PROPOSAL PENELITIAN
KOLAKA
2023
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................................8
D. Kerangka Pikir.............................................................................................................34
E. Hipotesis Penelitian.....................................................................................................35
D. Variabel.........................................................................................................................38
E. Pengumpulan Data.......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................43
ii
BAB I
PENDAHULUANPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisasi merupakan kelompok dari orang yang kumpul bersama dan
sistem yang berkaitan satu dan lainnya, ketika pada sub sistem mengalami
kerusakan akan berdampak pada sub sistem lainnya. Suatu sistem bisa
tersebut dapat mengatur dirinya sendiri. Hal ini berarti bahwa anggota sistem
organiasi tersebut dibangun dari ciri khas dan nilai-nilai yang dianut oleh anggota
untuk mencapai visi dan misi dan pelayanan masyarakat(Hendra, 2020). Pegawai
tujuan bersama dari suatu organisasi. Jika setiap orang dalam organisasi memiliki
1
nilai dan tujuan yang sama, budaya saling menghormati, berkolaborasi dengan
budaya suportif yang kuat kemungkinan besar akan menarik pegawai untuk setia
Hal ini akan meningkatkan kinerja pegawai yang semakin meningkatkan dan pada
organisasi akan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dalam bekerja. Selain
itu penerapan budaya organisasi yang kuat pada pegawai akan meningkatkan
Budaya organisasi berperan semakin banyak nilai saling berbagi dan saling
2
budaya dalam meningkatkan kinerja sebagai pendorong untuk saling percaya
antara rekan kerja dengan bersedia berbagi akan pengetahuan yang dimiliki, maka
organisasi tersebut tidak dapat dikatakan berkembang bahkan tidak dapat bertahan
bersaing yang utama apabila budaya organisasi itu sendiri dapat mendukung
tersebut. Dengan itu, pegawai akan merasa bahwa mereka merupakan bagian dari
mempunyai kinerja yang memuaskan, maka dari itu dapat dipastikan budaya
tersebut dapat dikatakan menghasilkan kinerja yang baik. Dan apabila budaya
pada suatu organisasi tersebut baik maka demikian dapat memberikan pengaruh
yang sifatnya baik pada pegawai sehingga budaya ini dapat meningkatkan
kinerjanya sesuai dengan visi, misi, tujuan, serta apa yang menjadi sasaran dari
organisasi itu akan sangat berpengaruh pada mutu dan jumlah pekerjaan yang
diberikan pada pegawai yang mana akan berdampak juga pada lemahnya kinerja
pegawai. Maka dari itu budaya organisasi sangat akan berperan dalam hal ini
3
untuk meningkatkan kinerja pegawai sesuai yang diharapkan. Seperti semakin
kuat budaya, maka semakin kuat pengaruhnya atau efek terhadap lingkungan
agar dapat mencapai kinerja yang efektif dan efisien sesuai dengan visi dan misi
kinerja yang baik sangat dibutuhkan oleh organisasi.Kinerja yang tinggi yang
organisasi. Hal ini beralasan karena meskipun suatu organisasi memiliki sumber
daya yang banyak jika tidak didukung oleh pegawai yang memiliki kinerja yang
baik maka hasil yang ingin dicapai tidak akan maksimal(Alindra, 2015).
kinerja pegawai yang semakin tinggi merupakan bagian unsur yang vital dalam
4
nilai-nilai yang khas dan dapat membedakan dengan organisasi lain. Pihak
akan mendukung tercapainya visi dan misi organisasi. Pegawai dalam organisasi
bila memiliki kinerja yang baik berarti telah menjalankan nilainilai budaya
komitmen dari pegawai yang telah menerapkan budaya organisasi berarti pegawai
organiasi.
merupakan hasil yang dicapai oleh seorang pegawai baik secara kualitas, kuantitas
pegawai, pegawai perlu dilakukan penilaian terhadap hasil kerja pegawai tersebut.
sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Hal ini mengakibatkan pekerjaan yang
5
2.Kerjasama antar pegawai yang kurang. Hal ini terlihat apabila pekerjaan
dalam melakukan kegiatan pegawai yang aktif beberpa orang saja sedangkan yang
tidak aktif 3. Pelaksanaan tugas dilihat dari kuantitas belum mencapai hasil yang
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pegawai kurang bertanggung jawab
akan dilakukan. Contoh ketika kegiatan atau proyek mulai dilaksankan pegawai
dihadapinya.
bahwa kinerja pegawai masih kurang maksimal, dimana salah satunya karena
belum maksimlanya budaya organisasi, hal ini tercermin dari masih banyaknya
pegawai yang belum mengerti atau paham tentang nilai-nilai dan aturan kerja
6
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan khusus
2. Tujuan umum
7
c. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
8
BAB II
1. Pengertian
apa saja yang dapat diikuti dan dipelajari. Menurut Schein dalam Riani
(2011), budaya merupakan pola suatu asumsi dasar yang telah ditemukan,
tujuan untuk organisasi dapat belajar mengatasi apa saja yang menjadi
budaya organisasi itu berdasarkan dengan apa yang mereka lihat, alami,
Budaya itu memuat tentang siapa kami, apa yang kita percaya dan
Kreitner & Kinchi dalam (Rosvita et al., 2018), budaya organisasi itu
9
Budaya organisasi sebagai salah bentuk pola dari asumsi dasar yang
masalah adaptasi eksternal dan internal yang saat ini berjalan cukup baik
untuk dianggap valid. Oleh karena itu, pada anggota baru diajarkan
dengan apa yang telah dihadapinya (Sagita et al., 2018). Budaya organisasi
adalah nilai-nilai dan norma yang telah dianut dan dijalankan pada
Budaya organisasi itu mengacu pada sistem akan makna yang dianut
nilai atau simbol yang dapat dimengerti dan dapat dipatuhi bersama yang
harus dimiliki oleh setiap organisasi.Hal ini didukung oleh pendapat yang
dan sikap. Semua pegawai yang manjadi perekat sosial dan mengikat
sebuah pedoman dan susunan kerja yang harus dipatuhi dan ditaati oleh
10
2. Karakteristik dan Indikator Budaya Organisasi
karena itu, karakteristik ini akan dijadikan sebagai indikator utama dalam
tindakan.
11
Sedangkan indikator tidak selalu menjelaskan bagaimana keadaan
oleh organisasi.
12
c. Pengawasan (Control), yaitu adanya jumlah dan pengawasan langsung
organisasi.
formal maupun non formal sesuai apa yang telah ditetapkan dalam
organisasi.
yang detail.
manfaat tersebut.
13
d. People orientation ( Orientasi pada orang)
individual.
f. Aggressiveness ( agresifitas)
easygoing.
g. Stability (stabilitas)
a. Innovation (inovasi)
gagasan baru
b. Stability (stabilitas)
14
Merupakan orientasi untuk menjadi jujur, mendukung, dan
yang diharapkan
seksama
butir, yaitu:
c. Direction (arah)
15
Merupakan kemampuan organisasi menciptakan sasaran yang jelas dan
d. Integration (integrasi)
kepada bawahannya
f. Control (pengawasan)
karyawan
g. Identity (identitas)
16
j. Communication pattern (pola komunikasi)
formal.
17
Budaya organisasi yang paling mungkin membentuk standar etis
tinggi adalah budaya yang tinggi dalam mentolerir resiko rendah sampai
sedang dalam keagresifan, dan berfokus pada sarana dan juga hasil.
perilaku para anggota organisasi dan juga memiliki fungsi bagi organisasi
organisasi.
itu sendiri.
18
d. Budaya merupakan penyatu sosial yang membantu mempersatukan
dengan pegawai.
fungsi yaitu :
yang sama.
a. Peningkatan organisasi
b. Integrator
c. Identitas organisasi
19
Budaya organisasi adalah salah satu identitas organisasi
e. Ciri kualitas
Organisasi yang kuat akan menjadi motivator yang kuat juga bagi para
anggotanya
tentang kepemimpinan
a. Identitas organisasi
organisasi
b. Menyatukan organisasi
20
Budaya organisasi merupakan lem normatif yang merekatkan
c. Reduksi konflik
kerjanya
g. Menciptakan konsistensi
h. Motivasi
21
Budaya organisasi merupakan kekuatan yang tidak terlihat di
i. Kinerja organisasi
j. Keselamatan kerja
22
B. Tinjauan Tentang Kinerja Pegawai
1. Pengertian
Istilah kinerja yang berasal dari kata Job Performance yang artinya
Basri dalam Riani (2011), kinerja merupakan hasil dari kerja seseorang
seperti standar hasil kerja, sasaran atau target kriteria yang ditentukan
jauh Bastian dalam Fahmi (2013), kinerja adalah bentuk suatu gambaran
misi dan visi organisasi yang sudah tertuang dalam rumusan perencanaan
(2005), kinerja pegawai merupakan hasil secara mutu dan jumlah yang
23
telah dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan
jabatan yang sudah dipangku oleh pegawai dengan tingkat keahlian, serta
Kinerja dapat dimaknai dengan pencapaian prestasi kerja dalam hal ini
janji serta proses tindakan yang sudah diambil menurut kepuasan pada
ada(Hendra, 2020).
24
b. Kualitas pekerjaan, dalam hal ini menunjukan bahwa sejauh mana
organisasi.
dilakukan dengan cara membandingkan hasil kerja yang telah dicapai oleh
lebih dalam sesuai dengan kuantitas dan kualitas pekerjaan yang telah
pegawai juga dapat dinilai dengan memberikan tugas dengan batas waktu
tertentu.
25
baik.Sehubungan dengan kerangka yang sistematis pada organisasi,
apa yang akan dibutuhkan serta proses yang diperlukan dalam perubahan
tersebut.
kelebihan.
organisasi.
dijadikan sebuah tolak ukur dalam menilai kinerja itu, oleh sebab itu
dimensi ini yang akan menjadi indikator dalam penilaian kinerja pada
pegawai, yaitu :
26
b. Kuantitas, yaitu jumlah hasil pekerjaan yang telah dihasilkan.
atau ketidakhadiran, waktu kerja yang efektif atau jam kerja yang
hilang.
b. Kejujuran
c. Kedisiplinan
f. Kerjasama
yaitu:
f. Umpan balik bagi satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia
dalam organisasi.
27
a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk
dalam perusahaan.
peralatan kerja.
kebutuhannya.
karyawan.
28
j. Sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personel
karyawan.
organisasi.
4. Standar Kinerja
kinerja yang buruk hingga motivasi yang tidak cukup atau lingkungan
29
pelatihan.Tetapi seorang personil yang memiliki keterampilan namun tidak
(Simamora, 2004) .
dalam jangka waktu tertentu. Hal ini berarti bahwa organisasi itu
karyawan.
30
c. Penyelesaian tugas yang terandalkan. Agar organisasi efektif,
anggota- anggotanya.
5. Indikator Kinerja
31
Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan tingkatan
sebagai dasar untuk menilai atau melihat bahwa kinerja setiap hari dalam
termasuk:
kebijakan organisai.
memberikan indicator kinerja kerja yang sama. Oleh karena itu penulis
mengambil salah satu dari teori tersebut yakni Indikator kinerja yang
32
C. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai
pakar pada organisasi dan peneliti dengan hasil tersebut mengemukakan bahwa
budaya organisasi memiliki efek atau pengaruh yang baik terhadap kinerja.
Menurut Kotter dan Haskett dalam (Tamimi et al., 2022), logika mengenai
kekuatan budaya itu berhubungan dengan tingkat kinerja dengan 3 (tiga) gagasan,
yaitu :
1. Penyatuan tujuan, dalam hal ini sebuah organisasi dengan adanya budaya
Artinya bahwa prestasi kecil dan besar pada kinerja pegawai dianggap sama
saja.
2. Budaya yang kuat itu selalu dianggap membantu kinerja bisnis karena
membuat suatu tingkat perlu motivasi yang besar dalam diri setiap pegawai.
3. Budaya yang kuat juga selalu dianggap bahwa membantu kinerja dengan
Sebagaimana dalam penyataan Imai dalam Surjadi (2008), budaya korporat yang
33
dianut oleh organisasi atau Organizatinal Culture(budaya organisasi) merupakan
faktor yang tersusun dan nyata dalam menentukan kekuatan menyeluruh pada
perusahaan, produktivitas dan daya saing dengan jangka waktu yang panjang.
D. Kerangka Pikir
budaya organisasi dan variabel kinerja pegawai maka dalam hal ini
dalam membentuk perilaku pegawai seperti adanya nilai, norma, dan sikap
34
Budaya Organisasi (Variabel X) Kinerja Pegawai (Variabel Y)
E. Hipotesis Penelitian
35
BAB III
numeric dan menekankan proses penelitian pada pengukuran hasil objektif dan
data set dan melakukan generalisasi untuk menjelaskan fenomena khusus yang
36
yang mana budaya organisasi menjadi faktor utama dalam peningkatan kinerja
jawabnya. Sadar akan nilai, norma, dan peraturan yang ditetapkan dalam
kantor.
1. Populasi
51 orang.
2. Sampel
100 orang sebaiknya diambil semua tetapi jika populasinya besar atau
lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10-15% atau lebih. Teknik
karena jumlah populasi tidak mencapai 100 orang. Jadi semua pegawai di
37
yang digunakan, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah
D. Variabel
1. Dependen variabel
variabel yang dipengaruhi oleh variable lain, yang dalam penelitian ini
2. Independen variabel
variabel yang memengaruhi variable lain, yang dalam penelitian ini adalah
E. Pengumpulan Data
dan cepat dengan memberi tanda check (✓) pada tempat yang telah
38
atau responden yang berada di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan
budaya organisasi (X) dan variabel kinerja pegawai (Y). Ada 5 (lima)
39
maka indikator atau pertanyaan kuesioner dikatakan valid, begitupula
sebaliknya. Data juga dikatakan valid jika nilai sig. (2-tailed) data < 0,5.
membandingkan ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika
ralpha atau angka cronbach alpha ≥ 0,7 maka indikator atau pertanyaan
2. Metode Dokumentasi
penelitian.
budaya organisasi seperti norma, nilai, dan sikap yang dimiliki oleh
Kriteria objektif:
2. Kinerja pegawai (variabel Y) adalah hasil kerja yang dilihat secara kualitas
40
Kriteria objektif:
1. Analisis univariat
statistik deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa tabel,
2. Analisis bivariate
budaya organisasi (X) terhadap kinerja pegawai (Y) pada Kantor Badan
software SPSS version 16.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula
41
Dasar pengambilan keputusannya, adalah :
a. Jika nilai P-value (sig) > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
42
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, E. A., Budiwibowo, S., & Amah, N. (2017). Pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan di PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun. Assets:
Asrul, A., Muhammadiah, M., & Mustari, N. (2021). Pengruh Budaya Organisasi
motivasi kerja dan kinerja karyawan Klumpu Bali Resort Sanur. E-Jurnal
43
Manajemen Unud, 6(12), 6471–6498.
sumber daya manusia di wawotobi. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 16(1), 1–11.
Jamaluddin, J., Yunus, H., & Akib, H. (2017). Pengaruh budaya organisasi
kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada sub sektor industri pengolahan
2(3), 197–208.
Atma Pustaka.
Aditama.
44
Mangkunegara, A. P. (2003). Pola Perilaku Kepemimpinan Orientasi Prestasi
Meutia, K. I., & Husada, C. (2019). Pengaruh budaya organisasi dan komitmen
Muis, M. R., Jufrizen, J., & Fahmi, M. (2018). Pengaruh budaya organisasi dan
Rosvita, V., Setyowati, E., & Fanani, Z. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi
Sagita, A. A., Susilo, H., & Muhammad Cahyo, W. S. (2018). Pengaruh Budaya
45
Keuangan Dan Perbankan, 12(2), 308–317.
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Kelas VIP (Studi Kasus Pasien di Kota
Journal, 8(01).
Sulistiawan, D., Riadi, S. S., & Maria, S. (2017). Pengaruh budaya organisasi dan
Tamimi, M., Soetjipto, B. E., Sopiah, S., & Kurniawan, D. T. (2022). Budaya
Usmany, T. P., Hamid, D., & Utami, H. N. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi
Wahyudi, W. D., & Tupti, Z. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan
31(8).
46
Xaverius, S. S. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja,
47