Kayu
Baja
Fungsi Bangunan Pantai
Revetment Groin
● Mengatur arah arus laut
• melindungi suatu tebing alur ● Memperbesar jari jari belokan alur laut yang terlalu
tajam supaya alignment laut menjadi lebih baik
pantai atau permukaan ● Mengurangi kecepatan arus laut sepanjang tebing
lereng yang secara laut
keseluruhan ● Mengendalikan erosi tebing laut dengan mengurangi
• memiliki peran guna kecepatan aliran yang menyerang tebing laut
meningkatkan stabilitas alur ● Mempercepat sedimentasi
pantai atau bahu tanggul ● Menutup cabang alur laut pada braided river supaya
arus laut menuju ke alur yang diinginkan
yang dilindungi ● Menjamin keamanan tanggul atau tebing terhadap
gerusan
● Mengkonsentrasikan aliran
● Memperdalam alur laut
● Mengarahkan aliran pada kondisi debit kecil
● Melindungi bangunan bangunan laut lainnya
Dasar Perencanaan
• Revetment
Secara umum untuk perencanaan revetment, meliputi : letak bangunan,
perluasannya, cara pembangunan, dan lain-lain harus ditentukan dengan
mempertimbangkan terhadap regim sungai, bentuk potongan memanjang
dan melintang, gradien kemiringan tanggul, jenis tanah, dan lain-lain
• Groin
Bangunan krib dipasang untuk mencegah gerusan yang disebabkan oleh
penahanan kecepatan pada revetment atau bagian sisi depan dari tanggul,
untuk membuang aliran sungai untuk membuat arus tengah menjauh dari
revetment atau tebing, untuk menetapkan saluran normal dan untuk
mengarahkan aliran sungai, dll. dan harus direncanakan menurut rejim
sungai, dengan menitik beratkan pada hubungan dengan rencana saluran
dan rencana revetment yang saling berkaitan erat, dengan
mempertimbangkan pengaruh terhadap bagian hulu dan hilir serta sisi lain
dari sungai.
Tahap Perencanaan
Revetment (perkuatan lereng)
● Pendimensian revetment
Tahap Perencanaan
Untuk Tahap pelaksanaan Konstruksi bangunan
perkuatan lereng meliputi
Penggalian Pondasi dengan
Pemasangan Material inti
menggunakan excavator
2 5
Perhitungan tinggi dan kondisi
Pendimensian groin.
gelombang di ujung groin.
3 6
Perhitungan elevasi puncak Perhitungan Settlement
groin. (Penurunan)
Tahap Perencanaan
Untuk Tahap pelaksanaan Konstruksi bangunan
perkuatan lereng meliputi
• Pemasangan Geotekstil
• Penyusunan lapis inti (core) dan lapis antara
• Perataan puncak timbunan dengan bulldozer
• Penyusunan armor
Gambar-Gambar Perencanaan
Gambar Perencanaan Revetment Muara Air
Bengkulu
Tekanan pada setiap sisi menyebabkan bangunan cenderung berotasi pada bangunan kaki. Perubahan momen gerak
disebabkan oleh tekanan tanah pada satu sisi, sementara tekanan vertikal pada bangunan dan tekanan tanah pada
sisi lain menginduksi momen tentang.
∑MR + Mh
2 ≤ Fs(guling) = ≤3
1
∑M0 + ρ ⋅ g ⋅ h 3 h
Dimana :
MR : Perubahan momen tahan di sekeliling bangunan kaki
Mo : Perubahan momen gerak di sekeliling bangunan kaki
Mh : Gaya hidrostatis
Stabilitas terhadap geser (sliding)
Tanah yang ‘mendorong’ bangunan ke sisi lain. Tekanan tanah ini adalah gaya gerak yang mengakibatkan
longsor di dasar tanah. Tekanan tanah pada sisi lain dan potongan antara bangunan dan tanah adalah gaya
tentang.
∑v ⋅ tan k1 ⋅ ϕ3 + B ⋅ k2 ⋅ C3 + ph
Fs = ≥ 1,5
pa ⋅ cos α + ρ ⋅ g ⋅ h
Dimana :
∑V : Berat total pelindung pantai
Pa : Tekanan tanah aktif
Ph : Tekanan air laut
: Sudut geser dalam
c: Kohesi (kg/m²)
Stabilitas terhadap daya dukung tanah (bearing capacity)
Tanah yang berada di bawah bangunan dapat turun karena ketidakstabilan gaya residual, seperti kapasitas tahan
bisa terjadi lebih rendah dari nol pada kaki. Dalam kasus ini, hal ini dapat menjadi tekanan di bagian atas, ‘tidak
stabil’ pada satu sisi bangunan. Pada awal estimasi untuk keamanan hal ini telah diperhitungkan maka untuk itu
gaya residual pada bangunan harus diperhatikan:
𝑞𝑢
𝐹𝑆(𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ) = ≥3
q 𝑚𝑎𝑥
Dimana :
qu : Tekanan ultimate (kg/m²)
qmax : Tekanan maksimum (kg/m²)
Stabilitas terhadap daya angkat (uplifting)
Tekanan air di bawah bangunan menginduksi tekanan di atasnya. Tekanan di atas ini adalah gaya gerak
untuk mengangkat bangunan ke atas. Tanpa pondasi tiang, gaya tekan hanya terdiri dari berat bangunan
saja :
∑Vr
FS(𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡) = ≥ 1,5
∑Vd
Dimana :
∑Vr : Gaya tahan vertikal
∑Vd : Gaya gerak vertikal
Studi Kasus
01 Revetment
https://youtu.be/U7xo-
XJN4Vc
02 Groin (krib)
https://www.youtube.com/
watch?v=oKD3WxszVsM
TERIMA KASIH