SURVEY, INVENTARISASI
BANGUNAN PENGAMAN PANTAI
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-1
c. Sketsa penampang.
d. Mengukur panjang struktur dengan meter ukur sampai ukuran 1 angka di
belakang koma dalam satuan meter.
e. Mencatat material struktur.
f. Mengukur diameter/dimensi armor.
g. Foto armor dengan pembanding pensil atau sejenisnya yang diletakkan pada
armor yang dimaksud.
h. Kondisi infrastruktur.
i. Dan basis data/informasi lain.
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-2
Gambar 3.1: Sketsa Layout dan Kinerja Pemecah Gelombang Lepas
Pantai
b. Revitment
Revetment adalah bangunan pengaman pantai struktur urugan (Rubble
mound) yang berfungsi sebagai pelindung pantai di belakangnya terhadap
bahaya erosi dan abrasi yang diakibatkan oleh gaya-gaya gelombang.
Revetment melindungi profil pantai dengan cara mendisipasi atau
mereduksi energi gelombang datang secara langsung melalui ruang-ruang
pori di antara unit-unit lapis lindung (armor). Lapis lindung (terluar)
dapat berupa batu alam atau batu buatan (blok beton). Seperti pada
umumnya struktur urugan, fungsi unit-unit armor adalah yang terpenting
dalam menjaga kestabilan seluruh struktur revetment.
Tepat pada bagian bawah batu lapis lindung harus disediakan satu lapisan
dengan tebal tertentu yang tersusun atas batu-batu alam yang lebih
kecil. Lapisan ini berfungsi sebagai lapisan antara agar butiran-buitran
tanah asli yang dilindungi tidak tergerus ketika gelombang mencapai
bagian terdalam revetment. Untuk menambah kestabilan pada
permukaan tanah asli dapat diselipkan lapisan filter (dapat berupa
geotekstil) yang berfungsi untuk mencegah hanyutnya butiran material
pantai yang halus
Terakhir adalah pelindung tumit (toe protection) yang berfungsi untuk
mencegah gerusan pada tumit revetment dari air balik (backwash).
Pelindung tumit dapat terbuat dari material yang sama atau berbeda
dengan bagian badan (bagian atas) revetment. Dalam praktek pelindung
tumit cukup terdiri dari batu alam dengan ukuran sama atau lebih kecil
daripada bagian badan dan penempatannya secara acak. Pelindung tumit
minimal terdiri dari 2 lapis armor dan panjang minimal adalah (3-4) x
diameter nominal armor.
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-3
Gambar 3.2 : Sketsa Profil Melintang Contoh Revetment Blok Kubus
Beton
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-4
d. Tanggul Laut
Tanggul laut dibuat dengan tujuan untuk memisahkan dataran pantai
rendah dengan pantai untuk menghindari banjir akibat air laut pasang.
Badan tanggul terbuat dari material yang relatif kedap air seperti
lempung atau lempung kelanauan (silty clay). Material kedap air
diperlukan agar air tidak merembes melalui badan tanggul.
Pada kondisi tertentu, tanggul dapat dibuat dari tembok beton dengan
kaki yang melebar. Dibelakang tembok diisi dengan tumpukan tanah yang
ditimbun pada kaki tembok.
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-5
2. Bangunan tegak lurus garis pantai
a. Groin/Krib
Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif
tegak lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu,
baja, beton (pipa beton), dan batu. Pemasangan groins menginterupsi
aliran arus pantai sehingga pasir terperangkap pada “upcurrent side,”
sedangkan pada “downcurrent side” terjadi erosi, karena pergerakan
arus pantai yang berlanjut.
Gambar 3.5 : Sketsa dan Cara Kerja Groin
b. Jeti
Jeti adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi
muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh
sedimen pantai. Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran,
pengendapan dimuara dapat mengganggu lalu lintas kapal. Untuk
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-6
keperluan tersebut jetty harus panjang sampai ujungnya berada di luar
sedimen sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhedap
pembentukan endapan tersebut. Pasir yang melintas didepan muara
gelombang pecah. Dengan jetty panjang transport sedimen sepanjang
pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk ke muara sungai.
Pengambilan gambar dan video (dalam hal ini disyaratkan menggunakan 1 buah
kamera foto dengan resolusi gambar minimal 2 megapiksel yang dilengkapi dengan
perekam video) di lapangan harus dilakukan dengan prosedur yang sesuai agar
mendapatkan hasil yang baik.
2. Arahkan kamera ke obyek yang akan diambil gambarnya secara tegak dan tidak
miring
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-7
Gambar obyek secara keseluruhan, yaitu gambar obyek berada ditengah-
tengah bidang gambar dan tidak terpotong, dan diusahakan tidak diambil
dalam jarak yang tidak terlalu jauh (jarak disesuaikan dengan obyek). Lihat
Gambar
Gambar dengan memperbesar resolusi (men-zoom) dari gambar obyek
secara keseluruhan untuk mendapat detil obyek gambar, yaitu gambar
obyek berada ditengah-tengah bidang gambar dan tidak terpotong,
disisipkan alat pembanding lain seperti pulpen sebagai skala di lapangan,
dan gambar diambil dengan jarak yang sama dengan jarak gambar obeyek
secara keseluruhan atau dapat juga maju menuju obyek gambar agar
mendaatkan gambar yang baik.
Secara garis besar inventarisasi dan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana
bangunan pantai antara lain:
b. Penetapan Nomenklatur
Tabel 3.1 : Penetapan Nomenklatur Bangunan Pengaman Pantai
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-8
c. Penentuan Objek yang terlindungi
Fungsi bangunan pengaman pantai adalah mengamankan pantai dan obyek
dibelakangnya. Jenis obyek yang dilindungi:
Pulau Terluar
Jalan Raya Nasional / Provinsi / Kabupaten
Kawasan Permukiman
Kawasan Wisata
Fasilitas Umum / Fasilitas Sosial
Lalu Lintas Navigasi (Muara Sungai)
Panjang
Elevasi Puncak
Lebar Dasar
Kemiringan Badan
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-9
Gambar 3.8 : Bagian-bagian Pengukuran Bangunan Pantai
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-10
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-11
3.
Tanggal Survey :
Nama Petugas :
Desa : Sampoabalo
Kabupaten : Buton
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-12
Informasi Bench Mark : Tidak Ada
Foto Bangunan
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-13
Gambar 3.10 : Foto Revetment Sampoabalo (TAL)
Kondisi :
Puncak : Pada posisi puncak dari sta +300 dan pada sta
+350 yang terdapat kerusakan. Sedangkan pada
segmen lain tidak ada kerusakan atau perubahan
dari dimensi sebelumnya pada saat dilaksanakan
konstruksi.
Material Dasar Dalam : Untuk pondasi bagian dalam masih dalam kondisi
baik.
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-14
3.2 Bangunan Pengaman Pantai Batuaga I Kab. Buton Selatan (TAL)
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-15
lebar dasar di titik 2 : 8,00 m
Foto Bangunan
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-16
Kondisi :
Armor Batu Kosong : Sta 0+ 000 m sampai sta 0+300 m material armor
adalah pasangan batu (rip rap) terjadi
pergeseran dan perubahan volume .
Armor Blok Beton : Sta 0+ 000 m sampai sta 0+300 m material armor
adalah buis beton bersusun 2 mengalami kerusakan dan pergeseran.
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-17
3.3 Bangunan Pengaman Pantai Batuaga II Kab. Buton Selatan
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-18
Jenis Struktur : Rubble (tumpukan)/Timbunan/kaku
Material : Armor Buis Beton
Foto Bangunan
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-19
Kondisi :
Puncak : Pada sta 0+ 000 m sampai sta 0+170 m
kondisi Lebar Puncak masih baik; pada sta
0 + 170 m sampai sta 0 + 190 m bagian
atas lebar puncak mengalami gerusan =
20.00 m2 dan rusak pada bagian bawah =
6 m2; pada sta 0 + 200m sampai sta 0 +2
10 m kondisi lebar puncak rusak = 6.00
m2, sta 0+210 sampai sta.0+585 kondisi
lebar puncak masih baik.
Badan Luar : Pada sta 0+000 m sampai sta 0+150 m
kondisi badan luar masih baik; pada sta
0+150 m sampai sta 0+220 m badan luar
mengalami kerusakan panjang = 40 m;
Pada sta 0+240 m sampai sta .0+350 m
mengalami gerusan panjang = 110 m.
Terjadi kerusakan parah (patah) pada
beton dan pasangan batu pada sta 0+500
Pondasi Luar : Pondasi luar merupakan pasangan batu.
Kondisi pondasi luar dari sta 0+000 sampai
dengan sta 0+585 dalam kondisi masih
baik.
Material Dasar Luar : Pada sta 0 + 000 m sampai sta 0+150 m
material dasar luar adalah pasangan batu
dan kondisi masih baik, sedangkan sta
0+150 m sampai sta 0+220 m material
dasar luar terlepas / rusak = 20 m dan
pada sta 0+240 m sampai sta 0+350
plesteran tergerus bagian bawah = 110 m
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-20
Material Dasar Dalam : Kondisi material dasar dalam dari sta
0+000 sampai dengan sta 0+585 dalam
kondisi masih baik
Armor Blok Beton : Armor bermaterial Blok beton (0.5x0.5) m
sepanjang stasiun. Pada sta. 0+000
sampai dengan sta 0+230 blok beton
kondisi baik, pada sta.0+230 s/d
sta.0+250 mengalami kerusakan sangat
berarti = 20 m2, pada sta.0+330 s/d
sta.0+530 mengalami kerusakan pada
bagian atas blok beton = 200 m2 .
Armor Batu Kosong : Sta 0+ 000 m sampai sta 0+585 m material
armor adalah pasangan batu (rip rap)
terjadi pergeseran dan perubahan
volume. Sehingga perlu pemasangan
armor kembali agar bagian utama
bangunan tetap terlindungi dari
hempasan gelombang.
Tanggal Survey :
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-21
Nama Petugas :
Desa : Majapahit
Kode Bangunan : TL
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-22
Gambar 3.15 : Sketsa Tembok Laut Majapahit (TL)
Foto Bangunan
Majapahit 4. STA 0+000
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-23
Kondisi :
Badan Luar : Pada sta 0+000 sampai pada sta 0+575 badan
luar adalah pasangan batu yeng dilapisi dengan
plesteran dan kondisi masih baik.
Material Dasar Dalam : Terjadi kerusakan terdapat pada sta +250, sta
+333, dan sta +575, namun yang lain masih
dalam kondisi baik.
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-24
3.5 Bangunan Pengaman Pantai Kalora Kab. Kolaka
Tanggal Survey :
Nama Petugas :
Desa : Toari
Kabupaten : Kolaka
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-25
Lebar Dasar Titik 1 : 4,25 m
Foto Bangunan
Kalora 5. STA 0+000
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-26
Gambar 3.18 : Foto Tembok Laut Kalora (TaL)
Kondisi :
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-27
Pondasi Luar : Bagian pondasi luar masih dalam kondisi baik.
Tanggal Survey :
Nama Petugas :
Desa : Lamokato
Kabupaten : Kolaka
Kode Daerah :
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-28
Koordinat Lintang : 4°3’6,013” - 4°3’4,802” LS;
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-29
Foto Bangunan
Kondisi :
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-30
Badan Dalam : Kondisi badan dalam bangunan, pada sta
0+0.000 sampai dengan sta 0+0.398 pada
umumnya masih baik.
Material Dasar Dalam : Untuk pondasi bagian dalam masih dalam kondisi
baik.
Tanggal Survey :
Nama Petugas :
Kabupaten : Kolaka
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-31
Nama Ringkas Pantai : Tamborasi Seg. I
Elevasi Puncak : +3 m
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-32
Foto Bangunan
Kondisi :
sta 0+100
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-33
Armor Buis Bersusun : Armor buis bersusun merupakan bangunan yang
melindungi badan luar dan pondasi luar yang
berupa buis – buis beton yang bersusun. Dan
terdapat kerusakan pada sta 0+445
Tanggal Survey :
Nama Petugas :
Desa : Tamborasi
Kabupaten : Kolaka
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-34
Obyek yang dilindungi : Kawasan Pemukiman, Jalan Raya Nasional
Foto Bangunan
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-35
Gambar 3.24 : Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. II (TAL)
Kondisi :
sta 0+425
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-36
Nama Bangunan : Tembok Laut
Tanggal Survey :
Nama Petugas :
Desa : Walasiho
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-37
Gambar 3.25 : Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. III (TAL)
Foto Bangunan
Tamborasi Seg. III 9. STA 0+000 Tamborasi Seg III 2. STA 0+100
Tamborasi Seg. III 3. STA 0+150 Tamborasi Seg. III 4. STA 0+175
Gambar 3.26 : Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. III (TAL)
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-38
Kondisi :
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-39
pada koordinat 3°42’6” - 3°41’57,14” LS dan 121°3’32,53” -
121°3’17,73” BT
Tanggal Survey :
Nama Petugas :
Desa : Walasiho
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-40
Kemiringan Badan Dalam : 1 : 1 (V : H)
Foto Bangunan
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-41
Kondisi :
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-42
3.1 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI SAMPOABALO KAB. BUTON
3.2 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI BATAUAGA I KAB. BUTON SELATAN
3.3 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI BATAUAGA II KAB. BUTON SELATAN
3.4 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MAJAPAHIT KAB. BUTON SELATAN
3.5 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TOARI KAB. KOLAKA
3.6 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI KOLAKA KAB. KOLAKA
3.7 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TAMBORASI I KAB. KOLAKA
3.8 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TAMBORASI II KAB. KOLAKA UTARA
3.9 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TAMBORASI III KAB. KOLAKA UTARA
3.10 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TAMBORASI IV KAB. KOLAKA UTARA
GAMBAR 3.1 : Sketsa Layout dan Kinerja Pemecah Gelombang Lepas Pantai
GAMBAR 3.2 : Sketsa Profil Melintang Contoh Revetment Blok Kubus Beton
GAMBAR 3.3 : Sketsa profil Melintang contoh tembok laut
GAMBAR 3.4 : Sketsa penampang melintang konstruksi tanggul laut
GAMBAR 3.5 : Sketsa dan Cara Kerja Groin
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-43
GAMBAR 3.6 : Bangunan jeti berfungsi menahan sedimen di muara sungai
GAMBAR 3.7 : Pembagian Ruas Bangunan Pantai
GAMBAR 3.8 : Bagian-bagian Pengukuran Bangunan Pantai
GAMBAR 3.9 : Sketsa Revetment Sampoabalo (TAL)
GAMBAR 3.10: Foto Revetment Sampoabalo (TAL)
GAMBAR 3.11: Sketsa Tembok Laut Batauga I (TAL)
GAMBAR 3.12: Foto Tembok Laut Batuaga I (TAL)
GAMBAR 3.13: Sketsa Tembok Laut Batauga II (TAL)
GAMBAR 3.14: Foto Tembok Laut Batauga II (TAL)
GAMBAR 3.15: Sketsa Tembok Laut Majapahit (TL)
GAMBAR 3.16: Foto Tembok Laut Majapahit (TL)
GAMBAR 3.17: Sketsa Tembok Laut Kalora (Tal)
GAMBAR 3.18: Foto Tembok Laut Kalora (TaL)
GAMBAR 3.19: Sketsa Tembok Laut Pantai Mandra (TAL)
GAMBAR 3.20: Foto Tembok Pantai Mandra (Tal)
GAMBAR 3.21: Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. I (TAL)
GAMBAR 3.22: Foto Tembok Pantai Tamborasi Seg. I (TAL)
GAMBAR 3.23: Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. II (TAL)
GAMBAR 3.24: Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. II (TAL)
GAMBAR 3.25: Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. III (TAL)
GAMBAR 3.26: Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. III (TAL)
GAMBAR 3.27: Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. IV (TAL)
GAMBAR 3.28: Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. IV (TAL)
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-44
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-45