NIM : 105811117517
KELAS: SIPIL 6-D
a. Pantai, adalah suatu jalur yang merupakan pertemuan air laut dan daratan.
b. Garis Pantai, adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana
posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut
1
c. Sempadan Pantai, adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai.
d. Daerah daratan, adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan
daratan di mulai dari batas garis pasang tertinggi.
e. Daerah lautan, adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan
air laut dimulai dari sisi laut pada garis surut terendah, termasuk dasar laut dan
bagian bumi di bawahnya.
2
f. Pasang Surut, adalah fluktuasi muka air laut akibat adanya gaya tarik benda-
benda langit yang terjadi secara periodik.
g. Abrasi, adalah proses erosi yang diikuti longsoran (runtuhan) pada material
yang masif (batu) seperti tebing pantai.
3
h. Erosi Pantai, adalah proses mundurnya pantai dari kedudukan semula yang
disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pasok dan kapasitas angkutan
sedimen.
4
1.2. Jenis Bangunan Pantai dan Kegunaannya
berfungsi sebagai pelindung pantai. Akibat pengaruh dari beberapa faktor seperti
pasang surut air laut, akan mudah menggerakkan sedimen-sedimen di sekitar garis
Selain itu, di beberapa daerah yang memiliki fetching area yang cukup panjang
mampu menghasilkan gelombang laut yang cukup besar, untuk itu perlu sebuah
bangunan yang mampu meredam kekuatan dari gelombang laut yang mendekati
pantai.
5
Menurut ilmu geologi, adalah lembaran batuan yang terbentuk
di rekahan pada tubuh batuan yang sudah ada.Dike dapat berasal
baik magmatik maupun sedimen, dike magmatik terbentuk
ketika magma mengintrusi ke celah batuan yang ada kemudian mengkristal
sebagai intrusi lembar, baik memotong seluruh lapisan batuan atau melalui massa
batuan yang tak berlapis. Dike klastik terbentuk ketika sedimen mengisi rekahan
batuan yang telah ada.
Struktur revetment biasanya terdiri dari batu, beton, atau aspal untuk
armornya, bentuknya melandai mengikuti profil alami dari garis pantai. Dalam
Corps of Engineers, perbedaan fungsional dibuat antara seawalls dan revetments
6
untuk tujuan proyek, namun dalam literatur teknis seringkali tidak ada perbedaan
antara seawalls dan revetments.
c) Bulkhead
7
d) Groins
Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak
lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton (pipa
beton), dan batu. Pemasangan groins menginterupsi aliran arus pantai sehingga
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu. Hal ini
e) Jetty
Jetty merupakan struktur sempit yang melindungi garis pantai dari arus dan
pasang surut. Jetty biasanya terbuat dari kayu, tanah, batu, atau beton. Mereka
membentang dari pantai ke tengah perairan. Arus dan pasang surut dari lautan
secara bertahap membasuh pantai atau fitur lain di sepanjang garis pantai. Ini
disebut erosi.
Arus sungai yang kuat atau gelombang dari danau juga dapat mengikis garis
pantai. Jetty melindungi garis pantai dari badan air dengan bertindak sebagai
penghalang terhadap erosi dari arus, pasang surut, dan gelombang. Jetty juga
8
dapat digunakan untuk menghubungkan tanah dengan air dalam lebih jauh dari
Selain untuk melindingi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir.
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir. Karena
pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir terbentuk di muara. Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan.
endapan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai.
penutupan muara sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir didaerah sebelah
hulu muara.
Pada musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit
demi sedikit muara sungai terbuka kembali. Selama proses penutupan dan
pembukaan kembali tersebut biasanya disertai dengan membeloknya muara
sungai dalam arah yang sama dengan arah transport sedimen sepanjang pantai.
f) Breakwater
9
perairan cukup tenang agar operasi bongkar muat pada kapal menjadi mudah dan
aman, dan juga sebagai perlindungan fasilitas pelabuhan.
10
g) Artificial Headland
h) Beach Nourishment
11
Beach Nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi, sehingga menjaga pantai
tetap stabil.
Kita ketahui erosi dapat terjadi jika di suatu pantai yang ditinjau terdapat
kekurangan suplai pasir. Stabilitasi pantai dapat dilakukan dengan penambahan
suplai pasir ke daerah yang terjadi erosi itu. Apabila erosi terjadi secara terus
menerus, maka suplai pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama
dengan kehilangan pasir.
Untuk pantai yang cukup panjang maka penambahan pasir dengan cara
pembelian kurang efektif sehingga digunakan alternatif pasir diambil dari hasil
sedimentasi sisi lain dari pantai.
i) Terumbu Buatan
Terumbu buatan (artificial reef) bukanlah hal baru, di Jepang dan Amerika
usaha ini telah dilakukan lebih dari 100 tahun yang lalu. Mula-mula dilakukan
dengan menempatkan material natural berukuran kecil sebagai upaya untuk
menarik dan meningkatkan populasi ikan.
12
telah digunakan sebagai terumbu buatan untuk meningkatkan kualitas habitat ikan
dan biota laut lainnya.
13
Kondisi batas hidraulik (Sea level rise, Pasang surut, gelombang, arus, angkutan
sedimen, debit banjir sungai).
Kondisi topografi dan batimetri
Kondisi tanah dasar
Kondisi Meteorologi dan Klimatologi
Zona Gempa
Kondisi Sosek dan Lingkungan
2. Kriteria Perencanaan
14
Aspek Legal Termasuk RTRD Community Based
- Efektifitas Fungsi
- Kekuatan Struktur
- Ketahanan Struktur (lifetime)
- Pembiayaan
Tidak sedikit bangunan pengaman pantai yang telah dibangun tetapi gagal
memenuhi fungsinya atau runtuh sebelum berfungsi dengan baik. Kegagalan atau
tidak terpenuhinya fungsi tersebut dapat disebabkan oleh kekeliruan dalam
pertimbangan teknis perencanaan atau kesalahan konstruksi. Terdapat kesan bahwa
sering terjadi kekeliruan dalam memilih tipe dan/atau material konstruksi pengaman
pantai dari yang semestinya, keliru dalam memprediksikan unjuk kerja struktur bila
telah beroperasi nantinya. Banyak permasalahan kepantaian yang belum sepenuhnya
bisa diselesaikan dengan teori yang ada. Keliru dalam penerapan teori
keteknikpantaian akan berdampak pada kegagalan sistem pengamanan pantai
memenuhi fungsinya.
15
Kinerja bangunan pantai diukur dengan efektifitas fungsionalnya,
kemampuannya melawan energi gelombang, arus dan tekanan hidrolika lainnya tanpa
mengalami kerusakan dan keruntuhan serta durabilitasnya terhadap cuaca dan waktu.
Kinerja bangunan tersebut akan sangat ditentukan oleh kebenaran data perencanaan,
pemahaman terhadap kondisi yang terjadi, penetapan kriteria yang benar untuk
mendukung fungsi tujuan dan pendekatan/metodologi disain yang digunakan.
Kebenaran data perencanaan dapat dijamin selama pelaksanaan survei/pengukuran
dan investigasi lapangan dilaksanakan dengan baik. Pemahaman terhadap kondisi
dan pembuatan kriteria disain juga dapat dilakukan dengan baik, namun jika
pendekatan dan metode yang digunakan dalam disain kurang tepat, maka hasil disain
juga dapat mengalami kegagalan.
16
bangunan yang sudah umum dikenal dalam disain dan studi model bagi suatu tipe
struktur yang baru yang dihasilkan dari suatu kajian konsep untuk penyelesaian suatu
fenomena yang belum lazim terjadi atau untuk mendapatkan suatu efisiensi yang
lebihtinggi tanpa mengurangi nilai fungsionalnya. Pada pemodelan dengan uji model
2D umumnya ditujukan untuk menguji stabilitas dan kinerja struktur saja, sedangkan
pada studi model yang dilakukan dengan simulasi, output yang diharapkan adalah
selain uji stabilitas dan kinerja, juga menghasilkan formula-formula disain berupa
persamaan empiris dan grafik-grafik dalam hubungan parameter tak berdimensi.
Seluruh kajian pemodelan bila dilakukan dengan benar dan tepat memenuhi
semua persyaratan pemodelan yang ditentukan, maka hasilnya dapat diyakini
menggambarkan kondisi prototipnya dilapanga. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa tahapan disain yang dilengkapi dengan pemodelan akan memberikan hasil
disain dan kinerja operasional bangunan pengamn patai harus mampu memenuhi
fungsinya untuk melawan energi gelombang.
17