Anda di halaman 1dari 35

BAB.

I
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN PRODUK

 TUJUAN

 Pokok bahasan ini bertujuan agar mahasiswa :


 Memahami latar belakang faktor – faktor perubahan yang perlu
diantisipasi.
 Memberikan pengertian dalam permasalahan pengelolaan
produk.
 Memahami pentingnya peran dan fungsi pengelolaan produk
serta ruang lingkup pengelolaan produk.
PERMASALAHAN
A. Industrialisasi sebagai proses peningkatan nilai tambah pada gilirannya
akan memerlukan penguasaan teknologi rancang bangun produk. Apa
peran Teknik Industri dalam mengembangkan kompetensi tetap yang
semakin dibutuhkan ini ?

B. Dalam konteks pendidikan Teknik Industri, sistem manufaktur


merupakan sistem integral yang dijadikan sebagai model acuan. Aspek
pasar dalam sistem manufaktur berkaitan langsung dengan fungsi
perancangan produk. Oleh karena itu, pengajaran Perencanaan,
Perancangan, dan Pengembangan produk merupakan salah satu wahana
yang lebih sesuai (appropriate) untuk menanamkan pentingnya
pemahaman pasar.
C. Fungsi pengelolaan produk semakin vital dan menentukan keberhasilan
usaha. Oleh karena itu, dalam menghadapi lingkungan yang semakin
terbuka (Globalisasi), perusahaan dituntut untuk mampu melakukan
antisipasi terhadap perubahan – perubahan yang akan terjadi yang
disebabkan oleh :
 Perilaku Konsumen
 Persaingan usaha
 Kemajuan Teknologi
 Masalah lingkungan
 Perlindungan konsumen
 Kebijaksanaan pemerintah
 Dan lain – lain.
D. Permasalahan pengelolaan produk mempunyai karakteristik
sebagai berikut :

 Bersifat strategis
 Integrasi fungsi – fungsi manajemen dan sumber daya yang
dimiliki
 Bersifat kompleks dan sulit diperkirakan hasilnya
 Trade-off kepentingan jangka panjang dan jangka pendek
 Memerlukan pengelolaan kreativitas (Managing Creativity)
 Berpacu dengan waktu
E. Dilatar-belakangi permasalahan tersebut, secara umum
mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk
bertujuan agar mahasiswa :

 Memahami permasalahan serta proses perancangan dan


pengembangan produk.
 Menguasai metoda – metoda perancangan dan pengembangan
produk.
 Mampu menerapkan teknik – teknik perancangan dan
perancangan produk.
Pokok bahasan yang diperlukan untuk memenuhi sasaran tersebut meliputi
(Lokakarya, 27 – 28 Februari 1997)

 Pendahuluan
 Kebijaksanaan Produk
 Konsep Pasar
 Analisis Kebutuhan/ Peluang
 Karakteristik dan Metodologi Perancangan
 Proses Perancangan
 Pengembangan dan Penyempurnaan Produk
 Pengembangan Produk dan Organisasi
 Kapita Selekta
PENDEKATAN

A. Pengelolaan produk berkaitan dengan integrasi faktor – faktor pasar,


teknologi dan organisasi. Perusahaan harus dapat mengakomodasikan
karakteristik pasar yang dihadapi dan kecenderungan teknologi dengan
memanfaatkan sumber dayanya (organisasi) sehingga dapat menjamin
kinerja :

 Time to Market

 Cost (Unit Cost dan Development Cost)

 Quality

 Flexibility
B. Pendekatan dalam pengelolaan produk dapat dikelompokkan
menjadi :
 Pendekatan pasar (Market Driven)
 Pendekatan teklnologi (Technology Driven)

Kedua pendekatan ini mempunyai karakteristik :


RUANG LINGKUP
Ruang lingkup fungsi pengelolaan produk mencakup :
Penyempurnaan produk
Pengembangan produk baru

Secara lebih rinci kegiatan kedua fungsi tersebut dapat digambarkan


sebagai berikut :
BAB. II
STRATEGI PENGELOLAAN PRODUK
 TUJUAN
 Pokok bahasan ini bertujuan agar mahasiswa memahami
pentingnya strategi pengelolaan produk (kebijaksanaan
produk) sebagai bagian dari strategi perusahaan
PERENCANAAN STRATEGIS
 Untuk dapat menjawab perubahan lingkungan usahanya, perusahaan harus mampu melakukan
penyesuaian – penyesuaian strategi usahanya . Dalam merumuskan strategi usaha, perusahaan perlu
melakukan analisis SWOT. Salah satu kerangka pendekatan perencanaan strategis adalah sebagai
berikut :
 Menurut jenjangnya strategi terdiri
atas :
 Strategi Perusahaan (Corporate)
 Strategi Usaha (Business)
 Strategi Fungsional (Functional)
Ketiga jenjang strategi ini harus saling
mendukung (koheren) satu sama lain.
STRATEGI PENGELOLAAN PRODUK

A. Tipologi strategi pengelolaan produk dapat


dikelompokkan menjadi (Urban, 1993) :
 Strategi REAKTIF
 Strategi PROAKTIF
B. Strategi Reaktif bersifat bertahan (defensive) dalam
arti berusaha untuk mempertahankan keuntungan
maupun pangsa pasar. Sedangkan Strategi Proaktif
bersifat agresif dalam arti aktif mengambil inisiatif
perubahan atau terobosan.
C. Karakteristik strategi reaktif dan proaktif dapat digambarkan dengan
karakteristik sebagai berikut :
D. Untuk dapat menentukan strategi yang sesuai, perusahaan
perlu mempertimbangkan :
 Peluang pertumbuhan
 Perlindungan terhadap inovasi
 Ukuran pasar
 Persaingan usaha
 Posisi perusahaan dalam kegiatan produksi dan
distribusi
E. Kunci keberhasilan strategi pengelolaan produk terletak
pada kemampuan melaksanakan integrasi fungsi
pemasaran, litbang, produksi dan keuangan.
BAB. III
KONSEP PASAR
 TUJUAN
 Pokok bahasan ini bertujuan agar mahasiswa memahami
pengertian dan perilaku konsumen.
 FAKTOR PASAR
A. Untuk dapat mengelola produk dengan baik perusahaan perlu
melakukan identifikasi, pemantauan (monitoring) dan evaluasi pasar
sehingga kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) konsumen dapat
dipenuhi.
B. Melalui upaya – upaya pemasaran (marketing efforts), perusahaan pada
dasarnya dapat mempengaruhi perilaku pasar. Perusahaan dapat
melakukan upaya – upaya tersebut secara efektif dan efisien jika
disadari bahwa kebutuhan dan kemampuan konsumen berbeda satu
sama lain disamping adanya perbedaan situasi persaingan.
C. Dengan demikian perusahaan perlu memformulasikan strategi
pemasarannya yang mencakup :

1. Segmentasi (Segmenting)
Tindakan membagi pasar menjadi beberapa kelompok konsumen
yang mungkin membutuhkan atau menginginkan produk yang
spesifik karena konsumen berbeda dalam kebutuhan/keinginan,
sumber daya yang dimilikinya, lokasi geografis, perilaku serta
praktek pembelian yang dilakukannya. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan identifikasi kriteria yang akan dijadikan
sebagai dasar segmentasi.
2. Penentuan target pasar (Targeting)
Tindakan melakukan evaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan
menentukan satu atau beberapa segmen pasar untuk dijadikan sasaran.
Daya tarik segmen dapat dilihat dari ukuran pasar, pertumbuhan,
stabilitas, kemudahan menjangkaunya, tahapan produk dalam siklus
hidupnya dan intensitas persaingan.
3. Posisi Produk (Product Positioning)
Tindakan menentukan posisi produk relatif terhadap produk persaingan
dengan tujuan menanamkan citra produk dalam benak konsumen.
Untuk sapat memposisikan produk, perusahaan perlu mengembangkan
keunikan produk.
Dalam memposisikan produknya, perusahaan dapat mengadopsi bentuk
posisi konfrontasi (head-on positioning) ; fokus (speciality niche) atau
posisi mendikte pasar (preemptive positioning).
D. Sesuai dengan konsep pemasaran, selanjutnya
perusahaan perlu menetapkan bauran pemasaran
(marketing-mix) yang sesuai dengan target pasar
yang telah ditentukan.
Bauran pemasaran merupakan variabel – variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan.
Bauran pemasaran ini terdiri atas produk, harga,
distribusi dan promosi.
 PERILAKU KONSUMEN
A. Konsumen merupakan kumpulan individu (pribadi) yang mempunyai motivasi, persepsi,
sikap, kepribadian dan lingkungan sosial yang berbeda yang dapat mempengaruhi
perilakunya dalam :
 Mencari
 Membeli
 Menggunakan
 Mengevaluasi
Produk dan Jasa yang dibutuhkannya.
B. Dalam usaha untuk menjelaskan dan memperkirakan perilaku konsumen, telah
dikembangkan berbagai konsep/Teori, seperti :
 Pendekatan Ekonomi
 Proses Belajar
 Psiko-analisis
 Psiko-sosial
C. Salah satu model perilaku konsumen yang dikembangkan oleh Howard (in Schiffman,
1987) mencoba menggambarkan apa yang dilakukan konsumen untuk sampai pada
keputusan membeli suatu produk :
D. Penawaran produk merupakan tindakan yang mungkin
mempersyaratkan perubahan perilaku dari pihak konsumen. Dengan
demikian, kemungkinan suatu produk dapat diterima oleh konsumen
sangat tergantung pada :

 Manfaat yang diberikan produk menurut persepsi konsumen


 Kesesuaian produk (Conpatibility) terhadap kebiasaan, nilai – nilai yang
dianut oleh konsumen
 Kompleksitas produk, apakah dengan mudah dimengerti ?
 Kemungkinan mencoba (Trialability)
 Memudahkan untuk mengamati (Observability) proses, mekanisme dan
manfaat produk
BAB. IV
ANALISIS KEBUTUHAN DAN PELUANG PASAR

 TUJUAN
Pokok bahasan ini bertujuan agar mahasiswa mampu melakukan identifikasi
kebutuhan/peluang produk

 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSUMEN


A. Proses identifikasi kebutuhan konsumen merupakan tahapan yang kritis dalam
perancangan produk. Tahapan ini akan sangat menentukan pengembangan
konsep produk, proses bench marking terhadap produk pesaing dan pembuatan
spesifikasi produk. Proses identifikasi kebutuhan dilakukan secara bertahap
yang meliputi :
 Menentukan lingkup kegiatan
 Menentukan konsumen sasaran dan mengumpulkan data
 Melakukan pengolahan data dan interprestasi hasil identifikasi
 Menentukan tingkat kepentingan kebutuhan dan memeriksa kembali
validitasnya dari sudut pandang stakeholders
B. Dengan melakukan pendekatan secara bertahap dan
sistematis, diharapkan identifikasi kebutuhan yang telah
dilakukan dapat :

 Menjamin bahwa produk yang dirancang telah sesuai dengan


kebutuhan konsumen
 Mengidentifikasi baik kebutuhan yang teramati (eksplisit)
maupun yang tersembunyi (hidden needs
 Menjadi dasar untuk pembuatan spesifikasi produk
 Menyediakan catatan tentang konsumen
 Menjamin bahwa tidak ada target konsumen yang terlupakan
 Menjadi acuan bagi setiap pihak yang terlibat dalam perancangan
produk
C. Metode pengumpulan data dapat dilakukan
dengan teknik – teknik :
 Wawancara
 Focus Group
 Pengamatan langsung
 Studi Kepustakaan atau Dokumentasi
TEKNIK KREATIVITAS

A. Secara umum, proses kreativitas terdiri atas tahap :


 Informasi
 Inkubasi
 Iluminasi
 Realisasi

B. Proses kreativitas baik yang bersifat individu maupun


kelompok sering kali mengalami hambatan karena faktor –
faktor :
 Persepsi
 Emosi
 Budaya
C. Pendekatan kreatif dicirikan dengan sifat – sifat berikut :
 Imajinatif
 Divergen dan Generatif
 Lateral
 Provokatif

D. Teknik – teknik kreatifitas dapat dikelompokkan dalam :


 Metode mekanistik, seperti analisis morpologi
 Metode kelompok (Psikososial), seperti curah pendapat
(Brainstorming) dan sinektik (Analogi)
ANALISIS KESENJANGAN

A. Untuk dapat mengidentifikasi atribut produk yang perlu


diperbaiki (Improved), perusahaan perlu mempunyai
informasi tentang preferensi dan persepsi konsumen.
Analisis kesenjangan (Gap Analysis) merupakan metoda
yang dapat digunakan untuk tujuan ini.
B. Analisis kesenjangan dimulai dengan melakukan
identifikasi atribut – atribut produk. Langkah selanjutnya
adalah melakukan pembobotan terhadap atribut – atribut
tersebut. Metode yang dapat digunakan biasanya
merupakan metode statistik misalnya metode Green dan
metode Thurstone.
QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

A. Hasil identifikasi kebutuhan biasanya masih dinyatakan dalam bahasa


konsumen (Voice of Customer). Untuk menterjemahkan kebutuhan
konsumen dalam kebutuhan teknis (Design Requirements) sehingga
operasional biasanya dapat digunakan metode QFD khususnya tahap
perencanaan produk (Product Planning) atau sering disebut “House of
Quality”.
B. Untuk membuat “House of Quality”, perusahaan perlu melakukan
pengumpulan informasi yang mnyangkut keterkaitan (Retionship)
antara kebutuhan konsumen (Customer Requirements) dengan
kebutuhan teknis (Design Requirements) dan perbandingan
(Bencgmarking) dengan produk pesaing.
C. Pembuatan “House of Quality” memerlukan pengetahuan teknis
(technical Knowledge). Oleh karena itu, perlu melibatkan setiap fungsi
– fungsi yang relevan didalam perusahaan.
BAB. V
PENYEMPURNAAN PRODUK
 TUJUAN
Pokok bahasan ini bertujuan agar mahasiswa mampu melakukan penyempurnaan produk dengan
menerapkan metode dan teknik – teknik perbaikan.
 PENDEKATAN PENYEMPURNAAN PRODUK
A. Perusahaan menghadapi masalah yang spesifik pada setiap tahap dari siklus hidup produknya.
Permasalahan ini secara umum diperlihatkan pada tabel di bawah ini :
B. Proses penyempurnaan produk merupakan kegiatan perbaikan secara
berkesinambungan (Continuous Improvement) sehingga produk tetap
dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu “Continuous
Improvement” yang dikembangkan oleh Deming (Plan, Do, Check and
Act) perlu diterapkan seperti yang diperlihatkan di bawah ini :
C. Prinsip penyempurnaan produk pada dasarnya mengusahakan :
 Mengeliminasi (Eliminate) fungsi yang berlebihan
 Mengurangi (Reduce) jumlah komponen atau mengkombinasikannya
 Menyederhanakan (Simplify)
 Memodifikasi komponen atau proses
D. Penyempurnaan produk perlu mempertimbangkan setiap aspek yang
relevan (Sistemik) :
 Manusia
 Mesin
 Material
 Metode dan Proses
 Lingkungan
 TEKNIK PENYEMPURNAAN PRODUK

A. Teknik – teknik penyempurnaan produk sebenarnya


merupakan teknik yang tidak asing bagi disiplin Teknik
Industri, seperti :

 Rekayasa Nilai
 Ergonomi
 Kaizen
 Dan lain – lain
B. Sebagai Ilustrasi dalam hand out ini akan dikemukakan teknik Rekayasa
Nilai. Prinsip Rekayasa Nilai adalah bagaimana memaksimumkan nilai
produk (value). Nilai produk dapat didefinisikan sebagai berikut :

Pendekatan yang dapat dilakukan dikemukakan di bawah ini :

Anda mungkin juga menyukai