Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perjalanan ruang dan waktu, manusia dan segala aktivitasnya


telah menunjukkan bahwa dalam menjalankan kehidupannya memang telah
mengambil banyak dan memasukkan sesuatu yang berbahaya ke dalam
ekosistem alam. Pada masa sekarang, permasalahan lingkungan semakin
bertambah dan beragam. Dampak yang ditimbulkan pun semakin kompleks,
seperti ditimbulkannya polusi pada air, tanah, dan udara, penggundulan hutan,
erosi habitat dan keanekaragaman hayati, terbentuknya lubang ozon yang
berakibat kepada efek rumah kaca dan pemanasan global yang pada akhirnya
terjadi perubahan iklim dunia.

Persoalan-persoalan lingkungan di atas muncul sebagai konsekuensi


dari kemampuan manusia untuk mengubah ekosistem alam menjadi ekosistem
binaan yang sesuai dengan keinginan manusia dalam rangka memenuhi hajat
manusia. Untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut, manusia membutuhkan
bahan-bahan dari alam, baik itu hutan, pertambangan maupun lautan. Dari
proses eksploitasi yang tanpa disertai dengan konservasi, serta proses
produksi yang menghasilkan bahan sampingan yang dapat membahayakan
organisme dan lingkungan hidupnya, maka timbullah berbagai persoalan
lingkungan hidup.

Lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global yang biasa


kita dengar, apalagi pemanasan global dengan efek rumah kacanya, sering
sekali diperbincangkan. Lubang ozon adalah proses penipisan lapisan ozone
yang terjadi di stratosfer sebagai lapisan atmosfer kedua dari bumi. Penipisan
lapisan ozon disebabkan karena konsumsi bahan CFC (Chlorofluorocarbon)

1
untuk freezer, kulkas, AC, industri busa, kosmetika, dan lain-lain. Dengan
adanya penipisan lapisan ozon merupakan masalah besar bagi bumi ini,
karena hali itu bisa menyebabkan ketidakseimbangan iklim di bumi dan
beberapa hal lain yang amat merugikan makhluk hidup yang ada di dunia ini.

Tujuan

Setelah membaca makalah yang berjudul “Lubang Ozon” pembaca diharapkan


dapat:

1. Dapat memahami pengertian lapisan ozon.

2. Dapat memahami kegunaan lapisan ozon.

3. Dapat memahami dampak akibat penipisan ozon.

4. Bagaimana mekanisme penipisan lapisan ozon.

5. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencegah menipisnya lapisan

Ozon.
6. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menanggulangi menipisnya

Lapisan ozon.

Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan bagaimana proses pembentukan lapisan ozon.
2. Apa manfaat dari lapisan ozon
3. Apa yang menjadi faktor penyebab menipisnya lapisan ozon
4. Bagaimana mekanisme penipisan lapisan ozon
5. Apa dampak yang ditimbulkan dari penipisan lapisan ozon
6. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencegah menipisnya lapisan
ozon

2
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Lapisan Ozon

Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada
kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran
cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan
ozon pada ketinggian 50 kilometer.

Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak


gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi
jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama
sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif
dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan
90% sinar UV.

Ozon amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan


bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon
juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat,
dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik.

UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik.


Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem
imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan
tanaman. Penyerapan sinar UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting
untuk se bumi.

3
Ozon di muka bumi terbentuk oleh sinar ultraviolet yang menguraikan
molekul O3 membentuk unsur oksigen. Unsur oksigen ini bergabung dengan
molekul yang tidak terurai dan membentuk O3. Kadangkala unsur oksigen akan
bergabung dengan N2 untuk membentuk nitrogen oksida; yang apabila
bercampur dengan cahaya mampu membentuk ozon.

Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul


oksigen (O2) yang dengannya kita bernafas membentuk hampir 20% atmosfer.
Pembentukan ozon (O3), molekul triatom oksigen kurang banyak dalam
atmosfer di mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.

Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet


dari pancaran sinar matahari. Pada tahun 1930, Chapman menjelaskan
pembentukan ozon secara alamiah. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar
ultraviolet dari pancaran sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di
udara bebas.

Molekul oksigen tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen,


proses ini dikenal dengan nama photolysis. Lalu kedua atom oksigen tadi
secara alamiah bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada
disekitarnya, kemudian terbentuklah ozon.

Reaksi Pembentukan Ozon :

Sinar Ultra Violet → O─O + O → O3

Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan nama
lapisan ozon adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah
photolysis. Lapisan ozon ini berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil)
di atas permukaan bumi.

Selain terjadi proses pembentukan molekul ozon, secara alamiah terjadi


juga proses penguraian O3. Sinar ultraviolet yang mempunyai energi tinggi
dapat memutus ikatan rantai molekul ozon, sehingga molekul ozon tersebut

4
kembali menjadi atom oksigen bebas (O) dan molekul oksigen (O2). Pada
kondisi normal, tanpa adanya Bahan Perusak Ozon (BPO), reaksi
pembentukan dan penguraian molekul Ozon terjadi dalam keadaan seimbang
sehingga jumlah molekul Ozon di stratosfir relatif stabil.

Reaksi Penguraian Ozon :


Sinar UV + O3 ===> O2 + O
O + O3 ===> O2 + O2
2O3 <==> 3O2

Letak Lapisan Ozon

Dimana kita bisa menjumpai gas ozon dalam jumlah banyak atau
lapisan ozon ini? Sebelumnya sudah dikatakan bahwasannya ozon ini berada
di lapisan atmosfer Bumi, sehingga kita dapat menemukan lapisan ozon ini di
lapisan atmosfer juga. Gas- gas ozon ini di atmosfer Bumi terdapat pada dua
lapisan, yakni di lapisan troposfer dan juga di lapisan stratosfer. Di lapisan
troposfer, gas- gas ozon ini hanya terdapat dalam prosentase kecil, yakni
hanya 10%. Sedangkan 90% lainnya terdapat di lapisan stratosfer. Lapisan
tropisfer sendiri berada di sekitar 10 hingga 16 km dari permukaan Bumi,
sementara lapisan stratosfer berada di sekitar 50 km dari puncak lapisan
troposfer. Sehingga dapat kita bayangkan lapisan ozon ini berada jauh bebas
di atas sana. Oleh karena keberadaannya di lapisan atmosfer Bumi, maka
lapisan ozon ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjaga Bumi
dari hal- hal yang tidak diinginkan, termasuk dari radiasi sinar matahari.

5
Kegunaan Lapisan Ozon

Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas


permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon terhasil dengan
berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan
perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV)
dari matahari.

UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik.


Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem
imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan
tanaman.

Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting


untuk semua kehidupan di bumi.

Jumlah ozon dalam atmosfer berubah menurut lokasi geografi dan


musim. Ozon ditentukan dalam satuan Dobson (Du) di mana, sebagai contoh,
300 Du setara dengan 3 mm tebal lapisan ozon yang tulen jika dimampatkan
ke tekanan permukaan laut.

Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan


diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala-besar putaran atmosfer
semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki
ozon yang rendah.

Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien


dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti
di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan kulit terbakar.

Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:

1. Mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik),

2. Menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit,

6
dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna),

3. Membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk


membantu

penapis menghilangkan besi dan arsenik),

4. Mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),

5. Membantu mewarnakan plastik,

6. Menentukan ketahanan getah.

Mekanisme Penipisan Lapisan Ozon

Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang


mengandung khlorin atau bromin yang dihasilkan oleh zat/bahan perusak ozon
seperti CFC dan Haloncarbon yang akan menghasilkan radikal khlor dan brom.
Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai
memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul
ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi
ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa
yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.

Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke


dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan
sinar UV dan membebaskan atom Chlorine. Bahan kimia ini menipiskan
lapisan ozon dan menghasilkan Lubang Ozon dengan bertindak sebagai
katalis dalam suatu reaksi kimia yang merubah ozon (O3) menjadi oksigen
(O2). Reaksi ini dipercepat dengan adanya kristal-kristal es di stratosfer yang
merupakan salah satu dari sumber bagi kerugian besar ozon di Antartika.
Karena CFC bertindak sebagai katalis, maka mereka tidak dikonsumsi dalam

7
reaksi yang merubah ozon menjadi oksigen, tetapi tetap ada di stratosfer dan
terus menerus merusak ozon selama bertahun-tahun.

Menurut hasil penelitian, satu atom Cl dapat menguraikan sampai


100.000 senyawa ozon dan bertahan sampai 40-150 tahun di atmosfer.
Padahal stratosfer hanya bisa menyerap sejumlah atom klorin, sehingga pada
akhirnya meskipun penggunaan CFC ditekan, jumlah yang ada dalam atmosfer
masih cukup besar dan perlu waktu yang sangat lama untuk diserap.

1. Reaksi Penipisan Ozon Stratosfer karena CFC


Fotodisosiasi CFC :
CFCl3 + UV ==> CFCl2 + Cl
Reaksi dengan O3 :
O3 + Cl ==> ClO + O2
ClO + O ==> Cl + O2
Hasil :
O3 + O ==> 2O2

2. Reaksi Perusakan Ozon oleh Bromin

Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV sehingga melepaskan


Bromin, dan meng-katalisa perusakan Ozon :

O3 + Br ==> BrO + O2
BrO + O ==> Br + O2
Hasil :
O3 + O ==> 2O2

Berdasarkan laporan dari NASA bahwa lubang ozon di Antartika telah


mencapai 29 juta Km². Konsentrasi rata – rata lapisan ozon kurang dari 200
DU dikategorikan sebagai lubang ozon (Ozone Hole).

Dari data dan pengamatan kondisi ozon di atmosfir kondisi dari bulan
Oktober 1980 sampai dengan Oktober 1991 kondisi lubang pada lapisan ozon

8
makin memprihatinkan dan makin membesar, bahkan berdasarkan laporan
dari NASA bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai 29 juta km², hampir
sebesar benua Australia. Kondisi terbaru memang sudah lebih baik menurut
data per – 9 September 2011 konsentrasi rata-rata lapisan ozon minimum 164
DU ( lubang ozon = 200 DU) terletak di lokasi 76 derajat selatan dan 108
derajat sebelah barat dengan luas sekitar 18.12 million km2 dan kehilangan
partikel ozon sebesar 8.14 megatron. Dari foto satelit lubang ozon di kutub
utara masih terlihat terjadi penipisan. penipisan itu berada di sekitar Rusia dan
Skandinivia, selain yang juga terlihat di Australia.

Dampak Akibat Penipisan Ozon

Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon


adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar
penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat
ozon global.

CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa
dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50
hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.

Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke


dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama,
pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon.
Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom
klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan
menghasilkan lubang ozon.

9
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang
luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan
ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober
1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di
seluruh Antartika.

Penggunaan satelit mengelilingi kutub seperti Satelit NASA Nimbus7


yang membawa peralatan "Total Ozone Mapping Spectrometer" (TOMS) telah
merevolusikan pemantauan ozon sejak 20 tahun yang lalu. Kedudukan yang
baik di atas cakrawala dan kemampuan setiap satelit untuk perjalanan
mendatar seluruh dunia, menyediakan liputan yang lebih baik dari stasiun
darat. Ini sangat tinggi nilainya untuk menentukan aliran global. Ketepatan
sensor satelit menggunakan prinsip yang sama dengan spektrofotometer
Dobson.

Spektrofotometer pertama diciptakan pada tahun 1920 oleh Gordon


Dobson untuk mengukur jumlah ozon. Kini terdapat kurang lebih 80 jenis alat
ini untuk digunakan di seluruh dunia dalam mengukur jumlah ozon.
Spektrofotometer Dobson mengukur ozon dengan membandingkan jumlah
penyinaran pada jarak dua UV. Satu jarak gelombang terlacak kuat dengan
ozon manakala yang satu lagi tidak. Perbedaan antara jumlah dua sinar secara
langsung berhubungan dengan jumlah ozon.

Ozon sonde adalah sel elektrokimia dan penghantar radio yang


dilekatkan kepada balon yang berisi gas hidrogen yang dapat mencapai
ketinggian kira-kira 35 km. Udara dimasukkan ke dalam sel kecil dengan
pompa. Pelarut dalam sel bercampur dengan ozon, menghasilkan arus eletrik
yang berkadar sama dengan jumlah ozon. Isyarat dari sel diubah atas kode
dan diantarkan melalui radio kepada penerima stasiun. Dari pelepasan balon
hingga kegagalan, lazimnya kira-kira 35 km, sonde ini menyediakan taburan
menegak ozon.

10
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon
antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan
'lubang' tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal
pada lewat musin semi atau awal musim panas.

Pengukuran latar dan satelit menunjukkan pengurangan signifikan


terhadap jumlah kolom ozon pada musim dingin dan panas bagi kedua
hemisfer utara dan selatan pada garis lintang tengah dan tinggi. Didapati aliran
ke bawah ini pada tahun 1980 agak besar bila dibandingkan dengan tahun
1970. Tiada statistik aliran signifikan dapat ditentukan bagi kawasan tropika
semasa tahun 1980. Dengan kemajuan komputer model bagi pemusnahan
stratosfer ozon dapat menjelaskan pemerhatian aliran jumlah ozon di
ketinggian pertengahan pada musim panas, tetapi hanya sebagian darinya
pada musin sejuk. Ini bermakna pada masa depan perubahan global ozon
belum bisa diramalkan lagi.

Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam


lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan "United Nations Environment
Programme" (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek
Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam
jangka panjang.

Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke


Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat
ilmiah internasional.

Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan


Rencana Dunia terhadap lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP
mengambil Protokol Montreal atas bahan yang mengurangi lapisan ozon.

Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal


tindakan, mengawasi produksi dan pembebasan CFC ke alam sekitar. Ini
memungkinkan tingkat penggunaan dan produksi terkait CFC untuk turun ke

11
tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan sebanyak 50% pada
1999.

Dampak Negatif

1. Menyebabkan kanker kulit pada manusia

Dampak pertama yang akan dirasakan oleh manusia dari masuknya sinar
ultraviolet secara langsung adalah timbulnya penyakit kanker kulit. Seperti
yang kita ketahui bersama bahwasannya kanker merupakan penyakit yang
sangat mematikan. Segala jenis kanker ini dapat membahayakan kehidupan
manusia, salah satunya adalah kanker kulit ini. Sinar ultraviolet mempunyai
kandungan yang berbahaya dan dapat meneyebabkan timbulnya kanker kulit.

2. Menyebabkan penyakit katarak pada manusia

Dampak selanjutnya yang akan ditimbulkan oleh sinar ultraviolet adalah


timbulnya penyakit katarak. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya
penyakit katarak adalah penyakit yang menyerang mata. Mata adalah organ
yang sangat penting dan sangat riskan, sehingga sinar ultraviolet ini adalah
sinar yang sangat berbahaya.

3. Melemahkan sistem imunitas pada badan

Sinar ultraviolet juga mempunyai kemampuan untuk melemahkan sistem


imunitas pada badan. Sistem imunitas adalah sistem yang menjaga ketahanan
tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Ketika sistem yang menjaga
ketahanan tubuh tersebut rusak, maka manusia akan mudah terserang
penyakit.

4. Memusnahkan hasil pertanian

Sinar ultraviolet ternyata juga tidak hanya berdampak pada manusia saja,
namun juga berdampak pada makhluk hidup lainnya, termasuk pada tumbuh-
tumbuhan. Sinar ultraviolet ini dapat merusak berbagai tanaman penting dunia.

12
Berdasar pada hasil kajian bahwa tanaman barli dan oat menunjukkan
penurunan tingkat produksi karena adanya penerimaan sinar ultraviolet yang
semakin tinggi. Sinar ultraviolet juga akan menyebabkan tanaman mengalami
hambatan pertumbuhan, dan bahkan akan mengalami pengkerdilan. Hal ini
tentu saja akan merusak hasil panen serta hutan- hutan yang ada.

5. Memusnahkan kehidupan laut

Tidak hanya berdampak pada tumbuhan, sinar ultraviolet yang menyinari


permukaan Bumi secara langsung juga akan memusnahkan kehidupan
makhluk laut. Radiasi dari sinar ultraviolet akan mematikan anak- anak ikan,
kepiting, udang di lautan. Selain binatang- binatang laut, radiasi dari sinar
ultraviolet juga akan mengurangi jumlah plankton yang ada di lautan
(baca: ekosistem air laut).

Hal ini tentu saja akan membuat banyak binatang laut menjadi kelaparan
dan bahkan mati, mengingat bahwa plankton merupakan salah satu sumber
makanan bagi binatang- binatang yang ada di lautan. Ketika banyak ikan
maupun binatang- binatang laut yang mati, maka secara tidak langsung juga
akan berdampak buruk kepada manusia. Hal ini karena binatang- binatang laut
tersebut merupakan salah satu sumber makanan bagi manusia, sehingga
nantinya manusia akan mengalami kekurangan makanan.

6. Menyebabkan pemanasan global

Salah satu dampak yang paling besar dari adanya penipisan lapisan ozon
bagi Bumi adalah peristiwa pemanasan global. Peristiwa pemanasan global
merupakan peristiwa dimana suhu Bumi mengalmai kenaikan yang begitu
pesat. Suhu bumi yang pada mulanya normal akan terasa panas. Hal ini tentu
saja akan membawa dampak yang sangat buruk bagi kondisi Bumi sendiri
maupun makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Naiknya suhu Bumi ini juga
akan membawa dampak yang serius bagi Bumi.

13
7. Mencairnya es di kutub- kutub Bumi

Salah satu dampak yang akan kita rasakan dari adanya kenaikan suhu
akibat pemanasan global yang bisa disebabkan menipisnya lapisan ozon ini
adalah mencairnya es di kutub- kutub Bumi. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwa kutub Bumi mempunyao berjuta- juta kubik es, ketika suhu menjadi
panas maka es yang berada di kutub Bumi tersebut bisa mencair kapan saja.
Hal ini tentu akan mengganggu kestabilan Bumi.

8. Naiknya permukaan air laut

Maih serangkaian dengan dampak mencairnya es di kutub Bumi, ketika es


yang jumlahnya sangat banyak tersebut mencair, maka hal pertama dapat
dirasakan oelh manusia adalah meningginya permukaan air laut. Es yang
mencair berarti menjadi air dan siap menambah volume perairan di Bumi.
Akibatnya permukaan laut menjadi lebih tinggi dan banyak pulau- pulau
dengan ukuran kecil menjadi tenggelam.

Itulah beberapa dampak yang akan timbul dari adanya peristiwa penipisan
atau rusaknya lapisan ozon ini. Melihat dampak yang ditimbulkan begitu
banyaknya dan sangat berbahaway, maka masusia di dunia harus ikut
berupaya untuk menjaga lapisan ozon agat tetap tebal dan tetap bisa
melindungi Bumi dari berbagai hal yang emmbahayakan. Oleh karena itulah
perlu digalakkan upaya atau sosialisasi tentang menjaga agar lapisan ozon ini
tetap bisa melindungi Bumi dari berbagai hal- hal atau dampak buruk.

Dampak Positif
Beberapa dampak positif dari sinar ultraviolet antara lain :
1. Sebagai penghangat
2. Pembentukan vitamin D untuk tulang

14
3. Membasmi & membunuh bakteri
4. Energi bagi tumbuhan
5. Menghilangkan depresi
Oleh sebab itu disarankan untuk “sering” berjemur secara sehat di pagi hari
selama 30 menit. Untuk mendapatkan vitamin D dan agar tak gampang
terserang osteoporosis. Itupun disarankan hanya pada muka dan tanggan
saja dan hanya dilakukan di pagi hari.

Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:

1. Mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik),

2. Menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit,

Dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna),

3. Membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu

penapis menghilangkan besi dan arsenik),

4. Mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),

5. Membantu mewarnakan plastik,

6. Menentukan ketahanan getah.

Upaya Pencegahan Terjadinya Penipisan Lapisan Ozon

Upaya pencegahan terhadap tipisnya lapisan ozon ini sangatlah penting untuk
dapat menjaga Bumi dari berbagai hal yang dapat mengancam Bumi. Upaya
yang dilakukan bisa dimulai dari hal- hal kecil dan dimulai secara pribadi,
maupun dilakukan secara massal. Berikut ini merupakan upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah adanya penipisan lapisan ozon.

15
1. Mengurangi intensitas penggunaan kendaraan pribadi baik maobil
maupun motor. Emisi yang dikeluarkan mobil serta asap kendaraan lain
akan mebahayakan keberadaan lapisan ozon di Bumi. Maka dari itulah
kurangi intessitas penggunaan kendaraan pribadi dan mulailah
memanfaatkan transportasi umum yang ada atau menggunakan
sepeda dan berjalan kaki.

2. Mengganti mobil dengan mobil hybrid atau mesin mol emisi. Jika tetap
nyaman menggunakan kendaraan pribadi, maka gantilah modin Anda
dengan mobil hybrid atau mesin nol emisi. Hal ini akan membuat Anda
tetap bisa memiliki fasilitas transportasi pribadi namun tetap
menyumbang aksi peduli lapisan ozon.

3. Penggunaan pembersih rumah tangga yang bersahabat. Pilihlan


pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan dan terbuat dari
bahan alami. Hindari penggunaan pembersih yang terbuat dari bahan
kimia karena bisa membahayakan lapisan ozon.

4. Menghindari penggunaan pestisida. Meskipun pestisida sangat


membantu dalam bidang pertanian, namun pestisida ini sangat mampu
berkontribusi dalam merusak lapisan ozon. Maka dari itulah gantilah
pestisida berbahan kimia Anda dengan pembasmi hama yang terbuat
dari bahan- bahan alami.

5. Mengurangi penggunaan AC dan hair dyer. Kedua alat tersebut


merupakan alat m=penyumbang gas CFC dalam jumlah banyak. Hal ini
tentu sangat membahayakan. Maka dari itulah sebaiknya kita
mengurangi penggunaan kedua alat tersebut.

6. Berhenti menggunakan nitrous oxide. Bukan hanya CFC saja gas yang
menyumbang rusaknya lapisan ozon, namun juga nitrous oxide. Maka
dari itulah penggunaan gas ini sangatlah dilarang.

16
7. Membuat aturan yang ketat tentang peluncuran roket. Meluncurkan
roket merupakan salah satu aktivitas yang dapatmerusak lapisan ozon.
Maka dari itulah dunia perlu membuat aturan ketat tentang ini.

Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon

1. Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh Badan Dunia

Isu penipisan lapisan ozon telah dijadikan isu internasional oleh Badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Lingkungan Hidup, United Nations
Environment Programme (UNEP) sejak tahun 1987. Atas permintaan “United
Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon
Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan
penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari penelitian
pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto,
Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.

Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan


Rencana Dunia terhadap lapisan ozon, dengan ditandatanganinya Protokol
Montreal pada tahun 1987, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap
lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk
Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1990 diumumkan pelarangan total
terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang
Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden Amerika
Serikat, George Bush.

Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National


Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti
Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372
mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan
gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.

17
Perhatian negara-negara di dunia terhadap penipisan lapisan ozon
sebenarnya sudah ada sebelum lahirnya Protokol Montreal. Yaitu dengan
terciptanya kebijakan dalam perlindungan lapisan ozon pada tahun 1981
melalui keputusan UNEP Governing Council, merupakan kelompok kerja yang
beranggotakan wakil dari beberapa negara. Kelompok kerja ini menyusun
suatu konsep “Konvensi untuk Perlindungan Lapisan Ozon.”

Sampai kemudian pada tahun 1985 dokumen ini dikenal dengan


Konvensi Wina, yang berisikan tentang perlindungan terhadap lapisan ozon.
Dokumen ini diadopsi oleh negara-negara Uni Eropa serta 21 negara lainnya
di dunia. Konvensi Wina merupakan titik awal pergerakan dalam
menyelamatkan lapisan ozon. Konvensi Wina merupakan landasan hukum
pelaksanaan perlindungan lapisan ozon ditingkat internasional yang
mensyaratkan seluruh negara pihak untuk bekerjasama melaksanakan
pengamatan, penelitian dan pertukaran informasi guna memperoleh
pemahaman yang lebih baik dan mengkaji dampak kegiatan manusia terhadap
lapisan ozon serta dampak penipisan lapisan ozon terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan.

Tak lama setelah itu muncul Protokol Montreal pada tanggal 16


September 1987. Protokol Montreal memuat aturan pengawasan produksi,
konsumsi dan perdagangan bahan-bahan perusak lapisan ozon. Dalam
protokol tersebut tercantum jenis-jenis bahan kimia yang masuk dalam daftar
pengawasan serta jadwal penghapusan masing-masing jenis BPO. Protokol
Montreal kemudian mengalami penyempurnaan melalui penetapan
Amandemen London (1989), Amandemen Kopenhagen (1992), Amandemen
Montreal (1997) serta Amandemen Beijing (1999).

2. Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh Indonesia

Pada tahun 1992, Indonesia meratifikasi Protokol Montreal dan


Konvensi Wina melalui Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1992 tentang

18
Pengesahan Konvensi Wina dan Protokol Montreal. Dilakukannya hal ini
sebagai bentuk upaya Indonesia dalam rangka perlindungan lapisan ozon.

Aksi nyata yang dilakukan seperti penghapusan CFC sebagai salah


satu Bahan Perusak Ozon (BPO) pada sektor manufaktur refrigrasi yang
dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan
United Nations Development Programme (UNDP). Kegiatan proyek
dilaksanakan mulai tahun 2003 sampai 2007 dengan tujuan untuk
menghapuskan penggunaan CFC pada industri yang memproduksi alat
pendingin. Proyek ini merupakan pelaksanaan Konvensi Wina dan Protokol
Montreal.

Jadwal penghapusan BPO yang berlaku bagi Indonesia adalah sebagai


berikut :

 Bahan Perusak Ozon


 Jadwal Penghentian Impor
 Halon1998
 TCA1998
 CTC1998
 CFC2007
 Methyl Bromida2015
 HCFC2040

Keberhasilan mem-phase-out sebanyak 8,989 Metrik Ton CFC pada tahun


2007, Indonesia dinilai berhasil karena telah menghapuskan konsumsi CFC
lebih cepat dua tahun dari pada target Protokol Montreal.

Keberhasilan Indonesia diatas tidak sampai disitu saja, beberapa rencana


Kedepan terus digagas. Antara lain; Implementasi HPMP 2011 – 2018.
Rencana Kedepan adalah melaksanakan HCFC Phase-out Management Plan
(HPMP) atau Penghapusan konsumsi HCFC.Untuk mencapai target
pemerintah Indonesia menghapus konsumsi HCFC secara bertahap pada

19
Freeze, pada baseline levelpada tahun 2013 dengan kriteria baseline : Rata-
rata konsumsi 2009 dan 2010. Selanjutnya; 10 % pengurangan impor tahun
2015, 35% pengurangan impor tahun 2020, 67.5 % pengurangan impor tahun
2025, 97.5 % pengurangan impor tahun 2030.

Upaya penghapusan HCFC ini akan diimplementasikan secara bertahap mulai


dari tahun 2013 sebagai masa pembekuan konsumsi, yaitu kembali kepada
angka baseline rata-rata konsumsi tahun 2009 dengan 2010; kemudian
pengurangan konsumsi HCFC sebesar 10% dari baseline pada tahun 2015,
pengurangan konsumsi sebesar 35% konsumsi pada tahun 2020,
pengurangan sebesar 67.5% pada tahun 2025 dan pengurangan sebesar
97.5% pada tahun 2030.

Langkah-langkah dalam menjalankan program HCFC Phase-out Management


Plan (HPMP) Periode Tahun 2011 -2013 dengan cara; Sosialisasi ke
pemangku kepentingan pusat dan daerah, Penurunan/pencegahan
pertumbuhan konsumsi HCFC, Pembuatan peraturan kendali import HCFC,
Pembuatan peraturan penggunaan HCFC di sektor manufaktur, Pembuatan
peraturan import produk yang mengandung HCFC, Pengembangan sistem
dan mekanisme pemberian bantuan Incremental Capital Cost, Incremental
perational Cost, dan Technical Assistances; monitoring, audit dan evaluasi
pemberian bantuan pada manufaktur.

Hidrokarbon – alternatif pengganti BPO

Harapan kedepan dari upaya tersebut adalah menjadikan Hidrokarbon salah


satu alternatif pengganti BPO, yang tidak memiliki potensi merusak ozon dan
rendah potensi pemanasan globalnya. Pertamina pada saat ini sedang
mengembangkan produk Hidrokarbon sebagai pengganti CFC dan HCFC
sebagai bahan pendingin di AC maupun refrigerasi.

3. Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh Masyarakat Dunia

20
Salah satu upaya masyarakat dalam membantu upaya pemerintah
untuk menanggulangi menipisnya lapisan ozon yaitu dengan cara penanaman
tumbuhan dan pohon-pohon sekaligus melestarikannya.

Karena dengan banyaknya pohon, maka banyak pula oksigen yang


dihasilkan oleh tumbuhan atau pohon tersebut. Dengan banyaknya kandungan
oksigen di udara bebas maka semakin banyak juga ozon yang terbentuk dan
naik ke atmosfer. Sehingga membentuk lapisan ozon yang tebal dan stabil
keberadaannya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lapisan Ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet dari matahari. Lapisan ini berada di lapisan stratosfer bumi yang
terletak di sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Seiring dengan
berkembangnya zaman, penggunaan bahan-bahan yang mengandung Bahan
Perusak Ozon (BPO) telah banyak digunakan oleh masyarakat dunia hingga
sekarang. Sehingga menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon dengan
terbentuknya lubang ozon. Generasi mendatang berada dalam ancaman
bahaya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan langkah perbaikan lingkungan secara
global dan berkesinambungan.

B. Saran

Perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan oleh semua


masyarakat dunia untuk mengantisipasi kerusakan pada lapisan ozon.

21
Tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat dunia untuk mencegah
penipisan lapisan ozon diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga


yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon.

2. Mengganti alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat


perusak ozon dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan.

3. Beberapa kegiatan ramah ozon (ozone friendly) harus digalakkan dan


disosialisasikan untuk mengubah secara bertahap perilaku manusianya.
Upaya ini harus selalu menerapkan prinsip 4R (reduce, reuse, recycle,
replace/replant).

4. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program


perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan
lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang
tidak merusak lapisan ozon dengan cara mengadakan seminar-seminar dan
penyuluhan secara rutin di berbagai organisasi masyarakat.

Namun demikian, kebijakan-kebijakan yang dibuat tidak akan efektif jika tidak
diikuti kegiatan penyebarluasan permasalahan ozon ini kepada seluruh
tingkatan pada masyarakat. Kota-desa, suami-isteri, orang tua-anak, guru-
murid, kelompok pekerja formal-non formal, teknisi lemari es dan AC, petani,
nelayan, dan lainnya, kalau bisa semua mendapatkan pengenalan pentingnya
ozon dan bahayanya jika lapisan ozon ini rusak. Ibu-ibu rumah tangga dan
anak sekolah merupakan sasaran yang utama dalam kegiatan
penyadartahuan semacam ini. Terlebih lagi jika menggunakan sarana
multimedia akan memberikan hasil yang lebih efektif, misalnya dengan
pemutaran film Ozzy Ozone kepada siswa sekolah dasar dan ibu-ibu mereka.
Film yang sangat bagus dan menumbuhkan antusiasme yang besar pada
siswa sekolah.

22
Dari pembahasan, maka penulis memberikan saran-saran kepada pembaca
agar peduli terhadap lapisan ozon dengan cara sebagai berikut :

1. Memperluas ilmu mengenai faktor penyebab dan dampak kerusakan


lapisan ozon.

2. Berperan aktif dalam suatu seminar atau acara tentang penipisan lapisan
ozon agar mengetahui bagaimana pencegahan dan penanggulangan lapisan
ozon.

3. Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga


yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon

23
Daftar Pustaka

https://id.wikipwdia.org/wiki/ozon (diunduh pada saptu 26 oktober 2019 pukul


13:28 WITA)
https://materiipa.com (diunduh pada saptu 26 oktober 2019 pukul 14:03
WITA)
https://ilmugeografi.com (diunduh pada saptu 26 oktober 2019 pukul 14:49
WITA)
https://maribelajaripa.com (diunduh pada saptu 26 oktober 2019 pukul 15:24
WITA)
www.scribd.com/doc/56907443 (diunduh pada 26 oktober 2019 pukul 16:34
WITA)
www.menlh.go.id/pengertian-lapisan-ozon (didunduh pada 26 oktober 2019
pukul 16:46 WITA)
www.stainar.com/kabarterkini/scaine (diunduh pada 26 oktober 2019 pukul
17:54 WITA)
www.suaramerdeka.com (diunduh pada 26 oktober 2019 pukul 19:37 WITA)

24

Anda mungkin juga menyukai