PENGALENGAN
PRINSIP
PENGALENGAN PROSES
DEFINISI PENGALENGAN
PENGALENGAN MAKANAN
PENGAWETAN
DENGAN
PENGALENGAN
KEUNTUNGAN DAN
MEKANISME
KELEMAHAN TEKNIS
PENGALENGAN PENGALENGAN
A. DEFINISI PENGAWETAN DAN
PENGALENGAN
Fill of container
o Persentase pengisian kemasan 90% dari volume kemasan
Drained weight
o Berat isi setelah ditiriskan (berat bahan padat dalam kemasan)
biasanya 50 – 65% dari berat air yang diperlukan untuk
mengisi kemasan tsb
Berat netto
o Berat padatan dan cairan dalam kemasan
o Harus sesuai dengan yang tercantum pada label
Pengujian secara fisik dan kimia harus dapat memberikan penjelasan mengenai suara wadah
bila dipukul secara mekanis, kenampakan wadah, terdapat atau tidaknya garam metal
berbahaya dalam produk. Pemeriksaan yang teliti harus dilakukan terhadap keadaan badan
atau tutup kaleng. Adanya lekukan pada badan kaleng atau keretakan pada gelas jars harus
dicatat untuk pemeriksaan selanjutnya.
Pengujian harus dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya kebocoran. Mutu penutupan
sebaiknya dilakukan selama proses pengalengan terjadi, untuk menghindari banyaknya produk
yang terbuang. Demikian juga mutu penutupan, baik kaleng maupun gelas jars harus diuji
setelah wadah dibuka. Produk makanan kaleng harus diperiksa warna, kenampakan, dan
baunya. Adanya penyimpangan bau merupakan tanda adanya kebusukan, perubahan mungkin
karena adanya reaksi antara produk dengan kaleng.
2. Pengujian Mikrobiologis
1. Kemasan logam
2. Kemasan Gelas
3. Kemasan Plastik
4. Kemasan Kertas
5. Kemasan Fleksibel
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kemasan
• Kemasan harus dapat melindungi isi dengan baik,mudah dibuka dan mudah ditutup
serta mudah dibawa.
• Bentuk dan ukuran menarik sesuai kebutuhan.
• Labeling harus jelas dan komplit.
• Bahan kemasan harus ramah lingkungan
Fungsi Pengemasan
Kaleng dapat menjaga bahan pangan terhadap penyerapan oksigen, gas-gas lain
dan bau
Menjaga produk dari cahaya
Kelemahan Teknik Pengalengan