Anda di halaman 1dari 25

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah


memberikan rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan karya
tulis ini. Penyusunan karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas
geografi tentang Lingkungan Hidup. Selain itu tujuan dari
penyusunan karya tulis ini juga untuk menambah wawasan tentang
masalah pencemaran dan dampak yang ditimbulkannya terhadap
lingkungan dan kesehatan.

Karya tulis ini saya susun berdasarkan materi pembelajaran Bab 4


mengenai lingkungan yang mencakup pencemaran air, udara dan
tanah. Karya tulis ini berdasarkan penelitian yang saya lakukan di
beberapa tempat.

Semoga karya tulis ini memberikan manfaat bagi saya sendiri dan
orang-orang yang membaca karya tulis ini.

Akhir kata saya menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
saya mohon maaf apabila karya tulis ini jauh dari kata sempurna,
dan saya mengucapkan banyak terima kasih, semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Depok, Mei 2011


Daftar Isi

Lembar
Pengesahan……………………………………………………………………………….. v

Kata
Pengantar……………………………………………………………………………………….
vi

Daftar
Isi……………………………………………………………………………………………….. vii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………


1

Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….
2

Tujuan Penelitian……………………………………………………………………………..
4

Tempat Penelitian…………………………………………………………………………….
5
BAB II DASAR TEORI

Teori Yang Digunakan Sebagai


Landasan………………………………………….. 6

BAB III CARA KERJA PENELITIAN

Alat dan Bahan Penelitian………………………………………………………………..


19

Langkah Kerja Penelitian…………………………………………………………………


19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian………………………………………………………………………………
21

Pembahasan…………………………………………………………………………………..
22

BAB V PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 28

Saran…………………………………………………………………………………………… 29

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
30
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Pencemaran udara atau polusi udara kian hari semakin meningkat,


ini sangat memprihatinkan mengingat pencemaran adalah hal yang
sangat membahayakan bagi kelangsungan makhluk hidup dan
lingkungannya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan
bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%.
Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya
berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran
lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran
hutan, dll. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu
diwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan
beberapa jenis polutan yang dianggap serius.

Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia,


hewan,serta mudah merusak harta benda adalah partikulat yang
mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon, sulfur
dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh
kendaraan bermotor. WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk
kota di dunia pernah menghirup udara kotor akibat emisi
kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup udara yang
bersifat marginal. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang
dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut,
serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran
pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun
keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif
tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan
bermotor yang semakin memprihatinkan.

Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala


resikonya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah.
Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang
meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan,
asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota.
Meskipun sesekali telah turun hujan langit di kota-kota besar di
Indonesia tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga
dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan
dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah
penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan
hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan
pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia,
tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan
kanker paru-paru.

1. 2. Rumusan Masalah

 Apakah yang dimaksud dengan pencemaran udara?

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau


zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan
susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran
bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta
berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat
mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi
maka udara dikatakan telah tercemar. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian
Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara
adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau
komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia
sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya.

 Apa saja faktor pencemaran udara?

1. Kecepatan kendaraan

Arus lalu lintas kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata


rendah akan menyebabkan peningkatan konsentrasi terutama
partikel karbon dioksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang lebih
berbahaya mengganggu kesehatan daripada dengan kecepatan
tinggi, dimana juga akan memproduksi lebih banyak emisi gas
buang yang mengandung Nitrogen Oksid (NOx).

2. Usia kendaraan yang lama

Mesin kurang berfungsi/sempurna akibat pemeliharaan dan suku


cadang kendaraan yang terbatas/tidak diproduksi lagi.

3. Kondisi lalu lintas

Volume lalu lintas yang cenderung tinggi memberikan andil


terbesar pencemaran udara.

4. Kondisi atmosfir

Perubahan iklim atmosfir seperti menimbulkan panas global, efek


rumah kaca, dan lain-lain.

1. 3. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya geografi mempelajari tentang alam dan sekitarnya


untuk itu kita tidak hanya harus menguasai teori-teori saja, namun
juga harus mahir dalam menganalisis persoalan lingkungan.
Sehingga dalam kegiatan pembelajaran di butuh kan penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pencemaran


udara yang terjadi di bumi dan bagaimana cara kita mengurangi
bahkan menanggulangi pencemaran tersebut.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas bab 4
mengenai lingkungan hidup yang materinya mencakup pencemaran
air, tanah, dan udara. Sebagaiman tugas kita sebagai seorang
pelajar dapat melakukan perubahan bagi lingkungan dan sekitar.

Diharapkan dengan penelitian ini kita bisa mempelajari bagaimana


cara menanggulangi pencemaran yang terjadi di bumi kita.

1. 4. Tempat Penelitian

Kota Depok adalah kota kecil di selatan Jakarta yang sudah mulai
mengalami polusi udara yang cukup memprihatinkan. Walaupun
Depok bukan merupakan kota metropolis, tetapi karena letak nya
yang menghubungkan dengan ibukota Jakarta itulah yang
menyebabkan Kota Depok menjadi jalur stategis dan dilalui
banyak kendaraan bermotor. Hal tersebut sangat berpengaruh
terhadap kualitas udara di kota tersebut. Kini udara di Kota Depok
mulai tercemar dan itu sudah cukup parah.

Polusi udara lebih banyak di rasakan oleh orang orang yang sering
berada di sekitar jalan raya seperti pedagang kaki lima,pejalan
kaki dan sebagainya. jika kita ingin merasakan polusi udara, kita
dapat pergi ke terminal bis ataupun di sepanjang jalan raya.
karena di tempat itulah terdapat banyak sekali kendaraan
bermotor yang mengeluarkan gas karbodioksida, dapat di
bayangkan bagaimana keadaan udara di daerah itu yang telah
terkontaminasi dengan gas karbondioksida berlebih, maka udara di
sekitar daerah itu akan terasa lebih panas dari pada udara di
tempat lainnya.bukan hanya mengganggu aktifitas sehari hari
tetapi dapat pula menyebabkan penyakit gangguan pernapasan
bagi orang yang tidak terbiasa menghirup udara itu.

Tingkat pencemaran udara di Kota Depok memang belum separah


Kota Jakarta tetapi kita harus mewaspadai dan berusaha untuk
mengurangi tingkat pencemaran tersebut. Kondisi itu akibat
banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang lalu lalang di
beberapa ruas jalan utama di Depok, termasuk kendaraan
angkutan umum yang jumlahnya semakin hari semakin banyak
saja. Jalan Margonda yang merupakan jalan utama di Kota Depok
mengalami tingkat pencemaran udara yang paling tinggi
dibandingkan dengan daerah lainnya.Tingginya tingkat
pencemaran udara karena arus lalu-lintas yang amat padat di
daerah itu dibandingkan daerah lainnya,salah satu alasan
kepadatan arus lalu-lintas tersebut karena akses Margonda yang
merupakan pusat bisnis dan jalur yang menghubungkan langsung
dengan ibukota Jakarta, sehingga banyak kendaraan yang melintas
di jalan yang selalu macet hampir setiap hari tersebut.

BAB II

DASAR TEORI

Udara menurut ahli

1. ANAXIMENES

Menurutnya, udara merupakan zat yang terdapat di dalam semua


hal, baik air, api, manusia, maupun segala sesuatu. Karena itu,
Anaximenes berpendapat bahwa udara adalah prinsip dasar segala
sesuatu. Udara adalah zat yang menyebabkan seluruh benda
muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain.

Pengertian umum udara

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada


permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78%
nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida , dan gas-
gas lain.

Pencemaran Udara

Definisi

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi


fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik
seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global.

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer


dan pencemar sekunder.

 Pencemaran Primer

Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan


langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon
monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil daari pembakaran.

 Pencemaran Sekunder

Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk


dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh
dari pencemaran udara sekunder.
Sumber Pencemaran Udara

Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi


persoalan global, karena udara telah tercemar akibat aktivitas
manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar ke dalam udara
dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat
gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut ; juga
sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya akibat
aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat
proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah
tangga

Terdapat 2 jenis pencemar yaitu sebagai berikut :

a. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung


mengkontaminasi udara dalam konsentrasi yang membahayakan.
Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah seperti karbon
dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu
yang tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.

b. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang


terbentuk di atmosfer melalui reaksi kimia antar komponen-
komponen udara.

Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua


golongan besar :

1. Sumber alamiah

Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran


udara adalah kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan
mikroorganisme, dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan
umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.

2. Sumber buatan manusia


Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar
bermacam-macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :

a. Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada


kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-
lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap,
debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).

b. Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan


soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang
dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.

c. Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and


logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.

d. Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses


pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan
pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.

e. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah


rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi
pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang
teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.

f. Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian


minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan
lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain
adalah debu, uap dan gas-gas

g. Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung,


jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang
terutama adalah asap dan debu.
h. Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang
terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.

Zat-zat yang menyebabkan pencemaran udara

 Karbon Monoksida

Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak


berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu
atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu
atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan
satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen.
Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari
senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam.
Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen
dalam proses pembakaran. Karbon dioksida mudah terbakar dan
menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon
dioksida. Walaupun ia bersifat racun, CO memainkan peran yang
penting dalam teknologi modern, yakni merupakan prekursor
banyak senyawa karbon.

Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah


lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung
berapi. Ia larut dalam lahar gunung berapi pada tekanan yang
tinggi di dalam mantel bumi. Kandungan karbon monoksida dalam
gas gunung berapi bervariasi dari kurang dari 0,01% sampai
sebanyak 2% bergantung pada gunung berapi tersebut. Oleh
karena sumber alami karbon monoksida bervariasi dari tahun ke
tahun, sangatlah sulit untuk secara akurat menghitung emisi alami
gas tersebut.

Karbon monoksida memiliki efek radiative forcing secara tidak


langsung dengan menaikkan
konsentrasi metana dan ozon troposfer melalui reaksi kimia
dengan konstituen atmosfer lainnya
(misalnya radikal hidroksil OH–) yang sebenarnya akan
melenyapkan metana dan ozon. Dengan proses alami di atmosfer,
karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi menjadi karbon
dioksida. Konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu
pendek di atmosfer. CO antropogenik dari emisi automobil dan
industri memberikan kontribusi pada efek rumah
kaca dan pemanasan global. Di daerah perkotaan, karbon
monoksida, bersama dengan aldehida, bereaksi secara fotokimia,
meghasilkan radikal peroksi. Radikal peroksi bereaksi
dengan nitrogen oksida dan meningkatkan rasio NO2 terhadap NO,
sehingga mengurangi jumlah NO yang tersedia untuk bereaksi
dengan ozon. Karbon monoksida juga merupakan konstituen dari
asap rokok.

 Oksida Nitrogen

Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx, karena oksida nitrogen


mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas
NO2 dan gas NO. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau,
sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas
NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat
hidung.

Dari seluruh jumlah NOx yang dibebaskan ke atmosfer, jumlah yang


terbanyak adalah dalam bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas
bakteri. Akan tetapi poluasi NO dari sumber alami ini tidak
merupakan masalah karena tersebar secara merata sehingga
jumlahnya menjadi kecil. Yang menjadi masalah adalah polusi NO
yang diproduksi oleh kegiatan manusia karena jumlahnya akan
meningkat hanya pada tempat-tempat tertentu.

Konsentrasi NOx di udara di daeraah perkotaan biasanya 10-100 kali


lebih tinggi daripada di udara daerah pedesaan. Konsentrasi NOx di
udara daerah perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb).
Seperti halnya CO, emisi nitrogen oksida dipengaruhi oleh
kepadatan penduduk karena sumber utama NOx yang diproduksi
manusia adalah dari pembakaran, dan kebanyakan pembakaran
disebabkan oleh kendaraan, produksi energi dan pembuangan
sampah. Sebagian besar emisi NOx yang dibuat manusia berasal
dari pembakaran arang, minyak, gas alam dan bensin.
Udara terdiri dari sekitar 80% volume nitrogen dan 20% volume
oksigen. Pada suhu kamar kedua gas ini hanya sedikit mempunyai
kecenderungan untuk bereaksi satu sama lain. Pada suhu yang
lebih tinggi (di atas 1210oC) keduanya dapat bereaksi membentuk
nitric oksida dalam jumlah tinggi sehingga mengakibatkan polusi
udara. Dalam proses pembakaran, suhu yang digunakan biasanya
mencapai 1210-1765oC dengan adanya udara, oleh karena itu
reaksi ini merupakan sumber NO yang penting. Jadi reaksi
pembentukan NO merupakan hasil samping dalam proses
pembakaran.

Pembentukan NO dirangsang hanya pada suhu tinggi, oleh karena


itu NO di dalam campuran ekuilibrium pada suhu tinggi akan
terdisosiasi kembali menjadi N2 dan O2 jika suhu campuran
tersebut diturunkan perlahan-lahan untuk memberikan waktu yang
cukup bagi NO untuk terdisosiasi. Akan tetapi jika campuran
ekuilibrium tersebut didinginkan secara mendadak, akan banyak
NO yang masih terdapat pada campuran suhu rendah tersebut.
Pendinginan cepat tersebut sering terjadi pada proses
pembakaran.

 Oksida Sulfur

Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx, terdiri dari gas
SO2 dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas
SO2 berbau sangat tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas
SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air
yang ada di udara untuk membentuk asam sulfas atau H2SO4. Asam
sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda
lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengkaratan
(korosi) dan proses kimiawi lainnya. Konsentrasi gas SO2 di udara
akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya)
manakala konsentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm.
Hanya sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfer
merupakan hasil dari aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam
bentuk SO2 . Sebanyak dua pertiga dari jumlah sulfur di atmosfer
berasal dari sumber-sumber alam seperti volcano, dan terdapat
dalam bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh
polutan yang dibuat manusia adalah dalam hal distribusinya yang
tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu, bukan
dari jumlah keseluruhannya, sedangkan polusi dari sumber alam
biasanya lebih tersebar merata. Transportasi bukan merupakan
sumber utama polutan SOx tetapi pembakaran bahan bakar pada
sumbernya merupakan sumber utama polutan SOx, misalnya
pembakaran batu arang, minyak bakar, gas, kayu dan sebagainya.

Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan


menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi jumlah relatif
masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang
tersedia. Meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup, SO2 selalu
terbentuk dalam jumlah terbesar. Jumlah SO2 yang terbentuk
dipengaruhi oleh kondisi reaksi, terutama suhu dan bervariasi dari
1 sampai 10% dari total SOx.

 CFC

CFC merupakan kepanjangan dari (Chloro Fluoro Carbon) atau


yang disebut sebagai Freon, CFC ini menyerang Ozon, akibatnya
kandungan Ozon di angkasa menipis dan mengakibatkan lubang di
kutub utara dan selatan, sehingga UV (ultraviolet) mampu
menerobos masuk ke atmosfer dan menyebabkan terjadinya
radiasi. Radiasi dari UV ini akan mengakibatkan kanker kulit jika
terkena langsung kulit manusia dalam waktu yang cukup lama,
apalagi bagi manusia yang mempunyai hobi berjemur. Jika lapisan
ozon semakin menipis dan berlobang, maka bumi ini seakan
telanjang dan tidak ada lagi pelindung dari radiasi UV. CFC ini dua
ribu kali lebih efektif memperangkap radiasi gelombang panjang
daripada karbon. Menurut CFC ini dapat bertahan di atmosfer
selama beberapa dekade, sedangkan satu molekul karbon dioksida
dapat bertahan sampai 100 tahun, satu molekul nitrous oksida
selama 170 tahun, dan satu molekul metana selama 10 tahun.
 Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri


dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon
memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan
dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai
pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana (gas
rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat
atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci,
sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan
sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon:
C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).

 VOC

VOC adalah volatile organic compounds atau senyawa organik


yang mudah menguap. Sesuai dengan namanya, senyawa ini
mudah menguap di udara bebas. Dengan sifatnya ini, maka orang-
orang yang dalam kesehariannya berkutat dengan zat kimia ini
memiliki risiko keterpajanan yang sangat tinggi. Apalagi zat
pelarut yang digunakan sebagai pelarut dalam banyak industri
manufaktur sebagian besar menggunakan VOC, misalnya benzena
dan toluena, yang oleh Environmental Protection Agency (EPA)
dalam golongan 2B (possible human carcinogenic).

 Ozon (O3)

Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat


setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di
alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat
berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B).
Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV
matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan
memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung
dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat
membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan
kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.
 Khlorin (Cl2)

Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat
menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20
kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat
terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia
ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan
iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk
dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan
dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan
menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat
mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada
proses yang terjadi di bawah ini.

 Partikulat Debu (TSP)

Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron


merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam
paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti
bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak
berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu
saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.

 Timah Hitam (Pb)

Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan


sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein
dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut
didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat
menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala
keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan,
konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan,
kejang dan gangguan penglihatan.
Parameter Kualitas Udara

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah


melakukan pemantauan terhadap beberapa parameter kualitas
udara yang berdampak negatif terhadap keselamatan dan
kesehatan masyarakat. Pendirian jaringan pemantauan kualitas
udara di Indonesia berkaitan erat dengan program-program Badan
Meteorologi Se Dunia (WMO) antara lain Program Global Ozone
Observing System (GO3OS) di tahun 1950-an, Program Background
Air Pollution Monitoring Network (BAPMoN) di tahun 1960-an,
Program Global Atmosphere Watch (GAW) tahun 1989 dan Program
GAW Urban Research Meteorological and Environment (GURME)
tahun 1999. Sampai saat ini stasiun pemantau terdiri atas 26
stasiun pemantau kimia air hujan(KAH) serta 37 stasiun pemantau
konsentrasi debu (SPM).

Sampai saat ini BMKG memiliki 43 jaringan stasiun pemantau


kualitas udara. Dari 43 Stasiun/ Unit Kerja Pemantau Kualitas
Udara, melakukan pengamatan parameter kualitas udara sebagai
berikut: Sebanyak 41 Stasiun melakukan pengamatan SPM
(Suspended Particle Matter), dan 29 stasiun diantaranya selain
SPM juga melakukan pengamatan komposisi kimia
atmosfer/tingkat keasaman/kimia air hujan.

Lima (5) stasiun berada di wilayah DKI Jakarta, dan khususnya di


kantor Pusat BMKG Jakarta selain melakukan pengukuran SPM dan
komposisi kimia air hujan, juga melakukan pengukuran SO2, NO2,
aerosol dan ozon permukaan. Sedangkan di Stasiun Global
Atmosphere Watch (GAW Station) yang berlokasi di Bukit
Kototabang- Sumatera Barat yang terletak pada posisi 00o 12′ 17″
LS dan 100o 19″ 15″ BT pada ketinggian 864.5 meter di atas
permukaan laut, dilakukan pemantauan parameter kualitas udara
yang lebih komprehensif, meliputi : Aerosol
PM10,PM2,5,NO2,SO2,CO,O3,Gas Rumah Kaca (CH4, CO2,N20,SF6) dan
radiasi UV-B

Fungsi stasiun GAW adalah untuk mengkoordinasikan pengamatan


dan penelitian perubahan komposisi atmosfer dengan tujuan : –
Memahami peranan kimia atmosfer kaitannya dengan perubahan
iklim regional-global. – Mengevaluasi pengaruh kimia atmosfer
terhadap lingkungan. Potensi yang dimiliki oleh Laboratorium
Kualitas Udara Badan Meteorologi dan Geofisika dalam mendukung
pemantauan kualitas udara, ditampilkan pada tabel di bawah ini.

METODA SAMPLING DAN PERALATAN LABORATORIUM YANG


DIGUNAKAN

Metode Sampling /
No.Jenis Sampel Peralatan sampling / Monito
Monitoring

Automatic Rain Gauge type A


Wet Deposition 721
1. Rain Water
Automatic Rain Gauge type A
Wet & Dry Deposition 1000
2. SPM High Volume High Volume Sampler
Aerosol Sampler / Low Volum
3. Aeorosol Low Volume
Sampler
4. SO2 Passive Gas Filter Whatman
5. NO2 Passive Gas Filter Whatman
Ozone
6. UV Photometry Automatic Ozone
Permukaan
Carbon
7. UV Photometry Analyzer UV Photometry CO
Monoxide
Analyzer
8. Carbon Dioxide Infrared Photometry Infrared CO2
Analyzer
Beta Attenuation Monitoring
9. PM 10 BAM 1020 Analyzer
(BAM)
10. PM 2.5 Light Scattering Nephelometer M9003
11. Solar Radiation Thermo Couple Solar Radiation Monitoring
BAB III
CARA KERJA PENELITIAN
Alat dan bahan penelitian
Alat dan bahan yang saya gunakan sangat sederhana. Saya hanya melakukan p
raya Margonda dan terminal Depok karena di kawasan itulah pusat dimana ban
Selain itu saya sebagai warga depok sendiri bisa merasakan bagaimana udara d
walaupun udara di kota depok belum seperti udara di kota jakarta tetapi itu s
berpengaruh terhadap kesehatan warganya.
Saya juga melakukan penelitian dengan browsing melalui internet, di internet
hal yang kita cari, saya juga membaca beberapa surat kabar kota depok meng
kota depok yang semakin hari semakin parah.

Langkah kerja praktikum


Melalui surat kabar yang saya baca dan berdasarkan penelitian saya. Tingkat p
diperkirakan sangat signifikan, berdasrkan hasil kajian yang dilakukan pihak B
yakni, Jalan Margonda, Jalan Raya Cinere, dan Jalan Raya Bogor. Tingkat polu
angka 50 persen.
Tingginya tingkat pencemaran udara disebabkan dua faktor, pertama, mening
berkolerasi dengan bertambahnya volume kendaraan.Kedua, banyaknya bengk
uji emisi.
Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perh
melakukan uji emisi terhadap seluruh kendaraan di Kota Depok baik itu kenda
kendaraan pribadi.
Serta melakukan pelbagai upaya menekan tingkat polusi, termasuk dengan me
(RTH) dan penanaman pohon trembesi di sepanjang Jalan Margonda dan Jalan
Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok Ulis Su
pihaknya membantu mengurangi polusi udara adalah dengan cara melakukan p
sepanjang Jalan Margonda dan Jalan Juanada. Sebab, pohon trembesi mampu
yang dikeluarkan kendaraan bermotor. Jalan Margonda akan menjadi paru-par
Berdasarkan Undang-undang no 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruangan, uja
diwajibkan membuat RTH. “Warga hanya diwajibkan menyediakan 10 persen l
sedangkan kewajiban pemerintah adalah 20 persen. Jika perda tentang RTH n
orang wajib menjaga keasrian lingkungan sehingga tidak dapat sembarangan m
pohon yang telah ada.
Selain kawasan jalan Margonda dan terminal depok ada satu lagi kawasan di d
pencemaran udara yaitu kawasan cimanggis yang menghubungkan ke daerah b
industri oleh karena itu banyak pabrik-pabrik yang berdiri.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitia, kualitas udara Kota Depok bertambah bu
jumlah penduduk dankendaraan bermotor di kota itu. Kondisi itu diperburuk d
terbuka yang beralih fungsi menjadi kawasan perbelanjaan atau niaga dan per
kendaraan bermotor dan bertambahnya penduduk penyebab buruknya kualita
sampel Oktober 2010, kualitas udara terburuk ditemukan di Jalan Margonda R
pemerintahan, pusat perdagangan dan perbelanjaan terbesar di Kota Depok it
kendaraan bermotor.
Selain Jalan Margonda Raya, kondisi udara di Jalan Siliwangi, Jalan Raden Aje
Jalan Nusantara juga sangat buruk. Namun tidak seburuk di.Jalan Margonda R
empat kawasan ini belumdi ambang batas. Di Jalan Margonda banyak ditemuk
serta balian kimia seperti asap dari knalpot kendaraan. Hal itu bisa berpengar
pernapasan. Pendengaran juga bisa terganggu akibat dari suara bising kendara
Kota Depok memang memiliki kawasan hutan yang berada di Universitas Indon
peran penting untuk keseimbangan alam di kawasan kota depok. Kawasan Hut
mencirikan ekosistem hutan tropis dengan tiga bentuk ekosistem unggulan yai
• Ekosistem pepohonan yang bersumber dari Indonesia Bagian Timur,
• Ekosistem pepohonan wilayah Indonesia Bagian Barat
• Komplek vegetasi asli JABODETABEK yang dipadu serasi dengan zoning Hutan
menghampar diantara gedung Rektorat UI dan FASILKOM serta FISIP UI.
Pembahasan
 Dampak pencemaran udara bagi kesehatan
Pencemaran udara merupakan masalah global. Sumber pencemaran udara ada
bahan bakar fosil untuk mendapatkan energi untuk industri dan transportasi.
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah hitam
(CO), Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida (H2S), hidrok
dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang ber
tergantung dari macam, ukuran dan komposisi kimiawinya.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat men
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia
dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehin
menjadi menyempit.
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.
Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan berna
termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pe
memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
Kategori Rentang Karbon monoksida (CO) Nitrogen (NO2) Ozon (O3) Sulfu
Baik 0-50 Tidak ada efek Sedikit berbau Luka pada Beberapa Luka
spesi
spesies tumbuhan akibat
akiba
kombinasi dengan SO2
deng
(Selama 4 Jam)
Jam)
Perubahan kimia darah tapi Luka pada Beberapa Luka
Sedang 51 – 100 Berbau
tidak terdeteksi spesies tumbuhan spesi
Bau dan kehilangan
Peningkatan pada warna. Peningkatan Penurunan kemampuan
Tidak 101 – Bau,
kardiovaskular pada perokok reaktivitas pembuluh pada atlit yang berlatih
Sehat 199 kerus
yang sakit jantung tenggorokan pada keras
penderita asma
Meningkatnya kardiovaskular
Olah raga ringan
pada orang bukan perokok Meningkatnya Meni
Sangat mengakibatkan pengaruh
yang berpenyakit Jantung, dan sensitivitas pasien yang sensi
Tidak 200-299 parnafasan pada pasien
akan tampak beberapa berpenyakit asma dan pasie
Sehat yang berpenyaklt paru-
kelemahan yang terlihat secara bronchitis asma
paru kronis
nyata
Berbahaya 300 – lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang
Pencemar Sumber Keterangan
Karbon monoksida (CO) Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri Standar kesehatan: 10
Sulfur dioksida (S02) Panas dan fasilitas pembangkit listrik Standar kesehatan: 80
Partikulat Matter Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri Standar kesehatan: 50
Nitrogen dioksida (N02) Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitas Standar kesehatan: 10
Ozon (03) Terbentuk di atmosfir Standar kesehatan: 23
Sumber: Bapedal [2]

 Dampak pencemaran udara bagi lingkungan


1. Dampak terhadap tanaman.
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dap
dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikula
permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
1. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udar
bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Da
antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarut
terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air perm
sehingga merusak material dan bangunan
1. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N
menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Aki
dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
4. Dampak dari pemanasan global adalah:
 Pencairan es di kutub
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna

1. Kerusakan lapisan ozon


Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelin
berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan pen
(O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer da
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pemben
lubang-lubang pada lapisan ozon.
Upaya untuk mengurangi dampak polusi udara
 Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik se
naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling).
 Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan
udara.
 Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
 Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di
lebih efektif.
Meminimalkan penggunaan bahan kimia.Menghiasi rumah dan lingkungan
Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak mengand
Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan da
Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keram
atau styrofoam.
 Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan kemas
menambah jumlah sampah.
 Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan menyala
Jangan sia-siakan air bersih.
 Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu tangan untuk menggantikan
 Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di
 Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).
 Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.
 Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau diba
beracun.
 Tidak merokok.
 Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan temp
 Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang sisinya masih
berarti mengurangi penggundulan hutan. Bumi yang hijau dapat menyera
baik.
 Menggunakan lampu dengan kapasitas yang tepat.
 Bila kita menggunakan kamar kecil, jangan lupa mematikan air setelah k
banyak air terbuang percuma berarti kita turut memboroskan sumber da

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pencemaran udara selain disebabkan ol
udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan bermot
sebagainya. selain dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga
kesehatan manusia
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga berpengaruh terh
sendiri, apalagi di jaman globalisasi ini pembangunana dimana mana. Termasu
kalau tidak di perhatikan dapat membahayakan lingkungan.
Pencemaran udara dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi ke
lingkungan hidup kurangnya perhatian dari pemerintah juaga memengaruhi pe
yang kian hari kian meningkat.

Saran
Menurut saya masyarakat kurang memiliki kesadaran terhadap pentingnya me
perlu di adakannya sosialisasi mengenai lingkungan. Sebagai pelajar kita juga
memulai dari hal hal kecil seperti menggunakan barang barang yang ramah lin
kegiatan positif seperti penanaman seribu pohon.
Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran paling penting dan seharusnya p
para pelaku perusakan lingkungan , apalagi para pemilik pabrik yang limbahny
manusia, undang undang yang telah di buat seharusnya ditegakkan agar tetap
Oleh karena itu kita sebagai pelajar mulai dari sekarang harus memiliki kesad
menjaga keseimbanga lingkungan dan kita juda bisa mempelajari bagaimana c
mengatasi pencemaran di bumi ini.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat – zat Pencemar Udara
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian Pencemaran Udara
http://arhidayat.staff.uii.ac.id/2008/08/08/sumber-pencemaran-udara/
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/12/pencemaran-udara/
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/20/nitrogen-oksida-nox/
http://www.bmg.go.id/kualitas-udara.bmg
http://tegarrezavie.multiply.com
www.radaronline.co.id/berita/read/9991/2011/mozile

Anda mungkin juga menyukai