ATMOSFER
ANGGOTA KELOMPOK 4:
Anisya Rahmaniah Nasra (1916041013)
Nur Fadhilah Hasan (1916042015)
Yusmi Indriani Bisa (1916042001)
Nurul Fuada (1916040019)
Muh Irsan Has (1916041019)
MATA KULIAH:
2021
KATA PENGANTAR
Makassar, 26 Agustus
2021
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.3. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah
satunya adalah keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung
yang melindungi makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang
tersusun secara berlapis satu diatas yang lainnya.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap
lapisan di atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan
kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk
hidup yang berada di bumi seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya
dengan mencegah kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu
komponen penting dalam lapisan atmosfer bumi.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar kita mengetahui :
1.3.1 Menjelaskas pengertian Atmosfer.
1.3.2 Mendeskripsikan Komposisi Lapisan Atmosfer.
1.3.3 Mendeskripsikan struktur Atmosfer.
1.3.4 Menjelaskan Peranan dan Fungsi Lapisan Atmosfer.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atmosfer
Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap
atau gas dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah
berbagai macam gas yang menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi
atmosfer terdiri atas tiga kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol
(Mu’in, 2004).
Bumi kita diselubungi oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur
gas. Lapisan udara yang menyelubungi bumi disebut atmosfer. Unsur-unsur gas
yang menyusun atmosfer terutama unsur nitrogen dan oksigen. Selain berupa gas,
di atmosfer juga terdapat air (hidrometeor). Jumlah berat seluruh atmosfer
diperkirakan 5,6 x 1014 ton. Setengah dari berat tersebut berada di bawah
ketinggian 6.000 meter dari permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh adanya
gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, udara yang ada dekat dengan permukaan
bumi menjadi lebih mampat (Sugiharyanto, 2007).
2.2.1 Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen
(78,08%) dan oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan
oleh tumbuhan. Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar
oksigen di atmosfer berkurang. Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah
sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%), karbon dioksida (0,035%), ozon
2
(0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di atmosfer terdapat pula partikel
debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap
kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida.
Komposisi gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer (Sugiharyanto, 2007).
Gas Simbol Volume (%)
Nitrogen N2 78,08
Oksigen O2 20,95
Argon Ar 0,93
Karbon Dioksida CO2 0,035
Neon Ne 0,0018
Metana CH4 0,00017
Helium He 0,0005
Hidrogen H2 0,00005
Xenon Xe 0,000009
Ozon O3 0,000004
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen mencapai
lebih dari 99%. Kedua unsur ini mempunyai peranan yang penting bagi
kehidupan. Unsur gas yang paling kecil adalah ozon. Meskipun jumlah ozon
sangat sedikit (0,000004%), namun unsur ini mempunyai peranan yang sangat
penting, yaitu menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari sehingga radiasi
yang sampai ke permukaan bumi menjadi kecil (Sugiharyanto, 2007).
3
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi
daripada di atas daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan.
Kadar uap air di daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi
daripada daerah gurun pasir. Gambar perubahan wujud zat dapat dilihat pada
gambar 1 (Mikrajuddin, 2007).
2.2.3 Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas.
Ukuran partikel aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang berdiameter
kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter
lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu,
abu, garam, dan asap juga terdapat di udara. Jenis aerosol yang dominan di udara
yang mengakibatkan pencemaran tercantum pada Tabel 2 (Mu’in, 2004).
Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang
relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua
macam, yaitu primer dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang
dikeluarkan langsung dari berbagai sumber (contoh : debu yang terbawa oleh
udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel asap yang dikeluarkan
dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-partikel yang
dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia dari komponen-
komponen gas (Mu’in, 2004).
Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam
proses iklim berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam
pembentukan butir air di dalam awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer,
butir air hujan akan sulit terbentuk didalam awan.
4
Debu 20
Abu 10
Garam 40
Asap 5
Spora, Virus 25
Total 100
2.3.1 Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling dekat dengan permukaan
bumi. Ketebalan lapisan ini mencapai 18 kilometer di daerah equator dan 8
kilometer di daerah kutub. Sebagian besar massa atmosfer (80%) berada pada
lapisan troposfer. Pada lapisan ini, setiap kenaikan tempat 100 meter
menyebabkan suhu udara akan turun ± 0,6 ºC.
Hal ini dapat dibuktikan ketika kita pergi ke daerah pegunungan, suhu
udara terasa dingin. Suhu udara di lapisan teratas troposfer mencapai -60 ºC.
Sedangkan suhu udara rata-rata di permukaan air laut untuk daerah tropis sekitar ±
27 ºC (Sugiharyanto, 2007).
Pada lapisan troposfer terjadi fenomena dan gejala cuaca seperti angin,
awan, hujan, halilintar, pelangi, dan sebagainya. Oleh karena itu, lapisan troposfer
mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Di atas lapisan troposfer
terdapat lapisan antara yang disebut tropopause (Sugiharyanto, 2007).
2.3.2 Tropopause
5
Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dan
stratosfer. Udara pada troposfer bagian atas sangat dingin dengan demikian lebih
berat dibandingkan dengan udara yang berada di atas tropopause, sehingga udara
pada troposfer tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian tropopause lebih
besar di ekuator daripada di daerah kutub. Tropopause terletak pada ketinggian 18
kilometer dengan suhu -80 ºC di ekuator, sedangkan di kutub tropopause hanya
mencapai ketinggian 6 kilometer dengan suhu -40 ºC (Hartono, 2007).
2.3.3 Stratosfer
Lapisan stratosfer terletak di atas tropopause sampai pada ketinggian ± 50
kilometer. Pada stratosfer terdapat 2 lapisan udara yang sifatnya berbeda, yakni
lapisan isothermal, yaitu lapisan udara pada ketinggian 11-22 kilometer yang
suhunya seragam (± -60 ºC) dan lapisan inversi, yaitu lapisan yang terletak pada
ketinggian 20-50 kilometer di atas permukaan bumi. Suhu udara pada lapisan ini
semakin ke atas semakin meningkat, namun pada ketinggian 50 kilometer suhu
udara mencapai -5 ºC. Terjadinya peningkatan disertai penurunan suhu udara
disebabkan oleh adanya kandungan gas ozon (O3). Di atas lapisan stratosfer
terdapat lapisan stratopause yang menjadi pembatas antara stratosfer dengan
mesosfer (Sugiharyanto, 2007).
2.3.4 Stratopause
Stratopause adalah bagian atmosfer yang berada di antara dua lapisan,
yakni stratosfer dan mesosfer. Stratopause adalah bagian dari atmosfer ketika suhu
di stratosfer mencapai titik tertingginya. Stratopause tidak hanya berada di bumi,
namun juga di planet lain yang memiliki atmosfer. Stratopause terletak 50-55
kilometer di atas permukaan bumi dengan tekanan atmosfer sekitar 1/1000
tekanan di permukaan laut (Hartono, 2007).
2.3.5 Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian ± 50-85 kilometer di atas
permukaan bumi. Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin rendah.
Setiap naik 1.000 meter suhu udara akan turun 2,5-3 ºC dan pada ketinggian 85
6
kilometer suhu udara mencapai -90 ºC. Di atas mesosfer terdapat lapisan
mesopause yang membatasi dengan lapisan di atasnya (thermosfer)
(Sugiharyanto, 2007).
2.3.6 Mesopause
Mesopause adalah lapisan batas antara mesosfer dan thermosfer yang
memiliki temperatur minimum. Mesopause adalah tempat terdingin di bumi
dengan suhu serendah -100 ºC karena kurangnya pemanasan dan pendinginan
radiasi matahari yang sangat kuat dari karbondioksida. Mesopause memiliki
ketinggian sekitar 85-100 kilometer dari permukaan bumi (Hartono, 2007).
2.3.8 Thermosfer
Lapisan thermosfer terdapat pada ketinggian ± 85-500 kilometer di atas
permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan panas (hot layer). Suhu udara
di bagian paling atas dari lapisan ini dapat mencapai > 1.000 ºC. Lapisan bawah
dari thermosfer (85-375 kilometer) disebut lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer
berfungsi untuk penyebaran gelombang radio (Sugiharyanto, 2007).
Lapisan ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan, yakni lapisan ozon yang
terletak antara 80-150 kilometer dengan rata-rata 100 kilometer diatas permukaan
laut. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan
ini dinamakan pula dengan lapisan ozon yang mempunyai sifat memantulkan
gelombang radio. Suhu udara pada lapisan ini berkisar antara -70 ºC sampai
+50ºC. Lapisan kedua adalah lapisan udara F yang terletak antara 150-400
7
kilometer. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan udara appleton. Lapisan
ketiga adalah lapisan udara atom dimana materi-materi berada dalam bentuk atom.
Letak lapisan ini antara 400-500 kilometer di atas permukaan laut. Lapisan udara
ini menerima panas langsung dari matahari, dan suhunya dapat mencapai 1200 ºC
(Hartono, 2007).
2.4 Peranan Atmosfer
Peranan atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan
lagi. Peranan tersebut tidak hanya untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul
8
dalam wujud mengatur atau menjaga agar kehidupan di bumi bisa berlangsung
dengan aman (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang pertama yaitu sebagai pendukung kehidupan.
Atmosfer merupakan pendukung utama kehidupan makhluk bumi karena
menyediakan gas yang diperlukan bagi pernapasan manusia dan hewan. Beberapa
gas yang diperlukan makhluk hidup tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen,
hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kedua adalah sebagai pengendali suhu bumi. Suhu
di bulan pada malam hari sangat dingin dan pada siang hari sangat panas. Hal ini
karena bulan tidak memiliki atmosfer. Keberadaan atmosfer menghindarkan bumi
dari perubahan suhu yang sangat mencolok seperti di bulan. Pada siang hari suhu
di bumi tidak terlampau panas dan pada malam hari suhu tidak terlampau dingin.
Sebagian panas matahari yang jatuh ke bumi dipantulkan oleh lapisan atmosfer
bagian atas sehingga panas yang mencapai bumi telah berkurang. Pada malam
hari tempat yang tidak mendapat panas matahari secara langsung tetap hangat.
Kalor yang dimiliki atmosfer pada siang hari tidak semuanya terbuang ketika
memasuki malam hari. Atmosfer memerlukan waktu yang cukup lama untuk
membuang habis kalor tersebut. Sebelum seluruh kalor terbuang, bagian atmosfer
di tempat itu sudah kembali menjadi siang. Selain itu, bagian atmosfer yang
sedang mengalami malam mendapat kalor dari bagian yang sedang mengalami
siang melalui perpindahan kalor (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang ketiga yakni sebagai perisai radiasi ultraviolet.
Sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan
kanker kulit. Sinar yang dihasilkan dari radiasi matahari tersebut sebenarnya
sangat mudah menerobos atmosfer dan mencapai permukaan bumi. Beruntunglah
di lapisan atas atmosfer terdapat lapisan ozon yang dapat menyerap sinar
ultraviolet (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang keempat adalah sebagai penangkis meteor. Bumi
senantiasa dihantam oleh hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka meteor
dapat mencapai permukaan bumi dengan kecepatan tinggi. Jika ini terjadi, tentu
akan sangat membahayakan kehidupan makhluk bumi. Dengan adanya atmosfer,
9
meteor-meteor tersebut akan terbakar habis karena bergesekan dengan atmosfer
sebelum mencapai permukaan bumi (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kelima yaitu sebagai penunjang komunikasi radio.
Di atmosfer bagian atas terdapat lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang
disebut ionosfer. Lapisan ini sangat mudah memantulkan gelombang radio.
Dengan demikian, gelombang radio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar
dapat mencapai tempat-tempat yangsangat jauh. Berbeda dengan gelombang
radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer.
Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang
televisi memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh
(Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang terakhir yakni untuk keperluan penerbangan.
Atmosfer sangat penting bagi dunia penerbangan. Pesawat terbang, baik yang
menggunakan baling-baling maupun mesin jet, dapat terangkat dan melayang di
udara karena adanya gaya angkat yang dimiliki udara. Ada pula pesawat yang
tetap dapat terbang meskipun tidak ada atmosfer. Pesawat tersebut adalah pesawat
ruang angkasa yang menggunakan mesin roket (Mikrajuddin, 2007).
2.5 Fungsi Lapisan Atmosfer
Atmosfer berperan sangat penting bagi kehidupan.Atmosfer melindungi
Bumi sari benda-benda Angkasa dan Radiasi Sinar Ultraviolet.
Atmosfer Menyebabkan Terjadinya Gejala Alam Antara lain Awan,hujan
dan Angin yang bermanfaat bagi kehidupan di Bumi
berikut ini fungsi atmosfer antara lain :
Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari
dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari. Peran Atmosfer dalam
mengurangi radiasi matahari sangat penting. Apabila tidak ada Lapisan Atmosfer
dan bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi, maka suhu
permukaan bumi akan sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang
mampu bertaham hidup, termasuk manusia.
Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi. Dalam
mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi, peran atmosfer ini terlihat
10
dalam siklus hidrologi. Tanpa adanya atmosfer yang mampu menampung uap air,
maka seluruh air di permukaan bumi hanya akan mengumpul pada tempat yang
paling rendah. Sungai-sungai akan kering, seluruh air tanah akan merembes ke
laut, sehingga air hanya akan mengumpul di samudera dan laut saja.
Pendistribusian air oleh atmosfer ini memberikan peluang bagi semua mahluk
hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi.
Menyediakan okisgen dan karbon dioksida. Selain itu, atmosfer dapat
menyediakan oksigen bagi mahluk hidup. Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga
dapat diperoleh dari atmosfer.
Sebagai penahan Meteor yang akan jatuh ke bumi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13