1. Raster
15.1 Pengertian pemetaan digital
Merupakan format data dengan satuan pixel
(resolusi/kerapatan) ditentukan dalam
Peta adalah sarana informasi (spasial)
satuan ppi (pixel per inch). Tipe format ini
mengenai lingkungan. Pekerjaan –
tidak bagus digunakan untuk pembuatan
pekerjaan teknik sipil dan perencanaan,
peta digital, karena akan terjadi korupsi data
dasarnya membutuhkan peta-peta dengan
ketika dilakukan pembesaran atau
berbagai macam jenis tema dan berbagai
pengecilan. Contoh format data raster :
macam jenis skala
bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif,
Pemetaan adalah suatu proses penyajian dan terbaru PNG.
informasi muka bumi yang fakta (dunia
2. Vektor
nyata), baik bentuk permukaan buminya
Merupakan format data yang dinyatakan
maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala
oleh satuan koordinat (titik dan garis
peta, system proyeksi peta, serta symbol-
termasuk polygon) format ini yang dipakai
symbol dari unsur muka bumi yang
untuk pembuatan peta digital atau sketsa.
disajikan. Kemajuan di bidang teknologi
Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig),
khususnya di bidang computer
tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift).
mengakibatkan suatu peta bukan hanya
dalam bentuk nyata (pada selembar kertas,
15.2 Keunggulan pemetaan
real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat digital dibanding pemetaan
disimpan dalam bentuk digital, sehingga konvensional
dapat disajikan pada layar monitor yang
Tabel 43. Keunggulan dan kekurangan pemetaan
dikenal dengan peta maya (Virtualmaps
digital dengan konvensional
atau softcopy).
Pemetaan digital Pemetaan Konvensional
(scanner), keyboard, disket dan lain-lain. 2. Data grafis atau peta terdiri dari peta-
informasi atribut dimasukkan kedalam tanah untuk menprediksi sifat dan ciri tanah
komputer dan dihubungkan terhadap keseluruhan area survai dalam Sistem
penyajian-penyajian grafis yang bersesuaian Informasi Geografis. Dengan kata lain PTD
dengan suatu penghubung yang unik baik adalah proses kartografi tanah secara
berupa koordinat atau identifier. Informasi digital.
atribut dan informasi grafis yang telah
Namun PTD bukan berarti
dihubungkan tersebut melalui media
mentransformasikan peta-peta tanah
perangkat lunak dan perangkat keras yang
konvensionil menjadi digital. Proses PTD
ada diharapkan lebih dapat mengoptimalkan
menggunakan informasi-informasi dari
perencanaan jaringan irigasi.
survei tanah lapangan digabungkan dengan
informasi tanah secara digital, seperti citra
15.4 Peralatan, bahan dan (image) remote sensing dan digital elevation
prosedur pemetaan digital
model. Dibandingkan dengan peta tanah
konvensional, dimana batas-batas tanah
15.4.1 Pemetaan tanah digital (disingkat
digambar secara manual berdasarkan
PTD) atau digital soil mapping
pengalaman surveyor yang subyektif.
Era informasi ditandai dengan pemanfaatan Namun dalam PTD teknik-teknik automatis
teknologi komputer, teknologi komunikasi dalam Sistem Informasi Geografis
dan teknologi proses secara terintegrasi, digunakan untuk menproses informasi-
untuk mewujudkan masyarakat yang informasi tanah dengan lingkungannya.
semakin nyaman dan sejahtera. PTD dapat
a. Data spasial
didefenisikan sebagai penciptaan dan
pengisian sistem informasi tanah dengan Data spasial adalah data yang memiliki
menggunakan metode-metode observasi referensi ruang kebumian (georeference) di
lapangan dan laboratorium yang mana berbagai data atribut terletak dalam
digabungkan dengan pengolahan data berbagai unit spasial. Sekarang ini data
secara spatial ataupun non-spatial. Metode spasial menjadi media penting untuk
PTD menggunakan variabel-variable perencanaan pembangunan dan
pembentuk tanah yang dapat diperoleh pengelolaan sumber daya alam yang
secara digital (misalnya remote sensing, berkelanjutan pada cakupan wilayah
digital elevation model, peta-peta tanah) nasional, regional maupun lokal.
untuk mengoptimasi survai tanah di Pemanfaatan data spasial semakin
lapangan. Tujuan PTD adalah meningkat setelah adanya teknologii
menggunakan variabel-variabel pembentuk pemetaan digital dan pemanfaatannya pada
441
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)
fasilitas untuk penampilan data grafis. terjadi reduksi tahapan proses produksi
Gambar 418. Beberapa hasil pemetaan digital, yang dilakukan oleh Bakosurtanal
sudah dapat dimanfaatkan untuk aplikasi 4. 1.662 lembar peta skala 1:25.000
SIG sebagai masukan data dasar, atau dalam bentuk cetakan dengan 5
peta-peta khusus, misalnya peta jaringan 5. Peta dalam format digital (pada
Gambar 420. Hasil Foto Udara yang dilakukan di daerah Nangroe Aceh Darussalam yang dilakukan
pasca Tsunami, untuk keperluan Infrastruktur Rehabilitasi dan Konstruksi
445
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)
Gambar 421. Hasil foto udara yang dilakukan di daerah nangroe aceh darussalam yang dilakukan
pasca tsunami, untuk keperluan infrastruktur rehabilitasi dan konstruksi
Digital Elevation Model (DEM) dengan permudah dengan bantuan komputer mulai
kerapatan informasi ketinggian pada 100 x dari pembacaan data di lapangan yang
10 meter. dapat langsung di download ke komputer
untuk pelaksanaan perhitungan poligon,
I. Upaya pengamanan data pemetaan
perataan penghitungan (koreksi) dan lain-
digital
lain, bahkan sampai pada proses
Perkembangan teknologi komputer yang
pembuatan pemisahan warna secara digital
semakin cepat, canggih dan berkemampuan
sebagai bagian dari proses pencetakan
tinggi meliputi: kapasitas memori yang
peta.
semakin besar, proses data yang semakin
cepat dan fungsi yang sangat majemuk Perkembangan lainnya adalah dapatnya
(multi fungsi) serta semakin mudahnya peta-peta yang telah ada melalui proses
komputer dioperasikan melalui beberapa digitasi baik secara manual menggunakan
paket program, berdampak pula pada digitizer/mouse maupun dengan
proses pembuatan peta. Pembuatan peta menggunakan scanner menyebabkan data
secara konvensional secara teoritis dapat di dalam peta dapat ditransfer dari peta analog
446
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)
ke peta digital dan data dapat di perbaharui mengamankan data pemetaan digital
(ditambah maupun dikurangi dan lain-lain) khususnya yang menyangkut daerah rawan,
sesuai kebutuhan pengguna. obyek vital di wilayah Republik Indonesia.
selain ada peta seperti halnya peta biasa (menggunakan modem), sehingga untuk
disertai data yang telah tersimpan dalam kepentingan taktis maupun strategis
media perekam seperti magnetik tape, pihak lawan/musuh dapat sewaktu-waktu
disket, compact disc, flashdisk, hardisk, dan dimonitor di/dari tempat lain. Tentunya
lain-lain sehingga sewaktu-waktu dapat hal ini akan sangat merugikan bagi
diedit dan dicetak kembali sesuai bidang pertahanan keamanan/militer
kebutuhan. Dengan kemudahan pengolahan negara kita.
dan pemindahan dari media komputer ke
media penyimpan data seperti tersebut di c. Penggunaan peta digital yang
pihak yang tidak seharusnya boleh teknologi satelit navigasi yang sangat
tanpa mendapatkan ijin dari pemerintah teknologi satelit justru negara lain seperti
alam, dislokasi militer dan segala dan lain-lain, sehingga mereka dengan
rahasia negara. Hal ini disebabkan citra satelitnya baik untuk kepentingan
dengan berbagai teknik interpretasi citra dalam negerinya sendiri maupun untuk
dan lain-lain maka semua yang ada baik negara-negara lain. Demikian pula
ditransfer secara langsung dan secara peta tersebut. Sesuai dengan hal -hal
3. Penggunaan data peta digital tersebut permatra ataupun perbidang seperti matra
telah mendapatkan ijin dari instansi yang darat (DittopTNI-AD),matra laut (Dishidros
berwenang dan mengawasi TNI-AL),matra udara (Dissurpotrud TNI-AU),
penggunaannya. Mabes TNI (PUSSURTA TNI), Dephan
4. Penggunaan data peta digital haruslah (Ditwilhan), Bakosurtanal dan instansi
terkoordinir dengan baik, baik pemerintah lainnya, sedikit banyak telah
dilingkungan instansi pemerintah sendiri menetapkan lembaga/instansi yang
maupun pada lembaga-lembaga/perusa- berwenang dan berkompeten
haan swasta yang membutuhkannya. mengatur/mengadakan pekerjaan survei
5. Penjualan data peta digital kepada dan pemetaan. Ketentuan yang berlaku
pengguna swasta juga harus atas seijin dalam perundangan yang ada dapat
lembaga atau instansi yang berwenang diterapkan terhadap pembuatan dan
dan mengawasi data tersebut. Dalam hal prosedur untuk memperoleh, menyimpan
ini termasuk diberlakukan ketentuan maupun menggunakan data peta digital. Bila
seperti halnya larangan untuk melakukan perundangan Surta secara nasional dapat
duplikasi (copy) atau pembajakan data diberlakukan diharapkan akan berdampak
peta digital dengan pengawasan yang positif terhadap kegiatan survei pemetaan
ketat disertai sanksi hukum yang berat. wilayah nasional RI termasuk terhadap
pemetaan digital tersebut
d. Faktor yang berpengaruh terhadap
pelaksanaan pengamanan. f. Sumber daya manusia.
Dalam rangka mewujudkan kondisi Tenaga ahli yang memahami dan me-
pembuatan maupun penggunaan data nguasai tentang seluk beluk kegiatan survei
pemetaan digital seperti yang diharapkan, dan pemetaan termasuk pemetaan digital di
tidak terlepas dari kendala yang ada berupa Indonesia merupakan potensi yang
adanya faktor-faktor baik yang mendukung mendukung pelaksanaan pembuatan
maupun yang menghambat. Faktor-faktor maupun penggunaan data pemetaan digital
yang mendukung antara lain terdiri atas : seperti yang diharapkan. Terhadap mereka
perlu diberikan masukan tentang pentingnya
e. Perundang-undangan survei dan
langkah-langkah pengamanan terhadap
pemetaan yang ada.
data pemetaan digital, sebab orientasi
Walaupun perundangan Surta (Survei
mereka terutama terhadap aspek
Tanah) yang ada masih bersifat mengatur
pemanfaatan data (terutama peta) secara
kegiatan dan wewenang serta tanggung
optimal, sehingga mereka mengabaikan
jawab masing-masing lembaga/instansi,
451
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)
tentang klasifikasi tersebut. Disamping itu 3. Terhadap peta-peta tematik digital yang
perlu juga dipertimbangkan untuk tidak bertemakan data militer dapat
mengadakan pengkriteriaan tertentu dipergunakan langsung oleh pihak
terhadap peta-peta yang benar-benar umum. Pada umumnya banyak juga
tergolong berklasifikasi rahasia. Selain itu peta tematik yang dibuat secara digitasi.
perlu juga dilakukan pengklasifikasian 4. Diadakan pembedaan yang jelas antara
penggunaan peta antara lain sebagai berikut peta yang hanya digunakan oleh pihak
militer dan peta mana yang boleh
1. Penetapan bahwa peta digital yang
digunakan oleh pihak lain (sipil dan
diklasifikasikan rahasia berupa hasil
swasta). Hal ini agar tidak menimbulkan
modifikasi peta topografi atau hasil
kerancuan tentang peta mana yang
pemetaan dari citra satelit dengan
tergolong rahasia dan mana yang
penonjolan data militer misalnya untuk
bukan.
kedar 1:25.000 sampai 1:100.000,
5. Dengan tersedianya tenaga/sumber
penggunaannya terbatas untuk
daya manusia yang berkwalitas dalam
lingkungan TNI dan Dephan.
penanganan pemetaan digital
2. Peta-peta lain berbagai kadar tanpa
merupakan modal utama dalam proses
penonjolan data militer dapat
pengamanannya.
dipergunakan juga oleh instansi sipil dan
swasta sesuai prosedur yang berlaku,
dengan tingkat klasifikasi sesuai dengan
kadarnya.
453
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)
BW
BV
AZ BU
BT KABUPATEN PURWAKARTA PETA DAERAH PENGAIRAN
BS
Cibi
no
ng
KABUPATEN BANDUNG
BR
PROPINSI JAWA BARAT
BQ
U
AY BP
BO
BN CIPENDEY CIKALONG WETAN
WADUK CIRATA
BM
REPEH RAPIH KERTA RAHARJA SKALA 1 : 100000
BL 5 3 1 0 1 3 5 Km
AX BK
BJ
BI
BH
KABUPATEN SUBANG
BG CISARUA
AW BF C
im
al
a
PARONGPONG
BE NGAMPRAH LEMBANG
BD
BC
BB KABUPATEN CIANJUR PADALARANG
AV BA CIMAHI UTARA
AZ
AY CIMENYAN
CIMAHI TENGAH
AX CILENGKRANG
AW
AU AV
AU BATUJAJAR CIMAHI SELATAN
AT KODYA BANDUNG KABUPATEN SUMEDANG
AS WADUK SAGULING CILENYI
AR MARGAASIH
AT AQ
AP CIPONGKOR CILILIN
AO MARGAHAYU RANCAEKEK
DAYEUH KOLOT
AN
CICALENGKA
AM BOJONGSOANG
Citarik
AS AL SINDANGKERTA
ey
id
Ciw
AK KATAPANG
Ciatrum CIKANCUNG
AJ
GUNUNG HALU
AI
PAMENGPEUK BALEENDAH
AH
AR AG SOREANG CIPARAY
AF
AE BANUARAN MAJALAYA PASEH
AD ARUM SARI
AC
guk
AQ AB
Ciin
AA aju
ng PASAR JAMBU
Cik
Z CIWIDEY EBUN
Y PACET
X
AP W KABUPATEN CIANJUR KABUPATEN GARUT
V
U
T
S
SITU PATENGAN
AO R
PANGALENGAN
Q
KETERANGAN
P KERTASARI
J L A U T J A W A b. Kecamatan
DA
SUN
I Jalan Tol
AT
Rencana Tol
SEL
AM H DKI
Jalan Negara
G Jalan Pronpinsi
Jalan Kabupaten
F Jalan Desa
Jalan Kereta Api
E SUMBER PETA RUPA BUMI BAKUSURTANAL TAHUN 2004
D JAWA TENGAH
AL C S A M U D R A H I N D I A
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
B Kabupaten Bandung
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
BW
BV
AZ BU
BT K A B U PA TE N P U RW A K A R TA PETA T EK STU R T A N A H
BS
Ci
bi no
ng
K A B U PA T EN B A N D U N G
BR
PR O PIN SI JA W A BA R AT
BQ
U
AY BP
BO
BN CIPE N D E Y C IKA L O N G W E T A N
W AD U K C IR AT A
BM
R EPE H R A P IH K E RT A R A H A R JA SK A LA 1 : 1000 00
BL 5 3 1 0 1 3 5 Km
AX BK
BJ
BI
BH
K A B U P A TE N S U B A N G
BG CISA RU A
AW BF
C
im
ala
P AR ON G PO N G
BE N G A M P RA H L E M BA N G
BD
BC
BB K A B U P A TE N C IA N JU R P A DA L A RA N G
AV BA CIM A H I U T AR A
AZ
AY C IM EN Y A N
C IM A H I T E N G AH
AX C IL E N G K RA NG
AW
AU AV
AU BA T U JA JA R C IM A H I S E LA T A N
AR M AR GA A S IH
AT AQ
AP CIPO N G K OR CIL IL IN
AO M ARG A H A YU R AN CA EK E K
D A Y E UH KO L O T
AN
C ICA L E N G K A
AM BO JO NG S OA N G
Cit arik
AS AL S IN D A N GK E RT A
ey
id
Ciw
AK K A T A PA N G
C iatrum CIKA N C UN G
AJ
G UN U N G H A L U
AI
P A M E N GP EU K BA L E EN D A H
AH
AR AG SO RE A N G CIPA R AY
AF
AE BA N U AR AN M A JAL A Y A PA S E H
AD A RU M SA RI
AC
guk
Ciin
AQ AB
AA ng PA S AR J AM B U
aju
Cik
Z C IW ID E Y E BU N
Y P AC E T
X
AP W K A B U PA TE N C IA N JU R K A B U P A T EN G A R U T
V
U
T
S
AO R
PA N G AL E N G AN
Q
K ETER A N G A N
P K E RT A SA RI
O W aduk
H alus
N 1
2 Sungai
Sedang
AN M
Batas a. K abupaten
L b. K ecam atan K asar
I Jalan T ol
AT
Rencana T ol
AM
SEL
H D KI
Jalan N egara
G Jalan Pronpinsi
Jalan K abupaten
F Jalan D esa
Jalan K ereta A pi SU M B E R PE T A RU PA BU M I BA K O SU R T A N A L T A H U N 2004
E
D JAW A T E NG AH
AL C S A M U D R A H I N D I A
B adan Perencanaan Pem bangunan D aerah
B K abu paten B an du n g
Pem erintah K abupaten D aerah Tingkat II Bandung
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Digitizer yang baru umumnya dilengkapi 3. Persis di bawahnya ada dua tombol opsi
dengan Wintab driver yang dapat dikenali yang akan aktif begitu kita memilih
oleh Windows. Jika digitizer telah dapat Wintab Digitizer, yakni opsi "Digitizer
digunakan pada sistem operasi Windows, only" dan "Digitizer and mouse". Pilihan
AutoCAD otomatis dapat membaca peranti pertama akan menonaktifkan mouse dan
digitizer tersebut. pointer yang berlaku hanya digitizer.
Sementara pada pilihan kedua, baik
Digitizer dalam hal ini dapat kita pasang
mouse maupun digitizer akan sama-
bersama-sama dengan mouse yang sudah
sama dapat digunakan. Apa pun yang
ada. Jika mouse pada COMl, digitizer dapat
kita pilih, tidak menjadi masalah. Namun
kita pasang pada COM2.
jika pada saat kalibrasi tablet kita
Setelah digitizer terbaca oleh sistem operasi mengalami kesulitan karena kendali
Windows, pada AutoCAD ikuti langkah kursor berpindah-pindah terlalu dinamis
instalasi berikut. antara mouse dan digitizer, pilihlah
1. Klik Tools > Option > System, akan terlebih dahulu "Digitizer only".Klik OK
muncul kotak dialog yang salah satu untuk mengakhiri sesi ini.
kita beri koordinat A(0,0), B(3000,0), Jika perlu dengan operator yang berbeda,
C(3000,2000), dan D(0,2000). Oleh karena sehingga kita dapat melakukan analisis
jarak AB pada kertas adalah 30 cm, gambar statistik. Makin banyak data, alias makin
Tabel 44. Contoh keterangan warna gambar Langkah pertama, kita buat terlebih dahulu
No. Nama Warna Jenis bingkai luar petanya dengan langkah-
Layer Garis langkah berikut.
1. Bingkai Black Continuous 1. Aktifkan layer "Bingkai" (jadikan current
2. Grid Black Continuous layer).
3. Jalan_Arteri Red Continuous 2. Klik menu Draw > Line. Kita gunakan
4. Jalan_Kolektor Magenta Continuous line agar tiap sisi peta menjadi satu
Dengan langkah 1 hingga 4 di atas, kita 2. Klik menu Draw > Polyline atau (Line).
sudah membuat bingkai peta, yang dalam 3. Pada perintah "Specify start point":,
hal ini kebetulan bukan berbentuk persegi. dengan mouse (atau digitizer) klik di
Pada peta rupa bumi Bakosurtanal, garis- sembarang tempat pada layar.
garis yang digambarkan secara penuh 4. Berikutnya, pada perintah "To point:"
adalah garis gratikul, yakni garis lintang dan ketikkan @375<0 lalu Enter, dan sekali
bujur (pada peta tergambar sebagai garis lagi akhiri dengan Enter.
tipis warna biru), tergambar tiap jarak 1 5. Lakukan hal yang sama sekali lagi.
menit. Jika kita menggunakan garis-garis ini Namun pada langkah ketiga, ketikkan
sebagai referensi kalibrasi digitizer, kita @375<90.
harus menghitung terlebih dahulu 6. Geser (dengan perintah Move) salah
koordinatnya dalam sistem UTM dengan satu garis tersebut ke garis lainnya
hitungan transformasi koordinat. sedemikian hingga titik tengah kedua
garis bertemu. Gunakan alat bantu
Grid dengan koordinat metrik (UTM)
osnap "mid".
diinformasikan hanya sebagai tik (sepotong
7. Gunakan perintah Block, jadikan tanda
garis kecil) pada sisi-sisi peta, tiap jarak
silang tersebut sebagai block dengan
1000 m. Pada peta tik ini digambar dengan
nama GRID.
garis hitam. Angka-angka absis ditampilkan
pada sisi bawah, sedangkan angka-angka
ordinat pada sisi kanan.
menggambarkan grid-grid ini tidak dalam 1. Gunakan perintah Insert > Block.
garis penuh, melainkan dalam bentuk cross 2. Pada kotak dialog pilihlah nama blok
grid (tanda plus). Caranya seperti langkah- GRID, dan pada kotak insertion point
langkah berikut. nonaktiflcan kotak specify on screen,
1. Aktiflkan layer GRID.
460
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)
atas. Oleh karena itu, jumlah rows "menjiplak" semua detail peta satu per satu
dengan 13 dan columns dengan 14. ke layar monitor. Inilah proses digitasi.
Gambar 431. Digitasi jalan arteri dan jalan lokal, (a) peta asli, (b) hasil digitasi
jalan, kotak kecil adalah vertex (tampil saat objek terpilih).
Untuk detail garis, seperti sungai, jalan, 1. Klik menu Modify > Offset.
batas vegetasi, batas perkampungan, garis 2. Pada pilihan "Specify offset distance or
pantai dan sebagainya, kita harus [Through]" pilih Through dengan
melakukan tracing garis-garis tersebut. mengetikkan T lalu Enter atau cukup
Misal : tekan Enter karena posisi standard
1. Aktifkan layer "Jalan_Arteri". pilihannya adalah Through.
2. Kita akan mendigitasi garis jalan dengan 3. Pilih objek garis jalan pada saat muncul
polyline 2D. Oleh karena itu, klik menu "Select object to offset".
Draw > Polyline. 4. Pada prompt "Specify through point",
3. Pada perintah "Specify start point", tempatkan pointer digitizer tepat pada
tempatkan pointer pada titik awal salah sisi kid jalan, lalu klik OK.
satu sisi jalan arteri, klik tombol OK 5. Tepat di posisi tersebut mestinya akan
pointer. tergambar sisi kiri jalan yang paralel
4. Selanjutnya pindahkan ke titik 2, 3, dan dengan sisi kanannya. Untuk mengakhiri
seterusnya, klik OK pada setiap titik. perintah offset, tekanlah Enter.
Setelah langkah-langkah di atas, di layar
Dua sisi jalan telah tergambar. Sekarang
akan tergambar ruas jalan yang baru saja
akan kita coba untuk menggambar ruas
didigitasi (jalan arteri sisi kanan jalan). Oleh
jalan lokal yang menyambung ke jalan arteri
karena kedua sisi jalan paralel, untuk sisi
tersebut. Caranya:
lainnya dapat di-offset dari sisi yang baru
digambar.
462
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)
Model
Model Diagram Alir IlmuDiagram Alir
Ukur Tanah Pertemuan ke-15
Pemetaan Digital (Digital Mapping)
Pemetaan Digital
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT
Peta Geologi, Peta Hidrologi, Peta Topografi, Peta Situasi, Peta Gempa, Peta Tata Guna
Lahan, Peta Jaringan Prasarana dan Sarana
Peta-Peta
Peta-Peta Pekerjaan Teknik Sipil Berbagai Macam
Tematik
Skala
Demand :
Sistem Pemetaan yang cepat, tepat, murah dan mudah untuk revisi
Pemetaan Digital
Keyboard
Scanner
Numerical Processor
Processing System
Random Acces
Memory
Hardware
Hard Disk
Flash Disk
Softcopy
Screen
Otomatisasi Peta
Features
Pemetaan Digital
Skala peta tidak berperan
Absolute Coordinate Input
CAD
Relative Coordinate Input Software
Software
Computer
Programmer Engineer
Brainware
System Analyst
Geodetic Engineer
Rangkuman
1. Peta adalah sarana informasi (spasial) mengenai lingkungan. Pemetaan adalah suatu
proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan
buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta
symbol-symbol dari unsur muka bumi yang disajikan.
2. Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital
yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau
skala peta yang dihasilkan. Format digital terdiri dari 2 macam, yaitu:
a. Raster
b. Vektor
3. Di bawah ini terdapat beberapa keunggulan dan kekurangan pemetaan digital dengan
konvensional, yaitu:
4. Pemetaan digital terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga kerja, dan
perangkat intelegensia. Terdapat beberapa tahapan dalam pemetaan digital, yaitu:
a. Membangun basis geografi,
- Resolusi peta dan akurasi yang tersaji pada basis lahan geografi
- Tampilan untuk topografi kajian.
b. Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan, sesar, kekar, dan
morfologi,
c. seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital.
469
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)
Soal Latihan