Anda di halaman 1dari 5

Karakteristik Sungai Siak, Riau

Gambar 1. Jembatan III di Sungai Siak


(sumber: goriau.com)

1. Keadaan iklim dan lingkungan meliputi, air, tanah, dan


udara

Pada daerah aliran Sungai Siak berlangsung berbagai


kegiatan yang dapat menimbulkan polutan seperti kegiatan
industri ( penambangan minyak bumi, pulp and paper,
kelapa sawit, crumb rubber, plywood ), perkebunan, rumah
tangga dan pelabuhan yang berupa limbah cair, sedimen,
nutrien, logam beracun, zat kimia beracun, pestisida,
organisme patogen dan sampah rumah tangga ( Puryanti,
2014).

Kedalaman Sungai Siak yakni 20-30 meter, dengan panjang


300 kilometer melewati empat wilayah administrasi
kabupaten dan satu wilayah administrasi kota yaitu
kabupaten Rokan Hulu, kabupaten Bengkalis, Kabupaten
Siak, Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru dimana
seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS) Siak berada di Provinsi
Riau. Wilayah DAS Siak bertopografi relatif datar, dengan
ketinggian rata-rata 0-2 m dpl dan kemiringan sekitar 0-5
%. Di bagian hulu terdapat variasi kemiringan yaitu
sebesar 2 40 %.

2. Citra
- Landmark : Pelabuhan Pelindo I Pekanbaru

- Nodes:

Gambar 1. Nodes
Persimpangan Jl. Yos Sudarso-Jl. Perdagangan dan Jl.
Wakaf-Jl. Panglima Undan

- Path : Jalan Yos Sudarso, Jl. Wakaf, Jl. Perdagangan, Jalan


Meranti Batu, dan Sungai Siak

- Edges : Sungai Siak

- District : Kawasan Permukiman

3. Akses

Jalan Yos Sudarso, Jl. Wakaf, Jl. Perdagangan, Jalan Meranti


Batu, serta melalui Sungai Siak itu sendiri dengan
menggunakan perahu/kapal

4. Bangunan

Berdasarkan hasil analisis peta google , bangunan yang


terdapat yakni jembatan antara lain jembatan Siak II dan
jembatan Siak III.

5. Pemanfaatan air
1) Sumber air bersih bagi masyarakat yang tinggal di
sepanjang Sungai Siak

2) Sumber air baku bagi PDAM Pekanbaru

3) Sumber air baku bagi industri

4) Sumber mata pencaharian bagi nelayan di sepanjang


Sungai Siak

5) Sarana transportasi sungai

6. Aktivitas penduduk

Permukiman, Menangkap ikan

7. Tema pengembangan

Pengembangan pariwisata waterfront city dengan latar


belakang historis. CBD di sekitar rencana Jembatan Siak IV
berupa bangunan mal, departement store, pusat grosir,
hotel, sport center, convention hall, dan perkantoran.
Selanjutnya, Water Front Housing sebagai hunian
direncanakan ada di sepanjang tepian sungai Siak.

Gambar 2. Pariwisata Sungai Siak

8. Sosial budaya

Dari segi sosial budaya masyarakatnya sebagaimana


hampir seluruh wilayah Sumatera didominasi oleh suku
bangsa Melayu, suku-suku lain yang banyak terdapat
antara lain suku Minangkabau, Batak, Jawa, Bugis, Buton,
Flores, Sumbawa serta sedikit suku Arab dan Cina.
9. Ekonomi

Sebagian besar mata pencaharian penduduk di bagian hulu


sampai hilir DAS Siak yang tinggal di pedesaan pada
umumnya sebagai petani, baik dari usaha tani tanaman
semusim maupun perkebunan.

10. Pengaturan

11. Pengelolaan

Dalam pengelolaan DAS terdapat Peraturan Pemerintah RI


Nomor 37 tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai. Dalam Peraturan Pemerintah RI nomor 37 tahun
2012 pasal 2 ayat (2) pengelolaan DAS secara utuh
diselenggarakan melalui tahapan: perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, pembinaan dan pengawasan.

Landasan formal pengelolaan DAS di Provinsi Riau tepatnya


pada pengelolaan bagian hilir DAS Siak yaitu sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi dari instansi yang terkait dalam
pengelolaan DAS Siak tersebut. Di antaranya Keputusan
Gubernur Riau Nomor 12 tahun 2003 tentang Peruntukan
Baku Mutu Air Sungai. Peraturan Gubernur Riau Nomor 13
tahun 2009 tentang Uraian Tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Riau. Undang undang
Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Pemukiman.

Referensi:
Lestari, Reski. 2014. Peran Pemerintah Daerah Provinsi Riau
dalam Pengelolaan DAS Siak: Studi Kasus Daerah Hilir DAS
Siak 2010-2013. JOM FISIP Vol 1 No. 2.

Puryanti, dwi dkk. 2014. Profil Pencemaran Air Sungai Siak Kota
Pekanbaru dari Tinjauan Fisis dan Kimia. Jurnal Fisika Unand
Vol. 3, No. 3.

http://goriau.com ( diakses 7/3/2017 )

Anda mungkin juga menyukai