Anda di halaman 1dari 10

BAB Dampak Pencemaran

Lingkungan

2
*Eti Kurniawati, SKM.,M.Kes*

A. Pendahuluan
Lingkungan adalah suatu hal yang penting dalam siklus
kehidupan manusia. Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup pada Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi “Lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”.
Lingkungan sebagai sumber daya merupakan aset yang dapat
menyejahterakan masyarakat. (Undang-Undang No. 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, 2009)
Dalam perkembangan globalisasi sekarang ini
memberikan banyak bermunculan teknologi canggih yang
mendorong kehidupan manusia, namun dalam perkembangan
teknologi tersebut memiliki dampak terhadap lingkungan.
Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada keadaan
lingkungan yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi dan
teknologi. Perubahan ini melampaui batas toleransi ekosistem
sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Beberapa faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan
antara lain peningkatan jumlah penduduk dan eksploitasi
sumber daya alam yang tidak terkontrol, serta industrialisasi
yang tidak diatur dengan baik. Selain itu pencemaran
lingkungan juga dapat terjadi terjadi secara alami. Berikut hal-

1
hal yang menyebabkan pencemaran lingkungan diantaranya
adalah :
 Pembuangan limbah pabrik yang tidak tertata.
 Asap pabrik yang mencemari udara
 Penggunaan pestisida yang berlebihan
 Pembuangan air detergen yang tidak ramah
lingkungan secara langsung ke tanah
 Penggunaan alat- alat listrik yang dapat memicu
gas rumah kaca
 Penggunaan bahan- bahan pembersih yang
mengandung bahan- bahan kimia berbahaya
B. Dampak Pencemaran Lingkungan
Banyaknya kontaminan lingkungan yang secara
signifikan berkontribusi terhadap penyakit manusia,
mempengaruhi perubahan iklim dan kesehatan masyarakat
dan individu, sehingga meningkatkan angka kematian dan
kesakitan. Ada beberapa dampak dari pencemaran lingkungan
yang akan muncul jika dibiarkan secara terus menerus tanpa
adanya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan secara
bersama – sama, bukan hanya dampak langsung terhadap
kerusakan lingkungan tetapi juga dampak terhadap Kesehatan
manusia yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung dan menjadi factor risiko terhadap beberapa penyakit
tertentu. Kondisi ini banyak terjadi di banyak negara maju, di
mana solusi baru ditemukan setelah kerugian sudah terjadi dan
kebutuhan akan upaya perlindungan sangat minim. Hubungan
antara bahan-bahan toxic yang ada di lingkungan dan
kesehatan Masyarakat perlu dipahami dengan lebih baik
karena kesulitan dalam mengukur tingkat paparan dan
kurangnya pemantauan sistematis sehingga berbagai polutan
menjadi penyebab penyakit kronis dan akut.(Soedarto, 2013)

Dampak terhadap Kesehatan


Secara umum, zat-zat berbahaya baik yang berasal dari
alam maupun buatan manusia mencemari udara. Sumber utama
kontaminan meliputi emisi mobil, pembangkit listrik,
pembakaran sampah, perusahaan kimia, dan letusan gunung

2
berapi. Kontaminan seperti sulfur dioksida (SO2), karbon
monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), logam berat,
kontaminan biologis, ozon, tembakau asap, dll. Ketika polutan
ini tertelan, mereka mengganggu fungsi internal tubuh,
menyebabkan penyakit seperti kanker, kardiovaskular,
reproduksi, sistem saraf pusat prenatal, dan masalah kesehatan
pernapasan. (Abidin & Artauli Hasibuan, 2019) Asap tembakau,
yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti benzena,
kadmium, arsenik, formaldehida, dan nikotin, bertanggung
jawab atas kesehatan. Hal ini akan menyebabkan penyakit
kanker, tidak hanya pada perokoknya saja tetapi juga akan
menimpa perokok pasif (yang terpapar asap rokok dan bukan
perokok) yang menjadikan seseorang dapat menderita asma,
bronkitis, infeksi tenggorokan, dan sensasi terbakar di
mata. (Khambali, 2017)
Selain itu, kegiatan pembangunan yang semakin
meningkat mengandung resiko untuk menimbulkan pencemaran
atau kerusakan lingkungan hidup sehingga fungsi ekosistem
menjadi terganggu dan tidak berfungsi sesuai peruntukannya.
Hal ini berpengaruh terhadap keberadaan sumber daya air yang
semakin menurun kualitasnya sebagai akibat pencemaran air
dari kegiatan membuang limbah cair tersebut ke sungai atau
sumber air. akses terhadap air bersih masih menjadi masalah
bagi Sebagian besar Masyarakat di Indonesia. Sebagian besar
sumber air yang digunakan oleh Masyarakat adalah air tawar
yang digunakan berasal dari air sungai, danau, waduk dan
sumur. Pesatnya pembangunan wilayah di Indonesia dan laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi membutuhkan air dalam
jumlah yang banyak yang sering kali tidak tersedia untuk
memenuhi kebutuhan penduduk. (Sahabuddin, 2018)
Pencemaran serta tercemarnya air sungai tidak hanya merugikan
masyarakat yang mendiami daerah bantaran sungai saja akan
tetapi layaknya seperti air sungai yang mengalir dari hulu ke
hilir yang berarti turut membawa dampak-dampak negatif bagi
masyarakat lain. Oleh karena itu pembangunan yang baik adalah
juga penyediaan kualitas dan kuantitas air bersih.

3
Paparan terhadap polutan biologis seperti bakteri, virus,
debu rumah, tungau, kecoa, dan serbuk sari dapat menyebabkan
asma, demam, dan penyakit alergi lainnya, dan senyawa organik
yang mudah menguap menyebabkan iritasi mata, hidung, dan
tenggorokan, sakit kepala, mual, dan kehilangan energi. Paparan
yang terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan pada bagian
tubuh, terutama hati. Paparan timbal dapat membahayakan otak
dan sistem pencernaan, dan dalam kondisi tertentu dapat
menyebabkan kanker. Paparan ozon menyebabkan mata gatal,
terbakar, gangguan pernapasan seperti asma, dan daya tahan
kita terhadap pilek dan pneumonia akan menurun. Di musim
dingin, anak-anak mungkin menderita masalah pernafasan
akibat paparan oksida nitrogen. Tergantung pada jenis dan
intensitas paparan, efeknya mungkin bersifat jangka pendek atau
jangka panjang. Efek jangka pendek berkisar dari iritasi pada
mata, kulit, hidung, dan tenggorokan, batuk, sakit kepala, mual,
dan pusing hingga kondisi parah seperti asma, bronkitis, serta
masalah paru-paru dan jantung. Efek jangka panjangnya adalah
neurologis, reproduksi, pernapasan, dan kanker. (Di Gennaro et
al., 2022)
Meskipun polutan bukanlah hal baru bagi lingkungan,
namun paparannya masih merupakan ancaman terbesar bagi
umat manusia dan merupakan penyebab utama penyakit dan
kematian lingkungan. Urbanisasi, industrialisasi, pertambangan,
dan eksplorasi adalah beberapa aktivitas manusia yang paling
berdampak terhadap pencemaran lingkungan di seluruh
dunia. Meskipun pengetahuan dan peraturan yang lebih ketat di
negara-negara maju telah membantu melestarikan lingkungan
mereka, baik negara maju maupun berkembang mempunyai
tanggung jawab yang sama.

Dampak terhadap lingkungan


Lingkungan merupakan kebutuhan dan sumber
kehidupan berbagai makluk hidup Sehingga tanggung jawab
masyarakat dalam menjaga lingkungan merupakan hal yang
utama. Pencemaran suatu lingkungan merupakan perubahan
tatanan lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas kehidupan

4
sehari-hari manusia atau proses yang terjadi secara natural /
alamiah, akibatnya adalah menurunnya nilai kualitas lingkungaan
sampai pada derajat tertentu yang mengakibatkan lingkungan
tidak dapat berfungsi seperti seharusnya sehingga berpengaruh
terhadap ekosistem.

Aktivitas yang dilakukan manusia seperti perburuan liar,


penebangan liar, hingga pembakaran hutan memicu kepunahan
hewan dan tumbuhan. Berbeda dengan aktivitas manusia, bencana
alam sangat sulit dicegah ataupun dihindari. Bencana alam turut
menjadi salah satu faktor penyebab kepunahan hewan dan
tumbuhan. Polutan hasil dari kegiatan manusia yang mencemari
lingkungan secara terus-menerus akan membuat lingkungan
bermasalah. Hal tersebut menyebabkan hewan dan tumbuhan
tidak bisa hidup lagi sehingga menyebabkan kepunahan pada satu
di antara makhluk hidup. Jika satu spesies punah maka akan
menimbulkan efek domino pada rantai makanannya. Makhluk
hidup dalam rantai makanan tersebut akan turut punah, meluas
hingga ke ekosistem dan menyebabkan kepunahan massal.

Kerusakan alam seperti hutan menjadi ancaman yang


serius bagi satwa yang tinggal di dalamnya. Selain
disebabkan oleh bencana, kerusakan alam pun bisa
disebabkan oleh ulah tangan manusia yang tidak bertanggung
jawab. Misalnya saja adalah kebakaran hutan, hutan gundul,
banjir dan tanah longsor. Oleh sebab itu menjaga alam
seisinya ini menjadi tugas manusia yang ada di muka bumi
dan manusia tersebut tidak boleh berbuat kerusakan sekecil
apapun. Jika alam terjadi kerusakan dampaknya bisa
langsung ke satwa maupun juga manusia. Jika pencemaran
lingkungan dilakukan secara terus-menerus maka makhluk hidup
yang ada terancam akan mengalami kepunah. Hal tersebut tentu
bisa menyebabkan manusia mengalami kelaparan massal.

Kerusakan lingkungan bisa berpengaruh pada


kualitas air bersih. Tanpa adanya vegetasi berupa pohon
dan tanaman, tanah tidak bisa menyaring air bersih. Hal

5
ini mengakibatkan berbagai polutan masuk ke batuan
akuifer dan merusak persediaan air bersih di dalamnya.
Jika terus dibiarkan, air bersih akan terus berkurang
sehingga menyebabkan krisis air bersih. Jika hal ini
dibiarkan secara terus menerus akan berpengaruh
langsung terhadap Kesehatan terutama untuk Water borne
desease seperti diare, gatal-gatal hingga ke penyakit infeksi
lainnya. Dampak lain dari pencemaran lingkungan adalah
berkurangnya suplay oksigen, 70 persen oksigen
dihasilkan oleh tumbuhan laut berupa fito plankton dan
alga, 28 persen dihasilkan oleh hutan hujan, dan dua
persen sisanya dihasilkan oleh sumber lain. Oksigen
adalah salah satu elemen paling penting yang mendukung
kehidupan di Bumi. Elemen ini memiliki peran vital dalam
proses-proses kehidupan, termasuk bernapas. (juli selamet
soemirat, 2009)

Dampak terhadap sosial dan ekonomi

Pencemaran lingkungan juga akan memebrikan


dampak terhadap lingkungan sosial dan ekonomi.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi.
Dampak pencemaran lingkungan semakin tinggi
seiring meningkatnya fenomena pencemaran.
Pencemaran lingkungan hidup adalah kondisi
tercemarnya komponen fisik dan biologis sistem bumi
atau atmosfer sedemikian rupa dimana proses alami
lingkungan terganggu menyebabkan kerugian atau
kondisi tidak aman bagi manusia, makhluk hidup
lainnya.

6
Pembangunan nasional yang sedang mendapatkan
perhatian pemerintah adalah pembangunan di bidang
ekonomi. Indonesia merupakan negara berkembang yang
sedang mengupayakan perkembangan ekonomi melalui
industrialisasi. Sektor industrialisasi diarahkan untuk
mendorong peningkatan kesempatan usaha, peningkatan
investasi, pengembangan teknologi, peningkatan
pemanfaatan sumber daya ekonomi secara optimal
sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan bisa
bersaing dengan produk luar negeri. Dampak negatif dari
adanya industri dilihat dari bidang sosial ekonomi seperti
berubahnya mata pencaharian contohnya pada petani
karena sebagian besar ladang pertanian telah dibangun
menjadi kawasan industri. Kehilangan mata pencaharian
masyarakat juga dipengaruhi oleh usia masyarakat yang
sudah tidak produktif dan tidak dapat bersaing untuk
bekerja di sektor industri. Dampak negatif lainnya
terjadinya kerusakan jalan, pencemaran air, pencemaran
udara, dan bertambahnya arus urbanisasi penduduk yang
menimbulkan kepadatan penduduk yang dikhawatirkan
membawa masalah yang baru.(Oksfriani jufri
sumampouw, 2018)
Pertumbuhan sektor industri di Indonesia
memberikan sumbangan pendapatan dan pertumbuhan
ekonomi bagi negara. Seiring bertambahnya
pembangunan perusahaan, sumber - sumber daya alam di
Indonesia semakin banyak dieksploitasi sehingga
menimbulkan kerusakan lingkungan dan akhirnya
mengganggu kehidupan manusia. Keberadaan
perusahaan tidak bisa lepas dari lingkungan sekitar
mereka berada. Kegiatan operasional perusahaan
tentunya membawa dampak bagi kondisi lingkungan,

7
sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar
perusahaan beroperasi.
Eksploitasi alam juga tidak di imbangi dengan
perbaikan lingkungan ataupun keseimbangan alam dan
lingkungan sekitar seperti penghijauan atau penanaman
kembali bibit pohon yang sudah ditebang dan juga
limbah ataupun polisi pabrik yang dapat berdampak
besar bagi lingkungan sekitar serta mengendalikan
pencemaran air dan mengelola limbah berbahaya dan
beracun. Bahan pencemar keluar bersama bahan buangan
melalui media udara, air dan bahan padatan. Kegiatan
industri secara keseluruhan harus menjamin sistem
lingkungan alam agar berfungsi sebagaimana mestinya
dalam batasan ekosistem lokal hingga biosfer.
Masyarakat menginginkan agar dampak tersebut
dapat terkontrol dengan baik karena dampak yang
ditimbulkan terhadap kehidupan masyarakat cukup
besar. Secara umum akan ada pengaruh dari dampak
pencemaran lingkungan terhadap ekonomi, sosial, serta
lingkungan secara bersama-sama terhadap perubahan
lingkungan itu sendiri. Dampak sosial yang akan
langsung dirasakan oleh Masyarakat adalah dari kegiatan
itu sendiri akan memberikan effort yang besar, akan ada
pengaruh seperti kebiasaan sehari-hari yang biasa ada
dilingkungan sekitar menjadi bertambah kompleks.
Begitupula untuk perubahan ekonomi, seiring dengan
adanya perubahan lingkungan tentunya akan
memberikan dampak langsung terhadap perekonomian
Masyarakat sekitar, perubahan ekonomi disini dapat
diartikan dapat meningkatkan pendapatan keluarga
meskipun perubahan ini membutuhkan waktu yang tidak
sebentar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, J., & Artauli Hasibuan, F. (2019). Pengaruh Dampak


Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan Untuk Menambah
Pemahaman Masyarakat Awam Tentang Bahaya Dari Polusi
Udara. Prosiding SNFUR-4, September, 2–4.
https://snf.fmipa.unri.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/
18.-OFMI-3002.pdf

Di Gennaro, G., Papadopoli, R., Licata, F., & Nobile, C. G. A.


(2022). The environmental pollution’s influence on public
health: general principles and case studies. In Current Trends
and Future Developments on (Bio-) Membranes: Membrane
Technologies in Environmental Protection and Public Health:
Challenges and Opportunities. INC.
https://doi.org/10.1016/B978-0-12-824103-5.00008-5

juli selamet soemirat. (2009). Toksikologi Lingkungan (3rd ed.).


Gadjah Mada University Press.

Khambali. (2017). Pencemaran Lingkungan. HAKLI Jawa Timur.

Oksfriani jufri sumampouw. (2018). Indikator pencemaran


lingkungan. dee publish.

Sahabuddin, E. S. (2018). Filosofi Cemaran Air. In Journal of


Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).

Soedarto. (2013). Lingkungan dan Kesehatan (1st ed.). Sagung Seto.

Undang-undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup. (2009).

9
BIODATA PENULIS

Eti Kurniawati, Lahir di Sungai


Pulai (Jambi) pada 13
Nopember 1986. Menyelesaikan
pendidikan S1 di Program Studi
Kesehatan Masyarakat STIKES
Harapan Ibu Jambi dan
melanjutkan study S2 di
Magister Kesehatan
Lingkungan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas
Diponegoro tahun 2013. Sampai
saat ini penulis sebagai Dosen
tetap di Program Studi
Kesehatan Masyarakat STIKES
Harapan Ibu Jambi.

10

Anda mungkin juga menyukai