Anda di halaman 1dari 13

Hai semuanya terima kasih udah klik video ini

Kali ini aku akan merangkum sebuah film aksi komedi dari korea selatan yang berjudul
extreme Job dirilis pada tahun 2019.

Film ini bercerita tentang Sebuah tim detektif narkotika yang menyamar di restoran ayam
goreng untuk mengintai Bandar Narkoba. Tapi hal-hal berubah tak terduga ketika resep ayam
para detektif mengubah restoran kumuh menjadi restoran paling popular di kota

Tanpa berlama-lama lagii yuk kita bahas filmnya

Captain Ko.
Detektif Ma
Young-ho
Jae-hoon, polisi junior
Detektif Jang

Scene 1

Film dibuka dengan percobaan penangkapan bandar narkoba melalui


jendela apartemennya.

Mungkin kamu akan membayangkan adegan dimana para detektif terjun


menggunakan tali dan masuk ke jendela apartemen lalu menendangnya
sampai kaca berserakan. Tapi tidak untuk para detektif ini.
Kapten Go yang merupakan pemimpin detektif gagal memasuki
jendela apartemen dan justru terjatuh sehingga menyebabkan
pinggangnya sakit. Ke empat anak buahnya pun Captain Ko.
Detektif Ma, Young-ho, Jae-hoon polisi junior, Detektif Jang
juga gagal menangkap sang bandar dan malah menyebabkan
kekacauan di lalu lintas, sehingga menyebabkan kecelakaan terhadap
beberapa mobil yang sedang berkendara.
Tingkah konyol di awal film ini sudah membuat penonton tertawa

Scene 2
Karena kekecauan tersebut merekapun dipanggil menghadap direktur
yang sangat kecewa karena mereka selalu mengacaukan operasi yang
mereka lakukan hingga menimbulkan kekacauan yang tidak perlu. Regu mereka
bahkan telah dikalahkan oleh regu lain yaitu Ketua Choi yang telah mendapatkan
promosi kenaikan jabatan karena berhasil meringkus bandar mafia narkoba
Scene 3
Saat bertemu dengan Ketua Choi ia sangat meremehkan Ketua Go karena tidak
berhasil menangkap mafia kelas teri. Karena Ketua Choi baru saja naik jabatan ia
mengajak regunya dan regu Ketua Go untuk makan Bersama.
Saat sedang bicara 4 mata, Ketua Choi menawarkan kerja sama supaya Ketua Go
bisa memperbaiki karirnya.
Ia ingin meminta Regu Ketua Go menangkap Lee Moo Bae (Mubae) yang telah
dibebaskan dari penjara dan dikabarkan akan Kembali menguasai pasar narkoba di
Korea Selatan,masalahnya mereka terlihat seperti tidak ada pergerakan dan
mempunyai wajah baru.
Ketua Go pun menyanggupinya.

Scene 4
Keesokan harinya mereka langsung memata2i tempat yang dicurigai sebagai
markas bandar narkoba namun tidak terlihat tanda2 keberadaan mereka. Sialnya
Jae-hoon si polisi junior malah ditangkap satpol pp karena dikira gelandangan dan
Detektif Ma yang sedang memata2i malah dilaporkan ibu2 karena dikira mengintip
dan diintrogasi polisi. Bersamaan itu lewatlah anak buah bandar narkoba yang
dicari-cari masuk ke markas tersebut

Scene 5
Kali ini mereka memata2i markas bandar narkoba melalui kedai ayam goreng di
sebrang markas tersebut. Sudah menunggu sampai malam tidak ada tanda2
sedikitpun sampai mereka bertengkar. Namun tiba2 Bos Narkoba Lee moo bae
Bersama anak buahnya berkumpul di depan markas tersebut yang membuat mereka
terkejut. Tukang ayam goreng yang memberikan bonus ayam tambahanpun
keheranan mengapa mereka bertingkah aneh. Ia bilang pelanggan tetap dan
satu2nya kedai itu adalah orang yang tinggal di tempat tersebut dan sayangnya hari
ini adalah hari terakhir kedai itu buka karena ia akan menjual kedainya kepada orang
lain karena kedai ayamnya tidak ada yang beli selain mereka

Scene 6
Regu detektif pun terkejut karena ini adalah peluang emas untuk memata2i geng
tersebut . Detektif jang menyarankan untuk membeli kedai tersebut karena di kedai
tersebut hanya geng narkoba tersebut yang pesan sehingga lebih mudah untuk
mengetahuinya. Ketua Go menolak saran2 yang diberika terkait mengajukan dana.
Dan regu detektif sangat mendukung Kapten Go sampai ingin memberikan tabungan
pernikahannya.

Scene 7
Dengan sangat terpaksa karena ia ingin memperbaiki karirnya, Ketua Go
menghadap direktur dan mengajukan dana untuk investigasi, setelah ditolak namun
dengan sedikit bujukan akhirnya direktur pun menyetujui
Akhirnya dibeliah kedai ayam goreng tersebut.

Scene 8
Aksi pun dimulai. Mereka mulai memata2i gerak gerik geng narkoba dengan kamera
pengintai dan dari jendela restoran. Namun anehnya tiba2 ada pelanggan ayam
goreng datang yang biasanya tidak pernah ada pengunjung yang mungkin ini adalah
efek dari kedai baru. Mereka berdebat apakah mereka harus menjual ayam goreng,
namun jika tidak akan menimbulkan kecurigaan.

Seharian mengamati, mereka tidak melihat tanda2 mencurigakan geng narkoba.


Young ho yang mengamati mengatakan bahwa mereka hanya ke pasar siang hari
membeli dada ayam
Tiba2 terdengar suara dari rekaman pengintai, rupanya geng narkoba sedang
berkelahi antar tim produksi dan tim pengedar. Saat sedang mengamati lewat cctv
tiba2 ada pembeli ayam goreng dan ternyata itu adalah geng narkoba. Hal itu
membuat tim detektif panik.

Scene 9
Keesokan harinya mereka mulai mencoba membuat ayam goreng .mereka mencoba untuk
memilih siapa yang akan menjadi koki di restoran ayam tersebut. Satu per satu dari mereka
berlima mengadakan ‘kontes memasak ayam’ dan dilihat siapa yang bisa menyuguhkan ayam
paling enak, dialah yang menjadi koki.
Ternyata Ayam goreng buatan Detektif Ma yang terpilih. Karena bumbu yang digunakan adalah
bumbu tulang iga Itaewon sehingga dinamakan ayam goreng tulang iga Itaewon
Rasa ayam goreng yang sangat lezat membuat kedai tersebut justru jadi populer hingga ramai
dibicarakan di media sosial, dan akhirnya banyak pengunjung berdatangan. Kesibukan para
detektif dalam mengurusi restoran ayam ini membuat mereka lupa akan tugas mereka, yaitu
mengejar target tersangka narkoba.

Scene 10
Keesekokan harinya datang kru tv menawarkan untuk meliput kedai mereka. Namun tim detektif
jelas2 menolak karena tidak mungkin tugas rahasia mereka diketahui oleh satu negara

Scene 11
Malam hari saat kedai sedang ramai, young ho yang bertugas jaga diluar melihat geng narkoba
akan pergi .Ia segera mengabarkan ke tim detektif bahwa target sudah muncul. Namun karena
kesibukan di kedai, telpon pun tidak terangkat dan Young ho mengikuti geng narkoba seorang
diri namun sayangnya ia kehilangan jejak di persimpangan.
Young Ho pun sangat kecewa begitupun yang bekerja di kedai menganggap young ho hanya
santai2 saja . Young Ho bilang bahwa ia mengejar LEE MOO bae sendiri dan kehilangan jejak
karena tidak ada yang membantunya

Scene 12
Di sisi lain anak buang Lee Moo bae yang bernama Hong sa Pil sedang memarahi koleganya
yang bernama Jeon, ia beralasan hal ini disebabkan oleh Ted Chang yaitu saingan
bandar narkoba mereka. Melihat hong sa pil disakiti leh Lee moo bae, membuat Jeon berjanji
akan mengatasi hal tersebut

Scene 13
Di kedai, tim detektif mempunyai ide menaikan harga ayam menjadi tidak wajar berharap tidak
akan ada yang membelinya. Namun siapa sangka pembeli tetap banyak bahkan dianggap jadi
tempat mewah dan jadi tujuan turis jepang

Scene 14
Saat berkumpul, mereka menyadari bahwa tidak ada pergerakan dari geng narkoba.Tiba2 ada
telfon dari Direktur meminta mereka untuk ke kantor.Direktur sangat kecewa karena pekerjaan
mereka tidak trlihat hasilnya. Saat sedang dimarah2i tiba2 ada telpon pesanan ayam goreng dari
Gedung markas geng narkoba, Mereka langsung bergegas meninggalkan direjktur dan membuat
ayam pesanan.
Scene 15
Saat mengantar pesanan, betapa kagetnya mereka bahwa geng tersebut baru saja pindahan
dari tempat itu.\

Scene 15
Keesokah harinya muncul berita viral di tv yang dibuat oleh orang yang pernah ditolak tim
detektif untuk meliput kedai mereka. Mereka membuat berita yang mengatakan bahwa kedai itu
melakukan bisnis yang tercela karena menggunakan bungkus kedai ayam goreng tempat lain.
Hal itu membuat mereka dibebastugaskan dari kepolisian untuk sementara

Scene 16
Disisi lain, Lee Mo bae melihat gossip kedai ayam suweon di tv. Jeon pun memberi ide itu
menggunakan took mereka sebagai kedok
Jeon menemui tim detektif di kedai dan menawarkan ingin membuka cabang Kedai tersebut di
seluruh Kota.
Tim detektifpun menolak karena takut Jeon menipu. Namun Jeon meyakinkan dengan
membawa satu koper uang. Karena tim detektif sedang butuh uang, mereka menyutujuinya.

Scene 17
Young Ho mengikuti Jeon karena mearuh rasa curiga, namun catatan criminal Jeon sangat
bersih dan ia bekerja di perusahaan kontribusi sosial.
Scene 18
Kedai ayam di berbagai cabang pun dibuka, tim detektif terlihat membantu grand opening
toko2nya
Namun ternyata tim detektif tidak tahu bahwa took itu hanya dijadikan kedok saja untuk
mengedarkan narkoba

Lee Moe Bae berencana menyerang Ted Chang lebih dulu karena ia takut ted chang
menggangu bisnis narkobanya yang semakin besar. Ia berpura2 mengajak Ted Chang untuk
membantu memasarkan di seluruh kore sementara Mubae yang mengimpornya.

Disisi lain , cabang ayam goreng menjadi kacau karena karyawannya tidak bisa memasak dan
malah mengurus narkoba. Kekeacauan di restoran pun viral dan membuat tim detektif khawatir
akan nama baik kedai ayam gorengnya dan menegur Jeong

Scene 19
Tim detektif berkumpul untuk menyelidiki karyawan dan aktfitas di kedai jeong. Ternyata mereka
lebih banyak melayani pesan antar. Dan anehnya Ketika pelanggan menerima pesanan, ia
langsung membuang ayam tersebut.
Setelah diselidiki dengan berbagai cara ternyata diketahui bahwa semua pelanggannya adalah
pecandu narkoba

Scene 20
Detektif Ma pergi kedai dan menemui karyawan yang sedang bermain kartu. Namun tanpa
disengaja karyawan mengetahui bahwa detektif ma sudah mengetahui rahasia mereka. Akhirnya
dihajarlah deketif ma sampai pingsan. Dan dibawa ke tempat persembunyian lee moo bae. Lee
moo bae pun prustasi karena kedok mereka ternyata sudah diketahui polisi.
Lee moo bae pun menyalahkan agen Jeon karena ini berasal dari idenya. Hong sa pil pun
langsung memukuli agen jeon.

Lee Moo bae pun berencana menjebak ted chang dengan rencana mengambil uang penjualan
narkoba lalu kabur sehingga ted chang yang ditangkap polisi

Scene 21
Tim detektif pun menerima panggilan dari detektif ma dan ternyata itu dari geng narkoba yang
menyekap dan meminta mereka menemui di tempat yang akan diberitahu. Tanpa berlama2
detektif jang melacak posisi detektif ma melalui aplikasi untuk pasangan.

Di sisi lain ketua choi berhasil menemui hong sa pil yang sedang mengambil barang dirumahnya.
Namun regu ketua choi malah dihajar oleh anak buah hong sa pil dan berhasil kabur, namun tak
lama mobil hong sa pil kecelakaan karena ditabrak bus sekolah.
Scene 22
Di tempat penyekapan, detektif ma yang ingin dibunuh berhasil kabur dan naik di belakang
sebuah truck. Tanpa disadari sebenarnya tim detektif pun berpapasan dengan detektif ma.

Detektif ma dibawa menuju tempat pertemuan Lee Mo Bae dan Ted Chang. Detektif Ma
langsung mengirim sms ke regu detektif.
Saat bandar narkoba melakukan transaksi, detektif ma yang ingin membunyikan suara mobil
polisi malah membunyikan suara ambulan.
Karena panik, lee moo bae menembak ted chang dan terjadi perkelahian antar geng narkoba.
Regu Ketua Go pun datang , dan mereka langsung memotret kejadian untuk meminta bantuan
pada pihak kepolisian.

Regu Ketua Go awalnya diragukan oleh bandar narkoba, namun siapa sangka ternyata mereka
memiliki kelebihan yang sangat special.
Detektif Ma merupakan atlet judo negara
Young ho merupakan tentara khusus AL
Detektif ma merupakan master muay thai
Jae hoo merupakan mantan atlet baseball yang membuatnya kebal dari rasa sakit
Sedangkan ketua go diijuluki zombie karena pernah mengalami 12 tikaman namun masih hidup
sampai sekarang

Kapten go mengejar lee mo bae dan ajudan wanitanya yang hendak kabur. Kapten go pun
bertarung dengan ajudan wanitanya.
Jae hoon dan detektif ma pun datang membantu walaupun ajudan wanita lee mo bae lebih kuat
sehingga detektif ma pun kalah.detektif jang pun datang membantu dan menghajar wanita itu
sampai pingsan.

Ternyata kapten go berhasil mengikuti lee moo bae yang kabur naik kapal. T erjadi pertarungan
yang sengit, namun sesuai julukannya zombie, zaat dihajar habis2an, kapten go masih bisa
bangun dan akhirnya memenangkan pertarungan dan menangkap lee moo bae

Bantuan polisi pun datang, namun terlambat karena semua bandar narkoba sudah diringkus
oleh tim detektif ketua go. Namun tampaknya mereka perlu ambulan karena keadaannya yang
babak belur

Di akhir cerita, akhirnya regu detektif go naik pangkat, dan direktur yang dulu pernah hamper
meemcatnya pun sangat bangga kepada mereka.

Demikianlah alur cerita film extreme job maaf jika banyak kesalahan dan kkurangan, terimakasih
sudah menonton. Terimakasihhh
Scene 21

.
Di ambang ancaman pembubaran regu serta pensiunnya sang Kapten, secercah
harapan muncul yang bisa menyelamatkan karir regu ini. Mafia narkotika Mubae
yang telah dibebaskan dari penjara dikabarkan akan kembali menguasai pasaran
ekstasi di Korea Selatan. Tanpa adanya barang bukti, regu ini harus bekerja keras
untuk meringkus geng narkoba paling berbahaya di negeri ginseng tersebut. Salah
satu cara yang harus mereka tempuh adalah penyamaran dan mereka menemukan
sebuah restoran ayam goreng yang hampir bangkrut sebagai markas yang tepat
karena gedung persembunyian anggota geng Mubae berada di seberangnya.

(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga saja
enggak mengganggu buat kalian, ya.

Film Extreme Job digadang-gadang jadi salah satu film terlaris Korea sepanjang


masa. Bahkan, hampir mengalahkan film Roaring Currents (2014) yang selalu
duduk di posisi pertama. Enggak menutup kemungkinan jika film yang berjudul
asli Geukhanjikeob ini akan mengalahkan jawara film terlaris yang udah ‘duduk’
selama lima tahun.

Menceritakan lima polisi yang menyamar sebagai pengelola restoran ayam


untuk menangkap gembong narkoba. Enggak disangka, restoran yang
dikelolanya terkenal, sampai memiliki cabang di berbagai kota. Keasyikan
mengelola restoran yang bisa menghasilkan segepok uang setiap harinya, bikin
mereka terjebak. Apakah mereka bisa berhasil menangkap gembong narkoba
dari penyamaran tersebut?
Film Negeri Gingseng kalau enggak sedih banget, ya, serem banget. Harus
diakui, soal storytelling, film Korea enggak ada duanya, meski kadang
penggarapannya kurang maksimal. Nah, film Extreme Job hadir untuk
mencairkan dua genre populer tersebut. Aksi dan komedi yang dihadirkan
benar-benar light dan menyenangkan.

Cara bercerita Lee Byeong-heon dalam menggarap film Extreme Job punya


keunikan tersendiri. Komedi dan aksinya dicampur dengan teratur. Jadi, pas
nonton enggak kebanyakan komedi, enggak kebanyakan juga aksinya.

Kalau biasanya film aksi komedi adegan laganya bias, di film ini justru bikin
terpukau. Padahal, awalnya enggak menutup kemungkinan kalau adegan
laganya, ya, untuk ditertawakan. Namun ternyata, adegan laganya dibuat untuk
ditepuktangani.

Meski yang ditonjolkan aksi dan komedinya, film Extreme Job juga


menampilkan sisi haru. Sayangnya, hanya 3 persen dan enggak terlalu ngefek.
Bisa jadi, Byeong-heon memang menitikberatkan dua genre tersebut. Film ini
enggak ubahnya seperti para komika main film.

Hebatnya, Byeong-heon menempatkan dialog dan adegan konyol dengan


tatanan yang pas. Ketika ada adegan yang lucu, komedinya sedikit diturunkan.
Begitu sebaliknya. Akibatnya, penonton bisa dikasih jeda untuk istirahat dari
ketawa. Begitu juga dengan adegan aksinya.

Premis penjual ayam padahal dalam misi penyamaran memang bukan yang
istimewa. Namun, Byeong-heon justru meramunya dengan kreatif dan enggak
kampungan. Hasilnya, film ini menghibur abis, terlebih buat kalian yang pengen
ketawa lepas.

Enggak terlepas dari para pemain, semuanya jadi pemeran utama pada
‘jobdesk-nya’ masing-masing. Semuanya bisa bikin kalian tepuk tangan, meski
adegannya berbeda-beda. Ryu Seung-ryong yang dikenal galak di
serial Kingdom (2019), tiba-tiba jadi pemimpim polisi kocak, Captain Ko.

pemimpim polisi kocak,

Kemudian, ada Jin Seon-kyu sebagai Detektif Ma yang bisa bikin kalian ketawa
meski hanya lihat ekspresinya. Lee Dong-hwi sebagai Young-ho yang diakhir
film bikin semua penonton terpukau. Gong-Myoung sebagai Jae-hoon, polisi
junior yang kepolosannya mengundang tawa.

Enggak lupa, ada si cantik sekaligus si garang Detektif Jang yang diperankan
oleh Lee Hanee. Kehadirannya enggak hanya jadi penyegar, tapi jadi pelengkap.
Semuanya bisa tampil maksimal dan solid.

Sama dengan film Korea lainnya, film Extreme Job tampil cerah,


menyenangkan, meski adegannya sadis. Cara storytelling dan perpindahan
adegannya mulus, meski ada beberapa yang kurang nyambung. Namun
terlepas dari itu, kelebihan film Extreme Job justru menutupi kekurangannya.

Nada-nada yang mengiringi adegan terasa pas. Apalagi di adegan pembuka dan
akhir yang akhirnya bikin semua penonton geleng-geleng kepala.

Film detektif identik dengan banyak adegan baku hantam dan aksi yang
keren di dalamnya. Namun, jangan harap kamu dapat menemukan hal-
hal itu di sini. Film dibuka dengan percobaan penangkapan bandar
narkoba melalui jendela apartemennya.
Mungkin kamu akan membayangkan adegan dimana para detektif terjun
menggunakan tali dan masuk ke jendela apartemen lalu menendangnya
sampai kaca berserakan. Tapi tidak untuk para detektif ini.
Extreme Job dibuka dengan adegan Kapten Go yang gagal memasuki
jendela apartemen dan justru terjatuh sehingga menyebabkan
pinggangnya sakit. Ke empat anak buahnya pun juga gagal menangkap
sang bandar dan malah menyebabkan kekacauan di lalu lintas,
sehingga menyebabkan kecelakaan terhadap beberapa mobil yang
sedang berkendara.
Tingkah konyol di awal film ini sudah membuat penonton tertawa
terbahak-bahak hanya dalam 10 menit pertama. Adegan awal ini sudah
memberikan isyarat bahwa film ini akan menggelitik perut penonton
hingga filmnya selesai.
Namun disamping itu para penonton juga dibuat bertanya-tanya,
akankah ada adegan aksi di dalamnya? Jika ada, kapan? Semua
terjawab dengan adegan aksi yang langsung dimunculkan di akhir film
ini.
Extreme Job meyajikan film gabungan antara komedi dan aksi dengan
sangat baik. Komedi yang ada tidak disajikan setengah-setengah, mulai
dari dialog antar tokoh, tingkah laku konyol, dan plot cerita yang selalu
diselipkan lelucon-lelucon segar dan tidak ‘garing’.
Lalu adegan aksi di akhir film yang juga mengejutkan penonton dengan
gerakan-gerakan apik para tokoh ketika baku hantam. Semua yang ada
dilakukan secara maksimal dalam Extreme Job.

Suasana kelucuan sudah tersaji ketika mereka terlibat dalam misi penyelidikan. Lima detektif ini
memantau dari sebuah restoran ayam dekat markas gembong narkoba itu. Karena sepi pembeli,
si pemilik restoran akhirnya memutuskan untuk menjual restoran ayamnya.
Mereka akhirnya membeli dan menyamar menjadi pemilik restoran ayam yang baru. Konflik-
konflik konyol mulai bermunculan setelah mereka menjadi ‘tukang ayam baru’ di daerah itu.
Salah satunya ketika di antara mereka mencoba untuk memilih siapa yang akan menjadi koki di
restoran ayam tersebut. Satu per satu dari mereka berlima mengadakan ‘kontes memasak ayam’
dan dilihat siapa yang bisa menyuguhkan ayam paling enak, dialah yang menjadi koki.
Ayam goreng buatan Detektif Ma yang awalnya diragukan kualitasnya justru jadi populer hingga
ramai dibicarakan di media sosial, dan akhirnya banyak pengunjung berdatangan. Kesibukan
para detektif dalam mengurusi restoran ayam ini membuat mereka lupa akan tugas mereka,
yaitu mengejar target tersangka narkoba.
Adegan demi adegan dirangkai dan diarahkan dengan brilian oleh sutradara Byeong-heon Lee.
Bagaimana gaya Kapten Go yang sebenarnya cool, namun ketika mendapatkan telpon dari
calon pembeli menjadi sok ramah ala customer service. Detektif Jang yang berpindah dari satu
meja ke meja lain sebagai server, dan si anak baru Detektif Jae Hoon yang hanya dipercaya
untuk memotong bawang. Hanya Detektif Young Ho lah yang kerepotan memantau target
operasi mereka dari jauh.
Sutradara Byeong-heon Lee berhasil membuat transisi konflik yang rapih, dari adegan yang
semula lucu menjadi mulai menegangkan ketika salah satu dari sekelompok gembong narkoba
ini mengetahui penyamaran mereka. Tingkah laku konyol lima detektif ini satu per satu berubah
menjadi ‘detektif yang sebenarnya’ menuju akhir film.
Selain banyaknya adegan konyol yang mengocok perut, Extreme Job juga beberapa kali
memasukkan beberapa adegan emosional di dalamnya. Diceritakan bagaimana Kapten Go
harus menghadapi saingan sekaligus juniornya yang sudah dipromosikan, sedangkan dia belum.
Insiden ‘jendela apartemen’ dan kekacauan yang ditimbulkan menyebabkan atasan mereka tidak
lagi mempercayai dan memutuskan untuk memberikan skors terhadap lima detektif ini.
Diceritakan juga bagaimana sulitnya peran seorang ayah yang harus membuat bangga istri dan
anaknya. Bagaimana Kapten Go berusaha memberikan hadiah tas mahal dan segepok uang
untuk istrinya dari hasilnya membuka restoran ayam.
Walaupun pada akhirnya istrinya tau kalau restoran ayam yang Kapten Go beli menggunakan
uang pensiunnya. Hubungan rumah tangga Kapten Go pun semakin terancam setelah itu.
Momen emosional sekaligus lucu juga ditampilkan pada saat kelima detektif ini berkonflik satu
sama lain. Ada yang masih berfokus untuk menangkap sang bandar narkoba, namun ada juga
yang sudah terlalu asyik dengan penyamaran mereka dan malah fokus berjualan ayam.
Konflik yang terjadi berhasil membuat penonton terbawa emosinya, namun dialog ‘dramatis’ para
detektif yang dilontarkan saat mengeluh lelah karena berjualan ayam sangat menggelitik perut.
Beberapa adegan di dalamnya dijamin akan membekas setelah kamu keluar dari
bioskop. Extreme Job akan tayang di bioskop Indonesia mulai 20 Februari 2019.
Review: “Extreme Job”, Film Detektif Kocak yang Bikin Ngidam Ayam Goreng!

Memecahkan rekor dengan jumlah penonton terbanyak di Korea Selatan, film komedi


berjudul “Extreme Job” berhasil menarik perhatian tidak hanya pecinta film di negeranya namun
juga Indonesia. Ditayangkan lebih dari seminggu di negara kita, film ini selalu menjadi magnet
baik bagi penggemar Hallyu wave ataupun bukan. Dibintangi oleh aktor Korea Selatan papan
atas seperti Honey Lee, Ryu Seong Ryong,  Jin Seon-Kyu, Lee Dong Hwi, dan Gong Myung,
“Extreme Job” menceritakan sebuah regu detektif yang dipimpin oleh Kapten Go (Ryu Seong
Ryong). Di satuan kepolisian, regu ini dianggap paling tidak kompeten karena selalu
mengacaukan operasi yang mereka lakukan hingga menimbulkan kekacauan yang tidak perlu.
Regu mereka bahkan telah dikalahkan oleh regu lain yang telah mendapatkan promosi kenaikan
jabatan karena berhasil meringkus pentolan kartel narkoba.
Di ambang ancaman pembubaran regu serta pensiunnya sang Kapten, secercah harapan
muncul yang bisa menyelamatkan karir regu ini. Mafia narkotika Mubae yang telah dibebaskan
dari penjara dikabarkan akan kembali menguasai pasaran ekstasi di Korea Selatan. Tanpa
adanya barang bukti, regu ini harus bekerja keras untuk meringkus geng narkoba paling
berbahaya di negeri ginseng tersebut. Salah satu cara yang harus mereka tempuh adalah
penyamaran dan mereka menemukan sebuah restoran ayam goreng yang hampir bangkrut
sebagai markas yang tepat karena gedung persembunyian anggota geng Mubae berada di
seberangnya.

Agar tidak mencurigakan, regu ini akhirnya benar-benar berjualan ayam goreng yang justru laris
di pasaran. Mereka pun terdistraksi akan kesuksesan mereka di bidang kuliner dan
mengabaikan misi sesungguhnya dari penyamaran mereka. Mampukah kelimanya meringkus
jaringan narkotika Mubae dan membuktikan kalau mereka detektif yang kompeten? Sepanjang
film, dari awal hingga akhir, kami dibuat tertawa terpingkal-pingkal dengan aksi dan dialog kocak
yang mereka tampilkan. Chemistry yang dibangun di regu ini juga sukses membuat kami jatuh
hati pada masing-masing sosoknya. Ada sang Kapten yang takut istri, Detektif Ma yang
melarikan anggaran regu untuk berjudi, Detektif Jang yang tegas dan pemarah, Detektif Young
Ho yang sangat serius menjalankan misinya, hingga anggota termuda Detektif Jae-Hoon yang
rela menunda menikah demi menyukseskan misi grup itu. Plotnya sendiri sebenarnya mudah
ditebak, apalagi kalau kamu doyan menonton film yang menampilkan kartel-kartel narkoba
seperti “Breaking Bad” atau “Narcos”. 

Terlepas dari itu, seluruh jalan ceritanya mudah dipahami terutama bagi mereka yang sudah
familiar dengan style lawakan Korea Selatan. Pencuri perhatian di film ini tentu saja ayam
goreng yang benar-benar menggiurkan untuk disaksikan. Sang sutradara dan sinematografer
benar-benar paham cara membuat penontonnya ngiler melihat ayam goreng berwarna coklat
keemasan yang dibalur dengan saus asin-manis khas Suwon. Selain membuat tertawa,
“Extreme Job” besutan sutradara Lee Byung-Heon ini juga mampu membuat nafsu makan
meningkat! Segera tonton film ini sebelum turun layar di berbagai jaringan bioskop CGV atau
Cinemaxx.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kisah kebodohan para polisi dalam Extreme Job mungkin terkesan
norak dan 'receh' sebelum melihatnya. Namun tanpa diduga, film ini mampu menawarkan
hiburan yang bisa membuat saya tertawa terbahak-bahak mengendurkan saraf akibat pekerjaan.

'Efek samping' dari film ini memang tidak seekstrem sampai membuat menangis atau sakit perut
karena tertawa. Tapi setidaknya, pengalaman tertawa yang dialami menjadi alasan rasional
mengapa penjualan tiket film ini meroket dan bertahan di puncak box office Korea Selatan.

Berdasarkan data Dewan Perfilman Korea yang dikutip pada Kamis (21/2), film ini telah menjual
lebih dari 14,9 juta tiket dan menjadi film nomor dua terlaris dalam sejarah perfilman Korea. Film
ini mengalahkan favorit saya, Along with the Gods: The Two Worlds (2017) yang kini harus ada
di posisi tiga dengan catatan penjualan 14,4 juta tiket.

Extreme Job, dalam durasinya selama 111 menit, sejatinya hanya menawarkan kisah film aksi
yang berbalut dengan komedi dari tingkah laku kelima bintang utamanya dalam mengejar
gembong narkoba. Namun perjalanan mereka menjadi amat kocak kala menemukan 'bakat'
lainnya, menjalankan bisnis warung ayam.

Cerita bermula ketika tim anti narkoba yang dipimpin oleh Kapten Go (Ryu Seung Ryong) dan
beranggotakan empat detektif: Jang (Lee Hanee), Young Ho (Lee Dong Hwi), Ma (Jin Seon
Kyu), Jae Hoon (Gong Myung), menyelidiki peredaran narkoba yang dijalankan oleh kartel
internasional, Moo Bae (Shin Ha Kyun).

Di tengah usaha mereka yang terlihat bodoh dan sia-sia, Detektif Choi (Song Young Kyu) siap
menyalip karier seniornya, Kapten Go. Go yang mulai sadar dirinya tak memiliki kecakapan
dalam menyelesaikan misi pun merasa frustrasi. Terlebih, tekanan atasan yang siap untuk
membubarkan tim yang ia pimpin terus membayangi.

Sampai suatu kali, di tengah rasa frustrasi mengintai Moo Bae dan di tengah warung ayam yang
juga berada di ambang tutup, sebuah ilham dari langit datang. Kapten Go cs pun berencana
membeli warung ayam itu sebagai tempat pengintaian.

Namun takdir kadang punya skenario sendiri. Siapa sangka, warung ayam tersebut mulai
kebanjiran pelanggan dan mereka mau tak mau menjalankan usaha tersebut. Bermodal ayam
goreng saus iga bakar racikan asal dari Ma, mereka mendulang popularitas.

Sekilas kisahnya memang terkesan aneh dan 'ngasal'. Namun penulis Bae Se Young pintar
meracik adegan demi adegan yang sanggup mengundang tawa. Bahkan, 10 menit awal saja
sudah ada adegan yang membuat penonton ngakak.

Meski banyak adegan yang mengundang tawa, ciri drama Korea tak bisa lepas dari Extreme
Job, yaitu bagian tengah cerita yang cukup membosankan. Tempo tampak sengaja diperlambat
dengan memperlebar cerita dan mengurangi adegan pengundang gelak tawa.

Apalagi, sebagai film aksi-komedi, sebenarnya Extreme Job tak banyak memiliki adegan action.
Bahkan, cenderung lebih banyak unsur komedi dan drama dibandingkan aksi laga para
pemainnya.

Penulis Bae baru menempatkan adegan dan cerita yang menarik menuju akhir film. Kali ini,
dahaga akan aksi laga dicampur komedi tersaji komplet dan memuaskan. Ibarat kata, penonton
dibuat lapar terlebih dahulu baru kemudian diberikan menu spesial.

Beruntungnya, trik ini dapat dimainkan dengan baik oleh sutradara Lee Byeong Heon. Lee
bahkan menambahkan dengan penggambaran ala 'lebay' bin 'norak' yang anehnya membuat
film ini semakin terasa kocak tanpa membuatnya menjadi sesuatu yang mengundang hinaan.

Banyak aksi para aktor Extreme Job, ataupun pengambilan gambarnya, menjadi bumbu


menyenangkan dari film ini meski tak menampilkan banyak aksi slapstick. Semua masih dalam
ambang batas 'normal'.

Pujian patut diberikan untuk para aktor. Ryu Seung Ryong yang memang sudah dikenal lihai
sebagai aktor karakter bisa membawa gejolak emosi dan kegalauan karakter Go dengan baik,
tanpa berlebihan.

Meski Ryu sebagai aktor senior tampil dengan amat baik dalam film ini, bisa dibilang karakter Go
yang ia bawa sebenarnya tak akan mampu membuat film ini mendulang kesuksesan tanpa
empat karakter lainnya.

Empat karakter tersebut, Jang (Lee Hanee), Young Ho (Lee Dong Hwi), Ma (Jin Seon Kyu), Jae
Hoon (Gong Myung) dengan segala tingkah dan aksi laga mereka sejatinya adalah faktor yang
membuat penonton merasa nyaman dan betah melihat Extreme Job.

Dengan segala racikan dan menu yang disajikan Extreme Job, maka wajar adanya ketika
penonton masih ingin melihatnya lagi dan mendulang penjualan yang 'ekstrem'.

Meski film aksi komedi sudah banyak beredar dalam sejarah perfilman, Extreme Job masih
terbilang layak menjadi rekomendasi ketika Anda membutuhkan hiburan pengendur saraf namun
tetap ingin mendapatkan aksi yang seru.

Anda mungkin juga menyukai