Jadi biota laut adalah apapun yang berada dilautan, baik hewan, tumbuhan atau karang.
Biota laut dapat digolongkan menjadi tiga jenis, berdasarkan sifatnya berikut ini:
1. Planktonik
Planktonik merupakan jenis biota laut yang berenang dan mengapung mengikuti arus,
biota laut ini tidak bisa berenang melawan aruts karena keterbatasannya. Jenis planktonik
ini dibagi menjadi 2 yaitu kelompok hewan (zooplankton) dan tumbuhan (Fitoplankton)
2. Bentik
Bentik merupakan biota laut yang hidupnya didaerah dasar atau pada umumnya bersifat merayap
yang dapat terdiri dari hewan dan tumbuhan.
-Menempel: sponge, teritip, tiram, dan lainnya
-Merayap: kepiting, udang karang yang kecil dan lainya
-Meliang: cacing, kerang dan lainya
3. Nektonik
Nektonik adalah jenis organisme yang menjadi perenang aktif di daerah perairan baik itu air
tawar atau air laut. Nekton dikenal sebagai predator paling atas pada sebagian besar rantai
makanan di laut. Ikan adalah spesies nekton terbesar dengan 16.000 spesies.
Manfaat Biota Laut
Kondisi air memegang peranan penting dalam mempengaruhi efisiensi pakan, laju pertumbuhan, kesehatan dan kelangsungan
hidup ikan. Ketika kualitas air terdepresiasi, pakan yang dikonsumsi secara tidak benar akan berubah menjadi daging tumbuh.
Dalam budidaya ikan, parameter kualitas air menjadi kunci keberlangsungan kehidupan dan kualitas pertumbuhan ikan. Kondisi
suhu, oksigen terlarut, ph dan ammonia adalah parameter yang harus terus dipantau.
Relevansi antara memantau tingkat oksigen terlarut di dalam kolam dengan pertumbuhan ikan yang baik, sangat erat kaitannya.
Bisa dibilang, konsistensi kadar DO yang rendah membuat kualitas konsumsi pakan rendah, alias hanya membuang-buang uang untuk
pakan. Sebab secara sederhana ikan bernapas untuk mendapatkan oksigen, dan oksigen akan membantu metabolisme tubuh.
Keberadaan DO yang baik dibutuhkan untuk memproses pemecahan limbah metabolik yang berpotensi berbahaya ke bentuk yang
kurang berbahaya. Misalnya ammonia dalam bentuk NH3 dipecah menjadi nitrit (NO2) dan nitrat (NO3).
Suhu
Berbeda dengan manusia yang merupakan makhluk berdarah panas, ikan justru berdarah dingin. Metabolisme yang berlangsung di dalam
tubuh ikan sangat tergantung pada suhu air.
Ketika suhu air kolam/ tambak konsisten tetap antara 16 derajat Celcius hingg 26 derajat Celcius, maka tingkat konsumsi pakan akan
menurun, dan membuat pertumbuhan ikan lambat.
Ketika ikan berada dalam temperatur di bawah 15 derajat Celcius, pertumbuhan akhirnya terhenti dan ikan pun mati. Kondisi suhu yang
negatif tentu akan mempengaruhi proses konservasi limbah dalam air. Namun, ketika suhu air berada di 32 derajat Celcius, efek yang
dihasilkan pada ikan lele Afrika juga tidak baik. Hal ini karena fakta bahwa oksigen tidak mudah larut dalam air hangat. Suhu air kolam
atau tambak yang tinggi akan menyebabkan ikan stres, lalu mati.
Kadar pH
Ph adalah tingkat ion hidrogen yang hadir di dalam air. Disarankan pH di dalam kolam terjaga pada 6,5-7,5. Ketika berada di
bawah angka 4, ikan akan mati karena kondisi asam. Berdasarkan beberapa situasi, ketika pH terus menerus berada antara 4-6,
ikan akan hidup, tetapi karena stres, pertumbuhan ikan menjadi sangat lambat.
Konsentrasi pH yang tinggi, rentang 9-11 juga akan menghambat pertumbuhan ikan. Ikan pada akhirnya akan mati karena pH naik
di atas 11. pH rendah membantu proporsi lebih tinggi ammonia terionisasi yang kurang beracun. Dan, kondisi sebaliknya pada pH
tinggi di dalam air.
a) Rawa
Secara alami, lahan rawa berfungsi sebagai menyeimbang di air, yang menyaring
material racun dan menjadi habitat sementara berbagai organisme serta spesies termasuk
ikan patin.
Para peneliti dari Badan Litbang Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP)
mendapati bahwa penduduk di Kalimantan telah lama memanfaatkan kawasan gambut
sebagai kolam (disebut dengan beje) untuk memerangkap ikan saat permukaan air sedang
menyusut.
b) Sungai
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian atau perkebunan,
bahan baku air minum, sarana transportasi, daerah penangkapan ikan, sebagai saluran
pembuangan air dan sangat potensial untuk objek wisata sungai. Selain itu sungai juga
dapat dijadikan sebagai lokasi untuk usaha budidaya perikanan.
Air sungai dipengaruhi oleh pasang surut air laut dan curah hujan, sehingga perairan
cenderung tawar dan payau. Selain budidaya keramba apung atau dalam Keramba jaring
Apung, budidaya perikanan di sungai juga dapat dilakukan dengan keramba jaring tancap
(KJT).
c) Danau
Danau adalah bagian dari perairan umum daratan yang banyak dimanfaatkan
untuk beberapa kegiatan seperti wisata, sumber energi, irigasi, perhubungan dan kegiatan
perikanan. Untuk kegiatan perikanan budidaya potensi danau dan waduk ini belum
dimanfaatkan secara optimal. Padahal, danau merupakan sumberdaya perairan yang
sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam kegiatan perikanan budidaya untuk
menghasilkan pangan protein ikan yang murah dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
d) Pesisir
sudah banyak yang mengetahui jika kawasan pesisir pantai memiliki sumber daya alam
yang melimpah berupa ikan yang banyak. Selain ikan ada lagi hewan laut lain seperti
seperti cumi-cumi, udang, kerang, dan lain-lain. Namun banyak orang pesisir yang tidak
memanfaatkan peluang ini, mereka hanya menjual ikan yang mentah tanpa mengolahnya
terlebih dahulu.
Padahal jika ikan yang banyak tersebut diolah lagi menjadi beberapa jenis makanan lain,
tentu ikan tersebut menjadi lebih bernilai lagi dan harga jualnya bisa lebih mahal. Untuk
pengolahan ikan kita tidak perlu rumit seperti pengolahan ikan menjadi makan ikan yang
dikaleng seperti di pabrik-pabrik.
Cukup pengolahan ikan yang sederhana saja seperti ikan atau udang crispy, keripik dan
kerupuk ikan, salai ikan, abon udang atau ikan, terasi atau berbagai makanan yang
berbahan dasar ikan lainnya.
Selain berwiraswasta, pekerjaan lain yang akan menanti lulusan Perikanan dan
Ilmu Kelautan adalah sebagai karyawan, baik di perusahaan swasta maupun
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan-perusahaan seperti Perusahaan
Budi Daya Laut, Pangan Ikan, Konsultan Kelautan, dan lain sebagainya siap
mempekerjakan para lulusan Perikanan dan Ilmu Kelautan.
3. PNS
4. Pengajar/Akademisi