CHERNOBYL
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Oleh
Erika Meilani
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada umat-Nya. Atas berkat-
Nya pula penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Ledakan PLTN Chernobyl“ ini tepat pada waktunya. Adapun penulisan makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah B3.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada M. Firmansyah S.T, M.T selaku
dosen mata kuliah Pengelolaan Limbah B3.
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa definisi dari limbah B3 ?
2. Apa hubungan dari radiasi radioaktif dengan limbah B3?
3. Apa yang dimaksud dengan tragedi Chernobyl?
4. Bagaimana cara meminimalisir kandungan radiasi di daerah yang terkontaminasi
radiasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan.
2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau
terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
3. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak
stabil dalam suhu tinggi.
4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi
manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit
bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti
bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena
infeksi.
6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada
kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0
untu k limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat
basa.
Sumber: Buku PLH, PLPH, Lembaga Penelitian Univ. Negeri Malang, 2009
2.1.3 Hubungan limbah B3 dengan radiasi Radioaktif
Sebenarnya definisi dari limbah radioaktif adalah bagian dari limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3), namun ada kalanya sebagian masyarakat
membedakan jenis limbah tersebut. Menurut pandangan terakhir ini, terdapat
istilah mixed waste (limbah campuran), yaitu limbah yang mengandung campuran
unsur radioaktif sekaligur B3. Sebagian contoh, dalam,proses pembuatan bahan
bakar uranium, terdapat limbah yang mengandung asam (B3) dan radionuklida
sekaligus. Sehingga dalam penanganannya, kedua sifat bahaya tersebut (B3 dan
radioaktif) harus selalu dipertimbangkan.
Sejarah tragedi chernobyl tanggal 26 april 1986, 29 tahun lalu, pukul 01.23
terjadi ledakan pada unit 4 PLTN Chernobyl. Peristiwa ini menggemparkan dunia
karena mengingatkan kembali pada ledakan bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki, Jepang, saat berkecamuk perang dunia 2 yang menewaskan sekitar
220.000 orang. Trauma Hiroshima dan Nagasaki belum hilang dari ingatan orang,
muncul kembali peristiwa Chernobyl yang termasuk kecelakaan terbesar pada pltn
selama kurang lebih 60 tahun. Berbagai media cetak dan elektronik sejagat
memberitakan tragedi itu secara beragam baik yang bersifat normatif, emosional,
ataupun bombastis. Trauma yang melanda masyarakat di lokasi kejadian dan
sekitarnya akibat peristiwa Chernobyl menjadikan setiap tanggal 26 april pukul
01.23 lonceng berdentang-dentang di Ukraina.
Didapat sampai saat ini adalah kanker ganas pada anak-anak yang baru
lahir, kematian dalam jangka waktu yang diprediksi bagi para pekerja saat
membereskan reruntuhan ledakan di kota itu, mutasi genetik luar biasa turun
temurun yang menyebar di hampir sebagian dari wilayah Eropa.
Pada saat ini, dua dekade sejak kecelakaan yang menewaskan 31 orang
dan membuat 135 ribu lainnya mengungsi itu sudah lewat. Benteng beton itu
mulai rapuh akibat pembangunan tergesa-gesa dalam tempo singkat. Kebocoran
telah terjadi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Jika sarkofagus itu roboh,
dikhawatirkan puluhan ton debu radioaktif akan terlepas. Kota yang ditinggalkan
Untuk mencegah hal itu, Presiden Ukraina Viktor Yushchenko telah meneken
kontrak US$ 505 juta atau Rp 4,6 triliun dengan sebuah konsorsium perusahaan
konstruksi Prancis, Novarka, Bouygues, dan Vinci. Sebuah kubah baja padat akan
menutup seluruh area itu dan menghentikan kebocoran. Struktur berbentuk kubah
itu disebut new safe confinement (NSC), yang dijamin aman dan bisa mengurung
semua radioaktif di dalamnya. Bangunan mirip hanggar pesawat terbang itu
panjangnya 150 meter dan tinggi 105 meter. Sengaja dibuat cukup tinggi agar
memudahkan pekerjaan pembongkaran puing reaktor, bahan radioaktif, dan
sarkofagus sebelum ditutup untuk selamanya.
PENUTUP