Anda di halaman 1dari 9

Seiring semakin meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan sebuah kota, maka akan muncul berbagai macam permasalahan.

Dimana pendekatan pemecahan permasalahan tersebut dapat direduksi dengan penyediaan informasi. Salah satu bentuk informasi berupa pelayanan umum yang erat kaitannya dengan hajat hidup orang banyak terutama di daerah perkotaan dikenal sebagai utilitas. Satu jenis utilitas yang cukup vital dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam menunjang kehidupan serta aktivitas suatu kota yaitu jaringan listrik.

Infrastruktur: elemen dasar dari suatu kota; bangunan utama dari suatu kegiatan; bangunan penunjang kegiatan. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.378/1987 tentang Standar Konstruksi Bangunan Indonesia, Lamp.22: Prasarana Lingkungan adalah jalan, saluran air minum, saluran air limbah, saluran air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.59/1988 tentang Petunjuk Pelaksanaan PerMenDagri No.2/1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota: Sistem utama jaringan utilitas kota (pola jaringan fungsi primer dan sekunder) seperti air bersih, telepon, listrik, gas, air kotor/drainase, air limbah Grigg (1988): Those physical facilities that are sometimes called public works. Nation Science Foundation (NSF 94): A civilizations rise and fall is linked to its ability to feed and shelter its people and defend itself. These capabilities depend on infrastructure the underlying, often hidden foundation of a societys wealth and quality of life. A society that neglects its infrastructure loses the ability to transport people and food, provide clean air and water, control disease, and conduct commerce. Hudson, et al. (1997): Associated General Contractors of America (AGCA 82) menyatakan bahwa infrastuktur adalah A system of public facilities, both publicy or privately funded, which provide for delivery of essential services and a sustained standard of living.

Kelompok Bidang Keahlian Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB (2001): Infrastruktur (prasarana) adalah bangunan atau fasilitas fisik yang dikembangkan untuk mendukung pencapaian tujuan sosial dan ekonomi suatu masyarakat atau komunitas. Fidel Miro: Sistem adalah suatu kesatuan unit, suatu integrasi yang bersifat komprehensif (luas) yang terdiri dari elemen-elemen, unsur-unsur, sub-unit dimana saling mendukung dan bekerja sama membuat timbulnya integrasi dan sistem tadi. Sistem infrastruktur adalah kumpulan sub-sistem infrastruktur atau kumpulan elemen infrastruktur yang saling berinteraksi untuk tujuan tertentu. Termasuk dalam pengertian infrastruktur adalah fasilitas transportasi, bangunan institusional dan komersial, bangunan irigasi, drainase dan pengendali banjir, fasilitas air bersih dan air kotor, fasilitas penanganan limbah padat, pembangkit energi dan distribusinya, fasilitas telekomunikasi, fasilitas olah raga dan rekreasi, serta infrastruktur kawasan permukiman. Hudson, et al. (1997): Infrastruktur mencakup tujuh hal, yaitu: transportation, waste and waste water, waste management, energy production and distribution, buildings, recreation facilities, communication. Enam kategori besar infrastruktur (Grigg): 1) Kelompok jalan (jalan, jalan raya, jembatan); 2) Kelompok pelayanan transportasi (transit, jalan rel, pelabuhan, bandar udara); 3) Kelompok air (air bersih, air kotor, semua sistem air, termasuk jalan air); 4) Kelompok manajemen limbah (sistem manajemen limbah padat); 5) Kelompok bangunan dan fasilitas olahraga luar; 6) Kelompok produksi dan distribusi energi (listrik dan gas); Fasilitas fisik (Grigg): 1) Sistem penyediaan air bersih, termasuk dam, reservoir, transmisi, treatment, dan fasilitas distribusi;

2) Sistem manajemen air limbah, termasuk pengumpulan, treatment, pembuangan, dan sistem pemakaian kembali; 3) Fasilitas manajemen limbah padat; 4) Fasilitas transportasi, termasuk jalan raya, jalan rel dan bandar udara. Termasuk didalamnya adalah lampu, sinyal, dan fasilitas kontrol; 5) Sistem transit publik; 6) Sistem kelistrikan, termasuk produksi dan distribusi; 7) Fasilitas pengolahan gas alam; 8) Fasilitas pengaturan banjir, drainase, dan irigasi; 9) Fasilitas navigasi dan lalu lintas/jalan air; 10) Bangunan publik seperti sekolah, rumah sakit, kantor polisi, fasilitas pemadam kebakaran; 11) Fasilitas perumahan; 12) Taman, tempat bermain, dan fasilitas rekreasi, termasuk stadion. Aset Infrastruktur: Transportasi Transportasi darat (jalan, jembatan, terowongan, jalan rel); Transportasi udara (bandar udara, heliports, fasilitas darat, ATC); Jalan air dan pelabuhan (kanal pelayaran, pelabuhan, dok kering); Fasilitas intermodal (terminal KA/pesawat udara, terminal truk/ pelabuhan/ kereta) Mass transit (subways, bus transit, light rail, monorails, platforms/ stasiun).

Air dan Air Limbah Penyediaan air bersih (stasiun pompa, pengolahan, pipa utama, perlengkapan mekanikal/elektrikal); Struktur (dam, diversion, terowongan, saluran air); Distribusi air agrikultur (irigasi, kanal, sungai, pintu air); Gorong-gorong (pipa utama, septic tank, fasilitas pengolahan, penampung sementara). Manajemen limbah (pengurugan, pengolahan, fasilitas daur ulang) Limbah padat; Limbah berbahaya dan beracun; Limbah nuklir. Produksi dan distribusi energi Pembangkit Tenaga Listrik (air, uap, gas, minyak, batu bara, dlsb); Distribusi listrik (jaringan transmisi tegangan tinggi, substasiun, sistem distribusi, pusat kontrol energi, fasilitas perbaikan dan pemeliharaan); Jaringan pipa gas (produksi gas, jalur pipa, stasiun kontrol, tangki penyimpan, fasilitas perbaikan dan pemeliharaan); Produksi minyak bumi (stasiun pompa, instalasi penyulingan, jalan); Distribusi hasil minyak bumi (terminal dan tangki penyimpan, jaringan pipa, stasiun pompa, fasilitas pemeliharaan); Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (reaktor nuklir, stasiun pembangkit tenaga, fasilitas pembuangan limbah nuklir, emergency facilities).

Bangunan Bangunan tinggi residental/komersial (struktur, utilitas, kolam renang, pengamanan, akses permukaan, parkir); Bangunan publik (sekolah, rumah sakit, kantor pemerintah, polisi, penjara, balai kota, pemadam kebakaran, gedung pos, fasilitas parkir); Kompleks multiguna (koloseum, amphiteater, pusat konvensi, kompleks peribadatan, pusat-pusat kegiatan); Kompleks olah raga (indoor, outdoor, stadion) Fasilitas perumahan (publik, swasta) Fasilitas manufaktur/pergudangan Hotel dan kegiatan komersial (hotel, motel, unit persewaan, club house, mal, bioskop) Fasilitas rekreasi Taman dan tempat bermain (jalan, parkir, fasilitas rekreasi, kantor, kolam renang, ornamen/monumen, area piknik) Danau dan olah raga air (jalan, parkir, area piknik, marina) Pusat rekreasi/kasino (jalan akses, bangunan, restoran, fasilitas keamanan, struktur) Komunikasi Jaringan telekomunikasi (switching centers, kabel distribusi, pusat pengolah data, pembangkit listrik, bangunan, tower, repeater) Jaringan televisi/televisi kabel (stasiun produksi, fasilitas transmisi, kabel distribusi Jaringan satelit (satelit, pusat kontrol bumi, sistem komunikasi, penerima)

Jaringan informasi (sistem distribusi, piranti lunak/keras, CPU, sistem offline/online, sumber informasi, media backup, penyimpan) Infrastruktur Kota 1) Transportasi: jaringan jalan perkotaan; jalan tol; terminal/subterminal perkotaan; sistem angkutan umum massal 2) Sistem distribusi air bersih perkotaan 3) Sistem drainase perkotaan 4) Sistem air limbah perkotaan 5) Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu 6) Jaringan distribusi listrik perkotaan 7) Jaringan telekomunikasi 8) Tempat Pembuangan Sampah Sementara/Akhir 9) Infrastruktur kawasan perumahan (Lisiba) 10) Infrastruktur kawasan industri 11) Infrastruktur kawasan perdagangan dan jasa Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Nur Pamudji, menggantikan Dahlan Iskan dirut sebelumnya yg di lantik menjadi menteri BUMN Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas usahanya di

bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya. Unit-unit PLN I. Kelompok Unit Wilayah 1. PLN Wilayah Aceh, berkedudukan di Banda Aceh 2. PLN Wilayah Sumatera Utara, berkedudukan di Medan 3. PLN Wilayah Sumatera Barat, berkedudukan di Padang 4. PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, berkedudukan di Pekanbaru 5. PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, berkedudukan di Palembang 6. PLN Wilayah Bangka Belitung, berkedudukan di Pangkalpinang 7. PLN Wilayah Lampung, berkedudukan di Bandar Lampung 8. PLN Wilayah Kalimantan Barat, berkedudukan di Pontianak 9. PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, berkedudukan di Banjar Baru 10. PLN Wilayah Kalimantan Timur, berkedudukan di Balikpapan 11. PLN Wilayah Kalimantan Utara, berkedudukan di Nunukan 12. PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, berkedudukan di Menado 13. PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, berkedudukan di Makasar 14. PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat, berkedudukan di Mataram 15. PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur, berkedudukan di Kupang 16. PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, berkedudukan di Ambon 17. PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, berkedudukan di Jayapura

II. Kelompok Unit Distribusi 1. PLN Distribusi DKI Jakarta Raya dan Tangerang, berkedudukan di Jakarta 2. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, berkedudukan di Bandung 3. PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, berkedudukan di Semarang 4. PLN Distribusi Jawa Timur, berkedudukan di Surabaya 5. PLN Distribusi Bali, berkedudukan di Denpasar

III. Kelompok Unit Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban 1. PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali, berkedudukan di Depok 2. PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera, berkedudukan di Padang

IV. Kelompok Unit Pembangkitan 1. PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, berkedudukan di Medan 2. PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, berkedudukan di Palembang 3. PLN Pembangkitan Jawa Bali, berkedudukan di Yogyakarta 4. PLN Pembangkitan Tanjung Jati B, berkedudukan di Jepara 5. PLN Pembangkitan Indramayu, berkedudukan di 6. PLN Pembangkitan Lontar, berkedudukan di Semarang

V. Kelompok Unit Induk Proyek 1. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Sumatera I, berkedudukan di Palembang 2. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Sumatera II, berkedudukan di Palembang 3. PLN Unit Induk Proyek Jaringan Sumatera I, berkedudukan di Medan 4. PLN Unit Induk Proyek Jaringan Sumatera II, berkedudukan di Palembang 5. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Sulawesi, Maluku dan Papua, berkedudukan di Makasar 6. PLN Unit Induk Proyek Jaringan Sulawesi, Maluku dan Papua, berkedudukan di Makasar 7. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit dan Jaringan Kalimantan, berkedudukan di Balikpapan 8. PLN Unit Induk Proyek Jaringan Jawa Bali, berkedudukan di Semarang 9. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Hidro Jawa Bali, berkedudukan di Bandung 10. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit Thermal Jawa Bali, berkedudukan di Surabaya 11. PLN Unit Induk Proyek Pembangkit dan Jaringan Nusa Tenggara, berkedudukan di Mataram 12. PLN Unit Induk Proyek Trans TET Interkoneksi Sumatera Jawa, berkedudukan di Jakarta

VI. Kelompok Unit Pusat dan Jasa

1. PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan, berkedudukan di Jakarta 2. PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan, berkedudukan di Jakarta 3. PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan, berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung 4. PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan, berkedudukan di Jakarta 5. PLN Jasa Manajemen Konstruksi, berkedudukan di Jakarta 6. PLN Jasa Sertifikasi, berkedudukan di Jakarta Anak Perusahaan PLN 1. PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam), berkedudukan di Batam, Kepulauan Riau 2. PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT PLN Tarakan), berkedudukan di Tarakan, Kalimantan Utara 3. PT Indonesia Power (PT IP), berkedudukan di Jakarta 4. PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB), berkedudukan di Surabaya 5. PT Indonesia Comnets Plus (PT ICON+), berkedudukan di Jakarta 6. PT PLN Batubara, berkedudukan di Jakarta 7. PT PLN Geothermal (PT PLN-G), berkedudukan di Jakarta 8. PT Geo Dipa Energi, berkedudukan di Jakarta 9. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT PLN-E), berkedudukan di Jakarta 10. PT Pelayaran Bahtera Adhiguna, berkedudukan di Jakarta 11. Majapahit Holding BV, berkedudukan di Amsterdam, Belanda Konsumsi listrik di Indonesia Konsumsi listrik Indonesia secara rata rata adalah 473 kWh/kapita pada 2003. Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan rata rata konsumsi listrik dunia yang mencapai 2215 kWh/kapita (perkiraan 2005). Dalam daftar yang dikeluarkan oleh The World Fact Book, Indonesia menempati urutan 154 dari 216 negara yang ada dalam daftar. http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara

Anda mungkin juga menyukai