Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

KIMIA ATMOSFER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Yang Diampuh Oleh Ibu Dr. Sugiarti, M.Si.

Disusun oleh :
Kelompok 6

Putriani (210105500003)
Nurul Fadilah (210105502016)
Rachma Mardhotillah (220105500011)
Nurul Yakin (220105500015)
Nurul Azra Intan Ramadhani (220105500005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penyusun untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah Kami dapat menyelesaikan makalah berjudul "Kimia Atmosfer”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Dosen Ibu Dr.
Sugiarti, M.Si. pada Mata Kuliah Kimia Lingkungan di Universitas Negeri
Makassar. Selain itu, Kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Kimia Lingkungan.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.
Sugiarti, M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah Kimia Lingkungan. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan Kami terkait bidang
yang ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
terima demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 18 Februari 2024

Penyusun,

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................1
C. Tujuan ................................................................................2
D. Manfaat ..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................3
A. Atmosfer dan Kimia atmosfer.............................................3
B. Susunan dan kandungan Atmosfer......................................3
C. Wilayah Atmosfer...............................................................4
D. Bahan kimia dan reaksi fotokimia dalam Atmosfer............8
BAB III PENUTUP.................................................................................20
A. Kesimpulan ........................................................................20
B. Saran ...................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk
bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi,
atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai
dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas
beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap. Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri dari campuran berbagai
gas yang menyelimuti suatu planet baik planet bumi, merkurius, mars, jupiter,
uranus, saturnus, venus, neptunus dan lain-lain. Atmosfer ada di sekeliling
kita mulai dari permukaan tanah hingga jauh di angkasa sana.
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yakni Atmosyang berarti gas dan
sphere yang berarti bola. Secara harfiah, kata atmosfer dapat diartikan sebagai
suatu selubung gas yang melingkupi permukaan bumi.
Atmosfer berfungsi untuk melindungi bumi dari gangguan benda-
benda angkasa da radiasi sinar matahari. Bayangkan jika anda berada di bumi
yang tidak memiliki lapisan atmosfer, bumi akan berlubang akibat tertabrak
oleh benda angkasa, misalnya meteor. Suhu yang terjadi pun di bumi, akan
sangat ekstrim antara pagi dan malam hari.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana susunan atmosfer dan kandungannya ?
2. Bagaimana pembagian wilayah atmosfer?
3. Bagaimana kesetimbangan panas bumi?
4. Bagaimana bahan kimia dan reaksi fotokimia dalam atmosfer ?

1
C. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui susunan atmosfer dan kandungannya
2. Untuk mengetahui pembagian wilayah atmosfer
3. Untuk mengetahui kesetimbangan panas bumi
4. Untuk mengetahui bahan kimia dan reaksi fotokimia dalam atmosfer

D. MANFAAT
Berdasarkan tujuan penulisan makalah ini, manfaat yang dapat
diperoleh sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat mengetahui susunan atmosfer dan kandungannya
2. Mahasiswa dapat mengetahui pembagian wilayah atmosfer
3. Mahasiswa dapat mengetahui kesetimbangan panas bumi
4. Mahasiswa dapat mengetahui bahan kimia dan reaksi fotokimia dalam
atmosfer

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ATMOSFER DAN ATMOSFER KIMIA


Atmosfer berasal dari bahasa Yunani “Atmos” yang berarti uap air atau
gas dan “sphaira” yang berarti selimut. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang
menyelubungi bumi dan merupakan reaktor sangat besar tempat terjadinya
berbagai unsur dan senyawa yang diemisikan dari berbagai kegiatan di bumi.
Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet bumi
atmosfer merupakan sumber oksigen bagi pernapasan dan sumber karbondioksida
bagi reaksi fotosintesis. Sebagai komponen dasar dari siklus hidrologi, atmosfer
menjadi media tranport air dari lautan kedaratan.
Kimia atmosfer adalah cabang ilmu yang mempelajari komposisi kimia
dari gas, cairan, dan padatan di atmosfer yang berinteraksi satu sama lain.
Komposisi dan peranan kimia atmosfer penting karena interaksi antara atmosfer
dan organisme hidup. Contoh masalah yang telah ditangani oleh kimia atmosfer
termasuk hujan asam, smog fotokimia, dan pemanasan global, kimia atmosfer
mencari pemahaman penyebab masalah-masalah ini dengan memahami teori
dibalik masalah-masalah tersebut dan akan mencari pemecahan yang
memungkinkan untuk diuji dan sekaligus mengevalusai perubahan

B. SUSUNAN ATMOSFER DAN KANDUNGANNYA


Pembahasan kimia lingkungan sangatlah luas, mulai menyangkut
radikal
Atmosfer merupakan media penerima dan perjalanan gas-gas buang atau bahan
pencemar, terutama pada lapisan troposfer. Troposfer meliputi ruang mulai
permukaan bumi sampai ketinggian 10 Km dengan volume 5,1 x
109 km3 lapisan ini mengandung sekitar 75% dari massa atmosfer.
Atmosfer bumi adalah lapisan gas yang melingkupi bumi,
dari permukaannya sampai jauh di luar angkasa. Ketinggian atmosfer antara
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah hingga pada ketinggian sekitar
10000 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer merupakan campuran berbagai

3
macam gas yang bersifat homogen. Udara kering pada atmosfer mengandung gas
nitrogen 78%, oksigen 21%, karbon dioksida 0,03%, argon 0,9%, metana, kalium,
dan lain-lain 0,07%. Secara detail, gas-gas penyusun atmosfer bumi sebagai
berikut:
Gas-gas penyusun atmosfer dapat dikategorikan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Gas-gas penyusun dengan konsentrasi relatif tetap (permanent gases) pada
kondisi normal, yaitu nitrogen (N2), oksigen (O2),argon (Ar), neon (Ne),
helium (He), hidrogen (H2), xenon (Xe).
2. Gas-gas penyusun dengan konsentrasi bervariasi (variable gases) pada
kondisi normal, tergantung latitude, dan kondisi atmosfer setiap saat. Gas-
gas tersebut adalah uap air (H 2O) mulai 0-4%,karbondioksida (CO2)
sekitar 0,038%, metana (CH4) sekitar 0,00017%, dinitrogen oksida (N2O),
ozon (O3), dankloroflourokarbon (CFC) dalam kadar sangat kecil.
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan
menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem
antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan
planet. Sifat utama dari atmosfer yaitu dapat dimampatkan, sehingga lapisan
atmosfer yang berada di bawah lebih padat dibandingkan lapisan atmosfer di
atasnya. Ini kemudian membentuk sifat lain dari atmosfer yaitu pengurangan
tekanan udara pada peningkatan ketinggian. Massa total atmosfer diperkirakan
sebesar 56 x 1014 ton. Dari permukaan Bumi hingga ketinggian 6 km diperkiran
terkandung setengah dari massa atmosfer. Pada ketinggian 35 km, diperkirakan
persentase keseluruhan atmosfer telah mencapai 99%.
Susunan atmosfer terdiri dari lapisan yang dibedakan berdasarkan komposisi,
reaksi kimia, ionisasi, dan tingkatan suhunya. Berdasarkan suhunya, atmosfer
tersusun dari lima lapisan dengan suhu yang berbeda-beda
yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Lapisan atmosfer
paling atas sangat tipis dan renggang sehingga partikel yang bergerak bebas dapat
lepas dari tarikan gravitasi bumi dan tertiup ke ruang angkasa oleh angin surya.
Sebaliknya, kondisi lapisan atmosfer paling bawah sangat tebal dan terdiri dari

4
gas, air, dan debu yang menyebabkan terjadinya hujan serta
perubahan musim dan cuaca.
Adapun lapisan atmosfer tersusun berdasarkan suhunya yaitu:
 Troposfer
Lapisan troposfer terbentang mulai dari permukaan bumi sampai ketinggian
sekitar 0–12 km. Kandungan troposfer mencakup lebih dari 75 % massa gas, air
dan debu dari keseluruhan lapisan atmosfer. Troposfer merupakan tempat
terjadinya perubahan cuaca. Peningkatan suhu troposfer sangat dipengaruhi oleh
pemanasan global. Pada lapisan troposfer, hubungan antara suhu udara dan
ketinggian adalah berbanding terbalik. Suhu udara akan menurun bila ketinggian
lapisan troposfer meningkat. Fenomena troposfer teramati dari perbedaan suhu
antara puncak pegunungan dan pantai atau dataran rendah. Suhu puncak
pegunungan lebih rendah bila dibandingkan dengan suhu pantai atau dataran
rendah.
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal
untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari
sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan
dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang
lebih 15 km dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca,
perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembapan yang kita
rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30
derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan
100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada
lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan
sebagainya.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan
menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara
akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada
permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi
dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut. Di antara "stratosfer"

5
dan "troposfer" terdapat lapisan yang disebut lapisan "Tropopause", yang
membatasi lapisan troposfer dan stratosfer.

 Stratosfer
Lapisan stratosfer merupakan lapisan yang berada di atas lapisan troposfer.
Kondisi lapisan stratosfer sangat dingin dan kering. Fenomena alam yang terjadi
di lapisan stratosfer ialah pembentukan awan sirus. Suhu lingkungan yang sangat
dingin menyebabkan awan sirus terbentuk dari kristal es. Keberadaan lapisan
stratosfer sangat penting karena perannya sebagai tempat pembentukan
lapisan ozon. Fungsi dari lapisan ozon ialah menghalangi gelombang ultra
ungu dari sinar matahari yang berbahaya agar tidak menembus ke permukaan
bumi.
Gelombang ultra ungu sangat berbahaya bagi kulit makhluk hidup karena
dapat menyebabkan kanker kulit. Perubahan secara bertahap dari troposfer ke
stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang
paling bawah relatif stabil dan sangat dingin . Pada lapisan ini angin yang sangat
kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan
tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di
lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi
pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin
bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan
dengan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet.
Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18o C pada ketinggian sekitar 40 km.
Mesosfer merupakan lapisan ketiga dari atmosfer. Suhu lingkungan pada
lapisan mesosfer dapat mencapai -90 oC. Pada lapisan mesosfer hanya terdapat
sedikit molekul udara. Mesosfer berperan dalam melindungi permukaan bumi dari
jatuhnya meteor. Sebelum mencapai lapisan stratosfer dan troposfer, meteor akan
habis terbakar di lapisan mesosfer. Suhu atmosfer akan berkurang dengan
pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat, termosfer. Udara yang di sini
akan mengakibatkan pergeseran yang berlaku dengan objek yang datang dari

6
angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke
bumi terbakar pada lapisan ini. Kurang lebih 25 mil atau 40 km di atas permukaan
bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K, terdapat lapisan transisi
menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian
bertambah, hingga menjadi sekitar -143oC (dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu
kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu serendah ini memungkinkan
tercipta awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Antara lapisan Mesosfer
dan lapisan Termosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.

 Termosfer
Termosfer merupakan lapisan keempat di dalam atmosfer. Suhu
lingkungan dari termosfer mencapai 1.500 oC. Peningkatan suhu bahkan lebih saat
matahari sedang aktif membentuk suar. Fenomena alam yang terjadi selama
matahari aktif yaitu munculnya aurora yang menerangi langit saat malam hari di
lapisan termosfer. Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian
sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup
tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1500oC. Perubahan ini terjadi karena serapan
radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang
dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini
berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio.Meski udara di lapisan
ini bertemperatur cukup tinggi, tetapi karena jarak antar molekul udara sangat
berjauhan (hampa udara) maka tidak ada panas yang cukup untuk dihantarkan ke
benda-benda yang berada di lapisan ini, termasuk astronaut. Sebuah termometer
normal akan membaca suhu minus derajat celsius.

Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar


75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan
terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan ionosfer.
Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses
pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan
panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada

7
lapisan ini akan meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi
menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:

 Lapisan ozon:
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km. Lapisan ini tempat
terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan ozon.
mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar -
70 °C sampai +50 °C.
 Lapisan udara F:

Terletak antara 150 - 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara appleton.
 Lapisan udara atom:

Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini
antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan
diduga suhunya mencapai 1200 °C .
 Eksosfer
Eksosfer merupakan lapisan tertinggi dari atmosfer. Lokasi lapisan
eksosfer sangat jauh dari inti bumi sehingga gaya gravitasi sangat lemah dan
kondisi atom dan molekul mudah lepas ke luar angkasa. Eksosfer adalah lapisan
bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi Cahaya
matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang
dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.

C. PEMBAGIAN WILAYAH ATMOSFER


Sifat- sifat kimia dan reaksi-reaksi di dalamnya sangat ditentukan oleh karakteristik
fisik atmosfer seperti suhu, tekanan. Terjadinya perbedaan tekanan dan suhu atmosfer
disebabkan oleh adanya perbedaan altitude dan latitude. Hal ini yang menyebabkan
adanya pembagian wilayah atmosfer bumi.
Wilayah Suhu (oC) Altitude ( Km ) Spesi Bahan
(Region) Kimia

Troposfer Sampai -56 0 sampai (10-16 N2, O2, CO2


Straposfer -56 sampai -2 (10-16) sampai 50 H2O

8
Mesosfer -2 sampai -92 50 sampi 85 O2 +, NO+
Thermosfer -92 sampai 1200 85 sampai 500 O2 +, O+, NO+
Berdasarkan penelitian para ahli, secara vertikal lapisan atmosfer memiliki
ketebalansekitar 1.000 km. Atmosfer terdiri dari 5 (lima) lapisan yang memiliki
fungsi dan karakteristik yang berbeda, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer dan eksosfer.
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah. Ketinggian lapisan
ini berbeda-bedada berbagai tempat. Ketinggian lapisan troposfer di daerah
ekuator mencapai mencapai 16 - 18km, di daerah lintang sedang kurang lebih 11
km, sedangkan di daerah kutub hanya mencapai 8-9 km. Ketinggian rata-rata
lapisan troposfer adalah 12 km. Lapisan troposfer masih dapatdibagi menjadi 3
(tiga) bagian,yaitu:
a) Lapisan planetair, dengan ketinggian 0 km sampai dengan 1 km
b) Lapisan konveksi, dengan ketinggian antara 1 km sampai dengan 12 km
c) Lapisan tropopause, dengan ketinggian antara 8 km sampai dengan 12 km.
Lapisan ini berada antara troposfer dengan lapisan diatasnya (stratosfer).
Ciri – ciri lapisan troposfer adalah :
1) Lapisan troposfer merupakan satu-satunya lapisan atmosfer yang
mengandung air (air,uap dan es) sehingga di lapisan ini berlangsung
evaporasi dan kondensasi.
2) Lapisan ini mengandung sekitar 80% - 90% gas yang terdapat di atmosfer
termasuk debudan uap air.
3) Lapisan tempat terjadinya sirkulasi dan turbulensi seluruh bahan atmosfer,
karenanyalapisan ini menjadi satu-satunya lapisan yang mengalami
berbagai peristiwa pembentukandan perubahan cuaca seperti awan, hujan,
angin, presipitasi, badai, tornado, petir dll.
4) Pada lapisan troposfer berlaku hukum gradient thermometric, yaitu
turunnya suhu udaraseiring dengan bertambahnya ketinggian dari

9
permukaan bumi. Jadi setiap kenaikanketinggian 100 meter dari
permukaan bumi, suhu udara turun sekitar 0,6 oC.
5) Pada lapisan tropopause, gejala lapse rate tidak terjadi.
6) Lapisan ini berhubungan langsung dengan permukaan bumi
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer (berada di atas lapisan troposfer) adalah
stratosfer.Stratosfer berada pada ketinggian antara 12 km sampai dengan 50 km.
Pesawat komersial biasaterbang di bagian bawah lapisan stratosfer ini karena di
bagian ini lebih sedikit terjadi turbulensisehingga penerbangan lebih nyaman.
Lapisan yang membatasi troposfer dan stratosfer disebuttropopause. Lapisan
stratosfer dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :
a) Lapisan isotherm yang memiliki temperatur -500 oC dan terletak pada
lapisan yang sama.
b) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah – ubah antara -
50 oC dan 50 oC. Lapisan ini terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km.
Lapisan ozon ini menyerapradiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari.
Ciri – ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut :
1) Lapisan ini tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara
2) Stratosfer merupakan satu-satunya lapisan yang mengandung ozon.
Volume gasozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk
melindungi bumi dari radiasiultraviolet yang berlebihan. Radiasi
ultraviolet (UV) yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya
dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.
3) Stratopause adalah lapisan antara stratosfer dengan lapisan diatasnya.
Lapisan ini terletak pada ketinggian 50 km dengan suhu konstan sekitar 5
o
C
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara diatas stratosfer. Batas antara lapisan stratosfer
danmesosfer disebut lapisan stratopause. Lapisan ini berada pada ketinggian 50
km hingga 80 km.
Ciri – ciri lapisan mesosfer adalah :

10
a) Terjadi penurunan suhu dengan bertambahnya ketinggian. (setiap
bertambah ketinggian100 meter, suhu akan berkurang 0,6 oC), suhu dapat
mencapai -83 oC.
b) Lapisan ini berfungsi melindungi makhluk hidup di bumi dari hujan
meteor. Pada lapisanmesosfer ini sebagian besar meteor terbakar dan
terurai, sehingga kita terlindungi dariancaman benda-benda angkasa.
c) Puncak mesosfer adalah mesopause.
d) Temperatur pada lapisan ini tidak stabil, mula-mula naik dan kemudian
turun ke titik minimum setelah mendekati lapisan mesopause
4. Thermosfer(Ionosfer)
Lapisan di atas mesosfer adalah thermosfer. Pada lapisan ini banyak
ditempatkan satelittelekomunikasi. Ionosfer merupakan lapisan tempat terjadinya
ionisasi atom – atom udara olehradiasi sinar X dan sinar ultraviolet yang
dipancarkan oleh radiasi sinar matahari. Lapisan ini berada pada ketinggian 80 km
hingga 400 km.
Ciri-ciri lapisan termosfer atau ionosfer adalah :
a) Pada lapisan ionosfer terdapat lapisan inversi, yaitu lapisan yang memiliki
ciri semakintinggi ketinggian dari permukaan laut, semakin tinggi pula
temperaturnya. Suhu udara padalapisan ini dapat mencapai 1.700 oC.
Lapisan ini merupakan lapisan yang panas sehinggadisebut juga sebagai
lapisan thermosfer. Peningkatan suhu yang sangat tinggi ini terjadikarena
terjadi penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan oleh
matahari.
b) Lapisan ini disebut juga lapisan ionosfer karena pada lapisan ini (pada
ketinggian 100 km) terjadi proses ionisasi, yaitu pembentukan ion positif
dan elektron bebas yang bermuatan negatif (-).
c) Lapisan ionosfer berperan penting dalam bidang komunikasi. Hal ini
karena lapisanionosfer mampu memantulkan gelombang radio, sehingga
pemancar radio yang terletak jauh di daerah lain sekalipun mampu
menerima gelombang radio tersebut
5. Eksosfer

11
Lapisan eksosfer merupakan lapisan terluar dari atmosfer. Pengaruh gaya
gravitasi padalapisan ini sangat kecil sehingga benturan – benturan di udara jarang
terjadi. Lapisan ini beradadiantara ketinggian 400 km dan 1.000 km di atas
permukaan laut.Ciri-ciri lapisan eksosfer adalah :
a) Terjadi gerakan-gerakan atom yang tidak beraturan.
b) Pada lapisan ini meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas dalam
atmosfer.
c) Butiran-butiran gas pada lapisan ini berangsur-angsur meloloskan diri ke
angkasasehingga lapisan ini juga dinamakan disipasisfer.
d) Lapisan ini disebut juga lapisan pemisah antara bumi dengan angkasa luar
sehinggadisebut juga geostasioner atau ruang antar planet.
Secara umum, atmosfer dibagi menjadi dua, yaitu regional bawah (lower) dan
regional atas (upper). Regional bawah adalah atmosfer dari permukaan bumi
sampai ketinggian kira-kira 50 cm. Sedangkan regional atas adalah atmosfer dari
permukaan bumi dengan ketinggian >50 cm. Dari total ketebalan atmosfer, kira-
kira 500 km dari permukaan bumi, terdapat zona (sampai sekitar 90 km) dengan
komposisi gas yang relatif tetap pada perbandingannya. Zona ini berisi gas-gas
inert (N2, O2,He, Ar) yang berinteraksi dengan energi radiasi yang cukup lemah.
Sedangkan bagian zona atas (>100 km) merupakan zona yang menerima radiasi
dengan intensitas dan energi yang sangat tinggi. Energi spektrum ini
memungkinkan terjadinya reaksi molekular untuk ionisasi, fotolisis, radikalisasi.
Pada zona ini komposisi menjadi tidak seragam baik karena perubahan altitude
maupun latitude.
Berdasarkan kehomogenan komposisi dan kerapatan pada setiap ketinggian
(altitude), atmosfer dibagi menjadi dua lapisan, yaitu :
1) Lapisan Homosfer Merupakan lapisan bawah atmosfer (kurang dari 80
km) yang terdiri atas gas permanen 99,9 % massa atmosfer total dengan
perbandingan komposisi tertentu yang tetap untuk setiap altitude. Secara kimia
homogen/larutan homogen, pada ketinggian yang sama komposisi kimia dan sifat
fisika gas gas penyusunnya relatif homogen. Jadi lapisan homosfer ini tersusun

12
atas lapisan-lapisan homogen yang tersusun sampai ketinggian 80 km. Lapisan ini
terdiri atas troposfer, stratosfer, dan mesosfer.
2) Lapisan Heterosfer Merupakan lapisan di atas lapisan homogen yang
terdiri atas gas-gas lebih ringan (hidrogen dan helium). Dominasi gas-gas ini
berubah karena perbedaan altitude sehingga perbandingan komposisi berubah-
ubah. Komposisi yang kurang dari 0,1 % dari massa atmosfer, volume ruang yang
sangat besar, dan tekanan yang sangat rendah, menyebabkan distribusi gas-gas di
lapisan ini sangat besar. Jarak antar gas relatif jauh, tidak banyak interaksi. Parsel
gas-gas sangat besar dipengaruhi radiasi dan keadaan luar atmosfer. Pada lapisan
heterosfer ini komposisi berubah/heterogen meskipun di altitude sama. Hal ini
terjadi karena intensitas radiasi yang berfluktuasi sangat besar di siang dan
malam, serta kapasitas panas yang rendah dari gas-gas yang mayoritas
monoatomik, radikal, atau dalam keadaan tereksitasi.

D. KESETIMBANGAN PANAS BUMI


Sistem panas bumi terbentuk akibat perpindahan panas dari sumber panas
pada lapisan bumi menuju sekitarnya yang terjadi secara konduksi dan konveksi.
Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan
panas secara konveksi terjadi karena interaksi antara air dengan suatu sumber
panas. Perpindahan panas secara konveksi pada dasarnya terjadi akibat gaya
apung (buoyancy). Air selalu memiliki kecenderungan untuk bergerak ke bawah
akibat gaya gravitasi. Jika air tersebut berinteraksi dengan suatu sumber panas
maka akan terjadi perpindahan panas secara konveksi sehingga menyebabkan
suhu air menjadi lebih tinggi dan berat jenisnya menjadi lebih ringan. Keadaan
inilah yang menyebabkan air yang lebih panas menguap sehingga bergerak ke
atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, proses ini disebut
sirkulasi air atau arus konveksi (Perdana dan Novan, 2022: 1340).
Kesetimbangan panas bumi merujuk pada kesetimbangan antara jumlah
energi yang diterima oleh bumi dari matahari dan jumlah energi yang dipancarkan
kembalu ke ruang angkasa. Keseimbangan panas Bumi (temperatur Bumi
sepanjang tahun tidak meningkat atau tidak menurun) akan tercapai jika radiasi

13
Matahari yang diserap oleh sistem atmosfer Bumi seluruhnya diradiasikan
kembali oleh Bumi ke angkasa. Untuk menuju keadaan tersebut, Bumi
memancarkan radiasi ke angkasa dalam bentuk dan kuantitas pancaran seperti
berikut; 14 % hilang ke ruang angkasa dan tidak memanasi atmosfer, 6 % radiasi
Bumi diserap atmosfer yang disebut radiasi efektif, 9 % diterima atmosfer melalui
panas yang dibawa oleh arus turbulensi dan konveksi. 19 % diterima atmosfer
melalui kondensasi dari uap air, dimana panas laten kondensasi dilepaskan.
Jumlah ini pas sama dengan radiasi Matahari yang diserap sistem atmosfer-Bumi
(Suhardi, 2019)

Bumi menerima panas dari matahari dan pada gilirannya memancarkan energi
kembali ke runag angkasa. Ketika kedua energi ini sama, suhu Bumi yang stabil
tercapai. Suhu ini dapat dihitung dari fisika dasar dan sama dengan sekitar -18 oC.
Temperatur kesetimbangan termal ini jauh lebih dingin daripada permukaan bumi.
Nilai rata-rata sebenarnya dari suhu permukaan bumi adalah sekitar 15 oC.
Perbedaan antara suhu ini disebabkan oleh konsentrasi gas rumah kaca alami di
atmosfer, menyebabkan efek rumah kaca. Jika bumi tidak memiliki gas rumah
kaca atmosfer yang terjadi ssecara alami, suhu di permukaan bumi akan sama
dengan suhu kesetimbangan termal (Irham, 2021: 163).

E. BAHAN KIMIA DAN REAKSI FOTOKIMIA DALAM ATMOSFER


 Bahan Kimia dalam Atmosfer
Atmosfer Bumi merupakan campuran berbagai macam gas dan bahan kimia,
baik yang alami maupun buatan manusia. Berikut beberapa jenis bahan kimia
yang ada di atmosfer:
1. Gas-gas utama:
 Nitrogen (N₂): Sekitar 78% dari atmosfer. Bersifat inert dan tidak
bereaksi dengan mudah.
 Oksigen (O₂): Sekitar 21% dari atmosfer. Sangat penting untuk
respirasi dan pembakaran.
 Argon (Ar): Sekitar 0,9% dari atmosfer. Bersifat inert dan tidak
bereaksi dengan mudah.

14
 Karbon dioksida (CO₂): Sekitar 0,04% dari atmosfer. Penting untuk
fotosintesis dan efek rumah kaca.
 Uap air (H₂O): Jumlahnya bervariasi antara 0-4%. Penting untuk
cuaca, iklim, dan presipitasi.
2. Gas-gas lainnya:
 Metana (CH₄): Gas rumah kaca yang kuat, berkontribusi pada
pemanasan global.
 Nitrous oxide (N₂O): Gas rumah kaca yang kuat, berkontribusi pada
pemanasan global.
 Ozon (O₃): Terbentuk di stratosfer, melindungi Bumi dari radiasi
ultraviolet yang berbahaya.
 Klorofluorokarbon (CFC): Perusak ozon, telah dilarang
penggunaannya.
 Hidrotrioksida (H₂O₃): Bahan kimia reaktif yang baru ditemukan di
atmosfer, dapat memengaruhi kesehatan manusia dan iklim.
3. Dampak bahan kimia di atmosfer:
Bahan kimia di atmosfer dapat memiliki berbagai dampak pada kesehatan
manusia dan lingkungan. Beberapa bahan kimia, seperti CO2 dan metana, adalah
gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Bahan kimia lain,
seperti CFC, dapat merusak lapisan ozon. Partikel di atmosfer dapat menyebabkan
masalah pernapasan dan juga berkontribusi pada perubahan iklim.
4. Pengendalian bahan kimia di atmosfer:

Ada berbagai cara untuk mengendalikan emisi bahan kimia ke atmosfer.


Beberapa contohnya termasuk:
 Menggunakan energi terbarukan: Energi terbarukan, seperti energi
matahari dan angin, tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
 Meningkatkan efisiensi energi: Mengurangi konsumsi energi berarti
mengurangi emisi bahan kimia ke atmosfer.

15
 Menerapkan standar emisi yang lebih ketat: Standar emisi yang lebih ketat
dapat membantu mengurangi emisi bahan kimia dari industri dan
kendaraan bermotor.

 Reaksi-reaksi Kimia dalam Atmosfer


 Reaksi Fotokimia
Reaksi fotokimia adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di atmosfer
sebagai akibat dari penyerapan foton cahaya oleh molekul-molekul. Reaksi-reaksi
fotokimia meskipun pada keadaan tanpa katalis dapat berlangsung pada suhu yang
lebih rendah dibandingkan dengan reaksi lainnya. Beberapa reaksi fotokimia yang
dipengaruhi radiasi matahari, memegang peranan penting dalam menentukan sifat
dan batas perjalanan zat-zat kimia dalam atmosfer. Nitrogen dioksida (NO 2)
merupakan jenis senyawa kimia yang secara fotokimia paling efektif dalam
atmosfer tercemar, dan merupakan komponen utama dalam proses pembentukan
kabut. Suatu spesi seperti NO2 dapat mengabsorbsi cahaya dari energi hv dalam
suatu reaksi yang menghasilkan suatu molekul dengan sebuah elektron tereksitasi
yang dinyatakan dengan tanda *.
NO2 + hv → NO2
Molekul-molekul dengan elektron tereksitasi adalah salah satu dari tiga
jenis spesi yang relatif reaktif dan tidak stabil yang jumlahnya sangat banyak di
atmosfer dan banyak berperan dalam proses-proses kimia atmosfer. Dua jenis
lainnya adalah atom-atom atau fragman-fragmen molekuler dengan elektron tidak
berpasangan, yang disebut radikal bebas, dan atom-atom terionisasi atau fragmen-
fragmen molekuler.
Sebuah molekul yang memperoleh energi dari penyerapan cahaya akan
kehilangan energi dengan sejumlah proses. Jenis tereksitasi seperti O2*
memberikan energinya ke molekul atau atom-atom yang dinyatakan dengan Mg,
oleh suatu proses yang dikenal sebagai pemadaman fisik.
O2 + Mg →O2 + Mg
Akibat proses yang terjadi ini, terjadilah kenaikan kalor di sekelilingnya,
spesi dalam keadaan tereksitasi dapat mengalami disosiasi, suatu proses yang

16
dominan terjadi pada atom oksigen dalam atmosfer dengan altitude yang lebih
tinggi.

 Ion-Ion Dan Radikal Dalam Atmosfer


Suatu karakteristik dari atas atmosfer yang tidak dapat terjadi di
laboratorium adalah kehadiran elektron-elektron dan ion positif secara signifikan.
Oleh karena kondisi dengan media yang sangat jarang di bagian atmosfer yang
lebih tinggi, maka ion-ion ini akan terdapat dalam jangka waktu yang cukup lama
sebelum bergabung kembali menjadi spesi yang netral.
Radikal bebas merupakan spesi yang sangat penting dalam atmosfer
karena terlihat secara signifikan dalam fenomena kimia atmosfer. Spesi tersebut
bisa dalam bentuk atom atau kelompok atom-atom dengan elektron tidak
berpasangan dan sangat bersifat reaktif. Di atmosfer bagian atas, radikal bebas
memiliki waktu paroh yang hanya beberapa menit saja meskipun ada yang lebih
lama. Radikal bebas dapat terlibat dalam reaksi dimana radikal bebas yang lain
terbentuk dari reaksi tersebut, contoh :
O3 + HO* → O2 + HOO*
HOO* + O → HO* + O
Dari reaksi di atas tampak radikal bebas hidroksil, HO* yang sangat
reaktif dalam reaksinya dengan ozon, O3, menghasilkan radikal lain, HOO* dan
radikal pada reaksi lebih lanjut menghasilkan kembali radikal bebas HO*.
 Reaksi-Reaksi Oksigen Atmosfer
Siklus oksigen merupakan hal yang sangat penting dalam kimia atmosfer,
perubahan/transformasi geokimia dan proses-proses kehidupan. Oksigen dalam
troposfer memegang peranan yang sangat penting pada proses-proses yang terjadi
di permukaan bumi. Oksigen atmosfer mengambil bagian dalam reaksi yang
menghasilkan energi. Seperti pada pembakaran bahan bakar fosil,
CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
(dalam gas alam)

17
Oksigen atmosfer digunakan oleh organisme aerobik dalam proses
degradasi bahan organik. Proses-proses oksidasi oleh udara membutuhkan
oksigen atmosfer seperti:
4FeO + O2 → 2 Fe2O3
Oksigen memasuki udara melalui reaksi fotosintesis tanaman :
CO2 + H2O + hv → {CH2O} + O2 (gas)
Semua bentuk oksigen dalam bentuk molekul yang sekarang ada dalam
atmosfer bermula dari kegiatan fotosintesis oleh organisme, yang memperlihatkan
pentingnya fotosintesis tersebut dalam keseimbangan oksigen dalam atmosfer.
Artinya meskipun pembakaran dari bahan bakar fosil membutuhkan banyak
oksigen, hal ini tidak membahayakan kontinuitas oksigen dalam atmosfer.
 Reaksi-reaksi dari Nitrogen Atmosfer
Nitrogen merupakan salah satu pengukur atmosfer dengan kandungan
yang paling tinggi. Tidak seperti oksigen yang mengalami disosiasi hampir
sempurna menjadi mono atom di daerah atmosfer dengan altitude yang lebih
tinggi, molekul Nitrogen terdisosiasi secara langsung oleh radiasi ultraviolet.
Tetapi, pada altitude melebihi 100 km, atom Nitrogen dihasilkan oleh reaksi
fotokimia.
N2 + hv → N + N
 Radikal Hidroksil dan Hidroperoksil di Atmosfer
Akhir-akhir ini pentingnya radikal hidroksil HO● dalam atmosfer
merupakan fenomena kimia yang mendapat pengakuan yang makin meningkat.
Radikal ini dapat terbentuk melalui berbagai proses. Pada altitude lebih tinggi,
reaksi pembentukan radikal hidroksil yang umum adalah fotolisis dari air, yang
juga memberikan kontribusi yang cukup besar dari hydrogen atomik dalam
atmosfer.
H2O + hv → NO● + H
Dalam kehadiran bahan organik, radikal hidroksil dihasilkan dalam jumlah
yang cukup banyak sebagai bahan intermediate pada pembentukan fotochemical
smog.
 Karbon Dioksida Atmosfer

18
Komponen karbon dioksida, CO2, hanya 0,034% volume sebagai gas
penyusun atmosfer. Hampir sama dengan uap air, karbon dioksida merupakan
komponen-komponen yang mempunyai fungsi utama untuk mengabsorbsi energi
infra merah yang dipancarkan kembali oleh bumi. Para ilmuwan
mengkhawatirkan bahwa tingkat konsentrasi karbon dioksida yang berubah
meningkat tajam akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim di bumi sebagai
akibat dari terjadinya efek rumah kaca.
Peningkatan konsentrasi CO2 atmosfer yang sebagian besar disebabkan
oleh pembakaran bahan bakar fosil,juga disebabkan oleh perusakan hutan seperti
pembakaran hutan akan melepaskan gas CO2 yang cukup signifikan ke atmosfer.
Oleh karena itu konsentrasi CO2 alam sangat kecil di atmosfer dan tidak
cukup aktif dalam reaksi kimia maka dalam studi reaksi-reaksi kimia atmosfer
spesi ini relatif kurang signifikan. Namun demikian didasarkan kepada
tingkat/konsentrasi CO2, dan intensitas radiasi ultraviolet matahari di lapisan
teratas atmosfer.
CO2 + hv → CO + O
Reaksi ini merupakan sumber utama dari gas CO pada altitude yang lebih
tinggi. Meskipun CO2 mengabsorbsi radiasi infra merah cukup kuat, tetapi radiasi
ini tidak cukup energik untuk menyebabkan terjadinya reaksi Kimia.

 Air Dalam Atmosfer


Uap air dalam atmosfer terdapat dalam konsentrasi yang cukup luas
variasinya terutama di atmosfer paling bawah. Secara normal kandungan uap air
atmosfer berkisar antara 1-3 % volume, meskipun udara ada yang hanya
mengandung 0,1 % tetapi dapat juga mencapai 5%. Persentase dari kandungan
uap air ini menurun dengan cepat dengan bertambahnya altitude di atmosfer.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa dinginnya di lapisan
tropopause merupakan karier kepada pergerakan air untuk memasuki lapisan
stratosfir. Sumber utama dari air di stratosfer adalah oksidasi fotokima dari
metana:
CH4 + O3 → CO2 + H2O

19
Air yang terbentuk inilah yang menjadi sumber dari radikal hidroksil di stratosfir
melalui reaksi :
H2O + hv → HO● + H
dimana radikal hidroksil merupakan suatu fenomena Kimia atmosfir yang
meningkat akhir-akhir ini

20
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Atmosfer adalah suatu selubung gas yang menyelimuti permukaan bumi.
Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga kelompok,
yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Unsur-unsur gas yang menyusun
atmosfer terutama unsur nitrogen dan oksigen. Selain berupa gas, di
atmosfer juga terdapat air (hidrometeor).
2. Atmosfer berfungsi untuk melindungi bumi dari gangguan benda-benda
angkasa da radiasi sinar matahari. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan
yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan tersebut, antara
lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, mesopause,
dan thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain sebagai
pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan radiasi
ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan N2 bagi kehidupan serta
sebagai penunjang komunikasi radio.
3. Atmosfer tersusun atas gas-gas utama, berupa nitrogen (N 2), oksigen (02),
argon (Ar), dan karbon dioksida (CO2). Nitrogen memiliki jumlah terbesar
yang mencapai kurang lebih 78%. Gas ini berperan penting bagi
pertumbuhan tanaman. Oksigen dihasilkan terutama melaui proses
fotosintesis tumbuhan hijau daun.
4. Beberapa sifat dari atmosfer yaitu, Tidak memiliki warna, tidak berbau,
dan tidak memiliki wujud, serta hanya bisa dirasakan oleh indra perasa
manusia dalam bentuk angin, memiliki berat sehingga dapat menyebabkan
tekanan, Memiliki sifat dinamis dan elastis yag dapat mengembang dan
mengerut., terdiri atas beberapa lapisan dan gas, serta transparan dalam
beberapa bentuk radiasi.
5.

21
B. SARAN
Saran penulis agar Setelah mempelajari makalah ini pembaca dapat
mengetahui tentang lapisan-lapisan atmosfer. Atmosfer sangatlah bermanfaat bagi
kehidupan seluruh makhluk hidup termasuk kita sebagai manusia yang hidup di
muka bumi ini. Diharapkan dengan adanya makalah ini, manusia dapat mengerti
peranan penting dari setiap lapisan-lapisan atmosfer serta dapat menjaga lapisan
ini demi kelangsungan hidup semua makhluk yang ada di bumi ini. Dengan cara
tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak lapisan atmosfer bumi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Irham, M., 2021. Pengantar Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Aceh: Syiah Kuala
Universitas Press.
Kanggarda 2014. Lapisan Atmosfer Pada Bumi. (Online) https://
www.bersosial.com/ threads/ lapisan- atmosfer- pada-bumi 5481/ diakses
pada tanggal 6 April 2015
Minarni. 2022. Kimia Lingkungan. Purwodadi: CV. Sarnu Untung
Neiburger. 1995. Memahami Lingkungan Atmosfer Kita. Bandung: ITB
Perdana, R. S dan Novan, A. 2022. Analisis Efesiensi Thermal dan Eksergi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tipe Single Flash. Jurnal
SNTEM, vol. 2.
Suhardi, A. 2019. Modul Konsep Dasar Bumi Antaraiksa. Bandung: Direktori
UPI.
Sutton.O.G 1962. Tantangan Atmosfer. London: Hutchinson & CO LTD.

23

Anda mungkin juga menyukai