Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Ikan dan Hasil

Perikanan Lain
Disusun Oleh :
Niken Fitri Larasati P1337431120027

Dosen Pengampu :
Agung Puruhita, S.Gz, M.Sc

JURUSAN GIZI DIPLOMA III


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
T.A 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu masalah yang timbul pada sektor perikanan adalah dalam mempertahankan mutu. Mutu ikan dapat terus
dipertahankan jika ikan tersebut ditangani dengan hati-hati,bersih,disimpan,dalam ruangan ikan lebih cepat
memasuki fase rigor mortis dan berlangsung lebih singkat. Jika fase rigor tidak dapat dipertahankan lebih lama maka
pembusukan oleh aktivitas enzim dan bakteri tersebut menyebabkan perubahan yang sangat pesat sehingga ikan
memasuki fase post rigor. Fase ini menunjukkan bahwa mutu ikan sudah rendah dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Ikan harus memiliki tingkat mutu yang tinggi untuk memenuhi permintaan pasar yang kian meningkat tetapi ikan
merupakan makanan yang bersifat mudah rusak. Kualitas produk hasil ikan identik dengan kesegaran Penanganan
harus memiliki atau peranan penting untuk memperoleh nilai jual ikan yang maksimal. Salah satu faktor yang
menentukan nilai jual ikan dan hasil perikanan yang lain adalah tingkat kesegarannya. Salah satu masalah yang
sering timbul pada sektor perikanan adalah dalam mempertahankan mutu. Mutu ikan dapat terus dipertahankan jika
ikan tersebut ditangani dengan hati-hati (carefull), bersih (clean), disimpan dalam ruangan dengan suhu yang dingin
(cold), dan cepat (quick).
Berdasarkan pemaparan diatas maka perlunya dilakukan praktikum pengujian tingkat mutu kesegaran ikan untuk
mengetahui ciri-ciri dari ikan yang masih segar.

B. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Dapat melakukan pemeriksaan kesegaran ikan secara sensori.


2. Dapat menggolongkan ikan berdasarkan jenis dan bentuknya.
3. Untuk mengetahui tingkat mutu ikan segar.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI DAN KLASIFIKASI IKAN MUJAIR

Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) didefinisikan salah satu komoditas perikanan air tawar. Ikan mujair mudah
hidup dan berkembang biak di berbagai kondisi seperti pada kondisi air dengan kadar garam tinggi dan tingkat salinitas
rendah. Perkembangbiakan ikan mujair relatif cepat dibanding jenis ikan tawar pada umumnya sehingga hal ini
mendukung ketersediaan komoditas ikan mujair. Banyaknya ketersediaan dan tingginya nilai gizi ikan mujair
mendorong masyarakat memilih ikan mujair untuk diolah menjadi berbagai macam produk makanan (Mukrie, 1990).

KLASIFIKASI IKAN MUJAIR


Menurut Webb et al (2007), Klasifikasi ikan mujair sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis mossambicus

Klasifikasi ikan mujair (Oreochromis mossambicus) menurut Kimball (1994) adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Sub kleas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Percoidea
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis mossambicus
MORFOLOGI IKAN MUJAIR
Ikan mujair berasal dari perairan Afrika, yaitu sekitar dataran rendah Zambezi, Shiré dan dataran pantai delta Zambezi
sampai pantai Algoa. Pada saat ini, ikan mujair telah tersebar luas sekurang-kurangnya ke-90 negara di dunia,
termasuk Indonesia. Ikan mujair diperkenalkan sebagai ikan budi daya atau ikan komersial dan di Indonesia, ikan
Mujair awalnya diperkenalkan sebagai ikan hias. Ikan mujair dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain mujair
biasa, mujair merah dan mujair albino. Berdasarkan warna sisik, ikan ini dapat dibedakan ke dalam lima varitas, yaitu
mujair dengan warna sisik abu-abu, abu- abu bercak putih, putih, hitam dan merah (Sugiarti, 1988). Ikan Mujair
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Mujair memiliki
bentuk badan yang pipih dan memanjang, bersisik kecil-kecil bertipe stenoid, tubuh memiliki garis vertikal, sirip ekor
memiliki garis berwarna merah. Warna ikan ini tergantung pada lingkungan atau habitat yang di huni (Webb et al.,
2007). Mulutnya agak besar dan mempunyai gigi-gigi yang halus. Letak mulut terminal atau di ujung tubuh. Posisi sirip
perut terhadap sirip dada adalah thoracic. Linea lateralis tidak sempurna atau terputus menjadi dua bagian. Jumlah
sisik pada garis rusuk bagian atas 18-21 buah dan pada garis rusuk bagian bawah ada 10-15 buah. Sirip dada dan
sirip perut berwarna hitam kemerahan, sedangkan sirip punggung dan sirip ekor berwarna kemerah-merahan pada
ujung-ujungnya (Said, 2000).

Ikan Mujair merupakan jenis ikan air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Mujair
memiliki bentuk badan yang pipih dan memanjang, bersisik kecil-kecil bertipe stenoid, tubuh memiliki garis vertikal,
sirip ekor memiliki garis berwarna merah. Warna ikan ini tergantung pada lingkungan atau habitat yang di huni (Webb
et al., 2007).

Mulutnya agak besar dan mempunyai gigi-gigi yang halus. Letak mulut terminal atau di ujung tubuh. Posisi sirip perut
terhadap sirip dada adalah thoracic. Linea lateralis tidak sempurna atau terputus menjadi dua bagian. Jumlah sisik
pada garis rusuk bagian atas 18 - 21 buah dan pada garis rusuk bagian bawah ada 10 - 15 buah. Sirip dada dan sirip
perut berwarna hitam kemerahan, sedangkan sirip punggung dan sirip ekor berwarna kemerah-merahan pada
ujungujungnya (Cahyono, 2000).

CIRI-CIRI IKAN MUJAIR


Ciri-ciri khas dari ikan mujair yaitu dagu berwarna kekuning-kuningan dan tanda tersebut biasanya akan terelihat lebih
jelas pada ikan jantan yang sudah dewasa. Ikan ini memiliki panjang tubuh dua sampai tiga kali dari tinggi badannya
(Setianto, 2012).

Ciri-ciri yang perlu diperhatikan untuk membedakan induk jantan dan induk betina, yaitu pada betina terdapat tiga buah
lubang pada urogenital, yaitu dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urin. Ujung sirip berwarna pucat kemerah-
merahan, warna perut lebih putih, warna dagu putih, dan jika perut ditekan tidak mengeluarkan cairan. Induk jantan
memiliki dua buah lubang pada urogenital, yaitu anus dan lubang sperma merangkap lubang urin. Ujung sirip berwarna
kemerah-merahan terang dan jelas. Warna perut lebih gelap/kehitam- hitaman, warna dagu kehitam-hitaman dan
kemerah-merahan, dan jika perut ditekan akan mengeluarkan cairan (Popma dan Green, 1990 dalam Erika, 2008).

HABITAT IKAN MUJAIR


Ikan Mujair ditemukan pada habitat mulai dari air payau, air tawar hingga air laut (Luna, 2012). Ikan Mujair dapat
bertahan pada keadaan payau karena memiliki toleransi pada salinitas tinggi serta suhu yang berbeda (Froese dan
Pauly 2007). Ikan ini jarang ditemukan pada daerah ketinggian dan dikenal sebagai ikan tropis (Van der Waal, 2002).
Ikan ini tergolong ke dalam golongan omnivora yaitu mengkonsumsi bahan detritus, diatom, dan invertebrata (Mook,
1983). Trewevas (1983) menambahkan ikan Mujair juga memakan alga dan fitoplankton. Ikan remaja (juvenile) memiliki
sifat karnivora dan bersifat kanibal (Luna, 2012).

Ikan mujair hidup secara berkelompok. Tempat hidup ideal untuk ikan mujair adalah di perairan tenang seperti
bendungan, sungai dan danau air tawar. Meskipun ikan mujair dapat dipelihara di dalam akuarium, mereka tidak akan
tumbuh secepat ikan muajir yang dibesarkan di kolam atau alam terbuka. Di beberapa daerah, bibit ikan mujair
ditebarkan di sawah pada musim tanam. Bibit ikan mujair akan tumbuh hingga ukuran konsumsi (12-15cm) bersamaan
saat padi siap panen. Ikan mujair adalah spesies yang dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang tidak ideal.
Ikan mujair memiliki toleransi tinggi terhadap kadar garam dalam air (salinitas), sehingga masih dapat bertahan hidup
di air payau. Mereka juga dapat hidup di air dengan kandungan ammonia di atas rata-rata ataupun dengan kandungan
oksigen terbatas. Ikan mujair memiliki tingkat pertumbuhan yang relative cepat, terutama di perairan dangkal.
Penyebabnya adalah pertumbuhan tanaman air sangat cepat di perairan dangkal, sehingga ikan mujair mendapat
pasokan pakan yang cukup. Ikan mujair jantan memiliki laju pertumuhan 40% lebih cepat dibandingkan mujair betina.
(Sandi, 2012).

Ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairan yang
mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair. Keasaman air (pH) yang baik untuk
perkembangan ikan mujair berkisar antara 5-8, dengan suhu air berkisar antara 20- 27ºC. Ikan mujair dapat tumbuh
normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan
mujair harus bersih, tidak terlalu keruh, tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan limbah pabrik (Sugiarti, 1988).

FISIOLOGI IKAN MUJAIR


Menurut Pratigyo (1984), di dalam perut ikan terdapat organ yang tampak memanjang. Organ dalam tersebut adalah
gelembung renang. Gelembung renang disebut juga pnematosis, berfungsi sebagai pengatur daya apung ikan di dalam
air. Sehingga dinamakan alat hidrostatik. Pembuluh darah pada dinding gelembung renang tersebut menyerap atau
mengeluarkan gas yang dipengaruhi urat syaraf. Saanin (1984), sirip pada ikan berperan sangat penting dalam
penentuan gerak ikan. Sirip pada ikan terdiri dari sirip punggung (D), sirip dada (P), sirip perut (V), sirip anus (A), dan
sirip ekor (C). kelima sirip tersebut ada yang bersifat ganda seperti pada sirip dada dan sirip perut, sedangkan yang
lain bersifat tunggal.

TINGKAH LAKU IKAN MUJAIR


Ikan-ikan family Cichlidae terdiri atas dua genus utama, yang dibedakan berdasarkan tingkah laku reproduksinya.
Genus yang pertama tubuhnya berukuran lebih kecil, dengan jumlah telur yang lebih sedikit. Telur yang sudah dibuahi
biasanya menempel pada substrat, misalnya pada batu-batuan. Telur-telur tersebuat selalu dijaga oleh induknya
hingga menetas menjadi larva. Genus yang kedua memliki tingkah laku untuk menyimpan telur yang telah dibuahi di
dalam mulutnya. Ikan mujair termasuk ikan yang mempunyai perilaku menyimpan telur di dalam mulutnya (Wohlfarth
dan Hulata, 1982).

REPRODUKSI IKAN MUJAIR


Ikan mujair akan matang secara seksual setelah usia 3 bulan atau lebih (ukuran sekitar 10 cm, berat 60-100 gram).
Menjelang reproduksi, ikan mujair jantan akan berubanh warna menjadi lebih gelap (hitam pekat). Sebelum kawin, ikan
mujair jantan akan mencari dasar air berpasir pada kedalaman kurag dari 1 m sebagai tempat ideal sarang mereka.
Lokasi dengan vegetasi lebih disukai, agar mereka tidak mudah terdeteksi oleh predator. Ikan mujair jantan kemudian
membuat lubang dangkal berdiameter 30 cm untuk tempat mujair betina meletakkan telur. Setelah sarang disiapkan,
mujair jantan akan mejalankan aksinya untuk meyakinkan mujair betina untuk mengikutinya ke saran. Mujair betina
akan mengeluarkan sekitar 100-600 telur ke lubang sarang yang telah disiapkan. Mujair jantan lalu membuahi telur-
telur itu dengan menyemprotkan sperma mereka kea rah sarang yang telah terisi telur. Setelah dibuahi, mujair betina
akan menyimpan telur-telurnya di dalam mulut mereka (mouthbrooding) hingga anak mereka menetas dan siap
dilepaskan kea lam liar. Selama menjaga telur/anak di dalam mulutnya, mujair betina jarang makan. Telur akan
menetas sekitar 3-5 hari setelah dibuahi dan akan terus berlindung di mulut ibu mereka selama 14 hari sebelum mereka
dapat berenang bebas di perairan lepas.. setelah keluar dari mulut ibu mereka, anak ikan mujair (berukuran sekitar 9
mm) akan belajar hidup mandiri dan berkumpul bersama anak ikan mujair lainnya di perairan dangkal. Sementara sang
ibu akan kembali ke kelompok dewasa dan mencari pasangan lagi. Mujair betina dapat bertelur lagi setelah jeda waktu
satu bulan. Anak ikan mujair memiliki 6-8 garis vertical berwarna hitam di sisi tubuh mereka dan terkadang terdapat
pula bercak-bercak hitam. Garis-garis tersebut akan memudar seiring bertambahnya usia. Anak-anak ikan mujair dapat
tumbuh hingga 2,5-6 cm per bulan. Ikan mujair adalah ikan yang cukup damai saat masih muda, dan akan menjadi
lebih agresif saat dewasa (Sandi, 2012).

MANFAAT IKAN MUJAIR


Ikan mujair bisa juga dijadikan sebagai makanan pengganti ikan laut, seperti kita ketahui harga ikan laut semakin hari
semakin mahal (Ersa, 2008). Menurut Setianto (2012), tingginya kandungan gizi pada ikan, sangat berguna bagi
kesehatan. Konsumsi ikan secara kontiniu juga terbukti mampu menghambat dampak buruk penyakit jantung. Menurut
ahli gizi, mengkonsumsi ikan sebanyak 30g dalam sehari dapat menurunkan resiko kematian akibat penyakit jantung
hingga 50%.

Kandungan Zat Gizi Ikan Mujair Segar


Energi 89 kal Karbohidrat 0 g
Protein 18.7 g Kalsium 96 mg
Lemak 1 g Fosfor 29 mg
Energi 89 kal Besi 1.5 mg
Protein 18.7 g Vitamin A 6 RE
Lemak 1 g Vitamin C 0 mg
BDD 80 % Air 79.7 mililiter
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2004.

PERAN IKAN MUJAIR DI PERAIRAN


Ikan mujair adalah omnivore yang aktif mencari makan saat hari terang (diurnal). Di perairan ikan mujair memakan
alga dan plankton. Mulut mereka yang besar sangat membantu mereka menghirup banyak air yang mengandung
plankton. Plankton-plankton tersebut kemudian akan terperangkap oleh lender yang dihasilkan oleh insang ikan. Lendir
yang kaya akan plankton inilah yang kemudian akan ditelan oleh ikan mujair. Saat persediaan plankton tidak melimpah,
mujair akan memakan udang/crustacean kecil, cacing tanah, tumbuhan air (duckweed), jentik nyamuk atau serangga
air lainnya (Sandi, 2012).

JENIS IKAN MUJAIR


Ikan mujair dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain mujair biasa, mujair merah dan mujair albino. Berdasarkan
warna sisik, ikan ini dapat dibedakan ke dalam empat varitas, yaitu mujair dengan warna sisik abu-abu, abuabu bercak
putih, putih hitam dan merah (Sugiarti, 1988).

B. DEFINISI DAN KLASIFIKASI IKAN KAKAP MERAH

Kakap merah аdаlаh salah satu jenis ikan demersal ekonomis penting уаng cukup banyak tertangkap dі perairan
Indonesia. Jenis ikan tеrѕеbut bіаѕаnуа tertangkap dі perairan paparan (continental shelf).

Bеbеrара Jenis diantaranya berada pada habitat perairan уаng sedikit berkarang. Ikan kakap merah umumnya
menghuni daerah perairan karang, bаhkаn bеbеrара spesies сеndеrung menembus ѕаmраі kе perairan tawar.
Jenis kakap merah berukuran besar umumnya membentuk gerombolan уаng tіdаk bеgіtu besar dan beruaya kе
dasar perairan menempati bagian уаng lebih dalam daripada jenis уаng berukuran kecil.

Sеlаіn іtu bіаѕаnуа kakap merah tertangkap pada kedalaman dasar аntаrа 40–50 meter dеngаn substrat sedikit
karang dan salinitas 30–33 ppt serta suhu dі аntаrа 5-32ºC.

Secara bentuk dan morfologi dimana ikan kakap mempunyai bentuk badan ikan kakap merah memanjang dan agak
pipih.

Ikan Kakap Mempunyai Mulut terletak pada bagian ujung kepala (terminal),

Dan bіаѕаnуа di dalam mulutnya terdapat gigi taring (canine) pada rahangnya.

Bagian pinggir operculum bіаѕаnуа bergerigi dan sisiknya ctenoid.

Bagian dераn dаrі kepala tak bersisik atau pada bagian dераn dаrі tutup insang terdapat bеbеrара baris sisik. Sеrіng
terdapat bintik atau noda kehitaman (blotches).

Sirip punggung tunggal dеngаn jari-jari 9-12 jari-jari sirip keras dan 9-17 jari-jari sirip lemah уаng bercabang. Sirip
dubur dеngаn 3 sirip keras dan 7-14 sirip lemah bercabang. Sirip ekor mulai dаrі уаng berbentuk truncate ѕаmраі
berbentuk cagak уаng dalam (deeply forked). Secara lengkap taksonomi ikan kakap merah аdаlаh ѕеbаgаі bеrіkut :

Klasifikasi kakap merah

Philum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Klas : Pisces

Sub klas : Teleostomi

Ordo : Pereomorphi

Keluarga : Lutjanidae

Genus : Lutjanus

Spesies : Lutjanus sanguineus

Ciri ciri Ikan Kakap Merah


Adapun ciri – ciri Ikan kakap merah ѕеbаgаі bеrіkut :

- Badan memanjang melebar,

- gepeng kepala cembung,

- bagian bаwаh penutup insang bergerigi.

Dimana Pada Sistem Secara morfologi Ikan kakap antara Lain :

- Gigi -gigi pada rahang tersusun dalam ban-ban,

- ada gigi taring pada bagian terluar rahang atas,

- sirip punggung berjari-jari keras 11 dan lemah

- 14, sirip dubur berjari-jari keras 3 lemah 8-9,

- termasuk ikan buas, makannya ikan kecil dan invertebrata dasar laut.

Hidup menyendiri dі daerah pantai ѕаmраі kedalaman 60 m. Dараt mencapai panjang 45-50 Cm. Ikan Kakap Mаѕіh
menjadi target Utama Penangkapan Ikan Dasar dan permintaan уаng banyak menjadikan Ikan Kakap Mempunyai
Harga Yаng Tinggi.

Warna bagian аtаѕ kemerahan/merah kekuningan, dі bagian bаwаh merah keputihan. Garis-garis kuning kecil
diselingi warna merah pada bagian punggung dі аtаѕ garis rusuk

manfaat dan khasiat ikan kakap merah ѕаngаt banyak sekali untuk kesehatan, ikan kakap merah salah satu ikan
уаng banyak dі gemari pemancing dаrі seluruh dunia ѕеlаіn dаrі rasanya уаng enak harga ikan іnі јugа terbilang
ѕаngаt lumayan mahal dі bandrol dаrі mulai harga 80.000 hіnggа 190.000, ikan іnі јugа menjadi ikan pancingan
favorit dі indonesia!

ѕеlаіn kakap merah ѕаngаt mahal dan dі minati, kakap merah menyimpan vitamin dan manfaat bagi kesehatan tubuh
manusia karena manfaat tеrѕеbut dараt mencegah berbagai macam penyakit salah satunya ketika kаmu kekurangan
vitamin A, maka ada baiknya kаmu mengkonsumsi ikan іnі untuk menambah vitamin A karena ikan kakap merah
mengandung vitamin A ѕаngаt banyak 3 ons ѕаја ikan kakap merah dараt memberikan 14% vitamin A kepada tubuh
kamu.

BAB III

METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


1. Alat
- Piring kecil (ceper) warna putih 6 buah
2. Bahan
- Ikan mas segar 1 ekor
- Ikan kakap segar 1 ekor

B. Praktikum
1. Karakteritik kesegaran ikan
- Cuci ikan sampai bersih dan timbang berat utuhnya
- Amati indikator kesegaran mutu masing-masing hasil perikanan (mata, insang, sisik, kekenyalan
daging, bau)
- Pisahkan bagian sisik, ekor, sirip, kepala, insang serta isi perutnya.
- Pisahkan dagingnya dan cuci sampai bersih dan tiriskan.
- Timbang berat daging
- Hitung persentase Berat Dapat Dimakan (BDD)
- BDD = (Berat Daging / Berat utuh) x 100%

2. Mutu Penyimpanan
- Bagi daging ikan mas segar menjadi 3 bagian
- Bagi daging ikan kakap segar menjadi 3 bagian
- Lakukan penyimpanan ikan mas segar pada suhu ruang (1 bagian), suhu chiller (1 bagian), dan suhu
freezer (1 bagian) lakukan pengamatan dan deskripsi kerusakan pada hari ke-3 dan ke-6 (lengkapi
foto/gambar)
- Lakukan penyimpanan ikan kakap segar pada suhu ruang (1 bagian), suhu chiller (1 bagian), dan
suhu freezer (1 bagian) lakukan pengamatan dan deskripsi kerusakan pada hari ke-3 dan ke-6
(lengkapi foto/gambar)
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Pengamatan Karakteristik Kesegaran Ikan


No Jenis Komoditas Mata Insang Sisik Daging Aroma Gambar

1 Ikan mujair segar Jernih, Berwarna Melekat Kenyal Amis,


cembung merah kuat segar
darah

2 Ikan kakap segar Jernih, Berwarna Melekat Kenyal Amis,


cembung merah kuat dan segar
darah berlendir

Tabel 2. Pengamatan Karakteristik Kesegaran Ikan Hari Ke-3 Suhu Ruang


No Jenis Komoditas Deskripsi Gambar

1 Ikan mujair segar Berbau busuk, terdapat belatung


2 Ikan kakap segar Berbau busuk, terdapat belatung

Tabel 3. Pengamatan Karakteristik Kesegaran Ikan Hari Ke-3 Suhu Chiller


No Jenis Komoditas Deskripsi Gambar

1 Ikan mujair segar Mengkerut, kulitnya sedikit keras

2 Ikan kakap segar Mengkerut, kulitnya sedikit keras

Tabel 4. Pengamatan Karakteristik Kesegaran Ikan Hari Ke-3 Suhu Freezer


No Jenis Komoditas Deskripsi Gambar

1 Ikan mujair segar Segar dan beku

2 Ikan kakap segar Segar dan beku

Tabel 5. Pengamatan Karakteristik Kesegaran Ikan Hari Ke-6 Suhu Ruang


No Jenis Komoditas Deskripsi Gambar

1 Ikan mujair segar Berbau busuk, banyak belatung, teksturnya sedikit


berair

2 Ikan kakap segar Berbau busuk, banyak belatung, teksturnya sedikit


berair

Tabel 6. Pengamatan Karakteristik Kesegaran Ikan Hari Ke-6 Suhu Chiller


No Jenis Komoditas Deskripsi Gambar
1 Ikan mujair segar Mengkerut, kulitnya sedikit keras

2 Ikan kakap segar Mengkerut, kulitnya sedikit keras

Tabel 7. Pengamatan Karakteristik Kesegaran Ikan Hari Ke-6 Suhu Freezer


No Jenis Komoditas Deskripsi Gambar

1 Ikan mujair segar Segar dan beku

2 Ikan kakap segar Segar dan beku

BAB V
PEMBAHASAN

Proses pengamatan ikan yang dilakukan dengan menggunakan secara subjektif dikarenakan setiap masing – masing
individu atau setiap orang dalam kelompok mempunyai penilaian berbeda – beda oleh karena itu dilakukan
pengambilan penlilaian terbanyak dalam penentuan karakteristik ikan.
Selain itu faktor – faktor penting ketika terjadi pembusukan yaitu adalah factor biologi, factor Handling (penanganan
manusia) dan enzim pada ikan. Peran penting ketiga factor tersebut mempengaruhi ikan yang akan cepat membusuk
dengan cepat. Parameter yang diamati adalah Warna, Mata, Kulit, Tekstur, Sisik, Insang, dan Aroma. Jenis ikan
yang di amati yaitu ikan mujair dan ikan kakap merah.

Pada suhu ruang ikan mujair dan ikan kakap merah membusuk hingga mengeluarkan bau busuk, terdapat belatung,
dan teksturnya sedikit berair sehingga sangat tidak layak untuk dikonsumsi.

Pada suhu chiller ikan mujair dan ikaj kakap merah mengkerut sangat kecil, keras, dan seperti hanya terdapat kulit
saja sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

Pada suhu freezer ikan mujair dan ikan kakap merah masih segar dan beku sehingga masih layak untuk dikonsumsi.

BAB VI

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa tingkat kesegaran ikan dapat ditentukan secara objektif
dan subjektif. Secara objektif dilihat dari fisik ikan, ikan segar memiliki mutu yang paling tinggi. Dan uji dengan
metode eber pun ikan segar menunjukan hasil dengan kebusukan paling rendah

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah.Rabiatul. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta:Haka Ghrafis.


FAO. 1995. Quantity and Quality Changes in Fresh Fish. by Huss, ed. Rome: FisheriesTechnical Paper No.384.
95 pp
Munandar, Aris, Nurjanah, Mala Nurilmala. 2009. KEMUNDURAN MUTU IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
PADA PENYIMPANAN SUHU RENDAH DENGAN PERLAKUAN CARA KEMATIAN DAN
PENYIANGAN. Jurnal teknologi pengolahan hasil perikanan Indonesia. Vol XII No 2.
Nurjanah, 2004. Kemunduran Mutu Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.). Bogor : Alumnus Departemen THP FPIK-
IPB.
Sugiarto, 1988.Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila.Jakarta: Penerbit CV.Simplex.

Anda mungkin juga menyukai