Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

GEOGRAFI
TENTANG
ATMOSFER BUMI

Disusun Oleh:
NABILA MUSRIL
Guru Pembimbing:
CENDY SUSANTI

SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis


Kabupaten Padang Pariaman
Provinsi Sumater Barat.
Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya haturkan atas kehadirat ALLAH SWT. Yang
mana telah melimpahkan rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini, serta shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah saw,
penuntun jalan kebenaran teladan bagi umat dan rahmat bagi umat manusia di seluruh
alam.
Makalah ini saya buat sebagai tugas yang diberikan oleh guru geografi,
harapan saya semoga makalah ini memberikan manfaat bagi para pembaca supaya dapat
mempelajari dan mendapat ilmu yang bermanfaat.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauhn dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membngun sangat saya harapkan.

Ulakan,12 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 5
C. Tujuan Penulisan………………................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Atmosfer……………………………………………………... 6
B. 2.2 Sifat dan Susunan Atmosfer………………………………………… 7
C. 2.3 Pembahasan Wilayah Atmosfer……………………………………. 10
D. 2.4 Keseimbangan panas bumi…………………………………………. 15
E. 2.5 Manfaat Atmosfer Bumi……………………………………………. 16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan………………………………………………………………. 18
B. Saran……………………………………………………………………... 18
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam riwayat
timbulnya penyakit. Oleh karena itu pengetahuan mengenai segi-segi penyehatan 
lingkungan sangat berperan dalam tiap upaya kesehatan, baik secara individual maupun
secara berkelompok dalam masyarakat. Pengetahuan lingkungan itu penting oleh karena
itu penguasaan serta keterampilan professional mengenai lingkungan dalam pelayanan
kesehatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa lingkungan hidup serta manusia
dengan segala faktornya merupakan bagian dari lingkaran kehidupan manusia.
Lingkaran kehidupan antara manusia dan lingkungannya merupakan suatu system yang
disebut ekologi. Di dalam ekosistem tersebut manusia disatu pihak berusaha
menciptakan lingkungan yang nyaman untuk kehidupannya dengan cara mempengaruhi
lingkungan, sedangakan dilain pihak manusia senantriasa terancam oleh lingkungan
sendiri, sehingga keadaan tersebut mengancam kesehatan manusia yang bersangkutan.
Petani peternak sehari-harinya bergaul dengan ternak mereka. Apabila ternak
tersebut terserang penyakit parasit, maka peternak yang bersangkutan akan juga oleh
parasit, maka peternak yang bersangkutan akan terancam juga oleh parasit ternaknya
sendiri. Sedangkan petani yang selalu berhubungan dengan system irigasi/pengairan,
dimana air yang mengalir di alam bebas senantiasa dalam ancaman pencemaran
berbagai agen penyakit, umumnya tidak menyadari bahwa setiap saat berada dalam
ancaman kesehatan yang bersumber dari air irigasi tersebut. Ancaman dapat berupa
penyakit parasit skistosomiasis, kolera dan penyakit saluran cerna laonnya, serta
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pencemaran udara oleh industri dan
lainnya. Oleh karena banyaknya pencemaran – pencemaran maka banyak terganggunya
kesimbangan lingkungan khususnya pencemaran – pencemaran yang terdapat diudara
sehingga mempengaruhi lapisan-lapisan yang berada diatmosfer.
Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet bumi ini.
atmosfer merupakan merupakan sumber oksigen bagi pernapasan dan sumber

4
karbondioksida bagi reaksi fotosintesis. Sebagai komponen dasar dari siklus hidrologi,
atmosfir menjadi media transport air dari lautan kedaratan.
Atmosfer mempunyai fungsi sebagai pelindung utama kehidupan dibumi karena
dapat menyerap banyak sinar kosmik dari angkasa luar, selain itu dapat radiasi
elektromagnetik dari sinar matahari. Hanya radiasi dalam daerah panjang gelomban
300-2500 nm  dan 0,01 – 40 m keberbagai keadaan yang cocok oleh atmosfir.
Disamping fungsi yang cukup banyak dari atmosfer, disisi lain atmosfir
menampun berbagai bahan pencemar yang dihasilkan terutama oleh kegiatan manusia.
Hal ini dapat menyebab kualitas atmosfer menurun yang akhirnya akan memberikan
dampak negatif  bagi keseluruhan mahluk hidup dan kemungkinan menyebabkan
perubahan-perubahan sifat atmosfer itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dari atmosfer?
2. Bagaimana sifat dan susunan atmosfer?
3. Bagaimana pembagian wilayah atmosfer dan karakteristiknya?
4. Bagaimana keseimbangan panas bumi dapat terjaga?
5. Bagaimana manfaat atmosfer bagi kehidupan manusia?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari atmosfer
2. Untuk mengetahui sifat dan susunan atmosfer
3. Untuk mengetahui pembagian wilayah atmosfer dan karakteristiknya
4. Untuk mengetahui proses terjaganya keseimbanagn panas bumi
5. Untuk mengetahui manfaat atmosfer bagi kehidupan manusia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Atmosfer
Atmosfer taerdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola.
Atmosfer adalah bulatan udara yang membungkus bola bumi. Atmosfer termasuk
bagian bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi
bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun
(berevolusi). Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi lapisan
udara, tekanannya semakin rendah.
Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah,
sampai dengan sekitar lebih dari 1000 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun
atas beberapa lapisan. Seperti pada penamaan sebagian besar benda lainnya, setiap
lapisan dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara
lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-
mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari
saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Atmosfer melindungi kehidupan
di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu
ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan
planet.
komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

No. Unsur kimia Lambang Volume (%)


1 Netrogen / zat lemas N2 78.08
B. 2 Oksigen / zat pembakar O2 20.95
3 Argon Ar 0.93
4 Asam arang CO2 0.03
5 Neon Ne 0.0018
6 Helium He 0.00015
7 Kripton Kr 0.00011
8 Xenon Xe 0.00005
9 Nitrous oksida N2O 0.00005
10 Hidrogen H2 0.00005
Sifat dan Susunan Atmosfer

6
Atmosfer merupakan media penerima dan perjalanan gas-gas buang atau bahan
pencemar, terutama pada lapisan troposfer. Troposfer meliputi ruang mulai permukaan
bumi sampai ketinggian 10 Km dengan volume 5,1 x 109 km3 lapisan ini mengandung
sekitar 75% dari massa atmosfer.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan
sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas
lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar
ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75%
dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas
mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada
batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Komposisi dan kimia atmosfer ini penting untuk beberapa alasan, namun
terutama karena interaksi antara atmosfer dan organisme hidup. Komposisi atmosfer
bumi telah berubah oleh aktivitas manusia dan beberapa perubahan ini berbahaya bagi
tanaman kesehatan manusia, dan ekosistem. Contoh-contoh masalah yang telah
ditangani oleh kimia atmosfer termasuk hujan asam , penipisan ozon , asap fotokimia
dan pemanasan global.
Komposisi Atmosfer
Rata-rata komposisi atmosfer kering, dengan volume
Gas per NASA
Nitrogen , N 2 78,084%
Oksigen , O 2 20,946%
Argon , Ar 0,934%
Minor konstituen (dalam ppm )
Karbon Dioksida , CO 2 383
Neon , Ne 18.18
Helium , Dia 5.24
Metana , CH 4 1.7
Krypton , Kr 1.14
Hidrogen , H 2 0.55
Air
Uap air Sangat bervariasi; typically makes

7
up about 1%biasanya  membuat
sampai sekitar 1%
                Catatan: pada konsentrasi CO 2 dan CH 4 bervariasi oleh musim dan lokasi..
Massa molekul udara rata-rata 28,97 g / mol.

Komponen Renik dalam Lapisan Troposfer Normal


Senyawa Rumus Konsentrasi (mg/m3)
Senyawa karbon
         Metana          CH4          900
         Karbon monoksida          CO          70-230
         Terpen          (C5H8)n          3-30
         Formal dehid          CH2O          <12

Senyawa halogen
         Metil klorida          CH3CL          1
         Karbon tetraklorida          CCL4          0.6-1.6
         Freon 12          CF2CL2          1
         Freon 11          CFCl3          0,7

Senyawa Oksigen
         Ozon          O3          20-60

Senyawa Nitrogen
         Dinitrogen oksida          -          600
         Ammonia          NH3          4-14
         Asam Nitrat          HNO3          7,5
         Nitrogen oksida          NO/NO2          1,6
Senyawa Belerang
         Belerang dioksida          SO2          3-11
         Hidrogen sulfida          H2S          <0,3
Sumber-sumber Gas Metana di Atmosfer
Sumber Emisi (Tg/Th)
Lahan Basa 150
Daerah peternakan 120\95

8
Sawah 40
Kegiatan manusia 25
Pembakaran biomas 13
Lautan 12
Tundra 10
Danau 88
Sumber-sumber lain 553
Total
Tg = Teragram = 1012 gram
Kelimpahan gas renik yang paling banyak adalah metana, CH 4. Hampir seluruh
gas tersebut yang terkandung dalam udara dihasilkan dari fermentasi dari bakteri
anaerob dalam lahan basah dan daerah peternakan sedangkan yang berasal dari kegiatan
manusia hanya kurang dari 10% dari gas metana total.
Sulfur dioksida dan hydrogen sulfida juga komponen biasa terdapat di atmosfer
hanya H2S dengan cepat teroksidasi menjadi SO2. Kebanyakan dari H2S dihasilkan dari
reduksi sulfat oleh mikroba, meskipun gunung berapi merupakan sumber yang
signifikan.
Sekitar 3% dari total massa atmosfer bagian bawah atau troposfer adalah uap air,
meskipun konsentrasinya dapat berubah-ubah tergantung oleh ruang dan waktu. Pada
umumnya, di daerah yang lebih panas mengandung lebih banyak uap air. Kandungan
uap air menjadi lebih rendah dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Uap air
memegang peranan cukup penting dalam pertukaran panas bumi dan pergerakan
atmosfer, disebabkan oleh kapasitas kalor yang tinggi, penyerapan radiasi infra merah
dan kalor penguapan.
Densitas dari atmosfer berkurang secara tajam dengan berkurangnya altitude
sebagai konsekuensi dari berkurangnya gas-gas dan gaya berat lebih dari 99% total
massa atmosfer terdapat di permukaan bumi sampai kurang lebih 30 km, dan total
massa dari atmosfer kurang lebih 5,14 x1015 metrik ton.
Karakteristik dari atmosfer sangat luas, terutama yang disebabkan ketinggian.
Faktor-faktor lainnya yang menyebabkan perbedaak karakteristik tersebut iklim, waktu,
garis lintang, aktivitas solar. Temperatur atmosfer sangat bervariasi mulai dari yang
terendah -138oC sampai 1700oC. Tekanan menurun tajam dari 1 atm pada permukaan

9
laut. Dengan adanya perbedaan temperatur dan tekanan tersebut maka sifat kimia dari
atmosfer sangat berbeda yang disebabkan oleh perbedaan garis lintang.
Atmosfer adalah selubung gas yang menyelimuti bumi yang mempunyai sifat-
sifat sebagai berikut :
1. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
2. Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan menyusut serta dapat
bergerak atau berpindah.
3. Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.
4. Mempunyaimassasehingga menimbulkan tekanan.

C. Pembagian Wilayah Atmosfer


Pembagian wilayah atmosfer dan karakteristknya.
Wilayah Suhu Altitude Spesi Bahan
( Region ) (oC) ( Km ) Kimia
Troposfer Sampai -56 0 sampi 9 10-16)* N2, O2, CO2
Straposfer -56 sampai -2 (10-16) sampai 50 H2O
Mesosfer -2 samapi -92 50 sampi 85 O2+, NO+
Thermosfer -92 sampai 1200 85 sampai 500 O2+, O+, NO+
            * Batas troposfer dengan straposfer bervariasi antara 10-16 Km.

a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 -
20 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 13 km. Di daerah
khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata
80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-
rata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur
rata-rata 46°C.
Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan
mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti

10
cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung
dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara
menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari
permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C. Lapisan troposfer
paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu
(temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan
ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause ± 2
km.
Pada   lapisan   ini,   hampir   semua   jenis   cuaca,   perubahan   suhu   yang
mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan sehari-hari terjadi.
Ketinggian  yang  paling  rendah  adalah  bagian  yang  paling  hangat  dari troposfer,
karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan
panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan
efek rumah kaca dan pemanasan global. Troposfer terdiri atas:
- Lapisan  planetair        :  0-1 km
- Lapisan  konveksi        :  1-18 km
- Lapisan tropopause      :  18-20 km.
Tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan
stratosfer yang temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara
secara vertikal terhenti. Pada lapisan ini segala macam bentuk cuaca, suhu, kelembaban,
tekanan dan angin yang kita rasakan berlangsung.

Ciri-ciri lapisan troposfer adalah sebegai berikut:


1. Pada lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti: awan, hujan, petir,
angin.
2. Semakin tinggi tempatnya, semakin berkurang suhunya.
3. Kurang lebih 80% dari seluruh massa gas terdapat pada lapisan ini.
4. Puncak lapisan troposfer terdapat lapisan peralihan yang di sebut tropopause.

Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer,
karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan

11
panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang
secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang
tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali
terhadap gradien suhu tersebut.

b. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian
antara 20 - 60 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses
inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian
dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu
pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C.
Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini
terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas
tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20
km tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan
lapisan paling bawah dari stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi
peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada
lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang
dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun
debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang
pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian
sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat
dingin yaitu - 70°F atau sekitar - 57°C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang
terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi
di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup signifikan. Dari bagian
tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin
naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan
ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar
18°C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan
lapisan berikutnya.

12
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari.
Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat
yang aman untuk kesehatan. Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom
oksigen (O3). Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan
stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan
bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari
matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi
dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada
cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315
nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Adanya
penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon
melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.

Ciri-ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut:


1. Pada ketinggian diatas 30 km, terbentuk lapisan ozon (O 3) adalah lapisan-lapisan
yang melindungi troposfer dan permikaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet
matahari yang berlebihan (penyaringan sinar radiasi ultraviolet matahari).
2. Pada lapisan ini terjadi invers suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring
dengan naiknya ketinggian. Suhu rata-rata mencapai max. sekitar 570C.
3. Terdapat lapisan antara yang disebut stratopause.

c. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang
dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada
ketinggian antara 60 - 85 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang
terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari
angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi
biasanya terbakar di lapisan ini.

13
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-
rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena
mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di
mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu
lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan
mencapai sekitar -100°C.

Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:


1. Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
2. Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke
permukaan bumi.
3. Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi
refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas
permukaan bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk
kemudian diterima oleh tempat-tempat lainnya.

d. Thermosfer (Ionosfer)
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer
dimulai pada ketinggian sekitar 85 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 85 -
690 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat
memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang
maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang
cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena
serapan radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan
listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio.
Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan
gelombang radio jarak jauh.

Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:


1. Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar
X dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.

14
2. Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E
yang disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan oksigen.
3. Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar
ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.
4. Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat
memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi,
misalnya gelombang yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi
dan diterima keseluruh dunia.

e. Eksosfer atau Dissipasisfer


Lapisan ini berada pada ketinggian 690 - lebih dari 1000 km dari permukaan
bumi. Pada lapisan ini terjadi gerakan-gerakan atom secara tidak beraturan. Lapisan ini
merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer
sampai ketinggian 3.150 km dari muka bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan antar
planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar. Lapisan yang membatasi antara eksosfer dengan
angkasa luar adalah magnetopause.

D. Keseimbangan Panas Bumi


Matahari adalah sumber utama dari semua energi yang sampai ke bumi. Energi
radiasi dari matahari meliputi semua spektrum elektron magnetik. Meskipun demikian
yang terbanyak adalah sekitar cahaya tampak, yaitu antara gelombang 0,4 . Dengan
adanya jarak bumi dengan matahari, setiap 1 meter persegi dari area yang terkena aliran
radiasi matahari (solarflux) menerima 19,2 kcal energi per menit atau 1,34 x 10 3
watt/m2. Bila seluruh energi ini mencapai permukaan bumi maka bumi akan menguap
sejak dulu. Oleh karena itu terdapat berbagai factor yang cukup kompleks yang turut
terlibat dalam menjaga keseimbangan panas di bumi.
Radiasi matahari yang masuk ke atmosfer bumi,sekitar 20-30 % dipantulkan
kembali ke ruang angkasa, dibiaskan oleh atmosfer dan partikel-partikel padat yang
terdapat di atmosfer atau oleh permukaan bumi. Pada umumnya rata-rata refleksi atau
albedo dari permukaan dan atmosfer sebesar 35%. Besarnya albedo ini ditentukan oleh

15
daerah dan sifat-sifatnya. Daerah yang tertutup es/salju pada daerah kutup mempunyai
albedo yang tinggi, tetapi di daerah lautan rendah, karena kebanyakan energi diserap.
Sekitar 20% dari energi radiasi diserap begitu masuk melewati atmosfer. Ozon
menyerap sekitar 1,3%, terutama dalam bagian gelombang pendek ultra violet. Pada
troposfer, sekitar 17-19% dari yang masuk diserap terutama oleh uap air dan CO2.
Penyerapan atmosfer total terhadap radiasi dengan panjang gelombang 0,3-0,7 tidak
sangat besar dan umumnya masuk secara efektif melalui lubang “transparan” dari
atmosfer.
Secara keseluruhan sekitar 50% dari radiasi matahari sampai ke permukaan
bumi ini meradiasikan kembali sebagian energi melalui kisaran panjang gelombang
yang luas, tetapi terbanyak pada panjang gelombang 10-20 yaitu infra merah.
Radiasi rata-rata yang dipantulkan ke ruang angkasa harus sama dengan yang
diserap oleh matahari. Oleh karena itu sejumlah energi harus mengalir dari daerah
tropik ke daerah kutub di dalam atmosfer. Aliran energi ini merupakan sistem aliran
udara panas ke arah kutub dan aliran udara dingin dari kutub ke arah tropik dan ini akan
dinyatakan dengan aliran laut.

E. Manfaat Atmosfer Bumi


Setiap kali menghirup udara, manusia diingatkan bahwa tidak dapat hidup tanpa
udara. Udara bersih adalah kebutuhan fisik manusia yang merupakan hubungan timbal
balik antara manusia dan lingkungan. Atmosfer membuat suhu bumi sesuai untuk
kehidupan manusia. Adanya efek rumah kaca di atmosfer, sinar matahari yang masuk ke
bumi dapat diserap dan menghangatkan udara. Suhu rata-rata di permukaan bumi naik
33°C lebih tinggi menjadi 15°C dari seandainya tidak ada efek rumah kaca (-18°C),
suhu yang terlalu dingin bagi kehidupan mnusia. Efek rumah kaca disebabkan oleh gas-
gas rumah kaca.
Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka
bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap
radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi
lainnya. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa,
yang mencapai sekitar 270°C di bawah nol. Selain atmosfer, sabuk Van Allen, suatu
lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai

16
perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet ini. Radiasi yang terus-
menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi
makhuk hidup. Apabila sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang
disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan
menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Bumi memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita.
Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan
medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa
radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika
lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di
Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet
adalah Merkurius tetapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari
Bumi. Bahkan Venus, planet kembar Bumi, tidak memiliki medan magnet. Lapisan
pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada
Bumi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
- Pembagian wilayah atmosfer dan karakteristiknya, yaitu :
Wilayah (Region) Suhu (oC) Altitude (Km) Spesi bahan Kimia
Troposfer Sampai -56 0 sampai (10-16) N2, O2, CO2,
Straposfer -56 sampai -2 (10-16) sampai 50 H2O

17
Mesosfer -2 sampai -92 50 sampai 85 O3
Thermosfer -92 sampai 1200 85 sampai 500 O2, NO+, O2, O+, NO+

 Secara keseluruhan sekitar 50% dari radiasi matahari sampai ke permukaan
bumi ini meradiasikan kembali sebagian energi melalui kisaran panjang
gelombang yang luas, tetapi terbanyak pada panjang gelombang 10-20 yaitu
infra merah. Radiasi rata-rata yang dipantulkan ke ruang angkasa harus sama
dengan yang diserap oleh matahari. Oleh karena itu sejumlah energi harus
mengalir dari daerah tropik ke daerah kutub di dalam atmosfer.

- Atmosfer berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka
bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam,
menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan
makhluk bumi lainnya.

B. Saran

18
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rukaesih,  2004. Kimia Lingkungan, Penerbit Andi Yogyakarta,

Yogyakarta.

Juli Soemirat Slamet, 1996. Kesehatan Lingkungan. Gadja Mada, University


Press Jakarta.

Tinggi Banggali S. U, 200. Kimia Lingkungan. FMIPA UNM. Makassar.

19

Anda mungkin juga menyukai