Anda di halaman 1dari 15

Nama : Novi Vidia

Kelas : 2A Akuntansi

NIM : 2107120071

Study Kelayakan Bisnis

ANALISIS ASPEK PASAR

1. Produk yang akan di jual adalah mukena, menurut saya mukena akan banyak
digunakan oleh perempuan apabila menjelang hari raya. Mukena dengan motif dan
warna yang unik, lucu, serta elegan sesuai perkembangan jaman. Bahkan konsumen
dapat memesan sesuai motif yang diinginkannya. Produksi mukena yang saya jual
akan diberi nama “NN COLECTION”.
2. Jenis pasar yang dituju dari segi produsen adalah pasar monopolistik atau bisa juga
disebut pasar modern yang ada ditiap-tiap daerah. Karena dipasar monopolistik
terdapat berbagai macam barang yang dijual dan juga pembelinya banyak. Walaupun
banyak yang menjual berbagai jenis mukena namun persaingan akan secara sehat.
Walaupun banyak yang menjual mukena disini namun saya akan bersaing sehat yaitu
dengan menawarkan harga tidak jauh dengan harga pesaing tetapi barang akan di buat
dengan kualitas bagus, harga terjangkau, dengan motif yang unik.
3. Jenis pasar yang akan di tuju adalah pasar konsumen dan paar reseller.
Pasar konsumen, konsumen dapat membeli barang yang saya produksi untuk
pemakaiannya sendiri dan langsung di pakai. Dan produk saya ini akan saya masukan
ke pasar reseller, sehingga penjualan barang akan dihitung perkodi namun tentu harga
barang akan lebih rendah. Apabila pembelian banyak akan dapat potongan. Saya
memasukan ke 2 pasar ini supaya laba yang didapat akan banyak walaupun tidak
begitu besar. Bisa juga reseller datang sendiri ke rumah untuk mengambil barang
pesanannya sendiri.
4. Proyeksi permintaan untuk 5 periode, periode (perbulan) :
a) Periode pertama
Permintaan barang di pasar sedikit,karena konsumen belum begitu mengenal
produk saya. Mereka takut kualitas dari produk saya kurang memuaskan.
b) Periode kedua
Permintaan meningkat sekitar 40%, konsumen sudah mulai mengenal produk
saya dan menyukainya. Otomatis keuntungan bertambah.
c) Periode ketiga
Permintaan sedikit menurun karena mulai banyak pesaing baru masuk ke pasar,
penawaran mereka sangat menarik bahkan harga cenderung murah, diperiode ini
kami harus berfikir bagaimana supaya produk kami diminati kembali. Lalu kami
berinisiatif membuat motif baru yang lebih menarik dan sebagian motif kami cari
di internet untuk contoh.
d) Periode keempat
Permintaan sedikit meningkat namun hanya beberapa persen saja, karena masih
ada produsen yang baru.
e) Periode kelima
Permintaan dan perkembangan meningkat sekitar 80%. Karena banyak yang suka
pada produk kami yang bermotif baru dengan harga yang tidak jauh berbeda
seperti periode ke 2.
5. Kekuatan produk ini adalah dengan harga yang terjangkauuntuk kalangan menengah
ke bawah. Karena daerah pemasaran saya dominan muslim maka mukena akan
banyak diminati. Mukena juga dengan bordiran yang rapih dan padat maka harga
akan sesuai dengan barangnya sehingga dapat memuaskan pelanggan.
Kelemahan, mungkin jenis-jenis mukena akan banyak sekali sehingga banyak
pesaing karena mereka juga mengikuti perkembangan jaman dan bahan pun akan
berbeda-beda kualitas. Dan mukena pada hari-hari biasa akan sedikit sulit peminat
karena jarang yang membeli.
Peluang pemasaran dipasar akan sangat mudah karena mukena banyak di sediakan di
pasar dan toko. Sehingga tidak akan sulit mencari kios yang akan membeli produk
kita.
Hambatan akan banyak pesaing yang meniru dengan harga yang lebih rendah,
mukena dipasaran cenderung sama jadi persaingan akan semakin ketat.
6. SIMPULAN
Mukena yang saya produksi kualitas bagus dan motif bagus. Serta jaitannyapun rapih
dengan harga yang terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah. Tidak lupa
bordirannya pun akan dibuat rapih sehingga enak dilihat. Jadi mukena ini layak di
pasarkan.
ANALISIS PEMASARAN
1. Segmentasi pasar
Produk mukena, dipakai untuk perempuan muslim remaja sampai dewasa. Produk
yang saya buat terbatas tidak menyediakan untuk anak-anak. Karena mukena untuk
anak-anak jarang sekali yang di bordir.
Variabel segmentasi pasar :
Geografis, barang yang saya produksi akan di pasarkan ke wilayah pasar Banjar,
Majenang, Ciamis dan Tasikmalaya.
Demografis, mukena yang saya produksi hanya untuk remaja sampai dewasa. Motif
dan hargapun sesuai kerumitan. Mukena ini untuk kalangan menengah ke bawah, dan
untuk yang beragama islam (muslim).
Psikografis, konsumen tentu berbeda-beda selera, maka dari itu mukena ini akan
bernacam-macam darimulai sederhana sampai mewah. Namun mewah disini tidak
semewah mukena kelas atas karena daerah yang saya pasok kebanyakan menengah ke
bawah. Mukena ini untuk yang kelas ekonomi menengah ke bawah.
Tingkah laku, produk akan menggunakan bahan yang nyaman, dan tidak panas.
Dengan mukena ini ibadah akan lebih nyaman dengan kain yang nyaman serta tidak
panas. Disini yang dicari kesetiaan pelanggan supaya menggunakan barang/produk
saya terus menerus maka dari itu saya membuat produksaya senyaman mungkin.
2. Target pasar, salah satu segmen yang akan dilayani ialah kalangan wanita dari mulai
remaja sampai dewasa. Kita akan meyakinkan konsumen supaya memmbeli barang
produksi kita yang terjamin kualitasnya dari mulai bahan yang dipilih sampai
kerapihannya. Barang dijual ke pasar-pasar yang telah kita tuju di bagian demografis.
Pemasaran juga kami tujukan ke daerah yang dekat-dekat saja dalam wilayah saya.
3. Penentuan posisi pasar, barang bermerk “NN COLECTION” dibuat dari bahan yang
nyaman dan jahitan yang rapih dan bordiran yang rapih pula dilengkapi tas untuk
setiap mukena. Sehingga memancing konsumen agar tertarik untuk membelinya.
Tidak lupa harga akan menyesuaikan dan terjangkau. Disini yang didahulukan
kenyamanan pemakaian konsumen, keunggulan mukena produksi saya yaitu dengan
bordiran yang padat dan rapih serta bahan/kain yang nyaman dipakai.
4. Analisis persaingan usaha :
a) Identifikasi pesaing
Pesaing yang ada dipasar sangat banyak, apalagi produksi mukena ini akan sangat
banyak pesaingnya. Saya mengobservasi dengan cara menanyakan ke kios-kios
tentang pesaing saya dan bagaimana produk yang dijualnya.
b) Identifikasi tujuan pesaing
Mencari laba, dan memuaskan pelanggan atas kualitas barang yang kita produksi
dan tentang barang pesaing kita. Contoh : pesaing A bertujuan mencari laba besar,
pesaing B bertujuan agar omset penjualan tinggi dan pesaing C lebih menonjolkan
kualitas.
c) Identifikasi strategi pesaing
Misalnya da 3 pesaing yang mempunyai strategi sebagai berikut: Pesaing A dalam
bisnisnya menonjolkan keunggulan kualitas, pesaing B dengan harga yang lebih
rendah dan pesaing C menonjolkan keramahan kepada pelanggan.
d) Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing
Nama Pesaing Kekuatan Kelemahan
A Kualitas produk bagus Harga mahal
B Harga terjangkau Kualitas produk jelek
C Mendahulukan pelayanan prima, Harga mahal
produk bagus
e) Estimasi pada reaksi pesaing
Pesaing langsung bertindak ketika saya masuk ke lapangan menawarkan produk,
contohnya :
pesaing A menurunkan harganya
Pesaing B menaikan kualitas/memperbagus barang produksinya
Pesaing C menurunkan harganya
f) Memilih pesaing
Dari pesaing-pesaing itu yang saya hadapi adalah pesaing C, karena pelayanannya
bagus dapat memuaskan pelanggan dan kualitas juga bagus, namun harganya akan
terjangkau.
5. Kebijakan marketing mix
a) Product
Dengan jahitan yang rapih, dan bordiran yang rapih pula. Juga harga yang
terjangkau dan bahanpun yang nyaman dipakai tidak panas.
b) Price
Harga terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah. Konsumen akan mendapat
potongan harga bila membeli lebih dari 1 kodi. Dan harga untuk reseller akan
berbeda karena mereka membeli dalam jumlah banyak.
c) Place
Lokasi usaha dibuat di rumah daerah cisaga karena di sana disediakan ruangan
khusus produksi. Transportasi mudah karena rumah pinggir jalan raya Rancah.
Dan memasarkanpun tidak terlalu jauh ke daerah pasar.
d) Promotion
Promosi dengan personal selling, jadi pertama promosi kepada orang-orang
terdekat dan akan di promosikan lewat jualan online. Juga dengan menawarkan
ke kios-kios pasar.
6. Simpulan
Produk akan dipasarkan ke daerah terdekat, penjualan akan mendahulukan kualitas,
harga murah dan kerapihan barang. Promosi mula-mula akan secara personal selling
(menawarkan kepada orang-orang terdekat lebih dahulu). Disini saya akan bersaing
secara sehat namun dengan kepuasan pelanggan juga.

ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI


1. Stratrgi produksi
Barang akan di produksi 6 hari dalam seminggu (continue) perhari akan menghasilkan
3 pasang mukena jadi seminggu mendapat 18 mukena, namun apabila permintaan di
pasar meningkat seperti hari raya islam maka produksi mukenapun akan meningkat
menjadi 5 pasang perhari jadi seminggu mendapat 30 pasang. Barang dipasarkan
dalam satu bulan sekali.
2. Pemilihan dan perencanaan produk
- Penentuan ide : Pertama saya berfikiran akan membuat produk baju bagi
perempuan dan laki-laki usia remaja-dewasa, dan juga membuat krudung,
membuat mukena dan membuat seprai. Namun setelah difikirkan alangkah
baiknya memproduksi mukena karena barang yang dihasilkan perharinya tidak
akan banyak dan barang akan mudah masuk dipasaran dengan pesaing yang tidak
banyak seperti baju, krudung dan seprai.
- Desain yang dibuat dengan memilih-milih dari internet namun nantinya akan di
desain ulang dengan karya dan inspirasi sendiri. Desain awal yaitu memilih motif
untuk bordir terlebih dahulu dan warna bordiran kemudian kain di potong sesuai
pola yang telah dibuat, kemudian di bordir dengan motif yang telah di tentukan,
setelah bordir selesai kemudian di jahit dan di obras untuk merapihkan jahitan.
- Pembuatan prototive /sample : barang yang sudah selesai di desain maka barang
akan coba dipasarkan/dijual ke orang lingkungan sekitar, dan kita melihat
bagaimana respon mereka apakah bagus atau ada kekurangannya.
- Implementasi, apabila pengujian berhasil dengan hasil rapi, bahan yang tidak
panas dan nyaman di pakai maka kami akan mulai memproduksi mukena dalam
jumlah yang telah di targetkan.
3. Rencana kualitas
a) Peformance : barang produksi saya memiliki fungsi untuk ibadah bagi umat
muslim
b) Feature : fungsi yang lainnya bisa digunakan ketika mengaji untuk menutupi
aurat
c) Nealibility : mukena dapat digunakan ketika ibadah/shalat dan juga banyak di
minati ketika menjelang hari raya islam
d) Durability : masa pakai mukena panjang, artinya bisa di pakai beberapa tahun
sampai bosan atau sampai warnanya berubah karena dimakan usia. Juga bisa
sampai rusaknya mukena itu tergantung selera pengguna.
e) Conformance : produk akan dibuat sesuai dengan harapan pelanggan, dengan
motif, bahan dan kerapihan jahitanpun akan diperhatikan. Dan kenyamanan
pelanggan pula dalam pemakaiannya.
f) Serviceability : Tidak lupa kami menerima keluhan dan komplain atas barang
produksi kami. Di nomor telepon yang tertera pada merk dan bisa datang
langsung ke tempat saya berproduksi.
g) Aesbetic : barang produksi saya mempunyai keindahan dari perpaduan warna
pada motif mukena.
h) Fit & finish : apabila pelayanan terbuka untuk komplain dan pemesanan maka
produk kami insyaalah akan banyak diminati pelanggan dan terkesan baik.
4. Pemilihan teknologi (mesin)
Tegnologi yang dipakai ialah mesin jahit untuk menjahit pola mukena, mesin bordir
untuk membordir mukena supaya mempercantik mukena itu dan mesin obras untuk
memperkuat kain supaya beres dan rapih.
5. Rencana kapasitas produksi
Kemampuan pembatas dalam memproduksi perhari hanya 3-5 mukena, 5 pun apabila
permintaan pasar meningkat seperti hari raya. Karena dalam pembuatan mukena ini
yang paling rumit adalah pembordiran yang memakan waktu cukup lama tergantung
kerumitan sehingga produk yang dihasilkan sedikit.
Kapasitas input : dari 4 meter kain yang sudah dipotong, langsung di bordir,
kemudian di jahit setelah itu baru di obras untuk merapihkan jahitan. Satu hari
produksi dari 12 meter kain di potong dan di jahit.
Kapasitas output : dari 4 meter kain dapat menghasilkan 1 mukena.
Perencanaan lokasi pabrik. Maka dari 12 meter kain akan menghasilkan 3 mukena
setiap harinya.
6. Perencanaan lokasi pabrik
Pembuatan mukena akan di adakan dirumah saya sendiri tepatnya daerah Cisaga di
ruangan yang telah disediakan. Barangpun pertama akan dijual ke orang disekitar
tempat tinggal saya (tetangga), letak bahan baku utama mungkin agak jauh karena
kain harus di beli dari kota Tasikmalaya namun dalam masalah pembelian kain tidak
ada kendala karena hanya beberapa puluh kilometer saja dari lokasi pabrik. Sumber
tenaga kerja adalah tetangga atau orang dekat yang sudah ahli jadi saya ,mencari
sendiri siapa yang mempunyai keahlian menjahi dan membordir. Transportasi mudah
karena lokasi di pinggir jalan raya Rancah sehingga banyak kendaraan umum seperti
angdes dan ojek. Fasilitas di pabrik dengan ruangan yang lumayan besar ada
kursi/sofa untuk para pegawai dapat beristirahat dan juga ada wc/kamar mandi. Pabrik
saya dekat dengan lingkungan alam karena daerah Cisaga kebetulan tidak atau bukan
kota jadi lingkungan alam masih baik dan juga limbah dari pembuatan mukena tidak
akan mengganggu masyarakat sekitar karena limbahnya (sisa-sisa pembuatan mukena
seperti kain dan benang) langsung di bakar.
7. Rencana layout ruangan :

wc Tempat Mesin Mesin


pemotongan jahit obras
Pola mukena
Peny. Mesin
Bahan bordir
baku
Mesin
bordir
Tempat
setrika &
pengepakan
barang
Kursi untuk tamu,
pelanggan dan untuk
beristirahat pegawai.
Tempat penyimpatan
peralatan (gunting,
kapur, karet ban,
penggaris)
Pintu
utama

8. Rencana jumlah produksi


No. Periode Jumlah produksi
1. Agustus 2017 Hanya 15 buah karena permulaan barang
belum banyak yang tahu.
2. September 2017 Memproduksi 32 mukena.
3. Oktober 2017 Mengalami penurunan yaitu menjadi 24
barang
4. November 2017 Barang mulai meningkat, jumlah produksi
menjadi 48 barang
5. Desember 2017 Barang semakin meningkat menjadi 65
buah.

9. Persediaan bahan baku


1) Periode ke-1
Jumlah produk : 15 mukena yang dapat di produksi
Kebutuhan bahan baku :
- Kain : 60 meter
- Benang : 2 buah besar (sesuai ukuran benang jahit)
- Benang Obras : 1 pasang
- Benang Bordir : 3 pasang besar
- Karet elastik : 15 meter

Bahan baku Order Sefty stock


Kain 60 meter 5 meter
Benang jahit 2 buah 1 buah
Benang obras 1 pasang 1 pasang
Benang bordir 3 pasang 2 pasang
Karet elastik 15 meter 5 meter

2) Periode ke-2
Jumlah produk : 32 mukena
Kebutuhan bahan baku :
- Kain : 128 meter
- Benang : 4 buah gulung besar
- Benang obras : 2 pasang
- Benang bordir : 6 pasang besar
- Karet elastik : 32 meter

Bahan baku Order Sefty stock


Kain 128 meter 3 meter
Benang jahit 4 buah 2 buah
Benang obras 2 pasang 1 pasang
Benang bordir 6 pasang 1 pasang
Karet elastik 32 meter 3 meter

3) Periode ke-3
Jumlah produk : 24 mukena
Kebutuhan bahan baku :
- Kain : 96 meter
- Benang : 2 buah gulung besar
- Benang obras : 1 pasang
- Benang bordir : 4 pasang
- Karet elastik : 24 meter

Bahan baku Order Sefty stock


Kain 96 meter 2 meter
Benang jahit 2 buah 2 buah
Benang obras 1 pasang 2 pasang
Benang bordir 4 pasang 2 pasang
Karet elastik 24 meter 4 meter

4) Periode ke-3
Jumlah produk : 48 mukena
Kebutuhan bahan baku :
- Kain : 192 meter
- Benang : 6 buah gulung besar
- Benang obras : 3 pasang
- Benang bordir : 9 pasang
- Karet elastik : 48 meter

Bahan baku Order Sefty stock


Kain 192 meter 10 meter
Benang jahit 6 buah 2 buah
Benang obras 3 pasang 2 pasang
Benang bordir 9 pasang 3 pasang
Karet elastik 48 meter 3 meter

5) Periode ke-5
Jumlah produk : 65 mukena
Kebutuhan bahan baku :
- Kain : 260 meter
- Benang : 8 buah gulung besar
- Benang obras : 4 pasang
- Benang bordir : 13 pasang
- Karet elastik : 65 meter

Bahan baku Order Sefty stock


Kain 260 meter 5 meter
Benang jahit 8 buah 2 buah
Benang obras 4 pasang 1 pasang
Benang bordir 13 pasang 5 pasang
Karet elastik 65 meter 2 meter

10. Pengawasan kualitas produk


a) Perencanaan kualitas : dengan bahan yang bagur bordiran yang rapih dan warna
bermacam-macam. Warna borditan hanya satu warna.
b) Pengendalian kualitas : setelah dilihat ternyata mukena dengan bordiran hanya
satu warna keliahatan belum menarik, dan bordiranpun tidak tebal walaupun rapi
tetap terlihat belum sempurna.
c) Perbaikan kualitas : mukena kini di beri bordiran dengan 2-3 warna agar terlihat
lebih indah dan menatik, bordiranpun kami pertebal dan ada bunga tempel pada
bordiran.

ASPEK MANAJEMEN

1) Planing/perencanaan
a) Anggaran Biaya Produksi
Prod Bahan baku Jumlah Harga Anggaran Total
bahan baku satuan biaya
1. Kain 60 meter Rp. 15.000,- Rp. 900.000,- Rp. 928.500,-
Benang jahit 2 buah Rp. 2.000,- Rp. 4.000,-
Benang obras 1 pasang Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
Benang bordir 3 pasang Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-
Karet elastik 15 meter Rp. 500,- Rp. 7.500,-
2. Kain 128 meter Rp. 15.000,- Rp. 1.920.000,- Rp. 1.978.000,-
Benang jahit 4 buah Rp. 2.000,- Rp. 8.000,-
Benang obras 2 pasang Rp. 2.000,- Rp. 4.000,-
Benang bordir 6 pasang Rp. 5.000,- Rp. 30.000,-
Karet elastik 32 meter Rp. 500,- Rp. 16.000,-
3. Kain 96 meter Rp. 15.000,- Rp. 1.440.000,- Rp. 1.478.000,-
Benang jahit 2 buah Rp. 2.000,- Rp. 4.000,-
Benang obras 1 pasang Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
Benang bordir 4 pasang Rp. 5.000,- Rp. 20.000,-
Karet elastik 24 meter Rp. 500,- Rp. 12.000,-
4. Kain 192 meter Rp. 15.000,- Rp. 2.880.000,- Rp. 2.967.000,-
Benang jahit 6 buah Rp. 2.000,- Rp. 12.000,-
Benang obras 3 pasang Rp. 2.000,- Rp. 6.000,-
Benang bordir 9 pasang Rp. 5.000,- Rp. 45.000,-
Karet elastik 48 meter Rp. 500,- Rp. 24.000,-

5. Kain 260 meter Rp. 15.000,- Rp. 3.900.000,- Rp. 4.021.500,-


Benang jahit 8 buah Rp. 2.000,- Rp. 16.000,-
Benang obras 4 pasang Rp. 2.000,- Rp. 8.000,-
Benang bordir 13 pasang Rp. 5.000,- Rp. 65.000,-
Karet elastik 65 meter Rp. 500,- Rp. 32.500,-

b) Anggaran Biaya Tenaga Kerja


Bulan Tarif upah Jumlah Jam Biaya tenaga
perhari karyawan kerja kerja
(26 hari)
1. Rp. 25.000,- 4 orang 6 jam Rp. 650.000,-
/orang
Total Rp. 2.600.000,-
c) Biaya Overhead Pabrik
Bulan Biaya overhead pabrik Jumlah
Listrik perlengkapan Bensin anggaran
1. Rp. 150.000 Rp. 52.000,- Rp. 20.000,- Rp. 222.000,-
Ket : perlengkapan gunting, metline, penggaris, kapur.

Akhir
Bulan Biaya produksi Total
BBB BTK BOP
1. Rp. 928.500,- Rp. 2.600.000,- Rp. 222.000,- Rp. 3.750.000,-
2. Rp. 1.978.000,- Rp. 2.600.000,- Rp. 222.000,- Rp. 4.800.000,-
3. Rp. 1.478.000,- Rp. 2.600.000,- Rp. 222.000,- Rp. 4.800.000,-
4. Rp. 2.967.000,- Rp. 2.600.000,- Rp. 222.000,- Rp. 5.789.000,-
5. Rp. 4.021.500,- Rp. 2.600.000,- Rp. 222.000,- Rp. 6.843.000,-

6. Organizing

Kepala (Pemilik) dan


bendahara

Bagian pemasaran

karyawan

Bagian menjahit Bagian membordir Bagian obras dan


packing

7. Actuiting
Sebagai pemilik saya selalu melihat bagaimana kerja karyawan, dan saya senantiasa
selalu siap mendengarkan keluhan-keluhan karyawan. Setiap ada waktu luang saya
akan membawa karyawan untuk pergi rekreasi. Karyawan harus mampu
menyelesaikan target yang telah di tentukan. Apabila ada pesanan borongan dalam
jumlah banyak otomatis upah karyawan juga akan bertambah (mendapat bonus).
8. Controling :
Yang saya pilih adalah pengendalian bersama yaitu pengendalian yang di lakukan
pada saat proses produksi berjalan, jadi jika ada kesalahan saat pembuatan bisa
langsung dibenarkan.

ASPEK SUMBERDAYA MANUSIA

1. Jumlah karyawan hanya 4 orang, karena ini termasuk bisnis kecil (1 orang sebagai
packing dan mengobras, 2 orang membordir dan 1 orang memotong pola dan
menjahitnya). Jumlah produksi yang di hasilkan setiap hari 3 buah mukena namun
bisa mencapai 5 buah bila menjelang hari raya.
Karna skala usaha dan modal kecil jadi merekrut karyawanpun tidak banyak hanya 4
orang.
Analisis jabatan
Tugas kepala dan bendahara : kepala melihat atau mengontrol pekerjaan para
karyawan, disini kepala dan bendahara oleh saya sendiri karena ini bisnis kecil jadi
tidak memerlukan banyak karyawan. Bendahara bertugas menghitung segala
pengeluaran biaya produksi, serta mengitung laba yang di dapat.
Bagian pemasaran : dilalukan oleh saya sendiri, karena tidak ada karyawan di bagian
ini.
Bagian menjahit : bertugas memotong pola dan menjahit mukena.
Bagian membordir : bertugas hanya membordir mukena
Bagian mengobras dan packing : bertugas mengobras, dan menyetrika mukena yang
sudah jadi terus mengepaknya.
Spesifikasi jabatan
Tidak ada syarat di pekerjaan ini, siapapun asal mempunyai keahlian dibidangnya bisa
bekerja di konveksi ini.
Produktifitas
Efektif : melakukan pekerjaan harus dengan benar dan rapi
Efisien : pekerjaan dilakukan gtepat waktu dengan jumlah yang telah di tentukan,
disini menghemat paling menghemat perlatan atau menjaganya agar tida cepat rusak.
Kompensasi
Kompensasi finansial : apabila pencapaian laba melebihi target maka tentu saja
karyawan akan mendapatkan bonus secara rata.
Non finansial : agar karyawan tidak merasa jenuh maka akan di adakan rekreasi setiap
4 bulan sekali, supaya kerja mereka semakin semangat.
K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)
karyawan disini diberikan masker untuk bekerja, supaya terhindar dari debu yang
dihasilkan dari gulungan benang dan kain.
2. Karyawan akan diberhentikan apabila sering bolos tanpa alasan, pekerjaan banyak
yang di tunda sehingga produksi terbengkalai dan apabila menderita sakit
berkepanjangan atau bahkan karyawan meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai