Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


“Permintaan dan Penawaran Barang ”
DI SUSUN OLEH:
I Kadek Agus Sedana Yasa

FAKULTAS EKONOMI Prodi Akutansi ( A )


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
LUWUK
Tahun Akademik 2014 / 2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
atas rahmat dan karunianya lah, maka pada akhirnya penulis bisa menyelesaikan
tugas akhir semester dua berbentuk Makalah ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembim
bing khususnya yang berkaitan dengan tugas ini, yakni Ibu Lenny Possumah SE
M.M karena berkat beliaulah maka kini tugas ini dapat terselesaikan.
Selain
itu, dukungan dari semua pihak termasuk teman - teman telah bisa mendorong
penulis agar bisa menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terim
a kasih.
Penulis sadar
Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi kinerja yang lebih baik kedepannya.

Agustus, 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………….i
Daftar Isi………………………………………………………………………………ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
C. Tujuan Makalah………………………………………………………………1
D. Manfaat Makalah..……………………………………………………………1
Bab II Pembahasan…………………………………………………………….……..
1. Permintaan
A. Pengertian Permintaan……………………..…………………………..3
B. Hukum Permintaan……………………………………………………..3
C. Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan……………………………..3
D. Kurva Permintaan………………………………………………………4
E. Elastisitas Permintaan…………………………………………………..7
2. Penawaran………………………………………………………………………..
A. Pengertian Penawaran…………………………………………………11
B. Hukum Penawaran……………………………………………………..12
C. Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran……………………………..12
D. Kurva Penawaran……………………………………………………….13
E. Elastisitas Penawaran…………………………………………………..17
Bab III Penutup………………………………………………………………….………
A. Simpulan………………………………………………………………...………..20
B. Saran……………………………………………………………………….……..20
Daftar pustaka……………………………………………………………………..........22

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di setiap transaksi perdagangan dalam ekonomi pasti terdapat suatu permintaan
(demand), penawaran (supply), harga dan kuantitas akan suatu barang atau jasa yang
saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Permintaan dan penawaran akan
saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan
kuantitas (jumlah barang). Akan selalu ada konsep Permintaan dan Penawaran
disetiap nadi perekonomian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kita bisa memahami konsep permintaan dan penawaran serta
menganalisanya dalam kehidupan sehari – hari
2. Apa itu permintaan, penawaran, kurva dan elastisitas?
C. Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk mengetahui seberapaauh kita mampu
mengaplikasikan konsep permintaan dan penawaran meski dimulai dari sudut yang
sempit.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penulisan ini antara lain :
1. Bagi Penulis, sebagai bukti dari pengumpulan tugas Mahasiswa yang dapat di pe
rtanggung jawabkan penulis baik kepada pribadi maupun orang lain.
2. Bagi Peneliti lain, laporan ini bisa di jadikan acuan atau referensi bilamana pen
ulis lain ingin membuat tulisan yang sejenis.
3. Bagi Lingkungan Akademik,
laporan ini bisa di jadikan koleksi umum perpustakaan agar bisa menjadi bahan
ataupun contoh dari makalah - makalah lain.
4. Bagi Umum, Makalah ini bisa di jadikan gambaran - gambaran umum maupun
sampel untuk pemahaman anda.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Permintaan

A. Pengertian Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.

B. Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila
harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah
barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia
diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap
tetap).

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

 Perilaku konsumen / selera konsumen


Misalnya pada Saat ini handphone yang sedang trend dan banyak di beli oleh konsumen, terutama para
muda - mudi adalah handphone merk blackberry. Akan tetapi beberapa tahun mendatang mungkin
blackberry sudah dianggap kuno. Ini bisa terjadi karena adanya perubahan dan perkembangan
teknologi dari waktu ke waktu yang semakin pesat.
 Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Misalnya jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan
turun permintaannya.
 Pendapatan atau penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, akan
tetapi jika pendapatan orang tersebut rendah maka orang tersebut mungkin akan menghemat
pemakaian barang yang dibelinya, agar jarang membeli barang tersebut.
 Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika
harganya masih rendah misalnya seperti perhiasan emas dan bahan bakar minyak (BBM).
 Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika pencemaran atau polusi udara akibat asap atau debu yang ditimbulkan dari kebakaran hutan
atau meletusnya gunung berapi, maka produk masker pelindung akan sangat laris dan di beli oleh
masyarakat. Ini dikarenakan fungsi atau kegunaan dari barang tersebut sangatlah penting untuk
kesehatan tubuh agar terhindar dari polusi udara dan infeksi pernafasan .
Misalnya Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan konsumen terhadap belewah, timun suri, cincau,
sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya. Ini
dikarenakan banyaknya orang yang mengkonsumsi barang tersebut.

D. Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang
tertentu dengan jumlah barang yang diminta pembeli. Dengan menggunakan skedul permintaan, besarnya
permintaan barang dan jasa pada berbagai tingkat harga dapat diketahui dengan mudah.
Dalam menganalisis permintaan perlu diketahui perbedaan antara dua istilah yaitu permintaan dan
jumlah barang yang diminta. Permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan. Jadi permintaan
menggambarkan keadaan keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun
jumlah barang yang diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Untuk
menggambarkan kurva permintaan tolok ukur yang digunakan adalah faktor harga. Faktor-faktor lain
dianggap tetap atau konstan.
Untuk lebih jelasnya, simaklah model skedul dan kurva permintaan berikut.

Skedul Permintaan

Kurva Permintaan

Kurva permintaan mempunyai slope negatif, artinya bergerak dari kiri atas ke arah kanan bawah. Hal ini
dapat dilihat pada kurva 5.1 yang menunjukkan turunnya harga barang X dari 600 menjadi 500,
mengakibatkan bertambahnya jumlah barang yang diminta dari 40 unit menjadi 50 unit (titik A berpindah
ke titik B sepanjang kurva D) dan seterusnya. Semakin turun harganya, jumlah barang yang diminta
semakin banyak, sehingga kurva bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Pergerakan sepanjang kurva
permintaan menunjukkan bahwa bertambah atau berkurangnya permintaan terhadap suatu barang
disebabkan oleh perubahan harga barang itu sendiri.
Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang dilakukan oleh
individu dan permintaan yang dilakukan oleh semua individu dalam pasar. Sejauh yang telah dijelaskan
pada di atas adalah kurva permintaan individu. Untuk memperoleh permintaan pasar, kita dapat
menjumlahkan permintaan individu-individu dalam pasar.
Contoh permintaan individu dan permintaan pasar dapat kalian perhatikan berikut ini.

Model Skedul Permintaan individe dan Pasar

Model Kurva Permintaan ali

model kurva permintaan ade

Model kurva permintaan pasar


E. Elastisitas Permintaan
Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan
atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang
mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka
dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas
Pendapatan”.
 Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan
harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah
barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum
permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai
perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga
disebut koefisien elastisitas permintaan.
 Rumus perhitungan
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang
terhadap perubahan harga barang tersebut.Angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga
atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan Ed.
Adapun rumusnya :
Ed
Atau
Ed = Atau Ed =
Keterangan :
Qo=Jumlah barang yang diminta sebelum perubahan
Q1 = Jumlah barang yang diminta Sudah ada perubahan
Po = Harga barang sebelum perubahan
P1 = Harga seletah perubahan
∆Q = Selisih barang yang diminta
∆P = Selisih harga barang
Contoh :
Jika harga televisi berwarna turun dari Rp 1.000.000,00 menjadi Rp 800.000,00 maka permintaan
meningkat dari 20 unit menjadi 40 unit, maka elastisitasnya adalah ……..
Jawab:
Po = Rp 1.000.000,00 Qo = 20 unit
P1 = Rp 800.000,00 Q1 = 40 unit
Ed = = : = x = 3
Haruslah diingat, elastisitas permintaan harus digambarkan dengan angka negative sebagai tanda adanya
hubungan negative antara perubahan harga dengan permintaan.
Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang
apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau
dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat penghubung
diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat dihitung
berdasarkan pada rumus berikut:
Es =
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain,
maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi
dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang
lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan
penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif,
misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging
sapi dan sebaliknya
Elastisitas Pendapatan
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang
sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan
pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (E Y) dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut
Ey =
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang
diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang
normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta,
maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan
barang inferior atau giffen.[1][1]
 Jenis-jenis elastisitas permintaan
 Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang
diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa
berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang
permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang
tersedia tetap terbatas),
 Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase
perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan.
Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai
makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung
tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak
akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki
keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
 Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase
perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis
permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga
belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
 Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan
harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan
ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang
penggantinya.
 Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup
membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan
permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang
permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu
barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau
diproduksi oleh produsen yang berbeda.[2][2]

 Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan


Ada beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
 Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
 Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
 Jenis barang dan pola preferensi konsumen
 Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu
penggunaan barang tersebut

2. Penawaran

A. Pengertian Penawaran

Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

B. Hukum Penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin
sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan
keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan
demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi
penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)

 Biaya produksi dan teknologi yang digunakan


Jika biaya produksi atau pembuatan suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk
lebih sedikit dengan harga jual yang mahal, ini terjadi karena produsen takut produk tersebut tidak laku
terjual dan produk tidak mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis.
Dengan adanya teknologi yang canggih dalam memproduksi barang tersebut bisa menyebabkan
pemangkasan atau penghematan biaya produksi suatu produk sehingga memicu penurunan harga
terhadap produk yang dihasilkan.
 Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual
produknya dengan keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Sedangkan jika perusahaan
ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan
tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen
terhadap produk tersebut.
 Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi. Karena dengan naiknya pajak maka
biaya yang dikeluarkan oleh produsen atau perusahaan terhadap produk yang di produksi akan naik
sehingga produsen atau perusahan tersebut mau tidak mau harus menaikan harga jual kepada
konsumen. Sehingga akibatnya permintaan konsumen terhadap produk tersebut akan turun
dikarenakan harga produk tersebut mengalami kenaikan harga.
 Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang
beralih ke produk yang lebih murah tersebut. Sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya
penawaran pun dikurangi oleh produsen dikarenakan produk tersebut kurang begitu laku dipasaran.
 Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan
memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan atau menjual lebih banyak
produknya, ketika harga naik akibat berbagai faktor ekonomi.

D. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga sesuatu barang tertentu
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Dalam kurva penawaran perlu dibedakan antara dua pengertian
yaitu penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan. Penawaran berarti keseluruhan kurva penawaran.
Adapun jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga
tertentu.
Untuk lebih jelasnya, simaklah model skedul dan kurva penawaran berikut.
Skedul dan kurva peawaran

skedul penawaran barang


*ralat jumlah yang diminta jadi jumlah yang ditawarkan

Kurva Penawaran
Kurva penawaran memiliki slope positif artinya kurva penawaran begerak dari kiri bawah ke kanan atas.
Ini berarti bahwa antara harga barang X dan jumlah penawaran barang X mempunyai hubungan searah.
Jadi, jika harga barang X mengalami kenaikan maka jumlah barang X yang ditawarkan akan bertambah,
dan sebaliknya jika harga barang X mengalami penurunan maka jumlah barang X yang ditawarkan akan
berkurang. Apabila kurva penawaran dua individu (individu yang dimaksud adalah penjual) dijumlahkan
maka kita akan men- dapatkan penawaran pasar (market supply).

Sama halnya dengan permintaan, penawaran terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua udut, yaitu
penawaran yang dilakukan oleh seorang penjual dan penawaran yang dilakukan oleh semua penjual dalam
pasar.
Penawaran pasar adalah jumlah sesuatu barang yang disediakan oleh semua penjual di pasar pada
berbagai tingkat harga. Untuk memperoleh penawaran pasar, kita dapat menjumlahkan penawaran para
penjual di pasar.

model skedul penawaran individu dan pasar

Dari skedul penawaran, bila penawaran Ita dan Robert dijumlah, maka akan didapat penawaran pasar.
Kurva penawaran masing-masing individu dan penawaran pasar dapat dilihat berikut ini.

model kurva penawaran Ita

model kurva penawaran Robert

Model kurva penawaran pasar


E. Elastisitas Penawaran
D
Elastisitas penawaran ialah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah
barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga.
Es =
Atau
ES = × Atau ES =
Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari korelasi yang positif
antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang yang diminta.
 Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas
permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas
uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjual bersedia menjual semua barangnya pada
satu harga tertentu.Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak
elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila
penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah
timggi.
Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis.Pada elastisitas uniter
apabila kurva tersebut bermula dari titik 0.kurva penawaran yang tidak elastis apabila
perubahan harga menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan
kurva penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative
besar terhadap penawaran.[3][4]
 Jenis-jenis elastisitas penawaran
 Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah
pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
 Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil
terhadap penawaran.
 Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan
perubahan harga.
 Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan
harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap
penawaran.
 Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai
berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai
pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.[4][5]
 Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran

1. Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambah
dengan segera bila terjadi perubahan harga sebaliknya barang hasil industri lebih
bersifat elastis.
2. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen sulit untuk
mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis.
Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen mampu mengubah biaya tetap maka
sifat penawarannya lebih elastis.
3. Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
4. Adanya terobosan untuk membuat barang baru.
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana
penawaran tersebut dianalisis
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan
jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga
waktu tersebut adalah:
 Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
 The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan
untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas
atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan
sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
 The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk
masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
Dimana Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan
yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah
jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan
berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia
diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap
tetap). Sedangkan Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga
dan waktu tertentu. Dalam Penawaran terdapat hukum yang berlaku yang disebut Hukum Penawaran
yang berbunyi “Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia
ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang
yang bersedia ditwarkan.” Selain itu, terdapat faktor – faktor yang mempengaruhui
permintaan penawaran barang dalam perekonomian, secara keseluruhan akan
mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran dan pada akhirnya titik
keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan ditemukan.
B. Saran – saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar, apabila pada
harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis dengan jumlah yang di
tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan
penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.

DAFTAR PUSTAKA
Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara
Yasinta. 2008. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Wordpress.com : yasinta
Chaeraniirm. 2012. Elastisitas Permintaan dan Penawaran. blogspot.com : chaeraniirma

Anda mungkin juga menyukai