Anda di halaman 1dari 13

BAB 4

PEMCAH GELOMBANG

4.1. Umum
Mengingat sedikitya daerah pantai yang terlindungi oleh alam khususnya gelombang dan
arus untik lokasi rencana pembangunan pelabuhan serta memperhatikan letak strategis berkenan
dengan hinterland dan tata kota yang lebih baiksehingga lokasi pada pelabuhan yang
direncanakan sering pada daerah yang tidak terllindung oleh alam sehingga dibutuhkan bangunan
pemecah gelombang untuk melindungi pelabuhan tersebut terhadap gelombang.

Tinggi gelombang (H) memiliki pengaruh yang besar terhadap kapal yang sedang bongkar
muat. Karena gelombang tersebut akan mengganggu kapal-kapal yang sedang melakukan bongkar
muat, maka ini tugas dari perencana untuk meminimalisir efek gelombang pada daerah sekitar
pelabuhan dengan cara membuat pemecah gelombang (Break Water).

Pemecah gelombang dibangun untuk memperkecil tinggi gelombang datanng yaitu dengan
cara melindungi daerah lautnya. Fungsi utama dari pemecah gelombang untuk melindunngi suatu
daerah (kolam pelabuhan) tetapi ada juga yang berfungsi ganda yaitu juga dijadikan sebagai
dermaga atau sebagai jalan.

Dengan dibangunnya pemecah gelombang, maka arah gelombang laut asal (incident wave)
akan terganggu oleh adanya struktur batu tersebut. Sehingga gelombang mengalami pembelokan
arah maupun perubahan karakteristik gelombang (difraksi gelombang).

Pemecah gelombang sisi miring

1
4.2. Tipe – Tipe Pemecah Gelombang
Terdapat banyak tipe pemecah gelombang yang sudah dibangun. Batu alam atau buatan
dengan beton atau kombinasi keduanya, baja, kayu dan juga pemecah gelombang dengan
menggunakan tekanan air untuk memecah kekuatan gelombang dari laut lepas.

Ada dua tipe utama pemecah gelombang ditinjau dari bentuknya yaitu:

a. Pemecah gelombang sisi miring (Mound type).


b. Pemecah gelombang sisi tegak (Wall type).

Ditinjau dari bahan bangunan yang digunakan, maka tipe-tipe pemecah gelombang
tersebut diatas dapat dibagi lagi menjadi:

a. Pemecah gelombang miring:


 Tumpukan batu alam (Natural rock)
 Blok beton (Concrete block)
 Gabungan antara batu alam dengan blok beton
 Batu buatan dengan bentuk khusus:
 Tetrapod
 Quadripod
 Hexaprod
 Tribar
 Dan sebagainya
b. Pemecah gelombang sisi tegak:
 Dinding blok beton yang disusun secara vertical (Concrete block gravity wall)
 Kaison beton (Concrete caisson)
 Turap baja yang diatasnya diisi batu (Rock filled sheet pile cells)
 Krib-krib kayu (Rock filled timber cribs)
 Dinding turap baja atau beton (Concrete or steel sheet pile walls)

4.3. Faktor-Faktor Yang Menentukan Dalam Pemilihan Tipe Pemecah


Gelombang
Faktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan tipe pemecah gelombang tersebut
adalah:

a. Material yang tersedia dan yang bisa digunakan di daerah proyek.


b. Kedalaman air.
c. Kondisi tanah dasar.
d. Fungsi pelabuhan.
e. Peralatan yang tersedia untuk pembangunan.

Karakteristik tanah dasar merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam pemilihan
tipe pemecah gelombang. Tanah dasar harus memiliki daya dukung yang cukup agar stabilitas
bangunan dapat terjamin. Apabila daya dukung tanah buruk maka konstruksi harus dibuat ringan

2
(memperkecil dimensi) atau memperlebar dasar sehingga bangunan berbentuk trapesium yang
terbuat dari tumpukan batu atau blok beton. Bangunan berbentuk trapesium mempunyai luas alas
yang besar sehingga tekanan yang ditimbulkan oleh berat bangunan kecil. Apabila dayadukung
tanah bagus maka dapat digunakan pemecah gelombang sisi tegak. Bangunan ini dapat dibuat dari
blok-blok beton massa yang ditumpuk secara vertical atau berupa kaison, yaitu bangunan
berbentuk kotak terbuat dari beton yang didalamnya diisi pasir atau batu.

4.4. Pemecah Gelombang Sisi Miring (Rock-Mound Breakwaters)


Dalam pelaksanaannya tipe pemecah gelombang sisi miring ini dapat dibedakan lagi
menjadi dua tipe yaitu:

a. Tipe 1. Konstruksi menggunakan inti sampai diatas muka air rata-rata dengan bahan
batu. Kemudian pada sisi-sisinya dilapisi oleh lapisan pelindung yang kadang-kadang
terpisah dari bahan inti oleh satu atau lebih lapisan ini harus mampu menahan
serangan gelombang.
b. Tipe 2. Sama seperti Tipe 1, tapi bahan intinya hanya sampai di baeah muka air rata-
rata. Kemudianbahan intinya dilapisi lagi oleh batu dengan berat yang medium yang
dibentuk sedemikian rupa sehingga lapisannya sangat kuat,
 Class A, batu dipilih dari quarry, beratnya tidak boleh kurang dari 1 ton dan
paling sedikit 95% beratnya 10 ton atau lebih.
 Class B, batu dari quarry yang beratnya 20 lbs tidak boleh lebih dari 25% dan
yang beratnya 1 ton paling sedikit 40%
 Class C, bahannya biasanya dari sisa-sisa yang tak bisa dipakai pada class A
atau B, bisa juga berasal dari pengerukan pelabuhan.

4.4.1. Kestabilan Pemecah Gelombang Sisi Miring


Kestabilan pemecah gelombang dari bahan batu sangat tergantung pada berat dan
bentuk pada setiap batu serta kemiringan dari lapisan penutupnya. Iribarren (1983)
menentukan hubungan antara berat dan kemiringan untung tinggi gelombang yang
berbeda-beda.

Dimana: W = berat masing-masing batu (kg)

K = koefisien; K = 15 untuk batu alam dan K = 19 untuk batu buatan

H = Tinggi gelombang (m)

= sudut kemiringan dengan bidang horizontal

3
Sr = berat volume fari batu alam atau batu buatan (metrik ton/ )

Dimana: W = berat masing-masing batu (kg)

K’ = koefisien kemanan untuk ketidak pastian ukuran

H = tinggi gelombang (m)

= sudut pada sisi di dalam kolam pelabuhan

= koefisien gesekan

= berat volume cairan yang ada di sela-sela batu

= berat volume batu

Persamaan ini mempunyai dimensi yang homogen dan unit-unit yang dapat

digunakan beberapa sistemnya konstan. Unit dalam system inggris dimana = 170, = 62,4,

= 1, koefisien K = 15 menjadi 0,015 untuk K’.

Dimana: Wr = berat masing-masing batu (kg)

= koefisien kemanan akibat kerusakan = 3,2

H = tinggi gelombang (m)

= sudut pada sisi di dalam kolam pelabuhan

4
= berat jenis batu

= berat volume batu (lb/ )

4.5. Pemecah Gelombang Sisi Miring Tumpukan Batu & Blok Beton
(Concrete Block & Rock-Mound Breakwaters)
Tipe konstruksi ini digunakan apabila batu alam tidak tersedia di lokasi proyek
pembangunan pemecah gelombang atau apabila dalam studiperencanaan yang telah dilakukan
ternyata apabila menggunakan batu alam tidak ekonomis atau ukuran batu yang dibutuhkan
sangat besar dan tidak mungkin didapatkan di lokasi..

Berat blok-blok beton tidak mungkin dibuat sesuai keinginan karena dibatasi oleh alat
yang digunakan dalam pembuatannnya. Seandainya tidak ada keterbatasan ini, mungkin saja
pemecah gelombang direncanakan untuk pemecah gelombang berbagai ukuran yang sesuai
keinginan. Blok-blok 50-60 ton sudah biasa digunakan tapi akan aneh jadinya bila berat beton
hingga 400 ton misalnya.

4.5.1. Pemecah Gelombang Blok Beton di Atas Tumpukan Batu


Umumnya konstruksi tipe ini disukai oleh Negara-negara Eropa yang lebih
menonjol menggunakan pemecah gelombang dari batu alam. Dapat diperhatikan pemecah
gelombang di Zonguldak, Turki Serta pelabuhan Safi, Maroko.

5
Pemecah gelombang Zonguldak, Turki

Pemecah gelombang Saffi, Maroko.

6
4.5.2. Pemecah Gelombang Dengan Unit Beton Yang Tidak Rata
(Breakwaters Armored with Irregular Concrete Units)
Untuk memperbaiki stabilitas pemecah gelombang sisi miring dengan tumpukan
blok beton, berbagai bentuk beton yang tidak ratadirencanakan dan di test di united states
waterways experiment station adalah : tetrapod, quatripod, hexapod, tribar, kombinasi
kubus dan kombinasi tetrahederon. Gambar dibawah ini menunjukan quatripod yang
dikembangkan oleh NEYRPIC.

Quatripod

7
4.6. Pemecah Gelombang Sisi Tegak (Vertical Wall Breakerwaters)
Dinding vertikal memantulkan gelombang tersebut tanpa menghancurka energinya.
Superposisi antara gelobang datang dan gelombang pantul akan menyebabkan terjadinya
gelombang stasioner yang disebut klapotis.Pada pemecah gelombang sisi miring, energy gelombang
dapat dihancurkan melalui runap pada permukaan sisi miring, gesekan dan turbulensi yang
disebabkan oleh ketidakteraturan permukaan.

Pemecah gelombang sisi tegak dibuat apabila tanah dasar mempunyai daya dukung besar
dan tahan terhadap erosi. Apabila tanah dasar mempunyai lapis atas berupalumpur ataupasir
halus, maka lapis tersebut harus dikeruk.

Pemecah gelombang sisi tegak dapat dibuat dari:

1. blok-blok beton massa yang disusun vertikal.


2. kaison beton.
3. turap beton atau baja yang dipancang.
4. krib kayu atau beton.
5. turap kombinasi beton dan baja.

4.6.1. Blok Beton


Pemecah gelombang blok beton berpori adalah breakwater yang dirancang berada
tegak lurus garis pantai yang berguna untuk melindungi area pantai dari erosi dan abrasi
yang disebabkan oleh energi gelombang.

8
Blok Beton

4.6.2. Kaisson
Keuntuungan dari caisson adalah mengurangi pekerjaan yang dilakukan di dalam
air karena konstruksi tipe ini bisa dilakukan di darat kemudian dibawa ke laut untuk
dipasang.

Caisson

4.6.3. Pemecah Gelombang Turap Baja (Cellular Sheet-Pile Breakwater)

9
Pemecah gelombang ini telah digunakan di Great Lakes, walaupun begitu
bangunan ini sudah tidak pernah digunakan lagi karena : 1) Pelaksanaannya cukup sulit
apalagi di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, 2) Korosi, menyebabkan usia
bangunan tersebut pendek sehingga merugikan secara ekonomis, 3) Sulit dibangun padda
laut yang dalam.

Pemecah gelombang tipe ini masih sering digunakan terutama untuk bangunan-
bangunan sementara yang hanya diperuntukkan sebagai cofferdam agar air laut tidak
masuk kedalam pelabuhan atau melindungi fasilitas-fasilitas pelabuhan dari gelombang.

4.6.4. Krib Kayu (Rock Filled Timber Cribs)

Krib Kayu

4.6.5. Krib Beton (Perforated Concrete Breakwater)


Konstruksi dinding vertikal dengan menggunakan krib maupun caisson yang
diperuntukkan atau berfungsi ganda sebagai pemecah gelombang yang melindungi

10
pelabuhan atau dermaga dan juga sebagai dermaga warf akan menghadapi banyak
masalah terutama pantulan gelombang yang sangat keras pada permukaan vertikal akan
menyebabkan clapotis yang merupakan bagian dari karakteristik gelombang stasioner oleh
amplitudo gelombang yang mendekati dua kali tinggi gelombang datang. Pengaruh clapotis
pada konstruksi dapat menyebabkal limpasan air yang cukup besar (overtapping) yang
akan menggenangi permukaan lantai dermaga. Maka pada sisi bangunan yang menghadap
ke laut konstruksinya dibangun lebih tinggi dari bangunan pemecah gelombang biasaya
untuk kelancaran bongkar muat dermaga.

Krib Beton

4.7. Pemecah Gelombang Pancaran Udara & Pancaran Air

11
Pemecah gelombang pancaran udara menggunakan semburan udara untuk menghancurka
gelombang, sedangkan pemecah gelombang pancaran air menggunakan semburan air. Gambar
dibawah memperlihatkan kedua tipe pemecah gelombang tersebut.

Pemecah Gelombang Pancaran Udara & Pancaran Air

4.8. Pemecah Gelombang Apung (Floating Wave Breaker)


Pemecah gelombang ini biasanya digunakan untuk melindungi daerah untuk mendaratkan
kapal-kapal kecil dipantai atau mendaratkan barang-barang di pantai. Selain itu juga untuk
melindungi pelabuhan kecil dimana tinggi gelombang adalah sedang (H = 0,5 meter – 1,60 meter).

Pemecah Gelombang Apung

12
Pemecah Gelombang Apung

13

Anda mungkin juga menyukai