NIM
: MARIYATUL QIBTIYAH
: 14230109
TUGAS
:4
TANGGAL
: 4/03/2016
3.
Perancangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara
tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan
biaya yang rendah. Untuk membuat sebuah produk biasanya kita akan melewati
tahap-tahap sebagai berikut:
1. Market Research dan Feasibility Study Market Research
dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya. Dari market
research ini bisa didapatkan produk seperti apa yang konsumen butuhkan
atau inginkan.
2. Brainstorming
Brainstorming, atau dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagai curah
pendapat, adalah proses mengumpulkan ide-ide untuk mencari solusi/jalan
keluar dari masalah yang didiskusikan. Dari proses berdiskusi ini akan
didapatkan garis besar barang yang akan dibuat, cara kerja, komponen yang
akan dipakai, dan lain sebagainya. Misalnya kita ingin membuat mesin
penghisap debu, akan terbayang untuk membuatnya dibutuhkan motor,
chasing/wadah, filter/saringan, hose/pipa, mulut pipa dan sebagainya.
3. Menentukan Tujuan dan Batasan Produk
Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang
produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen.
Konsumen tentu saja menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam
produk tersebut sepadan dengan biaya yang dikeluarkannya (reasonable
price). Tentu saja market research diperlukan untuk mengetahui selera pasar.
Dari menentukan tujuan dan batasan ini kita memperoleh spesifikasi
komponen-komponen dan material apa saja yang akan dipakai.
4. Menggambar Produk
5.
6.
7.
8.
9.
4.
Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi komponenkomponen yang sudah ditentukan dalam tahap-2 di atas, kita akan
mendapatkan ilustrasi produk jadi. Produk bisa digambar dalam 2 dimensi
atau 3 dimensi, biasanya gambar 3 dimensi lebih mudah dimengerti oleh
sebagian besar orang. Merancang produk dalam 3 dimensi bisa dilakukan
dengan menggunakan software SolidWorks, Inventor, Catia dll.
Review Produk
Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan pada
rancangan yang sudah dibuat desainnya sampai tahap gambar ini. Diskusi
dengan melihat gambar produk biasanya lebih mudah berkembang daripada
hanya membayangkannya saja. Pada tahap ini kembali dilakukan
brainstorming untuk mendapatkan hasil yang optimal dan meminimalisir
masalah yang akan timbul ketika produksi masal nanti. Pada tahap ini pula
biasanya produk yang sedang dirancang perlu dibenahi disana-sini.
Membuat Prototype/Sample
Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat dengan berbagai
cara. Untuk produk-produk dari resin bisa dimodelkan dengan mesin rapid
prototyping, desain body mobil yang stylish bisa dimodelkan dengan tanah
liat khusus, kardus pembungkus produk bisa dibuat dengan tangan. Untuk
produk-produk yang sudah umum tidak perlu sampai membuat sample
barangnya (produk-produk dari besi), namun memerlukan ketelitian dalam
menggambar dan tidak boleh ada kesalahan gambar yang bisa berakibat
fatal: barang reject.
Uji Coba
Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakah barang yg kita buat ini
benar-benar handal atau tidak. Ada yang mengujinya berdasarkan waktu,
ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain. Produsen telepon seluler seperti nokia
memiliki mesin khusus untuk menguji ponsel-ponsel buatan mereka supaya
tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan
tentu saja produk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke tahap 3). Hal-hal
yang memuaskan tentu saja harus dilihat dari sudut pandang konsumen,
bukan produsen. Begitulah produsen-produsen besar saat ini mengkaji terus
menerus produk mereka agar nama produk yang mereka buat tetap terjaga.
Poduksi Masal
Dalam produksi masal perlu adanya kontrol kualitas agar konsumen tidak
sampai menerima barang yang rusak.
Garansi
Garansi adalah layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan yang
membuat produk tersebut agar konsumen tenang jika sewaktu-waktu ada
kerusakan pada barang tersebut. Banyak konsumen yang lebih memilih
membayar agak lebih mahal untuk mendapatkan garansi dan ketenangan
dalam pemakaian produk.
tahapan
dalam
riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada,
perusahaan harus mempertimbangkan hal hal sebagai berikut :
Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna
dari produknya denga tidak mengabaikan penentuan harga
- Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk
yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor
faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi
atau keterangan berdasarkan pengalaman.
-
3. Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat
jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah
dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing masing
produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran ukuran yang
sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.
4. Membuat gambar kerja
Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam
kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan
bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu,
dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan bahan yang akan
dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja
tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan
untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.
5.
Fungsi produk
Standar dan Spesifikasi desain
Tanggung jawab Produk
Harga dan Volume
Keempat faktor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai
berikut :
Product Design
Prototype
Gambar 2.1
Faktor faktor yang mempengaruhi Desain Produk
( Yus R. Hardjadinata Manajemen Produksi / Operasi ( 1995 ; 20 ) )
Faktor faktor yang mempengaruhi Desain Produk :
1. Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan
yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat.
Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi
dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan
suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang
maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi
kuantitas.
2. Standar dan Spesifikasi Desain
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :
- Sambungan - sambungan
Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung
bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
- Bagian
Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain
disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi
satu kesatuan yang kuat
- Bentuk
Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan
dengan
Penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
- Ukuran
Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian bagian produk
secara keseluruhan.
- Mutu
Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut,
apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk
tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan
digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
- Bahan
Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik,
maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua
yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan
tersendiri.
- Warna
Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang
mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal
inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang sejenis.
3. Tanggungjawab Produk
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai
pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan
pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting
untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk
tersebut.
4. Harga dan Volume
Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk
yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda
dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang
harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.
5. Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat,
prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga
sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat
terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin
memberikan gambaran mengenai perubahan perubahan yang perlu
dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.
6.
Peran aktif dari seluruh pihak yang ada dalam perusahaan. Setiap
bagian dari perusahaan seharusnya dapat memiliki peran dalam upaya
mendapatkan ide dan masukan mengenai produk yang akan dihasilkan
oleh perusahaan.
b. Sumber eksternal
Desain Jasa
1. Pengertian Desain Jasa
Merancang produk jasa merupakan tantangan karena jasa pada umumnya
mempunyai karakteristik yang unik. Satu alasan peningkatan produktifitas dalam
jasa begitu rendah adalah karena baik desain maupun pengantaran produk jasa
menyertakan adanya interaksi pelanggan.
Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa untuk
mengefisienkan biaya dan meningkatkan produk diantaranya:
1. Penyelarasan selera (customization) yang ditunda sedapat mungkin.
2. Modulirize dengan menyediakan paket-paket.
3. Automatisasi atau mengurangi interaksi konsumen dengan menggunakan
mesin untuk mengganti tenaga manusia.
4. Moment of Truth adalah saat penting antara penyedia jasa dan konsumen
yang berkesan meningkatkan atau menurunkan harapan konsumen.
Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula
yang terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga
harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi pada dunia bisnis
yang menghasilkan barang dan jasa. Untuk produk jasa seperti perbankan,
keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, kesehatan dan berbagai jasa
lainnya pada tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri karena
karakteristiknya unik. Salah satu alasan produktifitas jasa susah diperbaiki adalah
karena desain produk jasa memasukkan unsure interaksi konsumen. Dalam hal ini
konsumen dapat berpartisipasi dalam :
1. Desain jasa, misalnya dengan spesifikasi desain dapat berupa kontrak atau
penjelasan tertulis dengan foto (seperti operasi plastik atau tata rambut).
2. Pengantaran jasa seperti uji tekanan jantung atau proses melahirkan bayi.
3. Desain dan pengantaran jasa seperti konseling, pendidikan tinggi, manajemen
kauangan pribadi atau menata interior.
2.
Output dari sebuah proses produksi dapat berupa barang atau jasa, dan bisa
pula kombinasi dari barang dan jasa. Antara barang danjasa memiliki perbedaan
yang nyata, sehingga akan mempengaruhui proses produksi yang dilakukan. Oleh
karena itu, pemahaman akan proses produksi yang menghasilkan barang tentunya
akan berbeda dengan proses produksi yang menghasilkan jasa sebagai outputnya.
Beberapa Karakteristik Yang Membedakan Barang dan Jasa, sebagai output dari
proses transformasi/operasi
BARANG
Berwujud, memiliki
sifat fisik tertentu
Dapat disimpan
Proses
produksinya
banyak
menggunakan
mesin
Proses produksi
dan konsumsi
tidak berlangsung
dalam waktu yang
sama
Kontak dengan
konsumen rendah
Kualitas produk
objektif, karena
ada ukuranukurannya
Atribut, seperti
harga, kemasan,
dll,lebih jelas.
Pasar lebih mudah
diperluas (lebih
luas)
JASA
Tidak berwujud,
dan tidak memiliki
sifat fisik
Tidak dapat
disimpan
Proses produksinya
lebih banyak
menggunakan
faktor manusia
Proses produksi
dan konsumsi
berlangsung di
waktu yang sama
Kontak dengan
konsumen/penggu
na jasa tinggi
Kualitas produk
bersifat subjektif,
diantara pengguna
jasa
Atribut produk
seringkali tidak
jelas.
Pasar sulit
diperluas (lebih
bersifat lokal)
Untuk dapat mengetahui jenis jenis proses produksi, terlebih dahulu harus
mengetahui pengertian dari pada proses produksi itu sendiri. Pengertian proses
produksi dikemukakan oleh Sofian Assauri dalam bukunya manajemen produksi dan
operasi ( 1998 ; 78 ) adalah :
Proses Produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
mengunakan sumber sumber ( tenaga kerja, mesin, bahan bahan dan
modal ) yang ada.
1.
Sedangkan jenis jenis produksi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
Proses Produksi yang terus menerus ( Continous processes )
Adapun ciri ciri dari proses produksi secara terus menerus adalah :
a.
Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah besar dengan variasi
sangat kecil dan sudah distandarisir
b.
2.
= tahap pertumbuhan
dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil dan
diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif.
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa
strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat
selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan
produk baru dan gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model model baru dan produk
produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan
sebagainya yang melindungi produk utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki
saluran distribusi yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari
produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat
orang memilih produk (product preference advertising)
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang
sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.
h.
D (Decline)
Gambar 01. Konsep Daur Hidup Produk Dalam Pengembangan Produk Baru
Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik
bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana
posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi
tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya
dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu
produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market
volume, rate of change of market volume.
Tahapan PLC Pilihan Strategi
Perkenalan (Introduction) Masih menyesuaikan pasar dan banyak biaya untuk: 1)
Riset, 2) Pengembangan produk, 3) Modifikasi proses, dan 4) Pengembangan
pemasok.
Produk Manufaktur
SDM
Modal
Penelitian &
Pengembangan
Bahan Baku
Rancangan pabrik
& Pelayanan
Eksekusi
Produk
Penjualan
Pasar
2.
3.
4.
FC
Rp 300.000
=
=5.000 Unit
PVC Rp100Rp 40
FC
Rp300.000
=
=Rp 500.000
Rp 400.000
BEP = 1 TVC
1
S
Rp 1.000 .000
( )
Keterangan :
FC
: Biaya tetap
VC
: Biaya variabel per unit
P
: Harga Jual per unit
TVC
: Total biaya variabel
S
: Volume penjualan dalam rupiah