TINJAUAN PUSTAKA
8 Universitas Sriwijaya
9
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
Universitas Sriwijaya
13
Universitas Sriwijaya
14
Gambar 2.1
Universitas Sriwijaya
15
1. Hidung
Universitas Sriwijaya
16
2. Alat Penghidu
Mengandung epitel olfaktoria: bertingkat silindris tanpa sel
goblet, dengan lamina basal yang tidak jelas. Epitelnya disusun atas 3
jenis sel: sel penyokong, sel basal dan sel olfaktoris.
3. Sinus Paranasal
Merupakan rongga-rongga berisi udara yang terdapat dalam
tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga hidung. Ada 4
sinus: maksilaris, frontalis, etmoidalis dan sphenoidalis.
4. Faring
Faring adalalah pipa berotot sepanjang dasar tengkorak sampai
persambungannya dengan esofagus pada ketinggian tulang rawan
krikoid.. faring terletak dibelakang nasofaring, eorofaring dan laring.
.Nasofaring adalah bagian faring yang terletak di belakang hidung di
ataspalatum yang lembut. Pada dinding posterior terdapat lintasan
jaringan limfoid yang disebut tonsil faringeal, yang biasanya disebut
sebagai adenoid. Jaringan ini kadang-kadang membesar dan menutup
faring.Tubulus auditorium terbuka dari dinding lateral nasofaring dan
melalui tabung tersebut udara dibawa kebagian tengah telinga.
Nasofaring dilapisi membran mukosa bersilia yang merupakan lanjutan
membran yang dilapisi bagian hidung. Orofaring terletak di belakang
mulut di bawah palatum lunak, dimana dinding lateralnya saling
berhubungan. Diantara lipatan dinding ini, ada yang disebut arkus
palato-glosum yang merupakan kumpulan jaringan limfoid yang
disebut tonsilpalatum. Dalam faring terdapat tuba eustachii yang
bermuara pada nasofarings. Tuba ini berfungsi menyeimbangkan
tekanan udara pada kedua sisi membran timpani, dengan cara menelan
pada daerah laringofarings bertemu sistem pernapasan dan pencernaan.
Udara melalui bagian anterior ke dalam larings, dan makanan lewat
Universitas Sriwijaya
17
Universitas Sriwijaya
18
Universitas Sriwijaya
19
kiri lebih panjang dan lebih langsingdari yang kanan, dan berjalan di
bawah arteri pulmonalis sebelum dibelah menjadi beberapa cabang
yang berjalanke lobus atas dan bawah (Muttaqin, 2008).
8. Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang
berupa gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, dan
berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu
lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung
bersentuhan dengan udara. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya
perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran
gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke
udara (Muttaqin, 2008).Tekanan alveolus adalah tekanan bagian dalam
paru. Saat itu glotis terbuka an tidak ada udara yang mengalir ke dalam
maupun ke luar paru-paru, maka tekanan pada semua jalan napas
sampai alveoli semua sama dengan atmosfer yaitu 0 mmHg
(Syaifuddin, 2009).
Universitas Sriwijaya
20
1. Batuk
Batuk merupakan mekanisme refleks yang sangat penting untuk
menjaga jalan napas tetap terbuka (paten) dengan cara menyingkirkan
hasil sekresi lendir yang menumpuk pada jaln napas tidak hanya lendir
yang akan disingkirkan oleh refleks batuk tetapi juga gumpalan darah
dan benda asing. Namun, sering terdapat batuk yang tidak bertujuan
untuk mengeluarkan lendir maupun benda asing, seperti batuk yang
disebabkan oleh iritasi jalan napas (Djojodibroto, 2012). Batuk
merupakan upaya pertahanan paru terhadap berbagai rangsangan yang
ada dan refleks fisiologis yang melindungi paru dari trauma mekanik,
kimia dan suhu. Batuk menjadi patologis bila dirasakan sebagai
gangguan. Batuk seperti itu sering merupakan tanda suatu penyakit di
dalam atau diluar paru dan kadang berupa gejala awal dari suatu
penyakit. Batuk merupakan gejala tersering penyakit pernapasan dan
masalah yang sering kali dihadapi dokter dalam praktik sehari-hari
(Purwanto, Imandiri, 2018).
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
22
pula gejala pertama influenza adalah tubuh terasa dingin namun badan
demam dengan suhu tubuh mencapai 390C. Dalam gejala influenza
meliputi badan terasa sakit terutama tulang sendi dan tenggorokan,
batuk dan bersin,demam, pusing, iritasi mata, sakit perut da nlain
sebagainya(Nashrullah, 2013).
Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
influenza. Virus influenza merupakan virus RNA yang dapat hidup
padamanusia, kuda, babi, ayam dan burung. Virus adalah jasad
biologis, bukan hewan atau tanaman, tanpa struktur sel dan tidak
berdaya untuk hidup dan memperbanyak diri secara mandiri. virus
pernapasan terdeteksi pada proporsi yang lebih tinggi dan keragaman
bakteri dalam sputum (Ogawa et al., 2019).
Di luar tubuh manusia, seringkali virus berbentuk kristal tanpa
tanda hidup, tahan asam dan basa, serta resisten terhadap suhu sangat
rendah atau tinggi. Jika keadaan lingkungan membaik, seperti di dalam
tubuh manusia atau hewan, kristal tersebut akan hidup dan mampu
memperbanyak diri. Mikroorganisme ini menggunakan sistem enzim
dari sel tuan rumah untuk mensintesis asam nukleat, protein dan
perkembangbiakannnya (Wahyuningtyas, 2010).
3. Iritasi Tenggorokan/ Faringitis
Menurut Departemen Kesehatan (2007), Faringitis adalah
inflamasi atau infeksi dari membran mukosa faring atau dapat juga
tonsilopalatina. Faringitis akut biasanya merupakan bagian dari infeksi
akut orofaring yaitu tonsilofaringitis akut atau bagian dari influenza
(rinofaringitis) Faringitis akut adalah infeksi pada faring yang
disebabkan oleh virus atau bakteri, yang ditandai oleh adanya nyeri
tenggorokan, faring eksudat dan hiperemis, demam, pembesaran
kelenjar getah bening leher dan malaise (Wineri, Rasyid and Alioes,
2013).
Universitas Sriwijaya
23
1. Umur
Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun. Umur
adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun. Umur merupakan salah satu variabel penting dalam
bidang penelitian komunitas. Umur dapat menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi perkembangan penyakit secara langsung atau tidak
langsung bersama dengan variabel lain sehingga menyebabkan
perbedaan diantara angka kesakitan dan kematian pada masyarakat atau
sekelompok masyarakat. Faktor usia menyebabkan perbedaan penyakit
yang diderita, seperti penyakit cacar air umumnya diderita oleh anak-
anak, penyakit kanker yang umumnya diderita oleh manusia di usia
pertengahan, dan penyakit arterosklerosis pada usia lanjut (Chandra,
2008).
Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap
dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin
banyak (Notoatmodjo, 2010).
Meskipun ada definisi umum digunakan dari usia tua, tidak ada
kesepakatan umum tentang usia di mana seseorang menjadi tua.
Penggunaan umum dari usia kalender untuk menandai batas usia tua
menganggap kesetaraan dengan usia biologis, namun pada saat yang
sama, secara umum diterima bahwa dua ini tidak selalu identik (World
Health Organization, 2001).
Universitas Sriwijaya
24
2. Masa Kerja
Masa kerja adalah jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja
pada suatu instansi, kantor, dan sebagainya. Masa kerja juga merupakan
fakor yang bekaitan dengan lamanya sesoang bekerja di suatu tempat
menurut Andini (2015). Masa kerja juga merupakan jangka waktu
seseorang yang sudah bekerja dari pertama mulai masuk hingga
bekerja. Masa kerja dapat diartikan sebagai sepenggalan waktu yang
agak lama dimana seseorang tenaga kerja masuk dalam satu wilayah
tempat usaha sampai batas tertentu Masa kerja merupakan akumulasi
aktivitas kerja seseorang yang dilakukan dalam jangka waktu yang
panjang. Apabilaa aktivitas tersebut dilakukan terus-menerus akan
mengakibatkan gangguan pada tubuh. Tekanan fisik pada suatu kurun
waktu tertentu mengakibatkan berkurangnya kinerja otot, dengan gejala
makin rendahnya gerakan. Tekanan-tekanan akan terakumulasi setiap
harinya pada suatu masa yang panjang, sehingga mengakibatkan
memburuknya kesehatan yang disebut juga kelelahan klinis atau kronik
(Luthfiah, 2011)
Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya pekerja
bekerja di suatu tempat dalam hitungan tahun, dihitung mulai saat
bekerja sampai penelitian dilakukan. Masakerja dapat dikategorikan
menjadi masa kerja baru (≤ 5 tahun) dan masa kerja lama (> 5 tahun).
3. Lama Pajanan
Lama pajanan merupakan waktu yang mempengaruhi terpajan
dengan suatu aktivitas yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Menurut penelitian gangguan fungsi paru dapat terjadi secara bertahap
dan bersifat kronis sebagai akibat frekuensi, lamanya seseorang
berkerja pada lingkungan yang berdebu dan faktor internal yang
terdapat dalam bekerja seperti jenis kelamin, umur, kebiasaan merokok,
masa kerja, lama paparan, status gizi dan penggunaan alat pelindung
diri (Anugrah, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian Chandra (2015) Lama pajanan
selama 24 jam/hari merupakan lama terpajan maksimal dalam di
Universitas Sriwijaya
25
Universitas Sriwijaya
26
Universitas Sriwijaya
27
pekerjaan:
2) Separuh masker
b. Respirator
Respirator digunakan untuk melindungi pernafasan dari paparan
debu, kabut, uap logam, asap, dan gas-gas berbahaya. Jenis-jenis
respirator ini antara lain: Chemical Respirato, Mechanical Filter
Respirator (Lecours et al., 2012).
Universitas Sriwijaya
28
Universitas Sriwijaya
29
Universitas Sriwijaya
30
(0,0002 μm) dan lebih kecil dari 500 μm. Partikulat dapat
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan, mengurangi jarak
pandang, dan sebagainya. Besarnya efek yang ditimbulkan
dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikulat, konsentrasi, serta
komposisi fisik dan kimia. Partikulat berukuran tertentu memiliki
kemampuan memasuki saluran pernafasan, >10 μm tersaring oleh
bulu hidung, 5-10 μm mencapai trachea atau bronchus, 0,5-5 μm
mencapai alveolus, dan <0,5 μm terdifusi ke dalam dinding alveoli.
Universitas Sriwijaya
31
Agent
1. Kimia :
a. TSP
b. PM10
c. PM2,5
2. Biologi :
a. Adenovirus
b. Rhinovirus
3. Fisik :
a. Kelembaban
b. Kecepatan
Angin
c. Suhu Udara
Enviromental Host
Universitas Sriwijaya
32
Ada hubungan
antara masa kerja,
riwayat pekerjaan,
kebiasaan merokok
dan penggunaan
APD dengan
keluhan subyektif
pernapasan.
Universitas Sriwijaya
33
Universitas Sriwijaya