(Pangasius pangasius)
MORFOLOGI
Tubuh memanjang , warna dominan putih berkilauan punggung kebiru-biruan, licin dan tidak bersisik
Sudut mulut
terdapat 2 kumis Sirip ekor
alat peraba simetris
membentuk
cagak
Perut
Spesies Pangasius sp Saluran
Lubang Urogenital
Gonad penciuman
Ventrikel
Nama Lokal Ikan Patin
Hati Atrium
Sirip perut
Arteri konus
JENIS-JENIS IKAN PATIN DI INDONESIA
1. Pangasius Nieuwenhuisii, ikan Patin Lawang daerah 3. Pangasius Micronemus ikan Patin wakalatau risu caring,
sebaran Jawa, Sumatera, Kalimantan dengan panjang sebaran kepulauan Sunda dan Thailand dengan ukuran
biasanya mencapai 60 cm. memiliki moncong yang runcing mencapai 20 Cm. Memiliki mata sangat besar, yaitu kira-
dengan gigi kecil yang bersatu dalam bidang lebar kira seperempat panjang kepala, moncong persegi dan
tonjolan tulang lengan pangkal sirip dada sangat pendek
Air yang baik untuk pertumbuhan ikan patin adalah air sungai, air sumur, air tanah, dan mata air
Namun, ikan patin juga dapat hidup dalam kondisi kurang baik seperti lumpur atau air dengan
kadar oksigen rendah,
kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap kondisi ekstrim seperti kandungan oksigen
terlarut (Dissolved Oxygen) dan pH yang rendah
Ikan patin merupakan jenis ikan omnivora (pemakan segala, hewan dan tumbuhan) dan
cenderung bersifat karnivora (pemakan hewan).
Di alam, ikan patin memakan ikan-ikan kecil, cacing, detritus, serangga, biji-bijian, potongan daun
tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan, udang-udang kecil dan moluska
Makanan ikan patin berubah sejalan dengan pertambahan umur dan perkembangannya
Benih ikan patin yang berumur 20 hari sanggup memakan plankton (pakan alami) berukuran 0,5 – 2,0
mm
Benih tua mulai menyantap makanan alami berukuran lebih besar seperti Paramecium, naupli
Artemia, Cladocera, Sida sp., Diaphanasoma sp., Dapnia sp., Moina sp., Bosmina sp., Chidorus sp., dan
Copepoda
HABITAT DAN PENYEBARAN IKAN PATIN
Ikan patin banyak dijumpai pada habitatatat lingkungan hidup berupa perairan air
tawar, yakni di waduk, sungai-sungai besar, dan muara-muara sungai.
Sementara di luar Indonesia, patin dan kerabatnya banyak tersebar di perairan Thailand,
Vietnam, Cina, Kamboja, Myanmar, Laos, Burma, India, Taiwan, Malaysia, dan Semenanjung
Indocina.
Awalnya ikan patin hanya dikenal dan digemari oleh segelintir masyarakat di Pulau Sumatera
dan Kalimantan, saat ini ikan Patin telah banyak dijumpai dan dibudidayakan di Pulau Jawa,
bahkan di kawasan Indonesia Timur.
Penyebaran ikan patin sudah hampir mencakup seluruh wilayah di tanah air.
Daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi menjadi daerah komoditas ikan patin antara lain
Sumatera Selatan, Lam-pung, Jambi, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, dan Jawa Barat.
MANFAAT IKAN PATIN
jenis ikan yang banyak digemari oleh orang Indonesia dan memiliki banyak keunggulan, terutama manfaat bagi kesehatan
dan pemenuhan asupan gizi. Berikut ini adalah manfaat dari ikan patin :
Pencegahan Penyakit Kardiovaskular dengan lemak tak jenuh yang mencapai 50% dari total nilai gizi yang terkandung
di dalam ikan patin
Dengan lemak tak jenuhnya dapat mengurangi kandungan kolesterol jahat dalam tubuh manusia
Asupan lemak tak jenuh yang tidak mengendap dan menghambat aliran darah mencegah potensi jantung koroner
Ikan patin bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan janin anda selama masa kandungan dengan DHA dan omega
3 yang kaya pada ikan patin
Kandungan protein yang tinggi daging ikan patin dapat membantu program diet untuk membesarkan dan menguatkan otot
Tulang dan duri dari ikan patin memiliki kandungan fosfor dan kalsium yang cukup tinggi akan membantu memenuhi
kebutuhan fosfor dan kalsium tubuh sehari-hari.
Selain manfaat kesehatan tubuh, budidaya ikan pating juga dapat menunjang dalam segi ekonomi. Tingginya tingkat
konsumsi masyarakat pada ikan patin memberikan kesempatan usaha budidaya dan hasil olahan ikan patin bahkan bisa
diandalkan sebagai sumber penghasilan yang utama.
REFERENSI