Anda di halaman 1dari 8

GROIN

1. PENDAHULUAN
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak
lurus garis pantai dan berfungsi untuk menahan transpor sedimen sepanjang
pantai sehingga bisa mengurangi/menghentikan erosi yang terjadi.. Groin
yang ditempatkan di pantai akan menahan gerak sedimen tersebut sehingga
sedimen mengendap di sisi sebelah hulu (terhadap arah transport sedimen
sepanjang pantai ). Di sebelah hilir Groin angkutan sedimen masih tetap
terjadi sementara suplai dari sebelah hulu terhalang oleh bangunan,
akibatnya daerah di hilir Groin mengalami deficit sedimen sehingga pantai
mengalami erosi. perlindungan pantai dengan menggunakan satu buah Groin
tidak efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu
seri bangunan yang terdiri dari beberapa Groin yang ditempatkan dengan
jarak tertentu.
Tujuan pembuatan Groin adalah untuk mengurangi laju angkutan
sedimen sejajar pantai. Kelemahan Groin adalah erosi yang sering terjadi di
sebelah hilirnya (down drift) arah laut lepas. Bentuk Groin bisa berbentuk I,
T,Y,S atau L Groin adalah bangunan pengendali sedimen yang ditempatkan
menjorok dari pantai ke arah laut.

Gambar 1. Profil Groin di Pantai


Gambar 2. Tipe Groin

Penggunaan Groin memiliki beberapa keunggulan dan kerugian antra lain :


KEUNTUNGAN :
a. Groin dapat dibuat dengan menggunakan peralatan dari arah pantai.
b. Material yang digunakan untuk membuatnya dapat disesuaikan
sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan pengadaan bahan dan
kemudahan dalam pemasangan.

KERUGIAN :
a. Groin tidak efektif jika dipasang pada daerah lepas pantai
b. Tidak dapat digunakan pada daerah pantai dengan kadar lumpur
tinggi.
c. Terjadi scouring pada bagian hilirnya.
Gambar 3. Groin Tunggal dan Perubahan Garis Pantai yang Ditimbulkan

Gambar 4. Seri Groin dan Perubahan Garis Pantai yang Ditimbulkan

2. JENIS – JENIS GROIN :


A. Timber Groin
ini terbuat dari kayu dan merupakan struktur yang kedap dan disusun
memancang ke dalam pantai.

Gambar 5. Jenis Groin Kayu

B. Groin Baja
Pemilihan jenis groins sheet pile baja ini tergantung pada daya dukung
tanah yang menahannya. Apabila Beban yang bekerja kecil straight web
piles bisa digunakan. Groins sheet pile baja – kayu dibangun dengan
menggunakan kayu horizontal atau balok baja yang dipasang pada
sepanjang bagian atas dari sheet
pile baja, dan tiang kayu bundar
dipasang tegak atau tiang penguat yang dibautkan ke bagian luar dari
balok sebagai struktur pendukung tambahan
Gambar 6. Jenis Groin Baja
C. Concrete Groin
Salah satu groin dengan bahan material beton. Groin jenis ini termasuk
struktur yang kedap atau impermeabel.

Gambar 7. Jenis Beton

D. Rubble-Mound Groin Groin


jenis ini terbuat dari material batuan alam. Konstruksinya terdiri dari
lapisan inti (core of quarry-run material) pada bagian tengah, yaitu
material halus agar groin rapat air, dan ditutup dengan lapis lindung
(armor) yang terbuat dari batuan alam dan/atau buatan. Batu lapis
lindung yang digunakan harus mempunyai berat yang cukup untuk
menahan gelombang rencana. Apabila permeabilitas groin jenis ini
menjadi masalah, maka ruang kosong (void) antara batuan pada puncak
groin dapat diisi dengan suntikan beton atau aspal sehingga akan
meningkatkan stabilitas struktur untuk menahan gelombang.
Gambar 8. Jenis Batu Krib
3.DESAIN GROIN
Untuk mendessain groin berikut adalah kriteria perencanaan groin :
a. Pengukuran Batrimetri Pantai
Untuk mendesain bangunan pantai kita harus mempunyai kotur
pantai yang akan di tangani guna mendapatkan jenis bangunan pantai
yang tepat guna dalam pekerjaan konstruksi. Pengukuran dasar
pantai dilakukan dengan alat ecosonder pekerjaan ini juga sering di
sebut pengukuran batrimetri pantai. Pengukuran ini dilakukan
minimal 0,5 km dari bibir pantai kea rah laut dan di sepnajang pantai
yang akan di tangani, berikut contoh hasil batrimetri pantai yang
sudah di gambarkan :

Gambar Contoh Gambar Batrimetri Pantai


b. Panjang Groin
Penentuan panjang groin sangat bergantung pada jenis pantai dimana
groin tersebut akan dibangun. Pada pantai kerikil groin direncanakan
dan dibangun sampai dasar pasir dan tidak perlu terlalu jauh dari titik
pertemuan antara pasir dan kerikil, lihat pada gambar 1.9. Pada pantai
berpasir groins dibuat sampai LWNT (Low Water Neap Tide) , hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi mahalnya harga groins dan
pembangunannya. Disamping itu juga didasarkan pada hasil
penelitian yang dilakukan oleh CERC. US. Army (SPM, 1984) diperoleh
bahwa 90% angkutan pasir sepanjang pantai dianggap terjadi diatas
muka air rendah.

Gambar. Penentuan Panjang Groins Pada Pantai Kerikil

c. Tinggi Groin
Jika groin dibuat terlalu tinggi, hal ini akan mengakibatkan timbulnya
gerusan yang cukup besar akibat refleksi gelombang yang berlebihan
dan turbulensi. Dan groin ini akan efektif menahan dan menangkap
sedimen, namun pada bagian hilir (downdrift) akan terjadi erosi yang
cukup besar. Oleh karena itu, groin harus direncanakan tidak terlalu
tinggi terhadap muka air yang direncanakan. Tinggi groin menurut
Thorn dan Roberts berkisar antara 50-60 cm diatas elevasi rencana,
sedangkan berdasarkan Muir Wood dan Fleming antara 0,5 – 1,0 m di
atas elevasi rencana.

d. Jarak Groin
Dalam perencanaan sistem groin besarnya jarak antar groin sangat
tergantung pada panjang groin (L), sudut gelombang datang, selisih
pasang surut (tidal range), jenis material pandai dan kemiringan
pantai. Jarak pada single beach biasanya diambil B = (1 sampai 2) L,
sedangkan pada pantai pasir diambil B = (2 – 4) L , berdasarkan SPM ,
1984. Jarak groin yang terlalu dekat akan memberikan sistem groin
yang mahal disamping itu dari segi artistik akan mengganggu
pemandangan di sekitar pantai. Sedangkan jarak yang terlalu jauh
akan menghasilkan suatu perencanaan groin yang yang tidak efektif
Jarak groin pada pantai kerikil biasanya diambil 1-3 L, sedangkan
pantai pasir diambil 2-4L. (Triatmodjo, Hal:214,1999)

Gambar 8. Jarak Groin

e. Perencanaan Beach Aliment


Beach alinement adalah merupakan orientasi gari pantai yang akan
terbentuk disekitar groin. Langkah pertama dalam perencanaan groin
atau tata letak groin adala penentuan beach alinement yang akan
terjadi, dalam hal ini garis pantai mengacu pada puncak berm.
Perkiraan yang paling baik dalam orientasi ini ditentukan
berdasarkan pengamatan pengisian material disekitar bangunan
akibat proses – proses pantai. Jika informasi ini tidak didapat,
penentuan didasarkan berdasarkan pada arah gelombang dominan
yang mendekati pantai dan kemudian diasumsikan beach alinement
tegak lurus terhadap arah itu. Seperti ditunjukan gambar 1.8 , beach
alinement ini mempunyai bentuk yang berbeda dan dibedakan dalam
tiga lokasi yaitu : garis pantai pada hulu (updrift shoreline), garis
pantai pada hilir (downdrift shoreline) dan garis pantai pada bagian
tengah yang terletak antara dua buah groin (intermediate shoreline) .

Gambar. groins batu yang sudah terpasang


f. Elevasi Groin
Jika groin dibuat terlalu tinggi, hal ini akan mengakibatkan timbulnya
gerusan yang cukup besar akibat refleksi gelombang yang berlebihan
dan turbulensi. Dan groin ini akan efektif menahan dan menangkap
sedimen, namun pada bagian hilir (downdrift) akan terjadi erosi yang
cukup besar. Oleh karena itu, groin harus direncanakan tidak terlalu
tinggi terhadap muka air yang direncanakan. Tinggi groin menurut
Thorn dan Roberts berkisar antara 50-60 cm diatas elevasi rencana,
sedangkan berdasarkan Muir Wood dan Fleming antara 0,5 – 1,0 m di
atas elevasi rencana.
Elevasi puncak groin dapat di ambil di bawah HWL.

Gambar 8. Potongan Melintang groin

Anda mungkin juga menyukai