Anda di halaman 1dari 7

PENGETAUHAN TENTANG LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN

Disusun Oleh :

Aseta fakhreza (4122110003)

Syahrul (4122110013)

Ahmad luki ardiana (412211002)

Akhmad faizal adriansyah (4122110012)

Mikael satrio (4322110002)

PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS KEMARITIMAN

UNIVERSITAS IVET SEMARANG 2022/2023

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini makin banyak limbah-limbah dari pabrik, rumah tangga, perusahaan,
kantor-kantor, sekolah dan sebagainya yang berupa cair, padat bahkan berupa zat gas dan
semuanya itu berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi ada limbah yang lebih berbahaya
lagi yang disebut dengan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Hal tersebut
sebenarnya bukan merupakan masalah kecil dan sepele, karena apabila limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun(B3) tersebut dibiarkan ataupun dianggap sepele penanganannya,
atau bahkan melakukan penanganan yang salah dalam menanganani limbah B3 tersebut,
maka dampak dari Limbah Bahan Berbahaya dan beracun tersebut akan semakin meluas,
bahkan dampaknyapun akan sangat dirasakan bagi lingkungan sekitar kita, dan tentu saja
dampak tersebut akan menjurus pada kehidupan makhluk hidup baik dampak yang akan
dirasakan dalam jangka pendek ataupun dampak yang akan dirasakan dalam jangka
panjang dimasa yang akan datang.

Kita tidak akan tahu seberapa parah kelak dampak tersebut akan terjadi,namun seperti
kata pepatah”Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati”, hal tersebut menjadi salah
satu aspek pendorong bagi kita semua agar lebih berupaya mencegah dampak dari limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut, ketimbang menyaksikan dampak dari limbah B3
tersebut telah terjadi dihadapan kita, dan kita semakin sulit untuk menanggulanginya

Secara garis besar,hal tersebut menjadi salah satu patokan bagi kita,bahwa segala sesuatu
yang terjadi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk
menanggulanginya,khususnya pada masalah limbah Bahan Berbahaya dan(B3) Beracun
tersebut. Maka dari itu penulis mengangkat topic ini untuk diketahui lebih lanjut tentang
masalah B3 tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :

1) Apa Definisi dari Limbah B3 ?

2) Apa akibat Limbah B3 terhadap manusia ?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui Definisi dari Limbah B3
2) Mengetahui dan memahami akibat Limbah B3 terhadap manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


Bahan Beracun dan Berbahaya menurut OSHA (Occupational Safety and Health
Act of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun
kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan
properti dan atau lingkungan. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001
tentangPengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikansebagai bahan yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung,dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya. Bahan Beracun dan Berbahaya atau yang biasa disingkat B3 :Sisa sisa
suatu usaha atau kegiatan seperti proses produksi baik yang dihasilkan dari Rumah
Tangga, Industri, pertambangan, kesehatan dan lain-lain.Yang termasuk dalam limbah B3
yaitu bahan baku yang berbahaya dan beracun (gas, padatan, debu maupun cairan)yang
sudah tidak digunakan lagi karena sudah berkurang nilai gunanya atau rusak, sisa
kemasan-kemasan, tumpahan minyak,oli, bensin, sisa proses industry maupun rumah
tangga, dll.
2.2 CONTOH DAN KATEGORI LIMBAH B3
Logam berat :
 Al : merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik dan
hantaran listrik yang baik dan sifat – sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam.
Sebagai tambahan terhadap, kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan
penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dsb.
 Cr : Kromium (Cr) merupakan logam transisi yang terletak pada golongan VIB
periode 4 dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d5 4s1. Kromium bersifat sangat
keras, mempunyai titik leleh 1890 oC, titik didih 2475 oC, dan jari-jari atom
0,117 nm
 Cd : Logam berat kadmium (Cd) merupakan logam transisi dengan nomor atom
48 yang mempunyai tekstur lembut, berwarna putih perak dan mempunyai
hubungan erat dengan logam seng (Zn) (Irwin, 1997).
 Dan lain sebagainya seperti logam Fe, Pb, Mn, Hg, Zn
Zat kimia
 Pestisida
 Sianida
 Sulfide
 Fenol
 Dsc
2.3 KATEGORI LIMBAH K3
1. Limbah B3 dari Sumber Spesifik :Sisa suatu proses industri atau kegiatan
tertentu
2. Limbah B3 dari Sumber Spesifik :Sisa suatu proses industri atau kegiatan
tertentu
SUMBER PRODUK YANG BERPOTENSI MENJADI LIMBAH B3 DAN
KLASIFIKASI BAHAN BERACUN
N SUMBER PRODUK
O
1. Dari dapur Pembersih lantai, pembersih kaca, kompor gas,
racun tikus, saluran air kotor
2. Dari garasi dan gudang Oli, aki mobil, minyak rem, genteng asbes
3. Dari taman Pupuk, insektisida
4. Dari ruang makan Obat kadaluarsa
5. Dari tempat cuci Pemutih, deterjen
6. Dari ruang tamu Pembersih mebel, pengharum ruangan

KLASIFIKASI

N KELOMPOK LD50(mg/kg)
O
1. Amat sangat beracun <1
2. Sangat beracun 1-50
3. Beracun 51-500
4. Agak beracun 501-5.000
5. Praktis tidak beracun 5.001-15.000
6. Relative tidak berbahaya >15.000

2.4 IDENTIFIKASI B3
 Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol dan label serta dilengkapi dengan
lembar data keselamatan bahan (Material safety data sheet)
 Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3, dan label adalah
uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3

Pengendalian bahan kimia berbahaya


 Dasar : Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja.
 Pengurus atau pengusaha : Wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya di
tempat kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan PAK
 Pengendalian Kimia Berbahaya :
 Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan Label Penunjukan
Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia

2.5 AKIBAT LIMBAH B3 TERHADAP MANUSIA

Limbah B-3 ternyata menimbulkan berbagai penyakit yang membahayakan. Hal


ini dikarenakan penyakit itu timbul dari lingkungan di mana kita tinggal, sehingga tanpa
menyadari kita terkena penyakit tersebut. Penulis dalam kesempatan ini mendapatkan sumber
dari sebuah buku dimana memberikan uraian yang cukup menarik di dalam mengenai akibat
langsung dari limbah B-3 tersebut.

2.6 KERACUNAN CADMIUM

Limbah ini biasanya digunakan untuk proses stabilizer dalam pembuatan Polyvynil
Khlorida. Di masa silam Cadmium malah digunakan dalam pengobatan Sypilis dan Malaria.
Hasil Otopsi di Amerika Serikat menunjukkan akumulasi Cadmium dalam tubuh masyarakat
umum secara rata-rata di dapat 30 mgCd di dalam tubuh; 33% di dalam ginjal, 14% di dalam
hati, 2% di dalam paru-paru dan 0,3% di dalam pakreas. Cadmium dapat mempengaruhi otot
polos pembuluh darah secara langsung maupun titik langsung lewat ginjal sebagai akibatnya
terjadi kenaikan tekanan darah. Percobaan hewan menunjukkan bahwa kematian dapat terjadi
karena gagal jantung, kasus keracunan Cadmium secara epidemis terjadi di kota Toyama Jepang.
Sekelompok masyarakat mengeluh tentang sakit pinggang selama beberapa tahun. Penyakit
tersebut kemudian menjadi parah tulang-tulang punggung terasa sangat nyeri yang diikuti oleh
osteomalacia (pelunakan tulang) dan fraktur tulang punggung yang multiple kematian dapat
diakibatkan oleh gagal ginjal.

Jika kita lihat dari uraian tentang Cadmium ternyata juga sangat membahayakan walaupun
cadmium tersebut digunakan untuk pengobatan malaria dan penyakt syphilis atau raja singa.
Oleh karena itu melalui uraian yang mungkin kebanyakan mengutip dari uraian buku yang
penulis dapat tetapi setidaknya dengan adanya uraian tersebut dapat memberikan uraian yang
cukup mengenai akibat dari Limbah B-3 yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan
mahkluk hidup lainnya. Harapan tentang tidak terjadi pencemaran yang selalu diidam-idamkan
masyarakat selama ini dapat tercapai dan bukan hanya untuk kepentingan uang semata, dimana
masyarakat merasa tidak peduli dengan kesehatan mereka dikarenakan mungkin menurut mereka
sudah bisa makan sehari saja merupakan berkah tak ternilai. Hal itu dikarenakan edukasi yang
kurang yang diberikan oleh pihak yang seharusnya memberikan informasi bahwa dalam bekerja
kesehatan itu penting.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

 B3 merupakan bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya


berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan
properti dan atau lingkungan.
 Pengaruh limbah B3 terhadap mahluk hidup, khususnya manusia terdiri atas 2
kategori yaitu: (1) efek akut, dan (2) efek kronis. Efek akut dapat
menimbulkan akibat berupa kerusakan susunan syaraf, kerusakan sistem
pencernaan, kerusakan sistem kardio vasculer, kerusakan system pernafasan,
kerusakan pada kulit, dan kematian. Sementara itu, efek kronis dapat
menimbulkan efek karsinogenik (pendorong terjadinya kanker), efek
mutagenik (pendorong mutasi sel tubuh), efek teratogenik (pendorong
terjadinya cacat bawaan), dan kerusakan sistem reproduksi

3.2 SARAN

Mengingat penjelasan-penjelasan dalam makalah diatas sangat jauh dari


kesempurnaan, karena masih banyaknya kekurangan dan kurang merinci dan lengkapnya
materi yang dikutip atau disampaikan. Maka untuk masa-masa yang akan datang semoga
makalah ini dapat lebih disempurnakan, dan lebih mendalami serta memperinci materi-
materinya lagi,sehingga makalah ini dapat disajikan dengan lebih baik lagi.

Dan dari segi materi, berhubung penulis mengambil tema yaitu B3 atau Bahan Berbahaya
dan Beracun,maka selaku penulis berharap agar penanganan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun tersebut jangan dijadikan masalah yang sepele, namun hal tersebut tentunya
dapat menjadi perhatian kita bersama,bukan hanya pemerintah ,tetapi kita semua, karena
apabila dampak dari limbah B3 tersebut telah menyebar luas, maka bukan hanya satu
ataupun dua orang yang akan menerima akibatnya, tetapi juga akan berpengaruh terhadap
orang banyak termasuk mungkin diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

 Doni. 2010. Dampak Limbah B3. http://donymei.blogspot.com/2010/09/dampak-limbah-


b3.html. Diakses pada tanggal 5 desember 2022
 Muallif, Fachrozi. 2010. Mengenal Limbah Radioaktif. http://mualliffachrozi.
blogspot.com/2010/02/mengen-al-limbah-radioaktif-dalam.html. Diakses pada tanggal 5
desember 2022.
 Siahaan, N.H.T., Ekologi Pembangunan dan Hukum Tata Lingkungan, Jakarta: Erlangga
 Slamet, Juli Soemirat. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press,
 Soemartono, R.M. 2009. Sistem Pengelolaan Limbah B3 di Indonesia.
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuB3/B3.html. Diakses pada tanggal 5
desember 2022

Anda mungkin juga menyukai