Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA TUJUAN SPESIFIKASI MONITORING KUALITAS UDARA EMISI SUMBER

DISUSUN OLEH: OVANE TIANA YWA ALAM 21080111120009

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pencemaran udara saat ini terutama pada kota-kota besar ataupun kawasan - kawasan industri di Indonesia mulai dirasakan menjadi masalah yang cukup besar dan memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya keluhan - keluhan masyarakat yang tinggal berdekatan dengan kawasan industry atau pabrik. Keluhan - keluhan tersebut berupa sesak nafas, rasa mual akibat bau yang tidak enak, rasa perih dimata (iritasi), batuk-batuk akibat terhirupnya debu dan asap hitam yang keluar dari cerobong pabrik tersebut. Buruknya kondisi kualitas udara pada kota besar dan daerah - daerah tersebut di atas menyebabkan pemerintah harus mencari solusi untuk masalah pencemaran udara yang terjadi. Menteri Negara Lingkungan Hidup (MENLH) mengeluarkan peraturan yaitu Program Langit Biru yang mulai berlaku efektif pada Maret 1995. Program ini bertujuan untuk memperkecil konsentrasi gas polutan yang akan di keluarkan oleh industri atau pabrik ke udara luar guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Adapun buruknya kualitas udara emisi yang dikeluarkan oleh industri atau pabrik antara lain dapat disebabkan karena : 1. Pemilihan teknologi murah seperti pabrik semen menggunakan metoda wet process. 2. Pemilihan bahan baku yang murah seperti minyak bumi yang mengandung sulfur tinggi. 3. Banyaknya industri menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar minyak solar/diesel, batu bara dll. Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir berlipat-lipat jumlahnya. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja

yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999. 1.2.Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari udara emisi sumber? 2. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara beserta jenis-jenisnya? 3. Apa tujuan spesifikasi monitoring kualitas udara? 4. Bagaimana memonitoring kualitas udara emisi sumber? 1.3.Tujuan 1. Mengetahui definisi dari udara emisi sumber 2. Mengetahui definisi dari pencemaran udara beserta jenis-jenisnya 3. Mengetahui tujuan spesifikasi monitoring kualitas udara 4. Mengetahui cara memonitoring kualitas udara emisi sumber

BAB II ISI 2.1. definisi Udara adalah campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandung 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas-gas lain. Sumber emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak spesifik. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa udara emisi sumber adalah campuran gas di permukaan bumi yang berasal dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak spesifik yang dapat menimbulkan pencemaran udara. Sumber bergerak adalah sumber emisi yang bergerak atau tidak tetap pada suatu tempat yang berasal dari kendaraan bermotor. Sumber bergerak spesifik adalah sumber emisi yang bergerak atau tidak tetap pada suatu tempat yang berasal dari kereta api, pesawat terbang, kapal laut dan kendaraan berat lainnya. Sumber tidak bergerak adalah sumber emisi yang tetap pada suatu tempat. Sumber tidak bergerak spesifik adalah sumber emisi yang tetap pada suatu tempat yang berasal dari kebakaran hutan dan pembakaran sampah. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat di timbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Pencemaran dapat di artikan juga sebagai masuknya atau tercampurnya unsur unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum

menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan / atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak dapat memenuhi fungsinya. 2.2. Klasifikasi Pencemaran Udara Menurut asalnya pencemaran udara dapat di bagi menjadi dua, yaitu : 1. Pencemaran udara primer adalahh Pencemaran yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. 2. Pencemaran udara sekunder adalah Pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemar pencemar primer di atmosfer. Menurut bentuknya pencemaran udara di bagi menjadi dua, yaitu : 1. 2. Pencemaran udara dalam bentuk gas. Pencemaran udara dalam bentuk partikel.

Menurut tempatnya pencemaran udara di bagi menjadi dua,yaitu : 1. 2. Pencemaran udara dalam ruangan (indoor) Pencemaran udara luar ruangan (outdoor)

2.3. Sumber Sumber Pencemaran Udara Sumber pencemar adalah setiap usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana menstinya. Yang merupakan sumber sumber pencemaran udara adalah : 1. Kegiatan Manusia Contoh : Kegiatan Transportasi Kegiatan Perindustrian Pembangkit Listrik Pembakaran Gas Pembuangan Pabrik 2. Sumber Alami Contoh: Gunung Berapi Kebakaran Hutan Proses Nitrifikasi

Proses Denitrifikasi

Menurut emisi, sumber antropogenik dapat di bagi menjadi tiga, yaitu : 1. Point Source ( Sumber Titik ) Contoh : Cerobong asap, Knalpot motor dan mobil. 2. Line Source ( Sumber Garis ) Contoh : Jalan untuk kendaraan. 3. Area Source ( Sumber Area ) Contoh : Daerah perindustrian, daerah pabrik pabrik.

2.4. Pencemaran Udara di Emisi Sumber Emisi adalah zat, energi, dan /atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan / atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan / atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Emisi sumber adalah setiap usaha dan / atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak spesifik. Emisi sumber di bagi menjadi dua, yaitu : 1. Stationary Source (Sumber tidak bergerak) Adalah pencemaran udara yang di sebabkan oleh sumber yang tidak bergerak / tidak dapat berpindah pindah / menetap pada satu titik saja / sumber emisi yang tetap pada suatu tempat. Sumber tidak bergerak spesifik adalah sumber emisi yang tetap pada suatu tempat yang berasal dari kebakaran hutan dan pembakaran sampah. Baku mutu emisi sumber tidak bergerak adalah batas kadar maksimal dan/ atau beban emisi maksimum yang diperbolehkan masuk atau dimasukkan ke dalam udara ambien. Contoh : Pembakaran hutan dan lahan, proses industri misalnya proses produksi di pabrik - pabrik, pembangkit tenaga listrik. 2. Mobile Source (Sumber Bergerak) Adalah pencemaran udara yang di sebabkan oleh sumber yang bergerak / dapat berpindah pindah / tidak hanya menetap pada satu titik saja. Pengertian lain, sumber bergerak adalah sumber emisi yang bergerak atau tidak tetap pada suatu tempat yang berawal dari kendaraan bermotor. Sumber bergerak spesifik adalah sumber emisi yang bergerak atau tidak tetap pada suatu tempat yang berasal dari kereta api, pesawat terbang, kapal laut, dan kendaraan berat lainnya.

Contoh : Semua emisi yang di hasilkan pipa pembuangan / knalpot dari sektor transportasi seperti : Kendaraan bermotor, kereta api, kapal laut, pesawat terbang, mobil.

2.5. Solusi untuk Mengatasi Masalah Pencemaran Udara Pada Emisi Sumber 1. Kegiatan Pengendalian Pencemaran Udara Pengendalian pencemaran udara pada emisi sumber adalah upaya pencegahan dan/ atau penanggulangan pencemaran udara serta pemulihan mutu udara. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengurangi atau meminimalkan pencemaran udara yang dihasilkan oleh sumber yang bergerak maupun sumber yang tidak bergerak. Contoh pengendalian pencemaran dari sumber yang bergerak adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bahan bakar bersih Disversifikasi energy Pemakaian alat pengendali Memberikan pendidikan atau pengetahuan kepada masyarakat Peremajaan angkutan Melakukan uji emisi

Contoh pengendalian pencemaran dari sumber yang tidak bergerak adalah : 1. Reduksi emisi, meliputi gabungan usaha multidisiplin: modifikasi proses (alternatif proses produksi, teknik produksi, substitusi bahan dan pengendalian). 2. Modifikasi pabrik / Pengoperasian pabrik, meliputi mengendalikan pengurangan debu, pembuatan stack (cerobong asap),recycling. 3. Relokasi pabrik, memilih lokasi lahan yang tepat untuk membangun suatu gedung perindustrian di suatu daerah agar tidak merugikan orang yang tinggal disekitarnya. Dasar - Dasar Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara : 1. Undang-undang No.23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 2. Kegiatan Pemantauan atau Memonitoring Pencemaran Udara. Pemantauan pencemaran kualitas udara pada emisi sumber adalah upaya untuk mengamati , memonitoring dan/ atau memantau pencemaran udara, apakah zat zat pencemar yang ada / yang terkandung dalam polusi udara atau pencemaran udara itu telah melewati

ambang batas emisi yang telah di tentukan oleh peraturan perundangan mengenai pengendalian dan pemantauan kualitas udara. Tujuan spesifik dari kegiatan dari kegiatan ini adalah : 1. Agar kita dapat mengetahui seberapa parahkah pencemaran udara yang terjadi di suatu daerah. 2. Agar Pemerintah dapat mengambil tindakan dan mencari solusi untuk mengurang polusi atau pencemaran udara di suatu daerah yang tingkat pencemarannya udah parah dan berbahaya. 3. Agar masyarakat dapat lebih menyadari bahwa pencemaran udara dapat membawa dampak buruk untuk lingkungan dan kesehatan masyarakat. 4. 2.6. Tujuan Pemantauan Kualitas Udara pada Emisi Sumber Pemantauan pencemaran kualitas udara pada emisi sumber adalah upaya untuk mengamati , memonitoring dan/ atau memantau pencemaran udara, apakah zat zat pencemar yang ada / yang terkandung dalam polusi udara atau pencemaran udara itu telah melewati ambang batas emisi yang telah di tentukan oleh peraturan perundangan mengenai pengendalian dan pemantauan kualitas udara. Tujuan spesifik dari kegiatan dari kegiatan ini
adalah:

1. Mengetahui dipenuhi atau tidaknya peraturan emisi pencemar udara yang dihasilkan oleh suatu sumber. Dasar-dasar kebijakan pengendalian pencemaran udara adalah Undang-undang No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara. Berbagai program pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara telah dilakukan oleh pemerintah, misalnya Program Langit Biru. Program ini merupakan progrram yang bertujuan untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara dan mewujudkan perilaku sadar lingkungan baik dan sumber tidak bergerak (industri) maupun sumber bergerak seperti kendaraan bermotor. Program Langit Biru dimulai tahun 1996 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Lingkungan no 15 tahun 1996. 2. Mengukur tingkat emisi yang dihubungkan dengan laju produksi untuk kebutuhan industri dan lingkungan

Pencemaran lingkungan yang juga terjadi adalah polusi udara, dimanapolusi tersebut berasal dari kegiatan mesin-mesin produksi pabrik yang pembuangan limbah asapnya melalui cerobong perusahaan, terutama perusahaan yang dalam produksi lebih banyak melakukan kgiatan pembakaran. Selainpolusi udara dihasilkan dari kegiatan industri, polusi udara juga terjadi akibat banyaknya truk-truk perusahaan yang berkapasitas besar keluar masuk pabrik untuk mengangkut hasil produksi perusahaan, hal ini yang kemudian jalan mudah rusak dan menimbulkan debu-debu tebal di jalan. 3. Mengevaluasi keefektifan teknik pengendalian dan peralatan pengendalian pencemaran udara. Contoh dari peralatan pengendalian pencemaran udara adalah Electrostatic Presipitator (ESP). ESP adalah alat pengendalian pencemaran udara dengan memanfaatkan gaya elektrostatik untuk mengendapkan partikel tersuspensi pada gas. Pada saat ini ESP digunakan untuk mengontrol emisi fly ash dari emisi generator. ESP ini juga efektif digunakan untuk mengontrol emisi partikel dari kiln semen, pabrik kertas, pabrik asam, sintering operation dan banyak lainnya. ESP didesain untuk mengumpulkan partikel dengan diameter 0,1 m sampai 10 m, dengan tingkat efisiensi mencapai 99%

BAB III PENUTUP 4.1. Kesimpulan 1. Udara emisi sumber adalah campuran gas di permukaan bumi yang berasal dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak spesifik yang dapat menimbulkan pencemaran udara. 2. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat di timbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. 3. Tujuan spesifik monitoring kualitas udara emisi sumber adalah mengetahui dipenuhi atau tidaknya peraturan emisi pencemar udara yang dihasilkan oleh suatu sumber, mengukur tingkat emisi yang dihubungkan dengan laju produksi untuk kebutuhan industri dan lingkungan, dan mengevaluasi keefektifan teknik pengendalian dan peralatan pengendalian pencemaran udara.

DAFTAR PUSTAKA Siadari et al. 2007. Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan Tahun 2007 Program Langit Biru. Jakarta. Asdep Urusan pengendalian Pencemaran Emisi Sumber Bergerak Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup. Wardhana, Wisnu Arya. 2004. ANDI. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit

Mukono, H.J. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Cetakan Pertama. Surabaya: Airlangga University Press.

Anda mungkin juga menyukai