Offshore Breakwater adalah
konstruksi breakwater yang tidak berhubungan dengan garis pantai dan dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Bangunan ini
direncanakan untuk melindungi pantai yang terletak di belakangnya dari
serangan gelombang serta dapat didesain sedemikian rupa sehingga
memungkinkan terjadi limpasan gelombang yang dapat mengurangi
terbentuknya tembolo yaitu endapan sedimen di belakang struktur.

Gambar 2. Offshore Breakwater

Gambar 3. Shore-connected
Secara umum Breakwater pada pelabuhan memiliki beberapa fungsi pokok
yaitu :
 Berfungsi sebagai pelindungi kolam perairan pelabuhan yang terletak
dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan
terganggunya aktivitas di perairan pelabuan baik pada saat pasang, badai
maupun peristiwa alam lainya di laut.
 Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang
sebagian energinya akan dipantulkan (Refleksi), sebagian diteruskan
(Transmisi) dan sebagian dihancurkan (Dissipasi) melalui pecahnya
gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya.
 Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan
diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi,
kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang dan geometrik bangunan
peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan).
 Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi
pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen
sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan
dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan
terbentuknya endapan sediment tersebut.

2. TIPE BREAKWATER
Bentuk/tipe pemecah gelombang berdasarkan tipe bangunannya dapat
dibedakan menjadi tiga:

A. Breakwater sisi Miring


Pada umumnya pemecah gelombang sisi miring dibuat dari tumpukan batuan
alam yang dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar ataupun beton
dengan bentuk tertentu. Pemecah gelombang ini lebih cocok digunakan pada
kondisi tanah yang lunak dan tidak terlalu dalam. Breakwater sisi miring
bersifat fleksibel karena jika serangan gelombang kerusakan yang terjadi tidak
secara tiba-tiba, meskipun beberapa butiran longsor. Biasanya butir batu
pemecah gelombang sisi miring disusun dalam beberapa lapis, dengan lapis
terluar terdiri dari batu dengan ukuran besar dan semakin ke dalam ukurannya
semakin kecil. Bentuk butiran akan berpengaru terhadap kaitan antara butir
batu yang ditumpuk. Butir batu dengan sisi tajam akan mengait satu sama lain
dengan lebih baik seingga stabil.

Gambar 4. Potongan Melintang Breakwater Tipe Miring


Butir batu pelindung ada beberapa macam ada yang berupa batu alam dengan
berat mencapai beberapa ton, batu buatan dari beton yang berbentuk kubus
atau bentuk lainya. Butir pelindung buatan dari beton bisa berupa:
 Tetrapod
 Cube
 Tribar
 Quadripod
 Accropod
 Core-loc
 Dolos

Gambar 5. Lapisan Pelindung Breakwater Tipe Sisi Miring

B. Breakwater Sisi Tegak


Breakwater tipe ini biasanya ditempatkan di laut dengan kedalaman lebih dalam
dangan tanah dasar keras. Karena dinding breakwater tegak, maka akan terjadi
gelombang diam atau klapotis yaitu superposisi antara gelombang datang dan
gelombang pantul.
Gambar 6. Breakwater Tipe Sisi Tegak

Tinggi gelombang klapotis adalah 2 kali tinggi gelombang datang. Hal-hal yang
perlu diperhatikan:
1. Tinggi pemecah gelombang dia atas muka air pasang tertinggi tidak boleh
kurang dari 1 1/3 -1 ½ kali tinggi gelombang datang.
2. Kedalaman di bawah muka air terendah ke dasar bangunan tidak kurang
dari 1 ¼ -1 ½ kali atau lebih baik 2 kali tinggi gelombang datang.
3. Lebar pemecah gelombang minimal ¾ tingginya.
4. Kedalaman maksimum perairan 15-20 m. 5. Untuk kedalaman lebih dari
20 m, breakwater sisi tegak dibangun di atas breakwater sisi miring
(breakwater campuran) 20 tahunan (Q20 th)

Konstruksi Breakwater sisi Tegak :


 Blok Beton
Dibuat dari blok-blok beton massa yang disusun secara vertikal. Masing-
masing blok dikunci dengan beton bertulang yang dicor di tempat setelah
blok-blok tersebut disusun. Puncak pemecah gelombang dibuat diding beton
yang dicor ditempat .Fondasi terbuat dari tumpukan batu yang diberi lapis
pelindung dari blok beton.
Gambar 7. Breakwater sisi tegak dengan Blok Beton
 Kaison (Caisson)
Pemecah gelombang ini dibuat di daratan dan kemudian dibawah ke lokasi
yang telah ditentukan dengan ditarik oleh kapal. Pengangkutan ke lokasi
dilakukan pada waktu air tenang. Setelah sampai ke lokasi kaison tersebut
ditenggelamkan ke dasar laut dengan mengisikan air ke dalamnya dan
kemudian diisi dengan pasir. Bagian atasnya kemudian dibuat lantai dan
dinding beton. Kaison dibuat seperti kotak dengan sisi bawah tertutup dan
dengan dinding-dinding diafragma yang membagi kotak.

Gambar 8. Potongan Melintang Breakwater Tipe Caisson

 Sel Papan pancang (sheet pile cells)


Pemecah gelombang ini terdiri dari turap beton dan tiang beton yang
dipancang melalui tanah lunak sampai mencapai tanah keras. Bagian atas dari
turap dan tiang tersebut dibuat blok beton .Pemecah gelombang ini dibuat
apabila dasar laut terdiri dari tanah lunak yang sangat tebal ,sehingga
penggantian tanah lunak dengan pasir menjadi mahal.

Gambar 9. Potongan Breakwater sisi Tegak Sheet Pile Celss


C. Breakwater Gabungan
Pada pemecah gelombang gabungan konstruksi dikombinasikan antara pemecah
gelombang sisi Tegak yang dibuat di atas pemecah gelombang sisi
miring. Breakwater campuran dibuat apabila kedalaman air sangat besar dan
tanah dasar tidak mampu menahan beban dari pemecah gelombang sisi tegak.
Pada waktu air surut bangunan berfungsi sebagai pemecah gelombang sisi
miring, sedang pada waktu air pasang berfungsi sebagai pemecah gelombang
sisi tegak.

Adapun pertimbangan lebih lanjut mengenai perbandingan sisi tegak dengan


tumpukan batunya. Pada dasarnya ada tiga macam yaitu :

 Tumpukan batu dibuat sampai setinggi air yang tertinggi, sedangkan


bangunan sisi tegak hanya sebagai penutup bagian atas.
 Tumpukan batu setinggi air terendah sedang bangunan sisi tegak harus
menahan air tertingg.
 Tumpukan batu hanya merupakan tambahan pondasi dari bangunan sisi
tegak.
Gambar 10. Breakwater Tipe Gabungan

3. DESAIN BREAKWATER
Secara umum kondisi perencanaan breakwater tipe lepas pantai dan breakwater
tipe sambung pantai adalah sama, hanya pada breakwater sambung pantai perlu
ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah
gelombang, seperti halnya groin dan jetty. Selanjutnya untuk perencanaan dalam
tugas ini, lebih difokuskan pada perencanaan breakwater lepas pantai. Data yang
diperlukan untuk perencanaan breakwater terdiri dari peta bathimetri, data
angin, data gelombang, pasang surut dan mekanika tanah.

a. Pengukuran Bhatrimetri Pantai


Untuk mendesain bangunan pantai kita harus mempunyai kotur pantai yang akan
di tangani guna mendapatkan jenis bangunan pantai yang tepat guna dalam
pekerjaan konstruksi. Pengukuran dasar pantai dilakukan dengan alat ecosonder
pekerjaan ini juga sering di sebut pengukuran batrimetri pantai. Pengukuran ini
dilakukan minimal 0,5 km dari bibir pantai kea rah laut dan di sepnajang pantai
yang akan di tangani, berikut contoh hasil batrimetri pantai yang sudah di
gambarkan :
Gambar11. Contoh Hasil Pengukuran Bhatrimetri.
b. Agin
Data angin diperlukan untuk peramalan tinggi dan periode gelombang. Data
angin yang digunakan untuk peramalan gelombang adalah data di permukaan
laut pada lokasi pembangkitan. Data tersebut dapat diperoleh 15 dari
pengukuran langsung di atas permukaan laut atau pengukuran di darat dekat
lokasi peramalan kemudian dikonversi menjadi data angin di laut. Kecepatan
angin diukur dengan anemometer dan biasanya dinyatakan dalam knot. Data
angin dicatat tiap jam, dan dengan pencatatan tersebut dapat diketahui angin
dengan kecepatan tertentu dan durasinya, kecepatan angin maksimum, arah
angin, dan dapat pula dihitung kecepatan angin ratarata harian. Jumlah data
angin untuk beberapa tahun pengamatan sangat besar, untuk itu data tersebut
harus diolah dan disajikan dalam bentuk table atau diagram yang disebut
mawar angin (wind rose).

c. Gelombang
Sebagai pedoman awal untuk menentukan kedalaman ketika material belum
bergerak atau tidak terjadi angkutan material, dapat dipergunakan kriteria
gelombang pecah. Rumus yang paling sederhana untuk menentukan
kedalaman saat terjadi gelombang pecah adalah
db = 0,78 Hb
dengan pengertian
db : adalah kedalaman air pada saat gelombang pecah,(m);
Hb adalah tinggi gelombang pecah, (m).
Perhitungan kedalaman air pada saat gelombang pecah ini dilakukan pada
saat kondisi air surut (LAT) dan tinggi gelombang pecah yang diambil sama
dengan tinggi gelombang rencana. Dengan demikian, dapat ditentukan lokasi
ujung bangunan Breakwater (bagian kepala), yaitu pada kedalaman tersebut
(minimum).

d. Pasang Surut
Data pasang surut diperlukan untuk menentukan elevasi muka air rencana dan
dimensi bangunan. Pasang surut akan mempengaruhi tinggi gelombang yang
terjadi di lokasi bangunan. Pada waktu air surut dimana kedalaman air di
lokasi bangunan kecil, gelombang yang terjadi juga kecil dan sebaliknya pada
waktu air pasang gelombang akan besar.

e. Menentukan Elevasi Breakwater


Berdasarkan elevasinya breakwater dapat dibedakan menjadi 3 jenis :

Gambar 12. (a) Non overtopping bw (b) Overtopping bw (c) Submerge bw


Bilamana breakwater direncanakan dengan kriteria non-overtopping, maka
perencanaan elevasi mercu harus didasarkan pertimbangan terhadap :
• Muka air tinggi akibat pasang surut (HWS)
• Kenaikan muka air akibat Wind Set-up (WS), ataupun Storm Surge
(SS)
• Kenaikan muka air laut akibat pemanasan global (SLR)
• Tinggi rayapan gelombang pada struktur bangunan (Ru) dan
• Tinggi jagaan (Tinggi tambahan, free board) (Fb)

El mercu = DWL + Ru + Fb
Dimana :
DWL = tinggi muka air rencana
Ru = tinggi rayapan gelombang
Fb = tinggi jagaan

Anda mungkin juga menyukai