Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

PENIPISAN LAPISAN OZON DAN EFEKNYA

OLEH :

BINTANG RAPSHODIO TANE (1904111935)

BINTANG DWI CAHYO (1904113507)

ERSA FITRIANI (1904124415)

LULUK NURWAHYUNI (1904124717)

RAHMAT RIVALDI (1904110603)

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya berupa kesehatan dan semangat yang luar biasa, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas ini dengan judul “penipisan lapisan ozon dan efeknya. Pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Irvina Nurachmi, M.Sc. selaku dosen

pengampu yang telah bersedia memberikan waktu dan bimbingan kepada penulis. Selain itu,

Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

tugas ini. Dalam penulisan tugas penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk

menyusun tugas yang tepat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila dalam

penulisan ini masih terdapat kekurangan, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari

berbagai pihak yang bersifat membangun untuk perbaikan ke arah kemajuan dan

kesempurnaan usulan praktek magang ini sehingga dapat berguna untuk rekanrekan dimasa

yang akan datang.

Pekanbaru, Oktober 2022

Penulis
1. Latar belakang

Penipisan lapisan ozon menjadi salah satu isu kerusakan lingkungan hidup yang sedang

dihadapi oleh seluruh masyarakat dibelahan bumi ini. Penipisan lapisan ozon menjadi perhatian

masyarakat internasional berawal sejak tahun 1970-an, para ilmuwan sudah mencurigai bahwa

lapisan ozon stratosfer berada dalam bahaya. Menipisnya lapisan ozon diduga ada kaitannya

dengan gas CFC (Cholorofluorocarbon), dugaan tersebut ternyata benar sejak Sherwood

Rowland dan Mario Molina mengumumkan hasil penelitiannya. Kedua ilmuwan dari Universitas

California ini yang pertama kali menemukan bahwa 99 persen dari gas CFC yang teremisi ke

atmosfer akan mencapai stratosfer dan akan tetap tinggal di sana sampai puluhan tahun, mereka

juga menduga bahwa akumulasi gas CFC dan Halon inilah yang menyebabkan kerusakan lapisan

ozon.

Ozon adalah molekul yang terdiri dari tiga atom Oksigen. Lapisan ozon adalah suatu

lapisan yang terletak di lapisan stratosfir, 20 – 45 km diatas permukaan bumi, yang terdiri dari

molekul-molekul ozon. Lapisan ini dapat menyerap radiasi ultra violet yang dipancarkan

matahari. Pada lapisan ini ozon terbentuk dan terurai melalui keseimbangan dinamis.

Keberadaan bahan-bahan kimia tertentu di stratosfir dapat mengganggu kesetimbangan reaksi

tersebut, sehingga semakin lama molekul ozon semakin berkurang, dan menimbulkan lubang

ozon.

Penipisan lapisan Ozon akibat efek global warming atau ‘pemanasan global’ saat ini,

menyebabkan radiasi sinar ultraviolet (UV) tak lagi sulit mencapai permukaan bumi. Di

Amerika, telah dilaporkan penelitian bahwa 1% penipisan lapisan Ozon, akan meningkatkan

risiko mortalitas akibat melanoma pada kulit sebesar 1-2% (Brenner & Hearing, 2008). Jenis-

jenis radiasi sinar UV yang dapat mencapai permukaan bumi adalah UVA dan UVB. Sedangkan
sinar lain, yaitu UVC, yang panjang gelombangnya hanya sekitar 200-290 nm, tidak dapat

mencapai permukaan bumi karena terserap langsung oleh lapisan ozon di atmosfer bumi

(Brenner & Hearing, 2008).

Di Indonesia sendiri, Pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya untuk melarang

adanya penggunaan bahan perusak ozon tersebut, salah satunya menurut Kementerian

Lingkungan Hidup, saat ini Pemerintah tengah berupaya untuk mengurangi penggunaan zat BPO

berjenis Hydrocholorfluorocarbon (HCFC) sebagai bahan pengganti sementara

Cholorofluorocarbon (CFC), yang mana sejak tanggal 30 Juni 2008 Pemerintah telah melarang

penggunaan bahan perusak ozon. Namun kenyataannya, masih banyak beredar barang-barang

yang mengandung bahan-bahan kimia perusak ozon dan sampai saat ini masih banyak

masyarakat menggunakannya, yakni air conditioner (AC), lemari es atau kulkas, bahan pelarut

seperti kilang-kilang elektronik sebagai pelarut untuk pembersih dan pengeringan minyak, bahan

dorong dalam penyembur (aerosol) seperti kaleng pengharum ruangan. Serta masih banyak lagi

barang-barang yang mengandung bahan perusak ozon yang dengan mudah ditemukan dalam

kehidupan kita seharihari.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam

penyusunan makalah ini adalah:

a) Apa pengertian ozon?

b) Apa manfaat ozon?

c) Bagaimana proses penipisan lapisan ozon?

d) Bagaimana dampak penipisan lapisan ozon?

e) Bagaimana penanggulangan rusaknya lapisan ozon?


3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui:

a) Untuk mengetahui pengertian ozon.

b) Untuk mengetahui manfaat ozon.

c) Untuk mengetahui proses penipisan lapisan ozon.

d) Untuk mengetahui dampak penipisan lapisan ozon.

e) Untuk mengetahui dampak penipisan lapisan ozon.

4. Manfaat

Adapaun manfaat disusunnya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis dan para pembaca tentang penipisan lapisan ozon dan efeknya.
1. Pengertian Ozon

Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalm atmosfer. Lapisan ozon mulai

dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839.

Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara

berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk

kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni

air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik. Setiap molekul ozon mengandung 3 atom

oksigen dengan rumus kimia O3. Ozon ditemukan terutama di lapisan atmosfer bagian bawah.

Kira – kira 10% ozon atmospheric terdapat di Troposfir, suatu lapisan atmosfir yang paling dekat

dengan bumi (mulai dari permukaan bumi hingga 10-16 km).

Ozon troposfir terbentuk dari reaksi kimia yang disebabkan adanya gas pencemar hasil

aktivitas manusia, sehingga berbahaya terhadap sistem kehidupan. Sisanya sebanyak 90%

terdapat di Stratosfir, terutama antara bagian puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian 50 km.

Ozon di stratosfir ini terbentuk secara alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone layer) dan

sangat berguna bagi sistem kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai

mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di

lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang

mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus

melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk

membentuk ozon.
2. Manfaat Lapisan Ozon

Lapisan ozon melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-B) yang sangat

berbahaya bagi makhluk hidup di muka bumi. UV-B yang mempunyai panjang gelombang 280-

315 nm, sebagian diserap oleh lapisan ozon, dengan demikian jumlah UV-B yang mencapai

bumi jumlahnya sangat sedikit. Paparan UV-B terhadap manusia dapat mengakibatkan penyakit

kanker kulit, katarak dan mengurangi system kekebalan tubuh. Paparan UV-B juga dapat

merusak kehidupan tanaman, organisme bersel satu dan ekosistem perairan. Sedangkan UV-A

(dengan panjang gelombang 315-400 nm) tidak diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari

sinar matahari sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi.

Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk

melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum

mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak

gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nm yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir

semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan bumi,

lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.

Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia.

Berdasar hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B

ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan

lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong dalam

penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik.
3. Proses Penipisan Lapisan Ozon

Pada Gambar tertera bahwa pada awalnya terjadi pelepasan CFC dari permukaan Bumi ke

atmosfer lalu menuju ke lapisan ozon setelah itu bahan perusak ozon seperti CFC sampai di

atmosfer melepaskan klorin (CI), lalu bereaksi dengan ozon Selanjutnya satu atom klorin dapat

memisahkan ribuan molekul ozon, sehingga lapisan ozon mengalami penipisan Dengan

berkurangnya lapisan ozon akan meningkatkan radiasi UV yang sampai di permukaan Bumi

dengan demikian akan dapat menyebabkan gangguan bagi kehidupan di Bumi, sebagai contoh

pada manusia berupa kanker kulit.

Menipisnya lapisan ozon ini dipicu oleh meningkatnya penggunaan Bahan Perusak Ozon

(BPO). Bahan ini diantaranya adalah kloroflorokarbon (CFC) dan hidroklorofluorokarbon

(HCFC). Keduanya kerap digunakan sebagai pendingin (refrigeran) pada lemari es dan AC,

bahan dorong (aerosol) untuk kaleng semprot pengharum ruangan, peralatan kosmetik, cat
semprot, semprot nyamuk, dll. Zat ini bertahandalam bentuk gas hingga terkumpul dalam jumlah

yang semakin besar dan melayang keatas sampai ke stratosfer. Sinar ultraviolet menguraikannya

menjadi atom klor. Atom klor bereaksi dengan ozon dan melepaskan atom oksigennya yang

labil. Satu atom klor dapat menyebabkan hancurnya ribuan molekul ozon. Penipisan lapisan ozon

juga disebabkan oleh meningkatnya karbon monoksida yang dihasilkan kendaraan bermotor dan

pabrik. Penggundulan hutan pun turut berkontribusi lantaran kemampuan pohon dan hutan dalam

menyerap gas-gas pemicu kerusakan lapisan ozon.

Beberapa zat kimia yang dapat merusak lapisan ozon adalah sebagai berikut :

• CFC : Chlorofluorocarbon sekumpulan zat kimia yang terdiri atas tiga jenis unsur yaitu klor

(Cl), flour (F) dan karbon (C). CFC merupakan bahan hasil proses industri dan mempunyai

sifat tidak beracun tidak dapat dibakar dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Selain

itu CFC juga merupakan salah satu gas rumah kaca.

• Halon : susunan kimia alam terdiri atas unsur klor, fluor dan karbon ditambah unsur brom

(Br) balon mempunyai sifat tidak dapat dibakar beracun dan sangat stabil karena tidak

mudah bereaksi

• Dinitrogen Oksida (N2O) ini terjadi dalam proses perombakan oleh mikroorganisme tanah

4. Dampak Penipisan Lapisan Ozon

Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultraviolet memasuki

bumi. Radiasi ultraviolet ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia, memusnahkan

kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama pada manusia

adalah peningkatan penyakit kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata termasuk

kataraks dan juga mungkin akan melemahkan sistem imunisasi badan.


Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultraviolet pada tanaman dapat memusnahkan hasil

tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat'

menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman

diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga

merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-

anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah

satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki

pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-

usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di

dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation Environment

Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program perlindungan

lingkungan dan alam.

Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab

meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan

tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan

meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan

plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut

campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut

bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.

Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini dan berupaya untuk

mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini dengan cara meminimalkan

penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar generasi yang akan datang dapat

mewarisi alam sekitar yang masih baik.


5. Penanggulangan Rusaknya Lapisan Ozon

Usaha yang dapat dilakukan oleh perorangan ikut berpartisipasi aktif dalam penanggulangan

Rusaknya lapisan ozon adalah tidak atau sedikit mungkin menggunakan mebel baik di kantor

maupun di rumah yang menggunakan busa gunakanlah bahan organik seperti kapas, sabut

kelapa, bulu angsa dan lain-lain, tidak menggunakan kemasan yang dari sterofom,kertas.

Memperbaiki AC, lemari es yang rusak secepat mungkin sehingga zat pendingin tidak teremisi

ke udara. Menahan pepohonan di sekitar tempat tinggal, memilih bengkel yang dapat mendaur

ulang zat pendingin, jika alat pendingin rusak.

Usaha yang dilakukan oleh pihak industri antara lain melatih personil agar mampu terampil

dalam menggunakan teknologi baru yang ramah lingkungan, merangsang penggunaan dan

mengembangkan sistem yang sesuai dengan teknologi non ODS, melakukan Tindakan antisipasi

dengan memperhatikan usia pakai, penggantian Bahan alternatif.

Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menghambat kerusakan lapisan ozon telah

dilakukan oleh beberapa negara terutama negara industri sudah berlangsung dengan baik tetapi

bagi negara berkembang usaha tersebut tidaklah semudah seperti yang diharapkan. Untuk itu

terdapat langkah yang nyata diambil pemerintah misalnya: melarang produksi dan impor

peralatan yang mengandung ODS, mendemonstrasikan uji coba teknologi baru misalnya CFC-

11, reycling, mengadakan diseminasi pengetahuan dan seminar untuk kalangan industri.
BAB III
Penutup

Kesimpulan

Lapisan ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet dari

matahari.Lapisan ini berada di lapisan stratosfer bumi yang terletak di sekitar 15-50 km di atas

permukaan bumi. Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan bahan – bahan yang

mengandung Bahan Perusak Ozon ( BPO ) telah banyak digunakan oleh masyarakat dunia

hingga sekarang. Sehingga menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon dengan terbentuknya

lubang ozon.

Oleh karena itu dilakukannya upaya pencegahan dan penanggulangan oleh semua

masyarakatdunia untuk mengantisipasi kerusakan pada lapisan ozon. Tindakan yang dapat

dilakukanoleh masyarakat dunia untuk mencegah penipisan lapisan ozon diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk – produk rumah tangga yang

mengandung zat – zat yang dapat merusakn lapisan ozon.

2. Mengganti alat – alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat perusak

ozondenang alternatif lain yang ramah lingkungan

3. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program perlindungan

lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisanozon, memperkenalkan

bahan, proses, produk ,dan teknologi yang tidak merusaklapisan ozon dengan cara mengadakan

seminar-seminar dan penyuluhan secara rutindi berbagai organisasi masyarakat.Fungsi atmosfir

antara lain sebagai pelindung bumidari panasnya sinar ultra violetdan infa merah dari matahari,

terutama lapisan ozon diatmosfir. Saat ini lapisan ozon di bumi telah menipis bahkan telah

berluban di keduakurub bumi, sehingga sinar infa merah dapat menenbusatmosfir bumi dan tidak
dapatdi pantulkan kembali. Yang akhirnya dapat menaikkan suhu bumi dan kondisi

bumisemakin panas. Penyebeb menipisnya ozon karena pemakaian gas CFC ((CarbonFluoro

Oksida), Freon, Foem, Metanol sebagai imbas dari pemakaian AC, barang- barang busa dan

plastik.

Kenaikan suhu bumi berakibat mencairnya secara besar - besaran gletzer di kedua kutub

bumi yang dapat meninggikan permukaan air laut dariwaktu-kewaktu. Hal ini dapat

menggelamkan kota-kota yang di daerah pantai ataudidataran rendah pada beberapa puluh tahun

mendatang.

Anda mungkin juga menyukai