Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KIMIA ATMOSFER

Diajukan Untuk Menempuh Tugas Kimia Lingkungan


Dosen Pengampu : Helda Wika Amini S.Si., M.Si.,M.Sc.

Disusun oleh :
1. Muhammad Nashir Idham K 191910401033
2. Putri Vindianalasari 191910401039
3. Kiki Septianti 191910401040
4. Ayu Wulandari 191910401043
5. Shotis Hidayatul Giniasih 191910401049
6. Gabriel Rianto Aritonang 191910401071
7. Irma Afifatul 191910401085
8. Muhammad Kholid 181910401057

PROGRAM STUDI S1 REKAYASA/TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kimia atmosfer ini dengan
tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada matakuliah
kimia lingkungan. selain itu makalah ini juga bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
serta wawasan tentang kimia atmosfer baik penyusun maupun para pembaca.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada ibu Helda selaku dosen pengampu matakuliah
kimia lingkungan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuan dan referensi kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaaan makalah
ini.

Jember, 9 Maret 2020

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Sifat dan Susunan Atmosfer...................................................................................................3
2.2 Pembagian Wilayah Atmosfer...............................................................................................5
2.3 Reaksi-Reaksi Kimia di Atmosfer.........................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................15
3.2 Saran.....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia lingkungan merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari mengenai atmosfer
bumi dan planet-planet lain. Bidang multidisiplin ini mencangkup kmia lingkungan, fisika,
meteorology, pemodelan komputer, oseanografi, geologi, vulkanologi, serta disiplin-disiplin
lainnya. Riset-riset yang dilakukan semakin berhubungan dengan bidang ilmu lain seperti
klimatologi.
Planet bumi tersusun dari berbagai lapisan antara lain: Hidrosfer, Litosfer, dan
Atmosfer. Atmofer adalah selimut pelindung yang memelihara kehidupan di Bumi dan
melindunginya dari lingkungan luar angkasa yang tidak bersahabat atau berbahaya. Atmosfer
merupakan sumber oksigen untuk respirasi dan karbon dioksida untuk fotosintesis tanaman.
Sebagai bagian dasar dari siklus hidrologi atmosfer mengangkut air dari lautan ke daratan,
sehingga bertindak sebagai kondensor dalam tenaga besar yang masih bertenaga surya.
Atmosfer yang berfungsi sebagai selimut pelindung bumi menyerap sebagian besar
sinar kosmik dari luar angkasa dan melindungi oraganisme dari efek yang ditimbulkannya.
Atmosfer juga menyerap sebagian besar radiasi elektromagnetik dari matahari, yang
memungkinkan transmisi dalam daerah panjang gelombang 300-2500 nm ( radiasi
nearultraviolet, tampak, dan inframerah-dekat) dan 0,01-40 m ( gelombang radio ).
Atmosfer penting dalam penyaringan radiasi ultraviolet yang merusak serta sangat
berbahaya bagi organisme hidup. Selain itu atmosfer menstabilkan suhu bumi, mencegah
suhu ekstrem luar biasa yang terjadi di planet-planet dan bulan-bulan yang tidak memiliki
atmosfer substansial.
Selain fungsi atmosfer yang cukup penting, atmosfer juga menampung berbagai bahan
tercemar yang dihasilkan terutama oleh aktivitas manusia. Hal tersebut menyebabkan kualitas
atmosfer menurun yang akan berakibat negative bagi seluruh makhluk hidup dan
kemungkinan menyebabkan perubahan sifat atmosfer itu sendiri. Oleh karena itu, penyusun
menganggap penting untuk memberikan informasi serta pemahaman yang luas tentang
atmosfer yang dibahas dalam makalah ini guna menjaga kestabilan kehidupan di bumi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Bagaimana sifat dan susunan atmosfer?
2. Bagaimana pembagian wilayah atmosfer?
3. Apa saja reaksi kimia di atmosfer?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui sifat dan susunan atmofer.
2. Untuk mengetahui pembagian wilayah atmosfer.
3. Untuk mengetahui macam-macam reaksi kimia di atmosfer.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sifat dan Susunan Atmosfer
Atmosfer merupakan campuran berbagai macam gas yang bersifat homogen. Dalam
keadaan udara kering pada atmosfer mengandung gas nitrogen ±78%, oksigen ±21%, karbon
dioksida 0,03%, argon 0,9%, metana ,kalium, dan lain-lain ± 0,07%. Selain itu, di atmosfer
terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh
asap kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Atmosfer
diprediksi mempunyai ketebalan 1000 km mulai dari batas permukaan bumi sampai batas jarak
di atasnya. Sifat fisik lain dari atmosfer dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Jadi, atmosfer pun ikut
berputar bersama- sama bumi setiap hari (rotasi) serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun
tahun (revolusi).

Gas-gas penyusun atmosfer dapat dikategorikan menjadi dua golongan, yaitu :

1. Gas- gas penyusun dengan konsentrasi relatif tetap ( permanent gases) pada kondisi
normal, yaitu nitrogen (N₂,), oksigen (O₂,), argon (Ar), neon (Ne), helium (He),
hidrogen (H₂), xenon (Xe).
2. Gas-gas penyusun dengan konsentrasi bervariasi ( variabel gases) pada kondisi normal ,
tergantung latitude, dan kondisi atmosfer setiap saat. Gas- gas tersebut adalah uap air
(H₂O) mulai 0-4% , karbondioksida (CO₂) sekitar 0,038%, metana (CH₄) sekitar
0,00017%, dinitrogen oksida (N₂O) , ozon (O₃), dan klorofluorokarbon (CFC) dalam
kadar sangat kecil.

3
Komposisi gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada tabel berikut :

Gas Simbol Volume (%)

Nitrogen N2 78,08

Oksigen O2 20,95

Argon Ar 0,93

Karbon Dioksida CO2 0,035

Neon Ne 0,0018

Metana CH4 0,00017

Helium He 0,0005

Hidrogen H2 0,00005

Xenon Xe 0,000009

Ozon O3 0,000004

Atmosfer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Tidak berwarna,tidak berbau, dan tidak dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
2. Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan menyusut serta dapat bergerak atau
berpindah.
3. Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.
4. Mempunyai massa sehingga menimbulkan tekanan.

4
Karakteristik atmosfer sangat luas disebabkan oleh ketinggian. Faktor-faktor lain yang
menyebabkan perbedaan karakteristik, yaitu iklim, waktu, garis lintang dan aktivitas solar.
Temperatur atmosfer sangat bervariasi mulai dari yang terendah -138°C - 1700°C. Tekanannya
menurun tajam dari 1 atm pada permukaan air laut. Dengan adanya perbedaan temperatur dari
tekanan tersebut maka sifat kimia dari atmosfer sangat berbeda disebabkan oleh perbedaan
ketinggian.

2.2 Pembagian Wilayah Atmosfer


Sifat – sifat kimia dan reaksi di dalamnya sangat ditentukan oleh karakteristik fisik
atmosfer seperti tekanan dan suhu. Terjadinya perbedaan suhu dan tekanan atmosfer disebabkan
oleh adanya perbedaan altitude dan latitude. Hal ini yang menyebabkan adanya pembagian
wilayah atmosfer bumi.

Pembagian Wilayah Atmosfer dan karakteristiknya

Wilayah Suhu Altitude Spesi Bahan Kimia

(Region) (oC) (km)

Troposfer Sampai -56 0 sampai (10-16)* N2, O2, CO2, H2O

Stratosfer -56 sampai -2 (10-16) sampai 50 O3

Mesosfer -2 sampai -92 50 sampai 85 O2+, NO+

Termosfer -92 sampai 1200 85 sampai 500 O2+, O+, NO+

*Batas troposfer dengan straposfer bervariasi antara 10-16 km

Berdasarkan penelitian para ahli, secara vertikal lapisan atmosfer memiliki ketebalan
sekitar 1.000 km. Atmosfer terdiri dari 5 (lima) lapisan yang memiliki fungsi dan karakteristik
yang berbeda, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer. 

A.   Troposfer
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah. Ketinggian lapisan ini berbeda – beda
di berbagai tempat. Ketinggian lapisan troposfer di daerah ekuator mencapai mencapai 16 - 18
km, di daerah lintang sedang kurang lebih 11 km, sedangkan di daerah kutub hanya mencapai 8 -
9 km. Ketinggian rata – rata lapisan troposfer adalah 12 km. Lapisan troposfer masih dapat
dibagi menjadi 3 (tiga) bagian,yaitu:

5
1. Lapisan planetair, dengan ketinggian 0 km sampai dengan 1 km
2. Lapisan konveksi, dengan ketinggian antara 1 km sampai dengan 12 km
3. Lapisan tropopause, dengan ketinggian antara 8 km sampai dengan 12 km. Lapisan ini
berada antara troposfer dengan lapisan diatasnya (stratosfer).
Ciri – ciri lapisan troposfer adalah :
1. Lapisan troposfer merupakan satu – satunya lapisan atmosfer yang mengandung air (air,
uap dan es) sehingga di lapisan ini berlangsung evaporasi dan kondensasi.
2. Lapisan ini mengandung sekitar 80% - 90% gas yang terdapat di atmosfer termasuk debu
dan uap air.
3. Lapisan tempat terjadinya sirkulasi dan turbulensi seluruh bahan atmosfer, karenanya
lapisan ini menjadi satu – satunya lapisan yang mengalami berbagai peristiwa pembentukan
dan perubahan cuaca seperti awan, hujan, angin, presipitasi, badai, tornado, petir dll.
4. Pada lapisan troposfer berlaku hukum gradient thermometric, yaitu turunnya suhu udara
seiring dengan bertambahnya ketinggian dari permukaan bumi. Jadi setiap kenaikan
ketinggian 100 meter dari permukaan bumi, suhu udara turun sekitar 0,6 0C.
5. Pada lapisan tropopause, gejala lapse rate tidak terjadi.
6. Lapisan ini berhubungan langsung dengan permukaan bumi

B.    Stratosfer
Lapisan kedua  dari atmosfer (berada di atas lapisan troposfer) adalah stratosfer.
Stratosfer berada pada ketinggian antara 12 km sampai dengan 50 km. Pesawat komersial biasa
terbang di bagian bawah lapisan stratosfer ini karena di bagian ini lebih sedikit terjadi turbulensi
sehingga penerbangan lebih nyaman. Lapisan yang membatasi troposfer dan stratosfer disebut
tropopause. Lapisan stratosfer dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Lapisan isotherm yang memiliki temperatur -500 0C dan terletak pada lapisan yang sama.
2. Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah – ubah antara -50 0C dan
500C. Lapisan ini terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km. Lapisan ozon ini menyerap
radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari.

6
Ciri – ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut :
1. Lapisan ini tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara
2. Stratosfer merupakan satu – satunya lapisan yang mengandung (03) ozon. Volume gas
ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari radiasi
ultraviolet yang berlebihan. Radiasi ultraviolet (UV) yang tinggi berbahaya bagi makhluk
hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.
3. Stratopause adalah lapisan antara stratosfer dengan lapisan diatasnya. Lapisan ini terletak
pada ketinggian 50 km dengan suhu konstan sekitar 5 0C.
C.   Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara diatas stratosfer. Batas antara lapisan stratosfer dan
mesosfer disebut lapisan stratopause. Lapisan ini berada pada ketinggian 50 km hingga 80 km.
Ciri – ciri lapisan mesosfer adalah :
1. Terjadi penurunan suhu dengan bertambahnya ketinggian. (setiap bertambah ketinggian
100 meter, suhu akan berkurang 0,6o C), suhu dapat mencapai -83o C.
2. Lapisan ini berfungsi melindungi makhluk hidup di bumi dari hujan meteor. Pada lapisan
mesosfer ini sebagian besar meteor terbakar dan terurai, sehingga kita terlindungi dari
ancaman benda – benda angkasa.
3. Puncak mesosfer adalah mesopause.
4. Temperatur pada lapisan ini tidak stabil, mula – mula naik dan kemudian turun ke titik
minimum setelah mendekati lapisan mesopause.
D.   Thermosfer(Ionosfer)
Lapisan di atas mesosfer adalah thermosfer. Pada lapisan ini banyak ditempatkan satelit
telekomunikasi. Ionosfer merupakan lapisan tempat terjadinya ionisasi atom – atom udara oleh
radiasi sinar X dan sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh radiasi sinar matahari. Lapisan ini
berada pada ketinggian 80 km hingga 400 km.

7
Ciri – ciri lapisan termosfer atau ionosfer adalah :
1. Pada lapisan ionosfer terdapat lapisan inversi, yaitu lapisan yang memiliki ciri semakin
tinggi ketinggian dari permukaan laut, semakin tinggi pula temperaturnya. Suhu udara pada
lapisan ini dapat mencapai 1.700o C. Lapisan ini merupakan lapisan yang panas sehingga
disebut juga sebagai lapisan thermosfer. Peningkatan suhu yang sangat tinggi ini terjadi
karena terjadi penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.
2. Lapisan ini disebut juga lapisan ionosfer karena pada lapisan ini (pada ketinggian 100
km) terjadi proses ionisasi, yaitu pembentukan ion positif dan elektron bebas yang
bermuatan negatif (-).
3. Lapisan ionosfer berperan penting dalam bidang komunikasi. Hal ini karena lapisan
ionosfer mampu memantulkan gelombang radio, sehingga pemancar radio yang terletak
jauh di daerah lain sekalipun mampu menerima gelombang radio tersebut.

E.   Eksosfer
Lapisan eksosfer merupakan lapisan terluar dari atmosfer. Pengaruh gaya gravitasi pada
lapisan ini sangat kecil sehingga benturan – benturan di udara jarang terjadi. Lapisan ini berada
diantara ketinggian 400 km dan 1.000 km di atas permukaan laut.
Ciri – ciri lapisan eksosfer adalah :
1. Terjadi gerakan – gerakan atom yang tidak beraturan.
2. Pada lapisan ini meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas dalam atmosfer.
3. Butiran – butiran gas pada lapisan ini berangsur – angsur meloloskan diri ke angkasa
sehingga lapisan ini juga dinamakan disipasisfer.
4. Lapisan ini disebut juga lapisan pemisah antara bumi dengan angkasa luar sehingga
disebut juga geostasioner atau ruang antarplanet.

8
2.3 Reaksi-Reaksi Kimia di Atmosfer

1. Reaksi Fotokimia
Fotokimia adalah bagian dari ilmu  kimia yang mempelajari interaksi antara atom,
molekul kecil, dan cahaya (atau radiasi elektromagnetik). Fotokimia adalah ilmu yang
mempelajari reaksi-reaksi kimia yangdiinduksi oleh sinar secara langsung maupun tidak
langsung, rekasi ini disebabkan oleh cahaya atauradiasi ultraviolet. Foton yang masuk diserap
oleh molekul pereaksi menghasilkan molekul tereksitasi atau molekul radikal bebas, yang
selanjutnya bereaksi lagi(Alberty, 1984). Dalam fotokimia terdapat dua hukum dasar. Menurut
hukum yang pertama dari Grothus (1817) dan Draper (1843), perubahan fotokimia hanya
dapatditimbulkan oleh cahaya yang diserap. Radiasi yang tidak diserap tetapi dapatmendorong
molekul tereksitasi untuk memancarkan sinar. Hukum keduafotokimia yang diusulkan oleh Stark
dan Einstein (1908-1912) menyatakan bahwamolekul yang menyerap satu kuantum sinar masuk
menjadi teraktifkan (Alberty,1984). Nitrogen dioksida (NO2) merupakan jenis senyawa kimia
yang secara fotokimia paling efektif dalam atmosfer tercemar, dan merupakan komponen utama
dalam proses pembentukan kabut.

2. Reaksi-Reaksi Oksigen Atmosfer


Hasil penelitian menunjukkan bahwa oksigen sudah ada di atmosfer Bumi sejak 2,6
miliar sampai 2,7 miliar tahun lalu.
Siklus oksigen sangat penting dalam kimia atmosfer, dalam perubahan atau transformasi
geokimia dan proses-proses kehidupan. Oksigen dalam troposfer perannya sangat penting pada
proses-proses yang terjadi di permukaan bumi. Oksigen atmosfer mengambil bagian dalam
reaksi yang menghasilkan energy, seperti pada pembakaran bahan bakar fosil.

9
Semua oksigen dalam bentuk molekul yang sekarang ada dalam atmosfer bermula
darikegiatan fotosintesis oleh organisme, yang memperlihatkan pentingnya fotosintesis dalamkes
etimbangan oksigen dalam atmosfer. Artinya meskipun pembakaran dari bahan bakar
fosilmembutuhkan banyak oksigen, hal ini tidak membahayakan kontinuitas oksigen dalam
atmosfer. Atom oksigen tereksitasi memancarkan !ahaya tampak pada panjang gelombang 8%8
mm,8%1 mm, dan 995 mm. hal ini juga merupakan penyebab dari suatu fenomena yang dikenal
dengan air glow.
Ozon, O3, suatu senyawa oksigen yang sangat signifikan ditemukan distratosfer. Ozon
mengabsorpsi radiasi ultra violet yang berbahaya yang berfungsi sebagai pelindung mahkluk
hidup di bumi dan sejumlah pengaruh radiasi tersebut. Ozon dihasilkan dari reaksi fotokimia
berikut :

dimana M adalah spesi lain, seperti molekul N2 atau O2 yang mengabsorbsi kelebihan
energi yang dilepaskan reaksi dan memungkinkan molekul-molekul ozon tinggal bersama-sama.
Sinar ultraviolet yang diabsorbsi ozon secara intensif di daerah 220-230 µm. Bila sinar tersebut
tidak diabsorbsi oleh ozon, maka berbagai kerusakan terjadi terhadap kehidupan di permukaan
bumi. Ozon dapat mengurai menjadi O2 :

dan ini terjadi di stratosfer yang dikatalis oleh sejumlah bahan kimia baik sacara alamiah
maupun polutan, seperti NO, NO2, N2O, HO, HOO,ClO, Cl, Br dan BrO. Reaksi penguraian
ozon yang terbaur diketahui adalah reaksi ozon dengan atom oksigen.

10
Dimana atom oksigen yang diperlukan berasal dari reaksi pemisahan ozon yang lain,

Reaksi ini dapat menguraikan ozon hanya kira-kira 20 %. Reaksi lain yang dapat
menguraikan kira-kira 10 % ozon adalah reaksi dengan radikal hidroksil, OH_ yang dihasilkan
dari reaksi-reaksi fotokmia dari H2, O2 dan H2O di stratosfer. Reaksi yang masuk akal
urutannya sebagai berikut:

Penyebab kerusakan ozon di stratosfer telah diketahui juga yaitu NO, yang menyebabkan
terjadinya reaksi rantai sebagai berikut :

Gas NO merupakan bahan pencemar dikeluarkan oleh pesawat supersonik yang sedang
terbang tinggi.

3. Reaksi-reaksi dari Nitrogen Atmosfer


Nitrogen merupakan salah satu pengukur atmosfer dengan kandungan yang paling tinggi. Tidak
seperti oksigen yang mengalami disosiasi hampir sempurna menjadi mono atom di daerah
atmosfer dengan altitude yang lebih tinggi, molekul Nitrogen terdisosiasi secara langsung oleh
radiasi ultraviolet. Tetapi, pada altitude melebihi 100 km, atom Nitrogen dihasilkan oleh reaksi
fotokimia.

Reaksi-reaksi lainnya yang dapat menghasilkan Nitrogen mono atom adalah

11
Di lapisan ionosfer, yang disebut daerah E, NO+ merupakan ion yang dominan. Ionosfer
terendah, yaitu daerah D, yang mempunyai ketinggian lebih kurang 50 km sampai lebih kurang
80 Km, NO+ dihasilkan langsung dari radiasi ionisasi.

Pada daerah lebih rendah dari daerah D, terbentuk ion N2+ melalui kerja sinar kosmik
galastic melalui reaksi :

Zat-zat pencemar oksida nitrogen, terutama NO2, merupakan jenis percemar utama
dalam pencemaran udara dan pembentukan kabut fotokimia. Sebagai contoh, NO2 mudah
terdisosiasi secara fotokimia menjadi NO dan oksigen atomik yang reaktif :

4. Karbon Dioksida Atmosfer


Komponen karbon dioksida, CO2, hanya 0,034% volume sebagai gas penyusun atmosfer.
Hampir sama dengan uap air, karbon dioksida merupakan komponen-komponen yang
mempunyai fungsi utama untuk mengabsorbsi energi infra merah yang dipancarkan kembali oleh
bumi. Para ilmuwan mengkhawatirkan bahwa tingkat konsentrasi karbon dioksida yang berubah
meningkat tajam akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim di bumi sebagai akibat dari
terjadinya efek rumah kaca. Terjadinya peningkatan karbon dioksida ini terutama disebabkan
oleh meningkatnya pembakaran bahan bakar fosil yang makin hari makin bertambah.
Pengukuran yang pernah dilakukan terhadap CO2 di atmosfer secara kontinu mulai tahun 1960
sampai 1985 di beberapa wilayah atmosfer seperti di Antartika ternyata terjadi peningkatan
kurang lebih 1 ppm per tahun. Diperkirakan adanya peningkatan suhu global dengan kenaikan
suhu rata-rata antara 1,5 sampai 4,5 0C. Akibat dari meningkatnya konsentrasi CO2 atmosfer

12
juga memberkan efek yang potensial terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang bersifat
irreversible bahkan melebihi akibat yang ditimbulkan oleh senjata nuklir. Peningkatan

12
Peningkatan konsentrasi CO2 atmosfer yang sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan
bakar fosil,juga disebabkan oleh perusakan hutan seperti pembakaran hutan akan melepaskan gas
CO2 yang cukup signifikan ke atmosfer. Oleh karena itu konsentrasi CO2 alam sangat kecil di
atmosfer dan tidak cukup aktif dalam reaksi kimia maka dalam studi reaksi-reaksi kimia
atmosfer spesi ini relatif kurang signifikan. Namun demikian didasarkan kepada
tingkat/konsentrasi CO2, dan intensitas radiasi ultraviolet matahari di lapisan teratas atmosfer.

Reaksi ini merupakan sumber utama dari gas CO pada altitude yang lebih tinggi.
Meskipun CO2mengabsorbsi radiasi infra merah cukup kuat, tetapi radiasi ini tidak cukup
energik untuk menyebabkan terjadinya reaksi Kimia.

5. Air Dalam Atmosfer


Uap air dalam atmosfer terdapat dalam konsentrasi yang cukup luas variasinya terutama
di atmosfer paling bawah. Secara normal kandungan uap air atmosfer berkisar antara 1-3 %
volume, meskipun udara ada yang hanya mengandung 0,1 % tetapi dapat juga mencapai 5%.
Persentase dari kandungan uap air ini menurun dengan cepat dengan bertambahnya altitude di
atmosfer. Air menyerap radiasi infra merah bahkan lebih kuat dari gas CO2. Awan terbentuk dari
uap air yang memantulkan cahaya yang berasal dari matahari dan memberikan pengaruh kepada
penurunan suhu. Sebaliknya pada malam hari uap berfungsi sebagai selimut karena menahan
panas dari permukaan bumi dengan menyerap radiasi infra merah. Di atmosfer yang lebih tinggi
air dalam bentuk gas terlihat pada pembentukan radikal hidroksil, HO● , dan radikal
hidroperoksil, HOO● . Salah satu efek yang berbahaya dari beberapa bahan pencemaran udara
adalah proses perkaratan dari alat-alat logam yang terjadi karena adanya uap air di atmosfer.
Kehadiran uap air di atmosfer menyebabkan pencemaran dalam bentuk fog (asap kabut) di
bawah suatu kondisi tertentu. Ketika partikel-partikel es di atmosfer berubah menjadi tetes-tetes
air, atau ketika tetes-tetes air ini menguap, panas diambil dari sekitarnya. Kebalikan dari proses –
proses ini menyebabkan panas yang dilepaskan ke atmosfer sebagai panas laten. Hal ini dapat
terjadi pada jarak beberapa mil dari tempat dimana panas diabsorbsi dan hal ini merupakan suatu
model dari transfer atau perpindahan energi ke atmosfer. Hal ini merupakan model utama dari
transisi energi yang terdapat pada peristiwa angin ribut, angin topan dan tornado.

13
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa dinginnya di lapisan tropopause
merupakan karier kepada pergerakan air untuk memasuki lapisan stratosfir. Sumber utama dari
air di stratosfer adalah oksidasi fotokima dari metana :

Air yang terbentuk inilah yang menjadi sumber dari radikal hidroksil di stratosfir melalui
reaksi :

dimana radikal hidroksil merupakan suatu fenomena Kimia atmosfir yang meningkat
akhir-akhir ini.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu atmosfer tersusun dari beberapa gas yang di bedakan
menjadi dua golongan, yaitu :
1. Gas-gas penyusun dengan konsentrasi relatif tetap ( permanen gas ) pada kondisi normal.
Yaitu nitrogen (N₂,), oksigen (O₂,), argon (Ar), neon (Ne), helium (He), hidrogen (H₂),
xenon (Xe).
2. Gas-gas penyusun dengan konsentrasi bervariasi ( variabel gas ) pada kondisi normal,
dan kondisi atmosfer setiap saat. Yaitu uap air (H₂O) mulai 0-4% , karbondioksida
(CO₂) sekitar 0,038%, metana (CH₄) sekitar 0,00017%, dinitrogen oksida (N₂O) , ozon
(O₃), dan klorofluorokarbon (CFC) dalam kadar sangat kecil.
Atmosfer memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan kecuali dalam
bentuk angin, dinamis dan elastis, transparan dalam bentuk radiasi, dan mempunyai massa
sehingga menimbulkan tekanan.
Atmosfer memiliki beberapa karakterisktik yang disebabkan oleh ketinggian, iklim, waktu, garis
lintang, dan aktivitas solar serta temperatur mulai dari yang terendah -138°C - 1700°C dengan
tekanan menurun tajam dari 1 atm pada permukaan air laut. Suhu dan tekanan yang berbeda di
pengaruhi oleh altitude dan latitude hal ini menyebabkan atmosfer terbagi menjadi 7 lapisan
yaitu Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, Eksosfer, Ionosfer, dan Magnetosfer,

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang sususan, sifat- sifat,
dan lapisan-lapisan atmosfer. Serta menjaga lapisan atmosfer seperti mengurangi polusi udara.
Karna atmosfer sangat bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk hidup termasuk kita sebagai
manusia yang hidup di muka bumi ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Manahan, Stanley E.2000. Environmental Chemistry .Boca Raton: CRC Press LLC

Dinus, https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/BAB_2_KIMIA_ATMOSFER.pdf diakses pada


tanggal 9 Maret 2020 ( Online )

Tshanifa,2015. https://pt.scribd.com/document/389527511/SIFAT-DAN-SUSUNAN-
ATMOSFER-docx diakses pada tanggal 9 Maret 2020 (Online)

Hafizatul Ilma, 2018.


https://www.academia.edu/37982994/MAKALAH_KIMIA_LINGKUNGAN_SIFAT_DAN_KO
MPOSISI_ATMOSFER diakses pada tanggal 9 Maret 2020 ( Online )

Anda mungkin juga menyukai