Anda di halaman 1dari 45

BAB III

SURVEY, INVENTARISASI
BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

Survey, inventarisasi dan pengumpulan data merupakan tahapan penting dalam


penyusunan Penilaian Kinerja dan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan (AKNOP) Bangunan Pengamanan Pantai, mengingat data hasil survey
dan inventarisasi merupakan data dasar untuk dapat menilai kinerja dan
menghitung kebutuhan operasi dan pemeliharaan yang akan dianggarkan pada
tahun selanjutnya.

Pelaksanaan survey, inventarisasi dan pengumpulan data yang dilaksanakan


meliputi: survey/inventarisasi pantai, kondisi fisik dan fungsi prasarana pantai dan
lingkungan/ bangunan yang dilindungi. Pelaksanaan kegiatan ini dengan menelusuri
(walktrough) untuk melihat secara detail kondisi pantai dan bangunan pengamanan
pantai, serta lingkungan/fasilitas yang dilindungi.

Kegiatan survey, inventarisasi dan pengumpulan data, dilakukan pada 6 (enam)


lokasi bangunan pengamanan pantai sebagaimana disampaikan dalam kontrak
pekerjaan, yaitu:

1. Pantai Sampoabalo di Kabupaten Buton


2. Pantai Batauaga di Kabupaten Buton Selatan
3. Pantai Majapahit di Kabupaten Buton Selatan
4. Pantai Toari di Kabupaten Kolaka
5. Pantai Kolaka di Kabupaten Kolaka
6. Pantai Tamborasi di Kabupaten Kolaka Utara

Konsultan melakukan inventarisasi dan identifikasi kerusakan setiap bertemu


bangunan pengaman pantai selalu diambil data-data sebagai berikut:

a. Koordinat dengan menggunakan GPS pada bagian pangkal yang terdekat


dengan berm yang dilewati dalam format UTM dan Latitude - Longititude.
b. Foto dari arah kiri, kanan, ke arah laut dan ke arah darat.

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-1
c. Sketsa penampang.
d. Mengukur panjang struktur dengan meter ukur sampai ukuran 1 angka di
belakang koma dalam satuan meter.
e. Mencatat material struktur.
f. Mengukur diameter/dimensi armor.
g. Foto armor dengan pembanding pensil atau sejenisnya yang diletakkan pada
armor yang dimaksud.
h. Kondisi infrastruktur.
i. Dan basis data/informasi lain.

Informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui macam bangunan pengaman pantai


yang ada di lokasi yang ditinjau meliputi:

1. Bangunan sejajar garis pantai


a. Breakwater
Pemecah gelombang atau dikenal sebagai juga sebagai pemecah ombak
atau bahasa Inggris Breakwater adalah prasanana yang dibangun untuk
memecahkan ombak / gelombang, dengan menyerap sebagian energi
gelombang. Pemecah gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi
yang menggerus garis pantai dan untuk menenangkan gelombang di
pelabuhan sehingga kapal dapat merapat di pelabuhan dengan lebih
mudah dan cepat.

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-2
Gambar 3.1: Sketsa Layout dan Kinerja Pemecah Gelombang Lepas
Pantai
b. Revitment
Revetment adalah bangunan pengaman pantai struktur urugan (Rubble
mound) yang berfungsi sebagai pelindung pantai di belakangnya terhadap
bahaya erosi dan abrasi yang diakibatkan oleh gaya-gaya gelombang.
Revetment melindungi profil pantai dengan cara mendisipasi atau
mereduksi energi gelombang datang secara langsung melalui ruang-ruang
pori di antara unit-unit lapis lindung (armor). Lapis lindung (terluar)
dapat berupa batu alam atau batu buatan (blok beton). Seperti pada
umumnya struktur urugan, fungsi unit-unit armor adalah yang terpenting
dalam menjaga kestabilan seluruh struktur revetment.
Tepat pada bagian bawah batu lapis lindung harus disediakan satu lapisan
dengan tebal tertentu yang tersusun atas batu-batu alam yang lebih
kecil. Lapisan ini berfungsi sebagai lapisan antara agar butiran-buitran
tanah asli yang dilindungi tidak tergerus ketika gelombang mencapai
bagian terdalam revetment. Untuk menambah kestabilan pada
permukaan tanah asli dapat diselipkan lapisan filter (dapat berupa
geotekstil) yang berfungsi untuk mencegah hanyutnya butiran material
pantai yang halus
Terakhir adalah pelindung tumit (toe protection) yang berfungsi untuk
mencegah gerusan pada tumit revetment dari air balik (backwash).
Pelindung tumit dapat terbuat dari material yang sama atau berbeda
dengan bagian badan (bagian atas) revetment. Dalam praktek pelindung
tumit cukup terdiri dari batu alam dengan ukuran sama atau lebih kecil
daripada bagian badan dan penempatannya secara acak. Pelindung tumit
minimal terdiri dari 2 lapis armor dan panjang minimal adalah (3-4) x
diameter nominal armor.

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-3
Gambar 3.2 : Sketsa Profil Melintang Contoh Revetment Blok Kubus
Beton

c. Tembok Laut (Seawall)


Tembok laut (seawall) adalah bangunan yang berfungsi mengamankan
bagian darat pantai terhadap erosi akibat gelombang dan sekaligus
sebagai dinding penahan tanah. Tembok laut didesain sejajar atau kira-
kira sejajar dengan garis pantai dan membatasi atau memisahkan secara
langsung wilayah daratan dengan perairan. Bangunan ini dapat
dipergunakan untuk pengamanan pada pantai berlumpur atau berpasir.
Umumnya digunakan untuk memperkuat bagian tertentu dari profil
pantai yang terjal.

Gambar 3.3 : Sketsa profil Melintang contoh tembok laut

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-4
d. Tanggul Laut
Tanggul laut dibuat dengan tujuan untuk memisahkan dataran pantai
rendah dengan pantai untuk menghindari banjir akibat air laut pasang.
Badan tanggul terbuat dari material yang relatif kedap air seperti
lempung atau lempung kelanauan (silty clay). Material kedap air
diperlukan agar air tidak merembes melalui badan tanggul.

Resiko keruntuhan badan tanggul (stabilitas lereng) dan erosi akibat


piping menentukan kelandaian badan tanggul di bagian darat, sementara
badan arah laut biasanya dibuat sangat landai dengan tujuan untuk
mengurangi runup gelombang dan pengaruh erosi akibat gelombang.

Material yang digunakan sebagai pelindung dapat berupa rumput-


rumputan, aspal, batu-batuan atau pelat beton tergantung tingkat
perlindungan yang dibutuhkan. Kemiringan badan tanggul yang semakin
terjal membutuhkan lapisan armor pelindung yang lebih kuat. Bila
terdapat kemungkinan erosi pada bagian kaki tanggul yang menghadap ke
laut, maka pada bagian tumit tersebut dilengkapi dengan pelindung.

Pada kondisi tertentu, tanggul dapat dibuat dari tembok beton dengan
kaki yang melebar. Dibelakang tembok diisi dengan tumpukan tanah yang
ditimbun pada kaki tembok.

Gambar 3.4 : Sketsa penampang melintang konstruksi tanggul laut

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-5
2. Bangunan tegak lurus garis pantai
a. Groin/Krib
Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif
tegak lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu,
baja, beton (pipa beton), dan batu. Pemasangan groins menginterupsi
aliran arus pantai sehingga pasir terperangkap pada “upcurrent side,”
sedangkan pada “downcurrent side” terjadi erosi, karena pergerakan
arus pantai yang berlanjut.
Gambar 3.5 : Sketsa dan Cara Kerja Groin

b. Jeti

Jeti adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi
muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh
sedimen pantai. Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran,
pengendapan dimuara dapat mengganggu lalu lintas kapal. Untuk

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-6
keperluan tersebut jetty harus panjang sampai ujungnya berada di luar
sedimen sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhedap
pembentukan endapan tersebut. Pasir yang melintas didepan muara
gelombang pecah. Dengan jetty panjang transport sedimen sepanjang
pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk ke muara sungai.

Gambar 3.6 : Bangunan jeti berfungsi menahan sedimen di muara sungai

Dokumentasi sangat diperlukan dalam pengumpulan data dalam hal


mengidentifikasikan keberadaan bangunan. Dokumentasi ini berguna sebagai hasil
visualisasi di lapangan agar data yang telah dicatat sesuai dengan yang ada di
lapangan.

Pengambilan gambar dan video (dalam hal ini disyaratkan menggunakan 1 buah
kamera foto dengan resolusi gambar minimal 2 megapiksel yang dilengkapi dengan
perekam video) di lapangan harus dilakukan dengan prosedur yang sesuai agar
mendapatkan hasil yang baik.

Langkah-langkah pengambilan gambar yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pastikan kamera sudah dalam keadaan siap pakai dan menyala

2. Arahkan kamera ke obyek yang akan diambil gambarnya secara tegak dan tidak
miring

3. Lakukan pengambilan gambar minimal 2 kali, yaitu:

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-7
 Gambar obyek secara keseluruhan, yaitu gambar obyek berada ditengah-
tengah bidang gambar dan tidak terpotong, dan diusahakan tidak diambil
dalam jarak yang tidak terlalu jauh (jarak disesuaikan dengan obyek). Lihat
Gambar
 Gambar dengan memperbesar resolusi (men-zoom) dari gambar obyek
secara keseluruhan untuk mendapat detil obyek gambar, yaitu gambar
obyek berada ditengah-tengah bidang gambar dan tidak terpotong,
disisipkan alat pembanding lain seperti pulpen sebagai skala di lapangan,
dan gambar diambil dengan jarak yang sama dengan jarak gambar obeyek
secara keseluruhan atau dapat juga maju menuju obyek gambar agar
mendaatkan gambar yang baik.

Secara garis besar inventarisasi dan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana
bangunan pantai antara lain:

a. Pembagian Ruas dan Penomoran

Pembagian ruas dan penomorannya dijelaskan pada gambar berikut:

Gambar 3.7 : Pembagian Ruas Bangunan Pantai

b. Penetapan Nomenklatur
Tabel 3.1 : Penetapan Nomenklatur Bangunan Pengaman Pantai

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-8
c. Penentuan Objek yang terlindungi
Fungsi bangunan pengaman pantai adalah mengamankan pantai dan obyek
dibelakangnya. Jenis obyek yang dilindungi:
 Pulau Terluar
 Jalan Raya Nasional / Provinsi / Kabupaten
 Kawasan Permukiman
 Kawasan Wisata
 Fasilitas Umum / Fasilitas Sosial
 Lalu Lintas Navigasi (Muara Sungai)

d. Pengumpulan data teknis bangunan (sketsa, catatan, foto)

Data bangunan diperoleh dari:

 Pengukuran lapangan, dilakukan pada setiap bangunan untuk bentuk dan


ukuran terkini.
 Dokumen pembangunan, lampiran dokumen inventarisasi

Pengukuran bangunan mencakup :

 Panjang
 Elevasi Puncak
 Lebar Dasar
 Kemiringan Badan

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-9
Gambar 3.8 : Bagian-bagian Pengukuran Bangunan Pantai

Informasi – informasi di atas dicatat/disajikan dalam form/blangko inventarisasi


seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2 : Blanko/folmulir Inventarisasi Bangunan Pantai Seri I (Tembok Laut,


Revetment, Groin, Pemecah Gelombang, Jeti, Tanggul Laut

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-10
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-11
3.

3.1 Bangunan Pengaman Pantai Sampoabalo Kab. Buton

Bangunan pengamanan Pantai Sampoabalo yang terdapat di lokasi berupa


Revetment dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman dan
fasilitas, jalan dan fasilitas umum. Lokasi Revetment Pantai Sampoabalo
yaitu pada koordinat 5°25’54,86” - 5°26’11,22” LS dan 123°0’33,06” -
123°0’44,41” BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai Sampoabalo disajikan


sebagai berikut :

1. Revetment Pantai Sampoabalo (TAL)


Nama Bangunan : Revetment

Tanggal Survey :

Nama Petugas :

Nama Pantai : Pantai Sampoabalo

Desa : Sampoabalo

Kabupaten : Buton

Provinsi : Sulawesi Tenggara

Kode Daerah : 74.04.27.2003

Nama Ringkas Pantai : Sampoabalo

Kode Bangunan : TAL

Koordinat Lintang : 5°25’54,86” - 5°26’11,22” LS;

Koordinat Bujur : 123°0’33,06” - 123°0’44,41” BT;

Obyek yang dilindungi : Kawasan Pemukiman

Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-12
Informasi Bench Mark : Tidak Ada

Fisik Bangunan : Panjang Bangunan : 680,00 m

Elevasi Puncak : +2,5 m

Lebar Puncak : 0,8 m

Lebar Dasar Titik 1 :6m

Kemiringan Badan Luar : 1 : 5 (V : H)

Jenis Struktur : Rubble (tumpukan) / Timbunan / kaku

Gambar 3.9 : Sketsa Revetment Sampoabalo (TAL)

Foto Bangunan

Sampoabalo 2. STA 0+125

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-13
Gambar 3.10 : Foto Revetment Sampoabalo (TAL)

Kondisi :

Puncak : Pada posisi puncak dari sta +300 dan pada sta
+350 yang terdapat kerusakan. Sedangkan pada
segmen lain tidak ada kerusakan atau perubahan
dari dimensi sebelumnya pada saat dilaksanakan
konstruksi.

Badan Luar : Kondisi badan luar yang terjadi kerusakan


terdapat pada sta +100, sta +125, sta +175, dan
sta +370, terjadi gerusan terhadap plesteran.
Selainnya badan luar masih dalam kondisi baik.

Badan Dalam : Kondisi pada badan dalam bangunan, pada sta


+0.00 sampai dengan sta +0.680 pada umumnya
baik

Pondasi Luar : Untuk bagian luar pada pondasi bangunan pada


sta +0.00 sampai dengan sta +125 pada
umumnya baik, namun pada bagian tengah sta
+125 terdapat beberapa bagian yang keropos.

Pondasi Dalam : Untuk pondasi dalam masih dalam kondisi baik

Material Dasar Luar : Bahan material dasar luar adalah berupa


pasangan batu dengan bagian permukaan dilapisi
dengan pasangan beton namun masih dalam
kondisi baik.

Material Dasar Dalam : Untuk pondasi bagian dalam masih dalam kondisi
baik.

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-14
3.2 Bangunan Pengaman Pantai Batuaga I Kab. Buton Selatan (TAL)

Bangunan pengamanan Pantai Batauga I yang terdapat di lokasi berupa


Tembok Laut dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman, jalan dan
fasilitas umum. Lokasi Tembok Laut Pantai Batauga I yaitu pada
koordinat 5°36’11,96” - 5°36’348” LS dan 122°35’42,48” - 122°35’774”
BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Patai Batauga I disajikan sebagai


berikut:

1. Tembok Laut Pantai Batauga I (TAL)


Nama Bangunan : Tembok Laut
Tanggal Survey :
Nama Petugas :
Nama Pantai : Batauga I
Desa : Laompo
Kabupaten : Buton Selatan
Provinsi : Sulawesi Tenggara
Kode Daerah : 74.15.01.1003
Nama Ringkas Pantai : Batauga 01
Kode Bangunan : TAL
Koordinat Lintang : 5°36’11,96” - 5°36’348” LS;
Koordinat Bujur : 122°35’42,48” - 122°35’774” BT;

Obyek yang dilindung : Kawasan Pemukiman, Jalan Raya


Kabupaten, Fasilitas Umum

Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan

Informasi Bench Mark : Tidak Ada

Fisik Bangunan : Panjang bangunan : 299,8 m

Elevasi Puncak : + 3,80 m

Lebar Puncak : 1,00 m

lebar dasar di titik 1 : 17,50 m

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-15
lebar dasar di titik 2 : 8,00 m

Kemiringan badan luar : 1 : 5 (V : H)

Jenis Struktur : Rubble (tumpukan) / Timbunan / kaku


Material : Armor Buis Beton

Sketsa Bentuk Armor :

Gambar 3.11 : Sketsa Tembok Laut Batauga I (TAL)

Foto Bangunan

Batauga I 2. STA 0+000 Batauga I 2. STA 0+050

Batauga I 3. STA 0+075 Batauga I 4. STA 0+299,8

Gambar 3.12 : Foto Tembok Laut Batuaga I (TAL)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-16
Kondisi :

Puncak : Kondisi Baik

Badan Luar : Badan luar merupakan dinding pasangan batu.


Pada sta.0+000 sampai sta.0+299,8 kondisi
badan luar bangunan pengaman pantai secara
keseluruhan dalam kondisi baik

Pondasi Luar : Pondasi Luar merupakan dinding pasangan batu.


Pada sta.0+000 sampai sta.0+299,8

Material Dasar Luar : Material dasar luar merupakan material tanah


asli yang ada pada lokasi bangunan. Pada
sta.0+000 sampai sta.0+299,8 kondisi material
dasar luar bangunan pengaman pantai secara
keseluruhan dalam kondisi baik

Material Dasar Dalam : Material dasar dalam merupakan timbunan tanah


yang di datangkan. Kondisi material dasar dalam
dari sta 0+000 sampai dengan sta 0+299,8 dalam
kondisi masih baik.

Armor Buis Bersusun : Armor buis bersusun merupakan bangunan yang


melindungi badan luar dan pondasi luar yang
berupa buis-buis beton bersusun-susun.Dimana
sepanjang stasiun buis beton terdiri dari 7 susun
yang mana pada Sta.0+000 s/d sta 0+300 susun
ke 6 sampai 7 banyak mengalami kerusakan dan
hancur pada bagian buis beton.

Armor Batu Kosong : Sta 0+ 000 m sampai sta 0+300 m material armor
adalah pasangan batu (rip rap) terjadi
pergeseran dan perubahan volume .

Armor Blok Beton : Sta 0+ 000 m sampai sta 0+300 m material armor
adalah buis beton bersusun 2 mengalami kerusakan dan pergeseran.

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-17
3.3 Bangunan Pengaman Pantai Batuaga II Kab. Buton Selatan

Bangunan pengamanan Pantai Batauga II yang terdapat di lokasi berupa


Tembok Laut dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman, jalan dan
fasilitas umum. Lokasi Tembok Laut Pantai Batauga II yaitu pada
koordinat 5°36’53” - 5°36’875” LS dan 122°35’53” - 122°36’061” BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Patai Batauga II disajikan sebagai


berikut:

1. Tembok Laut Pantai Batauga II (TAL)


Nama Bangunan : Tembok Laut
Tanggal Survey :
Nama Petugas :
Nama Pantai : Batauga 02
Desa : Loampo
Kabupaten : Buton Selatan
Provinsi : Sulawesi Tenggara
Kode Daerah : 74.15.01.1003
Nama Ringkas Pantai : Batauga
Kode Bangunan : TAL
Koordinat Lintang : 5°36’53” - 5°36’875” LS;
Koordinat Bujur : 122°35’53” - 122°36’061” BT
Obyek yang dilindung : Jalan Kabupaten/Kota, Kawasan
Pemukiman
Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan
Informasi Bench Mark : Tidak Ada
Fisik Bangunan : Panjang bangunan : 777,00 m
Elevasi Puncak : + 2,7 m
Lebar Puncak : 1,00 m
lebar dasar di titik 1 : 5,15 m
lebar dasar di titik 2 : 5,7 m
Kemiringan badan luar : 1 : 1 (V : H)
Kemiringan badan dalam : 1 : 0 (V : H)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-18
Jenis Struktur : Rubble (tumpukan)/Timbunan/kaku
Material : Armor Buis Beton

Gambar 3.13 : Sketsa Tembok Laut Batauga II (TAL)

Foto Bangunan

Batauga II 3. STA 0+000 Batauga II 2. STA 0+050

Batauga II 3. STA 0+500 Batauga II 4. STA 0+777

Gambar 3.14 : Foto Tembok Laut Batauga II (TAL)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-19
Kondisi :
Puncak : Pada sta 0+ 000 m sampai sta 0+170 m
kondisi Lebar Puncak masih baik; pada sta
0 + 170 m sampai sta 0 + 190 m bagian
atas lebar puncak mengalami gerusan =
20.00 m2 dan rusak pada bagian bawah =
6 m2; pada sta 0 + 200m sampai sta 0 +2
10 m kondisi lebar puncak rusak = 6.00
m2, sta 0+210 sampai sta.0+585 kondisi
lebar puncak masih baik.
Badan Luar : Pada sta 0+000 m sampai sta 0+150 m
kondisi badan luar masih baik; pada sta
0+150 m sampai sta 0+220 m badan luar
mengalami kerusakan panjang = 40 m;
Pada sta 0+240 m sampai sta .0+350 m
mengalami gerusan panjang = 110 m.
Terjadi kerusakan parah (patah) pada
beton dan pasangan batu pada sta 0+500
Pondasi Luar : Pondasi luar merupakan pasangan batu.
Kondisi pondasi luar dari sta 0+000 sampai
dengan sta 0+585 dalam kondisi masih
baik.
Material Dasar Luar : Pada sta 0 + 000 m sampai sta 0+150 m
material dasar luar adalah pasangan batu
dan kondisi masih baik, sedangkan sta
0+150 m sampai sta 0+220 m material
dasar luar terlepas / rusak = 20 m dan
pada sta 0+240 m sampai sta 0+350
plesteran tergerus bagian bawah = 110 m

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-20
Material Dasar Dalam : Kondisi material dasar dalam dari sta
0+000 sampai dengan sta 0+585 dalam
kondisi masih baik
Armor Blok Beton : Armor bermaterial Blok beton (0.5x0.5) m
sepanjang stasiun. Pada sta. 0+000
sampai dengan sta 0+230 blok beton
kondisi baik, pada sta.0+230 s/d
sta.0+250 mengalami kerusakan sangat
berarti = 20 m2, pada sta.0+330 s/d
sta.0+530 mengalami kerusakan pada
bagian atas blok beton = 200 m2 .
Armor Batu Kosong : Sta 0+ 000 m sampai sta 0+585 m material
armor adalah pasangan batu (rip rap)
terjadi pergeseran dan perubahan
volume. Sehingga perlu pemasangan
armor kembali agar bagian utama
bangunan tetap terlindungi dari
hempasan gelombang.

3.4 Bangunan Pengaman Pantai Majapahit Kab. Buton Selatan

Bangunan pengamanan Pantai Majapahit yang terdapat di lokasi berupa


Tembok Laut dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman dan
fasilitas, jalan dan fasilitas umum. Lokasi Tembok Laut Pantai Majapahit
yaitu pada koordinat 5°39’38,43” - 5°40’53” LS dan 123°37’2,76” -
122°37’233” BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai Sampoabalo disajikan


sebagai berikut :

1. Tembok Laut Pantai Majapahit (TAL)


Nama Bangunan : Tembok Laut

Tanggal Survey :

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-21
Nama Petugas :

Nama Pantai : Pantai Majapahit

Desa : Majapahit

Kabupaten : Buton Selatan

Provinsi : Sulawesi Tenggara

Kode Daerah : 74.15.01.005

Nama Ringkas Pantai : Majapahit

Kode Bangunan : TL

Koordinat Lintang : 5°39’38,43” - 5°40’53” LS;

Koordinat Bujur : 123°37’2,76” - 122°37’233” BT;

Obyek yang dilindungi : Kawasan Pemukiman, Jalan Raya Kabupaten

Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan

Informasi Bench Mark : Tidak Ada

Fisik Bangunan : Panjang Bangunan : 575,00 m

Elevasi Puncak : +2,3 m

Lebar Puncak :1m

Lebar Dasar Titik 1 :9m

Kemiringan Badan Luar : 1 : 1 (V : H)

Jenis Struktur : Rubble (tumpukan) / Timbunan / kaku

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-22
Gambar 3.15 : Sketsa Tembok Laut Majapahit (TL)

Foto Bangunan
Majapahit 4. STA 0+000

Majapahit 2. STA 0+333

Majapahit 3. STA 0+250 Majapahit 4. STA 0+575

Gambar 3.16 : Foto Tembok Laut Majapahit (TL)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-23
Kondisi :

Puncak : Pada sta 0+000 sampai pada sta 0+575 kondisi


Lebar Puncak masih baik.

Badan Luar : Pada sta 0+000 sampai pada sta 0+575 badan
luar adalah pasangan batu yeng dilapisi dengan
plesteran dan kondisi masih baik.

Badan Dalam : Kondisi pada badan dalam bangunan, pada sta


+0.00 sampai dengan sta +0.680 pada umumnya
baik

Pondasi Luar : Kondisi pondasi luar yang terjadi kerusakan


terdapat pada sta +250, sta +333, dan sta +575,
terjadi gerusan. Selainnya pondasi luar masih
dalam kondisi baik.

Pondasi Dalam : Kondisi pondasi luar yang terjadi kerusakan


terdapat pada sta +250, sta +333, dan sta +575,
terjadi gerusan. Selainnya pondasi luar masih
dalam kondisi baik.

Material Dasar Luar : Bahan material dasar luar adalah berupa


pasangan batu dengan bagian permukaan dilapisi
dengan pasangan beton. Terjadi kerusakan
terdapat pada sta +250, sta +333, dan sta +575,
namun yang lain masih dalam kondisi baik.

Material Dasar Dalam : Terjadi kerusakan terdapat pada sta +250, sta
+333, dan sta +575, namun yang lain masih
dalam kondisi baik.

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-24
3.5 Bangunan Pengaman Pantai Kalora Kab. Kolaka

Bangunan pengamanan Pantai Kalora yang terdapat di lokasi berupa


Tembok Laut dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman dan
fasilitas, jalan dan fasilitas umum. Lokasi Tembok Laut Pantai Kalora
yaitu pada koordinat 5°26’49,203” - 5°25’53,961” LS dan 121°28’36,811”
- 121°28’42,520” BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai disajikan sebagai berikut :

Nama Bangunan : Tembok Laut

Tanggal Survey :

Nama Petugas :

Nama Pantai : Pantai Kolora

Desa : Toari

Kabupaten : Kolaka

Provinsi : Sulawesi Tenggara

Kode Daerah : 74.01.24.2001

Nama Ringkas Pantai : Kalora

Kode Bangunan : Tal

Koordinat Lintang : 5°26’49,203” - 5°25’53,961” LS;

Koordinat Bujur : 121°28’36,811” - 121°28’42,520” BT;

Obyek yang dilindungi : Kawasan Pemukiman, Jalan Raya Nasional

Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan

Informasi Bench Mark : Tidak Ada

Fisik Bangunan : Panjang Bangunan : 1.707,00 m

Elevasi Puncak : +1,72 m

Lebar Puncak : 0,80 m

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-25
Lebar Dasar Titik 1 : 4,25 m

Kemiringan Badan Luar : 1 : 5 (V : H)

Jenis Struktur : Rubble (tumpukan) / Timbunan / kaku

Gambar 3.17 : Sketsa Tembok Laut Kalora (Tal)

Foto Bangunan
Kalora 5. STA 0+000

Kalora 2. STA 0+025

Kalora 3. STA 0+600 Kalora 4. STA 0+1.438

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-26
Gambar 3.18 : Foto Tembok Laut Kalora (TaL)

Kondisi :

Puncak : Sebagian besar Lebar Puncak pantai Kalora


sudah mengalami gerusan sehingga
menyebabkan korosi pada tulangan bangunan .

Badan Luar : Terjadi kerusakan pada Badan Luar pada

sta 0+000 sampai pada sta 0+150 dengan volume


5.46 m3,

sta 0+175 sampai pada sta 0+200 dengan volume


23.125 m3,

sta 0+250 sampai pada sta 0+275 dengan volume


7.9212 m3,

sta 0+550 sampai pada sta 0+562 dengan volume


3.312 m3,

sta 0+800 sampai pada sta 0+825 dengan volume


85.562 m3,

sta 0+850 sampai pada sta 0+875 dengan volume


85.562 m3,

sta 0+900 sampai pada sta 0+928 dengan volume


95.312 m3,

sta 0+1.500 sampai pada sta 0+1.525 dengan


volume 41.4 m3,

sta 0+1.600 sampai pada sta 0+1.615 dengan


volume 8.325 m3,

sta 0+1.700 sampai pada sta 0+1.707 dengan


volume 20.567 m3,

Badan Dalam : Kondisi pada badan dalam pada umumnya baik.

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-27
Pondasi Luar : Bagian pondasi luar masih dalam kondisi baik.

Material Dasar Luar : Bahan material dasar luar adalah berupa


pasangan batu dan pasir pantai.

Material Dasar Dalam : Untuk material dasar dalam pada bangunan


pengaman pantai Kalora berupa urugan tanah.
Armor (Batu Kosong) : Armor berupa batu kosong sudah mengalami
penurunan volume akibat hempasan gelombang.
Armor Blok Beton : Material armor adalah buis beton yang sudah
mengalami kerusakan dan pergeseran.

3.6 Bangunan Pengaman Pantai Mandra Kab. Kolaka

Bangunan pengamanan Pantai Mandra yang terdapat di lokasi berupa


Tembok Laut dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman dan
fasilitas, jalan dan fasilitas umum. Lokasi Tembok Laut Pantai Mandra
yaitu pada koordinat 4°3’6,013” - 4°3’4,802” LS dan 121°35’15,554” -
121°35’16,282” BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai Mandra disajikan sebagai


berikut :

1. Tembok Laut Pantai Mandra (TAL)


Nama Bangunan : Tembok Laut

Tanggal Survey :

Nama Petugas :

Nama Pantai : Pantai Mandra

Desa : Lamokato

Kabupaten : Kolaka

Provinsi : Sulawesi Tenggara

Kode Daerah :

Nama Ringkas Pantai : Mandra

Kode Bangunan : Tal

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-28
Koordinat Lintang : 4°3’6,013” - 4°3’4,802” LS;

Koordinat Bujur : 121°35’15,554” - 121°35’16,282” BT;

Obyek yang dilindungi : Kawasan Pemukiman, Jalan Raya Kabupaten,


Fasilitas Umum, Kawasan Wisata

Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan

Informasi Bench Mark : Tidak Ada

Fisik Bangunan : Panjang Bangunan : 398,00 m

Elevasi Puncak : +2,25 m

Lebar Puncak : 0,51 m

Lebar Dasar Titik 1 : 3,20 m

Kemiringan Badan Luar : 1 : 5 (V : H)

Kemiringan Badan Dalam : 1 : 1 (V : H)

Jenis Struktur : Rubble (tumpukan) / Timbunan / kaku

Gambar 3.19 : Sketsa Tembok Laut Pantai Mandra (TAL)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-29
Foto Bangunan

Mandra 6. STA 0+000 Mandra 2. STA 0+025

Mandra 3. STA 0+175 Mandra 4. STA 0+398

Gambar 3.20 : Foto Tembok Pantai Mandra (Tal)

Kondisi :

Puncak : Terjadi kerusakan Puncak bangunan pada

sta 0+100 dengan volume 0.1581 m3,

sta 0+200 sampai pada sta 0+225 dengan volume


0.6125 m3,

sta 0+398 dengan volume 0.0936 m3,

Badan Luar : Kondisi badan luar yang terjadi kerusakan


terdapat pada sta 0+025 sampai dengan sta
0+050 dengan volume 23,1 m3

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-30
Badan Dalam : Kondisi badan dalam bangunan, pada sta
0+0.000 sampai dengan sta 0+0.398 pada
umumnya masih baik.

Pondasi Luar : Kondisi Pondasi Luar bangunan, pada sta


0+0.000 sampai dengan sta 0+0.398 pada
umumnya masih baik.

Pondasi Dalam : Tidak Tampak

Material Dasar Luar : Kondisi baik.

Material Dasar Dalam : Untuk pondasi bagian dalam masih dalam kondisi
baik.

3.7 Bangunan Pengaman Pantai Tamborasi I Kab. Kolaka

Bangunan pengamanan Pantai Tamborasi I yang terdapat di lokasi berupa


Tembok Laut dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman dan
fasilitas, jalan dan fasilitas umum. Lokasi Tembok Laut Pantai Tamborasi
I yaitu pada koordinat 3°46’58,699” - 3°46’48,558” LS dan 121°8’48” -
121°8’37,979” BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai Tamborasi I disajikan


sebagai berikut :

1. Tembok Laut Pantai Tamborasi I (TAL)


Nama Bangunan : Tembok Laut

Tanggal Survey :

Nama Petugas :

Nama Pantai : Pantai Tamborasi Seg. I

Desa : Tamborasi, Iwoimenda

Kabupaten : Kolaka

Provinsi : Sulawesi Tenggara

Kode Daerah : 74.01.04

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-31
Nama Ringkas Pantai : Tamborasi Seg. I

Kode Bangunan : TAL

Koordinat Lintang : 3°46’58,699” - 3°46’48,558” LS;

Koordinat Bujur : 121°8’48” - 121°8’37,979” BT;

Obyek yang dilindungi : Kawasan Pemukiman

Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan

Informasi Bench Mark : Tidak Ada

Fisik Bangunan : Panjang Bangunan : 445,00 m

Elevasi Puncak : +3 m

Lebar Puncak : 0,65 m

Lebar Dasar Titik 1 : 5,85 m

Kemiringan Badan Luar : 1 : 2 (V : H)

Jenis Struktur : Rubble (tumpukan) / Timbunan / kaku

Material : Armor Buis Beton

Sketsa Bentuk Armor :

Gambar 3.21 : Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. I (TAL)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-32
Foto Bangunan

Tamborasi Seg. I 7. STA 0+000 Tamborasi Seg I 2. STA 0+100

Tamborasi Seg. I 3.22


Gambar Foto TembokTamborasi
3. STA:0+325 Seg. I 4. STA
Pantai Tamborasi 0+445
Seg. I (TAL)

Kondisi :

Puncak : Terjadi kerusakan Puncak bangunan pada

sta 0+100

Badan Luar : Kondisi badan luar pada umumnya masih baik.

Badan Dalam : Kondisi badan dalam bangunan tembok pantai


Tamborasi seg. I umumnya masih baik.

Pondasi Luar : Tidak Tampak

Pondasi Dalam : Tidak Tampak

Material Dasar Luar : Material dasar luar merupakan material pasir


pantai asli yang ada pada lokasi bangunan

Mateial Dasar Dalam : Untuk material dasar dalam merupakan tanah


urugan yang ada pada lokasi bangunan

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-33
Armor Buis Bersusun : Armor buis bersusun merupakan bangunan yang
melindungi badan luar dan pondasi luar yang
berupa buis – buis beton yang bersusun. Dan
terdapat kerusakan pada sta 0+445

3.8 Bangunan Pengaman Pantai Tamborasi II (TAL)

Bangunan pengamanan Pantai Tamborasi II yang terdapat di lokasi berupa


Tembok Laut dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman dan
fasilitas, jalan dan fasilitas umum. Lokasi Tembok Laut Pantai Tamborasi
II yaitu pada koordinat 3°46’32,9” - 3°46’20,7” LS dan 121°8’19,7” -
121°8’6,07” BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai Tamborasi II disajikan


sebagai berikut :

1. Tembok Laut Pantai Tamborasi II (TAL)


Nama Bangunan : Tembok Laut

Tanggal Survey :

Nama Petugas :

Nama Pantai : Pantai Tamborasi Seg. II

Desa : Tamborasi

Kabupaten : Kolaka

Provinsi : Sulawesi Tenggara

Kode Daerah : 74.01.27.2001

Nama Ringkas Pantai : Tamborasi

Kode Bangunan : TAL

Koordinat Lintang : 3°46’32,9” - 3°46’20,7” LS;

Koordinat Bujur : 121°8’19,7” - 121°8’6,07” BT;

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-34
Obyek yang dilindungi : Kawasan Pemukiman, Jalan Raya Nasional

Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan

Informasi Bench Mark : Tidak Ada

Fisik Bangunan : Panjang Bangunan : 591,00 m

Elevasi Puncak : +3,40 m

Lebar Puncak : 0,60 m

Lebar Dasar Titik 1 : 5,7 m

Kemiringan Badan Luar : 1 : 1 (V : H)

Kemiringan Badan Dalam : 1 : 1 (V : H)

Jenis Struktur : Rubble (tumpukan) / Timbunan / kaku

Material : Armor Buis Beton

Sketsa Bentuk Armor :

Gambar 3.23 : Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. II (TAL)

Foto Bangunan

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-35
Gambar 3.24 : Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. II (TAL)

Kondisi :

Puncak : Terjadi keretakan Puncak bangunan pada

sta 0+425

Badan Luar : Kondisi badan luar pada umumnya masih baik.

Badan Dalam : Kondisi badan dalam bangunan tembok pantai


Tamborasi seg. II umumnya masih baik.

Pondasi Luar : Tidak Tampak

Pondasi Dalam : Tidak Tampak

Material Dasar Luar : Material dasar luar merupakan material pasir


pantai asli yang ada pada lokasi bangunan

Mateial Dasar Dalam : Untuk material dasar dalam merupakan tanah


urugan yang ada pada lokasi bangunan

Armor Buis Bersusun : Kondisi armor pada umumnya masih baik.

3.9 Bangunan Pengaman Pantai Tamborasi III (TAL)

Bangunan pengamanan Pantai Tamborasi III yang terdapat di lokasi


berupa Tembok Laut dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman
dan fasilitas jalan dan fasilitas umum. Lokasi Tembok Laut Pantai
Tamborasi III yaitu pada koordinat 3°42’37,14” - 3°42’30,64” LS dan
121°4’26,8” - 121°4’16,99” BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai Tamborasi III disajikan


sebagai berikut :

1. Tembok Laut Pantai Tamborasi III (TAL)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-36
Nama Bangunan : Tembok Laut

Tanggal Survey :

Nama Petugas :

Nama Pantai : Pantai Tamborasi Seg. III

Desa : Walasiho

Kabupaten : Kolaka Utara

Provinsi : Sulawesi Tenggara

Kode Daerah : 74.88.07.2001

Nama Ringkas Pantai : Walasiho

Kode Bangunan : TAL

Koordinat Lintang : 3°42’37,14” - 3°42’30,64” LS;

Koordinat Bujur : 121°4’26,8” - 121°4’16,99” BT;

Obyek yang dilindungi : Kawasan Pemukiman, Jalan Raya Nasional

Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan

Informasi Bench Mark : Tidak Ada

Fisik Bangunan : Panjang Bangunan : 175,00 m

Elevasi Puncak : +2,31 m

Lebar Puncak : 0,60 m

Lebar Dasar Titik 1 : 0,78 m

Kemiringan Badan Luar : 1 : 1 (V : H)

Kemiringan Badan Dalam : 1 : 1 (V : H)

Jenis Struktur : Rubble (tumpukan) / Timbunan / kaku

Material : Armor Buis Beton

Sketsa Bentuk Armor :

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-37
Gambar 3.25 : Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. III (TAL)

Foto Bangunan

Tamborasi Seg. III 9. STA 0+000 Tamborasi Seg III 2. STA 0+100

Tamborasi Seg. III 3. STA 0+150 Tamborasi Seg. III 4. STA 0+175
Gambar 3.26 : Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. III (TAL)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-38
Kondisi :

Puncak : Terjadi keretakan Puncak bangunan pada

sta 0+175. Tetapi pada umumnya kondisi puncak


masih baik.

Badan Luar : Kondisi badan luar pada umumnya masih baik.

Badan Dalam : Kondisi badan dalam bangunan tembok pantai


Tamborasi seg. III sta 0+000 sampai sengan sta
0+175 umumnya masih baik.

Pondasi Luar : Tidak Tampak

Pondasi Dalam : Tidak Tampak

Material Dasar Luar : Material dasar luar merupakan material pasir


pantai asli yang ada pada lokasi bangunan

Mateial Dasar Dalam : Material dasar dalam berupa timbunan tanah,


pada sta 0+000 sampai dengan sta 0+175 kondisi
material masih baik

Armor Buis Bersusun : Kondisi armor pada umumnya masih baik.

3.10 Bangunan Pengaman Pantai Tamborasi IV (TAL)

Bangunan pengamanan Pantai Tamborasi IV yang terdapat di lokasi


berupa Tembok Laut dengan tujuan perlidungan terhadap permukiman,
jalan dan fasilitas umum. Lokasi Tembok Laut Pantai Tamborasi IV yaitu

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-39
pada koordinat 3°42’6” - 3°41’57,14” LS dan 121°3’32,53” -
121°3’17,73” BT

Hasil inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai Tamborasi IV disajikan


sebagai berikut :

1. Tembok Laut Pantai Tamborasi IV (TAL)


Nama Bangunan : Tembok Laut

Tanggal Survey :

Nama Petugas :

Nama Pantai : Pantai Tamborasi Seg. IV

Desa : Walasiho

Kabupaten : Kolaka Utara

Provinsi : Sulawesi Tenggara

Kode Daerah : 74.88.07.2001

Nama Ringkas Pantai : Walasiho

Kode Bangunan : TAL

Koordinat Lintang : 3°42’6” - 3°41’57,14” LS;

Koordinat Bujur : 121°3’32,53” - 121°3’17,73” BT;

Obyek yang dilindungi : Kawasan Pemukiman

Data Teknik Bangunan : Potongan Melintang Bangunan

Informasi Bench Mark : Tidak Ada

Fisik Bangunan : Panjang Bangunan : 554,00 m

Elevasi Puncak : +1,64 m

Lebar Puncak : 0,62 m

Lebar Dasar Titik 1 : 4,70 m

Kemiringan Badan Luar : 1 : 1 (V : H)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-40
Kemiringan Badan Dalam : 1 : 1 (V : H)

Jenis Struktur : Rubble (tumpukan) / Timbunan / kaku

Material : Armor Buis Beton

Sketsa Bentuk Armor :

Gambar 3.27 : Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. IV (TAL)

Foto Bangunan

Tamborasi Seg. IV 10. STA 0+000 Tamborasi Seg IV 2. STA 0+100

Tamborasi Seg. IV 3. STA 0+350 Tamborasi Seg. IV 4. STA 0+558


Gambar 3.28 : Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. IV (TAL)

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-41
Kondisi :

Puncak : Terjadi keretakan Puncak bangunan pada

sta 0+100. Tetapi pada umumnya kondisi puncak


masih baik.

Badan Luar : Kondisi badan luar pada umumnya masih baik.

Badan Dalam : Kondisi badan dalam bangunan tembok pantai


Tamborasi seg. III sta 0+000 sampai sengan sta
0+558 umumnya masih baik.

Pondasi Luar : Tidak Tampak

Pondasi Dalam : Tidak Tampak

Material Dasar Luar : Material dasar luar merupakan material pasir


pantai asli yang ada pada lokasi bangunan

Mateial Dasar Dalam : Material dasar dalam berupa timbunan tanah,


pada sta 0+000 sampai dengan sta 0+558 kondisi
material masih baik

Armor Buis Bersusun : Kondisi armor pada umumnya masih baik.

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-42
3.1 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI SAMPOABALO KAB. BUTON
3.2 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI BATAUAGA I KAB. BUTON SELATAN
3.3 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI BATAUAGA II KAB. BUTON SELATAN
3.4 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MAJAPAHIT KAB. BUTON SELATAN
3.5 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TOARI KAB. KOLAKA
3.6 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI KOLAKA KAB. KOLAKA
3.7 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TAMBORASI I KAB. KOLAKA
3.8 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TAMBORASI II KAB. KOLAKA UTARA
3.9 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TAMBORASI III KAB. KOLAKA UTARA
3.10 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TAMBORASI IV KAB. KOLAKA UTARA

GAMBAR 3.1 : Sketsa Layout dan Kinerja Pemecah Gelombang Lepas Pantai
GAMBAR 3.2 : Sketsa Profil Melintang Contoh Revetment Blok Kubus Beton
GAMBAR 3.3 : Sketsa profil Melintang contoh tembok laut
GAMBAR 3.4 : Sketsa penampang melintang konstruksi tanggul laut
GAMBAR 3.5 : Sketsa dan Cara Kerja Groin

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-43
GAMBAR 3.6 : Bangunan jeti berfungsi menahan sedimen di muara sungai
GAMBAR 3.7 : Pembagian Ruas Bangunan Pantai
GAMBAR 3.8 : Bagian-bagian Pengukuran Bangunan Pantai
GAMBAR 3.9 : Sketsa Revetment Sampoabalo (TAL)
GAMBAR 3.10: Foto Revetment Sampoabalo (TAL)
GAMBAR 3.11: Sketsa Tembok Laut Batauga I (TAL)
GAMBAR 3.12: Foto Tembok Laut Batuaga I (TAL)
GAMBAR 3.13: Sketsa Tembok Laut Batauga II (TAL)
GAMBAR 3.14: Foto Tembok Laut Batauga II (TAL)
GAMBAR 3.15: Sketsa Tembok Laut Majapahit (TL)
GAMBAR 3.16: Foto Tembok Laut Majapahit (TL)
GAMBAR 3.17: Sketsa Tembok Laut Kalora (Tal)
GAMBAR 3.18: Foto Tembok Laut Kalora (TaL)
GAMBAR 3.19: Sketsa Tembok Laut Pantai Mandra (TAL)
GAMBAR 3.20: Foto Tembok Pantai Mandra (Tal)
GAMBAR 3.21: Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. I (TAL)
GAMBAR 3.22: Foto Tembok Pantai Tamborasi Seg. I (TAL)
GAMBAR 3.23: Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. II (TAL)
GAMBAR 3.24: Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. II (TAL)
GAMBAR 3.25: Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. III (TAL)
GAMBAR 3.26: Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. III (TAL)
GAMBAR 3.27: Sketsa Tembok Laut Tamborasi Seg. IV (TAL)
GAMBAR 3.28: Foto Tembok Pantai Tamborasi seg. IV (TAL)

TABEL 3.1 : Penetapan Nomenklatur Bangunan Pengaman Pantai


TABEL 3.2 : Blanko/folmulir Inventarisasi Bangunan Pantai Seri I (Tembok
Laut, Revetment, Groin, Pemecah Gelombang, Jeti, Tanggul
Laut

Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-44
Laporan Antara
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP
Bangunan Pengaman Pantai
3-45

Anda mungkin juga menyukai