Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL SURVEY

AL FARIS BAKERY
JALAN ALFALAH II NO. 30, MEDAN TIMUR

OLEH :

1. AKBARUDDINSYAH DAULAY 1705160228


2. BAYU AGA WARDAHA 1705160246
3. DWI SUHARTINI 1705160261
4. FADILA EVA TRISNA 1705160245
5. MUHAMMAD FARHAN 1705160229
6. MUHAMMAD RIZKI 1705160253

KELAS : 5 E MANAJEMEN PAGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan survey ini. Sholawat dan salam tidak lupa penulis sampaikan kepangkuan
baginda Rasulullah SAW yang telah membawa risalah untuk umat manusia.
Adapun laporan yang ditulis adalah “Laporan Survey Al Faris Bakery”.
Atas semua bantuan dan bimbingan dari semua pihak penulis serahkan
kepada Allah SWT, semoga Allah dapat membalas dengan rahmat yang
berlimpah ganda. Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, justru itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya harapan penulis, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pembaca, terutama bagi penulis
sendiri.

Medan, 31 Oktober
2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Visi, Misi, Tujuan
c. Manfaat
Bab II Organisasi dan Manajemen
a. Nama Usaha
b. Struktur Organisasi
c. Deskripsi Tugas
Bab III Strategi Kewirausahaan
a. Strategi yang Dijalankan Usaha yang Disurvey
b. Perubahan Usaha
Bab IV Operasional Perusahaan
a. Bahan Baku/Bahan Pembantu
b. Peralatan dan Perlengkapan
c. Proses Produksi
d. Jenis-Jenis Produk yang Dihasilkan
Bab V Kesimpulan dan Saran
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Survei adalah metode dalam penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),
tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya
dengan menggunakan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan
sebagainya (perlakuan tidak dalam seperti eksperimen).
Di dalam suatu penelitian ada beberapa tahap kegiatan yang harus
dilalui untuk mencapai hasil akhir yang handal. Tahap itu mencakup :
persiapan, pembuatan kuisioner, pengumpulan data dan analisis data
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Dari kesimpulan sampailah
kepada saran, yang dapat digunakan sebagai masukan yang berguna
untuk mengambil keputusan. Mutu suatu penelitian tergantung dari mutu
tiap tahap tersebut, dimana kegiatan yang satu dan yang lainnya tidak
dapat dipisahkan dan saling berkaitan.
Dalam laporan ini kami akan membahas mengenai proses usaha
pembuatan roti serta bagaimana strategi kewirausahaan yang digunakan
dalam usahanya sehingga dapat bertahan selama puluhan tahun. Tujuan
penulis melakukan survey adalah untuk memenuhi tugas strategi
kewirausahaan. Alasan penulis melakukan survey di lokasi tersebut
adalah karena lokasinya dekat dengan kampus dan penulis juga sudah
pernah berkunjung ke toko roti untuk membeli roti.
Pada awalnya, usaha roti ini didirikan oleh Bapak Suheldy Satyan.
Usaha roti ini di beri nama Al Faris Bakery. Al Faris Bakery didirikan
karena Bapak Suheldy Satyan telah pensiun dari salah satu Bank Swasta.
Lalu beliau diajak oleh salah satu rekannya untuk mendirikan sebuah
usaha roti. Al Faris Bakery telah berdiri selama 30 tahun. Al Faris
Bakery terletak di Jalan Alfalah II No. 33 Kecamatan Medan Timur.
b. Visi, Misi, Tujuan
Visi Al Faris Bakery adalah
- Menjadi produsen roti terbesar di kota Medan yang
menghasilkan produk bakery yang fresh, halal dan menyehatkan
bagi masyarakat.
- Menjadi produsen kue yang unggul dengan kualitas dan cita
rasanya.

Misi Al Faris Bakery adalah


- Secara terus menerus mengembangkan produk yang tersedia di
Al Faris Bakery.
- Menggunakan bahan-bahan dan mesin berkualitas serta
menghasilkan produk dengan memperhatikan kesehatan dengan
cita rasa demi kepuasan pelanngan.
- Secara terus menerus menambah sumber daya manusia yang
berkualitas demi meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
- Secara terus menerus menambah jaringan kerja sama dengan
pihak lain.
- Menjaga kualitas dan terus berinovasi.
- Memberikan harga produk yang terjangkau bagi masyarakat.

Tujuan Al Faris Bakery adalah


- memperoleh suatu keuntungan dan pendapatan dari usaha
mandiri yang di dirikan untuk mensejahterahkan pemilik dan
tenaga kerja.
- Mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan produk roti yang
ditawarkan.
- Memperoleh kepercayaan yang optimal dari konsumen, sehingga
dengan adanya kepercayaan yang diberikan diharapkan usaha
yang telah dijalankan dapat lebih berkembang.

c. Manfaat
Selain praktis sebagai kudapan sarapan atau cemilan di kala santai,
roti juga memiliki segudang manfaat untuk tubuh Anda. Penelitian
menunjukkan 100 gram roti bisa memberikan lebih banyak energi,
karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan besi dibandingkan 100
gram nasi putih.
Roti dibedakan atas roti tawar dan roti manis. Roti tawar terdiri
dari roti putih dan roti gandum. Sedangkan roti manis memiliki ragam
variasi isi, seperti selai kacang, strawberry, coklat, susu, daging, keju,
pandan, dan lainnya.
 
Roti mengandung zat bermanfaat, seperti vitamin B1, vitamin
B2, dan niasin serta sejumlah mineral berupa zat besi, yodium, kalsium,
dan kandungan mineral lainnya. Tingginya kandungan serat dalam roti
gandum juga sangat baik untuk sistem pencernaan. Selain itu, roti
gandum juga mengandung antioksidan dan fitoestrogen yang baik untuk
mencegah penyakit jantung dan kanker. 
BAB II
ORGANISASI DAN MANAJEMEN

a. Nama Usaha : Al Faris Bakery


Alamat ; Jalan Al Falah II No. 33, Kecamatan
Medan
Timur
b. Struktur Organisasi

Suheldy Satyan

Adji Fadhillah

Ucok Parman Bambang Dani

Marni Sinta Legi

c. Deskripsi Tugas
- Suheldy Satyan sebagai pemilik toko.
- Adji Fadhillah sebagai supervisor yang bertugas mengawasi
proses produksi.
- Ucok dan Marni sebagai karyawan yang bertugas di mesin
adonan untuk pembuatan roti.
- Parman dan Sinta sebagai karyawan yang bertugas untuk
mencetak kue.
- Dani sebagai karyawan yang bertugas untuk mengawasi proses
pembakaran roti.
- Bambang dan Legi sebagai karyawan yang bertugas untuk proses
menghias kue dan pengemasan kue.

BAB III
STRATEGI PEMASARAN

A. Strategi yang dijalankan usaha yang di survei


Strategi pemasaran yang dijalankan “Al Faris Bakery” adalah bagaimana
mereka memanfaatkan segala potensi yang ada untuk mengembangkan usaha
tersebut, usaha ini sudah berjalan sudah kurang lebih sudah 30 tahun, awalnya usaha
ini dijalankan oleh Bapak Suheldy Satyan dengan ilmu manajemen seadanya dan
menjadikan usaha ini menjadi usaha yang menjanjikan, jadi dulunya pemasaran yang
dilakukan Bapak Suheldy adalah dengan cara Personal Selling dimana dulunya bapak
ini yang memproduksi roti lalu menjualnya dengan sendiri dan langsung turun
kelapangan. Dan sekarang sudah mulai menemukan ide-ide menarik dimana Bapak
tersebut yang memproduksi roti lalu ada mitra yang membantu dalam memasarkan
rotinya. Salah satu mitranya adalah gerobak roti, dimana pihak roti mengambil
berbagai macam dan jenis roti yang di produksi bapak tersebut lalu gerobak roti itu
memasarkan ke segala daerah di Medan dengan gerobak tersebut.
Dan sekarang Usaha “Al Faris Bakery” memanfaatkan segala potensi dengan
maksimal dengan menggunakan cara pemasaran yang lebih modern, yang di
kembangkan oleh anak bapak itu sendiri, anaknya mengembangkan pemasaran
dengan cara yang modern yaitu sudah memasarkan ke kantin sekolah, mini market,
warung-warung, dan lain-lain. Dan secara tidak langsung usaha ini sudah
menjalankan marketing dengan strategi Sales Promotion. Dan strategi yang
digunakan untuk menunjang volume produksi adalah pihak usaha “Al Faris Bakery”
memberikan sewa gerobak roti bagi orang yang ingin berusaha dan tidak memiliki
gerobak roti tersebut, jadi itu adalah salah satu strategi pihak usaha “Al Faris Bakery”
untuk menunjang volume produksi roti, dikarenakan semakin banyak armada gerobak
roti semakin banyak pulak permintaan roti tersebut dan akan berpengaruh terhadap
pendapatan perusahaan.
Jadi dengan metode tersebut usaha “Al Faris Bakery” dapat memproduksi kurang
lebih 4.000 – 5.000 kue per harinya, dan itu adalah sebuah pencapaian yang luar
biasa.
B. Perubahan Usaha
Perubahan Usaha yang dilakukan usaha “Al Faris Bakery” tidak signifikan ,
jadi tidak ada perubahan yang mencolok dari usaha roti tersebut, pada awal
berdirinya usaha ini proses produksi yang dilakukan masih menggunakan proses
manual, dari mulai pengadonan, pemotongan, pembakaran, sampai menjadi roti
yang siap dijual. Beberapa tahun belakangan ini usaha “Al Faris Bakery” sudah
menggunakan beberapa mesin yang digunakan untuk proses pembuatan roti
seperti mesin mixer. Tempat produksi awal “Al Faris Bakery” berada di Jl.
Alfalah I, namun karena keterbatasan tempat maka tempat produksi dipindahkan
ke Jl. Alfalah II. Jumlah karyawan yang semulanya hanya 4orang sekarang sudah
8 orang dan produksi yang semulanya hanya 1000-1500 unit perhari sekarang
sudah sampai 4000-5000 perhari.
BAB IV
OPERASIONAL PERUSAHAAN

A. BAHAN BAKU
1. Bahan Utama
 Tepung Terigu
 Air
 Mentega
 Garam
 Gula
 Pengembang
 Susu
 Pelembut
 Telur
2. Bahan Pembantu
 Topping (coklat, keju, strawberry, kelapa, pisang, bluberry, abon,
srikaya, kacang hijau, melon, nanas, kacang hitam, dll)
 Tepung gula
A. Peralatan dan Perlengkapan
 Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang bahan roti atau adonan roti.
 Gelas ukur
Gelas ukur ini digunakan untuk mengukur bahan baku yang berbentuk
cair.
 Mangkuk
Mangkuk digunakan sebagai tempat menaruh bahan atau adonan.
 Mixer
Mixer digunakan untuk mengaduk bahan sampai menjadi adonan roti.
 Meja kerja
Meja kerja digunakan untuk tempat persiapan bahan-bahan roti dan untuk
membuat atau membentuk roti.
 Rolling pin
Rolling pin digunakan untuk menggilas atau memipihkan adonan roti.
 Scrapper dough
Scrapper dough adalah alat yang terbuat dari plastik atau stenlis
digunakan untuk memotong adonan agar menghasilkan potongan yang
rata.
 Pipping bag
Pipping bag atau plastik segi tiga biasa digunakan untuk membantu
dalam pemberian topping atau filling, jika diperlukan.
 Loyang
Loyang digunakan sebagai tempat untuk menaruh adonan roti untuk
kemudian dipanggang.
 Proof box
Proof box adalah tempat peragian atau fermentasi (mengistirahatkan
adonan) yang bersuhu panas dan lembab hal ini dapat membantu agar
adonan tidak membentuk kerak tebal.
 Oven
Oven digunakan untuk memanggang adonan roti menjadi roti yang
matang dan siap di makan.

B. Proses Produksi
C. Jenis-jenis Produk Yang Dihasilkan
 MOCCA
 MELON
 KELAPA
 KACANG HIJAU
 KACANG HITAM
 KELAPA COKLAT
 COKLAT TABUR
 COKLAT
 PISANG
 NANAS
 ABON
 KEJU COKLAT
 KEJU PISANG
 KEJU KELAPA
 BLUEBERRY
 STRAWBERRY
 SRIKAYA

D. Daftar Gambar
E. Daftar Pertanyaan
 Apa nama brand yang kalian observasi?
 Sejak kapan brand tersebut dibentuk?
 Apa latar belakang berdirinya?
 Berapa banyak pegawai yang dimiliki?
 Siapa saja mitranya?
 Bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan?
 Alay apa saja yang diperlukan?
 Kapan melakukan pembelian bahan baku tersebut?
 Berapa jenis produk yang diproduksi?
 Berapa banyak produk yang dihasilkan dalam sehari?
 Bagaimana cara pembuatannya?
 Bagaimana cara pengemasannya?
 Berapa banyak produk yang diambil oleh reseller dalam sehari?
 Bagaimana sistem pemberian upah kerja karyawan dan reseller?
 Bagaimana cara mempertahankan produksi perharinya?
 Berapa harga tiap jenis produk?
 Berapa banyak produk yang dijual dalam sehari?
 Berapa omzet yang dihasilkan dalam sehari?
 Apakah usaha ini mempunyai cabang?dan dimana cabang tersebut?
 Apa yang dapat membuat usaha ini dapat bertahan?
 Apa pesan yang didapat oleh wirausahan yang akan memulai usaha?

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
“Al Faris Bakery” berdiri sejak tahun 1989, berdirinya “Al Faris
Bakery” karena Bapak Suheldy Satyan telah pensiun dari salah satu bank swasta
dan Bapak Suheldy diajak oleh temannya untuk membuka usaha roti, awal
produksi roti tersebut dibuka dijalan Al-falah I lalu dikarenakan keterbatasan
tempat maka toko “Al Faris Bakery” berpindah tempat ke jalan Al-falah II
sampai saat ini. Pabrik roti yang dimiliki oleh Bapak Suheldy Satyan awalnya
mempunyai 4 karyawan lalu bertambah menjadi 8 karyawan. Bahkan “Al Faris
Bakery” saat ini dapat memproduksi 5000 unit roti dalam satu hari.
B. Saran
Saran dari kami untuk usaha “Al Faris Bakery” adalah untuk lebih
memaksimalkan sumber daya yang ada dari mulai sumber daya manusia dan
lebih memaksimalkan fungsi manajemen di dalam usaha tersebut, kami melihat
masih banyak peluang untuk lebih mengembangkan usaha tersebut yang akan
nantinya dapat memaksimalkan penghasilan dari usaha tersebut. Dan kami
sepakat bahwa jika ingin lebih mengembangkan usaha “Al Faris Bakery” , pihak
pimpinan usaha harus mempunyai struktur organisasi yang jelas dan lebih
menyebarluaskan pemasaran bukan hanya untuk wilayah medan tetapi antar luar
kota bahkan luar provinsi, itu yang nantinya akan menjadikan usaha “Al Faris
Bakery” akan berkembang, dan ingin mencapai ke arah sana pihak usaha “Al
Faris Bakery” harus menggeluti bidang IT, karena itulah yang akan
menyambungkannya ke berbagai wilayah, dan akan lebih rapi dalam
menjalankan usaha “Al Faris Bakery” .

Anda mungkin juga menyukai