Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL KEGIATAN USAHA

BUDIDAYA IKAN HIAS MAS KOKI

DISUSUN
OLEH :

RASTIWATI.R
MARINAH
MUHAMMAD FARID WADJIDI
FITRI AULIA
NAWAL AYYUNI

SMA NEGERI 2 PANGKEP


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya yang
selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi
seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas
kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
guru pada mata kuliah pengantar bisnis.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun
berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas
ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan
terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini.
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Segeri, 10 Februari 2022

Kelompok 1
PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ikan Mas Koki (Carrasius auratus) merupakan salah satu dari banyaknya ikan hias
yang mempunyai bentuk dan warna yang sangat unik. Ikan ini masih satu keluarga
dengan ikan mas (Ciprinus carpio). Selain memiliki keunikan tersendiri, ikan mas koki
juga merupakan salah satu ikan hias yang banyak diminati dikalangan pecinta ikan hias
dan memiliki nilai harga yang cukup tinggi. Pertumbuhan yang relatif lama menjadi
salah satu kendala dalam komoditas perdagangan khususnya ikan mas koki. Kebutuhan
pakan yang sangat tinggi menjadi masalah bagi para pembudidaya ikan mas koki.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah
dengan memberikan pakan yang banyak nutrisinya agar dapat memberikan percepatan
pertumbuhan. Pada sistem budidaya, faktor yang perlu diperhatikan adalah
pertumbuhan, sedangkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah pakan.
Sehubungan dengan kendala yang dihadapi oleh kami bermaksud mengajukan
proposal guna untuk terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dalam usaha Budidaya Ikan
Mas yang beralamat di Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep.

B. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup budidaya perikanan (akuakultur) ternyata memiliki cakupan yang


sangat luas apabila ditinjau dari berbagai sudut pandang. Ruang lingkup akuakultur
tersebut dapat didasarkan pada ruang (spasial), sumber air yang digunakan, sumber air
dan jenis kegiatan. Berikut ini adalah ruang lingkup budidaya perikanan berdasarkan
kegiatan.
Kegiatan budidaya perikanan mencakup pengadaan sarana dan prasarana
produksi, proses produksi hingga panen, penanganan pascapanen, dan pemasaran.
Kegiatan budidaya perikanan tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi kegiatan
on-farm, yakni mulai dari proses produksi hingga panen, dan off-farm, yakni pengadaan
sarana dan prasarana, penanganan pascapanen dan pemasaran.
Dari uraian tersebut di atas, dapat dinyatakan bahwa kegiatan budidaya perikanan
tidak hanya proses produksi hingga panen saja, tetapi mencakup juga input dan output
proses. Budidaya perikanan adalah kegiatan bisnis karena bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan sehingga bisa diistilahkan sebagai akuabisnis sebagai padanan agribisnis
dalam bidang pertanian.
 Sistem akuabisnis terdiri dari beberapa sub-sistem sebagaimana berlaku di
dalam agribisnis. Berikut ini akan diuraikan subsistem yang dimaksud tersebut, serta
cakupan kegiatannya yaitu sebagai berikut.
 Subsistem pengadaan sarana dan prasarana produksi Pengadaan prasarana
produksi mencakup pemilihan lokasi, pengadaan bahan dan pembangunan fasilitas
produksi, sedangkan pengadaan sarana produksi mencakup pengadaan induk, benih,
pakan, pupuk, obat-obatan, pestisida, peralatan akuakultur, dan tenaga kerja.
 Subsistem proses produksi Subsistem ini mencakup kegiatan sejak persiapan
wadah kultur, penebaran (stocking), pemberian pakan, pengelolaan lingkungan,
pengelolaan kesehatan ikan, pemantauan ikan hingga pemanenan.
 Subsistem penanganan pascapanen dan pemasaran Subsistem ini mencakup
kegiatan meningkatkan mutu produk hingga bisa lebih diterima konsumen, distribusi
produk, dan pelayanan (servis) terhadap konsumen.
 Subsistem pendukung Subsistem terakhir ini mencakup, antara lain aspek
hukum (perundangundangan dan kebijakan), aspek keuangan (pembiayaan/kredit dan
pembayaran), aspek kelembagaan (organisasi perusahaan, asosiasi, koperasi, perbankan,
lembaga birokrasi, serta lembaga riset dan pengembangan).

C. JADWAL KEGIATAN
BAB II TINJAUAN UMUM

A. ASPEK USAHA

1. NAMA KEGIATAN USAHA

Nama kegiatan usahanya yatu Budidaya Ikan Hias Mas Koki

2. SARANA DAN PERALATAN

I.1 Kolam
Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir.
Kolam dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 5-10% sehingga memudahkan
pengairan kolam secara gravitasi.
a. Kolam pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung lahan yang ada dan jumlah induk dan intensitas
pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 10 kg induk memerlukan kolam seluas 500
meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila diberi
pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200 meter persegi saja.
Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam
tanah dengan dilapisi anyaman bamboo bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa
dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya
berbentuk monik.
b. Kolam pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok. Ukuran/luas
kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk kolam empat
persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg
memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam
dibuat miring kearah pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat
dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga
memakai pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan
pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan
menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk
dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.
c. Kolam pendederan
Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk
kegiatan pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama dengan
luas 250-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak. Pemasukan air bisa
dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan dengan pintu berbentuk monik. Dasar
kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat
kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan
untuk memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke
arah pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai)
maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.
I.2 Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mas diantaranya
adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung
sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran,
timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi
(secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang
digunakan untuk memanen/menangkap ikan mas antara lain adalah warring/scoopnet
yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm,
tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus
(untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang
bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau
kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu,
oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm
keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk
menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu
minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring
berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
I.3 Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media
untukpemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam
menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam
selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-
ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan,
yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga
ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15
gram dan 10 gram/meter persegi.

3. PROSES

Ada beberapa langkah ternak ikan mas koki yang dapat diaplikasikan termasuk
oleh Anda yang baru ingin memulai usaha ini, yaitu:

1. Menyiapkan Tempat dan Menyiapkan Modal


Langkah pertama ternak ikan mas koki adalah dengan menyiapkan tempat atau
kolam budidaya. Ukuran yang disarankan adalah sekitar 80 cm x 40 cm x 40 cm.
Dengan besaran tersebut, diharapkan kita dapat memantau perkembangan saat proses
budidayanya nanti. Selain itu, Anda juga harus menyiapkan modal untuk usaha ikan
mas koki. Inilah gambaran modal yang harus di siapkan:
a. Membuat kolam ternak Rp2.000.000
b. Pengadaan bibit ikan mas koki Rp1.800.000
c. Pompa air Rp330.000
d. Alat pembersih kolam ikan Rp100.000
e. Jaring, terpal, dan selang Rp300.000
f. Peralatan tambahan lainnya Rp500.000
Total modal yang harus Anda siapkan adalah sekitar Rp5.030.000. Modal ini bisa lebih
tinggi atau lebih rendah tergantung harga dari berbagai peralatan dan bibit ikan yang
Anda butuhkan. Namun, itulah kisaran biaya yang paling tidak harus Anda siapkan
untuk memulai usaha ternak ikan mas koki.

2. Memilih Indukan yang Baik


Cara berikutnya adalah dengan memilih indukan ikan mas koki dengan kualitas
baik sebagai indukan. Indukan yang baik, tentunya akan menghasilkan anakan yang
baik pula. Yang harus Anda lakukan adalah mencari tahu dan menentukan jenis ikan
mas koki mana yang kemudian akan dibudidayakan. Setelah itu, pilihlah indukan
dengan kualitas yang baik, dengan cara:
a. Memilih ikan yang agresif atau tidak loyo
b. Warnanya cerah dan tidak ada bekas luka
c. Ikan tidak sedang sakit/ mengalami penyakit apapun
d. Fisik lengkap dan tidak cacat.
Selain itu, langkah ternak ikan mas koki berikutnya adalah dengan mengetahui
perbedaan antara indukan jantan juga betina, dengan ciri sebagai berikut:

A. Indukan Jantan:
● Kebanyakan memiliki sirip bintik-bintik bintik-bintik putih pada bagian sisinya
● Pada ikan mas koki jantan, biasanya cenderung memiliki anus yang terlihat rata
● Ikan mas koki jantan, biasanya fisiknya terlihat lebih ramping

B. Indukan Betina:
● Pada siripnya biasanya lebih mulus alias tidak terlihat bintik-bintik
● Bagian anusnya biasanya lebih menonjol
● Postur tubuhnya cenderung lebih bulat dibanding indukan jantan.

3. Proses Mengawinkan Indukan Ikan Mas Koki


Berikutnya yang harus dilakukan adalah mengawinkan indukan jantan dan
indukan betina, dengan cara:
a. Taruh indukan dalam aquarium, lebih baik tambahkan eceng gondok di dalamnya
(dengan tujuan memberi rasa nyaman ketika perkawinan dan sebagai tempat
penyimpanan telur).
b. 1 ekor ikan jantan, mampu mengawini 2 ekor betina, sehingga di awal kita cukup
menyiapkan 1 ekor ikan koki jantan dan 2 ekor ikan koki betina. Kedepannya jumlah
bisa ditambah
c. Ketahui pula bahwa nantinya, telur dikeluarkan oleh ikan koki betina dan akan
dibuahi oleh ikan jantan, pembuahan ini juga biasa disebut pembuahan eksternal.

4. Perawatan Anakan
Telur ikan yang telah dibuahi pejantan, biasanya akan menetas menjadi larva
sekitar 2-4 hari. Karena tidak semuanya menetas, bagi yang tidak berhasil menetas,
sebaiknya diambil supaya tidak mengotori tempat ikan tersebut. Setelah telur tersebut
menetas, kita tak perlu memberi makannya terlebih dahulu, karena ternyata ikan punya
cadangan makanan selama sekitar 3-4 hari.
Setelah itu, untuk larva ikan sebaiknya diberi makanan ikan berupa kuning telur rebus.
Setelah usianya sekitar 14 hari, Anda dapat memberinya cacing sutra yang disaring
terlebih dahulu dan diberikan sedikit demi sedikit. Selain itu, kondisi air dan aquarium
sebaiknya harus selalu dalam pengawasan dikarenakan larva ikan masih berada dalam
kondisi yang sensitif.

5. Masa Panen dan Penjualan Ikan


Anda bisa memanen ikan koki setelah usia 3-4 bulan dengan rata-rata berat ikan seberat
400-600 gram per ekor. Untuk menjualnya, Anda bisa langsung ke pengepul, penjual
ikan eceran, atau ke pecinta ikan hias. Anda juga bisa melakukan promosi secara digital
dengan memanfaatkan media sosial untuk lebih mempromosikan ikan koki. Satu ikan
mas koki umumnya dibandrol dengan harga termurah Rp10.000. Harga ini bisa lebih
tinggi tergantung jenis dan berat ikan koki. Jika dengan asumsi Anda bisa menjual
paling sedikit 15 ekor per hari, maka dalam 1 bulan Anda bisa mendapatkan
keuntungan sebesar Rp4.500.000.

4. BIAYA USAHA

a. Membuat kolam ternak Rp2.000.000


b. Pengadaan bibit ikan mas koki Rp1.800.000
c. Pompa air Rp330.000
d. Alat pembersih kolam ikan Rp100.000
e. Jaring, terpal, dan selang Rp300.000
f. Peralatan tambahan lainnya Rp500.000
Total modal yang harus Anda siapkan adalah sekitar Rp5.030.000.
Modal ini bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung harga dari berbagai
peralatan dan bibit ikan yang nantinya di butuhkan. Namun, itulah kisaran biaya yang
paling tidak harus di siapkan untuk memulai usaha ternak ikan mas koki.
5. LOKASI

Lokasi usaha budidaya ikan hias mas koki ini bertempat di Kecematan Segeri,
Kabupaten Pangkep.

B. ASPEK PERMODALAN

1. SUMBER MODAL

2. PROYEKSI SUMBER MODAL

3. CASH FLOW

4. LAPORAN RUGI/LABA

5. LAPORAN NERACA

6. KAPORAN PERUBAHAN MODAL


BAB III PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai