KELOMPOK 4
NAMA ANGGOTA :
1. AMALIA AZIZAH ANDANDEWI (02)
2. DIANA LISNA TAZKIA (07)
3. MUTIARA MAULIDA P (22)
4. SHAFIRA ATIQAH ANGGRAENI (29)
ABSTRAK
Rusaknya lapisan ozon dan efek pemanasan global antara lain disebabkan oleh
penggunaan bahan yang mengandung unsur CHLOR ( CL ) dan salah satunya adalah
ditimbulkan oleh refrigeran dari golongan CFC ( choloro fluoro carbon ) yang mempunyai
beberapa unsur CL.Unsur chlor ini akan mengikat ozon ( O3 ) , dengan clhor sebagai
katalisator , ozon akan terurai dan menjadi tipis yang akhirnya membentuk
lubang.Menipisnya lapisan ozon mengakibatkan kejadian terjadinya degradasilingkungan ,
keterbatasan sumber air bersih , kerusakan rantai makanan dilaut , musnahnya ekosistem
terumbu karang dan sumber daya laut lainnya ,menurunnya hasil produksi , menurunnya hasil
produksi pertanian yang dapat mengganggu ketahanan pangan, dan bencana alam lainnya.
Mata rantai dampak penipisan lapisan ozon berikutnya adalah terjadinya pemanasan global (
global warning ).Gas karbondioksida ( CO2 ) memiliki kontribusi paling besar sekitar 50 % ,
diikuti Chlorof Flour Carbon atau ( CFC ) 25%,Gas methan 10% ,dan sisanya gas lain
terhadap pemanasan global.Pemansan global juga menyebababkan pencairan lapisan es di
Benua Antartika.Akibatnya muka air laut global naik sampai 25 cmdiakhir abad ke-
20.Sehingga terjadi ketidakseimbangan alam dimana suatu tempat terjadi bencana kekeringan
,dan ditempat klainnya terjadi bencana banjir.
Salah satu alernatif untuk menjaga lingkungan digunakan refrigeran hidrokarbon pengganti
yang terdapat berbagai merk antara lain,,Safe ,Rosy,Arick,Hycool ,Musicool dan masih
banyak lagi, pada pengujian ini dipilih refrigeran Hycool HCR-22 yang akan diuji pada AC
dan ternyata cukup memuaskan dan prestasi pendingin makin baik.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
2.5. Bahan-bahan Kimia yang Berperan dalam Penipisan Lapisan Ozon ... 7
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan suatu apapun.
Makalah yang berjudul “Penipisan Lapisan Ozon” ini disusun untuk memenuhi tugas
pelajaran Geografi dengan berbagai sumber yang relevan dengan materi yang disajikan dalam
makalah ini. Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenai apa yang dimaksud dengan
hujan asam, apa penyebab terjadinya hujan asam, bagaimana dampak hujan asam terhadap
penurunan manusia dan lingkungan, dan bagaimana upaya yang dapat ditempuh untuk
mencegah terjadinya hujan asam.
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya penulisan makalah yang
lebih baik.
Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaaat bagi pembaca dan memberikan
sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami maupun
pembacanya.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ozon adalah molekul yang terdiri dari tiga atom Oksigen. Lapisan ozon adalah suatu lapisan
yang terletak di lapisan stratosfir, 20 – 45 km diatas permukaan bumi, yang terdiri dari
molekul-molekul ozon. Lapisan ini dapat menyerap radiasi ultra violet yang dipancarkan
matahari. Pada lapisan ini ozon terbentuk dan terurai melalui keseimbangan dinamis.
Keberadaan bahan-bahan kimia tertentu di stratosfir dapat mengganggu kesetimbangan reaksi
tersebut, sehingga semakin lama molekul ozon semakin berkurang, dan menimbulkan lubang
ozon.
Kejadian lubang ozon stratosfer di atas Antartika, di kutub selatan, ditemukan pada awal
1985. Pada tahun 1989, dipastikan bahwa kemungkinan perusakan lapisan ozon dalam
jumlah besar dapat juga terjadi di daerah Kutub Utara, dan kemungkinan juga di daerah
tropis. Selama beberapa dekade terakhir, CFC yang dilepaskan ke atmos0fer mencapai
jumlah yang cukup besar sehingga jika tidak di cegah, dikhawatirkan akan menghancurkan
lapisan ozon.
2. Apa akibat atau dampak dari penipisan lapisan ozon bagi kehidupan manusia?
3. Apa penyebab atau factor-faktor yang mempengaruhi penipisan atau kerusakan pada
lapisan ozon?
1
1.3. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
2. Mengetahui akibat atau dampak dari penipisan lapisan ozon bagi kehidupan manusia.
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah memberikan kita pengentahuan
dan wawasan mengenai apa yang dimaksud dengan ozon, mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh penipisan lapisan ozon terhadap kehidupan di bumi, dan usaha yang dapat
kita lakukan untuk mengurangi dan mencegah dampak buruk yang ditimbulkan penipisnya
lapisan ozon. Pengetahuan ini diharapkan semoga mampu meningkatkan kesadaran kita
untuk menjaga lingkungan serta mengubah pola hidup untuk mendukung pelestarian
lingkungan hidup.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalm atmosfer. Lapisan ozon mulai
dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara
berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan
pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik. Setiap molekul ozon
mengandung 3 atom oksigen dengan rumus kimia O3. Ozon ditemukan terutama di lapisan
atmosfer bagian bawah. Kira – kira 10% ozon atmospheric terdapat di Troposfir, suatu
lapisan Tamosfir yang paling dekat dengan bumi (mulai dari permukaan bumi hingga 10-16
Km).
Ozon troposfir terbentuk dari reaksi kimia yang disebabkan adanya gas pencemar hasil
aktivitas manusia, sehingga berbahaya terhadap system kehidupan. Sisanya sebanyak 90%
terdapat di Stratosfir, terutama antara bagian puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian 50
Km. Ozon di stratosfir ini terbentuk secara alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone layer)
dan sangat berguna bagi system kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon'
mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya
'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari
yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen
sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang
lain untuk membentuk ozon.
2.2. Manfaat
Lapisan ozon melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-B) yang sangat
berbahaya bagi makhluk hidup di muka bumi. UV-B yang mempunyai panjang gelombang
280-315 nm, sebagian diserap oleh lapisan ozon, dengan demikian jumlah UV-B yang
mencapai bumi jumlahnya sangat sedikit. Paparan UV-B terhadap manusia dapat
mengakibatkan penyakit kanker kulit, katarak dan mengurangi system kekebalan tubuh.
Paparan UV-B juga dapat merusak kehidupan tanaman, organisme bersel satu dan ekosistem
perairan. Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400 nm) tidak diserap oleh
lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup di permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk
melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV
spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV
3
dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan
ia merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke
permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia.
Berdasar hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi
UV-B ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya
penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan
dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang
elektronik. Para ilmuwan sebenarnya sudah membuat teori dan ramalan mengenai penipisan
lapisan ozon ini tahun 1970an.
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum
dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam
stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan
membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan
menghasilkan LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak
sinar UV memasuki bumi.
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu
seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan
September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di
seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan
lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah
dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas
permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai
Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan
penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia
4
diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat
ilmiah internasional.
1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon;
1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap
lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat.
1990 Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa
(sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George Bush.
1991 Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics and Space
Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini
mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai
ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas. 1995,
lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil
bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan
lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000.
1995 CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan secara
bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010.Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih
sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara
sebagai pengganti CFC.
5
2.4. Dampak Penipisan Lapisan Ozon
Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu memasuki
bumi. Radiasi ultra ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia, memusnahkan kehidupan
laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama pada manusia adalah peningkatan
penyakit kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata termasuk kataraks dan juga mungkin akan
melemahkan sistem imunisasi badan.
Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil
tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat'
menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman
diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil,
sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat
mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton
yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan
ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai
"efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan
bersama oleh semua negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui
UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak
dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab
meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan
tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan
meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan
plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya
kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan
akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini dan berupaya untuk
mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini dengan cara meminimalkan
penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar generasi yang akan datang dapat
mewarisi alam sekitar yang masih baik.
6
2.5. Bahan-bahan Kimia yang Berperan dalam Penipisan Lapisan Ozon
CFC,Halotan,metil bromide,khlorin.
Akibat paling buruk pada lingkungan adalah terjadinya perubahan suhu secara global.
Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair mengakibatkan naiknya permukaan air laut,
dan secara perlan-lahan hilanglah daratan. Sejumlah prediksi tentang Indonesia di antaranya
kenaikan permukaan air laut akan menggenangi daratan sejauh 50 m dari garis pantai
kepulauan Indonesia sepanjang 81.000 km. Lebih dari 405.000 Ha di daratan Indonesia akan
tenggelam, artinya ribuan pulau kecil terancam terhapus dari peta.
Radiasi ultraviolet juga akan berpengaruh pada kesehatan manusia. Untuk setiap penipisan
satu persen lapisan ozon diperkirakan sebanyak 2 persen radiasi ultraviolet sampai ke
permukaan bumi, dan menyebabkan peningkatan kanker kulit sampai 5 persen.Sekitar 12-15
juta orang di seluruh dunia menderita kebutaan akibat katarak dan diperkirakan makin lama
jumlahnya makin meningkat bila kerusakan lapisan ozon tidak cepat ditanggulangi. Ini adalah
proses pemusnahan bumi secara cepat, mungkin dalam periode 100 tahun mendatang
menurut Stephen R.Covey dalam bukunya The 7 Habbits of Highly Effective People dan
ramalan komputer World 3 USA.
7
2.7. Pengendalian BPO
Untuk mengendalikan kerusakan lapisan ozon yang diperlukan saat ini adalah peran
serta semua pihak, baik pemerintah, industri maupun masyarakat. Namun, saat ini, sulit
mengharapkan industri untuk tidak memproduksi bahan perusak lapisan ozon (BPO) seperti
CFC, halotan, metil bromida. Karena, kecenderungan industri mengejar keuntungan demi
kelangsungan hidup perusahaan dan karyawannya. Contoh industri-industri besar di Amerika
Serikat seperti Exxon, melobi pemerintah Amerika Serikat agar menolak Protokol Kyoto
yang mengatur penurunan konsentrasi gas-gas rumah kaca (termasuk freon) di atmosfer yang
menyebabkan perubahan iklim. Dan efeknya, pemerintah AS menolak Protokol Kyoto.
Di Indonesia? Kita sering melihat "main mata" antara pemerintah dan industri. Ada beberapa
industri di Jawa Timur yang terus menerus diprotes masyarakat sekitar namun mendapat
penghargaan label hijau, sebagai industri yang ramah lingkungan dari pemerintah.Kita juga
bisa mengamati, sudah berbagai peraturan yang dikeluarkan pemerintah, mulai kewajiban
bagi industri membuat dokumen AMDAL, UKL-UPL, program langit biru, Prokasih, namun
kenyataannya tingkat pencemaran lingkungan semakin tinggi, masih ada industri yang bebas
menjual bahan ( BPO ).
Persoalan semakin rumit ketika pemerintah menjadikan industri sebagai lahan mencari
keuntungan (pendapatan asli daerah) sehingga industri semakin menunjukkan egonya.
Banyak limbah industri dibiarkan begitu saja oleh pemerintah, banyak produk freon dan
sejenisnya dijual begitu saja walaupun sudah berulangkali diprotes masyarakat.Untuk
melindungi industri pemerintah sering membuat kebijakan yang mereka sebutkan sebagai
"ramah lingkungan" namun salah arah karena tidak menyentuh akar persoalan lingkungan.
LSM juga bisa memberikan penghargaan kepada industri. Walhi Jawa Timur misalnya
beberapa kali memberikan penilaian terhadap industri di Jawa Timur. Klub Tunas Hijau dari
Surabaya setiap tahun memberikan penghargaan kepada industri-industri di Jawa Timur.
Dengan program insentif tersebut akan menjadi referensi bagi masyarakat tentang industri-
industri mana yang produknya ramah terhadap lapisan ozon. Juga industri yang produknya
layak dibeli.
8
2.9. Program Disinsentif
Program disinsentif adalah perilaku menolak produk yang tidak ramah terhadap
lapisan ozon. Upaya ini dilakukan oleh masyarakat, antara lain dengan :Pertama, bagi
konsumen diharapkan membeli produk, misalnya aerosol dalam kaleng, lemari es, pemadam
kebakaran, dan lain-lain yang berlabel ozone friendly atau Free CFC. Label tersebut
menunjukkan produk-produk tersebut tidak mengandung BPO seperti CFC atau halon.
Kedua, bagi pemilik rumah, diharapkan menjadwalkan penggantian bahan pendingin lemari
es dan perabot rumah tangga lainnya yang masih menggunakan bahan pendingin CFC dan
HCFC dengan non-CFC.Ketiga, bagi petani, mempertimbangkan mengganti bahan pestisida
yang merusak ozon ini dengan bahan yang efektif dan aman.
Keempat, bagi teknisi, memperbaiki peralatan rumah tangga seperti kulkas atau AC,
meyakinkan bahwa bahan pendingin dari AC, lemari pendingin, atau freezer tersebut tidak
"bocor" atau terlepas ke atmosfer. Dan membantu memulai mengganti bahan pendingin
dengan yang non-CFC .
Kelima, bagi pegawai kantor, mengidentifikasi peralatan dan produk yang dibeli, busa untuk
bantalan alas duduk, larutan untuk mengoreksi tulisan di kertas, dan lain-lain yang
menggunakan BPO, membuat rencana untuk mengganti alat atau bahan tersebut dengan
bahan alternatif yang tidak merugikan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Menipisnya lapisan ozon disebabkan oleh BPO atau bahan perusak ozon yang
terkandung dari beberapa produksi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
CFC.Maka dari itu untuk pengendaliannya perlu kerja sama antara pemerintah dan seluruh
masyarakat agar mengurangi produksi dan pemakaian produk-produk yang mengandung
BPO atau CFC.
3.2. Saran
Agar pemerintah dan masyarakat baik dari kalangan industri maupun umum, untuk
bekerja sama dalam menjalankan peraturan yang berkaitan dengan upaya penurunan polusi
udara agar dapat terlaksana dan diterapkan dengan baik dan seksama. Dengan penurunan
polusi udara, diharapkan akan mampu mencegah terjadinya penipisan Ozon yang membawa
akibat buruk tidak hanya terhadap lingkungan namun terhadap kelangsungan hidup manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Soedomo Moestikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung: ITB Bandung
http://www.acehblogger.org/Proses_Kerusakan_Lapisan_Ozon
10
11