Anda di halaman 1dari 10

RESUME BUKU TEKNIK PANTAI BAMBANG TRIATMODJO

MATERI : PEMECAH GELOMBANG SISI MIRING

TUGAS PRAKTIKUM REKAYASA OSEANOGRAFI

Oleh:
MUHAMMAD FARRAS AYASY
260 501 171 400 23

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
Pemecah Gelombang Sisi Miring
Tipe pemecah gelombang sisi miring banyak digunakan di pantai perairan indonesia,
mengingat karakteristik pemecah gelombang sisi miring yang mencakup :
- Dibuat dari tumpukan batu alam,
- Dibuat dengan bentuk tertentu,
- Sifat yang fleksibel.
Pemecah gelombang sisi miring dapat terjadi kerusakan yang tidak fatal dan dapat
diperbaiki dengan menambah beberapa batuan yang telah rusak atau longsor seperti yang
terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Kerusakan dan perbaikan pemecah gelombang sisi miring

Stabilitas Batu Lapis Pelindung


Penyusunan butir batuan pada pemecah gelombang sisi miring disusun dengan lapis
terluar (lapis pelindung) yang terdiri dari batu dengan ukuran besar dan semakin ke dalam
ukurannya semakin kecil. Terdapat prinsip dalam stabilitas batu lapis pelindung :
- Stablitias batu lapis pelindung tergantung pada berat dan bentuk butiran serta
kemiringan sisi bangunan.
- Bentuk butiran akan mempengaruhi kaitan antara butir batu yang ditumpuk. Butir
batu dengan sisi tajam akan mengunci satu sama lain sehingga lebih stabil.
- Semakin akan menentukan peletakan untuk mendapatkan kaitan batu lapis yang
baik, dapat diatur ataupun diletakan secara sembarangan.
- Semakin besar kemiringan memerlukan batu semakin berat.
Apabila persediaan batu alam yang memiliki kriteria diatas sulit ditemukan, maka dapat
dilakukan rekayasa pembuatan batu alam seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Batu Lapis Pelindung Buatan

Berat butir dapat dihitung menggunakan rumus Hudson :

(1.1)
Dengan :
Persamaan diatas memberikan berat butir batu yang sangat besar, dimana batu
tersebut sulit ditemukan dan harganya mahal. Solusi yang ditawarkan adalah memperkecil
batu tersebut dengan cara pemecah gelombang dibuat dalam beberapa lapis.
Lapis terluar terdiri dari batu dengan ukuran seperti yang diberikan oleh persamaan
diatas, dan berat butir batu lapis bawah semakin kecil.
Persamaan diatas digunakan untuk kondisi dimana puncak bangunan cukup tinggi
sehingga tidak terjadi limpasan gelombang (overtopping). Persamaan diatas juga menentukan
berat butir batu pelindung dengan ukuran yang hampir sama, namun untuk batu dengan batu
ukuran tidak seragam (graded riprap) menggunakan rumus yang telah dimodifikasi sebagai
berikut :

(2)
W50 adalah berat dari 50% ukuran butir batu
KRR adalah keofisien stabilitas untuk graded riprap yang serupa dengan KD sebesar 5% yang diberikan
pada tabel 1.
Graded riprap digunakan untuk revetmen daripada untuk pemecah gelombang atau
jetty. Graded riprap digunakan pada tinggi gelombang rencana < 1,5 meter. Apabila > 1,5
meter biasanya digunakan batu dengan ukuran seragam pada persamaan (1).
Tabel 1. Koefisien stabilitas KD untuk berbagai jenis butir
n : jumlah susuan butir batu dalam lapisan

pelindung

*1 : penggunaan n=1 tidak disarankan

untuk kondisi gelombang pecah

*2 : sampai ada ketentuan lebih lanjut

tentang nilai KD, penggunaan KD

dibatasi pada kemiringan 1:1,5 sampai

1:3

*3 : batu ditempatkan dengan sumbu

panjangnya tegak permukaan bangunan


G Gambar disamping

Menunjukan tampang lintang pemecah

gelombang yang mengalami serangan

pemecah gelombang pada satu sisi (sisi

laut). Pemecah gelombang ini

direncakana dengan elevasi puncak

sedemikian rupa sehingga limpasan

terjadi hanya pada saat badai dengan

periode ulang yang panjang.

Gambar 3. Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan pada satu sisi

Gambar disamping

Menunjukan pemecah gelombang yang

mengalami serangan gelombang pada

kedua sisinya, seperti misalnya pada

bagian luar (ujung) jetty, dan limpasan

dimungkinkan sering terjadi.

Gambar 4. Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan pada satu sisi

Kedua gambar diatas adalah tampang lintang ideal yang menggunakan tampang lintang yang
disarankan. Menggunakan banyak lapis dengan ukuran yang berbeda sehingga memunginkan
digunakannya semua ukuran batu yabg diambil dari peledakan suatu batu, tetapi pelaksanaan
pekerjaan menjadi lebih sulit. Kedua gambar tersebut juga memberikan gradasi butir batu pada setaip
lapis dalam persen dari ukuran batu rerata di setiap lapis.
Dimensi Pemecah Gelombang Sisi Miring
Lebar puncak pemecah gelombang dapat dihitung dengan rumus berikut :

(3)
Dengan

Tebal lapis pelindung dan jumlah butir batu tiap satu luasan dapat dihitung dengan rumus
berikut :

(4)

(5)
Dengan :

Tabel 2. Koefisien Lapis


Run Up Gelombang

Gambar 5. Run Up Gelombang


Gelombang yang menghantam bangunan akan naik ketinggiannya. Elevasinya
bergantung pada run up limpasan yang diijinkan. Run up bergantung pada kekasaran
bangunan, kedalaman air, kemiringan dasar laut di depan bangunan, dan karakteristik
gelombang.

Gambar 6. Grafik Run Up Gelombang

Grafik diatas adalah hasil percobaan laboratorium oleh Irribaren, selain itu terdapat
fungsi yang dihasilkan:

(6)
Grafik diatas juga digunakan untuk menghitung turunnya permukaan air karena
gelombang pada sisi pemecah gelombang (rundown)

Stabilitas FondasiTumpukan Batu dan Pelindung Kaki


Stabilitas bangunan tergantung pada kemampuan fondasi terhadap erosi akibat
gelombang besar. Berat butir batu untuk fondasi dan pelindung kaki banguna diberikan oleh
persamaan berikut:

dengan

Gambar 7. Fondasi (a) dan pelindung kaki (b)


Gambar 8. Angka stabilitas untuk fondasi dan pelindung kaki

Gambar 9. Pelindung kaki bangunan


Gambar 10. Tampang lintang pemecah gelombang

Anda mungkin juga menyukai