Anda di halaman 1dari 4

HASIL WAWANCARA DENGAN PENGUSAHA SABLON

Pada hari senin tgl 18/03/2019 kelas X IPA 1 akan mewawancarai salah satu pengusaha sablon di daerah
singaparna (TAMFARIS). Dalam wawancara ini kami akan mengajukan beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan kegiatan usaha sablon tersebut. Kemudian kami akan menyimpulkan hasil dari
wawancara nanti. Pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan adalah sebagai berikut:

-Mengapa anda tertarik dengan usaha sablon yang anda geluti sekarang ini?

Jawaban: karena saya sudah mempelajari dan menguasai teknik sablon yang saya pelajari dari teman
saya. Dan karena saya sudah memiliki teknik pemasaran untuk usaha sablon. Maka saya terjun ke dalam
usaha sablon ini.

-Berapakah modal awal yang anda gunakan untuk membuat usaha sablon anda?

Jawaban: modal awal saya untuk membuka usaha sablon ini adalah Rp. 2.000.000.

-Untuk apa saja modal awal yang anda gunakan?

Jawaban: pertama saya membeli peralatan sablon seperti screen, tinta, dan baju sebagai media sablon.

-Apakah pada saat itu anda sudah memiliki pegawai?

Jawaban: pada saat itu saya belum memiliki pegawai, karena usaha saya belum berkembang.

-Berapa waktu yang dibutuhkan agar usaha anda bisa berkembang seperti saat ini?

Jawaban: saya membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk berkembang seperti saat ini. Ini di karenakan
saya sudah mempunyai partner usaha di bidang sablon. Jadi, jika partner saya sedang banyak orderan,
maka separuh orderan tersebut di berikan ke saya.

-Sistem pemasaran apa saja yang anda gunakan?

Jawaban: selain mendapat order dari partner usaha, disini saya juga menerapkan sistem pemasaran jasa
sablon digital dan manual secara online. Karena jaka saya selalu mengandalkan partner saya, maka usaha
sya akan tergantung pada partner saya tersebut. Makannya saya membuat iklan melalui media internet,
dan menggunakan berner yang di letakan di pinggir jalan dekat usaha saya agar orang yang melintas bisa
melihat iklan tersebut.

-Apa kendala anda pada saat melakukan usaha tersebut?

Jawaban: kendala yang terjadi pada saat saya memulai usaha adalah keterbatasan tenaga kerja, karena
pada saat saya memulai usaha ini saya melakukannya seorang diri, jadi jika seang ada orderan membuat
sablon saya tidak bisa menerima terlalu banyak orderan tersebut.

-Berapa banyak karyawan anda saat ini?

Jawaban: saat ini saya memiliki 6 orang karyawan.

-Bisa anda sebutkan tugas apa saja yang dilakukan oleh karyawan anda?

Jawaban: 2 orang karyawan bertugas untuk melakukan penyeblonan, 2 orang melakukan pengepresan
baju yang sudah di sablon agar sablonan menjadi kuat, 2 orang lagi bertugas melipat baju hasil sablonan
dan memasukan kedalam plastik.

-Lalu siapa yang bertugas membeli peralatan sablon jika peralatan sablon seperti tinta, baju
dan plastiknya habis?

Jawaban: jika baju, tinta dan plastik habis, saya sendiri yang membeli barang tersebut agar saya tau
perkembangan harga yang terjadi pada barang tersebut. Dan untuk meminimalkan terjadinya
penyelewengan dana pembelian.

-Apakah pemasukkan dan pengeluaran yang terjadi pada usaha anda anda catat?

Jawaban: kalau soal mencatat pemasukan dan pengeluaran yang terjadi pasti selalu saya catat, karena
kalau tidak dicatat maka saya tidak akan tahu berapa pendapatan, pengeluaran dan untung yang saya
dapat.
-Lalu berapakah omset atau pendapatan anda dalam sebulan?

Jawaban: kalo soal pendapatan si tergantung yah, pendapatan saya sekitar Rp. 30.000.000 – 50.000.000.
tergantung banyak atau tidaknya pesanan.

-Lalu berapa keuntungan yang anda dapat?

Jawaban: keuntungan yang saya dapat yaitu sekitar Rp. 3.000.000 – 7.000.000 setelah dipotong gaji
karyawan, pembelian bahan baku sablon, dan listrik.

-Dengan sistem apa anda menggaji karyawan anda?

Jawaban: saya menggaji karyawan saya dengan cara memberikan gaji setiap 2 minggu sekali.

-Apakah gaji tersebut tetap atau tergantung banyak nya order yang didapat?

Jawaban: saya menggajinya secara tetap, jika sedang banyak order maka saya akan memberi sedikit
bonus kepada mereka.

Pada hasil wawancara yang kami lakukan diatas, dapat disimpulkan bahwa apa yang dilakukan
oleh pengusaha sablon tersebut sudah menggunakan SIA seperti, mencatat semua pemasukan
dan pengeluaran, dan sistem pemasarannya juga sudah bagus karena menggunakan partner
usaha dan lewat media internet dan menggunakan banner untuk mengembangkan usaha dan
memperkenalkan usahanya kepada publik. Sangat sedikit sekali peluang terjadinya korupsi pada
usaha ini, karena setiap pembelian barang di lakukan oleh pengusahanya sendiri. demikianlah
hasil wawancara dan kesimpulannya.

URUTAN CARA MENYABLON

1. Desain gambar terlebih dahulu, alat nya (komputer,printer,aplikasi corel)


2. Pembuatan screen film (cairan diasol dan screen film)
3. Tahap pengadukan, alat nya (spatula dan wadah)
4. Tahap pengeringan alat, (hair dryer)
5. Lalu yang terakhir tahap kemasan.

Anda mungkin juga menyukai