Disusun oleh:
FAIRUZZAMI FATHON
22742008
1.2 Tujuan
1. Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara membudidayakan ikan
bandeng dan udang dengan baik dan benar
2. Untuk mengetahui tantangan apasaja yang didapati ketika membudidayakan
ikan payau
3. Untuk mengetahui cara budidaya ikan dan udang air payau dilahan yang
sederhana menggunakan kolam terpal
1.3 manfaat
1. mendapat pengalaman baru mengenai usaha budidaya ikan air payau
2. mendapat ilmu Bagaimana prosedur penyiapan media untuk budidaya ikan air payau
mulai dari kolam terpal, pemberian airtawar dan pemberian air laut sampai pemasangan
aerasi sebagai kebutuhan oksigen bagi ikan dan udamg
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN AIR PAYAU
Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan
darat. Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan
tambak. Perikanan darat dapat dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan air payau dan perikanan
air tawar. Perikanan air payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam
bentuk tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.
Air payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin). Jika kadar garam
yang dikandung dalam satu liter air adalah antara 0,5 sampai 30 gram, maka air ini
disebut air payau. Namun jika lebih, disebut air asin. Air payau ditemukan di daerah-
daerah muara dan memiliki keanekaragaman hayati tersendiri. Beberapa jenis ikan yang
populer di Indonesia, hidup di air payau, seperti bandeng
Karakteristik air payau
- Air payau adalah campuran antara air tawar dan air asin
- Air payau memiliki kadar garam yang lebih tinggi daripada air tawar, tetapi
tidak seasin air laut
- Air payau memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga cocok untuk
budidaya ikan air payau
- Media yang digunakan dalam budidaya ikan air payau umumnya adalah tambak
atau empang
- Terdapat banyak jenis ikan yang dapat dibudidayakan di perairan air payau 3
salah satu ciri khas Ikan bandeng yaitu bentuk badan yang langsing berbentuk
torpedo, sirip ekor bercabang, berwarna keperak-perakan, mulut terletak di ujung
kepala dengan rahang tanpa gigi, lubang hidung terletak di depan mata, mata di
selimuti selaput bening.
Ikan bandeng merupakan salah satu ikan primadona para pembudidaya ikan di
tambak dan organisme ini tergolong euryhaline atau ikan yang memiliki
kemampuan toleransi pada rentang salinitas yang jauh berbeda. Ikan bandeng aktif
mencari makan pada siang hari (diurnal) dengan menjadi konsumen utama di
tambak yang memakan alga dan organisme lainnya (Syahid dkk., 2006).
Udang vaname
Kingdom : animalia
Filum : arthopoda
Class : malascostraca
Sub class : eumalacostraca
Ordo : decapoda
Famili : penaeidae
Genus : panaeus
Spesies : litopenaeus vannamei
Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki morfologi yang khas. Berikut adalah
beberapa informasi mengenai morfologi udang Vaname Udang Vaname memiliki dua
bagian utama, yaitu bagian kepala (cephalothorax) dan bagian tubuh (abdomen) Bagian
kepala terdiri dari delapan ruas bagian dada dan lima ruas bagian kepala yang menyatu
Bagian kepala udang Vaname dilindungi oleh cangkang yang meruncing ke depan.
Bagian tubuh udang Vaname terdiri dari dua cabang (biramous), yaitu exopodite dan
endopodite Pada bagian ischium (bagian pangkal kaki) terdapat duri yang bisa
digunakan untuk mengidentifikasi beberapa spesies udang Vaname dalam taksonom
Udang windu
Filum : arthopoda
Class : crustasea
Sub class : malacostraca
Ordo : decapoda
Sub ordo : natantia
Famili penaeida
Genus : Penaeus
Spesies : Penaeus monodon
- Cacing polychaeta dapat membuat lubang dan menggali dasar kolam sehingga
tanah menjadi berpori. Akibatnya, kemampuan tanah untuk memegang air
berkurang.
- Kepiting kerap kali merusak jaring pada keramba sehingga ikan-ikan yang
dipelihara dapat keluar dari keramba. Kepiting, udang tanah, tritip, dan tiram
dapat menempel pada pintu-pintu air atau membuat pematang tambak bocor.
2.3 Alat yang digunakan
Mikropipet
Mikropipet atau pipet piston merupakan alat untuk mengambil suatu cairan
dengan volume terukur.
Microtube PCR Tube atau yang lebih dekenal dengan nama Micro Tube
atau Micro Centrifuge Tube atau Sample Cup adalah tempat untuk
menyimpan sample, Tersedia dalam berbagai macam Volume dan Tipe.
Hemasitometer adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang
rendah. Hemasitometer pada mulanya diperuntukkan untuk menghitung sel
darah, yang ditemukan oleh Louis-Charles Malassez.
hemometer merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
kadar hemoglobin seseorang.
Jarum ose adalah alat laboratorium yang memiliki bentuk menyerupai
jarum, tetapi dengan berbagai ukuran yang berbeda tergantung pada
kebutuhan penggunaannya. Jarum ose umumnya terbuat dari bahan stainless
steel yang tahan terhadap korosi dan reaksi kimia, sehingga sangat cocok
digunakan dalam lingkungan laboratorium.
Cawan petri atau telepa petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar
dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah
dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
Vortex mixer adalah alat atau instrumen laboratorium yang digunakan untuk
mencampurkan suatu bahan hingga tercampur dengan seragam atau
homogen. Alat vortex mixer juga termasuk dalam kelompok homogenizer
yang digunakan di laboratorium.
Hot plate atau Lempeng panas adalah salah satu instrumen peralatan
laboratorium yang digunakan sebagai alat pemanas. Alat ini terbuat dari
logam berbentuk bulat pipih dan dipanaskan dengan energi listrik hingga
mencapai suhu 450° Celsius.
Shaking Water Bath merupakan alat yang digunakan untuk proses
pemanasan atau inkubasi sampel larutan sekaligus pencampuran.
BAB 3
METODELOGI
3.1 praktikum ini dilakukan selama 5 minggu yaitu pada jam 14.00 sampai
dengan selesai di lab b politeknik negeri lampung
kolam terpal
instalasi aerasi
selang dan batu aerasi
benih ikan bandeng
selang
air tawar dan air laut
\
Bobot 7 gram
Panjang 8 cm
Bobot 1 gram
Panjang 6 cm
Bobot 4 gram
Panjang 7 cm
Pada sampling kali ini benih bandeng memiliki ukuran yang berbeda beda hal in trjadi
karena pemberian pakan yang tidak sempurna ataupun kualitas air yang buruk
Dan pada minggu ini telah dibentuk jadwal pemberian pakan pada benih udang dengan
diberikan pagi siang dan sore pada benih
4.2 pembahasan
Dalam kegiatan budidaya ini pemantauan terhadap perkembangan benih bandeng lebih
sering dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi pertumbuhan benih, kondisi
kualitas air yang akan menjadi evaluasi bagi kami dan mencari solusi dalam mengatasi
hal tersebut
Dalam budidaya ini kami juga melakukan budidaya benih udang vaname yang mana
telah dilakukan penebaran didalam kolam terpal
Kegiatan Penebaran
Benih udang vanname
Pada kegiatan ini pula kami telah menyipkan wadah kolam terpal dan juga aerasi jadwal
pemberian pakan pada juga sudah dibentuk kolam juga diberi paranet supaya udamg
tidak mengalami stress dan kepanasan karena sifat udang adalah nocturnal dan
menyukai tempat gelapTujuan penebaran benih udang ini adalah sebagai bahan
praktikum kami selanjutnya
Dan kami juga melakukan sampling udang vaname milik kakak tingkat
Bobot 9 gram
Panjang 10 cm
Bobot 13 gram
Panjang 12 cm
bobot 14 gram
panjang 12 cm
BAB 5
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Dari hasil kegiatan budidaya ikan bandeng dan udang terdapat beberapa tantangan pada
saat melakukannya diantaranya Ancaman dan Tantangan
Ancaman dan tantangan Lingkungan:
Budidaya ikan bandeng di tambak dapat menghadapi tantangan dari perubahan
lingkungan seperti fluktuasi suhu air, kualitas air yang buruk, dan penyebaran penyakit
ikan. Upaya untuk mengantisipasi tantangan ini meliputi penerapan teknologi modern
seperti pemantauan suhu air, manajemen kualitas air, dan penggunaan pakan yang tepat
Kualitas Bibit: Kualitas bibit ikan bandeng sangat penting dalam
budidaya yang sukses. Tantangan dalam hal ini adalah memperoleh bibit yang
berkualitas tinggi, yang dapat mempengaruhi produktivitas dan keberhasilan usaha
budidaya. Investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) dapat menghasilkan
inovasi baru untuk meningkatkan kualitas bibit dan mengoptimalkan manajemen
produksi
Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi budidaya ikan bandeng dan
udang Fluktuasi suhu air, tingkat keasaman, dan pola curah hujan yang tidak stabil dapat
memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan. Petambak perlu mengambil langkah-
langkah adaptasi dan mitigasi untuk menghadapi perubahan iklim ini.
5.2 saran
Dalam budidaya ikan bandeng dan udang sebaiknya Pilih benih ikan bandeng yang
sehat dan berkualitas untuk memulai budidaya. Benih yang baik memiliki ukuran yang
seragam, tidak cacat, dan bebas dari penyakit, Jaga kualitas air agar tetap optimal untuk
pertumbuhan ikan bandeng dan udang. Monitor dan kontrol parameter seperti suhu, pH,
oksigen terlarut, dan salinitas air secara teratur Berikan pakan yang cukup dan seimbang
kepada ikan bandeng. Pastikan pakan mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan kesehatan ikan. Lakukan manajemen pemeliharaan yang baik,
termasuk pemeliharaan tambak, pembersihan, dan pengaturan kepadatan ikan. Pastikan
kondisi tambak selalu terjaga agar ikan bandeng dapat tumbuh dengan baik. Lakukan
pengawasan dan monitoring secara rutin terhadap kondisi ikan bandeng dan lingkungan
budidaya. Hal ini akan membantu mendeteksi masalah dengan cepat dan mengambil
tindakan yang diperlukan.