Anda di halaman 1dari 35

435

15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

15. Pemetaan Digital (Digital Mapping)

1. Raster
15.1 Pengertian pemetaan digital
Merupakan format data dengan satuan pixel
(resolusi/kerapatan) ditentukan dalam
Peta adalah sarana informasi (spasial)
satuan ppi (pixel per inch). Tipe format ini
mengenai lingkungan. Pekerjaan –
tidak bagus digunakan untuk pembuatan
pekerjaan teknik sipil dan perencanaan,
peta digital, karena akan terjadi korupsi data
dasarnya membutuhkan peta-peta dengan
ketika dilakukan pembesaran atau
berbagai macam jenis tema dan berbagai
pengecilan. Contoh format data raster :
macam jenis skala
bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif,
Pemetaan adalah suatu proses penyajian dan terbaru PNG.
informasi muka bumi yang fakta (dunia
2. Vektor
nyata), baik bentuk permukaan buminya
Merupakan format data yang dinyatakan
maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala
oleh satuan koordinat (titik dan garis
peta, system proyeksi peta, serta symbol-
termasuk polygon) format ini yang dipakai
symbol dari unsur muka bumi yang
untuk pembuatan peta digital atau sketsa.
disajikan. Kemajuan di bidang teknologi
Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig),
khususnya di bidang computer
tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift).
mengakibatkan suatu peta bukan hanya
dalam bentuk nyata (pada selembar kertas,
15.2 Keunggulan pemetaan
real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat digital dibanding pemetaan
disimpan dalam bentuk digital, sehingga konvensional
dapat disajikan pada layar monitor yang
Tabel 43. Keunggulan dan kekurangan pemetaan
dikenal dengan peta maya (Virtualmaps
digital dengan konvensional
atau softcopy).
Pemetaan digital Pemetaan Konvensional

Pemetaan digital adalah suatu proses Penyimpanan Skala dan standar


berbeda
pekerjaan pembuatan peta dalam format
Pemanggilan Kembali Cek manual
digital yang dapat disimpan dan dicetak
Pemutahiran Mahal dan memakan
sesuai keinginan pembuatnya baik dalam waktu
jumlah atau skala peta yang dihasilkan. Analisa Overlay Memakan waktu dan
tenaga
Format digital terdiri dari 2 macam
Analisa Spasial Rumit
Penayangan mahal
436
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

15.3 Bagian - bagian pemetaan


digital

Pemetaan digital terdiri dari perangkat


keras, perangkat lunak, tenaga kerja, dan
perangkat intelegensia.

15.3.1 Perangkat keras Gambar 416. Perangkat keras Scanner

Komponen dasar perangkat keras


- Sistem masukan terdiri dari :
Pemetaan Digital dapat dikelompokan
1. Data tekstual (atribut), dapat ditinjau dari
sesuai dengan fungsinya antara lain
data hidrologi, geologi teknik, tata guna

a. Peralatan pemasukan data, misalnya lahan, data geometris dan data-data

papan digitasi (digitizer), Penyiam lainnya.

(scanner), keyboard, disket dan lain-lain. 2. Data grafis atau peta terdiri dari peta-

b. Peralatan penyimpanan dan pengolahan peta topografi dan peta-peta tematik.

data, yaitu komputer dan 3. Sistem pemrosesan dan penyimpanan

perlengkapannya seperti : monitor, terdiri dari :

papan ketik (keyboard), unit pusat 1. Pemrosesan data tekstual yaitu

pengolahan (CPU- central processing dapat berdiri sendiri tanpa

unit), cakram keras (hard-disk), floppy dihubungkan dengan informasi grafis

disk,dan flashdisk tetapi dapat juga bergantung pada

c. Peralatan untuk mencetak hasil seperti atau berkaitan dengan informasi

printer dan plotter grafis.


2. Pemrosesan data grafis meliputi
manipulasi penyajian grafis,
pembuatan peta-peta tematik,
penggabungan informasi grafis,
kodifikasi penyajian dengan
atributnya, overlay atau penumpukan
tema tertentu, pembuatan legenda,
perhitungan luas suatu area atau
Gambar 415. Perangkat keras
kurva, perhitungan jarak, pembuatan
garis kontur untuk tema tertentu,
437
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

perhitungan beda tinggi, orientasi - Survei digitasi langsung dari model


relatife dan orientasi absolute posisi- orientasi absolute
posisi dan lain sebagainya. - Survei lapangan,
3. Sistem keluaran - Laporan-laporan (atribut, karakteristik
Keluaran akhir dari pemrosesan data fungsional),
dapat berupa suatu tabel-tabel, - Laporan topologi yang ada serta
laporan-laporan, grafik atau peta. berhubungan fungsional dan features
Hasil ini dicetak sesuai format yang petanya,
berlaku dan dicetak berdasarkan - Laporan serta kesatuan grafis yang
kepentingan dan keinginan berhubungan dengan aplikasi kajian,
pengguna. - Informasi kuantitatif hasil dari analisis data
spasial berikut keberadaannya.
15.3.2 Perangkat lunak
Informasi-informasi diatas dapat diperoleh
Perangkat lunak yaitu alat atau media yang
langsung atau diperoleh setelah dilakukan
digunakan untuk konversi, penggambaran,
manipulasi dan analisis lebih lanjut.
penyimpanan, pemanggilan pemanipulasian
dari analisis data untuk melengkapi serta x Tenaga kerja
untuk penyajian informasi. Perangkat lunak
Tenaga kerja yang dilibatkan pada
yang digunakan biasanya mempunyai
pemetaan digital biasanya relatif sedikit dan
fasilitas database koordinat baik 2 dimensi
dapat terdiri dari operator produksi data.
maupun 3 dimensi yang dilengkapi pula
Tenaga kerja termasuk kedalam pengguna
dengan hubungan antar muka sistem
kelas pertama dan pengguna kelas kedua .
masukan dan sistem keluaran.
- Pengguna kelas pertama :
15.3.2.1 Sistem Masukan dan Keluaran
pemrograman aplikasi tertentu yang
Bagian teratas dari diagram memperlihatkan bertanggung jawab dalam penulisan
sistem masukan yang menghasilkan program-program aplikasi untuk
informasi kepada basis data topografi digital. eksplorasi basis data.
Masukan ini dapat diperoleh dari suatu
- Pengguna kelas dua :
sumber informasi atau dari sumber-sumber
Pengguna akhir yang dapat mengakses
yang berbeda-beda dan terdiri dari :
dan memanggil kandungan basis data
- Hasil digitasi peta-peta topografi yang telah dari suatu terminal komputer atau stasiun
ada atau dari peta-peta ortofoto, kerja (workstation) untuk komunitas
penunjang tertentu.
438
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

- Perangkat Intelegensia - Sistem keluaran


Perangkat intelegensia melibatkan pakar Sistem keluaran data dapat berupa
komputer, pakar geodesi, dan pakar hardcopy, softcopy, atau elektronik
pemrograman serta pembangunan keluaran hardcopy berupa suatu media
sistem untuk menghasilkan otomatisasi penyajian permanen. Keluaran softcopy
pembuatan peta. Perangkat intelegensia adalah keluaran dalam bentuk penyajian
termasuk pengguna kelas ketiga. di layar komputer, keluaran softcopy
digunakan sebagai pedoman interaksi
- Pengguna kelas ketiga : bagi operator untuk mengevaluasi hasil
Administrator batas basis data, yaitu di layar sebelum hasil akhir tersebut
orang atau sekelompok orang yang dicetak. Pengajian dalam bentuk
bertanggung jawab dalam pengawasan softcopy biasanya tidak digunakan
sistem basis data secara keseluruhan. sebagai keluaran akhir karena ukurannya
15.3.2.2 Sistem pengubah peta analog yang relatif kecil serta kekurangan dalam
menjadi peta digital kualitas data jika disajikan dalam citra
fotografi dan elektronis. Keluaran dalam
- Sistem masukan
bentuk elektronis terdiri dari file-file
Data analog yang akan didigitalisasikan
komputer. Keluaran dalam bentuk
terdiri dari data grafis dan data atribut.
elektronik ini dimaksudkan untuk
Kedua jenis data ini berbeda prinsip
pemindahan data ke system komputer
pemasukan datanya kedalam lingkungan
lain untuk penambahan analisis atau
komputer. Sistem masukan untuk
menghasilkan keluaran hardcopy
mengubah peta analog menjadi peta
ditempat lain.
digital dapat dilakukan melalui papan
ketik (keyboard), alat digitasi peta - Sistem penyimpanan
(digitizer) dan alat pemindai (scanner). Sistem penyimpanan data dapat
Media pemasukan ini dipilih berdasarkan berbentuk kaset, hard disk, compact disk,
jenis datanya dan ketelitian data yang disket,atau flashdisk.
diinginkan. Untuk data atribut biasanya - Sistem pengolahan
dilakukan melalui papan ketik, untuk data Sistem pengolahan data peta digitall
grafis biasanya dilakukan melalui digitasi dapat ditunjang oleh berbagai macam
atau alat scan. Pemasukan data tersebut processor yang dilengkapi pemroses
beracuan pada jenis datanya. numeris dan memori pengaksesan data
acak (RAM)
439
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

- Sistem koordinat tema yang berhubungan untuk


Sistem koordinat grafis pada CAD jaringan irigasi atau tema lain
untuk aplikasi digital dapat dilakukan yang memberikan andil dalam
secara absolute, relatife, atau polar. perencanaan irigasi.
Fasilitas-fasilitas pemotongan garis, ƒ Tampilan untuk topografi kajian.
penyambungan garis pembuatan Peta-peta topografi sebagai suatu
sudut menyiku, pengulangan grafis, basis informasi untuk sistem
penggabungan grafis, pemisahan perencanaan irigasi harus
grafis, pembuatam kotak, pembuatan menyajikan tema-tema yang
lingkaran, pembuatan ellips dan berhubungan dengan hidrologi,
fasilitas-fasilitas lain untuk geologi, dan tata guna lahan.
penggambaran dapat mudah
2. Informasi sistem geologi terdiri dari
dilakukan diperangkat lunak CAD.
batas batuan, nama batuan, sesar,
kekar, dan morfologi.
Sejalan dengan kemajuan teknologii
komputer beserta perangkat lunaknya, maka ƒ Informasi penyajian sistem
informasi pada peta telah diubah menjadi hidrologi terdiri dari jaringan
suatu bentuk data digital yang siap dikelola. sungai, nama sungai, batas
Oleh karena itu, pekerjaan pemetaan saat daerah aliran sungai utama atau
ini tidak hanya membuat peta saja, tetapi satuan wilayah sungai, posisi-
mengelolanya menjadi informasi spasial posisi stasiun curah hujan, stasiun
melalui pengembangan basis data. Basis iklim, stasiun penduga air dan
data tersebut dapat diolah lebih lanjut nama-nama stasiun tersebut.
sehingga dapat menghasilkan berbagai ƒ Informasi penyajian sistem tata
informasi kebumian (geoinformasi) yang guna lahan terdiri dari batas
dibutuhkan oleh para perencana atau peruntukan lahan nama
pengambilan keputusan. peruntukan lahan.
3. untuk pemetaan sistem irigasi ini,
a. Tahap dalam pemetaan digital
seluruh data yang dibutuhkan
1. Membangun basis geografi
dimasukkan kedalam bentuk digital.
ƒ Resolusi peta dan akurasi yang
Peta-peta berbagai jenis dalam bentuk
tersaji pada basis lahan geografi
lembaran diubah menjadi peta-peta digital
tidak seluruhnya memenuhi syarat
dan diklasifikasikan penyajiannya kedalam
untuk tema-tema lain, baik tema-
penyajian garis, kurva atau titik. Informasi-
440
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

informasi atribut dimasukkan kedalam tanah untuk menprediksi sifat dan ciri tanah
komputer dan dihubungkan terhadap keseluruhan area survai dalam Sistem
penyajian-penyajian grafis yang bersesuaian Informasi Geografis. Dengan kata lain PTD
dengan suatu penghubung yang unik baik adalah proses kartografi tanah secara
berupa koordinat atau identifier. Informasi digital.
atribut dan informasi grafis yang telah
Namun PTD bukan berarti
dihubungkan tersebut melalui media
mentransformasikan peta-peta tanah
perangkat lunak dan perangkat keras yang
konvensionil menjadi digital. Proses PTD
ada diharapkan lebih dapat mengoptimalkan
menggunakan informasi-informasi dari
perencanaan jaringan irigasi.
survei tanah lapangan digabungkan dengan
informasi tanah secara digital, seperti citra
15.4 Peralatan, bahan dan (image) remote sensing dan digital elevation
prosedur pemetaan digital
model. Dibandingkan dengan peta tanah
konvensional, dimana batas-batas tanah
15.4.1 Pemetaan tanah digital (disingkat
digambar secara manual berdasarkan
PTD) atau digital soil mapping
pengalaman surveyor yang subyektif.
Era informasi ditandai dengan pemanfaatan Namun dalam PTD teknik-teknik automatis
teknologi komputer, teknologi komunikasi dalam Sistem Informasi Geografis
dan teknologi proses secara terintegrasi, digunakan untuk menproses informasi-
untuk mewujudkan masyarakat yang informasi tanah dengan lingkungannya.
semakin nyaman dan sejahtera. PTD dapat
a. Data spasial
didefenisikan sebagai penciptaan dan
pengisian sistem informasi tanah dengan Data spasial adalah data yang memiliki
menggunakan metode-metode observasi referensi ruang kebumian (georeference) di
lapangan dan laboratorium yang mana berbagai data atribut terletak dalam
digabungkan dengan pengolahan data berbagai unit spasial. Sekarang ini data
secara spatial ataupun non-spatial. Metode spasial menjadi media penting untuk
PTD menggunakan variabel-variable perencanaan pembangunan dan
pembentuk tanah yang dapat diperoleh pengelolaan sumber daya alam yang
secara digital (misalnya remote sensing, berkelanjutan pada cakupan wilayah
digital elevation model, peta-peta tanah) nasional, regional maupun lokal.
untuk mengoptimasi survai tanah di Pemanfaatan data spasial semakin
lapangan. Tujuan PTD adalah meningkat setelah adanya teknologii
menggunakan variabel-variabel pembentuk pemetaan digital dan pemanfaatannya pada
441
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Sistem Informasi Geografis (SIG). Informasi b. Spesifikasi peta digital


spasial adalah salah satu informasi yang
harus ada dan menjadi tulang punggung Peta digital yang dapat diandalkan adalah

keberhasilan perencanaan pembangunan yang memiliki data terintegrasi secara

masyarakat di atas. nasional bahkan internasional, cepat proses


produksinya, akurat datanya serta terjamin
Penuangan informasi spasial dalam bentuk
proses pemutakhirannya.
peta digital sangat dihajatkan dikarenakan
hal-hal berikut: 3. Antisipasi

1. Fleksibilitas penggunaannya untuk Pemetaan digital mencoba menerapkan tek-

berbagai kepentingan sektoral nologi mutakhir di bidang pemetaan yang

pembangunan. seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi

2. Semakin meluasnya penggunaan digital. Dibandingkan dengan proses pe-

komputer personal dengan berbagai metaan sebelumnya, pada pemetaan digital

fasilitas untuk penampilan data grafis. terjadi reduksi tahapan proses produksi

3. Semakin meluasnya pemanfaatan pemetaan dan reduksi waktu produksi yang

Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berarti. Pemetaan digital menawarkan

berbasis peta digital. SIG semakin teknologi pemetaan yang menjamin

diharapkan kontribusinya dalam kecepatan dan ketepatan produksi peta.

membantu pengambilan keputusan pada


kebijakan yang terkait dengan penataan
dan pemanfaatan ruang.

Gambar 417. Peta lokasi


442
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Gambar 418. Beberapa hasil pemetaan digital, yang dilakukan oleh Bakosurtanal

c. Yang unik pada pemetaan digital

Pemotretan foto udara dikombinasikan grid beraturan ditambah pada unsur-unsur


dengan teknologi penentuan posisi GPS penting, seperti jalan dan sungai.
Kinematis. Ini mereduksi kebutuhan titik Penambahan data hasil proses cek
kontrol lapangan yang memakan waktu lama lapangan, pemisahan warna cetak sampai
dalam pengadaan dan sangat merepotkan pembuatan desain kartografis dilakukan
dalam pemeliharaannya. hampir seluruhnya secara digital.

Kebutuhan titik kontrol lapangan dipenuhi


d. Produk
dengan pengukuran Differential GPS. Ini
menjamin integrasi data dengan kerangka 1. Titik Kontrol GPS, sangat bermanfaat
spasial nasional bahkan internasional. untuk pengikatan pemetaan sektoral
kepada kerangka spasial nasional.
Kompilasi data fotogrametris stereo plotting
dilakukan dengan pengkodean unsur yang
konsisten. Artinya sejak proses ini basis
data inisial telah tersusun. Kontur dihitung
dengan pengukuran data ketinggian pada
443
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

e. Daftar produk pemetaan digital

1. Foto Udara skala 1:50.000 dan


1:30.000 (untuk kota-kota: Jakarta,
Bandung, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya dan Kupang), berikut data
GPS Kinematik.
2. Titik Kontrol GPS sebanyak kurang
lebih 170 titik yang tersebar di
seluruh wilayah pemetaan.
Gamba 419. Salah satu alat yang dipakai dalam GPS
3. 9.950 Model Foto Udara untuk
type NJ 13
penghitungan triangulasi udara dan

2. Cek plot geografis, pada prinsipnya pemetaan.

sudah dapat dimanfaatkan untuk aplikasi 4. 1.662 lembar peta skala 1:25.000

SIG sebagai masukan data dasar, atau dalam bentuk cetakan dengan 5

dapat dimanfaatkan untuk pembuatan warna.

peta-peta khusus, misalnya peta jaringan 5. Peta dalam format digital (pada

jalan. media CD-ROM) yang antara lain


memuat lapisan-lapisan (layer):
3. Peta digital, didistribusikan dalam media
jalan/komunikasi/transportasi,
CD-ROM sangat membantu dalam
pemukiman, vegetasi, perairan dan
mempercepat pengadaan data spasial
kontur.
dasar, siap digunakan oleh berbagai
kepentingan pemetaan sektoral, sebagai
pondasi pembuatan peta-peta tematik.
Akan disediakan juga produk peta dalam
bentuk cetak.
444
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Gambar 420. Hasil Foto Udara yang dilakukan di daerah Nangroe Aceh Darussalam yang dilakukan
pasca Tsunami, untuk keperluan Infrastruktur Rehabilitasi dan Konstruksi
445
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Gambar 421. Hasil foto udara yang dilakukan di daerah nangroe aceh darussalam yang dilakukan
pasca tsunami, untuk keperluan infrastruktur rehabilitasi dan konstruksi

Digital Elevation Model (DEM) dengan permudah dengan bantuan komputer mulai
kerapatan informasi ketinggian pada 100 x dari pembacaan data di lapangan yang
10 meter. dapat langsung di download ke komputer
untuk pelaksanaan perhitungan poligon,
I. Upaya pengamanan data pemetaan
perataan penghitungan (koreksi) dan lain-
digital
lain, bahkan sampai pada proses
Perkembangan teknologi komputer yang
pembuatan pemisahan warna secara digital
semakin cepat, canggih dan berkemampuan
sebagai bagian dari proses pencetakan
tinggi meliputi: kapasitas memori yang
peta.
semakin besar, proses data yang semakin
cepat dan fungsi yang sangat majemuk Perkembangan lainnya adalah dapatnya
(multi fungsi) serta semakin mudahnya peta-peta yang telah ada melalui proses
komputer dioperasikan melalui beberapa digitasi baik secara manual menggunakan
paket program, berdampak pula pada digitizer/mouse maupun dengan
proses pembuatan peta. Pembuatan peta menggunakan scanner menyebabkan data
secara konvensional secara teoritis dapat di dalam peta dapat ditransfer dari peta analog
446
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

ke peta digital dan data dapat di perbaharui mengamankan data pemetaan digital
(ditambah maupun dikurangi dan lain-lain) khususnya yang menyangkut daerah rawan,
sesuai kebutuhan pengguna. obyek vital di wilayah Republik Indonesia.

Dengan berkembangnya teknologi satelit a. Pembuatan dan penggunaan peta


utamanya satelit navigasi yang dapat digital.
dipadukan dengan teknologi komputer,
Dengan semakin mudahnya proses
dampaknya terhadap bidang pemetaan juga
pembuatan peta menyebabkan banyak
semakin besar, yakni pembuatan peta
pihak yang melibatkan diri dalam bidang
melalui pemanfaatan citra satelit yang
survei dan pemetaan, khususnya yang
diedit/diolah dengan komputer. Mudahnya
bergerak dalam bidang penyediaan data
proses pembuatan peta tersebut juga
spatial (muka ruang bumi) sesuai dengan
dibarengi dengan kemudahan dalam hal
keinginan pemesan/pengguna (user). Para
memperbanyak, mentransfer, membuat
produsen
duplikat (copy) kedalam disket atau media
penyimpan/perekam lainnya sehingga Selalu akan berusaha untuk dapat
mempermudah untuk disebar luaskan memenuhi keinginan dan pesanan dari para
ataupun diperjual-belikan. pengguna dan cenderung mengikuti
permintaan pasar. Pada umumnya pihak-
Tidak menutup kemungkinan hal itu dapat
pihak yang lapangan pekerjaannya
pula dilakukan terhadap peta-peta topografi
berkaitan dengan perencanaan dan
buatan Dittop TNI-AD, peta-peta buatan
pemanfaatan ruang seperti halnya bidang
Dishidros TNI-AL, peta-peta buat-an
transmigrasi, kehutanan, pertanian,
Dissurpotrud TNI-AU atau peta-peta lainnya
perumahan, pekerjaan umum, pengembang
yang berklasifikasi rahasia. Dipandang dari
perumahan dan lain-lain sangat membutuh-
segi pertahanan, keamanan dan
kan peta sebagai salah satu sarana pokok
kepentingan militer, maka hal tersebut
dalam membuat perencanaannya.
merupakan kerawanan, dimana sampai saat
ini kita masih menekankan produk peta Sulitnya prosedur perolehan peta topografi
tersebut di atas merupakan barang yang merupakan salah satu faktor penyebab
berklasifikasi rahasia dan terbatas mereka mencari alternatif lain untuk
(tergantung kadarnya), dimana untuk memperoleh peta lain yang dapat
memperolehnya harus melalui prosedur memberikan informasi tentang medan
yang telah ditetapkan.Tantangan yang kita sebaik atau lebih baik dari peta topografi,
hadapi sekarang adalah bagaimana cara dalam hal ini contohnya seperti peta rupa
447
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

bumi produk Bakosurtanal. Dengan yang ditetapkan. Salah satu kesulitan


perkembangan teknologi belakangan ini dalam proses pemetaan dengan citra
beberapa bagian wilayah Indonesia telah satelit adalah masih diperlukan proses
diliput dengan citra satelit dan interpretasi data obyek yang ada pada
direkam/disimpan dalam media compact citra satelit, sehingga diperlukan
disk yang dapat dipesan oleh pihak pengecekan lapangan (field checking)
pengguna sesuai kebutuhan dan daerah dan data/peta lain untuk ketepatan
yang dibutuhkan. informasi tentang data yang dipetakan.
b. Pembuatan peta digital. Namun kesulitan ini dapat diatasi sendiri
oleh pihak pengguna dengan jalan
1. Ditinjau dari segi efisiensi pembuatannya
melaksanakan kegiatan pengecekan
ada kecenderungan semakin banyak
lapangan sendiri sesuai kebutuhan.
pihak yang berkecimpung dalam pem
4. Sampai saat ini yang dapat
buatan peta digital, karena prosesnya
mengoptimalkan pemetaan secara digital
akan lebih singkat dibandingkan dengan
menggunakan citra satelit dan
pembuatan peta secara konvensional.
pemanfaatannya adalah pihak/lembaga-
2. Dengan memanfaatkan sistem digitasi
lembaga di luar negeri. Di Indonesia
dengan digitizer (mouse) dan scanner
sendiri baru akan dilaksanakan dan telah
dalam proses digitasi peta-peta yang
dilaksanakan persiapan-persiapan ke
telah ada, tidak menutup kemungkinan
arah pemetaan digital. Dengan
peta-peta yang di klasifikasikan sebagai
dikembangkannya pemetaan digital oleh
dokumen rahasia akan diubah pula
pihak-pihak asing, tidak menutup
menjadi peta lain dalam bentuk data
kemungkinan data mengenai wilayah
digital.
Indonesia justru lebih dikuasai oleh pihak
3. Pembuatan peta yang kemungkinannya
luar, sehingga pihak kita justru harus
lebih mudah dikembangkan adalah
membeli untuk dapat memiliki dan
dengan pemanfaatan citra satelit. Hal ini
memanfaatkannya.
disebabkan karena dengan orbit satelit
yang setiap saat mengitari bumi Penggunaan peta digital.
termasuk wilayah Republik Indonesia,
Penggunaan peta digital pada dasarnya
membuat cakupan rekaman data tentang
sama saja dengan peta biasa, hanya
kenampakan permukaan bumi wilayah
wujudnya yang agak berbeda, dimana peta
Indonesia dapat direkam semuanya dan
biasa hanya dapat digunakan dalam bentuk
dapat dipetakan sesuai periode waktu
lembaran atau helai sedangkan peta digital
448
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

selain ada peta seperti halnya peta biasa (menggunakan modem), sehingga untuk
disertai data yang telah tersimpan dalam kepentingan taktis maupun strategis
media perekam seperti magnetik tape, pihak lawan/musuh dapat sewaktu-waktu
disket, compact disc, flashdisk, hardisk, dan dimonitor di/dari tempat lain. Tentunya
lain-lain sehingga sewaktu-waktu dapat hal ini akan sangat merugikan bagi
diedit dan dicetak kembali sesuai bidang pertahanan keamanan/militer
kebutuhan. Dengan kemudahan pengolahan negara kita.
dan pemindahan dari media komputer ke
media penyimpan data seperti tersebut di c. Penggunaan peta digital yang

atas membawa dampak negatif antara lain : diharapkan (memperoleh ijin)


redaksional
1. Dapat di salah gunakan oleh pihak-pihak
yang tidak berwenang dan dapat Masalah pembuatan peta digital

diperbanyak, diberikan kepada pihak lain terutama melalui penggunaan citra

serta dapat diperjual-belikan secara satelit sangat sulit untuk dicegah,

bebas. Dengan kata lain jatuh ke tangan terutama dengan perkembangan

pihak yang tidak seharusnya boleh teknologi satelit navigasi yang sangat

memperoleh dan mempergunakannya cepat. Selain itu yang me-nguasai

tanpa mendapatkan ijin dari pemerintah teknologi satelit justru negara lain seperti

Republik Indonesia. Amerika (Lansat, Seasat dan Geosat),

2. Terjadinya pembocoran data kekayaan Perancis (SPOT), Kanada (Radarsat)

alam, dislokasi militer dan segala dan lain-lain, sehingga mereka dengan

sesuatu yang seharusnya menjadi sendirinya dapat memanfaatkan data

rahasia negara. Hal ini disebabkan citra satelitnya baik untuk kepentingan

dengan berbagai teknik interpretasi citra dalam negerinya sendiri maupun untuk

yang ada, baik dengan cetode (band) dapat mengetahui keadaan/kondisi

dan lain-lain maka semua yang ada baik negara-negara lain. Demikian pula

dipermukaan wilayah maupun dibawah dalam penggunaannya semua pihak

permukaan tanah dapat diketahui. pengguna dapat secara langsung

3. Data tentang kondisi medan/alam memesan / membeli kepada

wilayah Republik Indonesia dapat lembaga/perusahaan yang membuat

ditransfer secara langsung dan secara peta tersebut. Sesuai dengan hal -hal

cepat dengan menggunakan jaringan tersebut di atas, maka dalam pembuatan

komputer yang saling dihubungkan dan penggunaan peta-peta digital


449
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

tersebut seharusnya melalui prosedur didapat/diperoleh kepastian tentang


yang ditetapkan oleh pemerintah sampai sejauh mana pihak lain dapat
Republik Indonesia. menggunakan keunggulan wilayah suatu
negara/negara lain.
Walaupun dalam proses pembuatannya sulit
untuk dipantau dan dimonitor, namun Semakin banyak faktor yang harus
sebaiknya pembuatan peta-peta digital dipertimbangkan dalam pembuatan
mengindahkan ketentuan-ketentuan sebagai perencanaan pembangunan dan
berikut : pelaksanaan pembangunan terutama
1. Dalam pembuatan peta baik dari proses yang berkait-an dengan penggunaan
digitasi peta-peta yang diklasifikasikan tanah/lahan secara langsung, salah
sebagai dokumen rahasia, harus satunya membutuhkan tuntutan data
memperoleh ijin dari pemerintah RI, yang akurat dan cepat tentang
dalam hal ini diberlakukan seperti medan/permukaan bumi dalam
porosedur untuk memperoleh peta skala/kadar tertentu sesuai dengan
Topografi TNI-AD. Tidak diijinkan adanya peta yang dapat diolah/diedit
melakukan proses digitasi terhadap peta dengan cepat melalui ketentuan-
topografi atau peta lainnya tanpa seijin ketentuan sebagai berikut :
pemerintah RI dalam hal ini instansi-
1. Data peta digital yang telah ada tidak
instansi terkait antara lain : Departemen
boleh dengan mudah untuk diperjual-
Dalam Negeri RI, Departemen
belikan dengan bebas tanpa melalui
Pertahanan RI, Mabes TNI, Bais TNI dan
prosedur dan ketentuan yang
Angkatan.
diberlakukan oleh Pemerintah RI.
2. Khusus tentang proses pembuatan peta
Prosedur yang diberlakukan dapat
digital dari citra satelit yang dilakukan
disamakan dengan prosedur permintaan
baik oleh pihak-pihak/lembaga dalam
peta topografi produk Direktorat
negeri maupun luar negeri, perlu pula
Topografi TNI-AD sesuai dengan
diatur dalam bentuk perundang-
kadarnya.
undangan survei pemetaan tersendiri.
2. Dalam hal pemilikannya perlu pula diatur
Terutama terhadap pembuat peta digital
ketentuan/per-undangan yang
dari pihak-pihak/lembaga di luar negeri
menentukan lembaga atau instansi mana
perlu diatur dalam bentuk
yang berhak untuk memiliki sekaligus
perjanjian/kesepakatan bersama di forum
menggunakannya.
internasional. Perlu untuk
450
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

3. Penggunaan data peta digital tersebut permatra ataupun perbidang seperti matra
telah mendapatkan ijin dari instansi yang darat (DittopTNI-AD),matra laut (Dishidros
berwenang dan mengawasi TNI-AL),matra udara (Dissurpotrud TNI-AU),
penggunaannya. Mabes TNI (PUSSURTA TNI), Dephan
4. Penggunaan data peta digital haruslah (Ditwilhan), Bakosurtanal dan instansi
terkoordinir dengan baik, baik pemerintah lainnya, sedikit banyak telah
dilingkungan instansi pemerintah sendiri menetapkan lembaga/instansi yang
maupun pada lembaga-lembaga/perusa- berwenang dan berkompeten
haan swasta yang membutuhkannya. mengatur/mengadakan pekerjaan survei
5. Penjualan data peta digital kepada dan pemetaan. Ketentuan yang berlaku
pengguna swasta juga harus atas seijin dalam perundangan yang ada dapat
lembaga atau instansi yang berwenang diterapkan terhadap pembuatan dan
dan mengawasi data tersebut. Dalam hal prosedur untuk memperoleh, menyimpan
ini termasuk diberlakukan ketentuan maupun menggunakan data peta digital. Bila
seperti halnya larangan untuk melakukan perundangan Surta secara nasional dapat
duplikasi (copy) atau pembajakan data diberlakukan diharapkan akan berdampak
peta digital dengan pengawasan yang positif terhadap kegiatan survei pemetaan
ketat disertai sanksi hukum yang berat. wilayah nasional RI termasuk terhadap
pemetaan digital tersebut
d. Faktor yang berpengaruh terhadap
pelaksanaan pengamanan. f. Sumber daya manusia.

Dalam rangka mewujudkan kondisi Tenaga ahli yang memahami dan me-
pembuatan maupun penggunaan data nguasai tentang seluk beluk kegiatan survei
pemetaan digital seperti yang diharapkan, dan pemetaan termasuk pemetaan digital di
tidak terlepas dari kendala yang ada berupa Indonesia merupakan potensi yang
adanya faktor-faktor baik yang mendukung mendukung pelaksanaan pembuatan
maupun yang menghambat. Faktor-faktor maupun penggunaan data pemetaan digital
yang mendukung antara lain terdiri atas : seperti yang diharapkan. Terhadap mereka
perlu diberikan masukan tentang pentingnya
e. Perundang-undangan survei dan
langkah-langkah pengamanan terhadap
pemetaan yang ada.
data pemetaan digital, sebab orientasi
Walaupun perundangan Surta (Survei
mereka terutama terhadap aspek
Tanah) yang ada masih bersifat mengatur
pemanfaatan data (terutama peta) secara
kegiatan dan wewenang serta tanggung
optimal, sehingga mereka mengabaikan
jawab masing-masing lembaga/instansi,
451
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

segi pengamanannya yang antara lain sebagai penghambat karena dengan


disebabkan oleh : kemajuan teknologi yang ada
memungkinkan peliputan seluruh
1. Ketidak mengertian tentang perlunya
permukaan bumi dengan sensor/receiver
tindakan pengamanan terhadap data
yang diletakkan pada wahana satelit
tersebut. Hal ini terjadi karena menurut
semakin mudah, apa lagi saat ini tingkat
persepsi mereka yang terpenting adalah
kemampuan resolusinya semakin tinggi.
bagaimana dapat tersedianya data guna
dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan b. Pelaksanaan pemetaan secara parsial.
perencanaan pembangunan. Keadaan
Pada kenyataannya pelaksanaan pemetaan
demikian juga dilakukan oleh tenaga-
yang diselenggarakan di Indonesia
tenaga ahli yang bergerak dan bekerja di
dilakukan oleh beberapa instansi
sektor swasta.
pemerintah baik sipil maupun militer,
2. Belum jelasnya klasifikasi tentang data
maupun oleh lembaga swasta yang menjadi
peta bagaimana yang digolongkan
kontraktor dalam pelaksanaan survei dan
rahasia. Oleh sementara orang, masih
pemetaan. Kondisi tersebut disebabkan de-
rancu
ngan dasar operasi mereka adalah Undang-
3. Pengertian tentang data peta yang
undang Surta yang dimilikinya. Hal ini
dianggap rahasia Dengan pemberian
menyebabkan kesulitan untuk memantau
masukan dan informasi yang jelas
efisiensi pelaksanaan pemetaan wilayah
tentang kedua aspek tersebut di atas,
nasional. Berkaitan dengan pengamanan
maka sumber daya manusia yang ada
penggunaan data peta digital dengan
akan sangat membantu terhadap
dilaksanakannya kegiatan survei dan
kegiatan pengamanan yang akan
pemetaan secara parsial lebih menyulitkan
dijalankan.
lagi dan tingkat kebocoran dan
15.4.2 Faktor-faktor yang menghambat penyalahgunaan data tersebut semakin
dalam Pemetaan digital besar, karena perputaran maupun jaringan.

a. Perkembangan teknologi. 15.4.3 Klasifikasi tentang penggunaan


peta.
Dalam hal ini perkembangan teknologi di
bidang satelit navigasi selain membawa Masih kurang jelasnya tentang klasifikasi
dampak positif juga membawa dampak mengapa peta topografi tergolong rahasia
negatif khususnya dalam upaya membutuhkan suatu upaya untuk
pengamanan data peta digital dikatakan meluruskan/menyamakan persepsi kita
452
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

tentang klasifikasi tersebut. Disamping itu 3. Terhadap peta-peta tematik digital yang
perlu juga dipertimbangkan untuk tidak bertemakan data militer dapat
mengadakan pengkriteriaan tertentu dipergunakan langsung oleh pihak
terhadap peta-peta yang benar-benar umum. Pada umumnya banyak juga
tergolong berklasifikasi rahasia. Selain itu peta tematik yang dibuat secara digitasi.
perlu juga dilakukan pengklasifikasian 4. Diadakan pembedaan yang jelas antara
penggunaan peta antara lain sebagai berikut peta yang hanya digunakan oleh pihak
militer dan peta mana yang boleh
1. Penetapan bahwa peta digital yang
digunakan oleh pihak lain (sipil dan
diklasifikasikan rahasia berupa hasil
swasta). Hal ini agar tidak menimbulkan
modifikasi peta topografi atau hasil
kerancuan tentang peta mana yang
pemetaan dari citra satelit dengan
tergolong rahasia dan mana yang
penonjolan data militer misalnya untuk
bukan.
kedar 1:25.000 sampai 1:100.000,
5. Dengan tersedianya tenaga/sumber
penggunaannya terbatas untuk
daya manusia yang berkwalitas dalam
lingkungan TNI dan Dephan.
penanganan pemetaan digital
2. Peta-peta lain berbagai kadar tanpa
merupakan modal utama dalam proses
penonjolan data militer dapat
pengamanannya.
dipergunakan juga oleh instansi sipil dan
swasta sesuai prosedur yang berlaku,
dengan tingkat klasifikasi sesuai dengan
kadarnya.
453
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

BW
BV
AZ BU
BT KABUPATEN PURWAKARTA PETA DAERAH PENGAIRAN
BS
Cibi
no
ng
KABUPATEN BANDUNG
BR
PROPINSI JAWA BARAT
BQ
U
AY BP
BO
BN CIPENDEY CIKALONG WETAN
WADUK CIRATA
BM
REPEH RAPIH KERTA RAHARJA SKALA 1 : 100000
BL 5 3 1 0 1 3 5 Km

AX BK
BJ
BI
BH
KABUPATEN SUBANG
BG CISARUA

AW BF C
im
al
a
PARONGPONG
BE NGAMPRAH LEMBANG
BD
BC
BB KABUPATEN CIANJUR PADALARANG

AV BA CIMAHI UTARA

AZ
AY CIMENYAN
CIMAHI TENGAH
AX CILENGKRANG

AW
AU AV
AU BATUJAJAR CIMAHI SELATAN
AT KODYA BANDUNG KABUPATEN SUMEDANG
AS WADUK SAGULING CILENYI

AR MARGAASIH
AT AQ
AP CIPONGKOR CILILIN
AO MARGAHAYU RANCAEKEK
DAYEUH KOLOT
AN
CICALENGKA
AM BOJONGSOANG
Citarik
AS AL SINDANGKERTA

ey
id
Ciw
AK KATAPANG
Ciatrum CIKANCUNG
AJ
GUNUNG HALU
AI
PAMENGPEUK BALEENDAH
AH
AR AG SOREANG CIPARAY

AF
AE BANUARAN MAJALAYA PASEH

AD ARUM SARI

AC
guk

AQ AB
Ciin

AA aju
ng PASAR JAMBU
Cik

Z CIWIDEY EBUN

Y PACET

X
AP W KABUPATEN CIANJUR KABUPATEN GARUT
V
U
T
S
SITU PATENGAN
AO R
PANGALENGAN
Q
KETERANGAN
P KERTASARI

O Waduk Irigasi Teknis


SITU CILENCA
N 1
2 Sungai Irigasi Semiteknis
AN M
Batas a. Kabupaten Irigasi Sederhana
L b. Kecamatan
K Ibu Kota a. Kabupaten Tadah hujan

J L A U T J A W A b. Kecamatan
DA
SUN

I Jalan Tol
AT

Rencana Tol
SEL

AM H DKI

Jalan Negara
G Jalan Pronpinsi
Jalan Kabupaten
F Jalan Desa
Jalan Kereta Api
E SUMBER PETA RUPA BUMI BAKUSURTANAL TAHUN 2004

D JAWA TENGAH

AL C S A M U D R A H I N D I A
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
B Kabupaten Bandung
Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70

Gambar 422. Contoh Hasil Pemetaan Digital Menggunakan AutoCAD

Gambar 423. Contoh : Hasil pemetaan Digital Menggunakan AutoCAD


454
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

BW
BV
AZ BU
BT K A B U PA TE N P U RW A K A R TA PETA T EK STU R T A N A H
BS
Ci
bi no
ng
K A B U PA T EN B A N D U N G
BR
PR O PIN SI JA W A BA R AT
BQ
U
AY BP
BO
BN CIPE N D E Y C IKA L O N G W E T A N
W AD U K C IR AT A
BM
R EPE H R A P IH K E RT A R A H A R JA SK A LA 1 : 1000 00
BL 5 3 1 0 1 3 5 Km

AX BK
BJ
BI
BH
K A B U P A TE N S U B A N G
BG CISA RU A

AW BF
C
im
ala
P AR ON G PO N G
BE N G A M P RA H L E M BA N G
BD
BC
BB K A B U P A TE N C IA N JU R P A DA L A RA N G

AV BA CIM A H I U T AR A

AZ
AY C IM EN Y A N
C IM A H I T E N G AH
AX C IL E N G K RA NG

AW
AU AV
AU BA T U JA JA R C IM A H I S E LA T A N

AT KODYA BANDUNG K A B U PA TEN S U M ED A N G


AS W AD U K SA G UL ING C IL E N Y I

AR M AR GA A S IH
AT AQ
AP CIPO N G K OR CIL IL IN
AO M ARG A H A YU R AN CA EK E K
D A Y E UH KO L O T
AN
C ICA L E N G K A
AM BO JO NG S OA N G
Cit arik
AS AL S IN D A N GK E RT A

ey
id
Ciw
AK K A T A PA N G
C iatrum CIKA N C UN G
AJ
G UN U N G H A L U
AI
P A M E N GP EU K BA L E EN D A H
AH
AR AG SO RE A N G CIPA R AY

AF
AE BA N U AR AN M A JAL A Y A PA S E H

AD A RU M SA RI

AC
guk
Ciin

AQ AB
AA ng PA S AR J AM B U
aju
Cik
Z C IW ID E Y E BU N

Y P AC E T

X
AP W K A B U PA TE N C IA N JU R K A B U P A T EN G A R U T
V
U
T
S
AO R
PA N G AL E N G AN
Q
K ETER A N G A N
P K E RT A SA RI

O W aduk
H alus
N 1
2 Sungai
Sedang
AN M
Batas a. K abupaten
L b. K ecam atan K asar

K Ibu K ota a. K abupaten


J L A U T J A W A b. K ecam atan
DA
SUN

I Jalan T ol
AT

Rencana T ol
AM
SEL

H D KI

Jalan N egara
G Jalan Pronpinsi
Jalan K abupaten
F Jalan D esa
Jalan K ereta A pi SU M B E R PE T A RU PA BU M I BA K O SU R T A N A L T A H U N 2004
E
D JAW A T E NG AH

AL C S A M U D R A H I N D I A
B adan Perencanaan Pem bangunan D aerah
B K abu paten B an du n g
Pem erintah K abupaten D aerah Tingkat II Bandung
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70

Gambar 424. Hasil pemetaan Digital Menggunakan AutoCAD

Gambar 425. Hasil Pemetaan Digital Menggunakan AutoCAD


455
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

15.4.4 Penggunaan perangkat lunak 15.4.4.2 Mengakses perintah


dalam pemetaan digital untuk Perintah-perintah AutoCAD dapat diakses
pemula melalui tiga cara, yakni:
1. Melalui baris menu utama (pull down
15.4.4.1 Memulai program AutoCAD pada
menu)
komputer
2. Melaui ikon yang tersedia pada toolbar
Untuk memulai program AutoCAD yang ada , atau
(Computer Aided Design) 3. Secara konvensional yang dapat
diketikkan langsung pada baris perintah

Gambar 426. Tampilan autoCAD

Dibagian atas ada sederetan menu “pull 15.4.4.3 Menyiapkan digitizer

down”kemudian dibawahnya, disamping, a) Instalasi Digitaizer


dan atau di bagian bawah ada sekumpulan Jika kita baru pertama kali memasang
ikon dalam “toolbar”yang dapat diakses digitizer, langkah awal yang harus kita
langsung . Formasi ini bisa jadi tidak kerjakan adalah memasangnya sesuai
nampak seperti pada gambar diatas petunjuk alat. Pada AutoCAD 2005, instalasi
digitizer ditangani oleh sistem operasi
Windows.
456
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Digitizer yang baru umumnya dilengkapi 3. Persis di bawahnya ada dua tombol opsi
dengan Wintab driver yang dapat dikenali yang akan aktif begitu kita memilih
oleh Windows. Jika digitizer telah dapat Wintab Digitizer, yakni opsi "Digitizer
digunakan pada sistem operasi Windows, only" dan "Digitizer and mouse". Pilihan
AutoCAD otomatis dapat membaca peranti pertama akan menonaktifkan mouse dan
digitizer tersebut. pointer yang berlaku hanya digitizer.
Sementara pada pilihan kedua, baik
Digitizer dalam hal ini dapat kita pasang
mouse maupun digitizer akan sama-
bersama-sama dengan mouse yang sudah
sama dapat digunakan. Apa pun yang
ada. Jika mouse pada COMl, digitizer dapat
kita pilih, tidak menjadi masalah. Namun
kita pasang pada COM2.
jika pada saat kalibrasi tablet kita
Setelah digitizer terbaca oleh sistem operasi mengalami kesulitan karena kendali
Windows, pada AutoCAD ikuti langkah kursor berpindah-pindah terlalu dinamis
instalasi berikut. antara mouse dan digitizer, pilihlah

1. Klik Tools > Option > System, akan terlebih dahulu "Digitizer only".Klik OK

muncul kotak dialog yang salah satu untuk mengakhiri sesi ini.

bagiannya adalah kotak "Current 4. Digitizer mestinya sudah dapat


Pointing Device" difungsikan. Cobalah gerakan pointer
2. Pada kotak tersebut, ada kotak pilihan pada digitizer. Pointer pada layar
yang jika diklik berisi Current Pointing mestinya ikut bergerak. Kemudian jika
Device dan Wintab Compatible Digitizer, mouse digerakkan, secara otomatis
pilihlah "Wintab Compatible Digitizer.... ". kursor pada layar mengikuti gerakan
mouse, ini jika pilihan yang kita ambil
adalah "Digitizer and mouse ".

15.4.4 4 Menguji digitizer

Pengujian yang perlu dikerjakan adalah


menguji fungsinya dan menguji tingkat
akurasinya. Untuk menguji digitizer, kita
memerlukan sebuah grid plate, atau dapat
pula menggunakan kertas yang di atasnya
Gambar 427. Current pointing device telah kita beri grid dengan jarak tertentu.
Kertas grafik yang berkualitas baik dapat
kita gunakan.
457
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

5. Teruskan langkah tersebut dengan


.
mengarahkan pointer ke grid B, klik OK,
kemudian masukkan angka 3000,0 lalu
Enter.
6. Dengan cara yang sama, arahkan ke
grid C dan D. Untuk grid C masukkan
angka 3000,2000 sedangkan untuk grid
D masukkan koordinat 0,2000.

Pada baris perintah akan ditampilkan


statistik. Tingkat akurasi kalibrasi
Gambar 428. Grid untuk pengujian digitizer
ditunjukkan oleh nilai root mean square error
(RMS). Jika proses kalibrasi menggunakan
Untuk menguji digitizer, prinsipnya adalah
grid yang benar dan proses pointing
melakukan kalibrasi dengan grid yang kita
dilakukan dengan akurat dan sangat hati-
anggap benar koordinatnya. Sebagai
hati, nilai RMS tersebut akan berkorelasi
contoh, kita gunakan grid dari kertas graft,
dengan tingkat akurasi digitizer.
lalu kita tentukan empat titik A, B, C, dan D,
seperti pada Gambar, dan masing-masing Cara tersebut bisa diulang beberapa kali.

kita beri koordinat A(0,0), B(3000,0), Jika perlu dengan operator yang berbeda,

C(3000,2000), dan D(0,2000). Oleh karena sehingga kita dapat melakukan analisis

jarak AB pada kertas adalah 30 cm, gambar statistik. Makin banyak data, alias makin

tersebut berskala 1:1000. banyak sample, akan semakin memperkuat

Tempatkan grid tersebut di atas meja validitas pengujian.

digitizer, lalu ikuti langkah-langkah berikut. 15.4.4.5 Memulai digitasi


1. Letakkan kertas grid di atas meja
Sebelum memulai proses digitasi,
digitizer.
siapkanlah terlebih dahulu tatanan layer
2. Pilih menu Tools > Tablet > Cal.
sesuai dengan klasifikasi isi peta. Sebagai
3. Pada perintah "Digitize point #1:",
contoh, kita definisikan tatanan layer seperti
arahkan pointer ke grid A, klik tombol
berikut ini.
OK digitizer.
4. Pada baris perintah akan muncul "Enter
coordinates of point #1:" Masukkanlah
angka 0,0 lalu tekan Enter.
458
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Tabel 44. Contoh keterangan warna gambar Langkah pertama, kita buat terlebih dahulu
No. Nama Warna Jenis bingkai luar petanya dengan langkah-
Layer Garis langkah berikut.
1. Bingkai Black Continuous 1. Aktifkan layer "Bingkai" (jadikan current
2. Grid Black Continuous layer).
3. Jalan_Arteri Red Continuous 2. Klik menu Draw > Line. Kita gunakan
4. Jalan_Kolektor Magenta Continuous line agar tiap sisi peta menjadi satu

5. Jalan_Lokal 12 Continuous entitas terpisah untuk memudahkan

6. Jalan Setapak 12 Dashed proses pembuatan gratikul yang akan

7. Sungai Blue Continuous dijelaskan setelah ini.


3. Pada prompt "Specify start point",
8. Permukiman Yellow Continuous
ketikkan koordinat kiri bawah peta
9.Kantor Black Continuous
(293667,9046097) lalu Enter.
10. Teks Black Continuous
4. Selanjutnya akan muncul promp "To
point:", secara berturut-turut ketikkanlah
15.4.4.6 Membuat bingkai dan grid
koordinat-koordinat kanan-bawah,
Untuk memulai digitasi sebuah peta, kanan-atas, dan kiri-atas, dan akhirnya
letakkanlah peta yang akan didigitasi di atas ketikkan C. Lihatlah gambaran prosedur
digitizer, rekatkanlah dengan cellotape tersebut seperti berikut ini.
secukupnya. Langkah pertama buatlah
Specify start point : 293667,9046097
bingkai peta. Sebagai contoh, kita akan
To point : 307427,9046162
mendigitasi sebuah peta rupa bumi skala
To point : 307364,9059988
1:25.000 dari Bakosurtanal, lembar 1707-
To point : 293600,9059923
334, Tabanan (Bali). Koordinat pojok peta ini
To point : C (ENTER)
sebagai berikut (UTM):

Bisa jadi di layar kita tidak akan melihat


Tabel 45. Keterangan koordinat
gambar apa pun. Jika hal ini terjadi,
Kiri-bawah :293667,9046097
penyebabnya karena posisi layar pada
Kanan-bawah :307427,9046162
kondisi standard dengan pojok layar sekitar
Kanan-atas :307364,9059988
0,0. Sedangkan gambar yang kita buat jauh
Kiri-atas :293600,9059923
di sebelah atas. Untuk menampakkan apa
yang telah kita gambar, lakukan Zoom >
Extent.
459
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Dengan langkah 1 hingga 4 di atas, kita 2. Klik menu Draw > Polyline atau (Line).
sudah membuat bingkai peta, yang dalam 3. Pada perintah "Specify start point":,
hal ini kebetulan bukan berbentuk persegi. dengan mouse (atau digitizer) klik di
Pada peta rupa bumi Bakosurtanal, garis- sembarang tempat pada layar.
garis yang digambarkan secara penuh 4. Berikutnya, pada perintah "To point:"
adalah garis gratikul, yakni garis lintang dan ketikkan @375<0 lalu Enter, dan sekali
bujur (pada peta tergambar sebagai garis lagi akhiri dengan Enter.
tipis warna biru), tergambar tiap jarak 1 5. Lakukan hal yang sama sekali lagi.
menit. Jika kita menggunakan garis-garis ini Namun pada langkah ketiga, ketikkan
sebagai referensi kalibrasi digitizer, kita @375<90.
harus menghitung terlebih dahulu 6. Geser (dengan perintah Move) salah
koordinatnya dalam sistem UTM dengan satu garis tersebut ke garis lainnya
hitungan transformasi koordinat. sedemikian hingga titik tengah kedua
garis bertemu. Gunakan alat bantu
Grid dengan koordinat metrik (UTM)
osnap "mid".
diinformasikan hanya sebagai tik (sepotong
7. Gunakan perintah Block, jadikan tanda
garis kecil) pada sisi-sisi peta, tiap jarak
silang tersebut sebagai block dengan
1000 m. Pada peta tik ini digambar dengan
nama GRID.
garis hitam. Angka-angka absis ditampilkan
pada sisi bawah, sedangkan angka-angka
ordinat pada sisi kanan.

Pada peta asli, kita dapat menghubungkan (a) (b) (c)


tik-tik tersebut dengan pensil, sehingga
Gambar 429. Grid untuk peta skala 1:25.000.
diperoleh grid dalam sistem koordinat UTM.
Untuk lembar peta 1707: 334, Tabanan, grid Kita kini sudah mendefinisikan sebuah
paling bawah kiri mempunyai koordinat simbol grid (tanda silang) dalam bentuk
294000, 9047000. Grid lain berjarak linear blok. Untuk menyelesaikan pekerjaan
1000 m arah kanan dan 1000 m arah atas. membuat grid, kita akan menyisipkan blok

Pada gambar digital, kita akan tersebut. Ikuti langkah berikut.

menggambarkan grid-grid ini tidak dalam 1. Gunakan perintah Insert > Block.
garis penuh, melainkan dalam bentuk cross 2. Pada kotak dialog pilihlah nama blok
grid (tanda plus). Caranya seperti langkah- GRID, dan pada kotak insertion point
langkah berikut. nonaktiflcan kotak specify on screen,
1. Aktiflkan layer GRID.
460
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

lalu isikan koordinat grid paling bawah 15.4.4.7 Kalibrasi digitizer


kiri, yakni X=294000, Y=9047000, Z-nya
Kita sekarang akan melakukan kalibrasi,
biarkan = 0. Kotak lainnya boleh
yakni mengorientasikan digitizer sesuai
diabaikan. Akhiri dengan mengklik OK.
dengan koordinat peta. Digitizer yang kita
Grid kiri bawah akan tergambar seperti gunakan adalah minimal ukuran Al,
Gambar 430 Grid lainnya berjarak sama dan sehingga seluruh muka peta dapat masuk
linear, yakni 1000 m arah X dan 1000 m ke muka digitizer tersebut. Titik kontrol yang
arah Y. Oleh karena itu, akan lebih cepat akan kita gunakan adalah pojok-pojok peta
jika digandakan dengan perintah Array. dan satu titik grid di tengah peta. Ikutilah
langkah-langkah berikut.
1. Ketik perintah Array (tanda minus
1. Gunakan menu Tool > Tablet >
menandakan kita menggunakan perintah
Calibrate.
array melalui baris Command, tidak
2. Pada baris perintah akan muncul
melalui floating menu).
"Digitize point #1:". Posisikan pointer
digitizer secara cermat persis di atas
pojok kiri-bawah peta. Setelah benar-
benar pas, tekan tombol OK pointer.
3. Pada perintah "Enter coordinates for point
#1:", ketlkkan angka 293667,9046097
(ENTER).
4. Lanjutkan langkah tersebut untuk titik-
titik pojok kanan-bawah, kanan-atas dan
Gambar 430. Bingkai peta dan grid UTM per 1000 m
kiri-atas, serta salah satu grid di sekitar
tengah peta, lalu tekan Enter untuk
2. Pada perintah "Select objects:" pilihlah
mengakhiri.
grid kiri bawah tersebut, kemudian jenis
array-nya adalah rectangular (R).
15.4.4.8 Digitasi garis
3. Jumlah array yang akan kita buat adalah
14 kolom ke kanan dan 13 kolom ke Setelah proses kalibrasi, kini kita siap untuk

atas. Oleh karena itu, jumlah rows "menjiplak" semua detail peta satu per satu

dengan 13 dan columns dengan 14. ke layar monitor. Inilah proses digitasi.

4. Jarak baris dan kolom, diisi dengan jarak


antar grid di lapangan, yakni masing-
masing 1000 m (ketikkan 1000).
461
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Gambar 431. Digitasi jalan arteri dan jalan lokal, (a) peta asli, (b) hasil digitasi
jalan, kotak kecil adalah vertex (tampil saat objek terpilih).

Untuk detail garis, seperti sungai, jalan, 1. Klik menu Modify > Offset.
batas vegetasi, batas perkampungan, garis 2. Pada pilihan "Specify offset distance or
pantai dan sebagainya, kita harus [Through]" pilih Through dengan
melakukan tracing garis-garis tersebut. mengetikkan T lalu Enter atau cukup
Misal : tekan Enter karena posisi standard
1. Aktifkan layer "Jalan_Arteri". pilihannya adalah Through.
2. Kita akan mendigitasi garis jalan dengan 3. Pilih objek garis jalan pada saat muncul
polyline 2D. Oleh karena itu, klik menu "Select object to offset".
Draw > Polyline. 4. Pada prompt "Specify through point",
3. Pada perintah "Specify start point", tempatkan pointer digitizer tepat pada
tempatkan pointer pada titik awal salah sisi kid jalan, lalu klik OK.
satu sisi jalan arteri, klik tombol OK 5. Tepat di posisi tersebut mestinya akan
pointer. tergambar sisi kiri jalan yang paralel
4. Selanjutnya pindahkan ke titik 2, 3, dan dengan sisi kanannya. Untuk mengakhiri
seterusnya, klik OK pada setiap titik. perintah offset, tekanlah Enter.
Setelah langkah-langkah di atas, di layar
Dua sisi jalan telah tergambar. Sekarang
akan tergambar ruas jalan yang baru saja
akan kita coba untuk menggambar ruas
didigitasi (jalan arteri sisi kanan jalan). Oleh
jalan lokal yang menyambung ke jalan arteri
karena kedua sisi jalan paralel, untuk sisi
tersebut. Caranya:
lainnya dapat di-offset dari sisi yang baru
digambar.
462
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

1. Aktifkan layer "Jalan_Lokal". file peta hasil scanner maka akan


2. Klik menu Draw > Polyline. muncul di layar di CAD itu sendiri
3. Pada prompt "Specify start point", untuk - Namun harus jadi catatan bahwa peta
menyambung tepat ke ruas jalan arteri, hasil scanner itu harus diskalakan
gunakan osnap "nearest". sesuai ukuran asli dipeta, dengan
4. Teruskan digitasi jalan lokal tersebut mengetik perintah dengan langkah-
dengan menelusurinya. Sisi jalan langkah sebagai berikut:
sebelahnya boleh di-offset.
1. Command ; Sc
15.4.4.9 Penjiplakan digitasi dengan 2. Select obyek : Peta hasil scanner
autocad 3. Select obyek ; spesify base point
4. Spesify scale factor or (Reference) ; R
Untuk lebih memahami perangkat ini dari
5. Spesify reference length (1)
dasar printah-perintah yang sering dipakai
6. Spesify new length
dalam digitasi peta diantaranya:
Line/Polyline, extension atau perpanjangan
garis atau obyek, Hatch, layer, copy,
move,distant dan lainnya yang sering
dipakai dalam digitasi peta. Namun tidak
semua perintah yang ada dalam menu
Gambar Asli Diperbesar 1.5 X Diperkecil 0.5 X
toolbar sering dipakai dalam digitasi ini.
Memulai dengan AutoCAD
Gambar 432. Perbesaran dan perkecilan
- Untuk mengoperasikan perangkat lunak
CAD untuk pertama kalinya buka file dan - Maka penjiplakan digitasi dapat dimulai
pilihlah perintah New dengan perintah langkah-langkah:
- Karena dalam digitasi peta merupakan 1. Command : Pl (polyline)
kegiatan menjiplak peta atau 2. Spesify start point :
memperbarui peta yang ada dengan Current line – width is 0.000
penambahan-penambahan obyek yang 3. Spesify next point or
ada. Dengan terlebih dahulu peta yang (Arc/Halfwidth/length/ undo/Width):
ada discanner maka peta dapat dibuka klik di obyek yang akan di digitasi
dalam aplikasi CAD dengan mengklik 4. Spesify next point or
perintah toolbar yang ada dibagian atas (Arc/Halfwidth/length/ undo/Width) :
yaitu perintah Insert selanjutnya klik digitasi dapat dimulai
perintah Raster Image selanjut browser
463
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Contoh aplikasi dari perintah- perintah di harus menentukan Layer/tema tiap-tiap


atas legenda dipeta itu, misal :
Misalkan kita mempunyai peta yang akan Jalan Arteri : Red
didigitasi dengan ukuran kertas/gambar A4, Jalan kolektor : Magenta
maka hal yang pertama kali kita harus Langkah-langkah perintah layer:
mengetahui ukuran kertas A4 itu sendiri - Klik perintah “format” yang terdapat di
yang tak lain 21x29.7 cm, setelah disanner toolbar bagian atas ; Klik perintah layer
pertama kali turuti contoh langkah-langkah maka akan muncul perintah-perintah
yang dijelaskan diatas warna apa yang akan kita pakai dalam
digitasi tersebut
Untuk selanjutnya langkah kedua
1. Command ; Sc Secara garis besar langkah-langkah diatas
2. Select obyek : Peta hasil scanner mewakili pelaksanaan pemetaan Digital
3. Select obyek ; spesify base point untuk sebagai pengetahuan, untuk lebih
4. Spesify scale factor or (Reference) ; R mendalaminya kita dapat membaca
5. Spesify reference length (1) ; contoh referensi-referensi mengenai pemetaan
23546 digital.
6. Spesify new length ; ukuran A4 yang
diwakili cukup oleh salah satu panjang
15.5 Pencetakan peta dengan
kertas itu, misal 21
kaidah Kartografi
Langkah selanjutnya langkah penggambaran

1. Command : Pl (polyline) 15.5.1 Sekilas kartografi

2. Spesify start point : Dalam pembuatan peta (Pemetaan Digital),


Current line – width is 0.000 dikenal adanya ilmu dan seni yang
3. Spesify next point or “mengaturnya” yang disebut sebagai
(Arc/Halfwidth/length/ undo/Width): Kartogarfi. Selain unsur ilmu yang
klik di obyek yang akan di digitasi menyangkut hal-hal yang matematis, unsur
4. Spesify next point or seni juga ikut memegang peran, agar selain
(Arc/Halfwidth/length/undo/Width) : formatif, peta juga nampak Indah
digitasi dapat dimulai.
Sebagai wawasan dasar, berikut bebarapa
Mengorganisasi Layer hal pokok tentang tata aturan kartografi
Agar dalam penjiplakan peta tidak serta beberapa istilah yang perlu
mengalami kesulitan untuk pertama kali kita diperhatikan.
464
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

1. Muka peta dan Informasi tepi menggunakan sistem koordinat tertentu.


Satu lembar peta terdiri atas muka peta Di Indonesia, sistem proyeksi peta yang
dan informasi tepi. Muka peta adalah pernah digunakan adalah LCO (
area, pada umumnya persegi, yang Lambert Connical Orthomorphic)
memuat detail peta, sedangkan misalnya pada peta-peta zaman
informasi tepi adalah segala bentuk penjajahan Belanda, UTM (Universal
informasi yang ditampilkan di luar muka Transverse Mercator) misalnya peta
peta Topografi/ Peta Dasar Nasional skala
kecil dan Bakosurtanal (Badan
Informasi tepi lazimnya terdiri atas judul
Koordinasi Survei dan Pemetaan
peta, lokasi daerah pemetaan, nomor
Nasional), dan TM3 (Transverse
lembar peta, skala peta, petunjuk arah
Mercator 3º) yakni pada peta-peta skala
utara peta, indeks lembar, legenda,
besar dari BPN (Badan Pertahanan
keterangan dan catatan, serta koordinat
Nasional).
peta.
4. Penyajian Detail
2. Skala Peta
Penyajian detail merupakan hal penting
Informasi skala peta dapat ditampilkan
yang menyangkut teknik dan seni
secara numeris (angka perbandingan
menyampaikan informasi, selain tentu
jarak di peta dengan jarak dilapangan)
saja harus memperhatikan akurasinya.
dan atau dalam bentuk skala grafis,
Sajian detail yang banyak tidak selalu
yakni skala yang digambarkan dengan
berkonotasi baik, karena peta akan
penggalan garis dan nilai panjang
nampak terlalu padat dan tidak
sebenarnya di lapangan. Skala numeris
informatif. Pada peta digital,
lebih mudah dibaca (tanpa harus
pengelolaan informasi ini dapat dikelola
mengukur) namun jika peta diperkecil
lebih baik, karena setiap kelompok
atau diperbesar ( misalnya dengan
informasi dapat disimpan pada layer
fotocopy), informasi skalanya menjadi
berbeda dan secara instan dapat di
tidak benar. Hal tersebut berbeda
atur informasi mana yang harus
dengan skala grafis, yang informasinya
ditampilkan dan mana yang harus
tetap benar saat peta diperkecil maupun
“disembunyikan”. Dalam teknik
diperbesar.
penyajian, ini dikenal beberapa kaidah
3. Proyeksi Peta dan Sistem Koordinat berikut ini.
Sistem koordinat yang digunakan dapat
berupa koordinat lokal atau
465
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

a. Generalisai b. Penonjolan Detail (Emphasizing)


Generalisai adalah pemilihan dan Detail tertentu seringkali perlu
penyederhanaan bentuk detail sesuai ditonjolkan agar lebih informatif,
dengan skala peta. Detail yang terlalu misalnya pada peta parawisata, jalan
kecil untuk ditampilkan dibuang dan cenderung ditampilkan lebih besar/lebar
bentuk yang terlalu rumit dari skala yang sebenarnya, demikian
disederhanakan. Kelokan-kelokan pula bangunan-bangunan parawisata
sungai atau jalan yang bisa ditampilkan akan digambarkan lebih besar.
pada peta skala 1: 5.000 misalnya, akan
c. Eksagerasi
menjadi terlalu rumit untuk ditampilkan
Eksagerasi adalah pergeseran posisi
pada peta skala 1:25.000, jika tidak
detail yang terjadi karena pengaruh
dilakukan generalisasi.
generalisasi atau emphasizing.
466
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Model
Model Diagram Alir IlmuDiagram Alir
Ukur Tanah Pertemuan ke-15
Pemetaan Digital (Digital Mapping)
Pemetaan Digital
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT

Pengukuran Terestris Foto Udara Penginderaan Satelit

Peta Geologi, Peta Hidrologi, Peta Topografi, Peta Situasi, Peta Gempa, Peta Tata Guna
Lahan, Peta Jaringan Prasarana dan Sarana

Peta-Peta
Peta-Peta Pekerjaan Teknik Sipil Berbagai Macam
Tematik
Skala

Tingkat Akurasi dan Resolusi Perubahan di lapangan sangat cepat


(terutama di perkotaan)

Demand :
Sistem Pemetaan yang cepat, tepat, murah dan mudah untuk revisi

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan Software CAD


Teknologi berbasis komputer (Computer Aided Design)

Pemetaan Digital

Proses Konversi Peta Digital


Peta Analog
(Digitalisasi)

Hardware Software Brainware Manpower


467
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Model Diagram Alir Model


Ilmu UkurDiagram
Tanah Pertemuan
Alir ke-15 (Lanjutan)
Pemetaan Digital (Digital Mapping)
Pemetaan Digital
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT

Keyboard

Digitizer Input System

Scanner

Numerical Processor
Processing System
Random Acces
Memory
Hardware

Hard Disk

Compact Disk Storage System

Flash Disk

Softcopy

Hardcopy Output System

Screen
Otomatisasi Peta
Features
Pemetaan Digital
Skala peta tidak berperan
Absolute Coordinate Input

CAD
Relative Coordinate Input Software
Software

Polar Coordinate Input

Computer
Programmer Engineer

Brainware
System Analyst
Geodetic Engineer

Data Input Operator


Manpower
Data Output Operator

Gambar 433. Model digram alir pemetaan digital


468
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Rangkuman

Berdasarkan uraian materi bab 15 mengenai pemetaan digital (digital mapping),


maka dapat disimpulkan sebagi berikut:

1. Peta adalah sarana informasi (spasial) mengenai lingkungan. Pemetaan adalah suatu
proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan
buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta
symbol-symbol dari unsur muka bumi yang disajikan.
2. Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital
yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau
skala peta yang dihasilkan. Format digital terdiri dari 2 macam, yaitu:
a. Raster
b. Vektor

3. Di bawah ini terdapat beberapa keunggulan dan kekurangan pemetaan digital dengan
konvensional, yaitu:

Pemetaan digital Pemetaan Konvensional


Penyimpanan Skala dan standar berbeda
Pemanggilan Kembali Cek manual
Pemutahiran Mahal dan memakan waktu
Analisa Overlay Memakan waktu dan tenaga
Analisa Spasial Rumit
Penayangan mahal

4. Pemetaan digital terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga kerja, dan
perangkat intelegensia. Terdapat beberapa tahapan dalam pemetaan digital, yaitu:
a. Membangun basis geografi,
- Resolusi peta dan akurasi yang tersaji pada basis lahan geografi
- Tampilan untuk topografi kajian.
b. Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan, sesar, kekar, dan
morfologi,
c. seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital.
469
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Soal Latihan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa yang dimaksud dengan pemetaan digital ?


2. Metode PTD menggunakan variabel-variabel pembentuk tanah yang dapat diperoleh
secara digital (misalnya remote sensing, digital elevation model, peta-peta tanah) untuk
mengoptimasi survai tanah di lapangan. Tujuan PTD adalah :
3. Jelaskan pengertian dari Pemetaan Digital ( Digital Mapping) !
4. Sebutkan dan jelaskan peralatan-peralatan dan bahan serta prosedur yang harus
dipenuhi dalam Pemetaan Digital !
5. Jelaskan manfaat dan kerugian (dampak) yang dapat ditimbulkan dengan menggunakan
sistem Pemetaan Digital (Digital Mapping) !
6. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah penggunaan perangkat lunak pada Pemetaan
Digital !
7. Jelaskan apa hubungan antara Pemetaan Digital (Digital Mapping) dengan Sistem
Informasi Geografis (SIG) !

Anda mungkin juga menyukai