Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadtra Jaya

NIM : 213010903013
Kelas : A (Biologi)
Pengampu : Desimaria Panjaitan, S.Si.,M.Si

Ironi Pencemaran Udara dan Peran Generasi Muda

Udara bersih dan sehat sangatlah penting untuk menunjang kehidupan mahluk hidup,
terutama manusia dalam kesehariannya. Manusia bisa terhidar dari gangguan kesehatan,
khususnya gangguan pernafasan yang timbul dikarenakan polutan udara yang tercemar, apabila
kualitas udara di sekitarnya baik dan tidak mengandung polutan berbahaya. Saat seseorang
baru saja berpindah tempat ke lingkungan yang baru, orang tersebut akan menghadapi kondisi
udara yang berbeda. Manusia yang tinggal di tempat tersebut terkadang tidak bisa secara
langsung mendeteksi adanya gas-gas polutan yang dapat membahayakan kesehatan ataupun
keselamatan karena tidak semua gas polutan dapat tercium oleh indera penciuman manusia.
Pencemaran udara merupakan salah satu peristiwa masuknya zat, energi, atau
komponen lainnya ke dalam lingkungan udara. Pencemaran udara akan berakibat pada
penurunan kualaitas udara. Hal ini akan menyebabkan terganggunya kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya, sehingga akan membuat suatu masalah yang terjadi dalam tingkat
kehidupan mahluk hidup berupa dampak dari adanya polutan pencemaran udara.
Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu terkait dengan
manusia (antrofogenik). Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran
udara. Pun manusia pula yang merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa penurunan kualitas
udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Ironi
pencemaran udara yang dilakukan oleh berbagai aktifitas dan kegiatan manusia terkadang
menjadi bomerang, dampak yang semakin hari semakin terasa, banyaknya kasus terkait polutan
yang menyerang sistem pernafasan baerujung kasus kematian, lingkungan yang tidak sehat
bahkan sampai sigap tanggap darurat bertaraf kesiagaan sudah dilakukan.
Penyumbang utama pencemaran udara umumnya adalah sektor transportasi yang
menghasilkan gas gas berbahaya bagi kehidupan manusia seperti polutan yang meliputi Sulfur
dioksida (SO2), Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Oksidan (O3), Hidro
karbon (HC), dan beberapa ada yang bersifat pertikel timbal (Pb). Sektor transportasi sangat
dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari. Kebutuhan akan transportasi setiap tahunnya kian
bertambah sesuai kebutuhan, dan seiring bertumbuhnya penduduk di setiap daerah. Jumlah
polutan akan semakin bertambah besar, bahkan akan sangat berbahaya dan sangat berdampak.
Kasus kemattian akibat gangguan pernafasan adalah salah satu dampak terbesar dari
pencemaran udara. World Health Organization (WHO) menyebut polusi udara sebagai masalah
lingkungan utama yang menimbulkan risiko bagi kesehatan. Setiap tahun polusi udara
menyebabkan 7 juta kematian. Kematian yang ditimbulkan oleh polusi udara tersebut tiga kali
lipat lebih besar dibandingkan dengan kematian yang ditimbulkan oleh malaria, tuberkulosis,
dan AIDS.
Polusi udara menyebabkan 26% kematian akibat penyakit jantung akibat tersumbatnya
pembuluh darah dan 24% kematian akibat stroke. Selain itu, polusi udara juga menyebabkan
43% penyakit paru obstruktif kronik dan 29% kanker paru-paru. Kasus kematian terbanyak
akibat polusi udara ada di kawasan Asia Tenggara, yakni mencapai lebih dari 2 juta kematian
per tahunnya.

Selain sektor trasportasi, limbah pabrik dan hasil pembakaran tidak sempurna pun
menjadi indikator polutan yang berujung pencemaran udara. Cerobong cerobong asap
mengeluarkan hasil pembakaran dari pabrik langsung ke udara tanpa ada filter untuk
menyaring asap pembakaran. Dari beberapa penelitian, zat yang keluar dari proses industri ini
berupa zat yang berbahaya seperti karbon monoksida (CO), hidokarbon (HC), NOx, dan
senyawa yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Bukan hanya dampak yang di
timbulkan kepada udara bahkan dari pencemaran udara ini juga bisa mengakibatkan
pencemaran air dan tanah.
Pada saat polutan udara seperti nitrogen oksida dan sulfur dioksida hasil asap produksi
pabrik bercampur dengan uap air, zat ini berubah menjadi asam. Sehingga jatuh kembali ke
bumi sebagai hujan asam. Angin sering membawa hujan asam jauh dari sumber polusi. Hujan
asam dapat membunuh berbagai vegetasi yang dialirinya. Hujan asam juga dapat merusak
kualitas danau, sungai, dan saluran air lainnya. Ketika perairan menjadi asam, biota perairan
tidak dapat bertahan hidup.
Selain mengakibatkan hujan asam, aktivitas industri pabrik asap juga berpotensi
meningkatkan efek rumah kaca. Gas rumah kaca seperti karbondioksida dan metana yang
dihasilkan salah satunya dari asap hasil limbah pabrik sebenarnya diperlukan untuk menyerap
sinar matahari dan menahannya di Bumi. Dengan demikian, Bumi tetap hangat dan menyerap
energi dari matahari untuk kehidupan. Namun, apabila jumlah lebih tinggi dari yang
sewajarnya, maka efek rumah kaca yang terbentuk akan meningkatkan suhu di permukaan
Bumi secara globa, peristiwa ini dikenal dengan global warming.
Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang umum dan lumrah di
Indonesia terutama di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan beberapa di Jawa. Dalam proses
penambangan tersebut banyak menggunakan alat besar dalam jumlah yang besar. Dalam proses
pertambangan sendiri ketika penambangan mineral yang di ambil dari perut bumi menjadikan
banyak polutan yang dihasilkan. Pada saat pengeboran atau proses disinfeksasi lahan tambang
menggunakan bahan kimia, maka bahan kimia tersebut akan menyebar ke arah udara dan
mengepul membentuk suatu polutan.
Pencemaran udara merupakan ancaman nyata dan dapat membunuh kita secara
perlahan-lahan. Sebagai negara berkembang, kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan
indikator penting bagi keberhasilan kita untuk menjadi negara maju. Melindungi hak asasi
manusia dari efek bahaya populasi udara merupakan kewajiban konstitusional dan legislatif
bagi pemerintah di Indonesia. Tentu dibutuhkan langkah nyata dan komitmen yang serius pada
masalah yang mengancam banyak nyawa ini. Berbagai elemen pemerintahan harus bertindak
bersama sama dengan masyarak, demi menyelamatkan kelangsungan kehidupan bangsa.
Peran peran nyata dan berbagai ide kreatif demi pengembangan solusi yang lebih lanjut
untuk setiap permasalahan harus dilakukan dan tidak hanya program kerja semata atau wacana
pemerintah saja.
Diperlukan pergerakan yang pasti untuk menyelamatkan kita dari permasalahan
lingkungan yang kian menjadi. Generasi muda adalah generasi yang diharapkan untuk
memenuhi harapan bangsa Indonesia, apabila generasi muda sekarang tidak bertindak cermat
untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang terjadi, salah satunya adalah pencemaran
udara maka, lambat laun jika dibiarkan akan berdampak parah.
Dalam mengurangi polutan pencemaran udara, tentu dibutuhkan serangkaian ide terkait
solusi yang akan dilakukan, solusi sekiranya nyata dan bisa dilakukan seksama, adapun solusi
yang umumnya ditawarkan adalah; 1). Pengurangan jumlah penggunaan bahan bakar fosil.
Mobil dan kendaraan menghasilkan gas buang yang penuh dengan karbon dioksida , nitrogen
dioksida, dan polutan lainnya. Dengan meningkatkan frekuensi penggunaan transportasi
umum, bersepeda, atau berjalan kaki, dapat membantu mengurangi polusi udara. Selain itu,
menggunakan mobil listrik yang tidak bergantung pada bahan bakar fosil dapat mengurangi
jumlah polusi yang kita sumbangkan ke atmosfer. 2). Mengurangi penggunaan batu bara.
Polusi dari pembakaran semua bahan bakar fosil bersifat berbahaya untuk atmosfer. Namun,
pembakaran batu bara memiliki dampak yang lebih besar terhadap polusi udara daripada
pembakaran minyak atau gas karena melepaskan lebih banyak karbon dioksida, sulfur dioksida,
dan polutan logam berat per unit energi. Akan tetapi, lebih dari sepertiga listrik yang dihasilkan
di dunia berasal dari pembakaran batu bara. 3). Hindari penggunaan bahan kimia yang berlebih.
Menghindari penggunaan bahan kimia yang berlebih juga berfungsi sebagai tindakan dalam
mengurangi polutan pencemaran udara, memang dalam pembuatan produk membutuhkan
banyak campuran bahan-bahan yang terkadang tidak ramah lingkungan. Penyebab-penyebab
inilah yang seharusnya dihindari, karena pasalnya hal ini sudah mencemari udara dan bahkan
kita sendirilah yang akan menghirupnya udara itu kelak. 4). Tidak membakar lahan
sembarangan. Pembakaran lahan juga termasuk dalam tindakan pencemaran udara, karena asap
yang dihasilkan dari pembakaran lahan sangat berbahaya pada kesehatan. 5).
Menciptakan bahan yang ramah lingkungan. Bahan yang ramah lingkungan adalah
salah satu bagian dari bahan yang dapat diterima lingkungan dengan baik, misalnya
penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dapat mengurangi emisi gas. Solusi yang digagas
ini perlu kerja sama yang baik agar bisa dinyatakan dengan benar dan sesuai harapan, agar kita
terlindungi dari segala bentuk dampak pencemaran yang mengancam kehidupan kita. Kita
sebagai generasi penerus adalah agen perubahan, jika bukan kita yang bertindak sekarang,
siapa lagi yang ditunggu.

Anda mungkin juga menyukai