Anda di halaman 1dari 4

PERIKANAN

Anggota Kelompok : a. Abdillah Hanafi


b. Agum Yudatama
c. Luqman Nurhuda
d. Rahmad Faisal

Konsep Sumberdaya Perikanan

1) Menurut Aryanto (2006), sumberdaya perikanan adalah merupakan hasil kekayaan laut
yang memiliki potensi besar untuk menambah devisa negara.

2) Menurut Fauzi dan Anna (2005), sumberdaya perikanan adalah aset yang dapat
bertambah dan berkurang secara alamiah ataupun secara intervensi manusia. Seluruh
dinamika alam dan intervensi manusia ini mempengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung terhadap sumberdaya perikanan tersebut sepanjang waktu.

3) Menurut Fauzi dan Anna (2005), sumberdaya perikanan adalah sumberdaya yang
bersifat dinamis demikian juga gangguan terhadap keseimbangan sistem yang terjadi
pada sumberdaya tersebut baik berupa hubungan langsung antara catch dan effort
maupun hubungan tidak langsung antara catch dan effort , dan pencemaran merupakan
suatu sistem yang bersifat dinamis.

Kegiatan perikanan
Perikanan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah peradaban manusia
sejak zaman prasejarah, zaman batu (stone age), hingga zaman modern sekarang. Kegiatan
perikanan semakin merambah dari sekedar urusan ekonomi lokal menjadi kegiatan ekonomi
global yang menghasilkan miliaran dollar dari perdagangan dunia. Contoh, pada tahun 1950an
nilai perdagangan dari hasil perikanan sudah mencapai US$ 15 miliar. Nilai ini kemudian
meningkat lima kali lipat pada tahun 2006 yang mencapai US$ 86 miliar (FAO,2009). Selain
itu kegiatan perikanan sudah menjadi sumber “energi” bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai
negara. Hal ini ditandai dengan tajamnya peningkatan produksi perikanan dunia meningkat
hingga 144 juta ton pada tahun 2006 (FAO 2009). Peran kegiatan perikanan juga dapat dilihat
dari kontribusinya terhadap lapangan pekerjaan. Menurut data FAO (2009), pada tahun 2006
diperkirakan 43,5 juta orang secara langsung terlibat dalam kegiatan perikanan baik sebagai
pekerja maupun paruh waktu. Lebih dari enam puluh delapan persen nelayan dan petani ikan
berada pada kawasan Asia. Perikanan juga menjadi “mesin pertumbuhan” ekonomi regional di
berbagai negara yang secara “budaya” sudah menjadikan ikan sebagai bagian hidup mereka.
Sebagai contoh, masyarakat di kota Oma di bagian utara Jepang yang dikenal sebagi “kota
tuna” (tuna town) memberlakukan ikan tuna sebagai “emas hitam” (black gold) karena dari
tuna ini sekitar US$ 15 juta per tahun uang yang berasal dari perikanan berputar di kota Oma.

Ekonomi perikanan memang relatif baru berkembang belakangan. Perkembangan


kegiatan perikanan lebih muda dibandingkan dengan sumber daya alam yang lain. Tetapi hal
itu menyebabkan ekonomi perikanan relatif sulit karena harus mempelajari aspek biofisik dan
aspek matematis yang memadai.

Jenis Perikanan Darat


Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan
darat. Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, mas atau bendungan, empang, sawah, dan
tambak. Perikanan darat dapat dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan air payau dan perikanan
air tawar. Perikanan air payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam
bentuk tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng. Perikanan air payau
banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra
Selatan. Perikanan air tawar ialah perikanan yang terdapat di sawah, sungai, danau, kolam dan
rawa. Keberhasilan budidaya ikan air tawar sangat ditentukan oleh lingkungan yaitu tanah dan
air. Jenis tanah sangat menentukan faktor keberhasilan budidaya air tawar, jenis tanah yang
baik untuk budidaya air tawar adalah jenis tanah liat atau lempung. Tanah jenis ini sangat baik
utuk pembuatan kolam. Air sebagai media kehidupan ikan, jadi sebagai media keberadaan air
sangat mutlak diperlukan. Jumlah dan kualitas air harus selalu menjadi perhatian agar usaha
budidaya ikan air tawar bisa menjadi optimal.
Berikut merupakan komoditas ikan yang dapat dipelihara di air payau.
a) Ikan Bandeng
b) Kepiting
c) Ikan Mujair
d) Ikan Nila
e) Udang
f) Ikan Kerapu
g) Ikan Patin

Berikut merupakan komoditas ikan yang dapat dibudidayakan di air tawar

a) Ikan Mujair.
b) Ikan Lele
c) Ikan Gurame.
d) Ikan Mas.
e) Ikan Patin
f) Ikan Bawal
g) Ikan Nila.
h) Ikan Belut

Persebaran Perikanan

Persebaran perikanan di dunia memiliki banyak perbedaan. Karena wilayah setiap negara
memiliki karakteristiknya masing-masing yang membuat keanekaragaman hayatinya memiliki
cirikhas masing-masing. Contohnya di sektor perikanan, jenis ikan yang di konsumsi di eropa
dan asia sangat berbeda. Di eropa jarang yang membudidayakan ikan air tawar karena faktor
iklim dan cuaca, kebanyakan mendapatkan ikan dari para nelayan atau dengan mengimpornya
dari negara lain. Berbeda sekali dengan indonesia yang masuk dalam kawasan asia.
Indonesia merupakan negara уаng kaya аkаn potensi perikanan. Sеlаіn memiliki potensi
perikanan laut уаng besar Indonesia јugа memiliki potensi perikanan darat уаng cukup
besar. Potensi perikanan darat (air tawar) dараt dibedakan аtаѕ potensi perikanan pada perairan
umum, seperti danau, waduk, sungai dan rawa dan potensi perikanan kolam dan budidaya mina
padi. Potensi perikanan darat dі Indonesia dараt dibagi menjadi potensi perikanan dі perairan
umum dan potensi budidaya perikanan dі kolam atau tambak. Dаrі perairan umum tеrutаmа
diproduksi berbagai jenis ikan tangkapan dаrі alam, dan baru bеbеrара dekade terakhir іnі
sebagian kecil telah dibudidayakan secara komersial.
Tеrutаmа dаrі waduk-waduk dan sebagian danau dі Jawa dan Sumatera dalam rupa budidaya
jaring-keramba apung untuk menghasilkan ikan-ikan mas (Cyprinus), nila (Tilapia) dan
belakangan јugа patin (Pangasius).
Budidaya perikanan dі perairan umum hаmріr ѕереnuhnуа bergantung pada alam. Salah satu
faktor penentu keberhasilan budidaya perikanan dі perairan umum аdаlаh pengelolaan
pemanfaatan perairan tеrѕеbut dеngаn baik.Tіdаk seperti budidaya perikanan dі laut, lahan
untuk budidaya perikanan dі darat lebih terbatas.Sungai tak bіѕа dimanfaatkan untuk budidaya
dalam skala besar, уаng paling banyak dilakukan аdаlаh karamba sederhana .Apalagi tingkat
pencemaran air sungai saat іnі relatif tinggi, jadi diperlukan biaya уаng tіdаk sedikit untuk
meningkatkan kualitas budidaya perikanan dі sungai. Bеlum lаgі јіkа pada musim hujan pada
umumnya ѕеlаlu terjadi peningkatan aliran air karena curah hujan уаng tinggi dеngаn
membawa serta lumpur dan sampah уаng tentunya ѕаngаt menurunkan kualitas air dі
sungai.Danau dan waduk јugа terbatas jumlahnya. Sеdаngkаn untuk membangun kolam-kolam
perlu tambahan investasi untuk pengadaan lahan dan biaya pembangunannya. Seperti hаlnуа
dі bidang pertanian, peningkatan budidaya perikanan secara intensifikasi lebih diharapkan
daripada budidaya perikanan dеngаn ekstensifikasi, mengingat keterbatasan lahan
tadi.Disamping іtu bіѕа јugа diupayakan usaha tumpang sari misalnya ikan dan tanaman seperti
minapadi atau budidaya yumina-bumina, atau melakukan tumpang sari аntаrа ikan dеngаn
hewan ternak misalnya dеngаn ayam (dikenal dеngаn kolong ayam/longyam).

Anda mungkin juga menyukai