Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam perjalanan ruang dan waktu, manusia dan segala aktivitasnya telah menunjukkan bahwa dalam menjalankan kehidupannya memang telah mengambil banyak dan memasukkan sesuatu yang berbahaya ke dalam ekosistem alam. Pada masa sekarang, permasalahan lingkungan semakin bertambah dan beragam. Dampak yang ditimbulkan pun semakin kompleks, seperti ditimbulkannya polusi pada air, tanah, dan udara, penggundulan hutan, erosi habitat dan keanekaragaman hayati, terbentuknya lubang ozon yang berakibat kepada efek rumah kaca dan pemanasan global yang pada akhirnya terjadi perubahan iklim dunia. Persoalan-persoalan lingkungan di atas muncul sebagai konsekuensi dari kemampuan manusia untuk mengubah ekosistem alam menjadi ekosistem binaan yang sesuai dengan keinginan manusia dalam rangka memenuhi hajat manusia. Untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut, manusia membutuhkan bahan-bahan dari alam, baik itu hutan, pertambangan maupun lautan. Dari proses eksploitasi yang tanpa disertai dengan konservasi, serta proses produksi yang menghasilkan bahan sampingan yang dapat membahayakan organisme dan lingkungan hidupnya, maka timbullah berbagai persoalan lingkungan hidup. Lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global yang biasa kita dengar, apalagi pemanasan global dengan efek rumah kacanya, sering sekali diperbincangkan. Lubang ozon adalah proses penipisan lapisan ozone yang terjadi di stratosfer sebagai lapisan atmosfer kedua dari bumi. Penipisan lapisan ozon disebabkan karena konsumsi bahan CFC (Chlorofluorocarbon) untuk freezer, kulkas, AC, industri busa, kosmetika, dan lain-lain. Dengan adanya penipisan lapisan ozon merupakan masalah besar bagi bumi ini, karena hali itu bisa menyebabkan ketidakseimbangan iklim di bumi dan beberapa hal lain yang amat merugikan makhluk hidup yang ada di dunia ini. 1.2 Tujuan Setelah membaca makalah yang berjudul Lubang Ozon pembaca diharapkan dapat: 1. 2. Dapat memahami pengertian lapisan ozon. Dapat memahami kegunaan lapisan ozon.

3.

Dapat memahami dampak akibat penipisan ozon.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lapisan Ozon Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV. Ozon amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman. Penyerapan sinar UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk se bumi.

Ozon di muka bumi terbentuk oleh sinar ultraviolet yang menguraikan molekul O3membentuk unsur oksigen. Unsur oksigen ini bergabung dengan molekul yang tidak terurai dan membentuk O3. Kadangkala unsur oksigen akan bergabung dengan N2 untuk membentuk nitrogen oksida; yang apabila bercampur dengan cahaya mampu membentuk ozon. Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (O2) yang dengannya kita bernafas membentuk hampir 20% atmosfer. Pembentukan ozon (O3), molekul triatom oksigen kurang banyak dalam atmosfer di mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer. 2.2 Kegunaan Lapisan Ozon Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon terhasil dengan berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari. UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman. Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua kehidupan di bumi. Jumlah ozon dalam atmosfer berubah menurut lokasi geografi dan musim. Ozon ditentukan dalam satuan Dobson (Du) di mana, sebagai contoh, 300 Du setara dengan 3 mm tebal lapisan ozon yang tulen jika dimampatkan ke tekanan permukaan laut. Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala-besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.

Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan kulit terbakar. Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk: 1. 2. 3. 4. 5. 6. mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik), menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna), membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik), mencuci, dan memutihkan kain (dipaten), membantu mewarnakan plastik, menentukan ketahanan getah.

2.3 Dampak Akibat Penipisan Ozon Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon(CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsurangsur dalam tingkat ozon global. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik. Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.

Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika. Penggunaan satelit mengelilingi kutub seperti Satelit NASA Nimbus7 yang membawa peralatan "Total Ozone Mapping Spectrometer" (TOMS) telah merevolusikan pemantauan ozon sejak 20 tahun yang lalu. Kedudukan yang baik di atas cakrawala dan kemampuan setiap satelit untuk perjalanan mendatar seluruh dunia, menyediakan liputan yang lebih baik dari stasiun darat. Ini sangat tinggi nilainya untuk menentukan aliran global. Ketepatan sensor satelit menggunakan prinsip yang sama dengan spektrofotometer Dobson. Spektrofotometer pertama diciptakan pada tahun 1920 oleh Gordon Dobsonuntuk mengukur jumlah ozon. Kini terdapat kurang lebih 80 jenis alat ini untuk digunakan di seluruh dunia dalam mengukur jumlah ozon. Spektrofotometer Dobson mengukur ozon dengan membandingkan jumlah penyinaran pada jarak dua UV. Satu jarak gelombang terlacak kuat dengan ozon manakala yang satu lagi tidak. Perbedaan antara jumlah dua sinar secara langsung berhubungan dengan jumlah ozon. Ozon sonde adalah sel elektrokimia dan penghantar radio yang dilekatkan kepada balon yang berisi gas hidrogen yang dapat mencapai ketinggian kira-kira 35 km. Udara dimasukkan ke dalam sel kecil dengan pompa. Pelarut dalam sel bercampur dengan ozon, menghasilkan arus eletrik yang berkadar sama dengan jumlah ozon. Isyarat dari sel diubah atas kode dan diantarkan melalui radio kepada penerima stasiun. Dari pelepasan balon hingga kegagalan, lazimnya kira-kira 35 km, sonde ini menyediakan taburan menegak ozon. Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan 'lubang' tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas. Pengukuran latar dan satelit menunjukkan pengurangan signifikan terhadap jumlah kolom ozon pada musim dingin dan panas bagi kedua hemisfer utara dan selatan pada garis lintang tengah dan tinggi. Didapati aliran ke bawah ini pada tahun 1980 agak besar bila dibandingkan dengan tahun 1970. Tiada statistik aliran signifikan dapat ditentukan bagi kawasan tropika semasa tahun 1980. Dengan kemajuan komputer model bagi pemusnahan stratosfer ozon

dapat menjelaskan pemerhatian aliran jumlah ozon di ketinggian pertengahan pada musim panas, tetapi hanya sebagian darinya pada musin sejuk. Ini bermakna pada masa depan perubahan global ozon belum bisa diramalkan lagi. Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan "United Nations Environment Programme" (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional. Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol Montrealatas bahan yang mengurangi lapisan ozon. Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal tindakan, mengawasi produksi dan pembebasan CFC ke alam sekitar. Ini memungkinkan tingkat penggunaan dan produksi terkait CFC untuk turun ke tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan sebanyak 50% pada 1999.

BAB III KESIMPULAN

1. 2. 3. 4.

Lubang ozon adalah proses penipisan lapisan ozone yang terjadi di stratosfer sebagai lapisan atmosfer kedua dari bumi. Penyebab lubangnya ozone (ozone depletion) adalah gas CFC dan HCFC (chloroflourocarbon) Proses kimia sederhananya adalah, gas CFC mengambil satu atom Oksigen dari ozon sehingga Ozon (O3) menjadi O2 dan O, jadi ozonnya berkurang. Ozon yang notabene berfungsi menangkap sinar UV, yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia seperti, kanker kulit, katarak dan lan-lain.

Lapisan ozon
Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkankanker. Oleh karena itu, para ilmuan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia klorofluorokarbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain sepertibromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon. Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner. [1]

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 0.18 C (1.33 0.32 F) selama seratus tahun terakhir. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Dalam laporan terbaru, Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), satu badan PBB yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas. Tetapi, menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia. Berdasarkan rumusan diatas maka penulis memilih judul Industri Peternakan Salah Satu Penyebab Pemanasan Global . 1.2 Identifikasi Masalah Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global. Menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi

gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka pertanyaan penulisannya adalah : 1. Apakah ada hubungan antara industri peternakan dengan pemanasan global ? 2. Seberapa besar sektor peternakan menyumbangkan emisi gas rumah kaca ? 1.3 Pembatasan Masalah Ruang lingkup penulisan ini dibatasi pada hubungan pemanasan global dengan efek rumah kaca dari industri peternakan. 1.4 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara industri peternakan dengan pemanasan global. 2. Untuk mengetahui seberapa besar sektor peternakan menyumbangkan emisi gas rumah kaca. 1.5 Manfaat atau Kegunaan Penulisan 1. Manfaat akademis, untuk lebih memahami penyebab-penyebab pemanasan global. 2. Manfaat praktis, penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi masyarakat tentang penyebab-penyebab pemanasan global. BAB II PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Pemanasan Global Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Penelitian para ahli yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu seratus tahun terakhir ini, suhu bumi telah meningkat sebesar 0,6 C. 2.2 Penyebab Pemanasan Global 1. Efek Rumah Kaca Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca karena efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 C (59 F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 C (59 F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. 2. Industri Peternakan Menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.

2.3

Dampak Pemanasan Global Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global yaitu : 1. Iklim Mulai Tidak Stabil Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. 2. Peningkatan Permukaan Laut Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. 4. Dampak Sosial dan Politik Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. 2.4 Cara Mencegah Pemanasan Global Untuk cara mencegah pemanasan global antara lain : 1. Mengurangi penggunaan listrik yang berlebihan. 2. Melakukan uji emisi semua kendaraan bermotor. 3. Pembuangan sampah metode atau sistem Sanitary Landfil menjadi suatu gerakan dan kepedulian bersama. 4. Ketentuan ambang batas Ranangmor pemroduksi gas buang CO2 diperketat ( diturunkan ambang batasnya ). &nb sp; BAB III PENUTUP

3.1

KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dan industri peternakan karena efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari

emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.

DAFTAR PUSTAKA

http://.id.wikipedia.org/wiki/pemanasanglobal Kompas ( 2005 ). Terungkap, Bukti Pemanasan Global, edisi Senin 2 Mei 2005, diambil darihttp://www.kompas.com/teknologi/news/0505/02/132323.htm Revkin, C. A. & William, T. Global Warming Called Security Threat, The New York Times, 15 April 2007, diakses pada 15 Mei 2007, http://www.nytimes.com Borestein, S. ( 2007 ), Global Warming a Security Risk, Assosiate press, diakses pada April 2007,WWW.SpectraGreen.com 16

Pearce, F. ( 2007 ). Global Warming, dalam Pemanasan Global, panduan bagi pemula tentang perubahan iklim ( Manunwardoyo, W., editor ), Jakarta, Penerbit Erlangga.

Global Warming
Inilah sekilas tentang Global Warming atau Pemanasan Global Pemanasan global sendiri terdiri dari dua kata: - pemanasan = naiknya suhu, semakin panas - global = bumi, dunia, menyeluruh Jadi, pemanasan global dapat diartikan naiknya suhu bumi. Awal mula pemanasan global Pemanasan global bermula dari Revolusi Industri pada akhir abad ke-18. Revolusi Industri adalah perubahan pola produksi yang dulu menggunakan tenaga manusia (pekerja) menjadi menggunakan mesin dan teknologi (industri). Tujuan dari Revolusi Industri ini adalah untuk mencapai keuntungan yang lebih besar, karena penggunaan mesin dianggap lebih efisien dari pada menggunakan tenaga manusia. Sejak saat itu juga bahan bakar fosil mulai digunakan secara intensif.

Misalnya, untuk membajak sawah sebelum Revolusi Industri menggunakan sapi atau kerbau, setelah Revolusi Industri mulai menggunakan traktor. Tetapi dibalik kemajuan yang diimpikan melalui Revolusi Industri ada masalah baru yang akan timbul, yaitu pemanasan global, karena setiap mesin yang digunakan akan menghasilkan gas buangan dari hasil pembakaran yang menimbulkan polusi (emisi gas rumah kaca).

Kenapa bisa terjadi pemanasan global? Seperti telah disebutkan di atas penyebab utama pemanasan global adalah gas rumah kaca. Selama ini mungkin banyak salah persepsi mengenai efek rumah kaca. Banyak orang yang mengira bahwa efek rumah kaca disebabkan oleh bangunan yang menggunakan banyak kaca, sehingga cahaya matahari terpantul dan melubangi atmosfer, namun bukan seperti itulah efek rumah kaca yang sebenarnya. Efek rumah kaca berarti efek yang ditimbulkan oleh rumah kaca. Nah, bagaimana efek rumah kaca? Sebenarnya rumah kaca dimanfaatkan oleh petani untuk menanam jenis tanaman yang membutuhkan panas lebih atau menanam pada musim dingin, karena kaca dapat meneruskan cahaya (panas), dan mengurung panas tersebut dalam rumah kaca, sehingga panas di dalamnya akan dapat dikendalikan. Lalu apa hubungannya dengan pemanasan global? Dalam hal ini bumi kita analogikan sebagai rumah kaca dan kacanya adalah gas rumah kaca. Apa itu gas rumah kaca? Gas rumah kaca adalah gas-gas yang dapat memerangkap panas, gas yang dapat menyerap panas. Macam-macam gas rumah kaca:

Uap air, uap air ini dapat menjadi sebuah lingkaran setan, karena dengan semakin meningkatnya suhu bumi, maka air (laut, danau, dll) akan semakin banyak yang menguap dan menambah jumlah uap air di atmosfer, dengan kondisi demikian suhu bumi pun akan semakin meningkat, karena uap air juga merupakan gas rumah kaca.

Karbondioksida (CO2), gas CO2 adalah faktor kedua terbesar penyebab pemanasan global. Tetapi, inilah faktor yang paling mungkin untuk kita kendalikan dalam rangka mengendalikan pemanasan global, karena

sebagian besar gas CO2 diproduksi dengan kesadaran kita sendiri (pembakaran, industri, dll), berbeda dengan uap air yang menguap dengan sendirinya.

Metan, merupakan insulator (zat penyerap, tidak menghantarkan, isolator) yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi (penambangan, pengeboran) dan transportasi (pengolahan) batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Gas ini efeknya lebih parah daripada CO2, tetapi jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding CO2, sehingga dampaknya tidak sebesar CO2.

Nitrogen oksida, adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida.

Klorofluorokarbon (CFC), gas ini dihasilkan oleh pendingin-pendingin yang menggunakan freon, seperti kulkas, AC, dll. Gas ini selain mampu menahan panas juga mampu mengurangi lapisan ozon, yang berguna untuk menahan sinar ultraviolet masuk ke dalam bumi.

dll

Beberapa Sumber pemanasan global

Gas buangan industri, penggunaan bahan bakar fosil

Peternakan (sapi), karena sapi dalam hidupnya menghasilkan gas sendawa dan flatus yang berupa metana (maka dari itu gas kotoran sapi sering juga digunakan sebagai bahan bakar kompor), dalam proses pengolahan hasil ternak juga menghasilkan banyak gas CO2, masalah ini merupakan masalah serius yang sering terabaikan

Penebangan hutan yang menyebabkan penyerapan CO2 oleh tumbuhan berkurang , karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis (illegal logging, pabrik kertas, furniture berbahan dasar kayu, ekspor kayu, dll)

Kebakaran hutan, selain memiliki dampak yang sama dengan penebangan hutan, pembakaran hutan juga melepaskan CO2 hasil pembakaran (pembukaan lahan baru, pembukaan lahan pertanian, dll)

Asap kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil Rokok? Pemakaian energi berlebihan, karena pembangkit listrik menggunakan bahan bakar untuk menjalankan motornya(disel). Akibat pemanasan global Dampak pemanasan global sangat mengerikan, dampanya akan saling berhubungan dan berakhir fatal. 1. Pemanasan global Perubahan iklim bumi Tumbuhan yang tidak dapat beradaptasi punah Rantai makanan terganggu Hewan yang mengkonsumsi tumbuhan tersebut punah Manusia sebagai konsumen tertinggi pun akhirnya akan punah.. 2. Pemanasan global Mutasi virus

Virus semakin bervariasi dan semakin ganas (virus semakin agresif dalam suhu tinggi, nyamuk semakin berkembang biak pada suhu tinggi) Banyak penyakit baru Kematian meningkat 3. Pemakaian zat-zat yang merusak ozon (O3) Sinar matahari (ultraviolet) dengan intensitas tinggi langsung masuk ke bumi Kanker kulit 4. Pemanasan Global Perubahan iklim bumi La Nina (pengingkatan curah hujan), El Nino (kemarau berkepanjangan) Banjir dan kekeringan Musim tidak dapat diramalkan, panen gagal Krisis air dan pangan (bencana kelaparan) Perang Dunia III (memperebutkan daerah yang masih memiliki air bersih dan subur, hal ini sangat mungkin karena terbukti bahwa telah terjadi perang untuk memperebutkan daerah penghasil minyak bumi, dan rempah-rempah) Apa yang akan terjadi pada Perang Dunia III. Bom atom pada Perang Dunia II, giliran nuklir kah pada PD III, atau senjata biologis? Beberapa istilah yang muncul belakangan ini dalam masalah Global Warming

UNFCCC = United Nations Framework Convention on Climate Change (Konverensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim) GRK = Gas Rumah Kaca

GHG = GreenHouse Gas COP = Conference of the Parties (Konvrensi para pihak) IPCC = Intergovernmental Panel on Climate Change EcoMobility = Kendaraan ramah lingkungan REDD = Reducing Emission from Deforestation in Development countries Recommended Film An Inconvenient Truth Planet Earth

Anda mungkin juga menyukai