Anda di halaman 1dari 35

PEMBAHASAN

1. BANGUNAN PANTAI
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena
serangan gelombang dan arus. Berikut adalah contoh bangunan-bangunan pelindung
pantai :
1.1 BANGUNAN PELINDUNG PANTAI
a. Groin
Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak
lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton (pipa
beton), dan batu. Pemasangan groin menginterupsi aliran arus pantai sehingga pasir
terperangkap pada upcurrent side sedangkan pada downcurrent side terjadi erosi,
karena pergerakan arus pantai yang berlanjut. Penggunaan Groin dengan
menggunakan satu buah groin tidaklah efektif. Biasanya perlindungan pantai
dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa groin yang
ditempatkan dengan jarak tertentu. Hal ini dimaksudkan agar perubahan garis pantai
tidak terlalu signifikan.

b. Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada
penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan dimuara dapat
mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai
1

ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhedap
pembentukan endapan tersebut. Pasir yang melintas didepan muara gelombang pecah.
Dengan jetty panjang transport sedimen sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur
pelayaran kondisi gelombang tidak pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk
kemuara sungai.

Jetty tampak atas


c. Breakwater
Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah
bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai.
Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga
terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport
sedimen sepanjang pantai. Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang
terletak dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada
pantai. Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena
berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan.
Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di
dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka bagian sisi luar pemecah
gelombang memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang sehingga
gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi. Breakwater menurut bentuknya
terdiri dari 2 jenis yaitu rubble mound breakwater (breakwater sisi miring), dan
breakwater sisi tegak.
a) Bentuk/ tipe pemecah gelombang:
i. Breakwater sisi miring (Gambar 1)
ii. Breakwater sisi tegak (Gambar 2)
iii. Breakwater campuran (Gambar 3)

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

b) Faktor-faktor pemilihan type breakwater:


1.

Ukuran dan layout pelabuhan.

2.

Bahan breakwater

3.

Kedalaman perairan

4.

Kondisi tanah dasar laut

5.

Besar dan arah gelombang

6.

Pasang surut.

Elevasi puncak breakwater ditentukan dengan rumus:


Elev.puncak =

HWL Hu Ha

Di mana:
HWL : tinggi muka air tertinggi (height water level)

i.

Hu

: tinggi kenaikan muka gelombang (run up)

Ha

: tinggi jagaan, biasanya diambil 0,5 m

Breakwater Sisi Miring


Keuntungan:
1. Elevasi puncak breakwater rendah
2. Gelombang pantul/refleksi cukup kecil.
3. Kerusakan terjadi tidak total tetapi berangsur-angsur.
4. Perbaikan kerusakan mudah
5. Biaya perawatan muarah.
Kerugian:
1. Dibutuhkan jumlah material yang besar
2. Pelaksanaan pekerjaan cukup lama
3

3. Kemungkinan kerusakan selama pelaksanaan besar


4. Memerlukan lahan yang luas, karena lebar dasar yang besar
Bahan breakwater sisi miring
1. Batu alam
2. Blok beton dan batu alam
3. Unit beton Irregular

Breakwater Sisi Miring Batu Alam (Rock Mound Breakwater)


Breakwater ini memiliki lapisan konstruksi sebagai berikut:
1. Lapisan inti: berupa timbunan batu-batu kecil, pasir laut, batu karang
atau hasil pengerukan.
2. Lapisan filter: berupa tumpukan batu-batu medium yang digunakan
untuk dasar lapisan pelindung.
3. Lapisan pelindung: berupa tumpukan batu-batu besar terpilih dari
bentuk maupun ukurannya.

Lapis Pelindung

Lapis Filter

Inti
Gambar Breakwater batu alam

Breakwater sisi miring blok beton dan batu alam (concrete blok and rock
mound breakwater)
1. Konstruksi ini dipakai jika batu alam sulit didapat atau tidak ada batu
alam yang besar untuk lapis pelindung.
2. Blok beton dapat berupa : kubus atau balok.
3. Berat blok beton 50 60 ton, disusun secara acak atau teratur sebagai
lapisan pelindung, kadang-kadang masih juga dikombinasikan dengan
batu alam.

Lapis Pelindung

Lapis Filter

Inti
Gambar Breakwater blok beton batu alam

Breakwater Sisi Miring Blok Beton Irregular

Blok beton irregular yang umum dipakai berbentuk:


1. Tetrapods
2. Quadripods
3. Hexapods
4. Tribars
5. Modified cubes
6. Modified tetrahedrons

Gambar Blok beton irregular yang umum dan tetrapod di Bandara Ngurah Rai, Bali

Blok beton irregular yang sedang dikembangkan:


1. Stabits
2. Akmons
3. Dollose
4. Hexaleg blocks
5. Svee blocks
6. Hollow tetrahedron

Blok beton irregular mempunyai kelebihan terhadap blok beton dalam


mendapatkan kemiringan yang lebih curam.
ii.

Breakwater Sisi Tegak


Karena dinding breakwater tegak maka akan terjadi gelombang diam atau
klapotis yaitu superposisi antara gelombang datang dan gelombang pantul.
Tinggi gelombang klapotis adalah 2 kali tinggi gelombang datang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Tinggi pemecah gelombang dia atas muka air pasang tertinggi tidak boleh
kurang dari 1,333-1,50 kali tinggi gelombang datang.
2. Kedalaman di bawah muka air terendah ke dasar bangunan tidak kurang dari
1,25-1,50 kali atau lebih baik 2 kali tinggi gelombang datang.
3. Lebar pemecah gelombang minimal tingginya.
4. Kedalaman maksimum perairan 15-20 m.
5. Untuk kedalaman lebih dari 20 m, breakwater sisi tegak dibangun di atas
breakwater sisi miring (breakwater campuran)
Keuntungan breakwater sisi tegak:
1. Memberikan daerah (kolam) pelabuhan yang lebih luas dan memungkinkan
pintu masuk yang sempit, sehingga memberikan perlindungan yang lebih
baik.
2. Memungkinkan pada sisi bangunan untuk tambatan kapal
3. Perhitungan lebih pasti
4. Biaya pemeliharaan kecil dan praktis tidak ada.
Kerugian breakwater sisi tegak:
1. Dapat dibangun secara aman bila kondisi pondasi dapat mendukung (kuat
dan stabil)
2. Struktur tidak fleksibel terhadap penurunan struktur.
3. Bila rusak sukar diperbaiki
4. Puncak lebih tinggi, karena adanya klapotis
Untuk tipe sisi tegak pemecah gelombang bisa dibuat dari materialmaterial seperti pasangan batu, sel turap baja yang didalamnya di isi tanah atau
batu, tumpukan buis beton, dinding turap baja atau beton, kaison beton dan
lain sebagainya.
7

Gambar Berbagai jenis breakwater sisi tegak


Dari beberapa jenis tersebut, kaison beton merupakan material yang
paling umum di jumpai pada konstruksi bangunan pantai sisi tegak. Kaison
beton pada pemecah gelombang lepas pantai adalah konstruksi berbentuk
kotak dari beton bertulang yang didalamnya diisi pasir atau batu. Pada
pemecah gelombang sisi tegak kaison beton diletakkan diatas tumpukan batu
yang berfungsi sebagai fondasi. Untuk menanggulangi gerusan pada pondasi
maka dibuat perlindungan kaki yang terbuat dari batu atau blok beton :
Sementara untuk tipe bangunan sisi miring, pemecah gelombang lepas
pantai bisa dibuat dari beberapa lapisan material yang di tumpuk dan di bentuk
sedemikian rupa (pada umumnya apabila dilihat potongan melintangnya
membentuk trapesium) sehingga terlihat seperti sebuah gundukan besar batu,
Dengan lapisan terluar dari material dengan ukuran butiran sangat besar.

Gambar Breakwater sisi miring


Dari gambar dapat kita lihat bahwa konstruksi terdiri dari beberapa lapisan
yaitu:
1. Inti (core) pada umumnya terdiri dari agregat galian kasar, tanpa partikelpartikel halus dari debu dan pasir.
2. Lapisan bawah pertama (under layer) disebut juga lapisan penyaring (filter
layer) yang melindungi bagian inti (core)terhadap penghanyutan material,
biasanya terdiri dari potongan-potongan tunggal batu dengan berat
bervariasi dari 500 kg sampai dengan 1 ton.
3. Lapisan pelindung utama (main armor layer) sepertinamanya, merupakan
pertahanan

utama

dari

pemecah

gelombang

terhadap

serangan

gelombang pada lapisan inilah biasanya batu-batuan ukuran besar dengan


berat antara 1-3 ton atau bisa juga menggunakan batu buatan dari beton
dengan bentuk khusus dan ukuran yang sangat besar seperti tetrapod,
quadripod, dolos, tribar, xbloc accropode dan lain-lain
Secara umum, batu buatan dibuat dari beton tidak bertulang
konvensional kecuali beberapa unit dengan banyak lubang yang menggunakan
perkuatan serat baja. Untuk unit-unit yang lebih kecil, seperti Dolos dengan
rasio keliling kecil, berbagai tipe dari beton berkekuatan tinggi dan beton
bertulang (tulangan konvensional, prategang, fiber, besi, profil-profil baja)
telah dipertimbangkan sebagai solusi untuk meningkatkan kekuatan struktur
unit-unit batu buatan ini. Tetapi solusi-solusi ini secara umum kurang hemat
biaya, dan jarang digunakan.
Seiring perkembangan jaman dalam konstruksi pemecah gelombang
lepas pantai juga mengalami perkembangan. Belakangan juga dikenal
konstruksi pemecah gelombang komposit. Yaitu dengan menggabungkan
9

bangunan sisi tegak dan bangunan sisi miring. Dalam penggunaan matrial pun
dikombinasikan misalnya antara kaison beton dengan batu-batuan sebagai
pondasinya.
c) Metode Pelaksanaan Konstruksi
Ada berbagai macam metode dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi
pemecah gelombang lepas pantai baik itu sisi tegak maupun sisi miring. Untuk sis
tegak ada sebuah metode pelaksanaan yang cukup unik pada sebuah konstruksi
pemecah gelombang kaison. Metode ini agak berbeda dan sempat mejadi
pertentangan pada saat ditemukan.
Adapun gambaran umum metode pelaksanannya adalah sebagai berikut:

Kaison yang terbuat dari beton pracetak diletakan dipermukaan air dengan
bagian dasarnya yang terbuka menghadap ke bawah. Dengan mengatur
tekanan udara didalam kaison, maka tingkat pengapungannya dapat
dikendalikan untuk memastikan stabilitas dan mengatur aliran udaranya selama
pemindahan ke lokasi pemasangannya.

Gambar Ilustrasi kaison yang diapungkan dengan mengontrol tekanan udara

Adapun untuk proses pemindahan kaison kelokasi pemasangan bisa dilakukan


dengan berbagai cara, salah satunya dengan didorong menggunakan sebuah
tugboat.

10

Gambar Ilustrasi pemindahan kaison dengan cara didorong tugboat

Pada saat sudah berada dilokasi pemasangan, udara didalam kaison


dikeluarkan dan kaison ditenggelamkan ke dasar laut dengan mengandalkan
beratnya sendiri. Kemudian setelah kaison ditenggelamkan dan berada pada
posisi yang telah direncanakan, maka kaison diisi dengan material pengisi
untuk meningkatkan kekuatan strukturnya.

Karena kaison tebuka dibagian dasarnya maka bagian ujungnya hanya


mempunyai luasan permukaan yang sangat kecil jika dibandingkan dengan
area yang dicakup oleh kaison itu sendiri. Luas permukaan ujung yang kecil ini
digabungkan dengan berat kaison yang besar mengakibatkan kaison lebih
mudah ditenggelamkan hinga menancap ke dasar laut dengan dengan
kedalaman yang cukup. Ini untuk memastikan kaison dapat menahan
pergerakan horisontal dari struktur setelah dipasang. Disamping itu juga
dimaksudkan agar material dasar laut yang berada dalam cakupan kaison dapat
dijadikan sebagai bahan pengisi kaison itu sendiri sebagai salah satu solusi
menghemat pemakaian material pengisi.

Sedangkan jika tanah di dasar laut terlalu lunak untuk mendukung kaison
selama pengisian dan setelah dinding-dinding vertikal menembus dasar laut
sampai kedalaman yang diinginkan, penurunan selanjutnya dapat dicegah
dengan memelihara udara bertekanan yang ada di dalam kaison.

Kaison itu kemudian diisi dengan cara memompa masuk material kerukan
melalui suatu lubang masuk. Ketika material kerukan seperti lumpur dan/atau
pasir dipompa masuk kedalam kaison, udara bertekanan yang tersisa dalam
kaison itu dikurangi seperti yang dilakukan pada air yang mengisi kaison,
sehingga struktur itu berada dibawah dukungan hidrolik sementara.

Pada akhirnya setelah kaison itu cukup diisi dengan material padat, maka
lubang-lubang udara dan hidrolik ditutup dengan beton atau material lain.

11

Gambar Ilustrasi kaison yang sudah berada pada lokasi pemasangan


dan diisi dengan material pengisi
Sedangkan untuk tipe bangunan sisi miring metode pelaksanaannya
tidak jauh berbeda dengan bangunan pelindung pantai lainya seperti groin dan
jeti yang juga menggunakan konstruksi sisi miring. Yang membedakan hanya
cara pemindahan material dan alat-alat beratnya saja. Karena pemecah
gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu
dari garis pantai maka untuk pemidahan material dan alat berat ke lokasi
pemasangan menggunakan alat transportasi air misalnya kapal atau tongkang
pengangkut material. Adapun metode pelaksanaannya dapat dipilah per lapisan
sebagai berikut:
Untuk lapisan inti (core) material ditumpahkan ke dalam laut
menggunakan dump truk. untuk memudahkan penimbunan material oleh truk,
bagian inti(core) idealnya mempunyai lebar antara 4-5 meter pada bagian
puncak dan kira-kira 0,5 meter di atas level menengah permukaan laut, ketika
ada suatu daerah pasang surut yang besar, sebaiknya berada diatas level
tertinggi air pasang.

12

Gambar Pengurugan lapisan inti dengan dump truk


Lapisan bawah pertama(under layer) yang terdiri dari potonganpotongan tunggal batu. Penempatan batu-batu lapisan ini dapat dilakukan
menggunakan ekskavator hidrolis, selain itu juga bisa dengan menggunakan
sebuah mobile crane normal jika tersedia ruang yang cukup untuk
landasannya. Jangan pernah menggunakan crane dengan ban karet pada lokasi
yang tidak rata tanpa landasan yang cukup luas. Ekskavator harus
menempatkan batuan yang lebih berat secepat mungkin sehingga bagian
inti(core) tidak mengalami hempasan ombak. Jika suatu ombak badai
mengenai lokasi dimana terlalu banyak bagian inti(core) yang mengalaminya,
maka ada suatu bahaya yang serius pada bagian inti(core) yaitu penggerusan
material. Gambar 9 menunjukkan susunan lapisan bawah. Dalam hal ini
kemiringan lerengnya adalah 2,5/1 dan jarak H, adalah ketinggian dari puncak
lapisan bawah ke dasar laut. Suatu tiang dari kayu harus ditempatkan pada
bagian atas inti (core) dan disemen untuk meperkokohnya. Pada jarak sama
dengan 2,5 x H, sebuah batu ladung yang berat dengan sebuah pelampung
penanda harus ditempatkan di dasar laut. Sebuah senar nilon berwarna terang
akan direntangkan dari batu ladung ke ketinggian yang diperlukan (H) pada
tiang. Prosedur ini harus diulangi setiap 5 m untuk membantu operator crane
atau ekskavator untuk menempatkan puncak lapisan di tingkatan yang benar.
Seorang perenang dapat memastikan bahwa masing-masing batu batuan yang
terpisah ditempatkan di dalam profil yang dibatasi oleh senar nilon.

Gambar Penempatan batuan lapisan bawah menggunakan ekskavator

13

Lapisan pelindung utama (main armor layer). Dalam pelaksanaan


penempatan batu maupun batu bauatan dapat menggunakan crawler crane
(crane penggerak roda kelabang) atau tracked crane (crane dengan rel). Crane
jenis tersebut adalah alat berat yang paling cocok untuk pekerjaan
menempatkan batuan berukuran besar. Batu-batu yang besar harus diangkat
satu demi satu menggunakan sling atau pencengkram dan harus ditempatkan
didalam air dengan pengawasan dari seorang penyelam. Ia harus ditempatkan
satu

demi

satu

berdasar

urutannya

untuk

memastikan

ia

saling

berkesinambungan. Hal ini untuk meyakinkan bahwa ombak tidak bisa


menarik satu batu ke luar, yang menyebabkan batu-batu pada bagian atas
longsor, menerobos lapisan pelindung dan mengakibatkan terbukanya bagian
bawah yang batuannya lebih kecil.

Gambar Ilustrasi penempatan batu lapisan pelindung utama


menggunakan crane

Untuk memastikan bahwa batu-batu ditempatkan dengan baik,


penyelam tadi perlu mengarahkan operator crane setiap kali suatu batu
ditempatkan sampai lapisan pelindung ini menerobos permukaan air. Sama
seperti lapisan bawah, diperlukan dua lapisan pelindung untuk menyelesaikan
lapisan pelindung utama. Profil kemiringan dapat diatur pada interval tetap 5 m
menggunakan prosedur yang sama.
iii.

Breakwater sisi tegak dapat berupa :


1. Blok beton

14

2. Kaison (caisson)
Kaison dibuat seperti kotak dengan sisi bawah tertutup dan dengan dindingdinding diafragma yang membagi kotak.

3. Sel papan pancang (sheet pile cells)


Kurang sukses digunakan karena:
1. Adanya korosi
2. Pemakain terbatas hanya sampai kedalaman 15-18 m
3. Tidak cocok untuk laut dengan gelombang besar
Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak
dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada
pantai. Perlindungan oleh pemecah gelombang lepas pantai terjadi karena
berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang
15

bangunan. Karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di


belakang bagunan.
Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam
gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian
diteruskan

(transmisi)

dan

sebagian

dihancurkan

(dissipasi)

melalui

pecahannya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar lain lainnya.


Pembagian besaranya energi gelombang tergantung karakteristik gelombang
datang (Periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang
(permukaan halus dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan geometrik
bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan)
Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi
pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang
pantai yang berasal dari daerah disekitarnya akan diendapkan dibelakang
bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya
endapan sedimen tersebut.
Untuk material yang digunakan tergantung dari tipe bangunan itu
sendiri. Sepertinya halnya bangunan pantai kebanykan, pemecah gelombang
lepas pantai dilihat dari bentuk strukturnya bisa dibedakan menjadi dua tipe
yaitu: sisi tegak dan sisi miring.
Untuk tipe sisi tegak pemecah gelombang bisa dibuat dari material material seperti sepasang batu, sel turap baja yang didalamnya di isi tanah atau
batu, tumpukan buis beton, dinding turap baja atau beton, kaison beton dan
lain sebagainya.

d. Dinding Pantai (Seawall)


Seawall berfungsi sebagai pelindung/penahan terhadap kekuatan gelombang.
Seawall pada umumnya dibuat dari konstruksi padat seperti beton, turap baja/kayu,
pasangan batu atau pipa beton sehingga seawall tidak meredam energi gelombang,
tetapi gelombang yang memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan
menyebabkan gerusan pada bagian tumitnya. Seawall terdiri dari vertical seawall,
curved seawall, dan mound seawall.

16

Vertical Seawall

Curved Seawall

Mound Seawall
e. Revetment
Revetment atau perkuatan lereng merupakan tumukan batuan pada suatu
lereng yang berfungsi melindungi suatu tebing alur pantai atau permukaan lereng dan
secara kesuluruhan berperan meningkatkan stabilitas alur pantai atau tubuh tanggul
yang dilindungi. Secara khusus, dinding pantai atau revetment juga dapat didefinisikan
sebagai bangunan yang memisahkan daratan dan perairan pantai, yang terutama
berfungsi sebagai dinding pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang
(overtopping) ke darat. Daerah yang dilindungi adalah daratan tepat di belakang
bangunan. Permukaan bangunan yang menghadap arah datangnya gelombang dapat
berupa sisi vertikal atau miring. Revetment ditempatkan di tebing pantai untuk
menyerap energi air yang masuk guna melindungi suatu tebing alur pantai atau
permukaan lereng tanggul terhadap erosi dan limpasan gelombang (overtopping) ke
darat. Jenis-jenis revetment dibedakan sesuai penyusunya.
1. Revetment dari susunan blok beton
Bangunan masif ini digunakan untuk menahan gelombang besar dan tanah
dasar relatif kuat (misalnya terdapat batu karang). Selain itu bangunan ini juga
digunakan untuk melindungi bangunan (jalan raya) yang berada sangat dekat
dengan garis pantai.

17

Revetment blok beton


2. Revetment dengan turap baja
Bangunan ini didukung oleh fondasi tiang dan dilengkapi dengan turap
baja yang berfungsi untuk mencegah erosi tanah fondasi oleh serangan gelombang
dan piping oleh aliran air tanah. Selain itu kaki bangunan juga dilindungi dengan
batu pelindung. Fondasi bangunan harus direncanakan dengan baik untuk
menghindari terjadinya penurunan tidak merata yang dapat menyebabkan
pecahnya konstruksi.

Revetment turap baja


3. Revetment dari tumpukan bronjong
Bronjong adalah anyaman kawat berbentuk kotak yang didalamnya diiisi
batu. Bangunan ini bisa menyerap energi gelombang, sehingga elevasi puncak
bangunan bisa rendah (runup kecil). Kelemahan bronjong adalah korosi dari kawat
anyaman, yang merupakan faktor pembatas dari umur bangunan. Supaya bisa lebih
awet, kawat anyaman dilapisi dengan plastic (PVC).

Revetment bronjong
4. Revetment dari tumpukan batu pecah
Bangunan ini biasanya dibuat dalam beberapa lapis. Lapis terluar
merupakan lapis pelindung yang terbuat dari batu dengan ukuran besar yang
direncanakan mampu menahan serangan gelombang. Lapis di bawahnya terdiri
dari tumpukan batu dengan ukuran lebih kecil. Bangunan ini merupakan
18

konstruksi fleksibel yang dapat mengikuti penurunan atau konsolidasi tanah dasar.
Kerusakan yang terjadi, seperti longsornya batu pelindung, mudah diperbaiki
dengan menambah batu tersebut. Oleh karena itu diperlukan persediaan batu
pelindung di dekat lokasi bangunan.

Revetment batu pecah


5. Revetment dari tumpukan pipa (buis) beton
Bangunan pelindung pantai dari susunan pipa beton telah banyak
digunakan di Indonesia. Bangunan ini terbuat dari pipa beton berbentuk bulat,
yang banyak dijumpai di pasaran dan biasanya digunakan untuk membuat goronggorong, sumur gali, dan sebagainya. Pipa tersebut disusun secara berjajar atau
bertumpuk dan didalamnya dapat diisi dengan batu atau beton siklop.
1.2 PELABUHAN
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk
menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan
membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Pelabuhan banyak sekali jenisnya,
berikut adalah jenis-jenis pelabuhan :
a. Berdasarakan alamnya
Pelabuhan terbuka, kapal dapat merapat langsung tanpa bantuan pintu
air,umumnya berupa pelabuhan yang bersifat tradisional.
Pelabuhan tertutup, kapal masuk harus melalui pintu air seperti dapat kita
temui di Liverpool, Inggris dan terusan Panama.

b. Pelayanannya
Pelabuhan Umum, diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat yang secara
teknis dikelola oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
19

Pelabuhan Khusus, dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang


kegiatan tertentu, baik instansi pemerintah, seperti TNI AL dan Pemda Dati I/Dati II,
maupun badan usaha swasta seperti, pelabuhan khusus PT BOGASARI yang
digunakan untuk bongkar muat tepung terigu.
c. Lingkup Pelayaran
Pelabuhan Internasional Hub, utama primer yang melayani nasional dan
internasional dalan jumlah besar. dan merupakan simpul dalam jaringan laut
internasional. Pelabuhan International, utama sekunder yang melayani nasional
maupun internasional dalam jumlah besar yang juga menjadi simpul jaringan
transportasi laut internasional. Pelabuhan Nasional, utama tersier yang melayani
nasional dan internasional dalam jumlah menengah. Pelabuhan Regional, pelabuhan
pengumpan primer ke pelabuhan utama yang melayani secara nasional. Pelabuhan
Lokal, pelabuhan pengumpan sekunder yang melayani lokal dalam jumlah kecil.
d. Kegiatan Pelayarannya
Pelabuhan Samudra, contoh: Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelabuhan Nusantara, contoh: Pelabuhan Banjarmasin.
Pelabuhan Pelayaran Rakyat, contoh: Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.
e. Peranannya
Ditinjau dari segi peranannya, pelabuhan dibagi menjadi 6, yaitu:
1)

Pelabuhan ikan
Pada umumnya pelabuhan ikan tidak memerlukan kedalaman yang
besar karena kapal - kapal motor yang digunakan untuk menagkap ikan tidak
besar. Pada umumnya, nelayan - nelayan di Indonesia masih menggunakan
kapal kecil. Jenis kapal kecil ini bervariasi dari yang sederhana berupa jukung
sampai kapal motor. Jukung adalah perahu yang dibuat dari kayu dengan lebar
sekitar 1 m dan panjang 6 - 7 m. Perahu ini dapat menggunakan layar atau
motor tempel; dan bisa langsung mendarat di pantai. Kapal yang lebih besar
terbuat dari papan atau fiberglass dengan lebar 2,0 - 2,5 m dan panjang 8 - 12
m, digerakkan oleh motor. Pelabuhan ikan dibangun disekitar daerah
perkampungan nelayan. Pelabuhan ini harus lengkap dengan pasar lelang,
pabrik/gudang es, persediaan bahan bakar, dan juga tempat cukup luas untuk
perawatan alat - alat penangkap ikan.

2)

Pelabuhan minyak
20

Untuk keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari


keperluan umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga atau
pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan
cukup membuat jembatan perancah atau tambahan yang dibuat menjorok ke
laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat
dilakukan dengan pipa - pipa dan pompa.
3)

Pelabuhan barang
Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas
untuk bongkar muat barang. Pelabuhan dapat berada di pantai atau estuari dari
sungai besar. Daerah perairan pelabuhan harus cukup tenang sehingga
memudahkan bongkar muat barang. Pelabuhan barang ini bisa digunakan baik
Pemintah maupun swasta untuk keperluan transportasi hasil produksinya
seperti baja, alumunium, pupuk, batu bara, minyak, dan sebagainya. Sebagai
contoh Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatra Utara. Pelabuhan Kuala Tanjung
dimiliki oleh P.T. Aluminium Asahan. Selain itu, P.T. Asean dan P.T. Iskandar
Muda juga mempunyai pelabuhan sendiri.

4)

Pelabuhan penumpang
Pelabuhan penumpang tidak banyak berbeda dengan pelabuhan
barang. Pada pelabuhan barang di belakang dermaga terdapat gudang - gudang
sedangkan untuk pelabuhan penumpang dibagun stasiun penumpang yang
melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang
berpergian, seperti kantor imigrasi, duane, keamanan, direksi pelabuhan,
maskapai pelayaran, dan sebagainya. Barang - barang yang perlu dibongkar
muat tidak terlalu banyak sehingga gudang barang tidak perlu besar. Untuk
kelancaran masuk kelaurnya penumpang dan barang, biasanya pada pelabuhan
penumpang jalan masuk dipisahkan terhadap jalan keluar. Selain itu pada
pelabuhan penumpang, penumpang melalui lantai atas dengan menggunakan
jembatan langsung ke kapal, sedangkan barang - barang melalui dermaga.

5)

Pelabuhan campuran
Pada umumnya penggunaan fasilitas pelabuhan ini terbatas untuk
penumpang dan barang. Untuk keperluan minyak dan ikan biasanya terpisah.
Bagi pelabuhan kecil atau masih dalam taraf perkembangan, keperluan untuk
21

bongkar muat minyak juga masih menggunakan dermaga atau jembatan,


berguna untuk meletakkan pipa - pipa untuk mengalirkan minyak.
6)

Pelabuhan militer
Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk
memungkinkan gerakan cepat dari kapal - kapal perang dan supaya letak
bangunan cukup terpisah. Konstruksi tambatan maupun dermaga hampir sama
dengan dengan pelabuhan barang, tetapi situasi dan perlengkapan sedikit
berbeda. Pada pelabuhan barang, letak/kegunaan bangunan harus seefisien
mungkin, sedangkan pada pelabuhan militer bangunan - bangunan pelabuhan
harus terpisah dengan jarak yang lebih jauh.

Pelabuhan juga memiliki beberapa bagian penting sebagai berikut.


Kolam pelabuhan adalah lokasi tempat dimana kapal berlabuh, berolah gerak,
melakukan aktivitas bongkar muat, mengisi perbekalan yang terlindung dari ombak
dan mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang beroperasi dipelabuhan itu.
Agar terlindung dari ombak biasanya kolam pelabuhan dilindungi dengan pemecah
gelombang.
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas
hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal di
laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku
petunjuk-pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur pelayaran
digunakan untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam pelabuhan, oleh karena itu harus
melalui suatu perairan yang tenang terhadap gelombang dan arus yang tidak terlalu
kuat.Penguasa pelabuhan berkewajiban untuk melakukan perawatan terhadap alur
pelayaran, perambuan dan pengendalian penggunaan alur. Persyaratan perawatan
harus menjamin: keselamatan berlayar, kelestarian lingkungan, tata ruang perairan dan
tata pengairan untuk pekerjaan di sungai dan danau.

22

Gambar Pelabuhan

1.3 DERMAGA
Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada dermaga
dilakukan berbagai kegiatan bongkar muat barang dan orang dari dan ke atas kapal.
Menurut bentuknya dermaga dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
23

a.

Dermaga Tipe Pier


Dermaga tipe pier adalah jenis dermaga yang bentuknya tegak lurus
pantai. Contoh : New York Port

Dermaga Tipe Pier


b.

Dermaga Tipe Wharf


Dermaga tipe wharf adalah jenis dermaga yang bentuknya sejajar pantai.
Wharf biasanya dibangun diatas pantai yang kemiringanya curam dengan karena
lebih ekonomis. Contoh Houston Texas Port, USA

Dermaga Tipe Wharf


c. Dermaga Tipe Jetty
Dermaga tipe jetty adalah jenis dermaga yang menjorok ke laut. Jetty
biasanya dibangun di pantai yang kemiringanya landai. Jetty ini dilengkapi
dengan trestle, yaitu sebuah jembatan yang dibangun di atas tiang pancang.
Contoh : Port Moresby, Papua Nugini

Dermaga Tipe Jetty

1.4 BANGUNAN LEPAS PANTAI


Bangunan / anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan yang di
bangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan
tambang maupun mineral alam. Fungsi utama dari bangunan lepas pantai adalah untuk
eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Adapun faktor lingkungan laut yang
24

berpengaruh untuk rancangan struktur bangunan laut terdiri dari kedalaman perairan,
angin, gelombang, arus, kondisi dasar laut, penggerusan dan tektonik (gempa bumi).
Bangunan lepas pantai yang tetap (fixed) dan mendukung proses explorasi dan
exploitasi bahan tambang disebut juga platform , di platform ini biasanya terdapat rig
pengeboran. Rig adalah bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke
dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau
deposit mineral bawah tanah. Berikut adalah jenis-jenis bangunan lepas pantai.
a. Semisubmersible Rig
Semisubmersible rig adalah jenis rig yang mengapung di air. Rig ini
mempunyai empat buah lambung utama di setiap sudutnya. Pada saat beroperasi
rig ini akan setengah terendam dan posisinya dikuatkan oleh anchor winch. Jenis
Rig ini mampu mengebor hingga lebih dari 125 meter. Rig ini bersifat mobile
(dapat berpindah).

Semisubmersible rig di Capetown,Afrika Selatan


b. Jackup Rig
Jackup rig adalah jenis rig yang dapat mengapung dan mempunyai tiga
atau empat kaki yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua
kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut. Terus badan rig akan
diangkat sampai di atas permukaan air sehingga bentuknya menjadi semacam
platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua kakinya
haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas
permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi
yang dituju. Kedalaman operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m

25

Jackup Rig

c. Subsea System
Subsea system adalah struktur tempat mengeksplorasi, mengebor,
pengembangan, dan operasi sebuah lapangan migas yang terdapat di dasar laut
(seabed). Subsea system ini dapat mengeksploitasi minyak hingga kedalaman
7000 meter lebih. Dengan subsea system ini dimungkinkan untuk mengeksploitasi
ladang minyak secara marginal dan kapasitasnya yang flexibel masih dapat
dikembangkan.

Subsea system di Teluk Meksiko


d. Fixed Platform
Fixed platform adalah platform yang yang kakinya dipancang di dasar laut.
Kakinya sendiri bisa terbuat dari beton atau baja. Fixed Platform biasanya
dibangun di laut dengan kedalaman 1500 ft. Fixed platform terdiri dari beberapa
jenis yaitu :
-

Concrete Gravity Platform


26

Platform jenis ini dipasang apabila tanah keras di dasar laut tidak jauh
dari permukaan lumpur. Pondasi struktur dibuat berbentuk lingkaran dan
terbuat dari beton. Pondasi yang berat ini menyokong beberapa tower dan deck
baja.

Concrete Gravity Platform


-

Steel Gravity Platform


Platform jenis ini dipasang apabila tanah dasar laut terdiri dari batuan
keras. Pondasinya terbuat dari baja.

Steel Gravity Platform


-

Hybrid Gravity Platform


Platform ini pada dasar strukturnya terbuat dari beton dan beton
menopang rangka baja dimana deck baja diletakkan.

27

Hybrid Gravity Platform


e. Compliant Tower
Compliant Tower adalah jenis platform yang juga dipasang dengan bantuan
jacket tetapi dapat dioperasikan di laut dalam. Seperti jenis jacket atau template,
pile dimasukkan melewati jacket dan dipancangkan sampai tanah keras. Kemudian
tower ditempatkan di atas jacket. Pada umumnya tower mempunyai daya apung
(self-bouyant) karena jacket tidak dapat menyokong beban yang terlalu berat.
Deck dipasang dan di las di atas tower.

Compliant Tower (CT)


f. SPAR Platform
SPAR Platform adalah jenis anjungan lepas pantai yang berupa suatu unit
produksi terapung berbentuk silinder vertikal (kolom tunggal) dengan ciri sarat air
(draft) cukup dalam yang memungkinkan menyimpan sejumlah kecil minyak
mentah di dalam kolomnya. Silinder vertikal tersebut utamanya berfungsi sebagai
penopang geladak (deck). Kondisi bagian atas deck (topside) sama seperti pada
anjungan terpancang pada umumnya yaitu terdapat perlengkapan pengeboran dan
fasilitas produksi. Memiliki tiga jenis riser yaitu riser untuk produksi, pengeboran
dan untuk eksport produk. Lambung vertical tunggalnya ditambat di dasar laut
dengan taut caternary system yang memiliki enam hingga dua puluh tali tambat.
Terdapat dua jenis spar yaitu classic spar dan truss tpar Jenis yang kedua ini
merupakan modifikasi dari classic spar.
Saat ini spar dipergunakan di kedalaman mencapai 915 m (3.000 ft),
namun dengan kondisi teknologi yang ada saat ini memungkinkan untuk
dioperasikan hingga kedalaman 2.287 m (7.500 ft). Walaupun tidak dirancang
untuk terlalu menahan gerak naik-turun (heave), tapi anjungan ini dapat
28

mengakomodasi surface completed wellheads. Sebagai contoh terdekat adalah


sebuah truss spar yang akan dipasang dan dioperasikan pada pertengahan tahun
2007 di ladang Kikeh dengan kedalaman 1.330 m lepas pantai Sabah, Malaysia.
Anjungan ini merupakan spar floating production platform yang akan dioperasikan
oleh Murphy Oil Corporation bekerjasama dengan Petronas Malaysia. Anjungan
ini nantinya akan menjadi Spar pertama di dunia yang dioperasikan di luar Teluk
Meksiko.

SPAR Platform
g. Seastar Platform
Seastar Platforms memiliki bagian atas seperti submersible rig, tetapi di
bagian bawahnya dipasang tension leg hingga ke dasar laut, sehingga masih

29

memungkinkan untuk bergerak ke kiri dan kanan. Seastar Platform beroperasi di


kedalaman 3500 ft.
Seastar Platform
h. Tension Leg Platform (TLP Platform)
Biasanya disebut juga TLP konvensional, untuk membedakan dengan jenis
Mini-TLP. Jenis struktur ini berupa sebuah anjungan apung yang diposisikan dan
distabilkan melalui sistem tambat vertikal (tendon) bertegangan tarik (minimal tiga
tali-tambat yang terpisah) yang dipancang di dasar laut. Tegangan tarik pada
tendon dihasilkan oleh adanya daya apung dari bagian lambung anjungan yang
tercelup dalam air. Sifat dari anjungan ini, pada saat terkena beban-beban seperti
gelombang, angin atau arus, anjungan akan bergerak menyamping dengan tetap
pada kondisi horisontal karena aksi paralel dari tendonnya. Gerak vertikalnya
(heave) dirancang secara ketat agar sangat terbatas geraknya, sehingga fasilitasnya
cocok dipakai untuk surface completion dari sumur-sumur
Salah satu TLP yang sudah dioperasikan akhir tahun 2001 adalah TLP
Brutus. Bentuk strukturnya berkolom empat dengan tendon penambat berjumlah
12 line untuk tiap kolomnya. Tiap kolom berdiameter 66,5 feet dengan tinggi 166
feet dan tiap pipa tendon berdiameter 32 inci dengan ketebalan 1,25 inci. Dipasang
dan dioperasikan di area Green Canyon Blok 158 perairan Teluk Meksiko pada
kedalaman 910 m (2.985 ft).

30

2. REKLAMASI
2.1 DEFINIS REKLAMASI PANTAI
Reklamasi adalah usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan
vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan
dan energi agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan peruntukannya.
Sedangkan pengertiannya secara ilmiah dalam ranah ilmu teknik pantai,
reklamasi adalah suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan atau lahan yang
relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara
dikeringkan. Misalnya di kawasan pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di laut, di
tengah sungai yang lebar, ataupun di danau.
Sesuai dengan definisinya, tujuan utama reklamasi adalah menjadikan kawasan
berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru
tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan
pertokoan, pertanian, serta objek wisata.
2.2 REKLAMASI PALM ISLAND DUBAI
Palm Islands merupakan kepulauan buatan di Dubai, Uni Emirat Arab dimana
infrastruktur perdagangan dan penghunian akan dibangun. Kepulauan ini menjadi
proyek reklamasi tanah terbesar di dunia dan membentuk kepulauan buatan terbesar di
dunia. Kesemuanya dibangun oleh Nakheel Properties, sebuah pembangun properti
di Uni Emirat Arab, yang menyewa kontraktor pengerukan Belanda, Van Oord, salah
31

satu ahli terkenal dalam reklamasi tanah. Pulau-pulau itu adalah Palm Jumeirah, Palm
Jebel Ali danPalm Deira.
Kepulauan

ini

diciptakan

oleh

Sheikh Mohammed

bin

Rashid

Al

Maktoum yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di Dubai. Setiap pulau akan
berbentuk pohon palem, diatapi sebuah sabit, dan akan memiliki jumlah besar
penghunian, kebutuhan dan pusat hiburan. Palm Islands terletak di lepas pantai Uni
Emirat Arab di Teluk Persia dan akan menambah 250 km pantai kota Dubai.
Dua pulau pertama akan dibangun dengan sekitar 100 juta meter kubik batu
dan pasir. Palm Deira sekitar 1 miliar meter kubik batu dan pasir. Semua bahan berasal
dari UEA. Di ketiga pulau tersebut akan dibangun lebih dari 100 hotel mewah, villa
dan apartemen eksklusif tepi pantai, marina, taman hiburan air, restoran, pusat
perbelanjaan, fasilitas olah raga dan spa kesehatan.

Pembangunan
Palm Islands adalah semenanjung buatan yang dibangun dari pasir yang
dikeruk dari dasar Teluk Persia oleh perusaahan Belgia, Jan De Nul, dan
perusahaan Belanda, Van Oord.
Pasir itu kemudian disemprotkan oleh kapal keruk, yang dipandu
oleh DGPS, menuju wilayah yang ditentukan menggunakan proses yang dikenal
sebagai mempelangikan karena bentuknya ketika pasir disemprotkan. Sisi luar
setiap Palm yang membentuk sabit adalah pemecah gelombang batu besar.
Pemecah gelombang Palm Jumeirah menggunakan 7 ton batu. Setiap batu
diletakkan oleh sebuah takal, dipandu oleh seorang penyelam dan memberikan
koordinat GPS. Jan De Nul Group memulai pekerjaan terhadap Palm Jebel Ali
tahun 2002 dan selesai pada akhir 2006. Proyek reklamasi Palm Jebel Ali meliputi
32

pembentukan semenanjung sepanjang 4 km, dilindungi oleh sebuah pemecah


gelombang selebar 200m dan sepanjang 17 km yang dibangun di sekitar pulau.
135.000.000 m batu, pasir dan kerikil direklamasi (sebagian berasal dari
pengerukan Jebel Ali Entrance Channel). Terdapat sekitar 5.000.000 m batu
dalam lembah pemecah gelombang di bawah laut.
Proses Pembuatan Pulau Palem di Dubai
Palm Islands adalah semenanjung buatan yang dibangun dari pasir yang
dikeruk dari dasar Teluk Persia oleh perusaahan Belgia, Jan De Nul, dan
perusahaan Belanda, Van Oord. Pasir itu kemudian disemprotkan oleh kapal keruk,
yang dipandu oleh DGPS, menuju wilayah yang ditentukan menggunakan proses
yang dikenal sebagaimempelangikan karena bentuknya ketika pasir disemprotkan.
Sisi luar setiap Palm yang membentuk sabit berguna sebagai pemecah gelombang
dengan batu-batu besar. Pemecah gelombang Palm Jumeirah menggunakan 7 ton
batu. Setiap batu diletakkan oleh sebuah takal, dipandu oleh seorang penyelam dan
memberikan koordinat GPS. Jan De Nul Group memulai pekerjaan terhadap Palm
Jebel Ali tahun 2002 dan selesai pada akhir 2006. Proyek reklamasi Palm Jebel Ali
meliputi pembentukan semenanjung sepanjang 4 km, dilindungi oleh sebuah
pemecah gelombang selebar 200m dan sepanjang 17 km yang dibangun di sekitar
pulau. 135.000.000 m batu, pasir dan kerikil direklamasi (sebagian berasal dari
pengerukan Jebel Ali Entrance Channel). Terdapat sekitar 5.000.000 m batu
pemecah gelombang di bawah laut.

Gambar Proses Reklamasi

33

DAFTAR PUSTAKA

http://theyoss.wordpress.com/ diunduh 29 September 2014j am 19.15


http://id.wikipedia.org/wiki/Palm_Jumeirah diunduh 29 September 2014 jam 19.17
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2010/04/20/the-palm-jumeirah/
diunduh 29 September 2014 jam 19.25
http://tantristory.wordpress.com/2011/05/04/megaproyek-palm-island-di-dubai/ diunduh 29
September 2014 jam 19.25
http://id.wikipedia.org/wiki/Palm_Islands diunduh 29 September 2014 jam 19.25
http://www.sidoharjo.com/id-wisata/palm-island-dubai.html diunduh 29 September 2014 jam
19.25
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10021747 diunduh 29 September 2014 jam 19.33
http://ridadesyani.blogspot.com/2014/01/bangunan-pantai-dan-lepas-pantai.html diunduh 29
September 2014 jam 20.14

34

35

Anda mungkin juga menyukai