2 Pala
3 Sereh
4 Daun
salam
5 Daun
jeruk
6 Bunga
lawang
7 Cengkeh
8 Lengkuas
9 Kemiri
10 Lada
putih
11 Ketumbar
12 Jahe
13 Jinten
14 Bunga
pala
15 Kapulaga
16 Kemangi
Biji
Fuli
Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat
pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis
malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Daunnya dapat dikeringkan
untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun.
Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak atsiri (-)-(S)-
citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena. (Anonima,
2010).
6. Bunga lawang
Bunga lawang atau Kembang Lawang atau pekak adalah rempah yang
memiliki rasa yang mirip dengan Adas manis. Rempah ini banyak digunakan di
dalam masakan negara-negara Asia.
7. Cengkeh
Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa
Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon
Myrtaceae. Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang
utuh atau sebagai bubuk. Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi
anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkeh sering digunakan untuk
menghilangkan bau nafas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang
terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk
menenangkan saraf gigi. Minyak cengkeh juga digunakan dalam campuran
tradisional chōjiyu (1% minyak cengkeh dalam minyak mineral; "chōji" berarti
cengkeh; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat
permukaan pedang mereka (Anonima,2010).
8. Lengkuas
9. Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Kemiri sering
digunakan dalam masakan Indonesia dan masakan Malaysia. Biji kemiri
mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan. Karena itu sangat tidak
dianjurkan mengonsumsi biji kemiri secara mentah. Penggunaan kemiri harus
diawali dengan menyangrai (memanaskan tanpa minyak atau air) hingga biji
hangat. Pemanasan akan menguraikan toksin (Anonima,2010).
10. Lada putih
Lada putih karakteristiknya bulat, bentuknya kecil-kecil, warnanya putih
dan beraroma lada. Kandungan kimia lo,,saponin, flavonoida, minyak atsiri,
kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperine, piperiline, piperoleine,
poperanine, piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene oksida, kariptone, tran
piocarrol, dan minyak lada.
11. Ketumbar
Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah yang
populer. Kandungan kimia ketumbar berupa sabinene, myrcene, a-terpinene,
ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam
petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena, kamfena, dan
felandren. Khasiatnya tak sebatas pelancar pencernaan saja. Penggunaan
ketumbar bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti ditumbuk halus dan
direbus, baik untuk pengobatan luar, maupun dalam (Anonima,2010).
12. Jahe
1. Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak :
Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung
dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat
berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe
olahan.
2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit :
Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini
selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih
besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping
seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk
diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
3. Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe
putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua,
dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil,
sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
13. Jinten
Jintan (Trachyspermum roxburghianum syn. Carum roxburghianum)
merupakan tumbuhan menjalar yang bijinya dapat digunakan untuk rempah-
rempah dan obat-obatan. Biji tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu dapur
untuk masakan India. Tanaman ini banyak dibudidayakan di India dan Asia
Tenggara (Anonime,2010).
14. Bunga Pala
Bunga pala berwarna coklat bagian atas dan bawahnya. Teksturnya mudah
rapuh dan berserat kasar. Aroma khas pala.
15. Kapulaga
Bijinya diekstrak minyak atsiri yang dimanfaatkan dalam industri parfum
dan bahan pewangi. Bijinya juga digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk
menyembuhkan sakit perut, batuk, dan sebagai penguat tubuh setelah melahirkan.
Biji kapulaga yang dikeringkan mengandung 2-4% minyak esensial, yang
terutama terdiri dari 1,8-cineol (hingga 70%), β-pinen (16%), α-pinen (4%), α-
terpineol (5%) dan humulen (3%). Rimpang dan akar segar mengandung minyak
esensial sekitar 0,1%, yang berisi 1,8-cineol (Anonimf,2010).
16. Kemangi
Daun kemangi banyak mengandung minyak atsiri, terutama senyawa
lnalool, eugenol, metil khavikol dlam jumlah besar (hampir 40 persen). Ada pula
kardinen, 3-karen, a-humulen, sitral dan trans-karofillen.
Minyak atsiri inilah yang memberikan aroma khas sekaligus begitu banyaknya
khasiat pada daun dan buah kemangi. Selain itu kemangi, juga mengandung
senyawa flavanoid yang bermanfaat sebbagi antiradikal bebas.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA