Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI PADA TAX CENTER

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Budaya Organisasi

Dosen Pengampu: H. Cecep Hermana, SE., MM.

Disusun oleh:

Kelompok 6

1. Julmi Sulistiami 2010631020092


2. Maysa Rewandi Putri 2010631020100
3. Nabilla Shalsya 2010631020112
4. Qirsa Zahrota Zar’in 2010631020121

PROGRAM STUDI S1 MANAJAMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

KARAWANG

2022
ABSTRAK

1. Julmi Sulistiami, 2. Maysa Rewandi Putri, 3. Nabilla Shalsya, 4. Qirsa Zahrota


Zar’in, Penerapan Budaya Organisasi Pada Tax Center Universitas Singaperbangsa
Karawang.

Dosen Pengampu Mata Kuliah Budaya Organisasi H. Cecep Hermana, SE., MM.
Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa
Karawang.

Organisasi pada dasarnya merupakan wadah bagi sekelompok individu


dalam mencapai tujuan tertentu yang dapat menghimpun dan mempermudah
manusia dalam bersosialisasi dan bekerja sama. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui budaya organisasi, kinerja, serta motivasi para anggota Tax Center
Universitas Singaperbangsa Karawang. Metode dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun metode yang digunakan yaitu metode
observasi, metode wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan
metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi
yang ditanamkan Tax Center UNSIKA dapat diterapkan dengan baik oleh para
anggota dan sangat berdampak baik pada kinerja setiap anggota.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Organisasi, Kinerja, Motivasi

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
dengan judul “Penerapan Budaya Organisasi Pada Tax Center Universitas
Singaperbangsa Karawang” dengan baik. Penyusunan laporan ini dibuat
dengan tujuan untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Budaya
Organisasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan artikel ini tidak akan


terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
terutama kepada Bapak H. Cecep Hermana, SE., MM. selaku dosen mata
kuliah Budaya Organisasi, Saudara Talia Laitanii Paratika selaku koordinator
mahasiswa Tax Center Universitas Singaperbangsa Karawang, Saudara Imam
Fadilah selaku wakil koordinator mahasiswa dan para staff lainnya yang tidak
bisa penulis sebutkan satu per satu.

Dalam penyusunan laporan observasi ini penulis menyadari


sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dari segi kata,
pengejaan maupun penjelasan dari laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan guna menyempurnakan
laporan ini. Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna bagi
semuanya dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan bagi
penulis pribadi maupun para pembaca.

Karawang, 01 November 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
METODE PENELITIAN..................................................................................................4
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .......................................................................6
KESIMPULAN .............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

iv
PENDAHULUAN

Organisasi pada dasarnya merupakan wadah bagi sekelompok individu


dalam mencapai tujuan tertentu yang dapat menghimpun dan mempermudah
manusia dalam bersosialisasi dan bekerja sama. Efektif tidaknya organisasi
tergantung kepada sinergi atau kerja sama individu pada suatu kelompok
organisasi. Kesinergian tersebut membutuhkan komunikasi yang menjadi unsur
pengikat antar individu dalam mengembangkan struktur organisasi agar terjadi
keterkaitan antar individu dengan yang lain sehingga tujuan dan sasaran dapat
tercapai (Isnaini, 2011). Namun, jika tidak ada komunikasi maka suatu organisasi
tidak akan berkembang sesuai sistem yang direncanakan oleh organisasi. Sikap
dan perilaku individu dalam organisasi mencerminkan ciri khas dasar dari budaya
organisasi. Menurut Robbins (dalam Ilmyanti 2012), suatu organisasi memiliki
pedoman dalam mengatur tindakan anggota organisasi, hal inilah yang disebut
budaya organisasi sehingga membuat anggota mampu memahami mengenai
setiap pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan tugasnya masing-masing. Menurut
Wirawan (dalam Ilmyanti 2012), budaya organisasi merupakan aturan yang
menjadi kebiasaan organisasi dalam mensosialisasikan aktivitas kepada anggota
baru untuk mempengaruhi pola pikir yang telah dikembangkan sejak organisasi itu
berdiri.

Organisasi dalam kegiatan pencapain tujuannya, faktor yang paling penting


adalah sumber daya manusia, karena sebaik apapun sebuah organisasi, sebanyak
apapun sarana dan prasarana yang dimiliki organisasi, tanpa adanya peran dan
sumber daya manusia (pegawai) semua itu tidak akan berjalan dengan baik,
karena sumber daya manusia berperan sebagai penggerak bagi kehidupan
organisasi, manusialah yang mengatur dan menjalankan saranan dan prasarana
yang ada di dalam organisasi. Adanya sumber daya manusia, sumber daya lain
yang dimiliki oleh organisasi tidak akan dapat berjalan. Oleh karena itu, dalam
upaya mendukung pencapaian tujuan organisasi tersebut, diperlukan sumber

1
daya manusia yang berkualitas dan professional. Sumber daya manusia yang
berkualitas dan professional cenderung memiliki kinerja yang lebih baik, sehingga
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat penting untuk
diperhatikan oleh pemimpin organisasi.

Sumber daya yang ada harus berorientasi pada pelayanan masyarakat


secara professional karena adanya tuntuan eksternal yang mengharuskan
aparatur pemerintah memiliki keunggulan kompratif. Keberhasilan suatu
oraganisasi sangat erat dengan kualitas kinerja para anggotanya, sehingga
organisasi dituntut untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan kinerja dari
para pegawainya. Kinerja berarti hasil kerja yang dapat ditampilkan atau
penampilan kerja seorang pegawai. Dengan demikian kinerja seorang dapat di
ukur dari hasil kerja, hasil tugas, atau hasil kegiatan dalam kurun waktu tertentu.
Kinerja pegawai yang tinggi akan mendukung produktivitas organisasi, sehingga
sudah seharusnya pemimpin organisasi senantiasa memperhatikan peningkatan
kerja anggotanya demi kemajuan organisasi. Peningkatan kinerja para anggota
juga erat kaitanya dengan cara bagaimana organisasi mengembangkan budaya
organisasi yang ada.

Budaya organisasi merupakan poin-poin yang berada di dalam organisasi


yang akan memberi pengarahan berupa perilaku terhadap anggota dalam suatu
organisasi, karena budaya organisasi adalah bagian terpenting di dalam suatu
organisasi. Budaya organisasi di dalam suatu organisasi pasti selalu dikaitkan
dengan norma, nilai, sikap, aturan, hingga etika di dalam pekerjaan yang akan
disetujui bersama-sama dari setiap bagian organisasi. Bagian-bagian dalam suatu
organisasi bertujuan menjaga agar perilaku anggota, cara berfikir, cara
bekerjasama, dan cara berinteraksinya dengan lingkungan tetap pada koridornya.

Suatu kinerja yang baik dari anggota tidak terlepas dari budaya organisasi
yang baik pula, hal itu dapat berperan dalam menyumbangkan suatu keberhasilan
pada suatu organisasi itu sendiri dan organisasi yang memiliki budaya organisasi

2
yang baik didalamnya tentu akan mengarahkan anggotanya dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Maka dari itu, penerapan budaya organisasi yang diterapkan
organisasi Tax Center Universitas Singaperbangsa Karawang sejatinya perlu
memperhatikan kondisi organisasi dan lingkungan para anggota demi
menyesuaikan dengan apa yang akan direncanakan untuk kedepannya. Menurut
(Robbins dan Judge, 2011), budaya organisasi mengacu kepada sistem makna
bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut
dengan organisasi lainnya.

3
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang


mana perolehan datanya didapat dari hasil pengamatan secara langsung kepada
beberapa informan yang diwawancarai lalu dilakukan analisa kemudian ditarik
kesimpulan dari dari hasil pengamatan tersebut. Adapun tujuannya yaitu untuk
mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari
perspektif partisipan.

Menurut Usman dan Akbar (2006:40), penelitian deskriptif dimaksud


membuat penerimaan penyandaran secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat tertentu.

Menurut Sugiyono (2019:18), metode penelitian kualitatif adalah metode


penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara trianggulasi (gabungan).

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah budaya organisasi di
Tax Center UNSIKA. Budaya organisasi ini akan diteliti dengan mempergunakan
faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh dan berkembangan budaya organisasi,
faktor-faktor tersebut adalah faktor karakter perorangan (characteristics
personal), faktor etika organisasi (organizational ethics), dan faktor struktur
organisasi (organizational structure). Sampel dalam penelitian ini adalah
Koordinator Mahasiswa dan Wakil Koordinator Mahasiswa Tax Center UNSIKA.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu :

1. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan informasi dengan teknik
bertanya yang bebas, tetapi berdasarkan suatu pedoman (sesuai dengan
ruang lingkup penelitian) guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

4
Dengan wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan
fenomena yang terjadi dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
observasi. (Sugiyono, 2019:304). Wawancara yang akan dilakukan oleh
peneliti adalah dengan koordinator mahasiswa dan wakil koordinator
mahasiswa Tax Center UNSIKA yang bertujuan untuk menggali informasi
yang dibutuhkan peneliti.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap obyek penelitian yaitu Tax Center UNSIKA. Observasi ini
dilakukan dalam rangka menghasilkan data kualitatif yang mendukung
hasil Analisis kuantitatif.
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, melalui observasi
peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung
peristiwa/fenomena yang menjadi fokus penelitian. (Sugiyono, 2019:297).
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu baik berupa
tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, teknik
dokumentasi yang dimaksud adalah meliputi struktur organisasi pada
organisasi tersebut serta kegiatan peneliti saat melakukan observasi dan
wawancara. (Sugiyono, 2019:314).

5
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Tax Center UNSIKA merupakan salah satu UKM di Universitas


Singaperbangsa Karawang. Sebelum menjadi organisasi dibawah naungan LPPM,
Tax Center UNSIKA pernah berada dibawah naungan Fakultas Ekonomi UNSIKA.
Organisasi ini berdiri pada tahun 2016. Tax Center UNSIKA memiliki struktur
organisasi yang terdiri dari Dosen Pembina yang berasal dari Fakultas Ekonomi
yaitu Bapak Dr. H. Endang Mahpudin, Drs., MM., Bapak Suhono, SE., MM., Bapak
Angga Sanita Putra, SE., MM. dan Ibu Madjidainun Rahma, SE., Ak., M.AK., CA.,
CPA., BKP. Adapun untuk mengkoordinasi dan mengorganisir seluruh kegiatan,
terdapat Badan Pengurus Harian (BPH) yang terdiri dari Koordinator Mahasiswa,
Wakil Koordinator Mahasiswa, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan 4 divisi
yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Divisi dan Sekretaris Divisi.

Adapun berdasarkan hasil penelitian, budaya organisasi yang ditanamkan


oleh Tax Center UNSIKA diantaranya adalah:

1. Tax Center UNSIKA mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini


tercermin pada saat open recruitment angggota dimana hanya 20 dari 100
pendaftar saja yang lolos seleksi setiap tahun nya.
2. Tax Center UNSIKA berkomitmen untuk selalu mengembangkan SDM yang
inovatif dengan lingkungan yang mendukung kreativitas. Dalam hal ini, Tax
Center UNSIKA selalu mendukung dan memfasilitasi setiap anggotanya
untuk terus mengembangkan kreatifitas pada berbagai bidang yang
mereka minati.
3. Tax Center UNSIKA selalu mengedepankan karakter. Dalam hal ini, setiap
kandidat anggota harus dapat menunjukkan karakter yang sejalan dan
cocok dengan visi dan misi TAX Center UNSIKA.
4. Tax Center UNSIKA mengedepankan musyawarah, mufakat dan kebebasan
berpendapat. Dalam setiap pengambilan keputusan, Tax Center UNSIKA

6
selalu menyerahkan kepada forum sehingga semua anggota dapat
berekspresi dan mengemukakan ide-ide serta opininya.

Proses terbentuknya budaya-budaya organisasi tersebut salah satunya


dipengaruhi oleh adanya dosen pembimbing dan pemimpin baru yang membawa
forum-forum baik bagi Tax Center UNSIKA. Budaya-budaya organisasi ini
berpengaruh terhadap proses terbentuknya budaya di Tax Center UNSIKA. Hasil
lain dari wawancara dengan BPH Tax Center UNSIKA menjelaskan bahwa budaya
organisasi yang ada sudah ada sejak organisasi ini di dirikan, lalu diteruskan hingga
sekarang.

Dalam menamankam budaya-budaya organisasi, Tax Center UNSIKA tidak


pernah mensosialisasikan hal tersebut secara langsung, semua budaya organisasi
yang ada seperti menjadi aturan baku di dalam organisasi.

Budaya organisasi yang ditanamkan oleh Tax Center UNSIKA berdampak


pada keefektifan dan keefisienan waktu ketika rapat. Hal ini membuat proses
pengambilan keputusan menjadi tidak bertele-tele. Selain itu, mengenai kinerja
dari para anggota, adanya budaya organisasi ini membuat para anggota jadi dapat
belajar untuk mengatur waktu, menjadi disiplin dan menjadi pribadi yang cepat
tanggap. Untuk mempertahankan budaya organisasi yang ada, hal ini kembali
kepada pribadi masing-masing. Setiap anggota harus fokus pada tujuan awal yaitu
menghasilkan hal-hal yang lebih positif. Disamping itu, Tax Center UNSIKA
memiliki program internal rutin setiap 4 bulan sekali yang disebut quarterly
evaluation. Program tersebut merupakan tempat dimana para anggota dapat
bercerita jika terdapat masalah ataupun kendala lain baik dengan sesama anggota
maupun dengan BPH.

Saat terjadi masalah ataupun ada anggota yang karakternya tidak sesuai
dengan Visi dan Misi, BPH Tax Center UNSIKA mengatasinya dengan melakukan
sistem point kredit. Jika point yang didapatkan sudah melewati batas yang
ditentukan, maka dilakukan pendekatan terlebih dahulu dengan orang yang

7
bersangkutan untuk mengetahui apa akar dari masalah tersebut lalu dilakukan
evaluasi. Jika setelah dilakukan pendekatan dan evaluasi tidak menyelesaikan
permasalahan, maka BPH mengambil tindakan dengan cara mengeluarkan surat
peringatan berupa SP 1, SP 2, dan SP 3.

8
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai budaya


organisasi pada Tax Center UNSIKA adalah sebagai berikut:

1. Tax Center UNSIKA mengutamakan kualitas daripada kuantitas.


2. Tax Center UNSIKA berkomitmen untuk selalu mengembangkan SDM yang
inovatif dengan lingkungan yang mendukung kreativitas.
3. Tax Center UNSIKA mengedepankan karakter.
4. Tax Center UNSIKA mengedepankan musyawarah, mufakat dan kebebasan
berpendapat.

Proses terbentuknya budaya-budaya organisasi tersebut dipengaruhi oleh


adanya dosen pembimbing dan pemimpin baru yang membawa forum-forum baik
bagi Tax Center UNSIKA.

Budaya organisasi yang ditanamkan oleh Tax Center UNSIKA berdampak


pada keefektifan dan keefisienan dalam pengambilan keputusan sehingga tidak
bertele-tele.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arifudin, Opan. 2020. Analisis Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi


Karyawan Bank Swasta Nasional di Kota Bandung. Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi), 4(2), 5-6.

Faisalahmad, Didit. 2019. Penerapan Budaya Organisasi Di Kantor Kecamatan


Colomadu Kabupaten Karanganyar Dalam Meningkatkan Pelayanan
Masyarakat. Jurnal Ilmiah.

Wulandari, Farisa Natashaputri Sendhe Siregar dan Riyan Tika Safitri. Madika:
Jurnal Politik dan Governance, Vol. 2. No. 1, 2022 (33-41)

10

Anda mungkin juga menyukai